Category: Detik.com Internasional

  • Kota di Jepang Ini Permalukan Pelanggar Aturan Soal Sampah

    Kota di Jepang Ini Permalukan Pelanggar Aturan Soal Sampah

    Tokyo

    Jepang dikenal sebagai negara dengan kebijakan soal sampah yang paling ketat di dunia. Proses pemilahan sampah di negara itu terbilang rumit.

    Namun, kota Fukushima bakal menerapkan kebijakan yang lebih ketat dengan mengumumkan nama pelanggar aturan soal sampah di situs pemerintah kota.

    Mulai Maret 2025, petugas kebersihan di Fukushima akan memeriksa kantong-kantong sampah yang dinilai melanggar aturan seperti sampah yang belum disortir dengan benar, atau ukuran sampah yang melebihi batas dan dalam beberapa kasus mengungkap pemiliknya secara publik.

    Tahun lalu, Fukushima melaporkan lebih dari 9.000 kasus sampah yang tidak sesuai peraturan.

    Menurut media setempat, Fukushima diyakini sebagai kota pertama di Jepang yang berencana untuk mengungkap nama individu dan pelaku usaha yang melanggar ketentuan soal sampah.

    Kebanyakan kota-kota lain di Jepang umumnya masih sebatas mengungkap pelanggar dari kalangan pelaku usaha, bukan individu.

    Kebijakan baru ini disahkan pada Selasa, (17/12), di tengah upaya Jepang untuk meningkatkan sistem pengelolaan limbah.

    Jepang, yang telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mempromosikan daur ulang, menganggap serius persoalan sampah di negara tersebut (Getty Images)

    Teguran dan ungkap nama di situs pemerintah

    Sebelum aturan baru ini disahkan, para petugas pengumpul sampah biasanya menempelkan stiker pada kantong sampah penanda bahwa terjadi pelanggaran.

    Pemilik kantong sampah yang ditandai dengan stiker harus memilah ulang sampah yang mereka hendak buang sesuai dengan ketentuan.

    Sementara peraturan yang baru disahkan memungkinkan para petugas untuk menelusuri identitas para pelanggar yang membiarkan sampah mereka tidak dipilah dengan benar selama sepekan.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Penelusuran ini dilakukan dengan mengorek kantong sampah guna menemukan dokumen seperti surat yang bisa menunjukkan identitas pemilik kantong sampah.

    Saat identitas pelanggar teridentifikasi, para petugas kemudian bisa memberikan teguran secara bertahap.

    Pertama teguran lisan, teguran tertulis, dan yang terakhir pengungkapan nama mereka di situs pemerintah kota.

    Seorang perempuan membawa sampah ke pusat pembuangan sampah di Kota Kamikatsu, Prefektur Tokushima (Getty Images)

    Pihak berwenang Fukushima mengeklaim bahwa inspeksi sampah ini akan dilakukan secara tertutup guna mengantisipasi isu pelanggaran privasi.

    Wali kota Fukushima, Hiroshi Kohata, mengatakan bahwa peraturan baru tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengurangan limbah dan metode pembuangan yang tepat.

    “Tidak ada yang ilegal dalam mempublikasikan penghasil limbah jahat yang tidak mematuhi peraturan dan tidak mengikuti arahan dan anjuran kota,” kata pihak berwenang di kota itu, seperti dikutip Mainichi.

    Seorang pekerja mengumpulkan sampah yang terpisah di pusat pembuangan sampah di kota Kamikatsu, Prefektur Tokushima (Getty Images)

    Aturan soal sampah berbeda di masing-masing wilayah

    Pembuangan sampah merupakan hal yang dianggap sangat serius di Jepang.

    Sejak tahun 1990-an, pemerintah Jepang mematok target nasional untuk tidak menumpuk sampah di tempat pembuangan akhir.

    Kala itu mereka juga berambisi mengurangi sampah dan mempromosikan daur ulang.

    Masing-masing pemerintah daerah menyelaraskan target nasional tersebut dengan cara mereka berbeda.

    Baca juga:

    Di Fukushima, kantong sampah harus diletakkan di tempat pengumpulan setiap pagi pukul 08.30.

    Namun, warga dilarang mengumpulkan sebelum waktu yang ditentukan.

    Berbagai jenis sampah dipilah berdasarkan jenisnya mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan dapat didaur ulang.

