Category: Detik.com Internasional

  • NATO Gelar Latihan Artileri Besar-besaran di Finlandia

    NATO Gelar Latihan Artileri Besar-besaran di Finlandia

    Helsinki

    Aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) menggelar latihan artileri besar-besaran di Finlandia. Latihan militer tersebut menjadi yang pertama digelar di Finlandia sejak negara itu bergabung dengan NATO tahun lalu.

    Latihan militer ini, seperti dilansir AFP, Senin (18/11/2024), digelar di wilayah Lapland, bagian utara Finlandia, pada 4 November hingga 28 November mendatang sebagai bagian dari Dynamic Front 25, latihan artileri NATO terbesar yang pernah digelar di wilayah Eropa.

    Untuk latihan tembak yang dimulai pada Minggu (17/11) waktu setempat, tidak hanya digelar di Finlandia, tapi juga di beberapa negara Eropa lainnya, seperti Estonia, Jerman, Rumania dan Polandia.

    Ini menandai pertama kalinya sekutu-sekutu NATO melakukan latihan tembakan artileri dalam skala besar di wilayah Finlandia.

    Negara Nordik yang berbatasan dengan Rusia ini, bergabung dengan NATO sejak tahun lalu, dan mengakhiri ketidakikutsertaan militer selama puluhan taun setelah invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.

    “Kami mengupayakan interoperabilitas dengan sekutu-sekutu kami, untuk melakukan tembakan artileri secara koheren dengan sekutu-sekutu NATO kami,” ucap Romain, seorang kapten militer Prancis dan komandan unit baterai Ecrins dari resimen artileri gunung ke-93.

    Tim militer Prancis mengikuti latihan militer itu dengan mengenakan seragam kamuflase musim dingin di lapangan dengan suhu mencapai beberapa derajat di bawah nol derajat Celsius.

  • Kabut Asap Beracun Selimuti New Delhi, Sekolah Tatap Muka Disetop

    Kabut Asap Beracun Selimuti New Delhi, Sekolah Tatap Muka Disetop

    Otoritas setempat berharap dengan membuat anak-anak tetap berada di rumah, lalu lintas di jalanan yang berkurang secara signifikan.

    “Kelas-kelas fisik akan dihentikan untuk semua siswa, kecuali Kelas 10 dan Kelas 12,” ucap Menteri Kepala setempat, Atishi, dalam pernyataannya pada Minggu (17/11) tengah malam waktu setempat.

    Sekolah-sekolah dasar di New Delhi telah diperintahkan untuk menghentikan aktivitas kelas tatap muka sejak Kamis (14/11) pekan lalu, dengan serangkaian pembatasan lebih lanjut diberlakukan pada Senin (18/11) waktu setempat, termasuk membatasi truk dengan bahan bakar diesel dan aktivitas konstruksi.

    Pemerintah India juga mengimbau agar anak-anak dan orang lanjut usia (lansia), serta orang-orang memiliki masalah paru-paru atau jantung, “untuk sebisa mungkin tetap berada di dalam rumah”.

    Terlepas dari itu, banyak warga yang tinggal di New Delhi yang tidak mampu memberi alat penyaring atau filter udara, juga tidak memiliki rumah yang bisa digunakan secara efektif untuk melindungi diri dari penderitaan akibat udara berbau menyengat, yang disebut menyebabkan ribuan kematian dini.

    Perintah untuk mengalihkan kegiatan belajar-mengajar di sekolah menjadi kelas online itu berlaku mulai Senin (18/11) pagi waktu setempat.

    New Delhi dan area metropolitan sekitarnya, yang dihuni lebih dari 30 juta orang, secara konsisten menduduki peringkat teratas dunia untuk poluasi udara di musim dingin. Suhu yang lebih dingin dan angin yang bergerak lambat semakin memperburuk situasi dengan memerangkap polutan mematikan setiap musim dingin, yang berlangsung dari pertengahan Oktober hingga setidaknya bulan Januari.

    (nvc/ita)

  • Pertama Kali, Paus Fransiskus Desak Penyelidikan soal Genosida di Gaza

    Pertama Kali, Paus Fransiskus Desak Penyelidikan soal Genosida di Gaza

    Jakarta

    Paus Fransiskus untuk pertama kalinya menanggapi klaim “genosida” Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza. Dalam kutipan dari buku barunya yang diterbitkan pada Minggu (17/11), Paus mendesak penyelidikan lebih lanjut mengenai apakah tindakan Israel memenuhi definisi tersebut.

