Category: Detik.com Internasional

  • Kapal Perang AS Berlabuh di Kamboja, Ada Apa?

    Kapal Perang AS Berlabuh di Kamboja, Ada Apa?

    Phnom Penh

    Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/12) waktu setempat berlabuh di kota pelabuhan Kamboja, yang berjarak hanya beberapa kilometer dari pangkalan angkatan laut setempat, yang renovasinya dibantu oleh China.

    Ini menjadi momen pertama kali, dalam delapan tahun terakhir, bagi kapal perang AS untuk berkunjung ke pelabuhan Kamboja, yang merupakan salah satu sekutu regional terdekat China.

    Hubungan antara Washington dan Phnom Penh telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan Beijing menggelontorkan dana miliaran dolar Amerika untuk investasi infrastruktur di bawah pemerintahan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen.

    Sejumlah wartawan AFP, seperti dilansir AFP, Senin (16/12/2024), melaporkan bahwa para personel Angkatan Laut Kamboja menyambut kedatangan kapal perang AS, USS Savannah, di kota pelabuhan Sihanoukville pada Senin (16/12) waktu setempat.

    Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan, pada Jumat (13/12) lalu, bahwa kapal perang AS akan berkunjung selama lima hari dengan tujuan “memperkuat dan memperluas persahabatan” dan “mempromosikan kerja sama bilateral”.

    Sejak tahun 2022, China telah mendanai revolusi pangkalan Angkatan Laut Kamboja di area Ream, yang berjarak 30 kilometer dari Sihanoukville, yang awalnya dibangun sebagian menggunakan dana AS.

    Washington menilai pangkalan Ream bisa memberikan posisi strategis utama kepada Beijing di area Teluk Thailand, dekat Laut China Selatan yang menjadi sengketa banyak negara, di mana China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut.

  • Israel Akan Tutup Kedutaan di Irlandia, Kenapa?

    Israel Akan Tutup Kedutaan di Irlandia, Kenapa?

    Tel Aviv

    Israel akan menutup Kedutaan Besarnya yang ada di Dublin, Irlandia, karena “kebijakan ekstrem anti-Israel” dari pemerintah Irlandia. Kebijakan anti-Israel itu mencakup pengakuan terhadap negara Palestina dan dukungan untuk langkah hukum internasional terhadap Israel yang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Otoritas Israel, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024), telah memanggil pulang Duta Besar di Dublin menyusul keputusan Irlandia mengenai negara Palestina pada Mei lalu.

    Kemarahan Tel Aviv semakin meningkat pekan lalu setelah Dublin mengumumkan dukungan untuk langkah hukum Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional atau ICJ, yang menggugat Israel atas tuduhan genosida.

    “Keputusan untuk menutup Kedutaan Besar Israel di Dublin diambil mengingat kebijakan ekstrem pemerintah Irlandia yang anti-Israel,” sebut Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataannya pada Minggu (15/12) waktu setempat.

    “Tindakan dan retorika antisemitisme yang digunakan Irlandia terhadap Israel berakar pada delegitimasi dan demonisasi negara Yahudi, serta standar ganda, Irlandia telah melanggar setiap garis merah dalam hubungannya dengan Israel,” tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) Gideon Saar dalam pernyataannya.

    Menanggapi pengumuman Israel tersebut, Perdana Menteri (PM) Irlandia Simon Harris mengatakan keputusan itu sangat disesalkan. Namun dia menegaskan Dublin akan selalu membela hak asasi manusia (HAM) dan hukum internasional.

    “Saya sepenuhnya menolak pernyataan soal Irlandia adalah anti-Israel. Irlandia adalah pro-perdamaian, pro-HAM, dan pro-hukum internasional,” tegas Harris dalam pernyataan via media sosial X.

    Lihat Video ‘Serangan Israel Tewaskan 53 Warga Palestina di Gaza’:

  • Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

    Netanyahu Bilang Israel Tak Tertarik untuk Konfrontasi dengan Suriah

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Ini disampaikannya pada hari Minggu (15/12) waktu setempat, beberapa hari setelah ia memerintahkan pasukan Israel ke zona penyangga antara pasukan kedua negara di Dataran Tinggi Golan.

    “Kami tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Kebijakan Israel terhadap Suriah akan ditentukan oleh realitas yang berkembang di lapangan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/12/2024). Hal ini disampaikannya satu minggu setelah kelompok pemberontak menggulingkan presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Pekan lalu, kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mendeklarasikan kemenangannya atas perebutan kekuasaan di Suriah. Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Golani berhasi menyingkirkan Assad dari kekuasaan, mengakhiri pemerintahan tangan besi klan Assad selama lima dekade.