    Masing-masing jenis sampah dikumpulkan pada waktu yang berbeda.

    Pekerja memilah sampah di pusat pembuangan sampah di Prefektur Tokushima (Getty Images)

    Warga yang ingin membuang sampah barang-barang dengan ukuran melebihi ketentuan seperti peralatan rumah tangga dan mebel wajib membuat jadwal khusus untuk membuang sampah-sampah tersebut.

    Salah satu yang paling ambisius adalah Kota Kamikatsu.

    Warga di kota itu merasa bangga karena mereka memilah sampah menurut 45 kategori.

    Sementara itu, pemerintah Prefektur Kagoshima mewajibkan penduduk menulis nama di kantong sampah mereka.

    Dua tahun lalu kota Chiba menguji coba sistem berbasis kecerdasan buatan guna membantu warga membuang sampah dengan benar.

    (nvc/nvc)

  • Diplomat AS Sambangi Penguasa Baru Suriah

    Diplomat AS Sambangi Penguasa Baru Suriah

    Damaskus

    Kaburnya Bashar Assad dari Damaskus menandakan berakhirnya separuh abad kekuasaan totaliter dan berakhirnya perang saudara di Suriah.

    Kemenangan Hay’at Tahrir al-Sham dan kelompok oposisi bersenjata lain mengejutkan Barat, yang kini berusaha mempengaruhi pembentukan pemerintahan baru di Damaskus agar lebih moderat dan inklusif. Karena meski telah telah meninggalkan terorisme, HTS betapapun juga tetap diisi oleh banyak mantan jihadis jebolan al-Qaeda dan Islamic State.

    Sebab itu, Amerika Serikat mengirimkan misi diplomatik pertama ke Damaskus sejak berkecamuknya Musim Semi Arab 2011 silam. Para diplomat akan bertemu dengan perwakilan HTS, yang hingga kini masih dikategorikan sebagai kelompok teroris, serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat prodemokrasi.

    Delegasi AS mencakup Barbara Leaf, pejabat tinggi Kemenlu AS untuk Timur Tengah, dan Daniel Rubinstein, diplomat veteran yang berpengalaman di dunia Arab, kata seorang jurubicara Kemenlu.

    Hadir pula Roger Carstens, negosiator AS, yang ditugaskan mencari petunjuk tentang warga Amerika yang hilang, termasuk Austin Tice, seorang jurnalis yang diculik pada bulan Agustus 2012.

    Demi Suriah yang inklusif

    Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyambangi satu per satu negara jiran Suriah. Dalam sebuah pertemuan pada hari Sabtu (14/12) di resor Aqaba, Yordania, negara-negara Barat dan Arab serta Turki bersama-sama menyerukan untuk sebuah “pemerintahan yang inklusif, non-sektarian, dan representatif” yang menghormati hak-hak semua komunitas Suriah yang beragam.

    Seruan itu ikut digaungkan Iran, yang sebelumnya mendukung rejim Assad di Damaskus. Presiden Masoud Pezeskhian mengimbau “partisipasi semua kelompok Suriah pada pemerintahan baru, serta rasa hormat kepada keyakinan dan agama yang berbeda-beda.”

    Protes juga digalang ribuan warga Kurdi di Qamshli, di timur laut, karena mengkhawatirkan pengaruh Turki, yang kini giat menyerang dari seberang perbatasan. Mereka meneriakkan yel-yel “bangsa Suriah adalah satu,” atau “katakan tidak kepada perang, tolak intervensi militer Turki.”

    Turki gencarkan operasi militer

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan rekonsiliasi dan pemulihan “integritas dan persatuan teritorial” Suriah. Dia juga mendesak “pembentukan Suriah yang bebas dari terorisme.”

    Turki belakangan menggencarkan serangan terhadap gerilyawan Kurdi di Suriah, dan mengatakan pada hari Kamis bahwa operasi akan terus dilanjutkan demi “melucuti senjata.”

    Wilayah timur laut Suriah yang semiotonom dilindungi oleh Pasukan Demokratik Suriah, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat, YPG.

    Turki menuduh YPG sebagai cabang dari Partai Buruh Kurdistan, PKK, yang oleh Washington dan Ankara dianggap sebagai kelompok teroris.

