Paus Fransiskus Beri Pesan Natal: Senjata Harus Diredam di Seluruh Dunia
Category: Detik.com Internasional
-

Pesawat Jatuh di Kazakhstan, Puluhan Tewas-30 Orang Selamat
Astana –
Saat ini terdapat informasi yang bertentangan mengenai jumlah orang di dalam pesawat naas itu. Kantor berita resmi Kazakhstan, Kazinform, melaporkan ada 105 penumpang dan lima awak di dalamnya.
Namun kantor berita Tengrinews melaporkan, total hanya ada 67 orang penumpang dan awak di dalam pesawat tersebut.
Berdasarkan informasi terkini pihak berwenang, sedikitnya tiga puluh orang dinyatakan selamat.
Rekaman video yang belum bisa dipastikan keasliannya, menunjukkan pesawat terbakar saat menyentuh tanah dan mengepulkan asap hitam tebal.
Orang-orang yang mengalami pendarahan dan cedera terlihat tertatih berusaha keluar dari bagian belakang badan pesawat yang masih utuh.
Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan melaporkan, pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api.
Para korban yang selamat, termasuk dua anak-anak, sedang dirawat di rumah sakit terdekat.
Pendaratan darurat setelah tertabrak burung
Pemerintah Kazakhstan juga menyatakan akan bekerja sama dengan Azerbaijan dalam penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.
Otoritas penerbangan Rusia mengatakan, informasi awal menunjukkan bahwa pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah pesawatnya ditabrak burung.
Pesawat itu lepas landas dari ibu kota Azerbaijan, Baku, dan seharusnya terbang menuju ibu kota Chechnya, Grozny di Rusia. Namun bandara di kota itu ditutup karena kabut, sehingga pesawat dialihkan ke Makhachkala di Laut Kaspia.
Sejauh ini belum ada informasi resmi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Menurut informasi tidak resmi, pesawat naas tersebut adalah Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines.
ap/as (dpa, afp)
(nvc/nvc)
-

Isu Istri Gugat Cerai Bashar Assad Ditepis Rusia
Jakarta –
Rusia membantah isu istri Presiden Suriah Bashar Al Assad yang digulingkan, Asma Al Assad, mengajukan cerai terhadap suaminya dan berencana meninggalkan Rusia. Rusia juga menepis isu itu yang dikatakannya tidak sesuai dengan kenyataan.
Awalnya muncul beberapa laporan media yang mengatakan Asma al-Assad, yang lahir di Inggris, ingin mengajukan gugatan cerai dan meninggalkan Rusia, tempat keduanya diberikan suaka oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah pasukan anti-rezim menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada tanggal 8 Desember.
Berdasarkan laporan media, Asma al-Assad telah menyatakan “ketidakpuasan” dengan kehidupannya di Moskow dan bermaksud untuk pindah ke London. Laporan itu lalu ditepis oleh Rusia yang menyebutnya tidak sesuai kenyataan.
“Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Rabu dilansir BBC dan Anadolu Ajansi (25/12/2024).
Assad, yang merupakan pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus, mengakhiri rezim Partai Baath selama 61 tahun, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.
Rusia juga membantah laporan bahwa Assad telah dikurung di Moskow dan aset propertinya telah dibekukan.
Rusia adalah sekutu setia rezim Assad dan menawarkan dukungan militer selama perang saudara.
“Saya ingin memastikan bahwa dia adalah individu yang dikenai sanksi dan tidak diterima di Inggris,” kata David Lammy, saat berbicara di parlemen awal bulan ini.
Dia menambahkan dia akan melakukan “segala yang saya bisa” untuk memastikan tidak ada anggota keluarga Assad yang “menemukan tempat di Inggris”.
Asma al-Assad, 49 tahun, lahir di Inggris dari orang tua Suriah pada tahun 1975 dan dibesarkan di Acton, London barat.
Dia pindah ke Suriah pada tahun 2000 pada usia 25 tahun dan menikah dengan suaminya hanya beberapa bulan setelah dia menggantikan ayahnya sebagai presiden.
Selama 24 tahun menjadi ibu negara Suriah, Istri Assad menjadi bahan keingintahuan di media barat.
(yld/yld)
-

