Category: Detik.com Internasional

  • Serangan Rusia Bikin Sejutaan Warga Ukraina Hidup Gelap-gelapan

    Serangan Rusia Bikin Sejutaan Warga Ukraina Hidup Gelap-gelapan

    Jakarta

    Serangan rudal dan drone besar-besaran Rusia menghantam infrastruktur energi di Ukraina. Kondisi itu membuat warga Ukraina harus hidup gelap-gelapan tanpa pasokan listrik.

    Dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), pengeboman udara besar-besaran Moskow ini terjadi ketika Ukraina sedang menghadapi musim dingin terberat selama perang berlangsung selama hampir tiga tahun terakhir.

    Serangan kombinasi menggunakan rudal dan drone dilancarkan Rusia secara bertahap sepanjang Kamis (28/11) dini hari, hingga memutuskan aliran listrik bagi lebih dari satu juta pelanggan di wilayah Ukraina bagian barat, yang berjarak ratusan kilometer dari garis depan pertempuran.

    “Sampai saat ini, sebanyak 523.000 pelanggan di wilayah Lviv tidak mendapatkan aliran listrik,” tutur kepala wilayah setempat, Maksym Kozytskyi, dalam pernyataannya via media sosial.

    Disebutkan juga bahwa ini merupakan serangan besar-besaran Rusia yang ke-11 terhadap infrastruktur energi sipil Ukraina sepanjang tahun ini.

    Ukraina Alami Musim Dingin

    Menteri Energi Ukraina German Galushchenko merilis peringatan di media sosial pada Kamis (28/11) pagi, dengan mengatakan bahwa fasilitas energi “sedang diserang musuh secara besar-besaran.” Serangan ini terjadi ketika suhu mencapai 0 derajat Celsius di banyak kota Ukraina.

    “Pemadaman listrik darurat terjadi di seluruh negeri karena serangan musuh terhadap sektor energi kita. Tidak ada tanda-tanda (serangan) akan berakhir,” ucap CEO pemasok energi Yasno, Sergey Kovalenko, dalam pernyataannya.

    “Mereka menimbun rudal untuk menyerang infrastruktur Ukraina, untuk berperang melawan warga sipil selama… musim dingin,” sebut Yermak dalam pernyataan via Telegram.

  • Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

    Pakistan Tangkap Nyaris 1.000 Demonstran yang Tuntut Eks PM Bebas

    Islamabad

    Kepolisian Pakistan menangkap hampir 1.000 demonstran yang menggelar aksi protes di ibu kota Islamabad, untuk menuntut pembebasan mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan dari penjara. Aksi demonstran pendukung Khan ini sempat memicu bentrokan dengan personel keamanan Pakistan.

    Khan yang dipenjara sejak Agustus 2023, dijerat puluhan kasus hukum yang diklaim olehnya sebagai rekayasa demi mencegah dia kembali berkuasa. Sejak pemilu digelar pada Februari lalu, Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang didirikan Khan menantang pemerintah dengan menggelar unjuk rasa rutin.

    Namun unjuk rasa pada Selasa (26/11) waktu setempat tercatat sebagai yang terbesar yang pernah berlangsung di Islamabad sejak pemilu lalu. Lebih dari 10.000 demonstran membanjiri ibu kota Pakistan, menentang lockdown dan larangan pertemuan publik yang diberlakukan pemerintah.

    Bentrokan pun terjadi antara para demonstran dengan sekitar 20.000 personel pasukan keamanan Pakistan yang dikerahkan untuk membubarkan mereka.

    Inspektur Kepolisian Islamabad Jenderal Ali Nasir Rizvi, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), mengatakan sedikitnya 954 demonstran telah ditangkap antara Minggu (24/11) hingga Selasa (26/11) waktu setempat, ketika massa bergerak dalam jarak 1,6 kilometer dari alun-alun umum di Islamabad yang ingin mereka duduki.

    Pemerintah Pakistan melaporkan setidaknya satu polisi dan empat personel paramiliter tewas selama unjuk rasa berlangsung di ibu kota, sebelum jalan raya utama dibersihkan oleh pasukan keamanan bersenjatakan gas air mata dan tongkat pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

  • Taiwan Latihan Militer Saat 2 Balon Udara China Terdeteksi

    Taiwan Latihan Militer Saat 2 Balon Udara China Terdeteksi

    Taipei

    Taiwan menggelar latihan militer terbaru dengan melibatkan pesawat, kapal dan sistem pertahanan udara pada Kamis (28/11) waktu setempat. Pada saat bersamaan, Kementerian Pertahanan Taipei mendeteksi keberadaan dua balon udara China di dekat pulau tersebut.