    AS gandakan pasukan di Suriah

    Sementara itu, Amerika Serikat dilaporkan telah menggandakan jumlah pasukannya di Suriah. Demikian diungkapkan Pentagon pada hari Kamis (19/14), yang mengakui bahwa pasukan tambahan tersebut telah berada di sana selama berbulan-bulan atau bahkan lebih dari setahun.

    AS telah mengatakan selama ini bahwa hanya ada sekitar 900 tentara di Suriah. Menurut Mayjen Pat Ryder, sekretaris pers Kementerian Pertahanan, saat ini ada sekitar 2.000 tentara di sana.

    Washington acap bersitegang dengan Turki dan Irak, soal keberadaan pasukannya di Suriah. Ryder mengatakan bahwa dirinya “tidak mengira” adanya tambahan jumlah pasukan di masa mendatang. Namun, hal itu dapat berubah di masa Presiden terpilih Donald Trump yang mengatakan tidak mendukung pasukan AS untuk terlibat lebih jauh di Suriah.

    Ryder mengatakan kepada wartawan bahwa peningkatan jumlah pasukan bersifat sementara dan mereka berada di sana untuk menambah operasi AS melawan kelompok ISIS. Pasukan konvensional dan operasi khusus Angkatan Darat AS merupakan bagian terbesar dari pasukan tambahan tersebut.

    rzn/hp (ap,afp)

    (nvc/nvc)

  • Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburd Jerman, 2 Orang Tewas-68 Terluka

    Mobil Tabrak Pasar Natal di Magdeburd Jerman, 2 Orang Tewas-68 Terluka

    Magdeburg

    Sebuah mobil yang melaju dengan cepatan tinggi menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Magdeburg, Jerman, pada Jumat malam waktu setempat. Insiden itu menewaskan dua orang dan melukai 68 pengunjung lainnya.

    “Setidaknya dua orang tewas dan lebih dari 60 orang terluka,” kata layanan penyelamatan di kota Magdeburg, dilansir AFP, Sabtu (21/12/2024).

    Pemerintah kota Magdeburg mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa 15 orang terluka parah, 37 orang menderita luka serius dan 16 orang menderita luka ringan.

    Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan cepat menulis di X bahwa “laporan dari Magdeburg menimbulkan ketakutan terburuk”.

    “Pikiran saya tertuju pada para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi masyarakat Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para pekerja penyelamat yang berdedikasi di saat-saat cemas ini,” ucap Scholz.

    Pria Asal Arab Saudi Ditangkap

    Polisi Jerman telah mengamankan tersangka dari serangan mobil mematikan di pasar Natal Magdeburg tersebut. Tersangkanya adalah seorang dokter berusia 50 tahun dari Arab Saudi yang tinggal di negara bagian timur Saxony-Anhalt.

    “Kami telah menangkap pelakunya, seorang pria asal Arab Saudi, seorang dokter yang telah berada di Jerman sejak tahun 2006,” kata kata perdana menteri regional Reiner Haseloff, berbicara di tempat kejadian yang ditutup dan dijaga oleh pasukan komando polisi.

    (fas/fas)

  • Ancaman Panas Netanyahu Usai Serangan Rudal Houthi

    Ancaman Panas Netanyahu Usai Serangan Rudal Houthi

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan udara ke wilayah Israel, tapi dicegat pertahanan negara tersebut. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi akan menerima pembalasan yang sangat mahal.

    Militer Israel mengatakan pada hari Kamis (19/12/2024) bahwa mereka telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman, saat sirene terdengar meraung-raung di Israel bagian tengah.

    Segera setelah pengumuman militer Israel tersebut, saluran media kelompok Houthi di Yaman, Al-Masira, mengatakan serangkaian “serangan agresif” diluncurkan ke ibu kota Yaman, Sanaa, dan kota pelabuhan Hodeidah.

    Angkatan Udara Israel “mencegat satu rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah Israel”, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis dini hari waktu setempat, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/12).

    Al-Masira kemudian melaporkan serangan yang “menargetkan dua pembangkit listrik pusat” di ibu kota Yaman, Sanaa, sementara di Hodeidah dikatakan “musuh meluncurkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan dan dua serangan yang menargetkan” fasilitas minyak.

    Ini adalah kedua kalinya dalam sepekan militer Israel mencegat sebuah rudal dari Yaman. Yang pertama adalah hari Senin (16/12) lalu, peluncuran rudal yang kemudian diklaim oleh Houthi.