    Berjudul “Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World”, buku tersebut memuat intervensi terbarunya yang paling terus terang terhadap perang Gaza, yang telah berlangsung lebih dari setahun, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

    “Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” tulis Paus dalam kutipan buku yang diterbitkan di halaman depan harian Italia, La Stampa, pada hari Minggu (17/11).

    “Hal itu harus dipelajari dengan saksama untuk menentukan apakah (situasi) sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional,” tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (18/11/2024).

    Paus asal Argentina itu sering menyesalkan banyaknya korban operasi Israel di Gaza. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu menyebutkan jumlah korban sedikitnya 43.846 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

    Namun, seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah genosida — tanpa mendukungnya — dalam konteks operasi militer Israel di wilayah Palestina.

    Kedutaan Besar Israel di Vatikan pun menanggapi pada hari Minggu dengan sebuah unggahan di media sosial X, mengutip duta besarnya Yaron Sideman.

  • Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS, Rusia Singgung Perang Dunia III!

    Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS, Rusia Singgung Perang Dunia III!

    Presiden Vladimir Putin, pada 12 September lalu, mengingatkan bahwa persetujuan Barat untuk langkah itu berarti “keterlibatan langsung negara-negara NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina” karena infrastruktur dan personel NATO akan dilibatkan dalam menargetkan dan menembakkan rudal.

    Pada akhir Oktober lalu, Putin mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia sedang mengupayakan cara-cara berbeda untuk merespons, jika AS dan sekutu-sekutu NATO-nya membantu Ukraina dalam menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.

    “Saya kira ada beberapa orang di Amerika Serikat yang tidak mengalami kerugian apa pun karena alasan apa pun, atau yang benar-benar berada di luar jaringan sehingga mereka tidak peduli,” sindir Butina, yang pernah mendekam 15 bulan di penjara AS atas tuduhan bertindak sebagai agen Rusia tak terdaftar dan kini menjadi anggota parlemen Rusia dari Partai Rusia Bersatu yang menaungi Putin.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato terbarunya, menyebut rudal-rudal itu akan “berbicara sendiri” saat membahas soal izin dari AS tersebut.

    “Saat ini, banyak media yang mengatakan bahwa kami telah mendapatkan izin untuk mengambil tindakan yang tepat. Namun serangan tidak akan dilakukan dengan kata-kata. Hal seperti itu tidak diumumkan,” ucapnya.

    Gedung Putih dan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menolak untuk mengomentari secara langsung laporan media tersebut.

    Sementara Trump belum diketahui secara jelas apakah dia nantinya akan membatalkan keputusan Biden itu. Trump sudah sejak lama mengkritik besarnya bantuan keuangan dan militer AS untuk Ukraina, dan berjanji mengakhiri perang secepatnya, namun tanpa menjelaskan caranya.

    (nvc/ita)

  • India Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik, Masuk Elite Dunia

    India Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik, Masuk Elite Dunia

    New Delhi

    India sukses menguji coba rudal hipersonik jarak jauh yang dikembangkan di dalam negeri. Langkah ini menandai tonggak penting dalam pengembangan militer yang menempatkan New Delhi dalam sekelompok kecil negara yang memiliki teknologi canggih tersebut.

    Dorongan global terhadap senjata hipersonik tercermin dalam upaya beberapa negara, seperti India, yang berupaya mengembangkan rudal jarak jauh yang canggih.

    Selain India, beberapa negara lainnya yang memiliki teknologi rudal hipersonik, antara lain China, Rusia dan Amerika Serikat (AS).

    Pemerintah India dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (18/11/2024), menyebut rudal hipersonik itu dirancang untuk membawa muatan dengan jangkauan melebihi 1.500 kilometer untuk angkatan bersenjata negara tersebut.

    Rudal itu dikembangkan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan yang dikelola negara dan mitra-mitra industrinya,

    “Data penerbangan … mengonfirmasi keberhasilan manuver terminal dan dampaknya dengan tingkat akurasi yang tinggi,” demikian pengumuman pemerintah India pada Senin (18/11) waktu setempat.

  • Tegang! Polandia Kerahkan Jet Tempur Saat Serangan Rusia ke Ukraina

    Tegang! Polandia Kerahkan Jet Tempur Saat Serangan Rusia ke Ukraina

    Jakarta

    Tegang! Militer Polandia mengerahkan jet-jet tempur dan memobilisasi semua pasukan yang ada sebagai tanggapan atas serangan rudal dan drone Rusia yang “besar-besaran” di Ukraina.

    “Karena serangan besar-besaran oleh Rusia, yang melakukan serangan menggunakan rudal jelajah, rudal balistik, dan drone terhadap lokasi-lokasi yang terletak, antara lain di Ukraina barat, operasi oleh pesawat-pesawat Polandia dan sekutu telah dimulai,” tulis Komando Operasional Polandia dalam postingan di platform media sosial X, dilansir Al Arabiya, Senin (18/11/2023).

    Disebutkan bahwa langkah-langkah ini “ditujukan untuk menjamin keamanan di area yang berdekatan dengan zona yang terancam.”

    Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di platform Telegram pada Minggu (17/11) waktu setempat, bahwa “serangan besar-besaran terhadap sistem energi kami sedang berlangsung”, dan bahwa pasukan Rusia “menyerang fasilitas pembangkit dan transmisi listrik di seluruh Ukraina.”

    Wali kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan bahwa satu orang terluka akibat puing-puing yang jatuh dari drone di sebuah bangunan tempat tinggal.

    Pemerintah daerah dan media Ukraina melaporkan banyak ledakan di seluruh negeri termasuk di Zaporizhzhia, Odessa dan Mykolaiv di Ukraina selatan, dan Chernigiv di Ukraina utara.

    Sementara itu, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Washington soal konflik Ukraina-Rusia.

  • Heboh Ibu Negara Brasil Mengumpat Elon Musk di G20, Gimana Ceritanya?

    Heboh Ibu Negara Brasil Mengumpat Elon Musk di G20, Gimana Ceritanya?

    Brasilia

    Ibu Negara Brasil, Rosangela Lula da Silva atau yang dipanggil Janja, melontarkan kata umpatan untuk miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk saat menghadiri acara sosial dalam rangkaian KTT G20 di negaranya. Umpatan itu diucapkan Janja saat berbicara soal perlunya mengatur media sosial untuk mengendalikan penyebaran informasi keliru.

    Insiden ini, seperti dilansir Reuters dan BBC, Senin (18/11/2024), terjadi ketika Janja sedang berbicara dalam panel soal disinformasi dalam salah satu acara sosial G20 pada Sabtu (16/11) yang digelar di Rio de Janeiro. Dalam forum itu, dia menganjurkan peraturan media sosial yang lebih ketat.

    Tiba-tiba terdengar suara keras mirip klakson kapal di lokasi acara, dan Janja dengan nada bercanda melontarkan komentar berbunyi: “Saya pikir itu Elon Musk.”

    “Saya tidak takut pada Anda, persetan, Elon Musk,” imbuh Janja yang menggunakan kata umpatan “f**k you” untuk Musk.

    Momen tersebut menuai reaksi dari Musk yang merupakan pemilik platform media sosial X dan pemilik Tesla. Dia memposting ulang video soal insiden itu di media sosial, dan memberikan komentar berbunyi “lol” yang merupakan bahasa slang internet yang berarti “tertawa terbahak-bahak”.

    Dalam postingan lainnya, Musk menambahkan dua emoji tertawa dan menulis komentar berbunyi: “Mereka akan kalah dalam pemilu berikutnya”.

    Komentar itu tampaknya merujuk pada peluang Partai Pekerja yang dipimpin Lula da Silva dalam pemilu Brasil selanjutnya.

  • Turki Larang Pesawat Presiden Israel, Herzog Batal Hadiri KTT Iklim PBB

    Turki Larang Pesawat Presiden Israel, Herzog Batal Hadiri KTT Iklim PBB

    Ankara

    Otoritas Turki menolak permintaan Israel agar pesawat yang membawa Presiden Isaac Herzog boleh melintasi wilayah udara negara tersebut untuk menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP29 yang digelar di Azerbaijan sejak pekan lalu.

    Penolakan Ankara membuat Herzog batal menghadiri COP29 tersebut.

    Dituturkan sejumlah pejabat Turki yang tidak disebut namanya, seperti dilansir Anadolu Agency dan Middle East Eye, Senin (18/11/2024), bahwa Israel meminta agar pesawat yang membawa Herzog bisa menggunakan wilayah udara Turki untuk penerbangan ke Baku, ibu kota Azerbaijan.

    Namun otoritas Ankara menolak permintaan Tel Aviv tersebut.

    Pada Sabtu (16/11) waktu setempat, kantor kepresidenan Israel mengumumkan Herzog membatalkan rencana untuk menghadiri COP29 di Baku dengan “pertimbangan keamanan” disebut sebagai alasannya. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh kantor kepresidenan Israel soal pembatalan kehadiran itu.

