Category: Detik.com Internasional

  • Pakistan Kembangkan Rudal yang Mampu Mencapai AS

    Pakistan Kembangkan Rudal yang Mampu Mencapai AS

    Islamabad

    Pakistan sedang mengembangkan kemampuan rudal balistik jarak jauh yang pada akhirnya akan memungkinkan negara itu menyerang target-target di luar kawasan Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat (AS). Gedung Putih menyebut program rudal Islamabad sebagai ancaman terbaru bagi Washington.

    Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jon Finer, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), mengungkapkan informasi mengejutkan soal negara bekas mitra dekat AS itu saat berbicara dalam forum Carnegie Endowment for International Peace pada Kamis (19/12) waktu setempat.

    Hubungan Washington dan Islamabad yang sebelumnya erat, telah memburuk sejak penarikan pasukan AS dari Afghanistan tahun 2021 lalu.

    Dalam pernyataannya, Finer menyebut langkah Pakistan itu menimbulkan “pertanyaan nyata” soal tujuan program rudal balistik negara tersebut.

    “Pakistan telah mengembangkan teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga peralatan yang memungkinkan pengujian motor roket yang berukuran jauh lebih besar,” sebutnya.

    Jika tren tersebut terus berlanjut, Finer menyatakan bahwa: “Pakistan akan memiliki kemampuan untuk menyerang target-target di luar kawasan Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.”

    Finer menyebut bahwa jumlah negara bersenjata nuklir yang memiliki rudal yang mampu menjangkau wilayah AS “sangatlah sedikit dan cenderung bermusuhan”. Dia menyebut Rusia, Korea Utara dan China di antara negara-negara yang dimaksudnya tersebut.

    Lihat juga Video Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS, Warga: Sudah Telat

  • Militer Korsel Jadi Sorotan Setelah Skandal Darurat Militer

    Militer Korsel Jadi Sorotan Setelah Skandal Darurat Militer

    Jakarta

    Perwira tertinggi di militer Korea Selatan, Laksamana Kim Myung Soo mengunjungi Zona Demiliterisasi hari Selasa lalu (17/12), dengan tujuan untuk memastikan kesiapan pasukan Korea Selatan menghadapi potensi ancaman dari Korea Utara. Kunjungan ini juga bertujuan untuk memperlihatkan kepada publik bahwa meskipun terjadi kekacauan dalam politik, angkatan bersenjata negara tidak rapuh dan tetap siaga.

    Beberapa komandan militer tertinggi Korea Selatan memang telah diberhentikan dari jabatannya, atau menjadi subjek penyelidikan sehubungan dengan darurat militer pada tanggal 3 Desember lalu – yang hanya berlaku selama enam jam.

    Pada hari Senin (16/12), mantan kepala Komando Perang Khusus Kwak Jong-geun, dan mantan kepala Komando Pertahanan Ibu Kota Lee Jin-woo ditangkap atas tuduhan mengerahkan personel militer ke parlemen. Mantan kepala Komando Kontra Intelijen Pertahanan Yeo In-hyung dituduh mendalangi penerapan darurat militer, dan panglima militer Park An-su telah diberhentikan dari jabatannya. Selain itu, mantan Menteri Pertahanan Yoon Kim Yong-hyun telah mengundurkan diri dan mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min menghadapi penyelidikan.

    Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol memang sempat “memicu kekhawatiran mengenai kesiapan militer terhadap ancaman Korea Utara,” menurut sebuah artikel oleh Kantor Berita Yonhap.

    Pergantian kepemimpinan militer AS di Korea Selatan

    Situasinya semakin rumit karena panglima pasukan AS di Korea Selatan juga mengalami pergantian, dengan Jenderal Paul LaCamera dijadwalkan digantikan minggu depan oleh Jenderal Xavier Brunson. Tetapi Kementerian Pertahanan menegaskan “tidak ada kekurangan” dalam postur operasional dan kesiapan senjata yang berbeda.

    Chun In-bum, pensiunan letnan jenderal di Angkatan Darat Republik Korea dan sekarang menjadi anggota senior di Institut Nasional untuk Studi Pencegahan, mendukung keyakinan bahwa meskipun beberapa perwira paling senior di militer telah dipecat, lembaga tersebut tetap berfungsi.

    “Melalui kontak pribadi dan hubungan saya dengan angkatan bersenjata Korea, saya tahu bahwa pada tingkat taktis, mereka tahu betul apa misi mereka dan mereka fokus pada tugas mereka,” katanya kepada DW.