    Sejak itu, pasukan Israel telah bergerak ke zona demiliterisasi di dalam Suriah yang dibuat setelah perang Arab-Israel tahun 1973, termasuk sisi Suriah dari Gunung Hermon yang strategis yang menghadap ke ibu kota Suriah, Damaskus, tempat Israel mengambil alih pos militer Suriah yang ditinggalkan.

    Israel telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk tinggal di sana. Israel menyebut serangan ke wilayah Suriah itu sebagai tindakan terbatas dan sementara untuk memastikan keamanan perbatasan. Israel juga telah melancarkan ratusan serangan terhadap persediaan senjata strategis Suriah.

    Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, UEA, dan Yordania, mengutuk apa yang mereka sebut sebagai perebutan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan oleh Israel.

  • Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

    Netanyahu Akan Tambah Populasi Israel di Golan, Arab Saudi Bilang Gini

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengecam rencana Israel untuk menggandakan populasinya di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang puluhan tahun diduduki Tel Aviv. Riyadh menyebutnya sebagai langkah “sabotase” terhadap Suriah.

    Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al-Arabiya, Senin (16/12/2024), menyatakan “kutukan dan kecaman” terhadap rencana Israel tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/12) waktu setempat.

    Riyadh menyebut rencana itu sebagai bagian dari “sabotase berkelanjutan terhadap peluang untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Suriah” setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.

    “Kerajaan memperbarui seruan kepada komunitas internasional untuk mengutuk pelanggaran Israel ini, menekankan perlunya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Suriah,” tegas pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

    “Golan merupakan tanah Arab Suriah yang diduduki,” sebut Kementerian Luar Negeri Saudi.

    Netanyahu dan pemerintahannya dilaporkan telah sepakat, pada Minggu (15/12), untuk melipatgandakan populasi Israel di area Dataran Tinggi Golan.

    “Memperkuat Golan adalah memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan tinggal di dalamnya,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya.

  • Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

    Netanyahu Bertekad Lipat Gandakan Populasi Israel di Golan!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melipatgandakan populasi Israel di area Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Tel Aviv. Langkah tersebut menuai kontroversi, mengingat pemimpin oposisi Suriah yang menggulingkan rezim Bashar al-Assad pekan lalu, cenderung moderat.

    “Memperkuat Golan adalah memperkuat Negara Israel, dan hal ini sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, mengembangkannya, dan tinggal di dalamnya,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (16/12/2024).

    Kantor Netanyahu mengatakan dalam pernyataannya bahwa pemerintah Israel dengan suara bulat menyetujui rencana senilai lebih dari 40 juta Shekel untuk mendorong pertumbuhan demografis di Golan.

    Disebutkan bahwa Netanyahu telah mengajukan rencana tersebut kepada pemerintah Tel Aviv “mengingat perang dan front baru yang dihadapi Suriah, dan karena keinginan untuk melipatgandakan populasi Golan”.

    Analis Avraham Levine dari Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma, yang mengkhususkan diri pada tantangan keamanan Israel di perbatasan utaranya, menyebut sekitar 31.000 warga Israel telah tinggal dan menetap di Golan. Kebanyakan dari mereka bekerja di bidang pertanian, termasuk perkebunan anggur, dan pariwisata.

    Golan sendiri merupakan rumah bagi 24.000 warga Druze, minoritas Arab yang menganut aliran ajaran Islam. Sebagian besar mengidentifikasi diri mereka sebagai warga Suriah.

    Tahun 2019 lalu, ketika masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Washington menyatakan dukungan terhadap kedaulatan Israel atas Golan, meskipun aneksasi itu tidak diakui oleh sebagian besar negara di dunia.

  • Presiden Korsel Dimakzulkan, Partai Oposisi: Ini Kemenangan Rakyat!

    Presiden Korsel Dimakzulkan, Partai Oposisi: Ini Kemenangan Rakyat!

    Jakarta

    Partai oposisi utama Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) memuji pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol sebagai “kemenangan rakyat”. Ini disampaikan setelah parlemen negara itu memilih untuk menskors Yoon dari jabatan.

    “Pemakzulan hari ini adalah kemenangan besar rakyat,” kata pemimpin fraksi Partai Demokrat Park Chan-dae setelah pemungutan suara pemakzulan Yoon, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/12/2024).

    Para anggota parlemen Korea Selatan telah memberikan suara atas usulan untuk memakzulkan Yoon atas pengumuman darurat militernya, yang kemudian dibatalkan.

    Dalam voting parlemen, dari 300 anggota parlemen, 204 memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan sementara 85 memilih menolak. Sementara tiga anggota abstain, dengan delapan suara dibatalkan.

    Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada AFP, sedikitnya 200.000 orang berkumpul di luar gedung parlemen untuk mendukung pemecatan presiden.

    Di sisi lain Seoul, dekat alun-alun Gwanghwamun, polisi memperkirakan 30.000 orang berunjuk rasa untuk mendukung Yoon, menyanyikan lagu-lagu patriotik dan mengibarkan bendera Korea Selatan dan Amerika Serikat.

    Atas putusan parlemen ini, Yoon sekarang diskors dari jabatannya, sementara Mahkamah Konstitusi Korea Selatan akan berunding apakah akan menguatkan pemakzulannya.

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan sekarang memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan masa depan Yoon.

    Jika mendukung pemakzulannya, Yoon akan menjadi presiden kedua dalam sejarah Korea Selatan yang berhasil dimakzulkan.

    (ita/ita)

  • Presiden Korsel Dimakzulkan Buntut Darurat Militer!

    Presiden Korsel Dimakzulkan Buntut Darurat Militer!

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh parlemen pada Sabtu (14/12) terkait penerapan darurat militer yang menggemparkan negara itu.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/12/2024), para anggota parlemen Korea Selatan pada hari Sabtu telah memberikan suara atas usulan untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol atas pengumuman darurat militernya yang kemudian dibatalkan.

    Dari 300 anggota parlemen, 204 memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan sementara 85 memilih menolak.

    Tiga anggota memilih abstain, dengan delapan suara dibatalkan.

    Atas putusan parlemen ini, Yoon sekarang diskors dari jabatannya sementara Mahkamah Konstitusi Korea Selatan akan berunding apakah akan menguatkan pemakzulannya.

    Perdana Menteri Han Duck-soo kini menjadi presiden sementara.

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan sekarang memiliki waktu 180 hari untuk memutuskan masa depan Yoon.

    Sebelumnya, aksi protes yang menuntut Yoon mundur dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, Majelis Nasional, sebelum voting untuk resolusi pemakzulan. Ini dilakukan seminggu setelah upaya pertama untuk melengserkan Yoon gagal.

    Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada AFP, bahwa mereka memperkirakan sedikitnya 200.000 orang akan berdemonstrasi untuk mendukung pemakzulannya.

    Dua ratus suara diperlukan agar pemakzulan dapat diloloskan, yang berarti anggota parlemen oposisi harus meyakinkan delapan anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang menaungi Yoon untuk beralih pihak.

    Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama, pada hari Sabtu mengatakan bahwa pemungutan suara untuk pemakzulan adalah “satu-satunya cara” untuk “menjaga Konstitusi, supremasi hukum, demokrasi, dan masa depan Korea Selatan.”

    “Kami tidak tahan lagi dengan kegilaan Yoon,” kata juru bicara partai, Hwang Jung-a.

    (ita/ita)

  • Jelang Voting Pemakzulan Presiden, Ribuan Warga Korsel Turun ke Jalan

    Jelang Voting Pemakzulan Presiden, Ribuan Warga Korsel Turun ke Jalan

    Jakarta

    Ribuan orang turun ke jalan di ibu kota Korea Selatan, Sabtu, dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pendukung maupun penentang Presiden Yoon Suk Yeol. Aksi-aksi demo ini dilakukan beberapa jam menjelang voting pemakzulan Yoon buntut penerapan darurat militer beberapa waktu lalu.

    Aksi protes yang menuntut Yoon mundur dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, Majelis Nasional, yang akan memberikan suara pada pukul 4:00 sore waktu setempat untuk resolusi pemakzulan. Ini dilakukan seminggu setelah upaya pertama untuk melengserkan Yoon gagal.

    Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada AFP, bahwa mereka memperkirakan sedikitnya 200.000 orang akan berdemonstrasi untuk mendukung pemakzulannya.

    “Jika Yoon tidak dimakzulkan hari ini, saya akan kembali minggu depan,” kata pengunjuk rasa Yoo Hee-jin, 24 tahun. “Saya akan terus datang setiap minggu sampai itu terjadi,” cetusnya dilansir kantor berita AFP, Sabtu (14/12/2024).

    Di sisi lain Seoul dekat Gwanghwamun Square, ribuan orang lainnya berunjuk rasa mendukung Yoon. Mereka menyanyikan lagu-lagu patriotik dan melambaikan bendera Korea Selatan dan Amerika.

    “Yoon tidak punya pilihan selain mengumumkan darurat militer. Saya menyetujui setiap keputusan yang telah diambilnya sebagai presiden,” kata Choi Hee-sun, 62 tahun, kepada AFP.

    Presiden Yoon telah bersumpah untuk terus berjuang dan menegaskan kembali klaim yang tidak berdasar, bahwa oposisi bersekongkol dengan musuh-musuh komunis negara itu.

