Category: Detik.com Internasional

  • ‘Kamerad Terkasih’ di Pesan Tahun Baru Kim Jong Un untuk Putin

    ‘Kamerad Terkasih’ di Pesan Tahun Baru Kim Jong Un untuk Putin

    Jakarta

    Korea Utara dan Rusia kian mesra. Terbaru, Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menggambarkan sosok Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘sahabat dan kamerad Terkasih’.

    Dirangkum detikcom, Selasa (31/12/2024), sapaan akrab Kim Jong Un kepada Putin itu disampaikan saat tengah mengirimkan surat berisi pesan tahun baru.

    Surat itu juga berisikan pujian terhadap hubungan bilateral yang erat antara Pyongyang dan Moskow.

    Menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA), pemimpin Korut itu mengirimkan “salam hangat dan harapan terbaik kepada rakyat Rusia yang bersaudara dan seluruh personel militer Rusia yang berani atas nama dirinya sendiri, rakyat Korea, dan seluruh personel Angkatan Bersenjata DPRK”.

    DPRK merupakan kependekan Republik Demokratik Rakyat Korea yang merupakan nama resmi Korut.

    Isi Surat Kim Jong Un hingga Balasan Putin

    Momen Putin menyopiri Kim Jong Un dengan limuwan mewah Aurus Senat yang menyusuri jalanan Pyongyang. Foto: KCNA/Reuters

    Dalam suratnya kepada Putin, sebut KCNA, Kim Jong Un juga menyatakan “kesediaannya untuk merancang dan mendorong proyek-proyek baru” setelah “perjalanan bermakna mereka pada tahun 2024”.

    Dalam salah satu poin yang diduga terkait perang di Ukraina, Kim Jong Un mengharapkan tahun 2025 akan menjadi tahun “ketika tentara dan rakyat Rusia mengalahkan neo-Nazisme dan meraih kemenangan besar”.

    Media pemerintah Korut melaporkan pada Jumat (27/12) lalu bahwa Putin telah mengirimkan pesan serupa kepada Kim Jong Un yang isinya memuji hubungan bilateral kedua negara.

    Korut dan Rusia, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2024), telah memperdalam hubungan politik, militer, dan budaya sejak invasi dilancarkan Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, dengan Kim Jong Un dan Putin berulang kali menyatakan kedekatan mereka secara pribadi.

    Kedua pemimpin menandatangani pakta pertahanan penting selama kunjungan bersejarah Putin ke Korut pada Juni lalu. Pakta tersebut mewajibkan kedua negara memberikan bantuan militer segera jika negara lainnya diserang dan pakta itu mulai berlaku bulan ini.

    Amerika Serikat (AS) dan sekutunya Korea Selatan (Korsel) menuduh Korut telah mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Para pakar menyebut Kim Jong Un ingin mendapatkan teknologi canggih dari Moskow dan pengalaman bertempur bagi pasukannya sebagai imbalan atas pengiriman tentara tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (taa/fas)

  • Kapal Muatan Semen Tenggelam Dihantam Gelombang di Filipina, 1 ABK Tewas

    Kapal Muatan Semen Tenggelam Dihantam Gelombang di Filipina, 1 ABK Tewas

    Manila

    Sebuah kapal kargo bermuatan semen tenggelam di perairan berombak di Filipina tengah. Insiden itu menewaskan seorang anak buah kapal (ABK) dan seorang lainnya hilang.

    “(kapal) Jerlyn Kathness yang berbendera Filipina tenggelam akibat gelombang besar di Selat San Bernardino di lepas Pulau Samar pada hari Senin,” kata komandan stasiun penjaga pantai Bryhl Amay, dilansir AFP, Rabu (1/1/2025).

    Kapal-kapal yang melintas berhasil menyelamatkan 12 dari 15 awak kapal kargo tersebut dari lautan badai. Sementara kapal lainnya berhasil berenang ke pantai menuju pulau kecil San Juan sebelum Selasa pagi.

    “Nelayan mengambil jenazah salah satu awak kapal di dekat Pulau Biri,” ucap Amay.

