Category: Detik.com Internasional

  • Saya Harap Warga Amerika Mengerti

    Saya Harap Warga Amerika Mengerti

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mengeluarkan pengampunan penuh dan tanpa syarat untuk putranya, Hunter, pada Minggu (01/12). Hunter terjerat kasus pidana pajak dan senjata api. Apa itu pengampunan presiden dan pernahkan dikeluarkan oleh pemimpin sebelumnya?

    Dalam sebuah pernyataan, Joe Biden mengaku pengampunan itu diambil karena putranya telah dikenai “tebang pilih” dan menyebut kasus itu sebagai “kesalahan hukum”.

    Hunter Biden mengaku bersalah atas tuduhan pajak pada awal September lalu. Selain itu, dia juga dinyatakan bersalah karena merupakan pengguna narkoba ilegal saat mengurus kepemilikan senjata api pada Juni.

    Kasus hukum ini menjadikan Hunter sebagai anak presiden aktif pertama di AS yang dihukum karena suatu kejahatan.

    Menanggapi pengampunan tersebut, Presiden terpilih Donald Trump berkata: “Apakah pengampunan yang diberikan oleh Joe kepada Hunter mencakup para sandera [6 Januari], yang kini telah dipenjara selama bertahun-tahun? Sungguh penyalahgunaan dan kesalahan hukum!”

    Getty ImagesHunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden didakwa atas kasus pajak dan senjata api.

    Trump merujuk pada para pendukungnya yang menyerbu Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 dalam upaya untuk membatalkan kekalahan Trump dalam pemilihan umum 2020.

    Hanya beberapa bulan yang lalu, pada September, sekretaris pers Gedung Putih mengatakan bahwa Biden tidak akan memberikan pengampunan untuk putranya.

    BBC

    BBC News Indonesia .

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Namun pada Minggu malam, (01/12), Presiden Biden mengatakan meskipun ia percaya pada sistem peradilan, ” tapi politik telah menginfeksi proses ini dan menyebabkan kesalahan dalam peradilan”.

    “Sejak saya menjabat, saya mengatakan tidak akan mencampuri pengambilan keputusan Departemen Kehakiman, dan saya menepati janji meskipun saya telah melihat putra saya dituntut secara selektif dan tidak adil,” katanya.

    Biden mengatakan ia bergumul dengan keputusan tersebut, dan menambahkan: “begitu saya membuat keputusan ini pada akhir pekan, tidak ada gunanya untuk menunda lebih jauh.”

    “Saya berharap warga Amerika akan mengerti mengapa seorang ayah dan seorang presiden akan mengambil keputusan ini,” katanya.

    Baca juga:

    Dalam sebuah pernyataan, Hunter Biden mengatakan kesalahan yang dibuatnya selama hari-hari tergelap dalam kecanduan narkoba telah “dieksploitasi untuk menghina dan mempermalukan di depan umum” keluarganya demi kepentingan politik.

    “Saya tidak akan pernah menganggap remeh pengampunan yang telah diberikan kepada saya hari ini dan [saya] akan mengabdikan hidup yang telah saya bangun kembali guna membantu mereka yang masih sakit dan menderita,” kata pria berusia 54 tahun itu menambahkan.

    Hunter telah lepas dari narkoba selama lima setengah tahun, kata ayahnya.

    Apakah ini kali pertama anggota keluarga presiden menerima pengampunan?

    Di Amerika Serikat, seorang presiden mendapatkan kewenangan secara konstitusional untuk memberikan keringanan hukuman hingga pengampunan penuh terhadap suatu pelanggaran pidana federal.

    Namun kewenangan presiden ini tidak berlaku untuk pelanggaran di tingkat negara bagian hingga kasus pemakzulan.

    Getty ImagesBill Clinton (kedua dari kanan), ditemani oleh adik tirinya Roger Clinton (kedua dari kiri) pada1994.

    Ini bukan pertama kalinya seorang presiden AS mengampuni anggota keluarganya.