Episode Lanjutan Drama Politik Korea Selatan
Jakarta –
Episode drama politik Korea Selatan terus berlanjut. Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, tidak menghadiri panggilan kedua oleh kejaksaan buntut darurat militer.
Dirangkum detikcom dari Reuters, Kamis (26/12/2024), Yoon Suk Yeol, tidak menghadiri panggilan kedua oleh kejaksaan. Presiden yang sedang diskors tersebut sebelumnya tidak hadir dalam panggilan pertama.
Yoon tidak hadir hingga pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Natal seperti yang telah dijadwalkan oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi. Yoon sebelumnya tidak hadir dalam panggilan pertamanya pada minggu lalu.
Ketidakhadiran Yoon terhadap panggilan dan kegagalannya hadir dalam pemeriksaan telah memicu kritik dan seruan dari pihak oposisi untuk menangkapnya, dengan alasan kekhawatiran atas potensi penghancuran bukti.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada 7 Desember, empat hari setelah deklarasi darurat militer, Yoon mengatakan bahwa ia tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik atas tindakannya.
Yoon Dimakzulkan oleh Parlemen
Foto: Presiden Korsel Yoon Suk Yeol membungkukkan badan saat meminta maaf kepada rakyatnya soal penetapan darurat militer (AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE).
Yoon dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember atas penerapan darurat militer yang amat singkat. Sekarang Yoon harus menghadapi persidangan di Mahkamah Konstitusi untuk menentukan nasibnya.
Mahkmah Konstitusi itu nantinya akan memutuskan apakah Yoon akan dicopot dari jabatannya atau dikembalikan ke kekuasaan kepresidenannya.
Jaksa penuntut, polisi, dan kantor investigasi korupsi telah melakukan penyelidikan terhadap Yoon. Penyelidikan juga dilakukan terhadap pejabat lainnya.
Penyelidikan dilakukan untuk mengajukan tuntutan atas pemberontakan, penyalahgunaan kekuasaan, atau kejahatan lainnya.
Seorang pengacara yang menasihati Yoon mengatakan bahwa ia bersedia untuk menyampaikan pandangannya secara langsung selama proses hukum terkait dengan deklarasi darurat militer.
Halaman 2 dari 2
(whn/whn)
-

Israel Luncurkan Serangan ke Lebanon, Langgar Gencatan Senjata
Jakarta –
Israel meluncurkan serangan menargetkan wilayah Baalbek di timur Lebanon. Lebanon menyebut hal itu sebagai pelanggaran gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.
Dilansir AFP, Rabu (25/12/2024), kantor berita nasional pemerintah Lebanon melaporkan serangan di dekat kota Tarya tidak mengakibatkan korban, seraya menyebut serangan itu sebagai ‘pelanggaran pertama perjanjian gencatan senjata’ di wilayah Baalbek.
Seorang sumber keamanan Lebanon, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan serangan itu menargetkan ‘gudang-gudang yang diyakini milik Hizbullah’.
Hizbullah selama beberapa dekade menguasai Beirut selatan, dan selatan serta timur negara itu.
Diketahui, gencatan senjata mulai berlaku pada tanggal 27 November usai lebih dari setahun perang di Gaza. Kemudian kedua belah pihak sejak itu menuduh pihak lain melanggar gencatan senjata.
Perang dengan Israel membuat Hizbullah sangat melemah tetapi tidak hancur. Sebuah komite yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Lebanon, Israel, dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa bertugas memantau gencatan senjata dan memastikan pelanggaran diidentifikasi dan ditangani.
Lebanon telah meminta para pihak, khususnya Amerika Serikat dan Prancis, untuk menekan Israel agar mempercepat penarikan pasukannya dari wilayah selatan negara itu berdasarkan ketentuan kesepakatan.
Tentara Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka melanjutkan ‘kegiatan pertahanan’ di wilayah selatan ‘sesuai dengan kesepakatan’.
Mereka belum mengeluarkan pernyataan tentang serangan yang dilaporkan di Lebanon timur.
(yld/knv)
-