    Netanyahu Ancam Houthi Akan Membayar Harga Mahal

    Ilustrasi pertahanan udara Israel menghalau serangan. (REUTERS/Amir Cohen)

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok Houthi bahwa mereka “akan membayar harga yang mahal” setelah Israel melancarkan serangan di Yaman.

    “Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12).

    “Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu,” imbuhnya.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan pada Kamis (19/12), bersumpah bahwa “tangan panjang” Israel akan sampai kepada para pemimpin Houthi di Yaman.

    “Saya memperingatkan para pemimpin organisasi teroris Houthi: tangan panjang Israel akan menjangkau Anda. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan negara Israel, tangannya akan dipotong; siapa pun yang menyakiti, akan disakiti tujuh kali lipat,” tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X.

    9 Warga Sipil Yaman Tewas

    Ilustrasi serangan Israel ke wilayah Yaman. (via REUTERS/Social Media)

    Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman melaporkan sedikitnya 9 warga sipil tewas akibat rentetan serangan udara Israel. Houthi menyebut gempuran militer Tel Aviv itu menghantam pelabuhan dan fasilitas minyak yang ada di wilayah Yaman.

    “Musuh Israel menargetkan pelabuhan di Hodeida dan pembangkit listrik di Sanaa, dan agresi Israel mengakibatkan sembilan warga sipil mati syahid,” sebut pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan Al-Masirah TV yang dikelola Houthi, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12).

    Rentetan serangan Tel Aviv lainnya menghantam kota pelabuhan Hodeida, dengan Al-Masirah TV menyebut “musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan … dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak”.

    Disebutkan oleh Al-Masirah TV dalam laporannya bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan yang menghantam area pelabuhan Al-Saleef, sedangkan dua orang lainnya tewas akibat serangan yang menghantam area fasilitas minyak Ras Issa — kedua target serangan itu berlokasi di Hodeida.

    Sebagai informasi, Hodeida merupakan pintu masuk utama untuk pasokan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Yaman, yang dilanda perang selama bertahun-tahun.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/fas)

  • Kecelakaan Bus Vs Mobil Wisatawan di Finlandia, 2 Orang Tewas-37 Terluka

    Kecelakaan Bus Vs Mobil Wisatawan di Finlandia, 2 Orang Tewas-37 Terluka

    Helsinki

    Sebuah bus dan minibus yang membawa wisatawan dari China dan Singapura tabrakan di Lapland, Finlandia. Akibatnya, dua orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka dalam kecelakaan tersebut.

    Polisi Finlandia menyebut kecelakaan itu terjadi sebelum pukul 13.00 waktu setempat (11.00GMT) pada Kamis kemarin. Lokasi kecelakaan ini tidak jauh dari kota Rovaniemi, yang Desa Santa Clausnya menarik pengunjung dari seluruh dunia.

    “Dua orang yang tewas meninggal di tempat kejadian, dan beberapa dari 37 orang yang terlibat dalam kecelakaan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” kata kepolisian Finlandia, dilansir AFP, Jumat (20/12/2024).

    Polisi mengatakan pengemudi minibus diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Kecelakaan maut yang diduga karena kelalaian sopir minibus ini tengah diselidiki kepolisian setempat.

    Setelah insiden ini, polisi Finlandia berkoordinasi dengan kedutaan China dan Singapura di Finlandia.

    Meski penyebab kecelakaan ini belum diketahui, polisi mengatakan kondisi mengemudi buruk karena hujan salju dan salju di jalan.

    (fas/ygs)

  • Terungkap Fakta AS Gandakan Jumlah Pasukan di Suriah

    Terungkap Fakta AS Gandakan Jumlah Pasukan di Suriah

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) ternyata menggandakan jumlah pasukannya di wilayah Suriah sejak awal 2024. Upaya itu dilakukan sebagai bagian dari operasi AS melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS).

    Dirangkum detikcom, Jumat (20/12/2024), diakui oleh Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, saat ini sekitar 2.000 tentara AS ditempatkan di wilayah Suriah.

    Washington selama bertahun-tahun menyatakan pihaknya menempatkan sekitar 900 personel militer di Suriah sebagai bagian dari upaya internasional memerangi ISIS, yang sempat menguasai wilayah strategis di negara itu dan di negara tetangga, Irak, sebelum dikalahkan oleh pasukan lokal yang didukung AS.

