Category: Detik.com Internasional

  • Pemberontak Myanmar Rebut Kendali Militer di Perbatasan Bangladesh

    Pemberontak Myanmar Rebut Kendali Militer di Perbatasan Bangladesh

    Jakarta

    Kelompok pemberontak Tentara Arakan mengeklaim kendali penuh atas wilayah utama di sepanjang perbatasan Bangladesh, menambah tekanan lebih lanjut pada junta militer saat mereka bertempur melawan sejumlah kelompok pemberontak lainnya di seluruh wilayah negera itu.

    Pertama, terdengar suara pengeras suara yang menyerukan agar tentara yang berada di BGP5 menyerah; kemudian, rentetan tembakan artileri, roket, dan senapan yang menggelegar menghancurkan bangunan-bangunan tempat ratusan tentara bersembunyi.

    BGP5, singkatan dari Polisi Penjaga Perbatasan merupakan pertahanan terakhir junta militer Myanmar di wilayah utara Negara Bagian Rakhine, yang terletak di sepanjang perbatasan Myanmar dengan Bangladesh.

    Video pengepungan pangkalan BGP5 yang dibuat oleh pemberontak Tentara Arakan (Arakan Army, AA) menunjukkan para pejuang mereka yang kebanyakan bertelanjang kaki, menembakkan berbagai macam senjata ke pangkalan tersebut.

    Sementara raungan jet-jet tempur angkatan udara Myanmar terdengar di atas kepala mereka.

    Itu adalah pertempuran yang dahsyatmungkin yang paling berdarah dalam perang saudara yang melanda Myanmar sejak militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada 2021.

    “Mereka telah menggali parit yang dalam yang dipenuhi paku-paku di sekitar pangkalan,” kata sumber AA kepada BBC.

    BBC

    Kekalahan militer yang memalukan

    Bagi pemimpin kudeta militer pada 2021, Jenderal Min Aung Hlaing, ini merupakan kekalahan memalukan lainnya setelah kemunduran militer setahun terakhir.

    Untuk pertama kalinya rezim militernya kehilangan kendali atas seluruh perbatasan sepanjang 270km yang memisahkan Myanmar dari Bangladesh. Wilayah itu kini sepenuhnya di bawah kendali AA.

    Dan dengan hanya ibu kota negara bagian Rakhine, Sittwe, yang masih berada dalam kendali militer meskipun terputus dari wilayah negara lainnya, AA kemungkinan besar akan menjadi kelompok pemberontak pertama yang menguasai penuh suatu negara bagian.

    Tentara kerap kali dipukul mundur oleh AA dalam pertempuran sejak awal tahun, kehilangan kota demi kota.

    BBC

    Unit tentara terakhir mundur ke BGP5, sebuah kompleks seluas sekitar 20 hektar di luar kota perbatasan Maungdaw, tempat AA melakukan pengepungan, pada September lalu.

    BGP5 dibangun di lokasi desa dengan populasi Muslim etnis Rohingya, Myo Thu Gyi, yang dibakar dalam pengusiran brutal sebagian besar penduduk Rohingya oleh angkatan bersenjata pada 2017 silam.

    Itu adalah desa pertama dari banyak desa yang dibakar yang saya saksikan saat berkunjung ke Maungdaw tepat setelah operasi militer pada September 2017.

    Tumpukan puing tampak hangus di antara rimbunan vegetasi tropis, sementara penduduknya desa terbunuh atau terpaksa mengungsi di Bangladesh.

    Ketika saya kembali dua tahun kemudian, kompleks kepolisian baru dibangun, dengan semua pohon telah ditebang, sehingga pasukan polisi dapat dengan jelas tiap kali ada serangan.

    Baca juga:

    Sumber AA memberi tahu kami bahwa gerak maju mereka sangat lambat, sehingga para pemberontak harus menggali parit sendiri untuk berlindung.

    AA tidak mengumumkan jumlah korbannya dari kubunya. Akan tetapi, jika melihat intensitas pertempuran di Maungdaw yang dimulai pada bulan Juni, kemungkinan besar AA telah kehilangan ratusan tentara.

    Selama pengepungan, angkatan udara Myanmar terus menerus membombardir Maungdaw, mengusir warga sipil terakhir dari kota itu.

    Pesawat militer Myanmar menjatuhkan pasokan bagi para prajurit yang terkepung pada malam hari, tetapi itu tidak pernah cukup.

    Mereka memiliki pasokan beras yang disimpan di bunker, kata seorang sumber lokal kepada kami, tetapi mereka tidak bisa mendapatkan perawatan apa pun untuk luka-luka mereka, dan para prajurit menjadi putus asa.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Mereka mulai menyerah akhir pekan lalu.

    Video yang direkam oleh AA menunjukkan tentara Myanmar keluar dalam keadaan menyedihkan, melambaikan kain putih.

    Beberapa tertatih-tatih dengan kruk darurat, atau melompat-lompat, kaki mereka yang terluka dibalut kain perca. Beberapa mengenakan sepatu.

    Di dalam bangunan yang hancur, pemberontak yang menang memfilmkan tumpukan mayat.

    AA mengatakan lebih dari 450 tentara tewas dalam pengepungan itu.

    Mereka telah menerbitkan foto komandan pasukan yang ditangkap, Brigadir Jenderal Thurein Tun, dan para perwiranya yang berlutut di bawah tiang bendera, yang mengibarkan panji pemberontak.

    Brigadir Jenderal Thurein Tun (tengah) dalam rekaman video Tentara Arakan (Arakan Army)

    Para komentator pro-militer di Myanmar telah melampiaskan kekesalan mereka di media sosial.