    China dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak tahun 1949 silam. Namun Beijing bersikeras mengklaim Taipei sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan menegaskan tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

    Beijing secara rutin mengerahkan jet tempur, drone dan kapal perang ke sekitar wilayah Taiwan, bahkan terkadang mengerahkan balon-balon udara, untuk terus meningkatkan tekanan militer.

    Komando Angkatan Udara Taiwan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), menyebut latihan militer pada pagi hari itu bertujuan untuk menguji “respons dan prosedur keterlibatan unit pertahanan udara”.

    “Berbagai jenis pesawat, kapal, dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan mulai pukul 05.00 hingga pukul 07.00 waktu setempat,” demikian pernyataan Komando Angkatan Udara Taiwan.

    Terakhir kali, Komando Angkatan Udara Taiwan menggelar latihan militer serupa pada Juni lalu, atau sebulan setelah Presiden Lai Ching-te menjabat.

    Saat latihan militer itu digelar, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan pihaknya mendeteksi dua balon udara China di perairan sebelah utara pulau tersebut. Balon-balon udara itu terdeteksi mengudara di dua lokasi yang berjarak sekitar 111 kilometer sebelah barat laut dan 163 kilometer sebelah utara Keelung City.

  • 4 Orang Tewas, Puluhan Penerbangan Batal

    4 Orang Tewas, Puluhan Penerbangan Batal

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) dilanda badai salju lebat dalam dua hari terakhir, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya empat orang. Puluhan penerbangan dibatalkan dan operasional kapal feri ditangguhkan akibat cuaca buruk tersebut.

    Laporan kantor berita Yonhap, seperti dilansir Reuters, Kamis (28/11/2024), menyebut hujan salju yang mengguyur akhir tahun ini sebagai yang paling lebat ketiga di Seoul, ibu kota Korsel, sejak pencatatan resmi dilakukan tahun 1907 silam.

    Satu orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka di area lapangan golf setempat, setelah jaring pembatas yang dipenuhi timbunan salju runtuh pada Rabu (27/11) malam. Satu orang lainnya tewas dalam insiden serupa di area parkir mobil setempat.

    Kecelakaan lalu lintas di ruas jalan raya sebelah timur Seoul menewaskan dua orang.

    Sedangkan insiden tabrakan beruntun yang melibatkan 53 kendaraan terjadi di ruas jalan raya menuju pusat kota Wonju di Provinsi Gangwon pada Rabu (27/11) malam. Sekitar 11 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Timbunan salju setebal 40 cm terpantau di beberapa bagian kota Seoul pada Kamis (28/11) pagi, yang memaksa pembatalan lebih dari 140 penerbangan. Namun otoritas badan cuaca setempat telah mencabut peringatan salju lebat di area metropolitan Seoul pada pukul 10.00 waktu setempat.

    Bandara Incheon, yang merupakan bandara utama Korsel, terdampak parah badai salju ini. Para penumpang mengalami penundaan rata-rata selama dua jam, dengan menurut Flightradar24, sekitar 14 persen penerbangan ditunda dan 15 persen penerbangan dibatalkan pada Kamis (28/11) waktu setempat.

    Lihat Video: Bandara Jeju Hentikan 97 Penerbangan Imbas Badai Salju

  • Rusia Kecam Usulan AS Pasok Senjata Nuklir ke Ukraina: Gila!

    Rusia Kecam Usulan AS Pasok Senjata Nuklir ke Ukraina: Gila!

    Moskow

    Otoritas Rusia mengomentari usulan yang muncul di kalangan negara-negara Barat agar Amerika Serikat (AS) memasok senjata nuklir kepada Ukraina. Moskow menyebut gagasan semacam itu sebagai hal yang “gila”.

    Rusia juga mengatakan bahwa demi mencegah skenario semacam itu, merupakan salah satu alasan mengapa Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

    Laporan media terkemuka AS New York Times (NYT), seperti dilansir Reuters, Kamis (28/11/2024), menyebut beberapa pejabat negara Barat, yang tidak disebut namanya, telah menyarankan kepada Presiden Joe Biden untuk memasok senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia mengakhiri masa jabatannya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya menegaskan bahwa menjadi kepentingan semua pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan skenario semacam itu tidak terjadi. Dia menyebut skenario seperti itu sama saja dengan “bunuh diri”.

    “Kami menganggap hal ini sebagai kegilaan,” ucap Zakharova ketika ditanya wartawan soal isu tersebut.

