Category: Detik.com Internasional

  • Telepon Trump ke Putin Minta Serangan ke Ukraina Tak Makin-makin

    Telepon Trump ke Putin Minta Serangan ke Ukraina Tak Makin-makin

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ternyata menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mendesak Putin agar tidak melakukan serangan yang semakin menjadi-jadi ke Ukraina.

    Dilansir AFP, Senin (11/11), The Washington Post melaporkan Trump melakukan panggilan telepon dari perkebunannya di Mar-a-Lago, Florida, pada hari Kamis (7/11) atau beberapa hari setelah kemenangannya yang menakjubkan atas capres dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Steven Cheung, direktur komunikasi Trump, tidak mengonfirmasi percakapan tersebut. Cheung mengatakan ‘Kami tidak mengomentari panggilan telepon pribadi antara Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya’.

    The Post, mengutip beberapa orang yang mengetahui panggilan telepon tersebut yang berbicara atas dasar anonimitas, melaporkan Trump telah mengingatkan Putin tentang kehadiran militer AS yang cukup besar di Eropa. Mereka mengatakan Trump juga menyatakan minatnya untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut guna membahas ‘penyelesaian perang Ukraina dengan segera’.

    Kemenangan Trump diyakini akan berdampak besar pada konflik Ukraina yang telah berlangsung hampir 3 tahun. Trump berulang kali menyatakan pertempuran it harus segera berakhir dan mengkritik dukungan Washington yang bernilai miliaran dolar untuk Kyiv.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga telah berbicara dengan Trump pada hari Rabu, di mana miliarder Elon Musk juga secara khusus bergabung dalam panggilan telepon tersebut. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang akan berakhir masa jabatannya, telah mengonfirmasi mereka akan mengirimkan bantuan sebanyak mungkin ke Ukraina sebelum pelantikan Trump pada tanggal 20 Januari.

    Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan Gedung Putih ingin ‘menempatkan Ukraina pada posisi sekuat mungkin di medan perang sehingga pada akhirnya berada pada posisi sekuat mungkin di meja perundingan’.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ‘Sinyalnya positif’. Dia menyebut Trump ingin perdamaian.

    “Setidaknya dia berbicara tentang perdamaian, dan bukan tentang konfrontasi,” ujar Peskov pada Minggu (10/11).

    Baca halaman selanjutnya>>

  • Penyerangan Kantor Polisi di India, 10 Orang Tewas

    Penyerangan Kantor Polisi di India, 10 Orang Tewas

    Jakarta

    Polisi India di negara bagian Manipur timur laut bertempur dengan pasukan minoritas Kuki setelah kantor mereka diserang. Sedikitnya 10 orang tewas kata seorang pejabat distrik.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (12/11/2024), kekerasan tersebut merupakan yang terbaru dalam konflik yang membara pecah di Manipur pada bulan Mei 2023, antara mayoritas Hindu Meitei dan komunitas Kuki yang sebagian besar beragama Kristen.

    Seorang petugas terluka saat mereka “memukul mundur serangan di kantor polisi”, Krishna Kumar, wakil komisaris distrik Jiribam negara bagian tersebut mengatakan kepada AFP, seraya menambahkan bahwa “10 mayat penjahat telah ditemukan sejauh ini”.

    Kuldip Singh, penasihat keamanan pemerintah Manipur, melaporkan baku tembak “hebat” yang berlangsung sekitar 45 menit, dengan mengatakan senjata yang disita dari para penyerang yang tewas termasuk senapan serbu dan granat berpeluncur roket.

    Pasukan telah dikirim ke daerah tersebut untuk memperkuat pasukan keamanan. “Operasi terus berlanjut….untuk mengusir militan bersenjata”, kata Singh.

    Sebuah kelompok masyarakat Kuki, Dewan Kuki-Zo, mengatakan 11 anggotanya telah tewas saat mengutuk “kekerasan” tersebut dengan “keras” dan menyerukan “penutupan total”.