    Sebelumnya, Bill Clinton mengampuni adik tirinya, Roger Clinton, atas pelanggaran terkait kokain pada 1985 pada tahun 2001.

    Selain itu, pada 2020, Donald Trump telah mengampuni Charles Kushner, ayah mertua dari putrinya Ivanka.

    Bahkan, Presiden terpilih Trump baru-baru ini mengumumkan bahwa Kushner akan menjadi duta besar baru untuk Prancis.

    Apa kasus yang menimpa Hunter Biden?

    Getty ImagesPresiden AS Joe Biden (kiri) bersama anaknya Hunter Biden (kanan).

    Hunter Biden mengaku bersalah atas sembilan tuduhan penipuan pajak federal pada September lalu, yang membuatnya terancam hukuman penjara hingga 17 tahun.

    Selain itu, Hunter juga dinyatakan bersalah atas tiga tindak pidana berat terkait pembelian senjata pada Juni, yang membuatnya terancam hukuman penjara hingga 25 tahun.

    Jaksa penuntut mengatakan pria 54 tahun itu berbohong tentang penggunaan narkoba saat mengisi formulir pembelian senjata pada 2018.

    Hunter mengaku tidak bersalah seraya mengeklaim bahwa ia sedang berada dalam tahap pemulihan dari kecanduan narkoba pada saat itu sehingga dirinya tidak berbohong pada formulir pembelian senjata api.

    Vonis untuk kasus-kasus yang menjerat Hunter ini telah dijadwalkan pada 12 dan 16 Desember mendatang.

    Masalah hukum yang dihadapi Hunter telah menjadi ‘awan gelap’ bagi kampanye presiden ayahnya, yang berakhir pada Juli setelah Joe Biden menarik diri dari pemilihan umum.

    Joe Biden kemudian mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari Partai Demokrat.

    Namun, Harris kemudian kalah dalam pemilihan umum melawan Donald Trump dari Partai Republik pada November lalu.

    Trump akan mengambil alih Gedung Putih dari Biden pada tanggal 20 Januari 2025 – saat Hari Pelantikan.

    (ita/ita)

  • Gencatan Senjata Dilanggar Saat Israel Lancarkan Serangan di Lebanon

    Gencatan Senjata Dilanggar Saat Israel Lancarkan Serangan di Lebanon

    Gencatan senjata dilanggar

    Militer Israel kembali menyerang sejumlah target Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan dalam waktu 24 jam terakhir. Serangan ini dilancarkan saat gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan selama beberapa hari di wilayah Lebanon.

    Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Senin (2/12/2024), militer Israel menyebut pasukannya bertindak untuk “menghilangkan ancaman-ancaman” yang melanggar “ketentuan perjanjian gencatan senjata”.

    Di antara insiden-insiden yang terjadi, militer Israel mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi “beberapa teroris bersenjata yang di dekat sebuah gereja di Lebanon bagian selatan yang secara aktif oleh” Hizbullah pada Sabtu (30/11) waktu setempat.

    “Tentara-tentara kami menembaki para teroris dan melenyapkan mereka,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Ditambahkan militer Israel, dalam pernyataannya, bahwa dalam pemeriksaan selanjutnya di area tersebut, pasukannya “menemukan terowongan yang berisi persenjataan”.

    Kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan secara terpisah bahwa “pelanggaran terus-menerus terhadap gencatan senjata” terus terjadi di wilayah Lebanon bagian selatan oleh pasukan militer Israel pada Minggu (1/12) waktu setempat.

    Dilaporkan NNA bahwa rentetan insiden, termasuk “pesawat-pesawat tempur musuh yang melancarkan serangan” terhadap desa perbatasan Yarun pada Minggu (1/12) pagi waktu setempat.