    “Tragedinya adalah, para perwira senior yang seharusnya melindungi anggota militer lainnya dari pengaruh para politisi, gagal melakukan hal tersebut dan nampaknya beberapa dari mereka berpartisipasi dalam perencanaan penerapan darurat militer,” kata Chun In-bum menambahkan.

    “Tetapi jajaran di bawah semuanya telah meningkatkan dan mengisi kesenjangan, menunjukkan bahwa sistem tersebut sudah berjalan dan berfungsi,” tambahnya. “Dan walaupun saya tidak mengatakan saya tidak punya kekhawatiran, saya ingin menekankan, semua orang di militer sepenuhnya fokus dalam melakukan pekerjaan mereka.”

    “Supremasi hukum telah diikuti dan tetap kuat”

    Chun In-bum juga mengatakan, ia tidak terkejut dengan sikap Korea Utara yang relatif diam terhadap krisis politik di Selatan. “Korut tahu bahwa kita sedang mengalami pertikaian politik di dalam negeri, namun mereka juga menyadari, jika mereka mencoba melakukan sesuatu maka hal itu hanya akan menyatukan warga Korea Selatan melawan ancaman eksternal ini,” katanya.

    Park Jung-won, seorang profesor hukum di Universitas Dankook, setuju bahwa negara tersebut tampaknya telah berhasil mengatasi ketidakstabilan yang disebabkan oleh deklarasi darurat militer dan bahwa fundamental republik telah kokoh dalam menghadapi tantangan yang serius.

    “Prinsip-prinsip penghormatan terhadap hukum telah diikuti, dan kita harus memujinya karena prinsip-prinsip tersebut berfungsi sebagaimana mestinya,” katanya. “Dalam kediktatoran di masa lalu, militer memegang kendali, namun hal tersebut tidak lagi terjadi.”

    “Tentu saja, ini masih merupakan situasi yang bergejolak dan tidak dapat diprediksi, namun negara ini sedang menjalani proses dan saya tidak khawatir situasi keamanan akan memburuk karena hal ini,” ujarnya. “Hal ini mungkin menjadi berita utama selama beberapa hari, namun supremasi hukum tetap kuat.”

    Diadaptasi dari laporan DW bahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Panas! Israel Balas Gempur Yaman Usai Diserang Rudal Houthi

    Panas! Israel Balas Gempur Yaman Usai Diserang Rudal Houthi

    Tel Aviv

    Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman setelah serangan rudal dari kelompok Houthi menghujani wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga melontarkan ancaman bahwa Houthi “akan membayar harga mahal” usai menembakkan rudal ke wilayah Israel.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran,” sebut Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” tegasnya.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (19/12), bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan sampai kepada para pemimpin Houthi di Yaman.

    “Saya memperingatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel akan menjangkau Anda. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    Militer Israel sebelumnya mengumumkan pasukannya telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman. Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat serangan rudal tersebut.

    Namun Tel Aviv melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman, dengan menargetkan posisi militer Houthi. Dalam pernyataannya, militer Israel mengklaim pasukannya telah “melancarkan serangan presisi terhadap target-target militer Houthi di Yaman, termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi di Sanaa”.

  • Putin Siap Dialog dengan Trump Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Putin Siap Dialog dengan Trump Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap berkompromi dalam kemungkinan pembicaraan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas upaya mengakhiri perang Ukraina. Putin menyebut pasukan Moskow terus bergerak maju untuk mencapai tujuan utama di medan perang.

    Trump yang mengklaim dirinya pakar dalam mediasi perjanjian dan pernah menulis buku berjudul “Trump: the Art of the Deal” tahun 1987 silam, telah berjanji untuk segera mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina. Namun dia belum memberikan rincian apa pun tentang bagaimana dia akan mewujudkan hal tersebut.

    Putin dalam sesi tanya-jawab akhir tahun dengan media di Rusia, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), menuturkan kepada reporter saluran berita AS bahwa dirinya siap bertemu dengan Trump, yang menurutnya sudah bertahun-tahun tidak pernah berbicara dengannya.

    Saat ditanya soal apa yang bisa ditawarkan dirinya kepada Trump, Putin menepis asumsi bahwa Rusia berada dalam posisi yang lemah dan menegaskan bahwa Moskow menjadi lebih kuat sejak dia memerintahkan pasukan militer untuk menginvasi Ukraina tahun 2022 lalu.

    “Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk melakukan negosiasi dan kompromi,” tegas Putin dalam jawabannya.