  • Kesaksian Wanita Prancis yang Diperkosa 50 Pria Atas Perintah Suami

    Kesaksian Wanita Prancis yang Diperkosa 50 Pria Atas Perintah Suami

    Jakarta

    Mereka muda, tua, kekar, kurus, berkulit hitam dan putih. Di antara mereka ada yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran, pengemudi truk, tentara, petugas keamanan, jurnalis, dan seorang DJ.

    Mereka adalah 50 pria yang dituduh memperkosa Gisle Pelicot atas perintah suaminya, Dominique Pelicot, 72, yang membiusnya selama satu dekade dengan pil tidur.

    Fakta bahwa mereka secara luas mewakili gambaran kecil masyarakat Prancis berarti mereka dijuluki Monsieur-Tout-Le-Monde (Tuan Setiap Orang).

    Minggu depan mereka akan dijatuhi vonis pengadilan di akhir persidangan yang dimulai pada September silam.

    Jika terbukti bersalah, secara kolektif mereka menghadapi hukuman lebih dari 600 tahun penjara.

    Beberapa di antara mereka tak menunjukkan rasa bersalah, namun kebanyakan dari mereka menunduk saat menjawab pertanyaan hakim dan sesekali mendongak untuk menatap mata pengacara mereka.

    Peringatan: Artikel ini memuat detail yang mungkin mengganggu Anda.

    Beberapa pengacara terdakwa menilai latar belakang mereka sebagai orang biasa bisa meringankan vonis hakim nantinya.

    “Orang-orang biasa melakukan hal-hal yang luar biasa,” kata Antoine Minier, pengacara yang mewakili tiga terdakwa.

    “Saya pikir hampir semua orang bisa berakhir dalam suatu situasimungkin tidak persis seperti initetapi bisa saja rentan melakukan kejahatan serius,” katanya kepada BBC.

    ‘Tubuh saya memperkosanya, tapi otak saya tidak’

    Jaksa telah mendasarkan tuntutan hukuman mereka terhadap para terdakwa pada faktor-faktor yang memberatkan.

    Seperti misalnya: berapa kali terdakwa datang ke rumah Pelicot, apakah mereka menyentuh Gisle Pelicot secara seksual, dan apakah mereka melakukan kekerasan terhadapnya.

    Joseph C, 69, kakek yang merupakan pensiunan pelatih olahraga, terancam hukuman empat tahun penjara atas tuduhan kekerasan seksual jika terbukti bersalah. Itu adalah hukuman paling ringan yang dituntut oleh jaksa.

    Di sisi lain, ada Romain V, 63, yang terancam hukuman 18 tahun penjara.

    ReutersDominique Pelicot, yang diduga telah membius dan memperkosa istrinya Gisle Pelicot, muncul di gedung pengadilan di Avignon, Prancis, 11 September 2024, dalam sketsa ruang sidang ini.

    Ia mengidap HIV dan dituduh memperkosa Gisle Pelicot sebanyak enam kali tanpa mengenakan alat pelindung.

    Pengacaranya beralasan bahwa kliennya telah menjalani perawatan selama beberapa tahun dan tak mungkin menularkan virus tersebut.

    Jaksa mampu mengungkap detail sedalam ini karena, tidak seperti kasus perkosaan pada umumnya, ada banyak sekali bukti, mengingat dugaan kekerasan seksual massal ini direkam oleh Dominique Pelicot selama lebih dari satu dekade.

    Pria tersebut telah mengakui semua tuduhan terhadapnya dan memberi tahu pengadilan bahwa ke-50 orang rekannya juga bersalah.

    Semua bukti video menunjukkan tidak ada satu pun pria yang dapat menyangkal bahwa mereka pernah pergi ke rumah Pelicot.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Akan tetapi, kebanyakan dari mereka menentang keras tuduhan pemerkosaan berat yang dapat mengakibatkan hukuman berat.

    Undang-undang pemerkosaan di Prancis mendefinisikan pemerkosaan sebagai tindakan seksual apa pun yang dilakukan dengan “kekerasan, paksaan, ancaman, atau kejutan”, undang-undang ini tidak merujuk pada perlunya persetujuan.

    Oleh karena itu, para terdakwa juga berpendapat bahwa mereka tidak bisa ditetapkan bersalah melakukan pemerkosaan karena mereka tidak menyadari Gisle Pelicot tidak dalam posisi untuk memberikan persetujuannya.

    “Tidak ada kejahatan tanpa adanya niat untuk melakukannya,” kata seorang pengacara pembela.

