Category: Detik.com Internasional

  • Soal Perintah ICC, Italia Siap Tangkap Netanyahu jika Datang ke Negaranya

    Soal Perintah ICC, Italia Siap Tangkap Netanyahu jika Datang ke Negaranya

    Jakarta

    Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Italia menyatakan siap menangkap Netanyahu apabila berada di wilayahnya.

    Dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (22/11/2024), Italia melalui Menteri Pertahanannya Guido Crosetto mengatakan ‘terpaksa’ mematuhi surat perintah penangkapan itu berdasarkan hukum internasional. Dia menegaskan akan menangkap Netanyahu dan Gallant jika menginjakkan kakinya di Italia.

    Guido mengatakan pihaknya akan mematuhi keputusan ICC meski dirinya meyakini ICC “salah” dengan menempatkan Netanyahu dan Gallant pada level yang sama dengan Hamas, namun jika salah satu dari mereka “datang ke Italia, kami harus menangkap mereka,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pihaknya mendukung langkah ICC sambil terus mengevaluasi bersama.

    “Kami mendukung ICC, sambil selalu mengingat bahwa pengadilan harus memainkan peran hukum dan bukan peran politik. Kami akan mengevaluasi bersama dengan sekutu-sekutu kami apa yang harus dilakukan dan bagaimana menafsirkan keputusan ini,” kata Antonio.

    Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11).

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    Saksikan Juga Blak-blakan: Ony Anwar Harsono Bicara Kunci Sukses Ngawi Sebagai Lumbung Padi Nasional

    (zap/yld)

  • Rusia Klaim Kabari AS 30 Menit Sebelum Luncurkan Rudal Hipersonik ke Ukraina

    Rusia Klaim Kabari AS 30 Menit Sebelum Luncurkan Rudal Hipersonik ke Ukraina

    Jakarta

    Rusia meluncurkan rudal hipersonik ke Ukraina. Juru Bicara Kremlin mengklaim Rusia telah memberi tahu Amerika Serikat 30 menit sebelum menembakkannya ke Ukraina.

    “Pihak Rusia memperingatkan Amerika tentang peluncuran ‘Oreshnik’,” melalui hotline de-eskalasi nuklir otomatis, demikian pernyataan yang disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS, dilansir AFP, Jumat (21/11/2024).

    Putin sebelumnya mengatakan Rusia telah menguji coba jenis baru rudal jarak menengah hipersonik di kota Dnipro, Ukraina yang dilengkapi dengan hulu ledak non-nuklir.

    Kyiv menuduh Rusia menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM). Namun, pihaknya menyebut pengujian sedang dilakukan pada puing-puing untuk memastikan jenis senjata dan hulu ledak yang digunakan.

    Peskov mengatakan Pusat Nasional Rusia untuk Pengurangan Bahaya Nuklir mengirim pesan ke layanan serupa di Amerika Serikat “secara otomatis” 30 menit sebelum peluncuran yang direncanakan, TASS melaporkan.

    Saksikan Juga Blak-blakan: Ony Anwar Harsono Bicara Kunci Sukses Ngawi Sebagai Lumbung Padi Nasional

    (taa/taa)

  • Terlibat Skandal Seks, Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Mengundurkan Diri

    Terlibat Skandal Seks, Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Mengundurkan Diri

    Jakarta

    Calon Jaksa Agung Amerika Serikat pilihan Presiden terpilih Donald Trump, Matt Gaetz mengundurkan diri. Pengunduran diri itu disampaikan lantaran Gaetz dihadapi skandal seks.

    Dilansir AFP, Jumat (22/11/2024), Gaetz adalah salah satu dari beberapa kandidat pilihan Trump yang menyita perhatian publik, termasuk pembawa acara Fox News Pete Hegseth sebagai menteri pertahanan, tokoh anti-vaksin Robert F. Kennedy Jr. sebagai menteri kesehatan, hingga miliarder Elon Musk untuk memimpin memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE).