    “Sebentar lagi, orang-orang Ukraina yang ingin berperang akan semakin berkurang, menurut saya, sebentar lagi tidak akan ada lagi yang mau berperang. Kami siap, namun pihak lainnya harus siap untuk negosiasi dan kompromi,” cetusnya.

    Putin menambahkan bahwa pasukan Rusia kini terus bergerak maju di seluruh lini dan berupaya mencapai tujuan utama mereka di Ukraina.

    Lihat Video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

  • Israel Duduki Gunung Strategis di Suriah, Berdalih Jaga Wilayah

    Israel Duduki Gunung Strategis di Suriah, Berdalih Jaga Wilayah

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militernya untuk tetap berada di kawasan Gunung Hermon di titik bagian Suriah. Netanyahu meminta militer bertahan di sana hingga akhir tahun 2025.

    Dilansir CNN, Jumat (20/12/2024), Israel merebut gunung penting yang strategis, puncak tertinggi Suriah, setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad. Pejabat Israel termasuk Netanyahu awalnya menganggap tindakan ini sebagai keamanan sementara.

    Sumber CNN mengklaim perintah Netanyahu itu bertujuan untuk mempertahankan pasukan cukup lama hingga situasi politik keamanan di Suriah stabil. Arahan itu juga untuk menunggu kejelasan apakah pemimpin baru Suriah berniat menghormati perjanjian tahun 1974 yang menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasan bersama, tempat pertemuan puncak Gunung Hermon diadakan.

    Hingga pengambilalihan tersebut, wilayah tersebut didemiliterisasi dan dipatroli oleh pasukan penjaga perdamaian PBB – yang merupakan posisi permanen tertinggi mereka di dunia.

    Sementara itu, pemimpin baru Suriah Ahmed al-Sharaa atau yang dikenal dengan nama Abu Mohammad al-Julani, menyebut Israel melewati garis keterlibatan dengan tindakannya di Suriah. Beberapa negara Arab juga menyebut Israel mengeksploitasi ketidakstabilan di Suriah untuk melakukan perampasan tanah dan “menduduki lebih banyak wilayah Suriah.”

    Sebagaimana diketahui, Gunung Hermon adalah sebuah gunung yang terletak di perbatasan antara Suriah, Lebanon, dan Israel. Gunung ini merupakan titik tertinggi di daratan Palestina.

    Merespons hal itu, Netanyahu mengklaim Israel hanya mengamankan wilayah tersebut dan mengatakan bahwa ‘Israel tidak akan mengizinkan kelompok jihad untuk mengisi kekosongan tersebut dan mengancam komunitas Israel’ di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

    Gunung Hermon memiliki letak yang strategis karena menghadap Lebanon, Suriah, dan Israel. Letaknya juga hanya sekitar 35 kilometer (sekitar 22 mil) dari Damaskus, yang berarti kendali atas kaki bukit Suriah – yang saat ini juga berada di tangan pasukan Israel – menempatkan ibu kota Suriah dalam jangkauan artileri.

    Lihat Video: Netanyahu Perintahkan Militer Israel Rebut Zona Penyangga di Suriah

    (zap/haf)

  • Putin Desak Israel Segera Tarik Pasukannya dari Suriah

    Putin Desak Israel Segera Tarik Pasukannya dari Suriah

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Israel untuk segera angkat kaki dari wilayah Suriah. Putin mendesak Israel untuk segera menarik pasukannya.

    “Kami berharap Israel akan meninggalkan wilayah Suriah pada suatu saat nanti. Namun, kini Israel mendatangkan pasukan tambahan,” kata Putin dalam konferensi pers dilansir kantor berita AFP, Jumat (20/12/2024).

    Israel Tak Tertarik Konfrontasi

    Dalam pernyataan terbarunya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Ini disampaikannya pada hari Minggu (15/12) waktu setempat, beberapa hari setelah ia memerintahkan pasukan Israel ke zona penyangga antara pasukan kedua negara di Dataran Tinggi Golan.

    “Kami tidak tertarik untuk berkonfrontasi dengan Suriah. Kebijakan Israel terhadap Suriah akan ditentukan oleh realitas yang berkembang di lapangan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video, dilansir kantor beritaAFP, Senin (16/12). Hal ini disampaikannya satu minggu setelah kelompok pemberontak menggulingkan presiden Suriah Bashar al-Assad.

    Pekan lalu, kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mendeklarasikan kemenangannya atas perebutan kekuasaan di Suriah. Pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Golani berhasil menyingkirkan Assad dari kekuasaan, mengakhiri pemerintahan tangan besi klan Assad selama lima dekade.