    Pencarian sedang dilakukan untuk mencari anggota kru kapal yang masih hilang. Menurut Amay, kapal tersebut sedang mengangkut semen dari pulau tengah Cebu ke Samar.

    Situs pelacakan vesselfinder.com menggambarkan kapal Jerlyn Kathness sebagai kapal kargo umum seberat 199 ton yang dibangun pada tahun 1993.

    (fas/fas)

  • Kebakaran di Stasiun Kereta Bulgaria, 4 Orang Tunawisma Tewas

    Kebakaran di Stasiun Kereta Bulgaria, 4 Orang Tunawisma Tewas

    Sofia

    Kebakaran terjadi di stasiun kereta api utama di Sofia, ibu kota Bulgaria. Ada empat orang tunawisma atau gelandangan tewas karena sebuah gerbong kereta tempat mereka tinggal turut terbakar.

    “Dua orang lainnya, berusia 35 dan 65 tahun, dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis karena menghirup asap,” kata rumah sakit darurat Pirogov, dilansir AFP, Rabu (1/1/2025).

    Pihak berwajib di Bulgaria mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran, yang dengan cepat dapat dipadamkan tanpa menyebabkan penundaan kereta.

    Petugas keamanan setempat tidak mengesampingkan adanya aktivitas kriminal dalam insiden tersebut. Petugas disebut telah menangkap dua pria, tanpa menyebutkan secara spesifik dakwaan terhadap mereka.

    Lihat juga video: Ledakan Semalaman Saat Pabrik Kembang Api di Bulgaria Terbakar, 1 Orang Tewas

    (fas/fas)

  • Perlawanan Presiden Korsel Atas Perintah Penangkapan

    Perlawanan Presiden Korsel Atas Perintah Penangkapan

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus nonaktif melawan surat perintah penangkapan atas penerapan darurat militer yang amat singkat. Pihak Yoon menyebut surat perintah penangkapan itu ilegal atau tidak sah.

    Dirangkum detikcom dari kantor berita AFP dan Yonhap, Selasa (31/12/2024), Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon atas tuduhan mendalangi deklarasi darurat militer yang gagal pada 3 Desember, mengatur pemberontakan, dan menyalahgunakan kekuasaan.

    “Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan untuk Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Besar Investigasi Gabungan, dikeluarkan pagi ini,” kata Markas Besar Investigasi Gabungan dalam sebuah pernyataan.

    “Tidak ada jadwal yang ditetapkan untuk proses selanjutnya,” tambahnya.

    Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mengajukan surat perintah penahanan setelah Yoon mengabaikan panggilan ketiga dari badan antikorupsi untuk diperiksa terkait darurat militer yang berlaku singkat.

    Surat perintah pengadilan memberi CIO waktu 48 jam untuk melakukan penahanan terhadap Yoon guna diinterogasi dan mengajukan surat perintah penangkapan.

    Surat Perintah Penangkapan ke Yoon

    Foto: Yoon Suk Yeol (dok. Reuters ).

    Yoon juga didakwa merencanakan pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Presiden Korsel terkait penetapan darurat militer tersebut.

    Pengadilan juga menyetujui penerbitan surat perintah untuk penggeledahan kediaman kepresidenan yang ditinggali Yoon di Yongsan, Seoul, terkait penyelidikan tersebut.

    “Surat perintah penangkapan dan penggeledahan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol, yang diminta oleh Markas Investigasi abungan, telah diterbitkan pagi ini,” demikian pernyataan CIO pada Selasa (31/12) waktu setempat.

    CIO mengajukan permintaan untuk penerbitan surat perintah penangkapan itu setelah Yoon tiga kali mangkir dari panggilan interogasi terkait penetapan darurat militer singkat pada awal Desember ini.

    “Alasan untuk surat perintah tersebut adalah adanya kekhawatiran bahwa individu tersebut mungkin menolak untuk memenuhi pemanggilan tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dan terdapat kemungkinan alasan yang cukup untuk mencurigai adanya tindak kejahatan,” jelas seorang pejabat CIO kepada wartawan.