    (dnu/dnu)

  • Kecaman Sana-sini Kala Biden Ampuni Putranya Sendiri

    Kecaman Sana-sini Kala Biden Ampuni Putranya Sendiri

    Jakarta

    Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam memberikan grasi kepada putranya, Hunten Biden, menuai kecaman. Langkah dari Biden itu diambil saat jabatannya sebagai pemimpin negeri Paman Sam itu tanggal menghitung hari.

    Hunter, seperti dilansir Reuters, Senin (2/12/2024), telah dinyatakan bersalah dan dihukum karena membuat pernyataan palsu saat pemeriksaan latar belakang kepemilikan senjata api, dan atas dakwaan memiliki senjata api secara ilegal, serta telah mengaku bersalah atas tuduhan pajak federal.

    “Hari ini, saya menandatangani surat pengampunan untuk putra saya, Hunter. Sejak saya menjabat, saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan ikut campur dalam pengambilan keputusan Departemen kehakiman, dan saya menepati janji saya meskipun saya telah melihat putra saya diadili secara selektif, dan secara tidak adil,” ucap Biden dalam pernyataannya yang dirilis Gedung Putih pada Minggu (1/12) waktu setempat.

    Gedung Putih telah berulang kali mengatakan bahwa Biden tidak akan mengampuni atau meringankan hukuman putranya, yang juga dikenal sebagai pencandu narkoba yang sedang dalam masa pemulihan dan kini menjadi target Partai Republik, termasuk Presiden terpilih AS Donald Trump.

    “Tidak ada orang berakal sehat yang melihat fakta kasus-kasus Hunter, yang dapat mencapai kesimpulan lainnya selain Hunter ditargetkan karena dia adalah putra saya,” sebutnya.

    Hunter menghadapi sidang putusan untuk dakwaan penyataan palsu dan dakwaan kepemilikan senjata api ilegal pekan ini.

    Pada September lalu, dia mengaku bersalah atas tuduhan federal karena gagal membayar pajak sebesar US$ 1,4 juta padahal dia menghabiskan banyak uang untuk narkoba, pekerja seks dan barang-barang mewah. Untuk kasus tersebut, Hunter akan menghadapi sidang putusan pada 16 Desember mendatang.

    Hunter menyebut dirinya sudah bebas dari narkoba selama lebih dari lima tahun.

    “Dalam pergolakan kecanduan, saya menyia-nyiakan banyak peluang dan keuntungan… Saya tidak akan pernah menganggap remeh grasi yang telah diberikan kepada saya hari ini dan akan mengabdikan kehidupan yang telah saya bangun kembali untuk membantu mereka yang masih sakit dan menderita,” imbuhnya.

    Kecaman dari Partai Republik

    Partai Republik mengecam keputusan Biden, dengan banyak anggota Kongres menyampaikan kemarahan mereka di media sosial.

    “Joe Biden adalah pembohong dan munafik, sampai akhir,” ujar Anggota Kongres Marjorie Taylore Greene di media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

    Anggota Kongres Andy Biggs mengatakan bahwa Biden akan “dicatat sebagai salah satu presiden paling korup dalam sejarah Amerika.”

    “Hunter Biden adalah seorang kriminal, tetapi ayahnya yang korup tidak akan membiarkan keadilan ditegakkan di bawah pemerintahan yang mengikuti aturan hukum,” katanya di X.

    Ketua Komite Pengawas DPR, James Comer, mengatakan bahwa “sangat disayangkan bahwa, alih-alih mengungkap kebenaran tentang kesalahan mereka selama puluhan tahun, Presiden Biden dan keluarganya terus melakukan segala cara untuk menghindari pertanggungjawaban.”

    Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Ngeri Kekerasan Sektarian di Pakistan, Korban Tewas 133 Orang

    Ngeri Kekerasan Sektarian di Pakistan, Korban Tewas 133 Orang

    “Saya telah menjalankan apotek ini selama 11 tahun, tetapi selama bentrokan baru-baru ini, jalan raya praktis ditutup sejak Oktober. Hal ini telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan obat-obatan yang signifikan,” kata Hussain, 36 tahun, kepada AFP.