    “Min Aung Hlaing, Anda tidak meminta anak-anak Anda untuk bertugas di militer,” tulis salah satu dari mereka.

    “Apakah ini cara Anda memperlakukan kami? Apakah Anda senang melihat semua kematian di Rakhine?”

    “Pada tingkat ini, yang tersisa dari Tatmadaw [militer] hanyalah Min Aung Hlaing dan tiang bendera,” tulis yang lain.

    Penangkapan BGP5 juga menunjukkan AA sebagai salah satu pasukan tempur paling efektif di Myanmar.

    Dibentuk pada 2009jauh lebih muda daripada kebanyakan kelompok pemberontak Myanmar lainnyaoleh para pemuda etnis Rakhine yang telah bermigrasi ke perbatasan China untuk mencari pekerjaan, AA merupakan bagian dari Three Brotherhood Alliance yang telah menyebabkan sebagian besar kekalahan yang diderita oleh junta sejak tahun lalu.

    Dua anggota aliansi lainnya tetap tinggal di perbatasan, di Negara Bagian Shan.

    Baca juga:

    Namun AA kembali ke Rakhine delapan tahun lalu untuk memulai operasi bersenjata demi membentuk pemerintahan sendiri, memanfaatkan kebencian historis di antara penduduk Rakhine atas kemiskinan, isolasi dan pengabaian pemerintah pusat terhadap negara bagian itu.

    Para pemimpin AA terbukti cerdas, disiplin, dan mampu memotivasi para pejuangnya.

    Mereka kini mengelola wilayah luas di Negara Bagian Rakhine yang mereka kuasai seolah-olah mereka menjalankan negara mereka sendiri.

    Mereka juga memiliki persenjataan yang bagus, berkat hubungan mereka dengan kelompok pemberontak lama di perbatasan China, dan tampaknya memiliki pendanaan yang baik.

    Foto yang diambil pada 21 Mei 2024 ini menunjukkan rumah yang hancur dan pepohonan yang terbakar menyusul pertempuran antara milite Myanmar dan Tentara Arakan (AA), kelompok etnis bersenjata di Desa Minbya. (Getty Images)

    Namun, ada pertanyaan yang lebih besar, mengenai seberapa besar berbagai kelompok pemberontak etnis bersedia memprioritaskan tujuan menggulingkan junta militer.

    Secara terbuka mereka mengatakan demikian, bersama dengan pemerintahan bayangan yang digulingkan melalui kudeta, dan ratusan pasukan pertahanan rakyat sukarelawan yang telah muncul untuk mendukungnya.

    Sebagai imbalan atas dukungan yang didapat dari pemberontak etnis, pemerintahan bayangan menjanjikan sistem politik federal baru yang akan memberikan wilayah Myanmar pemerintahan sendiri.

    Namun dua anggota aliansi lainnya telah menerima permintaan China untuk gencatan senjata.

    China sedang mengupayakan penyelesaian perang saudara melalui negosiasi, yang hampir pasti akan membuat sebagian besar kekuatan militer tetap utuh.

    Desa Rohingya di Myo Thu Gyi, dibakar oleh militer pada 2017 (Getty Images)

    Pihak oposisi berkeras militer harus direformasi dan disingkirkan dari politik.

    Namun, setelah memperoleh begitu banyak keuntungan teritorial dengan mengorbankan junta militer, para pemberontak etnis mungkin tergoda untuk membuat kesepakatan dengan restu China daripada terus berjuang untuk menggulingkan para jenderal.

    Kemenangan AA memicu pertanyaan yang lebih mengkhawatirkan.

    Para pemimpin kelompok itu masih bungkam mengenai rencananya. Namun, mereka mengambil alih negara bagian yang selalu miskin dan telah sangat menderita akibat pertempuran sengit tahun lalu.

    “Delapan puluh persen perumahan di Maungdaw dan desa-desa sekitarnya telah hancur,” kata seorang pria Rohingya yang meninggalkan Maungdaw baru-baru ini ke Bangladesh kepada BBC.

    “Kota itu kosong. Hampir semua toko dan rumah telah dijarah.”

    Warga sipil melarikan diri dari sebuah desa setelah pertempuran antara militer Myanmar dan Tentara Arakan (AA) di Paktauw, yang terletak di bagian barat Negara Bagian Rakhine, pada 19 November 2023. (Getty Images)

    Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hanya diberi akses yang sangat terbatas ke Rakhine, memperingatkan akan datangnya bencana kelaparan, karena besarnya jumlah orang yang mengungsi dan sulitnya mendapatkan pasokan apa pun, melewati blokade militer.

    AA berupaya mendirikan pemerintahannya sendiri, namun BBC mendapat informasi dari sebagian orang yang mengungsi akibat pertempuran militer dan pemberontak mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak dapat memberi mereka makan atau tempat tinggal.

    Belum jelas bagaimana AA akan memperlakukan populasi Rohingya yang diperkirakan masih berjumlah sekitar 600.000 orang di Rakhine, bahkan setelah pengusiran 700.000 orang pada tahun 2017.

    Negara Bagian Rakhine bagian utara dan Maungdaw telah lama menjadi kota yang mayoritas dihuni warga Rohingya. Hubungan etnis Rohingya dengan mayoritas etnis Rakhine, basis pendukung AA, telah lama menegang.