    Yoon Melawan

    Foto: Saat Presiden Korsel Yoon Suk Yeol membungkukkan badan saat meminta maaf kepada rakyatnya soal penetapan darurat militer (AFP PHOTO/SOUTH KOREAN PRESIDENTIAL OFFICE).

    Pengacara yang mewakili Yoon Suk Yeol menolak surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan. Pengacara Yoon menyebut perintah penangkapan untuk kliennya itu ilegal dan tidak sah.

    “Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan serta penyitaan yang dikeluarkan atas permintaan lembaga tanpa wewenang investigasi adalah ilegal dan tidak sah,” tegas salah satu pengacara Yoon, Yun Gap Geun, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan kantor berita Yonhap, Selasa (31/12).

    Yun menambahkan bahwa lembaga yang sedang menyelidiki Yoon terkait penetapan darurat militer pada awal Desember lalu “tidak memiliki wewenang untuk melakukan investigasi”.

    Dia merujuk pada Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang menyelidiki Yoon terkait penetapan darurat militer.

    Penolakan kubu Yoon itu disampaikan setelah Pengadilan Distrik Seoul Barat, menyetujui permintaan yang diajukan CIO untuk menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon atas tuduhan mendalangi darurat militer pada 3 Desember lalu.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/fas)

  • Duka dan Amarah Keluarga Menanti Jenazah Korban Kecelakaan Jeju Air

    Duka dan Amarah Keluarga Menanti Jenazah Korban Kecelakaan Jeju Air

    Seoul

    Ratusan kerabat korban kecelakaan pesawat Jeju Air tak bisa membendung duka dan amarah karena belum dapat melihat jenazah kerabat mereka yang tewas akibat insiden saat pendaratan darurat pada Minggu (29/12).

    Mereka bermalam dalam tenda-tenda di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, menanti kabar tentang orang tercinta mereka, dalam ketidakpastian.

    Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan para penyelidik untuk segera mengungkapkan hasil identifikasi mereka kepada keluarga yang ditinggalkan.

    Choi juga telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh operasi maskapai penerbangan negara itu.

    Di tengah teriakan marah para keluarga korban di Bandara Internasional Muan, kepala polisi jenderal Na Won-o menjelaskan penundaan itu disebabkan petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi secara hati-hati ke-179 korban, yang jasadnya dalam kondisi rusak parah dan tersebar dalam kecelakaan itu.

    “Bisakah Anda berjanji [jasad] mereka akan disatukan lagi?” seorang pria paruh baya bertanya, tampak emosional.

    Lainnya meminta agar jasad korban diserahkan sebagaimana adanya, tetapi Na mengatakan pejabat ingin melakukan upaya terbaik untuk mengumpulkan dan mencocokkan sebanyak mungkin jasad yang mereka bisa.

    Pesawat Boeing 737-800, yang sedang dalam perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju Bandara Internasional Muan di Korea Selatan tergelincir keluar landasan setelah mendarat dan menabrak dinding bandara pada Minggu (29/12) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

    Kecelakaan itu menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya, menjadikannya kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

    Empat awak pesawat termasuk di antara korban, sementara dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan dalam keadaan hidup.

    Seruan penjabat presiden untuk peninjauan mendesak terhadap operasi maskapai muncul ketika penerbangan Jeju Air lainnya berbalik kembali ke Seoul tak lama setelah lepas landas pada Senin (30/12), karena masalah roda pendaratan yang tidak diketahui.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pada Senin (30/12) pukul 06.35 waktu setempat, pesawat Jeju Air terbang dari Bandara Internasional Gimpo namun kembali kurang dari satu jam kemudian setelah menyadari adanya kerusakan mekanis yang disebabkan oleh masalah roda pendaratan, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.

    Roda pendaratan merujuk pada rangkaian roda dan bagian lain pesawat yang menopang pesawat selama lepas landas, meluncur, dan mendarat.

    Pesawat yang berbalik arah adalah Boeing 737-800, model yang sama dengan pesawat yang mengalami kecelakaan pada Minggu.

    Sebanyak 39 dari 41 pesawat di maskapai Jeju Air adalah model ini.