    “Banyak penyakit serius tidak dapat diobati di rumah sakit Parachinar, tetapi mereka tetap tidak berdaya karena penutupan jalan,” tambahnya.

    Seorang pejabat keamanan senior di ibu kota provinsi Peshawar, yang berbicara dengan syarat anonim, pada hari Jumat mengatakan kepada AFP, bahwa para pejabat dengan bantuan para tetua suku “hampir mencapai gencatan senjata”, setelah dua kesepakatan sebelumnya gagal menghentikan pertempuran.

    “Hanya ada dua desa sekarang di mana penembakan sporadis masih terjadi,” katanya.

    Polisi telah kerap berjuang untuk mengendalikan kekerasan di Kurram, yang merupakan bagian dari Daerah Suku yang Diatur Pemerintah Federal semi-otonom hingga digabungkan dengan Khyber Pakhtunkhwa pada tahun 2018.

    Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan mengatakan 79 orang telah tewas di wilayah tersebut antara Juli dan Oktober dalam bentrokan sektarian.

    Perseteruan tersebut umumnya dipicu oleh perselisihan atas tanah di wilayah pegunungan yang terjal, dan dipicu oleh ketegangan yang mendasari antara masyarakat yang menganut berbagai sekte Islam.

    (ita/ita)

  • Buntut Penutupan Pabrik, Ribuan Pekerja Volkswagen Jerman Mogok Kerja

    Buntut Penutupan Pabrik, Ribuan Pekerja Volkswagen Jerman Mogok Kerja

    Jakarta

    Mungkin tidak sedikit dari kamu yang kenal atau bahkan suka dengan model-model mobil VW, mulai dari VW kombi sampai VW kodok. Legedaris bukan? Namun kini produsen otomotif itu tengah terlilit konflik dengan para buruhnya.

    Pekerja Volkswagen di Jerman mogok kerja pada hari Senin (02/12) setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk menutup tiga pabriknya dan memangkas dana pensiun. Jika pabrik ditutup, bayangkan berapa ribu karyawan yang akan terkena dampaknya.

    “Mogok peringatan dimulai hari Senin (02/12) di semua pabrik,” ujar Thorsten Groeger, yang memimpin negosiasi serikat pekerja dengan raksasa otomotif Jerman itu. “Jika perlu, ini akan menjadi perselisihan upah terberat yang pernah dialami Volkswagen,” ancamnya. Volkswagen dalam bahasa Jerman dapat diartikan sebagai mobil rakyat.

    Puluhan ribu karyawan serikat pekerja yang tergabung dalam IG Metall menjadi bagian dari aksi mogok kerja di seluruh Jerman yang akan dimulai pada pukul 9:30 pagi waktu setempat. Aksi mogok peringatan ini dilakukan selama dua jam dalam setiap shift dan bisa ditingkatkan menjadi aksi mogok panjang, jika tuntutan serikat buruh tidak diperhatikan.

    VW berencana tutup pabrik, bagaimana nasib karyawan?

    Langkah ini merupakan respons terhadap rencana pemotongan biaya sebesar 18 miliar Euro di produsen mobil yang sedang dilanda kesulitan itu. VW berencana membuat perubahan besar terkait pemotongan dana pensiun karyawan dan penutupan tiga pabrik yang di Jerman.

    Groeger menuduh bahwa “Volkswagen telah membakar perjanjian tarif kolektif” dan bahwa dewan perusahaan sekarang “menyiramkan bensin ke dalamnya.”

    “Yang terjadi sekarang adalah konflik yang ditimbulkan oleh Volkswagen — di mana kami tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi terpaksa terjadi dengan menegaskan komitmen yang diperlukan!” tandasnya.

    Ekonomi yang lesu di Jerman

    Ekonomi Jerman yang bergantung pada ekspor telah menderita dalam beberapa tahun terakhir karena menurunnya pesanan industri.

    VW, misalnya, telah melihat pasarnya di Cina yang dulunya menguntungkan menyusut dengan cepat karena kendaraan listrik Cina menjadi lebih populer di sana.