    Anak-anak Rohingya belajar mengaji di kamp Cal In di Negara Bagian Rakhine pada 2 Februari 2022. (Getty Images)

    Keadaan mereka kini jauh lebih buruk setelah kelompok milisi Rohingya, yang memiliki basis kekuatan di kamp-kamp pengungsian besar di Bangladesh, memilih untuk memihak militer dan melawan AA, meskipun militer mempunyai rekam jejak yang panjang dalam menganiaya etnis Rohingya.

    Akan tetapi, banyak etnis Rohingya tidak menyukai kelompok ini, dan beberapa mengatakan mereka senang tinggal di Negara Bagian Rakhine yang dipimpin AA.

    Namun, puluhan ribu orang telah diusir oleh AA dari kota-kota yang ditaklukkannya, dan tidak diizinkan kembali.

    AA berjanji akan melibatkan semua komunitas dalam visinya untuk masa depan yang independen dari pemerintah pusat, tetapi juga mengecam warga Rohingya yang harus berjuang bersama tentara.

    Pada Agustus silam, puluhan warga Rohingya, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak yang mencoba menyeberang ke Bangladesh, tewas akibat bom, yang kemungkinan besar dijatuhkan dari pesawat tanpa awak AA.

    “Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa warga Rohingya telah dianiaya oleh pemerintah Myanmar selama bertahun-tahun, dan masyarakat Rakhine mendukung hal itu,” kata pria Rohingya yang kami ajak bicara di Bangladesh.

    “Pemerintah ingin mencegah warga Rohingya menjadi warga negara, tetapi masyarakat Rakhine percaya bahwa tidak boleh ada warga Rohingya sama sekali di Negara Bagian Rakhine.”

    “Situasi kami saat ini bahkan lebih sulit daripada saat berada di bawah kekuasaan junta militer.”

    Saksikan juga video: Terungkap Awal Mula 11 Warga Sukabumi Disekap di Myanmar

    (ita/ita)

  • Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

    Kabul

    Ribuan warga Afghanistan menghadiri pemakaman Menteri Pengungsi yang tewas akibat serangan bom bunuh diri di gedung kementeriannya di Kabul. Serangan bom itu diklaim oleh kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Menteri Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan, Khalil Ur-Rahman Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang mengguncang kantor kementeriannya di Kabul pada Rabu (11/12) sore waktu setempat.

    Kelompok ISIS, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ISIS dalam pernyataan via kantor berita Amaq, seperti diterjemahkan SITE Intelligence Group, menyebut seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi peledaknya di dalam kompleks kementerian.

    Saat pemakaman Haqqani digelar di kampung halamannya di desa Sarana, area pegunungan Provinsi Paktia, pada Kamis (12/12) waktu setempat, laporan AFP menyebut ribuan pria, yang kebanyakan menenteng senjata, tampak hadir.

    Pemakaman itu dilakukan dengan pengamanan ketat, yang melibatkan kendaraan lapis baja, penembak jitu dan personel yang berjaga di wilayah tersebut dan sepanjang ruas jalanan dari Kabul. Ratusan mobil pelayat memenuhi ruas jalanan dari provinsi sekitarnya menuju ke lokasi pemakaman.

    Beberapa pejabat senior Taliban, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Qari Fasihuddin Fitrat dan wakil politik pada kantor Perdana Menteri (PM) Maulawi Abdul Kabir, turut menghadiri pemakaman tersebut.

    Keponakan almarhum, Menteri Dalam Negeri Sirajuddin Haqqani, juga hadir bersama dengan Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Banjir Bandang Terjang Afghanistan, 50 Tewas’:

  • Pekerja Qantas Australia Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji

    Pekerja Qantas Australia Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji

    Kami merangkum beberapa berita yang menjadi perbincangan di Australia hari ini. Mulai dari mogok kerja yang dilakukan ratusan karyawan Qantas hingga rekor baru wisatawan menjelang Natal.

    Karyawan Qantas mogok kerja

    Ratusan teknisi Qantas melakukan aksi mogok kerja selama lebih dari 24 jam di sejumlah bandara Australia.

    Tapi hingga berita ini diturunkan, bandara di kota-kota besar Australia hanya melaporkan sedikit gangguan bagi para pelaku perjalanan.

    Sekitar 500 teknisi di Sydney, Melbourne, Brisbane, Adelaide, dan Perth mulai mogok kerja sejak pukul 3:30 pagi, hari Jumat ini.

    Rencananya mereka akan mogok kerja hingga pukul 7:30 pagi Sabtu besok.

    Mogok kerja panjang ini terjadi setelah gagalnya negosiasi antara Qantas dan serikat pekerja yang mewakili teknisi.

    Dalam negosiasi sejak April tersebut, serikat pekerja sudah meminta kenaikan gaji sebesar 25 persen. Namun hingga kini permintaan tersebut belum terwujud.

    Aliansi Insinyur Qantas, yang terdiri dari Serikat Pekerja Australia (AWU), Serikat Pekerja Manufaktur Australia (AMWU), dan Serikat Pekerja Listrik (ETU), tengah mengupayakan kenaikan gaji di muka sebesar 15 persen dan kenaikan 5 persen per tahun.

    Serikat pekerja mengklaim Qantas “menolak untuk mengalah” atas tawarannya berupa kenaikan upah sebesar 3 persen per tahun selama tiga tahun.

    Namun Qantas mengatakan mereka mengusulkan “paket kompetitif” yang akan memungkinkan para teknisi untuk “mendapatkan lebih banyak penghasilan selama beberapa tahun ke depan.”

    Selengkapnya di sini

    Platform media sosial kemungkinan dikenakan pajak

    Facebook, Google, dan TikTok akan dipaksa untuk mendanai jurnalisme Australia, meskipun bila mereka tidak memuat konten berita di platform mereka.