    BBC

    Di bandara Muan, di antara kerabat korban yang diwawancarai BBC adalah Shin Gyu-ho, yang kehilangan dua cucu dan menantu laki-lakinya.

    Frustrasi dengan lamanya proses identifikasi, pria berusia 64 tahun itu mengatakan dia sempat berpikir untuk menghancurkan sistem pengeras suara yang digunakan untuk pengarahan polisi karena marah.

    Sementara jasad menantu Shin telah teridentifikasi, ia diberitahu bahwa kedua cucunya seorang siswa kelas dua SMA dan seorang siswa kelas tiga SMA”sulit untuk dikenali”.

    Bagi keponakan Maeng Gi-su dan kedua putra keponakannya, perjalanan perayaan ke Thailand untuk menandai berakhirnya ujian masuk perguruan tinggi berakhir dengan tragedi ketika ketiganya meninggal dalam penerbangan.

    “Saya tidak percaya seluruh keluarga tiba-tiba menghilang,” kata Maeng, 78 tahun, kepada BBC.

    “Hati saya sangat sakit.”

    Maeng Gi-su mengatakan tiga anggota keluarganya ada di dalam pesawat tersebut (BBC)

    Menurut kantor berita Yonhap, 179 orang yang tewas dalam penerbangan 7C2216 berusia antara tiga hingga 78 tahun, meskipun sebagian besar berusia 40-an, 50-an, dan 60-an.

    Dua warga negara Thailand termasuk di antara korban tewas dan sisanya diyakini warga Korea Selatan, kata pihak berwenang.

    Lima orang yang meninggal adalah anak-anak di bawah 10 tahun, dan penumpang termuda adalah seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun.

    Seorang pria berusia enam puluhan mengatakan lima anggota keluarganya yang mencakup tiga generasi berada di pesawat itutermasuk saudara iparnya, putrinya, suaminya dan anak-anak kecil mereka, menurut kantor berita Yonhap.

    Baca juga:

    Banyak penumpang yang merayakan liburan Natal di Thailand dan kembali ke Korsel dengan penerbangan tersebut.

    Sepupu salah satu korban, Jongluk Doungmanee, mengatakan kepada BBC Thai bahwa dia “terkejut” saat mendengar berita tersebut.

    “Saya merinding. Saya tidak percaya,” kata Pornphichaya Chalermsin.

    Jongluk tinggal di Korea Selatan selama lima tahun terakhir dan bekerja di industri pertanian.

    Ia biasanya bepergian ke Thailand dua kali setahun selama liburan untuk mengunjungi ayahnya yang sedang sakit dan dua anaknya yang berusia 7 dan 15 tahundari pernikahan sebelumnya.

    Dia telah menghabiskan lebih dari dua pekan kali ini bersama suaminya, yang telah kembali ke Korea Selatan pada awal Desember.

    Ayahnya, yang menderita penyakit jantung, “berduka” saat mengetahui kematiannya, kata Pornphichaya.

    “Ini tidak tertahankan baginya. Ini adalah putri bungsunya,” katanya, seraya menambahkan bahwa ketiga anaknya bekerja di luar negeri.

    Jongluk Doungmanee dijadwalkan pulang setelah menghabiskan lebih dari dua pekan di Thailand untuk mengunjungi keluarga (Pornphichaya Chalermsin)

    Jeon Je-young, 71 tahun, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa putrinya Mi-Sook, yang diidentifikasi berdasarkan sidik jarinya, sedang dalam perjalanan pulang setelah bepergian dengan teman-temannya ke Bangkok untuk merayakan Natal.

    “Putri saya, yang baru berusia pertengahan 40-an, berakhir seperti ini,” katanya.

    Dia terakhir kali melihatnya pada tanggal 21 Desember, ketika dia membawa makanan dan kalender tahun depan ke rumahnya – yang menjadi momen terakhir mereka bersama.

    Mi-Sook meninggalkan seorang suami dan seorang putri remaja.

    “Ini tidak dapat dipercaya”, kata Jeon.

    Seorang perempuan mengatakan saudara perempuannya, yang sedang menghadapi masa sulit, memutuskan untuk mengunjungi Thailand karena kehidupannya mulai membaik.