    Dilansir AFP, Juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS Mayor Jenderal Pat Ryder mengungkapkan kepada wartawan bahwa jumlah pasukan AS di Suriah lebih banyak dari yang disebutkan sebelumnya.

    Dia menyebut saat ini terdapat “sekitar 2.000 tentara AS di Suriah” dan pengerahan tersebut setidaknya sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. Diakui oleh Ryder bahwa dirinya baru saja menerima jumlah terbaru tersebut.

    “Jumlah tambahan tersebut… dianggap sebagai pasukan sementara yang berada di sana untuk mendukung misi D-ISIS, untuk mendukung pasukan yang dikerahkan di sana dalam jangka panjang,” sebut Ryder merujuk pada misi mengalahkan ISIS, atau misi Defeat-ISIS.

    2 Ribu Tentara AS di Suriah

    Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder. Foto: Getty Images via AFP/DREW ANGERER

    AS yang juga menyatakan memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak, selama bertahun-tahun telah melancarkan serangan dan penyerbuan secara berkala untuk membantu mencegah kebangkitan ISIS di kawasan tersebut.

    Namun Washington semakin meningkatkan serangannya sejak tumbangnya pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah pada awal bulan ini, setelah pasukan pemberontak menyerbu ibu kota Damaskus dan merebut kendali atas sejumlah kota penting di negara tersebut hanya dalam waktu sepekan.

    Dalam rentetan serangan terbarunya, militer AS menargetkan area-area yang sebelumnya dilindungi oleh sistem pertahanan udara Suriah dan sekutunya, Rusia.

    Salah satu serangan militer Washington dilancarkan pada 8 Desember lalu, hari di mana pasukan pemberontak merebut Damaskus dari rezim Assad.

    Pada saat itu, AS mengumumkan serangan terhadap lebih dari 75 target ISIS, yang menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), bertujuan memastikan kelompok radikal itu “tidak berusaha mengambil keuntungan dari situasi terkini untuk berkumpul kembali di Suriah bagian tengah”.

    Pada Senin (16/12) waktu setempat, CENTCOM mengumumkan pasukan militer AS telah menewaskan 12 militan ISIS dalam serangan terhadap “wilayah bekas rezim dan area-area yang sebelumnya dikuasai Rusia”.

    Halaman 2 dari 2

    (taa/fas)

  • Iran, Raksasa Energi yang Hadapi Kelangkaan Gas

    Iran, Raksasa Energi yang Hadapi Kelangkaan Gas

    Jakarta

    Iran memiliki salah satu cadangan gas alam dan minyak mentah terbesar. Hal ini dibuktikan dengan cadangan gasnya yang berada di posisi kedua di Bumi, dan cadangan minyak mentahnya terbesar keempat di dunia.

    Namun, negara raksasa energi ini tengah menghadapi krisis bahan bakar dengan permintaan gas alam yang melebihi jumlah produksi.

    Dalam beberapa waktu belakangan, beberapa sekolah dan kantor pemerintahan Iran di penjuru negeri harus ditutup, dan lampu jalanan yang menerangi jalan protokol di Teheran, dan beberapa tempat juga turut dipadamkan. Perintah ini diberlakukan oleh pihak berwenang dengan alasan penjatahan energi listrik.

    Lewat sebuah pesan video, Presiden Masoud Pezeshkian mendesak warga untuk menurunkan suhu rata-rata rumah mereka sebesar 2 derajat Celsius. Membantu pemerintah mengelola krisis energi menjadi alasan dibalik arahan tersebut.

    Imbauan itu juga menyoroti parahnya kekurangan energi di Iran, dan memburuk akibat ketergantungan besar pada pembangkit listrik tenaga gas, yang menyumbang sebesar 86% dari total produksi listrik Iran pada tahun 2023.

    Kekurangan gas telah memaksa pihak berwenang untuk membakar mazut untuk menghasilkan listrik. Mazut adalah sebuah minyak berat yang murah, tapi dapat memperburuk polusi udara.

    Cerita dibalik kelangkaan gas

    Sanksi dari pihak Barat disebut pejabat Iran sebagai penyebab kelangkaan gas ini.

    Teheran mengklaim kalau sanksi tersebut menghambat investasi dalam pengembangan ladang gas, pembangunan pembangkit listrik dan peningkatan efisiensi. Hanya saja, penjelasan ini gagal mengatasi masalah sistem yang mendasarinya.

