Category: Detik.com Internasional

  • Netanyahu Tawarkan Imbalan Rp 79 M untuk Pembebasan Sandera di Gaza

    Netanyahu Tawarkan Imbalan Rp 79 M untuk Pembebasan Sandera di Gaza

    Gaza City

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali mengunjungi Jalur Gaza pada Selasa (19/11) waktu setempat, dan menegaskan Hamas tidak akan berkuasa kembali atas daerah kantong Palestina itu setelah perang berakhir. Netanyahu juga menawarkan imbalan untuk pemulangan sandera yang tersisa.

    Netanyahu, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (20/11/2024), mengklaim Israel telah berhasil menghancurkan kemampuan militer kelompok Hamas. Militer Tel Aviv dan Hamas terlibat pertempuran selama lebih dari setahun terakhir di Jalur Gaza.

    Dalam pernyataannya, Netanyahu juga menyatakan Tel Aviv belum menyerah dalam upaya menemukan dan memulangkan 101 sandera yang tersisa, yang diyakini masih berada di wilayah Jalur Gaza. Dia bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 5 juta (Rp 79,2 miliar) untuk pemulangan setiap sandera.

    “Siapa pun yang berani menyakiti para sandera kami, akan mendapati darah di kepala mereka. Kami akan memburu Anda dan menangkap Anda,” cetusnya.

    “Siapa pun yang memulangkan sandera, akan mendapatkan jalan yang aman, dia dan keluarganya, untuk keluar. Pilihlah, pilihan ada pada tangan Anda, tetapi hasilnya tetap sama. Kami akan mendapatkan semuanya kembali,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

    Pernyataan Netanyahu itu disampaikan via rekaman video yang menunjukkan momen kunjungan terbaru PM Israel itu ke Jalur Gaza bersama Menteri Pertahanan dan panglima militer Israel, di mana dia juga mendapatkan pengarahan mengenai kegiatan operasional.

  • Mary Jane Bebas, Presiden Filipina Ungkap Negosiasi Bertahun-tahun dengan RI

    Mary Jane Bebas, Presiden Filipina Ungkap Negosiasi Bertahun-tahun dengan RI

    Dilansir GMA Network edisi 8 April 2015, Mary Jane merupakan putri bungsu lima bersaudara dari keluarga tak mampu. Dia menikah muda pada usia 17 tahun dan memiliki dua anak. Namun, Mary Jane bercerai dengan suaminya. Untuk membiayai kehidupan dan kedua anaknya, Mary Jane akhirnya sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2009.

    Majikan Mary Jane saat itu mencoba memperkosanya hingga akhirnya dia keluar dan kembali ke Filipina. Seorang teman yang dikenal keluarga Mary Jane kemudian menawarkan pekerjaan sebagai ART di Malaysia. Sesampai di Malaysia, Mary Jane baru diberi tahu kalau lowongan itu sudah tidak tersedia dan diberi tahu ada lowongan ART di Indonesia. Mary Jane pun diminta terbang ke Indonesia.

    Dia dititipi koper dengan upah USD 500. Sesampai di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, pada 2010, Mary Jane ditangkap dengan barang bukti heroin seberat 2,6 kilogram yang ada di kopernya.

    Setelah menjalani proses persidangan, Mary Jane dijatuhi hukuman mati. Grasi Mary Jane bersama 11 nama terpidana mati lain juga telah ditolak Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) tertanggal 30 Desember 2014.

    Tim pengacara Mary Jane bahkan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kedua 27 April 2015. Saat itu, tinggal menghitung hari eksekusi mati yang ternyata jatuh pada 29 April 2015. PK Mary Jane pun ditolak.

    Mary Jane juga sudah dipindahkan dari LP Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta ke LP Nusakambangan pada 24 April 2015 sekitar pukul 01.40 WIB untuk menjalani persiapan eksekusi mati. Namun, kisah hidupnya berubah di detik-detik terakhir.

    Eksekusi mati Mary Jane yang harusnya dilakukan 29 April 2015 mendadak dibatalkan. Mary Jane tak masuk daftar terpidana yang dibawa ke lokasi eksekusi di Lapangan Limus Buntu sekitar pukul 00.00 WIB. Dia keluar selnya dan dikembalikan ke LP Wirogunan. Kini, Mary Jane bakal pulang ke Filipina.

    (ita/ita)

  • Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal Jarak Jauh AS ke Rusia!

    Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal Jarak Jauh AS ke Rusia!

    Kyiv

    Untuk pertama kalinya, militer Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) ke wilayah Rusia. Serangan menggunakan rudal jarak jauh buatan Washington ini bertepatan dengan 1.000 hari perang berkecamuk di Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022 lalu.

    Serangan udara dengan rudal jarak jauh ATACMS ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (20/11/2024), dilancarkan setelah pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jenis tersebut dalam serangan lebih jauh ke wilayah Rusia.

    Ukraina mengatakan pasukannya menyerang gudang senjata Rusia di area berjarak sekitar 110 kilometer di dalam wilayah Rusia. Disebutkan oleh Kyiv bahwa serangan itu menyebabkan ledakan susulan. Militer Ukraina tidak secara terbuka menyebut jenis senjata yang digunakan dalam serangan itu.

    Namun seorang pejabat senior Ukraina dan seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa serangan terhadap wilayah Bryansk di Rusia pada Selasa (19/11) waktu setempat itu “dilancarkan dengan rudal ATACMS” — yang merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.

    Militer Rusia, dalam pernyataan terpisah, melaporkan pasukannya menembak jatuh lima rudal, dari total enam rudal, yang ditembakkan ke fasilitas militer di wilayah Bryansk. Puing-puing dari salah satu fasilitas itu sempat memicu kebakaran, yang berhasil dipadamkan dengan cepat dan tidak memicu korban atau kerusakan.

    Biden memberikan persetujuan kepada Ukraina untuk menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS, dan memiliki jangkauan hingga 300 kilometer, untuk serangan semacam itu di wilayah Rusia.

  • Mary Jane Bebas, Presiden Filipina Ungkap Negosiasi Bertahun-tahun dengan RI

    Terpidana Mati Narkoba Mary Jane Veloso Bebas, Akan Kembali ke Filipina

    Jakarta

    Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso, bebas. Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (Bongbong Marcos) menyampaikan langsung kabar tersebut.

    “Mary Jane Veloso pulang,” bunyi postingan Bongbong Marcos yang dilihat dalam akun Instagramnya @bongbongmarcos, Rabu (20/11/2024).

    Bongbong mengatakan pemerintah Filipina berhasil menunda eksekusi Mary Jane. Dia mengatakan upaya pembebasan Mary Jane telah berlangsung lama.

    “Kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama sehingga mencapai kesepakatan yang akhirnya membawanya kembali ke Filipina,” katannya.

    Dia pun berterima kasih kepada Indonesia. Dia mengatakan Filipina menunggu kedatangan Mary Jane.

    “Terima kasih Indonesia, kami tunggu kepulangan Mary Jane,” ucapnya.

    Diketahui, Mary Jane Veloso merupakan terpidana mati asal Filipina yang terlibat dalam kasus penyelundupan heroin. Kendati dihukum mati, Mary Jane masih punya peluang mendapat grasi meskipun sempat ditolak Presiden Jokowi.

    Selama di persidangan, Mary Jane berkukuh dia tidak bersalah. Presiden Filipina pun berharap Mary Jane mendapat grasi.

    Eksekusi Mary Jane tertunda

    Grasi Mary Jane, bersama 11 nama terpidana mati, ditolak Presiden Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) tertanggal 30 Desember 2014. Tim pengacara Mary Jane bahkan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kedua di Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 27 April 2015. Saat itu, tinggal menghitung hari eksekusi mati yang ternyata jatuh pada 29 April 2015. PK Mary Jane kemudian ditolak PN Sleman sehari setelah diajukan.

    Saat itu, Mary Jane sendiri sudah dipindahkan dari LP Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta ke LP Nusakambangan pada 24 April 2015 sekitar pukul 01.40 WIB, untuk menjalani persiapan eksekusi mati. Bak lolos dari lubang jarum, eksekusi mati Mary Jane yang seharusnya dilaksanakan ketika hari berpindah ke 29 April 2015 dibatalkan di detik-detik terakhir. Mary Jane tak masuk daftar terpidana yang dibawa ke lokasi eksekusi di Lapangan Limus Buntu sekitar pukul 00.00 WIB. Dia dibawa keluar selnya dan dikembalikan ke LP Wirogunan.

    [Gambas:Instagram]

    Lihat juga Video ‘Ucapan Terima Kasih Presiden Filipina ke Polri Atas Penangkapan Alice Guo’:

    (zap/yld)

  • Di Mana Biden Saat Foto Bersama Pemimpin Dunia di KTT G20?

    Di Mana Biden Saat Foto Bersama Pemimpin Dunia di KTT G20?

    Jakarta

    Saat sesi foto bersama para pemimpi dunia dalam KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, tidak nampak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Di mana Biden saat sesi foto tersebut?

    Ketidakhadiran Biden sempat menuai spekulasi. Muncul spekulasi Biden menghindari tampil bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov yang juga hadir.

    Insiden itu, seperti dilansir Associated Press dan The Guardian, Selasa (19/11/2024), terjadi ketika sesi foto bersama. Sesi foto bersama itu rutin dilakukan pemimpin dunia setiap menghadiri KTT G20, dan saat itu digelar di Museum Seni Modern yang terletak di tepi teluk Rio de Janeiro pada Senin (18/11) waktu setempat.

    KTT G20 di Brasil ini menjadi pertemuan puncak G20 terakhir yang dihadiri Biden sebagai Presiden AS, sebelum Donald Trump akan mengambil alih jabatan tersebut mulai Januari tahun depan. Pejabat AS yang enggan disebut namanya dan turut mendampingi Biden mengungkapkan ada masalah logistik sehingga Biden tak hadir saat sesi foto.

    Dia menyebut sesi foto digelar lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya. Selain Biden, Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dan PM Italia Giorgia Meloni juga tidak ikut dalam foto bersama itu.

    Foto bersama para pemimpin dunia pun dilakukan tanpa kehadiran sang Presiden AS. Saat Biden dan rombongannya tiba di lokasi, sesi foto berakhir.

    Para pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping, PM India Narendra Modi, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, tampak mengobrol saat berkumpul untuk berpose dengan latar belakang Gunung Sugarloaf yang menjadi ikon Rio de Janeiro. Mereka tersenyum dan mengangkat tangan saat diambil fotonya.

    (dek/lir)

  • AS soal Aturan Baru Serangan Nuklir Rusia: Retorika Tak Bertanggung Jawab

    AS soal Aturan Baru Serangan Nuklir Rusia: Retorika Tak Bertanggung Jawab

    Rio de Janeiro

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui doktrin terbaru soal Rusia bisa mempertimbangkan serangan nuklir jika dihantam rudal konvensional yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir. Amerika Serikat (AS) mengecam dan menyebut itu sebagai retorika tak bertanggung jawab.

    “Ini lebih merupakan retorika tak bertanggung jawab yang sama dari Rusia, yang telah kita lihat selama dua tahun terakhir,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024).

    Langkah Putin dilakukan setelah Washington mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh buatan AS ke wilayah Rusia. Moskow mengatakan Kyiv telah menggunakan senjata itu untuk pertama kalinya pada Selasa kemarin.

    Juru bicara tersebut mengatakan bahwa AS tidak terkejut dengan pengumuman Rusia.

    “Kami tidak terkejut dengan pengumuman Rusia bahwa mereka akan memperbarui doktrin nuklirnya,” kata dia seraya menambahkan bahwa Moskow telah memberikan isyarat niatnya untuk melakukannya selama beberapa minggu.

    “Karena tidak melihat adanya perubahan pada postur nuklir Rusia, kami tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur atau doktrin nuklir kami sendiri sebagai tanggapan atas pernyataan Rusia hari ini,” jelasnya.

    Pejabat AS sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden yang menghadiri pertemuan puncak G20 di Rio de Janeiro, memberikan lampu hijau bagi sekutu Kyiv untuk menggunakan rudal jarak jauh terhadap Rusia.

    “Pengerahan pasukan Pyongyang merupakan eskalasi yang signifikan dan kami memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menanggapinya. Saya tidak akan membahas detail tanggapan tersebut hari ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    Reaksi AS muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh para pemimpin G20 gagal bertindak setelah perubahan aturan nuklir Putin.

    Ukraina dengan cemas mengamati apakah Presiden terpilih AS Donald Trump akan menghentikan bantuan militer Amerika dan mencoba mendorong kesepakatan damai yang dapat memaksa Kyiv menyerahkan wilayahnya kepada Moskow.

    Putin Setujui Aturan Baru Nuklir

    Putin telah menyetujui doktrin nuklir negaranya yang diperbarui. Doktrin nuklir terbaru ini menyatakan Rusia bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir.

    Disetujuinya doktrin nuklir terbaru Rusia oleh Putin ini menjadi peringatan tersendiri untuk Amerika Serikat (AS), yang mendukung Ukraina dengan pasokan persenjataan selama perang berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

    Persetujuan untuk perubahan doktrin nuklir resmi Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11), menjadi jawaban Kremlin terhadap keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

    Doktrin nuklir yang diperbarui ini menguraikan ancaman-ancaman yang bisa menjadi dasar bagi pemimpin Rusia untuk mempertimbangkan serangan nuklir.