    “Dia mengalami banyak kesulitan dan pergi bepergian karena situasinya baru saja mulai membaik,” katanya kepada kantor berita Yonhap.

    Kedua awak kabin yang selamat dari kecelakaan ditemukan di bagian ekor pesawat, bagian paling utuh dari reruntuhan.

    Salah satunya adalah pria berusia 33 tahun, dengan nama keluarga Lee, yang dilarikan ke rumah sakit di Mokpo, sekitar 25 km di selatan bandara,

    Dia kemudian dipindahkan ke sebuah rumah sakit di ibu kota, Seoul, kantor berita Yonhap melaporkan.

    “Ketika saya bangun, saya sudah diselamatkan,” katanya kepada para dokter di rumah sakit, menurut direktur Jeju Air Ju Woong, yang berbicara dalam jumpa pers.

    Korban selamat yang menderita beberapa patah tulang, menerima perawatan khusus karena risiko efek sampingnya, termasuk kelumpuhan total, kata Ju.

    Korban selamat lainnya, seorang pramugari berusia 25 tahun dengan nama keluarga Koo, sedang dirawat di Asan Medical Center di Seoul timur, Yonhap menambahkan.

    Dia mengalami cedera kepala dan pergelangan kaki tetapi dilaporkan dalam kondisi stabil.

    BBC

    ‘Saya melihat asap tebal dan gelap lalu terdengar ledakan’

    Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan bencana itu, tetapi sejumlah saksi mata mengatakan mereka dapat melihat pesawat itu dalam masalah sebelum kecelakaan.

    Pemilik restoran Im Young-Hak mengatakan awalnya ia mengira itu adalah kecelakaan kapal tanker minyak.

    “Saya keluar dan melihat asap tebal dan gelap. Setelah itu, saya mendengar ledakan keras, bukan dari kecelakaan itu sendiri. Kemudian ada lebih banyak ledakan lagisedikitnya tujuh kali,” katanya kepada Reuters.

    “Kami merasa sedih ketika kecelakaan terjadi di belahan dunia lain, tetapi ini terjadi di sini. Ini traumatis.”

    BBC

    Yoo Jae-yong, 41, yang tinggal di dekat bandara, mengatakan kepada media lokal bahwa ia melihat percikan di sayap kanan pesawat sesaat sebelum kecelakaan.

    Kim Yong-cheol, 70, mengatakan pesawat awalnya gagal mendarat dan berputar kembali untuk mencoba lagi.

    Ia menambahkan bahwa ia menyaksikan “asap hitam mengepul ke langit” setelah mendengar “ledakan keras”, kantor berita Yonhap melaporkan.

    Seorang petugas pemadam kebakaran yang dikirim ke lokasi kejadian mengatakan kepada Reuters bahwa ia belum pernah melihat sesuatu “dalam skala ini”.

    BBC

    Reporter BBC di lapangan mengatakan suara tangisan anggota keluarga bergema di terminal pada Minggu malam, sementara yang lain marah karena butuh waktu lama untuk mengidentifikasi jenazah.

    Ratusan orang tetap berada di Bandara Internasional Muan menunggu orang yang mereka cintai diidentifikasi.

    Beberapa telah memberikan sampel air liur DNA kepada pejabat untuk membantu mengidentifikasi jenazah korban, dan pemerintah telah menawarkan layanan pemakaman dan perumahan sementara bagi keluarga yang ditinggalkan.

    Masa berkabung nasional juga telah diumumkan untuk tujuh hari ke depan.

    Keluarga korban tewas sudah berkumpul di Bandara Internasional Muan (Reuters)

    Namun bagi semua orang terkasih dari mereka yang meninggal, masih banyak pertanyaan yang tersisa khususnya penyebab kecelakaan itu, dan apakah kecelakaan itu dapat dihindari.

    “Air di dekat bandara tidak dalam,” kata Jeon kepada Reuters.

    “[Ada] lapangan yang lebih lunak daripada landasan semen ini. Mengapa pilot tidak bisa mendarat di sana saja?”