    “Ini benar-benar kegilaan yang disodorkan oleh pihak Barat kepada bagian tertentu dalam tatanan politik di Ukraina,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Zakharova menuduh Kyiv menggunakan isu tersebut, yang digambarkannya sebagai propaganda, untuk berupaya memeras lebih banyak bantuan dari negara-negara Barat.

    Lihat Video: Joe Biden Bakal Izinkan Ukraina Pakai Senjatanya AS

  • Prancis Sebut Netanyahu Kebal dari Perintah Penangkapan ICC

    Prancis Sebut Netanyahu Kebal dari Perintah Penangkapan ICC

    Namun dia menambahkan bahwa Statuta Roma yang mendasari pembentukan ICC “mengurusi pertanyaan soal kekebalan bagi pemimpin tertentu”. “Pada akhirnya itu tergantung pada otoritas kehakiman untuk memutuskan,” sebut Barrot.

    Pasal 27 Statuta Roma diketahui menyatakan bahwa kekebalan “tidak akan menghalangi Mahkamah untuk mempraktikkan yurisdiksinya terhadap orang tersebut”.

    Namun pasal 98 juga menyatakan bahwa suatu negara tidak bisa “bertindak secara tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional sehubungan dengan… kekebalan diplomatik seseorang”.

    ICC merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant pekan lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza yang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.

    Dalam pengumumannya pada 21 November lalu, ICC menyatakan pihaknya menemukan “alasan yang masuk akal” untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab secara pidana” atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

    ICC juga merilis surat perintah penangkapan untuk petinggi Hamas, Mohammed Deif, atas tuduhan yang sama. Meskipun Israel telah mengklaim Deif tewas dalam serangan mereka di Jalur Gaza pada Juli lalu. Hamas tidak membenarkan atau membantah klaim itu.

    Netanyahu mengecam perintah penangkapan untuk dirinya dan menuduh ICC melakukan langkah anti-Semitisme.

    Namun respons yang diberikan Prancis memberikan kesan bahwa negara itu bersikap lebih hati-hati. Laporan media yang belum dikonfirmasi menyebut Netanyahu dengan marah mengangkat masalah ICC ini dalam percakapan telepon dengan Presiden Emmanuel Macron dan mendesak Prancis tidak menegakkan perintah penangkapan itu.

    Komentar yang disampaikan Barrot itu bahkan menandai pertama kalinya seorang pejabat tinggi Prancis mengungkapkan kemungkinan soal kekebalan.

    Respons lebih tegas disampaikan oleh beberapa negara Eropa, termasuk oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, , yang menyebut perintah penangkapan ICC itu bersifat “mengikat” dan harus diterapkan.

    Lihat Video: Semua Negara Uni Eropa Wajib Tangkap PM Israel Netanyahu

    (nvc/dhn)

  • Presiden Palestina Umumkan Calon Penggantinya, Isyaratkan Lengser?

    Presiden Palestina Umumkan Calon Penggantinya, Isyaratkan Lengser?

    Ramallah

    Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan calon penggantinya, yang akan menggantikan dirinya untuk sementara waktu ketika jabatan puncak itu kosong. Pengumuman ini secara efektif menyingkirkan Hamas dari keterlibatan apa pun dalam transisi Otoritas Palestina di masa depan.

    Abbas yang kini berusia 89 tahun, seperti dilansir AFP dan Al Jazeera, Kamis (28/11/2024), masih berkuasa meskipun masa jabatannya sebagai Presiden Palestina atau kepala Otoritas Palestina berakhir tahun 2009 lalu. Abbas selama ini menolak tekanan untuk menunjuk penggantinya atau wakil presiden.

    Berdasarkan hukum yang berlaku di Palestina saat ini, Ketua Dewan Legislatif Palestina (PLC) akan mengambil alih kepemimpinan Otoritas Palestina jika terjadi kekosongan kekuasaan.

    Namun PLC, yang mayoritas dikuasai Hamas, sudah tidak lagi ada sejak Abbas secara resmi memubarkannya tahun 2018 lalu setelah lebih dari satu dekade terjadi ketegangan antara Fatah dan Hamas. Tahun 2007 lalu, Hamas menggulingkan Otoritas Palestina dari kekuasaan di Jalur Gaza.

    Dalam dekrit terbaru yang dirilisnya, Abbas menyatakan bahwa Ketua Dewan Nasional Palestina (PNC), Rawhi Fattuh, akan menjadi pengganti sementara jika jabatan Presiden Palestina kosong.