Zelensky Kutuk Serangan Tak Manusiawi Rusia ke Ukraina Saat Natal
Jakarta –
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan Rusia yang meluncurkan lebih dari 170 rudal dan pesawat nirawak ke jaringan listrik negaranya yang dilanda perang pada Hari Natal. Serangan itu menewaskan satu orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas.
Dilansir AFP, Rabu (25/12/2024), serangan udara itu terjadi pada pukul 5.30 pagi (0330 GMT) ditandai adanya alarm, serta diikuti oleh laporan angkatan udara bahwa Rusia telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr dari Laut Hitam.
“Putin sengaja memilih Natal untuk diserang. Apa yang lebih tidak manusiawi? Lebih dari 70 rudal, termasuk rudal balistik, dan lebih dari seratus pesawat nirawak serang. Sasarannya adalah sistem energi kita,” kata Zelensky.
Serangan ini merupakan serangan skala besar ke-13 terhadap sistem energi Ukraina tahun ini, yang terbaru dalam kampanye Rusia yang menargetkan jaringan listrik selama musim dingin.
Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, yang mengecam “teror Natal” Rusia itu mengatakan satu rudal Rusia melewati wilayah udara Moldova dan Rumania.
“Angkatan udara Ukraina menembak jatuh lebih dari 50 rudal,” kata Zelensky.
“Sayangnya, ada beberapa yang terkena. Sampai saat ini, ada pemadaman listrik di beberapa wilayah,” katanya.
“Menolak cahaya dan kehangatan bagi jutaan orang yang cinta damai saat mereka merayakan Natal adalah tindakan bejat dan jahat yang harus dijawab,” kata CEO DTEK Maxim Timchenko, mendesak sekutu untuk mengirim lebih banyak pertahanan udara.
Lihat Video Penampakan Sisa-sisa Rudal Rusia di Atap Rumah Warga Odessa Ukraina
(yld/idn)
-

Rusia Serang Sistem Energi Ukraina, 6 Orang Luka
Jakarta –
Rusia menyerang sistem energi Ukraina dan kota-kota wilayah timur Ukraina. Serangan Rusia terhadap Ukraina dengan rudal jelajah dan balistik itu menyebabkan 6 orang luka-luka di Kharkiv.
Dilansir Reuters, Rabu (25/12/2024), Gubernur setempat Oleh Syniehubov mengatakan 6 orang luka dalam serangan di Kharkiv di Ukraina utara pada Rabu pagi.
“Ada kerusakan pada infrastruktur sipil non-perumahan,” demikian kata angkatan udara Ukraina dalam pernyataannya terkait serangan Rusia ke Kharkiv.
Secara terpisah, Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan melalui akun Telegramnya menyebut Rusia juga telah menyerang Dnipro. Rusia disebut juga menyerang tenaga listrik di wilayah Dnipro.
“Sejak pagi, tentara Rusia telah menyerang wilayah Dnipro secara besar-besaran. Mereka mencoba menghancurkan sistem tenaga listrik di wilayah tersebut,” ujar Lysak.
Menteri energi Ukraina German Galushchenko mengatakan melalui Facebook bahwa Rusia melakukan serangan di sektor energi. Operator juga disebut melakukan pembatasan pasokan listrik.
“Rusia secara besar-besaran menyerang sektor tenaga listrik dan bahwa operator sistem transmisi telah memberlakukan pembatasan pada pasokan listrik untuk meminimalkan dampaknya,” katanya.
Lihat Video: Rusia Klaim Serang ‘Bengkel’ Drone-Area Perakitan Peralatan Ukraina
(yld/gbr)
-