    Selain itu, tarif pajak Uni Eropa yang membayangi kendaraan listrik Cina telah memicu kekhawatiran akan tindakan pembalasan.

    Pada bulan Oktober, VW melaporkan penurunan laba sebesar 64% pada kuartal ketiga. Produsen mobil Jerman lainnya seperti BMW dan Mercedes-Benz juga telah melaporkan kerugian besar.

    ap/hp (AFP, dpa)

    (ita/ita)

  • AS Tegaskan Tak Akan Beri Senjata Nuklir ke Ukraina

    AS Tegaskan Tak Akan Beri Senjata Nuklir ke Ukraina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) menyatakan pihaknya tidak sedang mempertimbangkan untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina, yang terus memerangi invasi militer Rusia. Washington menegaskan tidak akan mengembalikan senjata nuklir yang telah diserahkan saat Uni Soviet runtuh kepada Kyiv lagi.

    Penegasan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (2/12/2024), disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dalam pernyataan terbaru pada Minggu (1/12) waktu setempat.

    Sullivan ditanya soal artikel media terkemuka New York Times (NYT) bulan lalu yang menyebut beberapa pejabat negara Barat, yang tidak disebut namanya, telah menyarankan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia mengakhiri masa jabatannya.

    “Itu tidak dalam pertimbangan, tidak,” tegas Sullivan saat berbicara kepada media ABC News.

    “Apa yang sedang kami lakukan adalah meningkatkan berbagai kapasitas konvensional Ukraina sehingga mereka dapat secara efektif mempertahankan diri dan memberikan perlawanan terhadap Rusia, bukan (memberikan mereka) kemampuan nuklir,” jelasnya.

    Pekan lalu, Rusia mengecam gagasan yang muncul di kalangan negara-negara Barat, agar AS memasok senjata nuklir kepada Ukraina, sebagai hal yang “gila”. Moskow menyebut bahwa demi mencegah skenario semacam itu adalah salah satu alasan mengapa pihaknya melancarkan invasi ke Ukraina.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya pada saat itu menegaskan bahwa menjadi kepentingan semua pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan skenario semacam itu tidak terjadi. Dia menyebut skenario seperti itu sama saja dengan “bunuh diri”.

    Lihat juga video: Putin Wanti-wanti Negara Barat, Sebut Rusia Siap Perang Nuklir

  • Lithuania Usir 3 Staf Kedubesnya, China Geram!

    Lithuania Usir 3 Staf Kedubesnya, China Geram!

    Beijing

    Sedikitnya tiga staf Kedutaan Besar (Kedubes) China diusir oleh pemerintah Lithuania, saat kedua negara bersitegang soal hubungan yang terjalin antara Vilnius dan Taiwan. Otoritas Beijing, dalam responsnya, melontarkan peringatan bahwa pihaknya mungkin mengambil “langkah balasan” terhadap Lithuania.

    “China mengutuk keras dan secara tegas menolak tindakan sewenang-wenang dan provokatif ini,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (2/12/2024).

    “China menyerukan kepada Lithuania untuk segera berhenti merusak kedaulatan dan integritas wilayah China, serta berhenti mempersulit hubungan bilateral,” cetus juru bicara tersebut.

    Hubungan antara China dan Lithuania tengah dilanda ketegangan terkait hubungan yang dijalin oleh Vilnius dengan Taipei, dan terkait dugaan keterlibatan sebuah kapal Beijing dalam insiden kerusakan kabel bawah laut.

    Bulan lalu, dua kabel telekomunikasi Laut Baltik, tepatnya yang ada di perairan teritorial Swedia, terputus secara misterius. Salah satu kabel telekomunikasi yang terputus itu membentang dari Pulau Gotland di Swedia ke wilayah Lithuania.

    Kecurigaan mengarah pada sebuah kapal China bernama Yi Peng 3, yang menurut situs pelacakan, telah berlayar melewati kabel-kabel bawah laut tersebut ketika insiden terputusnya kabel telekomunikasi itu terjadi.

    Pada Jumat (29/11) pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Lithuania mengumumkan tiga staf diplomatik pada Kedubes China “telah dinyatakan tidak diinginkan berada di negara tersebut”.

    Saksikan juga video: Cerita Saksi Mata Saat Pesawat Kargo DHL Jatuh di Lithuania

  • Eks Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina

    Eks Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina

    Anda sedang membaca rangkuman berita-berita terkini dalam Dunia Hari Ini, edisi Senin 2 Desember 2024,

    Laporan utama diawali dari perkembangan perang di Timur Tengah.

    Mantan menteri pertahanan Israel buka suara

    Mantan menteri pertahanan Israel menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan pembersihan etnis di Jalur Gaza.

    Moshe Yaalon, mantan jenderal yang beraliran garis keras, mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin mengusir warga Palestina dari Gaza utara dan ingin membangun kembali permukiman Yahudi di sana.

    “Saya terpaksa memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana dan yang disembunyikan dari kami,” kata Moshe.

    Moshe adalah mantan kepala staf angkatan darat yang menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah PM Netanyahu dari tahun 2013-16.

    Tapi pihak Netanyahu menuduh ia telah melakukan “kebohongan yang memfitnah”, sementara Menteri Luar Negeri ISrael Gideon Sa’ar mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.

    Sandera Israel-Amerika minta bantuan Trump

    Hamas merilis video yang menayangkan seorang sandera, bernama Edan Alexander, memohon kepada presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk membebaskannya.

    Yael Alexander, ibu dari sandera terguncang setelah melihat anaknya yang tampak pucat dalam video berdurasi 3,5 menit tersebut.

    Selain kepada Donald Trump, Edan juga menyampaikan pesan kepada keluarganya, serta PM Israel Benjamin Netanyahu.

    Yael mengatakan video tersebut “memberi kita harapan, tetapi juga menunjukkan betapa sulitnya bagi Edan dan para sandera lainnya”.

    Tiga orang di Laos ditangkap terkait kasus metanol

    Dokumen Departemen Makanan dan Obat-obatan Kementerian Kesehatan Laos menunjukkan sumber keracunan metanol yang menewaskan enam wisatawan adalah pabrik kumuh di luar ibu kota, Vientiane.

    Dilaporkan mereka mencatat “kontaminasi yang bisa berisiko terhadap warga” dan memerintahkan pelarangan penjualan atau konsumsi Tiger Vodka dan Tiger Whisky.

    ABC mengonfirmasi pemilik pabrik tersebut telah ditangkap, demikian juga tiga warga negara asing lainnya yang bekerja di Nana Backpackers Hostel.

    Mereka yang baru ditangkap adalah dua pria India berusia 24 dan 30 tahun dan seorang perempuan Filipina berusia 35 tahun, namun belum mendapat dakwaan.

    Topan di India dan Sri Lanka menelan korban jiwa

    Topan Fengal menewaskan sedikitnya 19 orang di India dan Sri Lanka serta mendatangkan banjir di negara bagian Tamil Nadu dan Puducherry.

    Kantor cuaca India di media sosial kemarin mengatakan Puducherry dilanda hujan lebat selama 24 jam dalam 30 tahun.

    Topan tersebut menyebabkan sebagian kota selatan Chennai terendam banjir.

    Otoritas bandara India mengatakan penerbangan dari kota tersebut ditangguhkan sementara pada hari Sabtu, tetapi sudah dilanjutkan kembali pada Minggu pagi.

  • Biden Beri Grasi untuk Putranya, Trump: Peradilan Sesat!

    Biden Beri Grasi untuk Putranya, Trump: Peradilan Sesat!

    Saat mengumumkan keputusannya, Biden menyampaikan argumen bahwa putranya diadili secara selektif dan secara tidak adil.