    Sejak itu, pasukan Israel telah bergerak ke zona demiliterisasi di dalam Suriah yang dibuat setelah perang Arab-Israel tahun 1973, termasuk sisi Suriah dari Gunung Hermon yang strategis yang menghadap ke ibu kota Suriah, Damaskus, tempat Israel mengambil alih pos militer Suriah yang ditinggalkan.

    Israel telah menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk tinggal di sana. Israel menyebut serangan ke wilayah Suriah itu sebagai tindakan terbatas dan sementara untuk memastikan keamanan perbatasan. Israel juga telah melancarkan ratusan serangan terhadap persediaan senjata strategis Suriah.

    (azh/azh)

  • Pekan Raya Sekolah di Nigeria Rusuh, 35 Anak Tewas-6 Luka-luka

    Pekan Raya Sekolah di Nigeria Rusuh, 35 Anak Tewas-6 Luka-luka

    Jakarta

    Kerusuhan terjadi di pekan raya sebuah sekolah di kota Ibadan, Nigeria barat daya. Kerusuan ini menewaskan 35 anak dan melukai enam lainnya.

    “Delapan orang telah ditangkap karena berbagai keterlibatan mereka,” kata juru bicara Komando Kepolisian Negara Bagian Oyo Adewale Osifeso dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Jumat (20/12/2024).

    Di antara mereka yang ditahan adalah sponsor utama acara di Sekolah Menengah Islam Basorun. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Wings dan radio Agidigbo FM.

    Bagian Pembunuhan dari Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian telah membuka penyelidikan, tambahnya.

    Sementara itu, Gubernur Negara Bagian Oyo Seyi Makinde telah menyampaikan belasungkawa.

    “Hati kami bersama keluarga dan orang-orang terkasih yang terkena dampak tragedi ini. Semoga jiwa para korban beristirahat dengan tenang,” kata Makinde.

    “Kami bersimpati dengan para orang tua yang kegembiraannya tiba-tiba berubah menjadi duka karena kematian ini,” tambahnya.

    (azh/azh)

  • Napas Lega Istri Najib Razak Bebas dari Selusinan Dakwaan Cuci Uang

    Napas Lega Istri Najib Razak Bebas dari Selusinan Dakwaan Cuci Uang

    Jakarta
    Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor (73) dibebaskan dari selusinan dakwaan pencucian uang dan penggelapan pajak. Dakwaan pencucian uang melibatkan 7,1 juta ringgit ($1,6 juta) dan lima tuduhan tidak melaporkan pendapatannya antara 4 Desember 2013 dan 8 Juni 2017.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/12/2024), hakim Pengadilan Tinggi K. Muniandy membatalkan total 17 dakwaan tersebut, dengan mengatakan bahwa dakwaan-dakwaan tersebut tidak memiliki “kejujuran, kepatutan, dan legalitas” dan memerintahkan pembebasan, demikian menurut salinan putusan yang dilihat oleh AFP.

    Jaksa Bakal Banding

    In this file photo taken on April 28, 2018, Malaysia’s then-Prime Minister Najib Razak (L) and his wife Rosmah Mansor (R). Foto: Getty Images, Reuters, AFP

    Kantor Jaksa Agung mengatakan akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut, demikian media-media Malaysia melaporkan.

    Rosmah sebelumnya dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas dakwaan korupsi terpisah pada bulan September 2022. Dia telah mengajukan banding terhadap hukuman tersebut dan tetap bebas dengan jaminan.

    Dia didakwa dalam kasus itu dengan tuduhan mencari dan menerima suap untuk membantu sebuah perusahaan mengamankan proyek tenaga surya untuk sekolah-sekolah pedesaan di wilayah Malaysia, dekat Kalimantan selama pemerintahan suaminya.

    Jam Tangan Mewah hingga Perhiasan Rosmah Telah Lama Disorot

    jam tangan rosmah mansor. Foto: dok. Bernama, Istimewa

    Rosmah telah lama dikritik oleh warga Malaysia karena koleksi tas mewah, pakaian, dan perhiasannya yang banyak, yang diperolehnya saat berbelanja di luar negeri.

    Koleksi barang-barang mewahnya menjadi sorotan setelah polisi menggerebek rumah keluarga mereka pada tahun 2018, menyusul kekalahan suaminya dalam pemilu.

    Najib sendiri sedang menjalani hukuman penjara enam tahun karena korupsi yang terkait dengan skandal keuangan besar-besaran di badan dana kekayaan negara 1MDB.