    ReutersDalam sketsa pengadilan ini, Gisle Pelicot memberikan keterangan di persidangan dengan sosok suaminya, Dominique Pelicot, di latar belakang, pada 19 November 2024.

    “Tubuh saya memperkosanya, tetapi otak saya tidak,” tegas relawan pemadam kebakaran Christian L.

    Satu-satunya pria dari 50 orang yang tidak dituduh memperkosa Gisle Pelicot adalah Jean-Pierre M, 63, yang dijuluki “murid” Dominique Pelicot.

    Setelah belajar cara membius istrinya agar dapat melakukan kekerasan terhadapnya, dia melakukannya selama lima tahun dan mengakuinya.

    Jean-Pierre M menyalahkan kejahatan yang dia lakukan pada pertemuannya dengan Dominique Pelicot, yang menurutnya “menenangkan, seperti sepupu”.

    Jaksa menuntut hukuman penjara 17 tahun terhadapnya.

    ‘Dimanipulasi dan ditipu oleh Pelicot’

    Ahmed T, tukang ledeng berusia 54 tahun yang telah menikah dengan kekasih masa kecilnya selama 30 tahun, mengatakan bahwa jika dia ingin memperkosa seseorang, dia tidak akan memilih seorang perempuan berusia 60-an.

    Redouane A, pria pengangguran berusia 40 tahun, berpendapat bahwa jika dia memang berniat memperkosa Gisle, dia tidak akan mengizinkan suami Gisle mengambil video.

    Beberapa orang juga mengatakan mereka diintimidasi oleh Dominique Pelicot, yang menurut seorang pengacara kepada BBC, adalah “karakter yang menjijikkan”.

    Di persidangan, sambil menangis, perawat laki-laki Redouan E, mengungkap bahwa dia terlalu takut pada Dominique untuk meninggalkan kamar tidur.

    ReutersDalam sketsa ini, Dominique Pelicot, yang diduga telah membius dan memperkosa istrinya Gisele Pelicot, berada di ruang sidang bersama 50 terdakwa lainnya di gedung pengadilan di Avignon, Prancis, 17 September 2024.

    “Mungkin Anda tidak bisa melihatnya dari video, tetapi saya benar-benar takut!” katanya kepada para hakim.

    Sementara yang lain mengaku ditawari minuman yang dicampur narkoba dan karena itu tidak dapat mengingat kejadian tersebut, meskipun Dominique Pelicot membantah pernah melakukannya.

    Namun, sebagian besar berkukuh mereka telah dimanipulasi atau ditipu oleh Dominique Pelicot, yang meyakinkan mereka bahwa mereka ikut serta dalam permainan seks atas persetujuan pasangan Pelicot.

    “Mereka ditempatkan dalam situasi yang membuat mereka [merasa] ditipu,” kata Christophe Bruschi, pengacara Joseph C, kepada BBC.

    “Mereka ditipu.”

    Baca juga:

    Namun, Dominique Pelicot selalu mengatakan bahwa dia menjelaskan dengan sangat jelas kepada para tersebut bahwa istrinya tidak mengetahui rencana tersebut.

    Ia memberi mereka instruksi agar tidak membangunkan istrinya atau meninggalkan jejak bahwa mereka pernah ada di sanaseperti meminta mereka menghangatkan tangan sebelum menyentuh istrinya, atau tidak meninggalkan bau parfum atau rokok, katanya.

    “Mereka semua tahu, mereka tidak dapat menyangkalnya.”

    Keluarga menanti jawaban

    Sejak September, ke-50 pria tersebut telah muncul, satu demi satu, di depan pengadilan di Avignon.

    Biasanya dalam kasus pemerkosaan, proses persidangan dapat memakan waktu beberapa hari.

    Dalam persidangan ini, karena banyaknya jumlah terdakwa yang terlibat, sidang-sidang tersebut dipadatkan menjadi beberapa jam saja.

    Kehidupan pribadi para terdakwa diungkap, yang sering kali mengubah sesi pengadilan menjadi serangkaian cerita tentang pelecehan dan trauma.

    Simone M, pekerja konstruksi berusia 43 tahun, mengatakan ia diperkosa saat berusia 11 tahun oleh teman kerabat yang mempekerjakannya untuk menggembalakan ternak di Kaledonia Baru, wilayah seberang laut Prancis.

    ReutersMinggu depan, 50 pria yang dituduh memperkosa Gisle Pelicot akan menghadapi vonis pengadilan.

    Ayah empat anak Jean-Luc L, 46, menuturkan di pengadilan bagaimana ia dan keluarganya meninggalkan Vietnam dengan perahu karet saat ia masih kecil dan tinggal di kamp pengungsi di Thailand selama beberapa tahun sebelum pindah ke Prancis.

    Fabien S, pria berusia 39 tahun dengan beberapa catatan kriminaltermasuk perdagangan narkoba dan penyerangan seksual terhadap anak di bawah umurdianiaya dan dipukuli oleh orang tua asuh sejak usia sangat muda.

    Seperti beberapa orang lainnya, Fabien mengatakan bahwa ia baru menyadari saat menjalani pemeriksaan psikiater yang diperintahkan oleh pengadilan bahwa ingatan masa kecilnya yang samar dan menyakitkan sebenarnya merupakan pemerkosaan.

    Baca juga:

    Banyak istri, pasangan, dan anggota keluarga terdakwa dipanggil untuk memberikan kesaksian.

    Mereka juga berebut jawaban saat berusaha memahami bagaimana pria-pria dalam hidup mereka bisa berakhir “terjebak dalam situasi seperti ini”.

    “Saya terkejut, itu sama sekali tak seperti dia biasanya. Dia adalah kebahagiaan dalam hidup saya,” kata ayah Christian L. yang sudah lanjut usia.

    Petugas pemadam kebakaran itu juga sedang diselidiki karena memiliki foto-foto yang menunjukkan pelecehan anaksama seperti empat orang lainnyadan terancam hukuman 16 tahun penjara.

    “Pasti ada sesuatu yang terjadi, dia pasti depresi,” ayahnya bertanya-tanya.

    ‘Saya akan selalu ada untuknya’

    Corinne, mantan istri Thierry Pa yang berusia 54 tahun, mantan pekerja bangunan, mengatakan bahwa mantan suaminya itu selalu bersikap “baik” dan “hormat” kepadanya dan anak-anak mereka.

    Corinne tampaknya membuka peluang untuk rujuk dengan mantan suaminya tersebut.

    “Ketika mereka memberi tahu saya apa yang dituduhkan kepadanya, saya berkata: ‘tidak mungkin, itu tidak mungkin… Saya sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukannya di sini.’”

    Dia yakin bahwa kematian putra mereka yang berusia 18 tahun telah menyebabkan mantan suaminya jatuh ke dalam depresi berat, mulai minum-minum, dan akhirnya berhubungan dengan Dominique Pelicot.

    ReutersSeorang perempuan berjalan melewati slogan yang bertuliskan “Selamat datang para saudari kami, [yang] datang untuk mendukung Gisele” di tembok kota.

    “Saya akan selalu ada untuknya, apa pun yang terjadi,” kata mantan pacar Joan K., pria kelahiran Guyana.

    Di usianya yang ke-27, ia adalah terdakwa termuda dan mantan tentara di Angkatan Darat Prancis.

    Dia membantah telah memperkosa Gisle Pelicot sebanyak dua kali. Meskipun dia selalu mendapati Gisle dalam kondisi pingsan, dia tidak menyadari bahwa Gisle tidak memberikan persetujuannya.

    Sambil berlinang air mata, perempuan bernama Samira mengatakan bahwa dia telah menghabiskan tiga setengah tahun terakhir “mencari jawaban” mengapa Jerme V pergi ke rumah Pelicot sebanyak enam kali.

    Baca juga:

    “Kami berhubungan seks setiap hari, saya tidak mengerti mengapa dia harus mencari di tempat lain,” isaknya.

    Dia masih menjalin hubungan dengan Jerme V, yang bekerja di toko sayur pada saat penangkapannya.

    Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang mengakui telah memperkosa Gisle, dan mengatakan bahwa dia menyukai gagasan untuk memiliki “kebebasan bertindak tanpa batas” terhadap Gisle, namun menyalahkan hal itu pada “hasrat seksual yang tidak terkendali”.

    Gisle Pelicot: Mereka memperkosa saya dengan kesadaran penuh

    Banyak mantan dan pasangan terdakwa saat ini telah menjalani tes untuk mengetahui apakah mereka juga telah dibius seperti Gisle.

    Seorang perempuan mengatakan bahwa dia “selalu memiliki keraguan besar” bahwa “pria yang penuh hormat, perhatian, dan baik hati” yang dikenalnya telah menyiksanya juga tanpa sepengetahuannya.

    Sejak dimulainya persidangan, banyak yang membicarakan perlunya menemukan unsur yang dapat menghubungkan semua orang ini bersama-sama.

    Kesamaannya, di samping fakta bahwa semua pria pergi ke kediaman Pelicot atas kemauan mereka sendiri, “masih belum ditemukan,” kata pengacara Gisle.

    ReutersGisle Pelicot, korban pemerkosaan massal yang diduga dilakukan oleh suaminya saat itu, Dominique Pelicot, di rumah mereka di kota Mazan, Prancis selatan.

    Tetapi ada satu faktor yang tidak dapat disangkal lagi dimiliki oleh semua terdakwa: mereka secara sadar membuat pilihan untuk tidak melapor ke polisi.

    Petugas pemadam kebakaran Jacques C, 73, mengatakan ia sempat mempertimbangkannya namun “kemudian kehidupan terus berjalan”, sementara teknisi listrik Patrice N, 55, mengatakan ia “tidak ingin menyia-nyiakan hari di kantor polisi”.

    Pada hari-hari awal persidangan, Gisle Pelicot ditanya apakah menurutnya sah untuk berpikir bahwa para pria tersebut telah dimanipulasi oleh suaminya.

    Dia menggelengkan kepalanya: “Mereka tidak memperkosa saya dengan menodongkan pistol ke kepala mereka. Mereka memperkosa saya dengan kesadaran penuh.”

    Hampir seperti renungan, dia bertanya: “Mengapa mereka tidak pergi ke polisi? Bahkan panggilan telepon anonim bisa menyelamatkan hidup saya.”

    “Tapi tidak ada satu pun yang melakukannya,” katanya setelah jeda.

    “Tidak ada satu pun dari mereka.”

    (ita/ita)

  • Satu Lagi Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia

    Satu Lagi Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia

    Baca beritanya dalam Bahasa Inggris

    Salah satu sekolah paling elite di Darwin yang bernama Essington akan menutup program Bahasa Indonesia.

    Kepada ABC pihak sekolah mengatakan, “setelah sekian lama mengajarkan Bahasa Indonesia”, mereka akan menutup programnya pada akhir semester satu pada tahun 2025.

    “Keputusan untuk menutup program Bahasa Indonesia didasarkan pada tinjauan menyeluruh terhadap prioritas kurikulum, masukan orang tua, dan keterlibatan siswa,” kata juru bicara sekolah tersebut.

    “Kami akan berkonsultasi dengan pihak keluarga pada awal 2025 untuk menjajaki bahasa yang diminati. Meski bahasa Indonesia jadi pilihan yang berharga, Essington tetap berkomitmen untuk membekali siswa dengan kemampuan global.”Luke Gosling, salah satu anggota parlemen lokal, mengatakan “jadi sebuah kemunduran besar bagi pemerintah dan sekolah-sekolah swasta yang mengabaikan tetangga kita yang besar dan secara strategis penting.”

    ABC menemukan para orang tua belum dikonsultasikan tentang penutupan program bahasa Indonesia dan bahasa pengganti juga belum ditawarkan.

    “Program kami akan terus mengedepankan keterampilan yang mempersiapkan siswa untuk meraih kesuksesan di dunia yang saling terkoneksi,” kata juru bicara Essington.

    “Kami memahami perubahan bisa menjadi tantangan dan kami berkomitmen untuk mendukung siapa pun yang terdampak oleh transisi ini.”

    Minat bahasa Indonesia menurun terus menurun

    Penutupan program Bahasa Indonesia di Essington terjadi setelah Scotch Collge, salah satu sekolah paling elit di Melbourne juga melakukannya awal tahun ini.

    Bayu Prihantoro, yang tiba di Melbourne pertengahan 2023 untuk bekerja sebagai asisten guru Bahasa Indonesia di Scotch, mengatakan murid-muridnya senang belajar Bahasa Indonesia.

    “Bisa dibilang 80, 90 persen anak-anak antusias dan senang belajar Bahasa Indonesia, terutama saat penutur asli datang,” katanya kepada ABC.

    “Tapi tiba-tiba, program itu dihapus. Dihapus dari kurikulum.”

    ABC sudah mencoba menghubungi Scotch College untuk dimintai tanggapan.

    Atase pendidikan dan kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, Mukhamad Najib, berharap pemerintah Australia “lebih serius dalam mengembangkan pembelajaran bahasa negara Asia, khususnya Bahasa Indonesia.”

    Ketika ditanya oleh ABC apakah Pemerintah Indonesia perlu berinvestasi lebih banyak dalam mempromosikan bahasanya di luar negeri, Najib mengatakan beberapa sekolah menutup kelas Bahasa Indonesia karena “kurangnya anggaran”.

    “Nah ini harus menjadi tanggung jawab pemerintah Australia.”

    “Kami tidak mungkin menjadi faktor dominan dalam penguatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia, pemerintah Australia harus berperan lebih besar lagi dengan mengalokasikan anggaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia,” katanya.

    Sebagai anggota parlemen yang bisa berbahasa Indonesia, Peter mengatakan ia sudah menyampaikan masalah ini ke tingkat pemerintah pusat Australia.Menurutnya negara bagian Australia Barat memiliki model yang sukses dengan melibatkan pengajar yang bisa diterapkan di Kawasan Australia Utara.