    Pemerintah Australia akan mengenakan pajak baru untuk mendorong platform teknologi untuk membuat perjanjian pendanaan media.

    Tapi tidak hanya bagi perusahaan media sosial, pajak juga mungkin diberlakukan bagi perusahaan Apple dan Microsoft, kecuali mereka menandatangani perjanjian yang sama dengan Google dan Meta pada tahun 2021.

    Keputusan ini muncul setelah Meta mengancam untuk tidak memperbaharui perjanjian tersebut pada tahun depan.

    Pemerintah Australia berencana untuk mengesahkan perubahan tersebut mulai 1 Januari.

    “Jurnalisme yang kuat dan independen sangat penting,” kata asisten bendahara Stephen Jones.

    “Platform digital menerima keuntungan finansial yang besar dari Australia, dan mereka memiliki tanggung jawab sosial dan ekonomi untuk membuka akses terhadap jurnalisme yang berkualitas bagi warga Australia.”

    Simak selengkapnya di sini

    Rekor pelaku perjalanan Australia jelang Natal

    Bandara Australia tengah bersiap menghadapi rekor jumlah penumpang pada musim liburan ini, dengan jutaan warga Australia yang akan berlibur.

    Hari Jumat ini akan menjadi hari tersibuk, khususnya bagi rute perjalanan domestik di Bandara Sydney sejak 2019, dengan 81.000 penumpang berangkat atau mendarat di kota tersebut.

    Diperkirakan 5,8 juta orang akan transit di bandara Sydney antara 13 Desember dan 27 Januari. Jumlah ini setengah juta lebih banyak dibandingkan periode liburan tahun lalu.

    Kepala eksekutif Bandara Sydney Scott Charlton mengatakan penumpang harus mematangkan rencana jalan-jalan mereka.

    “Kami telah menambah jumlah staf dan mengaktifkan zona penurunan penumpang di terminal untuk membantu penumpang memasuki terminal lebih cepat,” katanya.

    Bandara Melbourne akan kedatangan 1,8 juta pelaku perjalanan internasional antara hari ini hingga 27 Januari, menandai rekor baru sepanjang masa.

    Lihat artikel lengkapnya di sini

  • Ngeri Kebakaran di RS India, 6 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Ngeri Kebakaran di RS India, 6 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Jakarta

    Kebakaran di sebuah rumah sakit swasta di India selatan menewaskan sedikitnya enam orang. Polisi mengatakan bahwa puluhan orang lainnya terluka dalam kebakaran tersebut.

    Kebakaran gedung merupakan hal yang umum di India karena kurangnya peralatan pemadam kebakaran, dan kerap mengabaikan peraturan keselamatan.

    Kebakaran tersebut terjadi pada Kamis malam di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/12/2024), keenam korban ditemukan tidak sadarkan diri di dalam lift di rumah sakit di kota Dindigul, kantor berita Press Trust of India melaporkan.

    Kepala polisi A. Pradeep mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 30 orang terluka tetapi semuanya “stabil”.

    Kebakaran dimulai di area resepsionis di lantai dasar dan dengan cepat menyebar ke lantai lain, demikian surat kabar Times of India melaporkan.

    Kebakaran itu terjadi hanya beberapa minggu setelah 10 bayi baru lahir tewas ketika kebakaran melanda sebuah rumah sakit di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.

    Setidaknya 27 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak, ketika kebakaran terjadi di sebuah taman hiburan yang penuh sesak pada bulan Mei di negara bagian Gujarat, India barat.

    (ita/ita)

  • AS Bilang Netanyahu Siap untuk Gencatan Senjata

    AS Bilang Netanyahu Siap untuk Gencatan Senjata

    Jakarta

    Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, untuk mendukung upaya yang baru-baru ini dihidupkan kembali demi mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

    Setelah pertemuan itu, Sullivan mengatakan ia “mendapat kesan” bahwa pemimpin Israel itu “siap untuk membuat kesepakatan” yang akan mengamankan berakhirnya permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza. Kesepakatan itu juga akan memastikan pembebasan 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas, setelah diculik masuk ke Jalur Gaza dalam serangan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang warga sipil Israel.

    “Tujuan saya adalah menempatkan kami pada posisi untuk dapat menyelesaikan kesepakatan itu pada bulan ini,” kata Sullivan dalam konferensi pers di Tel Aviv. Kelompok Hamas dikategorikan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan beberapa negara lain.

    Serangan balasan Israel kepada Hamas telah menewaskan setidaknya 44.805 orang di Gaza, di mana kebanyakan korban adalah warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, tetapi dianggap dapat dipercaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Kamis (12/12), Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin dan tanpa syarat apa pun.

    Serangan di Gaza terus berlanjut

    Otoritas yang dipimpin Hamas di Gaza mengatakan bahwa serangan udara Israel baru-baru ini telah menewaskan setidaknya 33 orang, termasuk 12 penjaga yang mengamankan truk-truk bantuan.

    Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel IDF mengatakan pihaknya menargetkan militan yang merencanakan pembajakan kendaraan-kendaraan itu.

    Juru bicara UNRWA Louise Wateridge mengatakan kepada wartawan yang mengunjungi Nuseirat di Gaza tengah bahwa kondisi masyarakat di Jalur Gaza “mengerikan dan apokaliptik” atau layaknya hari kiamat.

    Israel juga melakukan serangan ke Lebanon selatan. IDF mengatakan pasukannya telah menargetkan militan Hizbullah yang kehadirannya di daerah itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

    IDF juga serang target-target di Suriah

    Di wilayah lain, Israel terus beroperasi di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad.