Mencuat Isu Istri Bashar Assad Ajukan Gugatan Cerai, Rusia Membantah
Jakarta –
Rusia membantah isu istri Presiden Suriah Bashar Al Assad yang digulingkan, Asma Al Assad, mengajukan cerai terhadap suaminya dan berencana meninggalkan Rusia. Rusia menyebut laporan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
“Tidak, itu tidak sesuai dengan kenyataan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di ibu kota Rusia, Moskow, Rabu dilansir BBC dan Anadolu Ajansi (25/12/2024).
Beberapa laporan media mengatakan bahwa Asma al-Assad, yang lahir di Inggris, ingin mengajukan gugatan cerai dan meninggalkan Rusia, tempat keduanya diberikan suaka oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah pasukan anti-rezim menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada tanggal 8 Desember.
Berdasarkan laporan media, Asma al-Assad telah menyatakan “ketidakpuasan” dengan kehidupannya di Moskow dan bermaksud untuk pindah ke London.
Assad, yang merupakan pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, yang melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus, mengakhiri rezim Partai Baath selama 61 tahun, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.
Rusia juga membantah laporan bahwa Assad telah dikurung di Moskow dan aset propertinya telah dibekukan.
Rusia adalah sekutu setia rezim Assad dan menawarkan dukungan militer selama perang saudara.
“Saya ingin memastikan bahwa dia adalah individu yang dikenai sanksi dan tidak diterima di Inggris,” kata David Lammy, saat berbicara di parlemen awal bulan ini.
Dia menambahkan dia akan melakukan “segala yang saya bisa” untuk memastikan tidak ada anggota keluarga Assad yang “menemukan tempat di Inggris”.
Asma al-Assad, 49 tahun, lahir di Inggris dari orang tua Suriah pada tahun 1975 dan dibesarkan di Acton, London barat.
Dia pindah ke Suriah pada tahun 2000 pada usia 25 tahun dan menikah dengan suaminya hanya beberapa bulan setelah dia menggantikan ayahnya sebagai presiden.
Selama 24 tahun menjadi ibu negara Suriah, Nyonya Assad menjadi bahan keingintahuan di media barat.
Lihat juga Video: Sekolah di Suriah Kembali Dibuka Seusai Rezim Bashar Al-Assad Tumbang
(yld/knv)
-

Israel Cegat Rudal dari Yaman, Bunyi Sirine Meraung-raung
Jakarta –
Militer Israel mencegat rudal balistik yang ditembakkan ke negaranya dari Yaman. Terdengar bunyi sirine meraung-raung di kota.
“Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman dicegat sebelum melintasi wilayah Israel,” tulis tentara Israel di platform media sosial Telegram, dilansir Reuters, Rabu (25/12/2024).
Sirene serangan udara berbunyi di sebagian besar wilayah Israel tengah sebagai tindakan pencegahan terhadap puing-puing yang jatuh. Militer Israel menyebut telah menembak jatuh proyektil sebelum memasuki wilayah Israel.
“Sirene mengenai peluncuran roket dan rudal diaktifkan karena kemungkinan jatuhnya pecahan peluru dari intersepsi tersebut,” tambah keterangan militer Israel itu.
Sementara itu tidak ada korban luka yang dilaporkan, menurut Magen David Adom (MDA), layanan medis darurat Israel.
Pada Selasa, tentara Israel juga mengaku telah mencegat sebuah proyektil yang ditembakkan dari Yaman.
Diketahui, Pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran telah berulang kali meluncurkan rudal terhadap Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina sejak perang di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu. Sebagian besar dari mereka telah dicegat, tetapi pada hari Sabtu sebuah serangan di Tel Aviv melukai 16 orang.
“Saya telah menginstruksikan pasukan kami untuk menghancurkan infrastruktur Houthi, karena siapa pun yang mencoba menyakiti kami akan diserang dengan kekuatan penuh,” kata Netanyahu.
“Bahkan jika itu membutuhkan waktu,” tambahnya.
Pada bulan Juli, serangan pesawat tak berawak Houthi di Tel Aviv menewaskan seorang warga sipil Israel, yang memicu serangan balasan di pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Houthi juga secara teratur menargetkan pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden, yang menyebabkan serangan balasan oleh pasukan AS dan terkadang oleh Inggris.
(yld/gbr)