    “Saya bekerja dengan pihak [pemerintah] federal, Kawasan Australia Utara, dan Indonesia untuk mengisi kekurangan guru di Kawasan Australia Utara,” ujarnya.

    Alistair Welsh, dosen Bahasa Indonesia di Deakin University Melbourne, mengatakan keputusan untuk mengakhiri program Bahasa Indonesia pada dasarnya bersifat “ideologis.”

    “Alasan yang sering kita dengar dari ditutupnya program Bahasa Indonesia adalah karena mereka tidak mampu mempekerjakan staf,” katanya.

    “Yang mengkhawatirkan, sekarang banyak juga sekolah yang memiliki staf tapi tetap menutup programnya.”

    “Saya mendengar kasus baru-baru ini di mana mereka mengganti Bahasa Indonesia dengan bahasa Prancis … ini adalah keputusan yang didasarkan ideologi.”

    Presiden Asosiasi Guru Bahasa Indonesia Victoria (VILTA) Silvy Wantania mengatakan menurunnya minat untuk belajar Bahasa Indonesia adalah karena orang Australia pada umumnya masih menganggap Indonesia kurang penting dibandingkan negara-negara Barat, atau bahkan negara-negara Asia lainnya.

    “[Banyak orang Australia] mengatakan ‘Saya orang Asia, mengapa saya harus belajar bahasa Asia?’” ujar Silvy, yang juga bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di Melbourne.

    “Banyak orang tidak menganggap Indonesia penting, mereka cuma suka ke Bali untuk berlibur.”

    Minat pariwisata ke Indonesia bagi orang Australia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa.

    Indonesia mengalahkan Selandia Baru sebagai tujuan pariwisata warga Australia selama 12 bulan terakhir hingga Juni 2024.

    Tapi, penurunan minat belajar Bahasa Indonesia terlihat di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Australia.

    Jumlah universitas Australia yang mengajarkan Bahasa Indonesia turun dari yang tadinya 22 pada tahun 1992 menjadi 12 pada tahun 2022.

    ‘Indonesia tidak akan hilang’

    Bayu mengatakan ia khawatir tren sekolah yang berhenti mengajarkan Bahasa Indonesia akan terus berlanjut.

    Ia memperingatkan kendala utama di Australia adalah materi pelajaran yang sudah ketinggalan zaman.

    “Buku pelajaran kami tidak memuat informasi terbaru tentang Indonesia,” katanya.

    “Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat sekarang, tetapi buku-buku masih menggambarkan Indonesia pada tahun 2005.”

    Najib dari KBRI Canberra punya sentimen yang sama soal ini.

    “Guru dan ahli pendidikan di Australia harus duduk bersama, menyusun strategi, dan membuat buku pelajaran yang sesuai dengan kondisi di Australia,” katanya.

    Juru bicara Departemen Pendidikan Australia mengatakan pemerintah “berkomitmen untuk mendukung pengajaran dan penggunaan bahasa di sekolah Australia dan mengakui manfaat kognitif, akademis, dan budaya bagi siswa dalam mempelajari bahasa kedua”.

    Mereka mengatakan kurikulum Australia yang direvisi untuk bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, sudah disetujui oleh menteri pendidikan pada Januari 2023.

    “Otoritas pendidikan, pemimpin sekolah, guru, dan masyarakat menentukan bahasa mana yang diajarkan, dari 14 bahasa pilihan, tergantung pada kebutuhan dan konteks setempat,” kata juru bicara tersebut.

    Silvy mengatakan materi pengajaran Bahasa Indonesia harusnya bukan hanya dari buku pelajaran, melainkan mengintegrasikan aspek budaya pop Indonesia seperti musik dan film.

    Indonesia saat ini menjadi negara dengan penghasilan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, kawasan di mana Australia sedang mencoba melirik agar tidak ketergantungan China.

    Namun, investasi Australia di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan investasi yang dilakukan oleh Singapura, China, Jepang, Korea Selatan, dan bahkan Amerika Serikat.

    Alistair mengatakan persepsi publik yang negatif terhadap Indonesia, yang dipicu oleh peristiwa seperti Bom Bali pada tahun 2002 dan Bali Nine pada tahun 2005, menjadi penghambat pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

    “Dilihat dari jauh, mudah untuk menjelek-jelekkan pihak lain,” katanya.

    “Namun, Indonesia tidak akan hilang begitu saja.

    “Mereka adalah, dan akan selalu, menjadi salah satu tetangga terdekat kita dan salah satu negara terbesar di dunia.”

    Laporan tambahan oleh Erwin Renaldi