    Pasukan IDF masih berada di zona penyangga yang diawasi oleh PBB, yang memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan, dalam langkah yang menurut PBB melanggar perjanjian gencatan senjata 1974.

    Selama kunjungan ke Yordania, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengatakan, Israel khawatir terhadap kekosongan kekuasaan yang dapat diisi oleh para ekstremis, tetapi Washington telah berbicara dengan pihak Israel mengenai langkah selanjutnya.

    “Pada saat seperti ini, sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa kami tidak akan memicu konflik tambahan,” kata Blinken.

    Pada Senin (09/12), Israel mengatakan pihaknya telah menyerang “senjata kimia yang tersisa atau misil atau roket jarak jauh, agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis.”

    Direktur Jenderal Organisasi Pelarangan Senjata Kimia OPCW, Fernando Arias, mengatakan kelompoknya “mengikuti dengan seksama” laporan-laporan serangan terhadap fasilitas militer.

    “Kami belum tahu apakah serangan ini telah mempengaruhi wilayah yang terkait dengan senjata kimia. Serangan udara semacam itu dapat menimbulkan risiko kontaminasi,” katanya dalam sebuah pidato.

    kp/rs/hp (AFP, AP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Pesan AS ke Erdogan Usai Assad Tumbang: Warga Suriah Perlu Dilindungi

    Pesan AS ke Erdogan Usai Assad Tumbang: Warga Suriah Perlu Dilindungi

    Ankara

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa warga sipil Suriah perlu dilindungi, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad ditumbangkan oleh pasukan pemberontak yang didukung Ankara.

    Pernyataan itu disampaikan oleh Blinken kepada Erdogan dalam pertemuan di Ankara pada Kamis (12/12) malam waktu setempat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menuturkan bahwa Blinken dan Erdogan melakukan pembicaraan selama lebih dari satu jam di ruang tunggu bandara Ankara.

    Pertemuan keduanya terjadi setelah Erdogan melepas Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban yang baru saja berkunjung ke Ankara.

    Dituturkan Miller, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), bahwa Blinken dan Erdogan membahas situasi terkini di Suriah setelah rezim Assad digulingkan.

    “(Blinken) Menegaskan kembali pentingnya semua aktor di Suriah menghormati hak asasi manusia, menegakkan hukum kemanusiaan internasional, dan mengambil semua langkah yang mungkin untuk melindungi warga sipil, termasuk para anggota kelompok minoritas,” tutur Miller dalam pernyataannya.

    Turki telah menekankan kekhawatiran akan situasi keamanan terkini menyusul pergolakan di Suriah, di mana mereka bertempur melawan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung AS sebagai pemain kunci dalam perang melawan kelompok radikal Islamic State atau ISIS di negara tersebut.

    Setelah bertahun-tahun mengalami kebuntuan, pasukan pemberontak yang dipimpin kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pada akhir pekan lalu menggulingkan rezim Assad yang memimpin Suriah dengan tangan besi selama puluhan tahun.

    Lihat Video ‘Momen Pengungsi Suriah Ramai-ramai Kembali Setelah Rezim Assad Tumbang’:

  • Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Pemuda 19 Tahun Tewas di Tepi Barat, Palestina Akui Tanggung Jawab

    Tepi Barat

    Otoritas Palestina mengakui bertanggung jawab atas kematian seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun dalam bentrokan di Jenin, Tepi Barat, pekan ini. Pemuda itu sebelumnya dilaporkan tewas usai dipukuli dalam bentrokan antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina.

    Kematian pemuda Palestina itu, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), terjadi saat bentrokan langka antara militan lokal dan pasukan keamanan Palestina, yang memiliki wewenang terbatas di wilayah yang diduduki Israel, berlangsung di area Jenin pada Senin (9/12) waktu setempat,

    Pasukan keamanan Palestina sebelumnya mengklaim pemuda bernama Rahbi Shalabi (19) itu dipukuli hingga tewas oleh “para pelanggar hukum”.

    Namun pada Kamis (12/12) waktu setempat, Otoritas Palestina merilis pernyataan yang isinya mengatakan bahwa kematian Shalabi merupakan tanggung jawab pasukan keamanan Palestina.

    “Setelah tindak lanjut yang cermat dan meninjau semua rincian… Otoritas Nasional Palestina memikul tanggung jawab atas kemartirannya,” demikian pernyataan Otoritas Palestina.

    Otoritas Palestina menambahkan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk menghadapi dampak” dari insiden mematikan tersebut “dengan cara yang menjamin keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak”.

    Setelah bentrokan yang menewaskan Shalabi dan melukai seorang kerabatnya yang berusia 16 tahun, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengutuk pasukan keamanan Palestina, yang didominasi oleh rival politiknya Fatah.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud, 2 Turis Asing Tewas Tertimpa’:

  • Meksiko dan Kanada Hadapi Potensi Ancaman Tarif Trump

    Meksiko dan Kanada Hadapi Potensi Ancaman Tarif Trump

    Jakarta

    Kanada dan Meksiko sedang menghadapi ancaman Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang akan memberlakukan tarif 25% pada ekspor kedua negara ke pasar perdagangan terpenting mereka, di mana kedua pemerintah sedang mempertimbangkan pendekatan masing-masing.