    Data dari Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (US Energi Information Administration) mengindikasikan kalau Iran meraup $144 miliar (sekitar Rp2.345 triliun) dari pendapatan minyak selama tiga tahun pertama masa pemerintahan Joe Biden.

    Arezoo Karimi, jurnalis yang fokus soal ekonomi Iran untuk kantor IranWire, berpendapat bahwa sebagian besar pendapatan itu telah dialihkan untuk mendanai prioritas geopolitik Teheran, termasuk mendukung sekutu regionalnya seperti rezim Bashar Assad di Suriah. Terlepas dari pendapatan signifikan yang dihasilkan dari ekspor minyak.

    “Melalui sejumlah perusahaan cangkang dan rekening rahasia, sebagian besar pendapatan minyak Iran luput dari pengawasan internasional,” ujar Arezoo Karimi kepada DW. “Namun, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa miliaran dolar telah disalurkan pada prioritas regional, bukannya untuk infrastruktur domestik.”

    Karimi mengatakan bahwa Iran telah menghabiskan miliaran dolar dalam beberapa dekade untuk menopang rezim Assad, termasuk dengan memasok jutaan barel minyak mentah secara gratis.

    “Iran dilaporkan telah menghabiskan lebih dari $25 miliar (sekitar Rp406,93 triliun) untuk Suriah, terutama lewat dukungan minyak,” ujarnya. “Pola yang memprioritaskan aliansi regional di atas investasi infrastruktur ini telah membuat sektor energi Iran sangat membutuhkan modernisasi.”

    Pejabat Iran mengakui kalau negaranya membutuhkan miliaran dolar investasi baru untuk memodernisasi sektor minyak dan gasnya.

    Analis energi yang berbasis di Washington untuk perusahaan konsultan Gulf State Analytics (GSA), Omid Shokri, mengatakan kalau sejumlah perusahaan asing tidak mungkin berinvestasi sampai Iran mencapai kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat, sanksinya dicabut, dan Iran memenuhi standar-standar Finansial Action Task Force (FATF), yang bertujuan untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

    “Bahkan, jika Iran memenuhi syarat itu saat ini, dibutuhkan waktu tiga sampai lima tahun bagi perusahaan internasional untuk kembali,” kata Shokri. “Sementara itu, Iran menghadapi defisit gas alam harian sebesar 350 juta meter kubik, kekurangan listrik sebesar 20 gigawatt, dan melonjaknya konsumsi bensin hingga 15 juta liter per hari. Krisis energi ini adalah yang terparah sejak revolusi 1979.”

    Salah strategi?

    Iran, masih sangat bergantung pada gas alam, saat negara tetangga misalnya Turki, telah mencoba mendiversifikasi paduan energi mereka, menyeimbangkan batu bara, gas alam, minyak, dan energi terbarukan. Lebih dari 95% rumah tangga di Iran terhubung ke jaringan pipa gas, sebuah fokus infrastruktur yang dianggap salah kaprah oleh para analis.

    Pakar energi bernama Hossein Mirafzali menyoroti konsekuensinya. “Iran telah memasang 430.000 kilometer jaringan pipi gas untuk disalurkan ke desa-desa yang terpencil. Namun, memprioritaskan penggunaan untuk perumahan di atas pasokan industri telah menimbulkan kerugian ekonomi yang parah. Kekurangan gas telah memaksa penghentian industri, menyebabkan kerusakan signifikan pada perekonomian.”

    Ketergantungan Iran pada pembangkit listrik tenaga gas juga memperburuk dampak lingkungannya. Iran, berada di antara kontributor utama emisi gas rumah kaca dunia, jumlah polusinya tidak sebanding dengan hasil ekonominya.

    Dari eksportir jadi importir

    Jika tidak ada solusi dalam waktu dekat, para analis memperkirakan Iran akan dengan terpaksa mengimpor gas alam untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Negara yang sebelumnya memasok gas ke Iran di masa pemerintahan Mahmoud Amadinejad pada tahun 2005 hingga 2013, Turkmenistan, tetap menjadi pilihan yang paling memungkinkan.

    Namun, perkembangan ini menggarisbawahi sebuah paradoks. Bagaimana mungkin sebuah negara yang memiliki cadangan gas alam yang sangat besar menjadi pengimpor energi?