    Panel kongres telah menyelidiki dugaan aktivitas ilegal oleh Gaetz, termasuk pelecehan seksual dengan seorang gadis berusia 17 tahun–yang dibantahnya — serta penggunaan narkoba, dan penyalahgunaan dana kampanye.

    Gaetz menghadapi perjuangan berat untuk memperoleh konfirmasi di Senat untuk peran hukum tertinggi sebagai jaksa agung karena adanya pertentangan yang meluas, bahkan dari dalam Partai Republiknya sendiri.

    “Saya mengadakan pertemuan yang sangat baik dengan para Senator kemarin. Saya menghargai masukan mereka yang bijaksana–dan dukungan luar biasa dari begitu banyak orang,” kata Gaetz di X.

    “Meskipun momentumnya kuat, jelas bahwa konfirmasi saya secara tidak adil menjadi pengalih perhatian bagi pekerjaan penting Transisi Trump/Vance.”

    Gaetz pertama kali terpilih menjadi anggota DPR AS pada tahun 2016 dan memenangkan pemilihan ulang bulan ini, tetapi ia mengundurkan diri sebagai anggota kongres tak lama setelah Trump memilihnya menjadi jaksa agung.

    Beberapa nominasi Trump telah memicu kritik, dan kekacauan transisi terbaru muncul ketika rincian baru yang mengerikan muncul tentang calon Pertahanan Hegseth.

    Dia diselidiki atas tuduhan penyerangan seksual setelah adanya pengaduan dari seorang wanita yang tidak disebutkan namanya pada sebuah konferensi di California tahun 2017.

    The New York Times melaporkan rincian dari penyelidikan polisi, yang ditutup tanpa Hegseth didakwa.

    Wanita yang sudah menikah itu mengatakan kepada petugas bahwa dia menderita hilang ingatan dan mengira minumannya mungkin telah dicampur, sementara Hegseth mengatakan bahwa pertemuan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

    (taa/taa)

  • Rusia Berhak Serang Negara yang Izinkan Senjatanya Dipakai Ukraina

    Rusia Berhak Serang Negara yang Izinkan Senjatanya Dipakai Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan negaranya berhak menyerang negara-negara yang senjatanya digunakan oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia. Hal tersebut disampaikan putin melalui pidato agresifnya yang menantang Barat.

    Dilansir AFP, Jumat (22/11/2024), Pemimpin Kremlin tersebut juga memperingatkan bahwa konflik tersebut telah mengambil “unsur-unsur karakter global” dan menekankan bahwa Moskow siap untuk “skenario apa pun” dalam konfrontasinya dengan Kyiv dan Barat.

    Putin menyampaikan pidato kejutan kepada negara tersebut di TV pemerintah setelah berhari-hari terjadi eskalasi dalam konflik yang telah berlangsung nyaris tiga tahun. Konflik itu menyebabkan Ukraina menembakkan rudal yang dipasok AS dan Inggris ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

    “Kami menganggap diri kami berhak untuk menggunakan senjata kami terhadap fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan senjata mereka digunakan terhadap fasilitas kami,” kata Putin.

    “Jika terjadi peningkatan tindakan agresif, kami akan merespons dengan tegas,” katanya.

    Mantan mata-mata KGB itu telah berulang kali mengancam Barat selama konflik berlangsung, menyerangnya karena mempersenjatai Ukraina, mencoba menggagalkan serangan militernya, dan menghantam Moskow dengan rentetan sanksi.

    Namun, peringatan yang dikeluarkan pada Kamis malam adalah salah satu peringatannya yang paling keras dan langsung, yang muncul pada saat yang sangat penting dalam pertempuran tersebut.

    “Kami selalu lebih suka, dan sekarang siap untuk menyelesaikan semua pertanyaan yang disengketakan dengan cara damai, tetapi kami juga siap untuk skenario apa pun,” kata Putin.

    “Jika ada yang meragukan itu, mereka salah. Akan selalu ada respons,” tambahnya.

    Putin juga mengklaim serangan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia menggunakan rudal ATACMS dan Storm Shadow telah gagal.