    Trump mengatakan, dia akan menandatangani perintah eksekutif untuk memberlakukan tarif tersebut pada hari pertama masa jabatannya. Dia mengaitkan masalah ini dengan apa yang dia sebut sebagai kegagalan Meksiko dan Kanada dalam mencegah migrasi ilegal dan perdagangan narkoba di perbatasan AS.

    Para ekonom menilai tarif ini akan sangat merugikan Kanada dan terutama Meksiko yang paling rentan.

    “Meksiko sangat terkait dengan ekonomi AS, dan setiap perselisihan dagang akan sangat merugikan kedua negara, tetapi dampaknya akan jauh lebih merugikan bagi Meksiko dibandingkan AS,” ujar Jeffrey J. Schott, seorang peneliti senior di Peterson Institute for International Economics, kepada DW.

    Wendy Wagner, seorang pengacara yang ahli dalam perdagangan internasional dari firma hukum Gowling WLG berbasis di Ottawa, Kanada, mengatakan bahwa tarif tersebut akan menimbulkan masalah serius bagi Kanada.

    “Kelihatannya ini adalah usulan yang sangat tidak realistis dan merugikan, untuk menerapkan tarif impor sebesar 25% di pasar ekspor utama Anda,” katanya kepada DW.

    Politik pecah belah

    Ancaman tarif telah memicu ketegangan antara Meksiko dan Kanada.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan, Kanada memiliki “masalah yang sangat serius dengan fentanyl” dan menambahkan bahwa “Meksiko tidak seharusnya digunakan sebagai bagian dari kampanye elektoral,” merujuk pada pemilu Kanada yang akan datang.

    Sheinbaum melakukan panggilan telepon dengan Trump, setelah itu dia mengeklaim, “tidak akan ada potensi perang tarif”. Dia mengatakan telah memberikan jaminan kepada Trump terkait inisiatif migrasi dan perdagangan narkoba.

    Schott meyakini bahwa ini adalah strategi Trump untuk berurusan secara terpisah dengan kedua negara tersebut dan merusak Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA), sebuah kesepakatan perdagangan bebas yang dibuat selama masa jabatan pertamanya dan menggantikan pakta NAFTA sebelumnya.

    “Trump suka bernegosiasi secara bilateral,” katanya. “Jadi dia tidak akan memperlakukan ini sebagai masalah Amerika Utara.”

    Kesepakatan baru atau justru tidak ada kesepakatan sama sekali?

    Beberapa pemimpin provinsi di Kanada juga telah bersuara tentang perlunya Kanada membuat kesepakatan sendiri dengan AS, dan mengesampingkan Meksiko.

    Trudeau mengatakan bahwa dia mendukung USMCA dan akan mempertahankan kesepakatan itu sebagai “pilihan pertamanya”, tetapi dia juga memberikan isyarat tentang adanya opsi alternatif lain “tergantung pada keputusan dan pilihan yang dibuat oleh Meksiko.”

    Bill Reinsch, penasihat senior bidang ekonomi di Center for Strategic & International Studies, meyakini bahwa Kanada dan Meksiko akan tetap menghadapi “ancaman tarif” tersebut dan menekankan bahwa ada kemungkinan USMCA akan dinegosiasikan ulang pada 2026.

    “Hal itu tidak dapat dihindari. Mereka tetap harus menghadapinya,” kata Reinsch. “Paling-paling, Trump hanya akan mempercepat negosiasi setahun lebih awal, tetapi negosiasinya tetap akan sama. Ini rumit karena ancamannya terkait narkoba dan migran, bukan tentang perdagangan.”

    Dari ancaman menjadi kenyataan

    Jika tarif itu berubah dari kategori ancaman menjadi kenyataan, tidak diragukan lagi bahwa ini akan menghadirkan tantangan besar bagi perekonomian Kanada dan Meksiko.

    Hampir 75% ekspor Kanada dikirim ke AS pada tahun 2022, menurut indeks MIT Observatory of Economic Complexity, yang menunjukkan betapa mahalnya tarif itu bagi Kanada.

    “Itu adalah angka yang sangat tinggi, tetapi menjadi lebih penting karena Kanada adalah negara ekonomi berbasis ekspor,” kata Wagner. “Pasar domestiknya tidak besar. Sebagian besar perusahaan Kanada memulai bisnis dengan harapan mereka akan mengekspor.”

    Kanada mengekspor berbagai barang dan komoditas ke AS, dari minyak bumi hingga turbin gas, kayu, hingga mobil. Wagner mengatakan bahwa faktor tambahan dalam hubungan ini adalah betapa saling terkaitnya rantai pasokan mereka, terutama di industri otomotif.

    Ketergantungan Meksiko

    Meksiko bahkan lebih bergantung pada AS sebagai tujuan pasar ekspornya, dengan 77% barangnya dikirim ke sana pada tahun 2022, menurut indeks MIT.

    Sektor otomotif sangat terintegrasi dan Schott menekankan bahwa tarif Trump ini akan membuat mobil lebih mahal bagi konsumen di AS.

    “Itu tidak akan menguntungkan produksi AS, karena perusahaan yang akan dirugikan oleh tarif yang mempengaruhi Meksiko adalah perusahaan yang juga memproduksi di AS. Biaya itu akan dibebankan kepada konsumen AS,” katanya, menambahkan bahwa tarif pada Meksiko dapat memperburuk salah satu masalah yang ingin diselesaikan Trump, yaitu migrasi.

    “Kerusakan pada ekonomi Meksiko hanya akan memperburuk kondisi ekonomi di Meksiko dan mendorong lebih banyak migrasi ilegal ke AS,” kata Schott. “Saya tidak yakin faktor itu dipertimbangkan secara memadai dalam proposal pemerintahan Trump yang akan datang.”