    Ia telah mengajukan banding untuk menjalani sisa hukumannya dengan tahanan rumah, dan sidang telah ditetapkan akan digelar pada tanggal 6 Januari mendatang.

    Skandal 1MDB, yang diduga melibatkan miliaran dolar yang diambil dari perusahaan negara yang kini sudah tutup itu, memicu penyelidikan di Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura.

    Halaman 2 dari 3

    (taa/azh)

  • Pria Prancis yang Perintahkan 50 Pria Perkosa Istrinya Dibui 20 Tahun

    Pria Prancis yang Perintahkan 50 Pria Perkosa Istrinya Dibui 20 Tahun

    Jakarta

    Pengadilan Prancis pada hari Kamis (19/12) menjatuhkan hukuman maksimal 20 tahun penjara kepada mantan suami Gisele Pelicot karena melakukan dan mengatur pemerkosaan massal yang menggemparkan negeri itu. yang menargetkannya dengan puluhan orang asing yang direkrutnya secara online.

    Dominique Pelicot, yang telah mengakui kejahatannya, dinyatakan bersalah oleh pengadilan di kota Avignon, Prancis selatan, setelah persidangan selama lebih dari tiga bulan. Persidangan kasus yang menggemparkan Prancis itu, mengubah mantan istrinya, Gisele Pelicot menjadi pahlawan feminis. Termasuk Dominique Pelicot, keseluruhan 51 terdakwa dalam kasus tersebut dihukum oleh pengadilan tanpa ada yang dibebaskan.

    “Tuan Pelicot, Anda dinyatakan bersalah atas pemerkosaan berat terhadap Gisele Pelicot,” kata hakim ketua pengadilan pidana di Avignon, Roger Arata, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/12/2024).

    Dominique Pelicot, 72 tahun, mengakui telah membius istrinya, Gisele Pelicot selama hampir satu dekade, sehingga ia dan orang-orang asing yang ia rekrut secara daring dapat memperkosanya.

    Gisele Pelicot, 72 tahun, telah menjadi pahlawan feminis di dalam dan luar negeri karena menolak untuk malu, melepaskan haknya untuk diadili secara tertutup, dan tampil menghadapi para penyerangnya di pengadilan.

    Selain mantan suaminya, 50 pria lain berusia 27 hingga 74 tahun telah diadili, termasuk satu orang yang tidak memperkosanya, tetapi memperkosa istrinya sendiri dengan bantuan Dominique Pelicot.

    Dominique dan Gisele telah menjalani perceraian selama sidang berlangsung beberapa bulan terakhir.

    Lihat juga Video ‘Viral Bule Diduga Pelaku Pencabulan Diadang Ortu Korban di Batam’:

  • Ngeri Kebakaran di Bar Vietnam, 11 Orang Tewas

    Ngeri Kebakaran di Bar Vietnam, 11 Orang Tewas

    Jakarta

    Kebakaran melanda sebuah bar karaoke di ibu kota Vietnam, Hanoi, menewaskan 11 orang dan melukai dua orang lainnya. Kepolisian mengatakan bahwa insiden ini diduga sebagai kasus dugaan aksi pembakaran.

    Gambar-gambar di media pemerintah menunjukkan gedung bertingkat yang menghitam di Hanoi bagian barat tersebut, yang sebagian besar hancur oleh api, dan tumpukan logam bengkok berserakan di dekatnya.

    Polisi mengatakan mereka menerima laporan kebakaran pada pukul 11:00 malam hari Rabu waktu setempat “dengan banyak orang terjebak di dalamnya”.

    Petugas penyelamat bergegas ke tempat kejadian dan berhasil mengeluarkan tujuh orang dalam keadaan hidup, dua di antaranya dilarikan ke rumah sakit. Sebelas orang lainnya ditemukan tewas.

    “Polisi menduga bahwa kafe itu (sengaja) dibakar dan … telah menangkap pelakunya,” kata polisi Hanoi dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/12/2024).

    Para saksi mengatakan kepada media pemerintah, bahwa api itu begitu besar sehingga tidak seorang pun berani mencoba menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan bahwa balkon gedung itu tertutup dengan jeruji besi, yang kemungkinan membuat upaya penyelamatan diri menjadi sulit.

    Nguyen Minh Hung, yang berada di dekat lokasi kejadian saat itu, mengatakan kepada surat kabar Dan Tri: “Kami berteriak memanggil para korban yang terjebak, tetapi kami tidak mendengar suara minta tolong dari dalam gedung.”

    Lihat juga video: Belasan Orang Tewas dalam Kebakaran Bar di Rusia