    Presiden AS yang akan lengser, Joe Biden, memberi Ukraina izin untuk menggunakan rudal tersebut guna menghantam wilayah Rusia awal minggu ini, setelah berbulan-bulan tuntutan dari Kyiv.

    Pemerintahan Biden telah meningkatkan bantuan militer ke Kyiv sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS awal bulan ini.

    Trump bersikap skeptis terhadap bantuan Amerika ke Ukraina dan membanggakan diri di masa kampanye bahwa ia mampu mengamankan kesepakatan damai dalam beberapa jam setelah menjabat.

    (taa/taa)

  • Putin Sebut Rudal Balistik Rusia Targetkan Industri Pertahanan Ukraina

    Putin Sebut Rudal Balistik Rusia Targetkan Industri Pertahanan Ukraina

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara mengenai serangan rudal militernya yang menghantam Ukraina. Putin menyebut militernya menembakkan rudal jarak menengah baru bernama Oreshnik.

    Dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Jumat (21/11/2024), Putin menyatakan Rusia melakukan “pengujian dalam kondisi pertempuran terhadap salah satu sistem rudal jarak menengah terbaru Rusia… Teknisi kami menamakannya Oreshnik,” yang berarti pohon hazel dalam bahasa Rusia.

    Rusia menyerang kota Dnipro di Ukraina tengah dalam rentetan rudal pada hari Kamis (21/11) dini hari.

    Angkatan udara Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky menuding Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua, sementara para ahli Ukraina masih memeriksa bukti untuk memastikan jenis rudal yang digunakan.

    Putin mengatakan dalam pidatonya bahwa Rusia meluncurkan serangan gabungan terhadap target industri pertahanan di Ukraina.

    Ia menggambarkan Oreshnik sebagai “rudal balistik” yang dalam kasus ini dikerahkan “dalam konfigurasi hipersonik non-nuklir”, dengan mengatakan bahwa “uji coba” tersebut telah berhasil dan telah mengenai sasarannya.

    Pertahanan udara tidak dapat mencegat Oreshnik, yang menyerang dengan kecepatan Mach 10, atau 2,5-3 kilometer per detik, kata Putin.

    “Sampai hari ini tidak ada cara untuk menangkal senjata semacam itu,” presiden itu membanggakan.

    Ia mengatakan Rusia sedang menguji Oreshnik dalam kondisi pertempuran “sebagai respons terhadap tindakan agresif negara-negara NATO terhadap Rusia.”

    (taa/taa)

  • Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) melakukan anti-Semitisme. Hal tersebut merespons ICC yang menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2024), Netanyahu juga membandingkan situasi ini dengan kasus terkenal yang terjadi di abad ke-19, di mana kapten tentara Yahudi Prancis Alfred Dreyfus dihukum secara keliru atas pengkhianatan.

    “Keputusan anti-Semit dari Pengadilan Kriminal Internasional dapat dibandingkan dengan pengadilan Dreyfus modern–dan akan berakhir dengan cara yang sama,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Netanyahu menganggap perang Israel terhadap Gaza adil dan menganggap wajar jika Israel menolak tudingan tak masuk akal.

    Netanyahu kemudian menuduh Kepala Jaksa ICC Karim Khan, yang meminta pengadilan menerbitkan surat penangkapan terhadap dirinya, sebagai upaya “untuk menyelamatkan dirinya dari tuduhan serius pelecehan seksual”. Untuk diketahui, Khan telah membantah tuduhan tersebut.

    Netanyahu mengatakan para hakim “didorong oleh kebencian anti-Semit terhadap Israel” dan bersumpah bahwa surat perintah penangkapan “tidak akan mencegah Negara Israel membela warganya”.

    Sementara, Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan langkah pengadilan tersebut sebagai “hari yang gelap bagi keadilan”.

    Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan ICC telah “kehilangan semua legitimasi” dengan “serangannya terhadap hak Israel untuk membela diri”.