    Ancaman kosong atau risiko serius?

    Dalam hal tarif, pembalasan dari Meksiko dan Kanada kemungkinan besar akan terjadi, menurut Reinsch, yang mencatat bahwa Presiden Meksiko sudah mengatakan dia akan memberlakukan tarif tersendiri.

    “Saya merasa, situasi politik di Kanada mungkin akan memaksa mereka melakukan hal yang sama, yang akan sangat mengganggu ketiga ekonomi negara dan akan sangat meningkatkan inflasi,” kata Reinsch.

    Masih ada optimisme bahwa gaya negosiasi Trump, yang membuat ancaman sebelum membuat kesepakatan, mengindikasikan bahwa tarif itu mungkin tidak akan diberlakukan.

    Wagner mengatakan bahwa dia berharap ada solusi lain untuk masalah tersebut, dengan mencatat bahwa “memberlakukan tarif adalah solusi yang sangat tidak sempurna.”

    Namun, fakta bahwa Trump pernah memberlakukan tarif pada baja dan aluminium dari Kanada dan Meksiko membuat Schott memandang ancaman baru ini dengan serius: “Dia pernah melakukannya, dan dia akan bersedia untuk melakukannya lagi dalam situasi yang tepat.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Inggris.

    (ita/ita)

  • Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Trump Bicara Soal Kemungkinan Perang dengan Iran, Apa Katanya?

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan “apa pun bisa terjadi” ketika ditanya soal kemungkinan berperang dengan Iran saat dia kembali menjabat nantinya.

    “Apa pun bisa terjadi. Apa pun bisa terjadi. Situasinya sangat fluktuatif,” ucap Trump saat ditanya soal kemungkinan perang melawan Iran dalam wawancara dengan majalah TIME, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    Trump kemudian menambahkan bahwa menurutnya, hal yang paling berbahaya yang terjadi saat ini adalah Ukraina menembakkan rudal ke Rusia, yang menurutnya merupakan eskalasi konflik besar-besaran.

    Wawancara dengan TIME itu bertepatan dengan penobatan Trump sebagai “Person of the Year” untuk tahun ini.

    Trump memiliki riwayat yang buruk dengan Iran, di mana pada masa jabatan pertamanya, tepatnya tahun 2020 lalu, dia memerintahkan serangan udara AS yang menewaskan jenderal penting Iran, Qassem Soleimani, yang saat itu sedang berada di wilayah Irak.

    Kemudian tahun 2018 lalu, Trump memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian nuklir Iran yang disepakati pendahulunya, mantan Presiden Barack Obama, pada tahun 2015, dan memberlakukan kembali rentetan sanksi ekonomi untuk Teheran yang sebelumnya telah dilonggarkan.

    Perjanjian nuklir itu mengatur pembatasan terhadap kemampuan Iran dalam memperkaya uranium — proses yang dapat menghasilkan material fissile untuk senjata nuklir.

  • Bagaimana Uni Eropa Sikapi Kekuasaan HTS di Suriah?

    Bagaimana Uni Eropa Sikapi Kekuasaan HTS di Suriah?

    Jakarta

    Sebagaimana yang lain dunia, Uni Eropa dikejutkan oleh betapa cepatnya pemberontak Suriah menumbangkan rejim Bashar Assad di Damaskus. Keberhasilan kolaborasi pimpinan Hay’at Tahrir al-Sham, HTS, itu tidak menyisakan banyak waktu untuk bersiasat atau menyiapkan respons.

    Brussels menyambut ambruknya kediktaturan Assad, namun bersikap hati-hati dalam menyikapi kekuasaan pemimpin HTS, Abu Muhammad al-Julani, alias Ahmad al-Sharaa. Betapapun, organisasi Islam nasionalis itu dilahirkan dari ISIS dan sempat dibesarkan al-Qaeda, dua kelompok teror di Suriah dan Irak.

    Seorang juru bicara UE mengaku pihaknya tidak menjalin komunikasi dengan penguasa baru Suriah, HTS hingga kini masih menghuni daftar organisasi teroris Perserikatan Bangsa-bangsa dan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat.

    UE berdiplomasi dengan bekas kelompok teror?

    Keraguan yang menaungi pemerintahan baru Suriah bersumber pada latar belakang al-Julani.

    Dia bergabung dengan al Qaeda untuk melawan invasi AS di Irak dan sempat dikurung di penjara Bucca. Di sana, dia dikabarkan menghabiskan waktu dengan anggota berbagai kelompok jihad dan bertemu dengan gembong Islamic State, ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

    Dalam wawancara dengan televisi AS PBS, dia mengakui beberapa tahun yang lalu bahwa sekembalinya ke tanah air, dia memperoleh dukungan finansial dari Islamic State untuk membentuk laskar bersenjata bernama Front al-Nusra.

    Namun loyalitasnya punah ketika al-Baghdadi memaksakan agar laskah al-Julani dilebur ke dalam organisasi baru, Islamic State di Irak dan Suriah, ISIS, lapor media Inggris BBC. Al-Julani menolak dan membelot ke al-Qaeda.

    Meski sudah menguasai Suriah, al-Julani belum melepaskan status buron internasional. Pemerintah AS menawarkan hadiah sebesar USD10 juta untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapannya.

    Beberapa analis meyakini, Barat harus mencabut label teroris terhadap al-Julani dan HTS, meski dengan beberapa syarat.

    “Pencabutan status sebagai individu atau organisasi teroris menuntut proses yang rumit dan sulit,” tulis Charles Lister, direktur program Suriah di Middle East Institute, di X.