    “Jika posisi presiden otoritas nasional menjadi kosong karena tidak adanya dewan legislatif, Presiden Dewan Nasional Palestina akan mengambil alih tugas tersebut… untuk sementara,” demikian bunyi dekrit yang dirilis Abbas.

    Dekrit tersebut menambahkan bahwa setelah masa transisi terjadi, pemilu harus digelar dalam waktu 90 hari. Batas waktu itu bisa diperpanjang jika terjadi “force majeure” atau situasi yang tidak dapat diantisipasi atau dikendalikan.

    Lihat Video Pesan Presiden Palestina: Jangan Normalisasi Hubungan dengan Israel

  • Israel Melawan ICC, Minta Tangguhkan Perintah Tangkap Netanyahu

    Israel Melawan ICC, Minta Tangguhkan Perintah Tangkap Netanyahu

    Tel Aviv

    Otoritas Israel mengajukan banding terhadap surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant terkait tuduhan kejahatan perang.

    Tel Aviv juga meminta agar perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant itu ditangguhkan selama proses banding berlangsung.

    Pengajuan banding terhadap perintah penangkapan ICC itu, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), diumumkan oleh kantor PM Israel dalam pernyataannya pada Rabu (27/11) waktu setempat.

    “Negara Israel menantang yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan legitimasi surat perintah penangkapan yang dikeluarkan,” demikian pernyataan kantor PM Israel.

    “Jika pengadilan menolak permintaan ini, maka hal ini akan menunjukkan kepada teman-teman Israel di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, betapa biasnya Mahkamah Pidana Internasional terhadap Negara Israel,” imbuh pernyataan tersebut.

    ICC merilis surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant pekan lalu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza yang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.

    Perintah penangkapan itu menuai kecaman keras dari Netanyahu dan para politisi Israel lainnya. Netanyahu menuduh ICC melakukan langkah anti-Semitisme dan berjanji tidak akan tergoyahkan dalam membela Israel.

  • Rusia Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hizbullah tapi Wanti-wanti Hal Ini

    Rusia Sambut Baik Gencatan Senjata Israel-Hizbullah tapi Wanti-wanti Hal Ini

    Moskow

    Rusia menyambut baik gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hizbullah, yang berlaku di Lebanon sejak Rabu (27/11) waktu setempat. Moskow menekankan pentingnya kesepakatan itu ditegakkan secara efektif agar gencatan senjata bisa terus berlangsung.

    “Moskow melihatnya secara positif,” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada kantor berita Rusia ketika ditanya soal kesepakatan gencatan senjata di Lebanon, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024).

    “Penting bahwa implementasi kesepakatan ini sesuai dengan perjanjian yang telah dicapai,” ujarnya mengingatkan.

    Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat ini, akhirnya disepakati setelah hampir 14 bulan pertempuran antara Israel dan Hizbullah, yang didukung Iran, menewaskan ribuan orang di Lebanon dan memicu pengungsian massal di kedua sisi perbatasan.

    Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam tanggapan terpisah, mengharapkan gencatan senjata itu bisa benar-benar mengakhiri rentetan kekerasan dan pertumpahan darah di Lebanon.

    “Kami menyambut baik setiap perjanjian, baik yang masih kemungkinan atau sudah disepakati, yang akan menghentikan spiral kekerasan, menghentikan pertumpahan darah di Lebanon… namun perjanjian tersebut harus benar-benar efektif,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

  • Hizbullah Nyatakan Kemenangan Atas Israel

    Hizbullah Nyatakan Kemenangan Atas Israel

    Namun Israel berhasil memberikan pukulan telak kepada Hizbullah selama konflik berlangsung, dengan menewaskan pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, dan sejumlah pejabat senior lainnya.

    Hizbullah, dalam pernyataan terbarunya, menyebut pasukan Israel telah gagal dalam “upaya-upaya mereka… untuk menduduki dan beroperasi di kota mana pun”, untuk mencegah serangan lintas perbatasan Hizbullah atau untuk “membangun zona penyangga militer dan keamanan seperti yang diharapkan musuh”.

    Ditegaskan oleh Hizbullah bahwa para petempurnya menargetkan Israel “hingga hari terakhir agresi”.

    Kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan Prancis itu mewajibkan pasukan Hizbullah untuk mundur ke arah utara Sungai Litani, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan dengan Israel, dan membongkar infrastruktur militernya di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut juga mewajibkan pasukan Israel untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.

    Penarikan pasukan Israel itu dilakukan saat tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.

    Lihat juga Video ‘Iron Dome Israel Dibobol Rudal Hizbullah, 9 Orang Dilaporkan Terluka’:

    (nvc/zap)