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendesak pemerintah untuk menanggapi dengan mencaplok seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

    Pemimpin oposisi beraliran tengah Israel Yair Lapid juga mengkritik keputusan pengadilan tersebut.

    “Israel membela kehidupan warganya dari organisasi teroris yang menyerang, membunuh, dan memperkosa rakyat kami. Surat perintah penangkapan ini merupakan hadiah untuk terorisme,” kata Lapid dalam sebuah pernyataan.

    Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2024).

    Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    (taa/dnu)

  • Lagi dan Lagi Veto AS Bikin Resolusi PBB soal Gencatan di Gaza Kandas

    Lagi dan Lagi Veto AS Bikin Resolusi PBB soal Gencatan di Gaza Kandas

    AS main veto lagi

    AS memang kerap main veto. AS pernah tidak menggunakan hak vetonya dalam proses seperti ini pada Desember 2016, zaman Presiden Barack Obama. Saat itu AS mendukung resolusi yang menyerukan penghentian pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina. Itu menjadi yang pertama sejak 1979.

    Pada saat itu, AS tidak menggunakan hak vetonya, yang menjadi terobosan baru dari dukungan tradisional Washington terhadap Israel dalam isu sensitif mengenai permukiman Yahudi di wilayah Palestina. Tapi itu 2016, sudah cukup lama.

    Terbaru, 20 November 2024, AS main veto lagi. AS memveto resolusi DK PBB terkait gencatan senjata di Gaza.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2014), resolusi itu menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen dalam perang Israel versus Hamas, serta pembebasan semua sandera tanpa syarat. AS khawatir gencatan senjata itu akan menambah keberanian Hamas.

    Israel tentu saja bersikap apresiatif atas sika politik AS itu. Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan resolusi tersebut “bukanlah jalan menuju perdamaian, melainkan peta jalan menuju lebih banyak teror, lebih banyak penderitaan dan lebih banyak pertumpahan darah”.

    “Banyak dari Anda yang berusaha untuk mengabaikan ketidakadilan ini. Kami berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah menggunakan hak vetonya,” kata Danon.

    Dewan yang beranggotakan 15 negara itu melakukan pemungutan suara pada Rabu (20/11) waktu setempat atas resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetapnya, yang menyerukan “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” dan secara terpisah menuntut pembebasan sandera.

    Displaced Palestinians make their way after fleeing the northern part of Gaza amid an Israeli military operation, in Gaza City, November 12, 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas

    Hanya AS yang memberikan suara menentang, menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap DK PBB untuk memblokir resolusi tersebut.

    “Seperti yang telah kami nyatakan berkali-kali sebelumnya, kami tidak dapat mendukung gencatan senjata tanpa syarat yang tidak menyerukan pembebasan sandera segera,” kata pejabat AS itu dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (21/11/2024).

    Kata Hamas

    Kelompok milisi Palestina itu mengutuk Washington sebagai “mitra dalam agresi terhadap rakyat kami.”

    “Itu adalah tindakan kriminal, membunuh anak-anak dan wanita, serta menghancurkan kehidupan warga sipil di Gaza,” kata Hamas, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).

    (dnu/taa)

  • ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!

    ICC Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!

    Jakarta

    Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2024).

    Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    Surat perintah penangkapan tersebut telah diklasifikasikan sebagai ‘rahasia’, untuk melindungi para saksi dan menjaga kelancaran jalannya investigasi, demikian kata pengadilan.

    “Namun, Majelis memutuskan untuk merilis informasi di bawah ini karena tindakan yang serupa dengan yang disebutkan dalam surat perintah penangkapan tampaknya masih berlangsung,” kata pengadilan.

    “Selain itu, Majelis menganggap bahwa demi kepentingan para korban dan keluarga mereka, mereka harus diberi tahu tentang keberadaan surat perintah tersebut,” imbuhnya.

    Netanyahu sendiri telah memecat Gallant sebagai menteri pertahanan pada tanggal 5 November.