    Krisis energi di Iran mencerminkan kegagalan manajerial, sanksi dan prioritas geopolitik selama puluhan tahun, yang mengalihkan sumber daya dari investasi domestik yang sangat penting. Saat Iran bergulat dengan kekurangan yang parah dan peningkatan tekanan ekonomi, mengatasi tantangan sistemis ini akan membutuhkan perubahan mendasar dalam strategi dan tata kelola.

    Konsekuensinya bahkan sudah terlihat. Sejumlah pabrik ditutup, perumahan mengalami pemadaman listrik selama berjam-jam, dan tingkat polusi mencapai tingkat yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Tanpa perubahan, para ahli memperingatkan, Iran berisiko mengalami stagnasi ekonomi yang lebih jauh, ketidakpuasan publik, dan ketergantungan yang semakin besar pada impor energi.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Tragis Puluhan Anak Tewas Desak-desakan, Nigeria Tangkap 8 Orang

    Tragis Puluhan Anak Tewas Desak-desakan, Nigeria Tangkap 8 Orang

    Abuja

    Otoritas Nigeria menangkap delapan orang terkait insiden desak-desakan mematikan dalam sebuah festival sekolah. Puluhan anak tewas dalam insiden mengenaskan tersebut.

    Insiden mematikan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024), terjadi dalam sebuah festival sekolah yang digelar Sekolah Menengah Islam Basorun di kota Ibadan, kota terbesar ketiga di Nigeria, pada Rabu (18/12) waktu setempat.

    Kepolisian negara bagian Oyo dalam pernyataannya melaporkan sedikitnya 35 anak tewas dan enam orang lainnya mengalami luka serius dalam insiden tersebut.

    Pihak kepolisian telah menangkap sejumlah tersangka yang dianggap bertanggung jawab atas insiden mematikan tersebut.

    “Delapan orang telah ditangkap karena berbagai keterlibatan mereka (dalam insiden tersebut),” sebut juru bicara Komando Kepolisian negara bagian Oyo, Adewale Osifeso, dalam pernyataannya.

    Di antara mereka yang ditangkap adalah sponsor utama acara sekolah tersebut, yang digelar oleh sebuah yayasan bernama Wings Foundation dan radio lokal bernama Agidigbo FM.

    Pemicu insiden desak-desakan itu tidak diketahui secara jelas.

    Lihat juga Video ‘Penjara di Nigeria Rusak Imbas Hujan Lebat, 119 Napi Kabur’:

  • 4,5 Persen Warga Australia Mengaku LGBTI+

    4,5 Persen Warga Australia Mengaku LGBTI+

    Australia akhirnya mengetahui berapa banyak jumlah warga yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai LGBTI+.

    Sebanyak 4,5 persen warga mengaku LGBTI+

    Untuk pertama kalinya, Biro Statistik Australia (ABS) menggunakan data dari empat survei nasional untuk mencari tahu seberapa besar komunitas LGBTI+ di Australia.

    Sebanyak 910.600 warga Australia, atau 4,5 persen dari populasi, mengidentifikasi diri sebagai LGBTI+.

    “Ini hampir sama dengan gabungan jumlah populasi Kawasan Ibu Kota Australia dan Tasmania. Jadi, kelompok populasi yang cukup signifikan,” kata Robert Long dari ABS.

    Data tersebut menemukan anak muda berusia 16 hingga 24 tahun dua kali lebih mungkin mengidentifikasi diri sebagai LGBTI+ dibandingkan usia kelompok lainnya.

    “Enam dari 10 orang LGBTI+ berusia antara 16 dan 34 tahun dan 8 persen berusia 65 tahun ke atas.”

    Biseksualitas jadi orientasi seksual yang paling banyak yaitu sebesar 1,7 persen dari keseluruhan populasi di Australia.

    Kawasan Ibu Kota Australia memiliki proporsi penduduk LGBTI+ tertinggi (5,6 persen), dibandingkan dengan negara bagian Australia Selatan dan Australia Barat, dengan 3,9 persen penduduk di sana mengatakan jika mereka adalah LGBTI+.

    Baca selengkapnya di sini

    Jumlah pelajar internasional akan dibatasi

    Pemerintah Australia berupaya menekan jumlah mahasiswa internasional dengan mengeluarkan perintah untuk melakukan “pelambatan” dalam pemrosesan visa.