    Kekerasan tersebut terjadi setelah mayat seorang wanita Kuki yang terbakar ditemukan di distrik tersebut minggu lalu, yang memicu kemarahan. Mereka yang tewas berasal dari suku Hmar, kelompok yang lebih kecil di dalam suku Kuki.

    Setelah berbulan-bulan relatif tenang, peningkatan kekerasan pada bulan September menewaskan sedikitnya 11 orang, termasuk oleh pemberontak yang dilaporkan menembakkan roket dan menjatuhkan bom dengan pesawat nirawak.

    Ketegangan yang sudah berlangsung lama antara masyarakat Meitei dan Kuki berkisar pada persaingan untuk mendapatkan tanah dan pekerjaan publik.

    Aktivis hak asasi manusia menuduh para pemimpin lokal memperburuk perpecahan etnis untuk keuntungan politik. Manipur diperintah oleh Partai Bharatiya Janata yang berhaluan nasionalis Hindu milik Perdana Menteri Narendra Modi.

    (rfs/rfs)

  • Hattrick Obrolan Netanyahu dengan Trump Bahas soal Iran

    Hattrick Obrolan Netanyahu dengan Trump Bahas soal Iran

    Hattrick obrolan soal Iran

    Netanyahu telah berbicara tiga kali dengan Trump selama beberapa hari terakhir tentang “ancaman Iran” terhadap keamanan Israel. Hal tersebut diungkapkan oleh kantor PM Netanyahu pada Minggu (10/11) waktu setempat.

    “Dalam beberapa hari terakhir, saya telah berbicara tiga kali dengan presiden terpilih Donald Trump… Pembicaraan yang dirancang untuk lebih mempererat aliansi yang kuat antara Israel dan AS,” kata Netanyahu, dikutip dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dilansir kantor berita AFP, Senin (11/11).

    “Kami sepakat tentang ancaman Iran dalam setiap aspek,” tambahnya selama rapat kabinet mingguan, menurut pernyataan kantor PM Israel tersebut.

    Netanyahu juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Trump tentang “peluang besar bagi Israel di bidang perdamaian dan perluasannya”.

    Amerika Serikat adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel. Pemilihan presiden AS pada 5 November lalu yang dimenangkan oleh Trump, terjadi pada saat yang kritis bagi Timur Tengah di tengah perang di Gaza dan Lebanon yang terus berlangsung.

    Para pengamat percaya bahwa Netanyahu berharap Trump kembali ke Gedung Putih, mengingat persahabatan pribadi yang telah lama terjalin antara keduanya, serta sikap agresif mantan presiden AS itu terhadap musuh bebuyutan Israel, Iran.

    Selama masa jabatan pertamanya, Trump telah memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan membantu menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab di bawah apa yang disebut Perjanjian Abraham.

    (dnu/rfs)

  • China Akan Pamerkan Jet Tempur Siluman Terbaru, Mirip F-35 Buatan AS

    China Akan Pamerkan Jet Tempur Siluman Terbaru, Mirip F-35 Buatan AS

    Beijing

    Otoritas China akan memamerkan jet tempur siluman terbaru dan drone tempur dalam airshow atau pameran dirgantara besar-besaran yang akan digelar pekan ini. Para analis dan rival Beijing akan mengamati dengan cermat pameran itu demi mendapatkan petunjuk langka mengenai pengembangan perangkat keras militer China.

    Hubungan dekat dengan Rusia juga akan dipertontonkan dalam Airshow China, yang biasanya menampilkan sektor kedirgantaraan sipil dan militer Beijing dalam pameran yang digelar setiap dua tahun di kota Zhuhai. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (11/11/2024).

    Para analis militer mengatakan bahwa pesawat tempur J-35A, yang digambarkan sebagai “pesawat tempur siluman serbaguna berukuran sedang”, memiliki desain yang mirip dengan jet tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat (AS), meskipun rincian yang muncul baru sedikit.

    “Penampilannya dalam pameran dirgantara ini sepertinya tidak akan mengungkapkan terlalu banyak tentang kemampuannya, namun fakta bahwa PLA (militer China-red) cukup percaya diri untuk mengungkapkannya sekarang mungkin menjadi pertanda bahwa komando tinggi mereka meyakini proyek ini akan segera mencapai tahap uji terbang terakhirnya,” sebut pakar militer China pada Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, Jamer Char.

    Jika pesawat tempur J-35A itu benar-benar mulai beroperasi, maka menurut Char, China akan menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki dua pesawat tempur siluman setelah AS.

    Untuk pertama kalinya, berdasarkan laporan televisi pemerintah CCTV, jet tempur Angkatan Laut militer China akan dihadirkan dalam pameran tersebut. Desain dari jet tempur J-15T itu mengindikasikan kemungkinan untuk digunakan pada kapal induk terbaru China yang bernama Fujian.

    Perangkat keras militer penting lainnya yang akan dipamerkan Beijing, menurut media pemerintah, adalah sistem rudal permukaan-ke-udara HQ-19 yang dirancang untuk mencegat rudal balistik dan kendaraan luncur hipersonik.

  • Rusia Bantah Ada Percakapan Telepon Putin-Trump Bahas Ukraina

    Rusia Bantah Ada Percakapan Telepon Putin-Trump Bahas Ukraina

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia membantah laporan media-media terkemuka soal percakapan telepon antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini. Kremlin menegaskan Putin tidak memiliki rencana konkret untuk berbicara dengan Trump.

    “Ini sama sekali tidak benar. Ini murni fiksi, ini hanya informasi palsu,” ucap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Senin (11/11/2024).

    “Tidak ada percakapan,” tegas Peskov dalam pernyataannya.

    “Ini menjadi contoh paling nyata dari kualitas informasi yang dipublikasikan saat ini, bahkan terkadang dalam publikasi yang cukup memiliki reputasi,” ucapnya.

    Saat ditanya lebih lanjut soal apakah Putin memiliki rencana untuk melakukan kontak dengan Trump, Peskov menjawab: “Belum ada rencana konkret.”

    Bantahan Rusia itu disampaikan setelah media terkemuka The Washington Post, yang mengutip sumber-sumber tak teridentifikasi, melaporkan Putin dan Trump telah berbicara via telepon beberapa hari setelah Trump memenangkan pemenang pilpres AS pada 5 November lalu.

    Disebutkan oleh The Washington Post dalam laporannya bahwa dalam percakapan telepon itu, Trump meminta Putin untuk tidak meningkatkan perang di Ukraina. Laporan The Washington Post itu belum dikonfirmasi secara resmi oleh otoritas Washington maupun Moskow.

  • Memanas! Houthi Kirim Rudal ke Pangkalan Militer Israel

    Memanas! Houthi Kirim Rudal ke Pangkalan Militer Israel

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim pasukannya telah melancarkan serangan terhadap wilayah Israel bagian tengah pada Senin (11/11) waktu setempat. Klaim itu disampaikan Houthi setelah militer Tel Aviv sebelumnya melaporkan telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman.

    Houthi yang didukung Iran, seperti dilansir AFP, Senin (11/11/2024), mengatakan pasukannya melancarkan “operasi militer yang menargetkan pangkalan militer Nahal Sorek” di sebelah tenggara Jaffa — sebutan untuk Tel Aviv.

    “Serangan itu akurat dan menyebabkan kebakaran,” klaim Houthi dalam pernyataannya.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa para petugas pemadam kebakaran Israel berusaha memadamkan kebakaran di wilayah Yerusalem bagian barat. Kebakaran itu diduga disebabkan oleh puing rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman.

    Kebakaran itu terjadi di area Beit Shemesh pada Senin (11/11) waktu setempat, dengan para petugas pemadam melakukan pemindaian tambahan di sekitar area tersebut untuk memastikan tidak ada kebakaran lainnya atau “kerusakan akibat serpihan rudal atau rudal pencegat”.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut puing-puing yang jatuh dari aktivitas pencegatan proyektil, yang ditembakkan dari Yaman, telah menyebabkan kebakaran di area Beit Shemesh.

    “Menyusul sirene yang berbunyi di area Shfelat Yehuda, Yehuda dan Lakhish di Israel bagian tengah, IAF (Angkatan Udara Israel) mencegat satu proyektil yang mendekati Israel dari arah Yaman,” demikian pernyataan militer Israel.

  • Ukraina Coba Bajak Helikopter Militer Rusia, Tapi Gagal

    Ukraina Coba Bajak Helikopter Militer Rusia, Tapi Gagal

    Moskow

    Dinas Keamanan Federal Rusia, atau FSB, mengungkapkan pihaknya berhasil menggagalkan upaya Ukraina untuk membajak salah satu helikopter militernya. FSB menuduh Kyiv berupaya mengalihkan penerbangan helikopter militernya dengan merekrut salah satu pilot militer Rusia.

    FSB dalam laporannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/11/2024), mengungkapkan bahwa helikopter militer yang menjadi target operasi intelijen militer Ukraina itu merupakan jenis Mi-8MTPR-1, yang merupakan helikopter perang elektronik Rusia.

    “Dinas Keamanan Federal membongkar dan menghentikan operasi Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina untuk membajak sebuah helikopter perang elektronik Mi-8MTPR-1 milik Angkatan Udara Rusia,” sebut FSB dalam laporannya pada Senin (11/11) waktu setempat.

    “Para agen intelijen militer Ukraina berupaya merekrut seorang pilot militer Rusia untuk mengalihkan pesawat ini ke wilayah yang dikuasai Angkatan Bersenjata Ukraina,” ungkap laporan FSB tersebut.

    FSB tidak menjelaskan lebih lanjut kapan insiden itu terjadi. Hanya disebutkan FSB bahwa informasi intelijen yang diperoleh selama operasi tersebut memungkinkan serangan dilancarkan terhadap posisi-posisi militer Ukraina.

    FSB, dalam laporannya, mengklaim para personel kontra intelijen Rusia berhasil mengungkap posisi sistem pertahanan udara dan pasukan Ukraina, yang kemudian diserang oleh pasukan Moskow.

    Laporan kantor berita RIA Novosti, yang mengutip FSB, menyebut pilot militer Rusia itu dihubungi oleh dinas keamanan Ukraina via Telegram dan diminta untuk meracuni awak-awak helikopter lainnya, kemudian menerbangkan helikopter militernya melintasi garis depan pertempuran.

    Saksikan juga detikSore hari ini: Efek Endorsement Presiden di Peta Kekuatan Pilkada

  • Israel Kembali Gempur Gaza, 40 Orang Tewas

    Israel Kembali Gempur Gaza, 40 Orang Tewas

    Al-Khour tewas bersama istri dan ketiga anaknya, yang terdiri atas satu anak laki-laki dan dua anak perempuan, juga tiga cucunya.

    Militer Israel menyatakan pihaknya sedang menyelidiki lebih lanjut laporan tersebut.

    Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, dalam pernyataannya, menyebut timnya yang bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), telah mengevakuasi 20 pasien dari Rumah Sakit Al-Awda di area Jabalia pada Minggu (10/11) waktu setempat ke fasilitas medis lainnya di Gaza City.

    Disebutkan bahwa salah satu pasien di antaranya meninggal dunia ketika ambulans yang mengangkutnya, ditahan selama berjam-jam di pos pemeriksaan Israel yang memisahkan wilayah Jalur Gaza bagian utara dari Gaza City.

    Tiga rumah sakit yang ada di dalam dan sekitar Jabalia dikepung oleh pasukan Israel selama beberapa pekan terakhir, dengan para pejabat rumah sakit menolak perintah Tel Aviv untuk mengevakuasi fasilitas itu atau meninggalkan para pasien tanpa pengawasan di tengah persediaan makanan, obat-obatan dan bahan bakar yang menipis.

    Militer Israel menuduh kelompok Hamas mengeksploitasi para penduduk sipil dan properti sipil di Jalur Gaza untuk tujuan militer. Tuduhan itu telah berulang kali dibantah oleh Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Sementara itu, sayap bersenjata Hamas, dalam pernyataan terpisah, mengklaim mereka menewaskan 15 tentara Israel dalam serangan di area kota Beit Lahiya, sebelah utara Jabalia, pada Minggu (10/11) waktu setempat. Sejauh ini belum ada tanggapan dari Israel atas klaim tersebut.

    (nvc/ita)

  • Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Yerusalem

    Para petugas pemadam kebakaran Israel sedang berusaha memadamkan kebakaran di wilayah Yerusalem bagian barat. Kebakaran itu diduga disebabkan oleh puing rudal atau aktivitas pencegatan rudal yang terdeteksi mengudara di wilayah tersebut.

    Kebakaran itu, seperti dilansir AFP dan The Times of Israel, Senin (11/11/2024), terjadi di area Beit Shemesh pada Senin (11/11) waktu setempat.

    “Bersamaan dengan operasi pemadaman, para petugas pemadam kebakaran melakukan pemindaian tambahan di area tersebut, untuk menyingkirkan kemungkinan kebakaran tambahan dan kerusakan akibat serpihan rudal atau pencegat rudal,” demikian pernyataan Dinas Pemadam Kebakaran Yerusalem.

    Angkatan Bersenjata Israel (IDF), dalam pernyataan terpisah, melaporkan pertahanan udaranya telah mencegat rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman pada Senin (11/11) pagi waktu setempat.

    IDF menyebut rudal itu berhasil ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut soal sumber atau kelompok di balik peluncuran rudal itu.

    Hanya disebutkan bahwa serpihan rudal yang ditembak jatuh itu sempat memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di dekat Yerusalem.

    Laporan militer Israel menyebut pecahan logam dari rudal pencegat mendarat di area Beit Shemesh, kemudian memicu kebakaran kecil.

    Lihat juga Video ‘Rekaman Dashcam Detik-detik Rudal Hizbullah Mendarat di Rumah Warga Israel’:

  • Iran Serukan Embargo Senjata dan Usir Israel dari PBB!

    Iran Serukan Embargo Senjata dan Usir Israel dari PBB!

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan pengusiran musuh bebuyutannya itu dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Seruan ini disampaikan pada Minggu (10/11), menyusul serangan mematikan di Suriah yang menewaskan 9 orang, termasuk komandan Hizbullah.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (11/11/2024), juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei mengatakan Teheran “mengutuk keras serangan agresif yang dilakukan hari ini oleh rezim Zionis terhadap sebuah bangunan tempat tinggal” di wilayah Damaskus, ibu kota Suriah.

    Baghaei menyerukan tindakan terhadap Israel, termasuk “embargo senjata” dan “pengusirannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

    Serangan terhadap sebuah apartemen milik kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, yang didukung oleh Iran tersebut, menewaskan sembilan orang termasuk seorang komandan Hizbullah, kata kelompok pemantau perang

    Syrian Observatory for Human Rights atau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

    Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa komandan Hizbullah yang tewas itu “aktif di Suriah dan memiliki kewarganegaraan Lebanon”. Belum diketahui nama komandan Hizbullah yang tewas.

    “Sembilan orang kehilangan nyawa mereka — empat warga sipil (seorang wanita dan tiga anaknya) yang berkewarganegaraan Suriah, dan lima orang lainnya, termasuk seorang komandan Hizbullah,” kata Syrian Observatory, yang memiliki jaringan sumber yang luas di wilayah Suriah, dalam laporannya.