    “Hari ini, saya menandatangani surat pengampunan untuk putra saya, Hunter. Sejak saya menjabat, saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan ikut campur dalam pengambilan keputusan Departemen kehakiman, dan saya menepati janji saya meskipun saya telah melihat putra saya diadili secara selektif, dan secara tidak adil,” ucap Biden dalam pernyataannya yang dirilis Gedung Putih pada Minggu (1/12) waktu setempat.

    Dalam argumennya, Biden juga menyebut dakwaan-dakwaan yang dihadapi putranya didasari atas motif-motif politik.

    “Tidak ada orang berakal sehat yang melihat fakta kasus-kasus Hunter, yang dapat mencapai kesimpulan lainnya, selain Hunter ditargetkan hanya karena dia adalah putra saya — dan itu salah,” ucap Biden dalam pernyataannya.

    “Ada upaya untuk mematahkan semangat Hunter — yang sudah bersih (dari narkoba) selama 5,5 setengah, bahkan dalam menghadapi serangan yang tak henti-hentinya dan penuntutan selektif,” imbuhnya.

    “Dalam upaya untuk menghancurkan Hunter, mereka telah berusaha menghancurkan saya — dan tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa hal itu akan berhenti di sini. Cukup sudah,” tegas Biden.

    Gedung Putih sebelumnya berulang kali mengatakan bahwa Biden tidak akan mengampuni atau meringankan hukuman putranya. Keputusan Biden mengubah sikapnya menjelang akhir masa jabatannya ini, juga menuai kritikan dari kalangan Kongres AS, terutama dari Partai Republik.

    “Tidak hanya dia secara keliru mengklaim dirinya tidak pernah bertemu dengan rekan bisnis asing putranya dan bahwa putranya tidak melakukan kesalahan apa pun, dia juga berbohong ketika dia mengatakan tidak akan mengampuni Hunter Biden,” kritik Comer dalam pernyataan via media sosial X.

    (nvc/ita)

  • Mampukah G20 Wujudkan Ambisi Mengentaskan Kemiskinan?

    Mampukah G20 Wujudkan Ambisi Mengentaskan Kemiskinan?

    Jakarta

    Apakah komunitas global masih memiliki setidaknya satu kesamaan? Kabar baiknya: Ya.

    Saat ini, tampaknya kesamaan tersebut adalah inisiatif “Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan” yang baru-baru ini diluncurkan pada KTT G20, di mana perwakilan pemerintah dari negara-negara industri dan negara-negara berkembang yang paling berpengaruh di dunia berkumpul.

    Brasil memulai inisiatif baru ini, yang kini mencakup 82 negara, Uni Eropa, dan Uni Afrika.

    Selain itu, 24 badan internasional, termasuk Bank Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), serta 31 organisasi non-pemerintah, terlibat dalam inisiatif ini.

    Jerman termasuk salah satu negara pertama yang memberikan dukungan. Menteri Pembangunan Jerman Svenja Schulze, menggabungkan inisiatif baru ini dengan Aliansi untuk Ketahanan Pangan Global, yang didirikan dua tahun lalu sebagai bagian dari kepresidenan G7 Jerman.

    Bank Pembangunan Inter-Amerika (IDB) berkomitmen menyediakan hingga $25 miliar (sekitar Rp375 triliun) untuk mendukung kebijakan dan program yang dipimpin oleh negara presidensi guna mengakhiri kemiskinan dan kelaparan.

    Tujuannya adalah untuk mengangkat 500 juta orang dari kemiskinan pada 2030.

    Kelaparan, ancaman bagi kemanusiaan

    Awalnya didirikan pada 2008 sebagai respons terhadap krisis keuangan Asia pada 1990-an, kelompok ini telah menjadi format di mana negara-negara Global North dan Global South, G7, dan negara-negara BRICS berkumpul.

    “Dunia memproduksi lebih dari cukup makanan untuk menghapus kelaparan,” demikian pernyataan dalam deklarasi akhir KTT G20.

    Tidak ada kekurangan pengetahuan, melainkan kekurangan “kemauan politik untuk menciptakan kondisi akses yang lebih baik terhadap pangan,” tambah pernyataan tersebut.

    Meski begitu, Flavia Loss de Araujo, seorang pakar hubungan internasional dari Brasil, menganggap presidensi G20 Brasil, yang akan berpindah ke Afrika Selatan pada 1 Desember, sebagai sebuah keberhasilan.

    “Brasil mendapat dukungan pada isu-isu paling penting yang diusulkan: kelaparan dan kemiskinan, isu-isu yang selalu diabaikan oleh negara-negara kaya,” tulisnya dalam sebuah artikel untuk platform daring The Conversation, sebuah forum pertukaran antara akademisi dan jurnalisme.

    ‘Banyak anggaran untuk pertahanan dan transisi energi’

    Namun, Claudia Zilla, seorang pakar Amerika Latin dari Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan (SWP), memperingatkan agar tidak memiliki ekspektasi tinggi.

    “Saat ini, banyak uang mengalir dari negara-negara industri ke sektor pertahanan dan transisi energi,” katanya kepada DW.

    Meskipun transisi energi dan krisis iklim juga disebutkan dalam deklarasi akhir G20, hal ini hanya dalam bentuk pernyataan niat yang abstrak.

    Negara-negara tersebut “menegaskan kembali” komitmen mereka untuk “membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat” dan mengumumkan bahwa mereka akan “meningkatkan pendanaan iklim dari miliaran menjadi triliunan,” kata Claudia.

    Dari Rio ke Belem

    Hasil yang mengecewakan dari Konferensi Perubahan Iklim PBB terbaru di Baku menunjukkan bahwa Brasil memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan bahkan setelah akhir presidensi G20-nya.

    Bagaimanapun, konferensi iklim berikutnya, COP30, akan berlangsung di Belem, Brasil, pada November 2025.

    Brasil juga akan mengambil alih presidensi negara-negara BRICS pada 2025.

    Kemungkinan besar, pengganti Brasil di G20, Afrika Selatan, akan melanjutkan topik perubahan iklim selama masa kepemimpinannya, meskipun dengan penekanan yang berbeda.

    Keringanan utang untuk perlindungan iklim?

    Menurut Magalie Masamba, seorang pakar utang dari Universitas Pretoria, pendanaan untuk langkah-langkah perlindungan iklim dapat dikaitkan dengan beban utang yang terus meningkat di banyak negara di wilayah tersebut.

    “Partisipasi yang bermakna akan membutuhkan upaya bersama untuk mendefinisikan dan memperjuangkan isu-isu yang kritis bagi Afrika, seperti restrukturisasi utang yang adil, mobilisasi pembiayaan iklim, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tulisnya dalam sebuah artikel untuk Africa Policy Research Institute (APRI).

    “Peran kepemimpinan ini menawarkan kesempatan untuk mengatasi krisis utang kedaulatan Afrika dengan cara yang mempromosikan stabilitas ekonomi jangka panjang dan kesetaraan, sambil mendorong solusi pembiayaan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan adaptasi iklim,” lanjutnya.

    Pajak untuk orang super-kaya

    Sementara itu, ide Brasil untuk menerapkan ambang minimum pajak global untuk orang super-kaya, mungkin hanya akan muncul dalam deklarasi akhir untuk sementara waktu. Padahal insiatif ini dapat digunakan untuk mendanai langkah-langkah perlindungan iklim dan program sosial untuk melawan kelaparan dan kemiskinan.

    Koordinator G20 Brasil, Gustavo Westmann, petugas hubungan internasional presiden Brasil, mengatakan bahwa ia puas dengan langkah kecil itu untuk saat ini.

    Dia mengatakan kepada DW bahwa saat ini, “kami telah berhasil menjadikan pajak untuk orang super-kaya sebagai isu, tetapi tidak lebih dari itu.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)