    Disebutkan dalam doktrin nuklir terbaru itu, bahwa serangan dengan rudal konvensional, drone atau pesawat tempur dapat dianggap memenuhi kriteria tersebut.

    (lir/lir)

  • Polisi Haiti dan Warga Bunuh 28 Anggota Geng, Mayatnya Lalu Dibakar

    Polisi Haiti dan Warga Bunuh 28 Anggota Geng, Mayatnya Lalu Dibakar

    Port-au-Prince

    Polisi dan kelompok pembela diri sipil membunuh 28 orang yang diduga anggota geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, dalam operasi semalam. Peristiwa itu terjadi saat pemerintah berupaya mendapatkan kembali kendali atas kota tersebut.

    Dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), dalam upaya penguasaan kembali wilayah orang pemerintah Haiti, anggota geng terus menyerang beberapa distrik di kota yang penuh kekerasan dan kacau itu, setelah salah satu pemimpin mereka menyerukan agar pemerintah transisi mundur.

    Seorang fotografer AFP melihat orang-orang membakar mayat-mayat yang diduga anggota geng di jalan. Mereka menumpuk ban-ban di atas mayat itu dan kemudian membakarnya.

    Juru bicara Kepolisian Nasional Haiti Lionel Lazarre mengatakan mulanya petugas menghentikan sebuah truk yang diduga membawa anggota geng di daerah pinggiran kota Petion-Ville yang makmur sekitar pukul 2.00 dini hari Selasa waktu setempat. Sementara sebuah bus yang mengangkut anggota geng dicegat di pusat kota.

    Polisi melepaskan tembakan dan menewaskan 10 orang. Kemudian polisi mengejar mereka yang melarikan diri dengan bantuan kelompok-kelompok bela diri, yang dibentuk oleh penduduk yang menentang geng-geng tersebut. Total ada 28 orang yang tewas dibunuh.

    Jalanan hampir sepi pada hari Selasa (19/11) setelah polisi dan warga mendirikan barikade di beberapa lingkungan, karena Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa geng-geng dilaporkan semakin menguasai kota tersebut.

    Juru bicara Viv Ansanm Jimmy ‘Barbecue’ Cherisier, seorang pemimpin geng yang terkenal, sebelumnya menyerukan pengunduran diri pemerintah transisi yang saat ini memimpin negara tersebut.

    Dan dewan itu sendiri –yang terdiri dari pejabat yang tidak dipilih yang ditugasi– menghadapi kekacauan internalnya sendiri.

    Beberapa jam kemudian koalisi melancarkan serangan di beberapa wilayah ibu kota, termasuk Petion-Ville, Bourdon dan Canape Vert.

    Perdana Menteri Alix Didier Fils-Aime dilantik minggu lalu untuk menggantikan perdana menteri yang akan lengser Garry Conille, yang diangkat pada bulan Mei tetapi terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan dewan.

    Geng-geng bersenjata lengkap menguasai sekitar 80 persen kota, secara rutin menargetkan warga sipil meskipun ada pasukan internasional yang didukung PBB dan dipimpin Kenya telah dikerahkan untuk membantu polisi yang kalah senjata.

    Ibu kota Haiti telah menyaksikan pertempuran baru dalam minggu terakhir dari Viv Ansanm, sebuah aliansi geng yang pada bulan Februari membantu menggulingkan perdana menteri saat itu Ariel Henry.

    (lir/lir)

  • Rusia Mulai Produksi Massal Shelter Bom Tahan Radiasi

    Rusia Mulai Produksi Massal Shelter Bom Tahan Radiasi

    Moskow

    Rusia telah memulai produksi massal tempat perlindungan (shelter) bom yang tahan radiasi. Tempat perlindungan ini diklaim bisa memberikan perlindungan dari berbagai ancaman buatan manusia dan bencana alam, termasuk radiasi dan gelombang kejut.

    Dimulainya produksi massal ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11/2024), diumumkan oleh institut penelitian pada Kementerian Urusan Darurat Rusia. Shelter bom bernama “KUB-M” yang mobile atau bisa dipindahkan itu disebut berbentuk mirip kontainer yang diperkuat.

    Menurut institut penelitian pada Kementerian Urusan Darurat Rusia, shelter bom ini dapat memberikan perlindungan terhadap radiasi, serpihan peluru, puing-puing dan kebakaran, serta bisa digunakan di lapisan es yang luas di wilayah utara Rusia.

    Unit standar dari KUB-M disebut mampu menampung hingga 54 orang, namun modul tambahan bisa dipasang untuk memperbesar kapasitasnya.

    Perang yang berkecamuk di Ukraina memasuki fase, yang menurut sejumlah pejabat setempat, bisa menjadi fase terakhir — yang paling berbahaya — ketika pasukan militer Rusia bergerak maju dengan pergerakan tercepat sejak invasi dimulai awal tahun 2022 lalu, dan negara-negara Barat berupaya menopang Kyiv.

    Institut penelitian pada Kementerian Urusan Darurat Rusia, dalam pengumuman, tidak mengaitkan shelter bom itu dengan krisis apa pun yang saat ini terjadi.

    Namun, pengumuman ini disampaikan setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh pasokan negaranya untuk menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Rusia.

  • Arab Saudi Sorot Agresi Israel di Gaza-Lebanon: Picu Perang Lebih Luas!

    Arab Saudi Sorot Agresi Israel di Gaza-Lebanon: Picu Perang Lebih Luas!

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bahwa agresi Israel di Gaza dan Lebanon mendorong kawasan tersebut ke dalam perang yang lebih luas. Hal ini disampaikannya pada sesi pembukaan KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil pada hari Senin (18/11) waktu setempat.

    “Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon telah menyebabkan tingkat penderitaan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya, mendorong wilayah tersebut ke dalam perang yang lebih luas dan merusak kredibilitas hukum dan lembaga internasional,” kata Pangeran Faisal dalam pidato pembukaannya selama sesi tersebut, dilansir Al Arabiya, Selasa (19/11/2024).

    Menlu Saudi tersebut menyerukan “kebutuhan mendesak untuk gencatan senjata segera, akses kemanusiaan tanpa batas, pembebasan sandera, dan komitmen serius untuk perdamaian abadi berdasarkan solusi dua negara menurut perbatasan tahun 1967.”

    Perang di Gaza telah memasuki bulan ke-13 pada bulan November ini, dengan jumlah korban tewas diperkirakan lebih dari 43.000, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut. Sementara itu, Israel telah membombardir secara besar-besaran apa yang disebutnya sebagai benteng-benteng pertahanan Hizbullah di Lebanon, sejak perang habis-habisan meletus pada tanggal 23 September.

    Peningkatan ketegangan, konflik militer, dan krisis kemanusiaan yang dihadapi dunia saat ini menghambat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk tahun 2030, kata Pangeran Faisal. Dia menambahkan bahwa pembangunan dan kemakmuran tidak dapat terwujud di tengah kematian dan kehancuran.

    Pangeran Faisal juga membahas situasi di Sudan. Dia menyatakan bahwa konflik di sana menyebabkan penderitaan kemanusiaan yang signifikan, terutama karena adanya hambatan yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan.

    (ita/ita)

  • Putin Setujui Aturan Baru Serangan Nuklir, Peringatan Buat AS!

    Putin Setujui Aturan Baru Serangan Nuklir, Peringatan Buat AS!

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui doktrin nuklir negaranya yang diperbarui. Doktrin nuklir terbaru ini menyatakan Rusia bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara berkekuatan nuklir.

    Disetujuinya doktrin nuklir terbaru Rusia oleh Putin ini menjadi peringatan tersendiri untuk Amerika Serikat (AS), yang mendukung Ukraina dengan pasokan persenjataan selama perang berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

    Persetujuan untuk perubahan doktrin nuklir resmi Rusia, seperti dilansir Reuters, Selasa (19/11/2024), menjadi jawaban Kremlin terhadap keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

    Doktrin nuklir yang diperbarui ini menguraikan ancaman-ancaman yang bisa menjadi dasar bagi pemimpin Rusia untuk mempertimbangkan serangan nuklir.

    Disebutkan dalam doktrin nuklir terbaru itu, bahwa serangan dengan rudal konvensional, drone atau pesawat tempur dapat dianggap memenuhi kriteria tersebut.

    Tidak hanya itu, menurut doktrin nuklir ini, setiap agresi terhadap Rusia yang dilakukan oleh sebuah negara yang merupakan anggota koalisi akan dianggap oleh Moskow sebagai agresi oleh seluruh anggota koalisi itu. Ketentuan ini tampaknya merujuk pada aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

    Beberapa pekan sebelum pemilihan presiden (pilpres) AS digelar, Putin memerintahkan perubahan doktrin nuklir untuk menegaskan bahwa setiap serangan konvensional terhadap Rusia yang dibantu oleh negara kekuatan nuklir dapat dianggap sebagai serangan bersama terhadap Moskow.