    Namun media lokal Israel, Ynet, yang mengutip para pejabat di Azerbaijan, melaporkan pada Minggu (17/11) bahwa perjalanan Herzog ke Baku dibatalkan karena Turki menolak untuk mengizinkan pesawat yang membawa Presiden Israel itu memasuki wilayah udaranya.

    Menurut sejumlah pejabat Azerbaijan dan pejabat Turki, Ankara telah secara efektif menghentikan Presiden Israel menghadiri COP29 di Baku dengan menolak izin pesawatnya untuk masuk ke wilayah udara Turki.

  • Akhirnya, Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Wilayah Rusia

    Akhirnya, Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Wilayah Rusia

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Washington soal konflik Ukraina-Rusia.

    Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (18/11/2024), diungkapkan oleh dua pejabat AS yang enggan disebut namanya dan seorang sumber yang mengetahui keputusan Washington tersebut.

    Disebutkan sumber-sumber yang dikutip Reuters itu bahwa Ukraina berencana melancarkan serangan jarak jauh pertamanya dalam beberapa hari ke depan. Namun rincian soal rencana serangan itu tidak diungkapkan ke publik karena kekhawatiran keamanan operasional.

    Menurut sumber-sumber itu, serangan pertama jauh ke dalam wilayah Rusia kemungkinan akan dilakukan militer Ukraina dengan menggunakan roket ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.

    Langkah ini diambil sekitar dua bulan sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari tahun depan, dan menyusul permohonan selama berbulan-bulan dari Presiden Volodymyr Zelensky agar mengizinkan Ukraina memakai senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasan.

    Perubahan posisi AS ini, menurut pejabat AS dan sumber yang dikutip Reuters, sebagian besar terjadi sebagai respons atas pengerahan pasukan darat Korea Utara (Korut) untuk melengkapi pasukan militer Rusia dalam perang melawan Ukraina. Perkembangan ini memicu kekhawatiran Washington dan Kyiv.

    Zelensky dalam pidato terbarunya menyebut rudal-rudal itu akan “berbicara sendiri”.

  • Juru Bicara Hizbullah Tewas Akibat Serangan Israel di Beirut

    Juru Bicara Hizbullah Tewas Akibat Serangan Israel di Beirut

    Beirut

    Juru bicara Hizbullah, Mohammed Afif, tewas dalam serangan Israel di pusat Kota Beirut, Lebanon. Informasi tewasnya Afif telah dikonfirmasi oleh sumber keamanan Lebanon.

    “Serangan terhadap Ras al-Nabaa membunuh pejabat hubungan media Hizbullah, Mohammed Afif,” kata sumber keamanan tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya, dilansir AFP, Senin (18/11/2024).

    Kantor berita nasional Lebanon melaporkan bahwa sekretaris jenderal partai Baath cabang Lebanon, Ali Hijazi, juga telah mengkonfirmasi kematian Afif.

    Sementara itu, tentara Israel menolak berkomentar, namun Afif adalah orang terakhir dalam daftar panjang pejabat Hizbullah yang terbunuh sejak Israel pada 23 September mulai membombardir benteng-benteng Hizbullah setelah hampir setahun terjadi baku tembak lintas batas dengan kelompok yang didukung Iran terkait perang Gaza.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan itu menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Jumlah korban ini masih sementara karena proses pencarian sedang dilakukan dengan menghilangkan puing-puing dari lokasi serangan.

    Afif adalah bagian dari lingkaran dalam pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang terbunuh dalam serangan Israel pada September lalau.

    Selama bertahun-tahun, Afif bertanggung jawab atas hubungan media Hizbullah, memberikan informasi kepada jurnalis lokal dan asing, seringkali dengan kedok anonimitas.

    Setelah pembunuhan Nasrallah, Afif mengadakan beberapa konferensi pers di pinggiran selatan Beirut, termasuk bulan lalu di mana ia mengumumkan Hizbullah telah meluncurkan pesawat tak berawak yang menargetkan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Konferensi pers itu terhenti ketika tentara Israel memperingatkan bahwa mereka akan menyerang sebuah bangunan di dekatnya.

    “Pengeboman tidak membuat kami takut, jadi bagaimana dengan ancamannya?” Afif berkata menantang ketika para jurnalis buru-buru mengambil mikrofon dari meja.

    Pejabat Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel sebelumnya tidak hanya mencakup Nasrallah tetapi juga Hashem Safieddine, yang dianggap sebagai penerus mantan pemimpin tersebut.

    (fas/fas)