    Khan juga meminta surat perintah terhadap para pemimpin Hamas termasuk Mohammed Deif atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

    Jaksa mencabut permohonan untuk Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok tersebut, pada tanggal 2 Agustus “karena perubahan keadaan yang disebabkan oleh kematian Haniyeh” di Teheran pada tanggal 31 Juli, kata ICC sebelumnya dalam sebuah pernyataan.

    Sejak Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, Israel telah berperang di Gaza.

    Perang tersebut dipicu oleh serangan terhadap Israel oleh militan Hamas, serangan lintas batas yang mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka-angka resmi Israel.

    Kementerian Kesehatan mengatakan pada hari Kamis bahwa sedikitnya 44.056 orang telah tewas dalam lebih dari 13 bulan perang antara Israel dan militan Palestina. Jumlah korban tersebut termasuk 71 kematian dalam 24 jam sebelumnya hingga 104.268 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai.

    (taa/lir)

  • Rusia Klaim Kabari AS 30 Menit Sebelum Luncurkan Rudal Hipersonik ke Ukraina

    Pertama Kali! Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

    Jakarta

    Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina untuk pertama kalinya pada Kamis (21/11). Ini menandai eskalasi konflik terbaru sejak Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang dipasok Barat ke Rusia.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pasukan Rusia pada pagi hari telah meluncurkan beberapa jenis rudal ke pusat kota Dnipro, yang menargetkan infrastruktur penting.

    “Secara khusus, rudal balistik antarbenua diluncurkan dari wilayah Astrakhan di Federasi Rusia,” kata pernyataan itu, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).

    Sebuah sumber di Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi kepada AFP, bahwa ini adalah pertama kalinya sejak Kremlin melancarkan invasi, pasukannya mengerahkan senjata tersebut.

    Sumber tersebut menambahkan bahwa “jelas” bahwa rudal itu, yang dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir, tidak membawa muatan nuklir.

    Ketika ditanya apakah Moskow menembakkan rudal tersebut, yang dapat mengenai target ribuan kilometer jauhnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa ia “tidak memiliki komentar apa pun mengenai topik ini.”

    Unit pertahanan udara Ukraina menembak jatuh enam rudal, kata Angkatan Udara Ukraina tanpa merinci apakah rudal balistik antarbenua (ICBM) tersebut telah jatuh.

    Lihat Video Penampakan Sisa-sisa Rudal Rusia di Atap Rumah Warga Odessa Ukraina

  • Ditutup karena Ancaman Serangan, Kedubes AS di Ukraina Dibuka Lagi

    Ditutup karena Ancaman Serangan, Kedubes AS di Ukraina Dibuka Lagi

    Jakarta

    Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Kyiv, ibu kota Ukraina akan dibuka kembali pada hari Kamis (21/11), setelah sempat ditutup karena ancaman serangan udara. Demikian disampaikan Departemen Luar Negeri AS.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller menolak untuk mengatakan ancaman seperti apa yang memaksa kedutaan ditutup pada hari Rabu (20/11) sebagai tindakan pencegahan.

    “Kami menganggap keselamatan dan keamanan personel kami… sangat serius,” kata Miller, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).

    Misi AS itu ditutup sehari setelah Moskow berjanji untuk merespons peluncuran rudal jarak jauh AS oleh Ukraina ke wilayah Rusia. Ini merupakan peluncuran rudal jarak jauh AS untuk pertama kalinya, dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    “Kedutaan Besar AS di Kyiv telah menerima informasi spesifik tentang potensi serangan udara yang signifikan pada tanggal 20 November,” tulis kedutaan di situs webnya.

    Sebelumnya, seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP, bahwa serangan di wilayah Bryansk, Rusia pada hari Selasa “dilakukan oleh rudal ATACMS” — merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangan itu menunjukkan sekutu-sekutu Ukraina ingin memperparah konflik.

    Washington pekan ini menyatakan telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS terhadap target-target militer jauh di dalam wilayah Rusia. Hal ini telah lama menjadi permintaan Ukraina.

    (ita/ita)