    “Menurut pemahaman saya, sejumlah kondisi berurutan akan diajukan agar HTS dapat memenuhinya, yang melibatkan reformasi militer, politik dan administrasi, serta langkah-langkah menuju akuntabilitas atas kejahatan yang terdokumentasi sebelumnya.”

    Dugaan kejahatan HAM

    Sudah sejak Februari tahun ini warga sipil di Idlib, yang dikuasai HTS, mengadukan praktik “penyiksaan dan kematian dalam tahanan,” menurut laporan PBB yang dikeluarkan pada bulan September.

    Laporan oleh Amerika Serikat tentang hak asasi manusia di Suriah pada tahun 2022 mencatat, kelompok bersenjata seperti “HTS melakukan berbagai pelanggaran, termasuk pembunuhan dan penculikan, penahanan ilegal, kekerasan fisik, kematian warga sipil, dan perekrutan tentara anak-anak.”

    Laporan itu juga menuduh beberapa kelompok pemberontak Suriah lainnya atas tindakan yang sama. Organisasi HAM Human Rights Watch melaporkan, pada tahun 2019 setidaknya enam mantan tahanan disiksa saat berada dalam tahanan HTS.

    Namun al-Julani membantah terlibat, dan baru-baru ini mengatakan kepada CNN bahwa pelanggaran “tidak dilakukan atas perintah atau arahan kami” dan bahwa mereka yang bertanggung jawab telah diseret ke pengadilan.

    Pemerintahan yang inklusif demi pengakuan Barat

    Namun, Uni Eropa menyimpan banyak keraguan. Blok yang beranggotakan 27 negara itu khawatir tentang keselamatan minoritas, hak-hak perempuan, dan representasi yang setara bagi berbagai kelompok oposisi.

    “Kami menyerukan transisi politik yang tenang dan inklusif serta perlindungan bagi semua warga Suriah, termasuk semua kaum minoritas,” tulis Kaja Kallas, diplomat utama Uni Eropa, di X, sesaat setelah HTS mengambil alih Damaskus.

    Sejauh ini, HTS telah menjanjikan keselamatan bagi kaum minoritas agama, mendeklarasikan amnesti bagi semua tentara Suriah, memutuskan untuk bekerja sama dengan perdana menteri Suriah saat ini untuk membentuk pemerintahan transisi, dan mengatakan bahwa perempuan tidak akan diberi kewajiban cara berpakaian.

    Beberapa pihak menyarankan, Uni Eropa harus memanfaatkan peluang ini dan secara aktif terlibat dalam melobi penguasa baru, demi kepentingan warga Suriah dan juga kepentingan Uni Eropa sendiri.

    UE harus ‘memberikan insentif untuk aksi positif’

    Lebih dari satu juta warga Suriah melakukan eksodus ke UE pada puncak perang saudara yang berkecamuk selama hampir 14 tahun. Hingga kini, pengungsi Suriah merupakan komunitas pencari suaka terbesar di Eropa.

    Usai tergulingnya Bashar al-Assad, sejumlah kelompok konservatif mulai menyerukan pemulangan atau deportasi warga Suriah. Beberapa negara anggota UE, termasuk Jerman, menghentikan pemrosesan permohonan suaka yang diajukan kurang dari 48 jam setelah Assad melarikan diri dari Damaskus.

    Julien Barnes-Dacey, direktur program Timur Tengah & Afrika Utara di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, mengatakan kepada DW bahwa UE harus menyalurkan perhatian dan sumber daya politik yang signifikan untuk pembentukan pemerintahan yang inklusif di Suriah.

    “UE harus “bekerja dengan cepat dan serius untuk memberikan insentif pada kebijakan positif,” terutama setelah HTS mengisyaratkan kelunakan ideologi”, ujar Barnes-Dacey.

    “Ini adalah satu-satunya jalan yang layak untuk mengamankan kepentingan Eropa, baik itu stabilitas regional dan mencegah konflik dan terorisme baru, dan memungkinkan jutaan warga Suriah untuk akhirnya kembali ke rumah, atau secara permanen melemahkan pengaruh regional yang bermusuhan dari kekuatan eksternal seperti Rusia,” katanya kepada DW dalam tanggapan tertulis.

    Ketika sebagian pakar mempercayai keseriusan HTS menjamin pemerintahan inklusif, yang lain lebih skeptis dan menduga klaim pluralis hanya sebagai kampanye pencitraan.

    “HTS sedang mencoba untuk menunjukkan wajah yang ramah saat ini, untuk mendapatkan dukungan maksimal bagi proyek mereka untuk membangun rezim baru dan untuk meminimalkan gesekan dengan negara-negara Barat dan Arab. Itu tidak selalu menjadi kenyataan,” Aron Lund, seorang peneliti di Century Foundation, mengatakan kepada DW.

    “Ketika terancam, kelompok-kelompok seperti ini hampir selalu akan kembali ke basis asli dan paling solid mereka, yang dalam kasus HTS adalah inti jihadnya yang keras,” tambahnya.

    Uni Eropa menyadari risiko tersebut, dan untuk saat ini tetap berhati-hati dalam menyikapi transisi kekuasaan di Damaskus. Kebijakan UE akan bergantung pada bagaimana HTS bertindak di masa depan.

    “Seiring dengan semakin besarnya tanggung jawab HTS, kita perlu menilai bukan hanya kata-kata, tetapi juga tindakan mereka,” kata juru bicara Uni Eropa Anouar El Anouni.

    Diadaptasi dari naskah DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)