    Tapi perlambatan hanya dilakukan setelah jumlah aplikasi visa mencapai target untuk setiap universitas.

    Pejabat imigrasi diinstruksikan untuk memroses aplikasi visa pelajar sebagai prioritas tinggi hingga universitas atau penyedia pendidikan mencapai “ambang batas” yakni 80 persen.

    Setelah mencapai batasan tersebut, pemrosesan visa akan diturunkan ke tingkat “standar”, sehingga memperlambat jumlah visa yang dikeluarkan.

    “Jadi para menteri mencari cara lain untuk mengelola jumlah mahasiswa yang masuk dengan cara yang bisa memenuhi kebutuhan universitas,” kata Menteri Keuangan Australia Katy Gallagher.

    “Dan juga mengatur jumlah orang yang datang ke Australia dengan sebaik-baiknya.”

    Sebelumnya pemerintah Australia juga mengumumkan jumlah migran sudah menembus 340 ribu orang, melebihi ekspektasi sebelumnya yang ditarget hanya 260.000 orang.

    Baca selengkapnya di sini

    Hari terpanjang di Australia

    Australia akan mengalami “hari terpanjang dalam setahun” saat belahan selatan Bumi mengalami titik balik matahari musim panas, atau ‘summer solstice’.

    Namun secara teknis, titik balik matahari musim panas adalah hari dengan rentang siang hari terpanjang dalam periode 24 jam.

    Titik balik matahari musim panas terjadi saat belahan bumi kita berada pada kemiringan terdekatnya terhadap Matahari.

    Saat titik balik matahari musim panas, Australia akan mendapatkan lebih banyak siang hari dan terasa lebih hangat.

    “Di musim panas, hari-hari lebih panjang karena lebih banyak waktu dihabiskan untuk menghadap Matahari,” ujar Bernie Hobbs, presenter cuaca di ABC.

    “Dan hari-hari menjadi lebih panas karena kita lebih banyak menghadap Matahari, jadi kita terkena lebih banyak sinar matahari daripada jika kita berada pada sudut tertentu.”

    Pada saat yang sama, belahan utara Bumi akan mengalami titik balik matahari musim dingin, atau ‘winter solstice’, yakni saat Kutub Utara berada pada kemiringan terjauhnya dari Matahari.

    Baca selengkapnya di sini

  • Heboh Kebocoran Zat Kimia, Jepang Inspeksi Pangkalan Udara AS

    Heboh Kebocoran Zat Kimia, Jepang Inspeksi Pangkalan Udara AS

    Tokyo

    Otoritas Jepang melakukan inspeksi terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang ada di Tokyo, setelah mendapatkan informasi soal kebocoran bahan kimia. Tumpahan zat kimia itu diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berpotensi bersifat karsinogenik.

    Penyelidikan otoritas Jepang terhadap Pangkalan Udara Yokota ini, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024), menyusul pemberitahuan yang disampaikan AS sekitar dua bulan lalu soal air yang mengandung senyawa kimia PFOS telah bocor dari lokasi tersebut.

    PFOS diklasifikasikan oleh WHO sebagai “kemungkinan bersifat karsinogenik bagi manusia”. Karsinogenik diketahui bisa menyebabkan penyakit kanker.

    Para pakar menyebut PFOS sebagai bagian dari kelompok besar bahan kimia buatan manusia yang disebut PFAS, terkadang disebut “bahan kimia selamanya” karena tidak mudah terurai.

    Wakil kepala sekretaris kabinet Jepang, Fumitoshi Sato, mengatakan kepada wartawan bahwa militer AS telah memberitahu otoritas Tokyo pada Oktober lalu mengenai air mengandung PFOS telah bocor dari area pangkalan, yang menjadi tempat latihan pemadaman kebakaran digelar.

    “Inspeksi ini dilakukan sebagai respons atas ketakutan dan kekhawatiran yang dirasakan warga setempat, dan kami akan terus bekerja sama dengan pihak AS,” ucap Sato dalam pernyataannya.

    Para pejabat Jepang, termasuk dari Kementerian Pertahanan dan pemerintah metropolitan Tokyo, telah mengunjungi pangkalan itu pada Jumat (20/12) waktu setempat.

    Lihat juga Video ‘Penampakan Kebakaran Pabrik Kimia di Tangerang, Asap Membubung Tinggi’: