Category: Detik.com Internasional

  • Transisi Kekuasaan di Balik Pertemuan Trump dengan Biden

    Transisi Kekuasaan di Balik Pertemuan Trump dengan Biden

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelar pertemuan dengan Presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih. Pertemuan itu dilakukan demi memastikan transisi kekuasaan berjalan mulus.

    Dirangkum detikcom, Kamis (14/11/2024), Biden menyambut kedatangan Trump kembali ke Gedung Putih pada Rabu waktu setempat. Keduanya berjabat tangan di depan api unggun Ruang Oval saat mereka menjanjikan transisi yang lancar.

    “Selamat datang kembali,” kata Biden, 81 tahun, saat memberi selamat kepada Trump yang berusia 78 tahun.

    Biden, yang keluar dari pemilihan pada bulan Juli tetapi melihat penggantinya Kamala Harris kalah dari Trump minggu lalu, mengatakan dia “menantikan transisi yang lancar” dan berjanji untuk melakukan “segala yang kami bisa untuk memastikan Anda diakomodasi.”

    Saat kedua presiden dengan usia gabungan 159 tahun itu berjabat tangan, Biden tampak menunduk, sementara Trump mencondongkan tubuh ke depan dan menatap matanya.

    Trump mengobarkan massa yang menyerang Gedung Capitol AS pada tahun 2021 dan menjalankan kampanye pemilihan yang brutal dan memecah belah tahun ini–tetapi berusaha untuk bersikap sopan pada kunjungannya kembali ke Gedung Putih.

    “Politik itu sulit, dan dalam banyak kasus, dunia ini tidak begitu menyenangkan. Dunia ini menyenangkan saat ini dan saya sangat menghargainya,” kata Trump.

    Bahas Ukraina hingga Timur Tengah

    Isu soal perang Ukraina dan situasi terkini di kawasan Timur Tengah menjadi pembahasan saat keduanya bertemu.

    Dalam pertemuan itu, Biden berusaha menekankan kepada Trump bahwa sangat penting bagi AS untuk melanjutkan dukungan kepada Ukraina dalam melawan Rusia. Demikian seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (14/11/2024).

    “Presiden Biden memperkuat pandangannya bahwa Amerika Serikat yang terus mendukung Ukraina adalah demi kepentingan keamanan nasional kita,” ucap Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan saat berbicara kepada wartawan membahas topik pembicaraan Biden dan Trump di Gedung Putih.

    Menurut Sullivan, Biden menjelaskan kepada Trump bahwa dukungan untuk Ukraina baik bagi keamanan nasional AS, karena Eropa yang kuat dan stabil akan menjaga AS agar tidak terseret ke dalam perang.

    Trump sendiri telah berjanji untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina secepatnya, namun tanpa menjelaskan caranya.

    Pertemuan Berlangsung 2 Jam

    Pertemuan keduanya ini menjadi yang pertama sejak Pilpres AS digelar pada 5 November lalu, di mana Trump mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris. Biden dan Trump duduk berdampingan di Ruang Oval Gedung Putih, yang menjadi pemandangan damai yang menepis ketegangan di antara keduanya selama ini.

    Pertemuan ini merupakan pertemuan ramah-tamah yang dirancang untuk menunjukkan transisi kekuasaan yang lancar, meskipun kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat yang mendalam soal beberapa kebijakan.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pertemuan itu berlangsung selama dua jam.

    “Mereka membahas masalah-masalah penting keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang dihadapi bangsa dan dunia. Itu pertemuan yang sangat ramah, menyenangkan dan substantif,” sebutnya.

    Trump, saat berbicara kepada New York Post usai pertemuan itu, mengungkapkan dirinya dan Biden “berbicara banyak tentang Timur Tengah”.

    “Saya ingin mengetahui pandangannya mengenai posisi kita saat ini. Dan dia menjelaskannya kepada saya, dia sangat ramah,” ucap Trump merujuk pada Biden.

    (taa/dek)

  • Seluruh Sekolah di New Delhi Tutup Sementara Akibat Polusi Udara Parah

    Seluruh Sekolah di New Delhi Tutup Sementara Akibat Polusi Udara Parah

    Jakarta

    Pemerintah New Delhi, India, menutup seluruh sekolah dasar dan menghentikan aktivitas belajar tatap muka. Penutupan sekolah imbas kondisi kabut asap polusi yang semakin parah.

    Dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), New Delhi beserta wilayah metropolitan di sekitarnya, yang dihuni lebih dari 30 juta orang, secara konsisten menduduki peringkat teratas dunia sebagai kota berpolusi udara saat musim dingin.

    Kabut asap menjadi sumber kesengsaraan tahunan bagi penduduk. Bahkan, ribuan kematian dini tercatat setiap tahunnya. Pemerintah setempat dinilai gagal mengatasi masalah secara terukur.

    “Karena meningkatnya tingkat polusi, semua sekolah dasar di Delhi akan beralih ke kelas daring, hingga ada arahan lebih lanjut,” kata Chief Minister of Delhi, Atishi Marlena, melalui platform media sosial X, seperti dilansir AFP.

    Otoritas setempat juga secara berkala memberlakukan larangan aktivitas konstruksi serta membatasi truk barang bertenaga diesel dari wilayah lain untuk mengurangi gas beracun yang menyelimuti ibu kota. Langit kelabu dan asap tajam telah membuat kehidupan penduduk New Delhi sengsara pekan ini.

    Kadar polutan PM 2.5 tercatat lebih dari 50 kali lipat di atas batas maksimum harian yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Rabu waktu setempat. New Delhi diselimuti kabut asap tajam setiap tahun, terutama disebabkan oleh pembakaran jerami oleh petani di India untuk membersihkan ladang mereka. Ditambah, asap pabrik serta polusi kendaraan.

    Suhu dingin dan angin yang bertiup pelan memperburuk situasi lantaran menjebak polutan yang mematikan. Musim dingin berlangsung sekitar pertengahan Oktober hingga Januari.

    Pihak berwenang New Delhi telah meluncurkan beberapa langkah inisiatif untuk mengatasi polusi, namun gagal. Air pun disemprotkan menggunakan truk-truk milik pemerintah guna meredam polusi sementara waktu.

    Terbaru, skema menggunakan tiga pesawat nirawak kecil disiapkan guna menyemprotkan kabut air. Namun, skema itu dicemooh oleh para kritikus.

    (taa/haf)

  • Raih 218 Kursi DPR, Trump dan Republik Sapu Bersih Pemilu AS

    Raih 218 Kursi DPR, Trump dan Republik Sapu Bersih Pemilu AS

    Jakarta

    Partai Republik memenangkan 218 kursi di DPR Amerika Serikat (AS). Perolehan kursi ini melengkapi ‘sapu bersih’ partai tersebut ke tampuk kekuasaan di era pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump mendatang.

    Dilansir Associated Press, Kamis (14/11/2024), Kemenangan Partai Republik di Arizona, bersama dengan kemenangan di California memberi Partai yang dikenal dengan julukan Grand Old Party (GOP) itu 218 kemenangan DPR. Partai Republik sebelumnya telah memperoleh kendali Senat dari Demokrat.

    Atas capaian itu, para pemimpin Partai Republik berharap dapat cepat menerapkan visi Trump. Seperti diketahui, Trump berjanji melaksanakan operasi deportasi besar-besaran, memperpanjang keringanan pajak, menghukum musuh politiknya, hingga membentuk kembali ekonomi AS.

    Ketika Trump terpilih sebagai presiden pada tahun 2016, Partai Republik juga menyapu bersih Kongres, tetapi masih menghadapi para pemimpin Republik yang menolak gagasan kebijakannya, serta Mahkamah Agung dengan mayoritas liberal. Namun, situasi serupa dipastikan tak akan terulang lagi.

    Ketika ia kembali ke Gedung Putih, Trump akan bekerja dengan Partai Republik yang telah sepenuhnya diubah oleh gerakan ‘Make America Great Again’ dan Mahkamah Agung yang didominasi oleh hakim konservatif, termasuk tiga orang yang dia tunjuk.

    Trump menggalang dukungan dari Partai Republik di sebuah hotel Capitol Hill pada Rabu pagi, menandai kehadiran pertamanya ke Washington sejak pemilihan.

    “Saya menduga saya tidak akan mencalonkan diri lagi kecuali Anda berkata, ‘Dia hebat, kita harus memikirkan hal lain’,” kata Trump dalam ruangan penuh dengan anggota parlemen yang tertawa menanggapinya.

    Lihat Video Donald Trump: Senang Rasanya Menang

    (taa/haf)

  • Pembunuh Dieksekusi Mati Taliban Terang-terangan

    Pembunuh Dieksekusi Mati Taliban Terang-terangan

    Jakarta

    Terpidana pembunuhan di Afghanistan dieksekusi mati secara terang-terangan di depan ribuan orang. Eksekusi mati dilakukan di stadion olahraga di wilayah tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024) ini menjadi eksekusi mati keenam yang dilakukan di depan publik sejak Taliban kembali berkuasa tahun 2021 lalu. Eksekusi mati itu dilakukan dengan metode hukuman tembak.

    Laporan jurnalis AFP yang ada di lokasi menyebut terpidana pria itu ditembak dengan tiga peluru di bagian dada oleh salah satu anggota keluarga korban, di depan ribuan orang yang memenuhi stadion olahraga di Gardez, ibu kota Provinsi Paktia, pada Rabu (13/11) waktu setempat.

    Malam hari sebelum eksekusi mati dilaksanakan, kantor gubernur setempat mengimbau via media sosial kepada para pejabat dan warga setempat untuk “menghadiri acara ini”, yang merujuk pada eksekusi mati itu.

    “Seorang pembunuh dijatuhi hukuman pembalasan,” demikian pernyataan yang dirilis Mahkamah Agung Afghanistan, yang menyebut nama terpidana mati itu sebagai Mohammad Ayaz Asad.

    Perintah eksekusi mati itu, menurut Mahkamah Agung Afghanistan, ditandatangani oleh pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada.

    Pernyataan Mahkamah Agung Afghanistan menyebut terpidana mati itu ditahan sejak sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Dia divonis mati atas pembunuhan seorang pria bernama Habibullah Saif-ul-Qatal, dan kasusnya “diperiksa dengan sangat cermat dan berulang kali” oleh tiga pengadilan militer.

  • DK PBB Kecam Serangan ke Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

    DK PBB Kecam Serangan ke Pasukan Penjaga Perdamaian di Lebanon

    New York

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam rentetan serangan baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon atau UNIFIL. Dewan Keamanan PBB menyerukan semua pihak untuk menghormati keselamatan para personel UNIFIL yang menjalankan tugasnya di perbatasan.

    Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), mengutuk serangan pada 29 Oktober, 7 November dan 8 November lalu, yang melukai beberapa personel Helm Biru, sebutan untuk personel pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon.

    Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal siapa yang mereka yakini bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.

    “Mendesak semua pihak untuk mengambil semua tindak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan fasilitas UNIFIL,” tegas Dewan Keamanan PBB dalam pernyataannya.

    Laporan UNIFIL menyebut pada 29 Oktober lalu, sebuah roket yang “kemungkinan” ditembakkan oleh kelompok Hizbullah atau militan sekutunya menghantam markas UNIFIL di wilayah Lebanon bagian selatan. Otoritas Austria melaporkan delapan tentaranya yang bertugas dalam misi UNIFIL mengalami luka-luka.

    Kemudian pada 7 November lalu, menurut laporan UNIFIL, sekitar lima tentara UNIFIL mengalami luka-luka dalam serangan lainnya.

    Keesokan harinya, atau pada 8 November, UNIFIL menuduh pasukan Israel menyerang salah satu posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon “secara disengaja dan secara langsung”.

    Lihat Video: PBB Ungkap Tentara Israel 7 Kali Sengaja Menyerang Pasukan Perdamaian

  • Taliban Eksekusi Mati Terpidana Pembunuhan di Depan Ribuan Orang

    Taliban Eksekusi Mati Terpidana Pembunuhan di Depan Ribuan Orang

    Kabul

    Otoritas Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengeksekusi mati seorang terpidana pembunuhan di depan umum, tepatnya di sebuah stadion olahraga, dengan disaksikan ribuan orang. Ini menjadi eksekusi mati keenam yang dilakukan di depan publik sejak Taliban kembali berkuasa tahun 2021 lalu.

    Eksekusi mati itu, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), dilakukan dengan metode hukuman tembak.

    Laporan jurnalis AFP yang ada di lokasi menyebut terpidana pria itu ditembak dengan tiga peluru di bagian dada oleh salah satu anggota keluarga korban, di depan ribuan orang yang memenuhi stadion olahraga di Gardez, ibu kota Provinsi Paktia, pada Rabu (13/11) waktu setempat.

    Malam hari sebelum eksekusi mati dilaksanakan, kantor gubernur setempat mengimbau via media sosial kepada para pejabat dan warga setempat untuk “menghadiri acara ini”, yang merujuk pada eksekusi mati itu.

    “Seorang pembunuh dijatuhi hukuman pembalasan,” demikian pernyataan yang dirilis Mahkamah Agung Afghanistan, yang menyebut nama terpidana mati itu sebagai Mohammad Ayaz Asad.

    Perintah eksekusi mati itu, menurut Mahkamah Agung Afghanistan, ditandatangani oleh pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada.

    Pernyataan Mahkamah Agung Afghanistan menyebut terpidana mati itu ditahan sejak sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan. Dia divonis mati atas pembunuhan seorang pria bernama Habibullah Saif-ul-Qatal, dan kasusnya “diperiksa dengan sangat cermat dan berulang kali” oleh tiga pengadilan militer.

  • Jepang Tangkap Turis AS yang Dituduh Rusak Kuil Ternama Tokyo

    Jepang Tangkap Turis AS yang Dituduh Rusak Kuil Ternama Tokyo

    Tokyo

    Seorang turis asal Amerika Serikat (AS) ditangkap otoritas Jepang atas tuduhan merusak sebuah kuil ternama di Tokyo. Turis berusia 65 tahun ini diduga mencoret-coret gerbang kayu tradisional yang ada di salah satu kuil terkenal di ibu kota Jepang dengan tulisan yang diukir.

    Kasus ini menjadi salah satu contoh terbaru untuk perilaku buruk wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang pascapandemi.

    Turis AS yang tidak disebut namanya itu, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), diduga menggunakan kuku jarinya untuk mengukir tulisan pada salah satu pilar gerbang di Kuil Meiji Jingu, salah satu kuil paling terkenal di Tokyo. Aksi itu dianggap sang turis sebagai “prank”.

    Juru bicara kepolisian setempat mengatakan kepada AFP bahwa turis asing berjenis kelamin laki-laki itu ditangkap pada Rabu (13/11) waktu setempat “karena dicurigai merusak properti” di kompleks kuil di pusat kota Tokyo.

    Insiden ini terjadi setelah seorang wanita asal Chile menuai reaksi keras di dunia maya, bulan lalu, karena memposting video dirinya sedang melakukan latihan pull-up di gerbang merah di kuil yang berbeda di Jepang.

    Wanita yang merupakan influencer kebugaran itu dengan 139.000 followers di Instagram itu, kemudian mengunggah video permintaan maaf dan mengatakan “bukanlah niat saya untuk menunjukkan rasa tidak hormat”.

    Sejumlah besar wisatawan berbondong-bondong ke Jepang beberapa waktu terakhir, dengan jumlahnya mencapai angka yang belum pernah tercatat sebelumnya. Otoritas Tokyo menyatakan niat untuk menyambut 60 juta pengunjung per tahunnya hingga tahun 2030 mendatang — dua kali lipat dibanding tahun 2019 lalu.

  • Maskapai Asing Lanjut Terbang ke Bali Usai Batal Imbas Erupsi Lewotobi

    Maskapai Asing Lanjut Terbang ke Bali Usai Batal Imbas Erupsi Lewotobi

    Sydney

    Sejumlah maskapai asing kembali melanjutkan operasional penerbangan ke Bali pada Kamis (14/11) waktu setempat, setelah sempat melakukan pembatalan imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan ini.

    General manajer bandara internasional Bali menyebut sedikitnya 83 rute penerbangan internasional dibatalkan sepanjang Rabu (13/11) waktu setempat, setelah Gunung Lewotobi Laki-Laki memuntah kolom abu setinggi 9 kilometer ke langit.

    Gunung berapi itu mengalami erupsi lebih dari belasan kali selama dua pekan terakhir, yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan memaksa ribuan orang lainnya dievakuasi.

    Qantas Group Australia dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), mengumumkan bahwa Qantas dan Jetstar telah melanjutkan kembali layanan penerbangan ke Bali, dengan mencatat kondisi yang “membaik”.

    Dua penerbangan Qantas yang tertunda sejak kemarin, termasuk di antara penerbangan yang akan lepas landas.

    “Kami akan terus memantau perubahan kondisi dan aktivitas gunung berapi,” demikian pernyataan Qantas Group Australia.

    Maskapai penerbangan lainnya, seperti AirAsia, mengumumkan rencana untuk melanjutkan operasional penerbangan dari dan ke Bali pada Kamis (14/11) waktu setempat.

  • Pejabat CIA Didakwa Bocorkan Intel Soal Rencana Israel Serang Iran

    Pejabat CIA Didakwa Bocorkan Intel Soal Rencana Israel Serang Iran

    Washington DC

    Seorang pejabat badan intelijen pusat Amerika Serikat (AS) atau CIA didakwa terkait kebocoran dokumen rahasia intelijen Washington soal rencana Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran.

    Laporan surat kabar terkemuka AS The New York Times (NYT), seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024), menyebut pejabat CIA yang didakwa itu bernama Asif Rahman, yang bekerja di luar negeri untuk CIA.

    Rahman ditangkap di Kamboja oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI) beberapa waktu lalu, dan akan dihadirkan dalam persidangan di pengadilan federal AS yang ada di Guam pada Kamis (14/11) waktu setempat.

    Disebutkan NYT dalam laporannya bahwa Rahman, yang memiliki izin keamanan sangat rahasia, didakwa di Virginia pekan lalu atas dua tuduhan sengaja menyimpan dan mengirimkan informasi intelijen nasional.

    Iran meluncurkan nyaris 200 rudal balistik ke wilayah Israel pada 1 Oktober lalu, sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang didukung negaranya, serta seorang jenderal Garda Revolusi Iran di Lebanon.

    Tel Aviv melancarkan pembalasan dengan gelombang serangan udara terhadap target-target militer Iran, termasuk pabrik rudal dan sistem pertahanan udara negara itu, pada 26 Oktober lalu.

  • Menhan Israel Bersumpah Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah

    Menhan Israel Bersumpah Tak Akan Berhenti Serang Hizbullah

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel yang baru, Israel Katz, bersumpah tidak akan ada pelonggaran dalam perang melawan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Katz sebelumnya menegaskan tidak akan ada gencatan senjata dengan Hizbullah.

    “Kita tidak akan melakukan gencatan senjata, kita tidak akan melonggarkan situasi, dan kita tidak akan mengizinkan pengaturan apa pun yang tidak mencakup pencapaian tujuan perang kita,” tegas Katz dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (14/11/2024).

    “Kita akan terus menyerang Hizbullah di mana pun,” cetusnya.

    Penegasan terbaru itu disampaikan Katz saat berbicara kepada jajaran komandan senior militer Israel, dalam kunjungan ke perbatasan utara dengan Lebanon pada Rabu (13/11) waktu setempat.

    Itu menjadi kunjungan pertamanya sejak dia ditunjuk dan dilantik menjadi Menhan Israel, untuk menggantikan Yoav Gallant yang dipecat oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    “Kita telah menyerang Hizbullah dengan pukulan keras dan melenyapkan (pemimpin Hizbullah Hassan) Nasrallah — dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk terus menyerang mereka dengan kekuatan penuh untuk mewujudkan hasil kemenangan,” ucap Katz saat berbicara kepada panglima militer Israel, Herzi Halevi.