    Putrinya Mi-Sook sudah hampir sampai di rumah, jadi tidak ada alasan untuk menelepon dan meninggalkan pesan terakhir, katanya.

    “Dia hampir sampai rumah, dia pikir dia akan pulang”.

    Laporan tambahan oleh Thanyaporn Buathong dari BBC Thai

    (nvc/nvc)

  • Pemerintah Korsel Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat

    Pemerintah Korsel Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat

    Anda sedang membaca rangkuman sejumlah berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini, edisi Selasa, 31 Desember, kami awali dari Korea Selatan.

    Perintah pemeriksaan keselamatan pesawat

    Pejabat sementara Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan pemeriksaan sistem operasi seluruh maskapai penerbangan, setelah kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 175 penumpang.

    “Kementerian Perhubungan diminta untuk melakukan pemeriksaan keselamatan darurat terhadap seluruh sistem operasi pesawat guna mencegah terulangnya kecelakaan pesawat,” katanya.

    Peringatan: video di bawah ini bisa menyebabkan anda tidak nyaman

    Sebagai langkah awal, mereka berencana untuk memeriksa 101 pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh semua maskapai penerbangan Korea Selatan mulai hari Senin, dengan fokus pada catatan perawatan komponen utama.

    Sementara itu, para penyelidik masih terus berupaya untuk mengidentifikasi korban dan mencari tahu apa yang menyebabkan bencana udara paling mematikan di Korea Selatan tersebut.

    Kebakaran hotel di Thailand

    Tiga warga negara asing tewas dan setidaknya tujuh orang cedera dalam kebakaran yang terjadi di sebuah hotel dekat kawasan ‘backpacker’ populer di Bangkok, menurut pihak berwenang setempat.

    Kebakaran terjadi di lantai lima Hotel Ember di daerah Khao San, kata Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bangkok.

    Api akhirnya dapat dipadamkan, tapi penyebab kebakaran sedang diselidiki.

    Disebutkan seorang perempuan meninggal di tempat kejadian dan dua pria lainnya dinyatakan meninggal di rumah sakit.

    Kecelakaan bus tewaskan puluhan orang

    Sebuah bus dengan penumpang penuh jatuh ke sungai menewaskan 71 orang, menurut pihak berwenang di Sidama, Etiopia.

    Kecelakaan terjadi di distrik Bona, kata biro komunikasi regional dalam sebuah pernyataan.

    Wosenyeleh Simion, juru bicara pemerintah daerah Sidama, mengatakan bus itu menabrak jembatan dan jatuh ke sungai, sambil mengatakan jalan tersebut memiliki banyak tikungan.

    Beberapa penumpang baru kembali dari acara pernikahan, sementara itu polisi lalu lintas di wilayah tersebut mengatakan bus tersebut kelebihan muatan, yang kemungkinan menyebabkan kecelakaan itu.

    Pertukaran tawanan perang

    Rusia dan Ukraina sudah melakukan penukaran ratusan tawanan perang dalam kesepakatan yang ditengahi Uni Emirat Arab.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan 189 tawanan asal Ukraina, termasuk personel militer, penjaga perbatasan, dan garda nasional, bersama dengan dua warga sipil, sudah dibebaskan.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 150 tentara Rusia dibebaskan dari tahanan sebagai bagian dari pertukaran di mana masing-masing pihak membebaskan 150 orang.

    Tapi tidak jelas mengapa ada jumlah berbeda antara yang dikatakan pihak Ukraina dan Rusia.

  • Kita Bisa Jadikan 2025 Tahun yang Baik

    Kita Bisa Jadikan 2025 Tahun yang Baik

    Berlin

    Saat Jerman menutup tahun ketidakpastian ekonomi dan politik, disusul dengan serangan teror di pasar Natal di Magdeburg yang menewaskan 5 orang dan melukai lebih dari 200 orang, Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pidato Tahun Baru mengimbau agar Jerman tetap bersatu.

    “Malam yang penuh sukacita selama musim perayaan di pasar Natal Magdeburg berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan,” kata Scholz, seraya mencatat bahwa banyak orang bertanya-tanya “dari mana kita bisa mulai menemukan kekuatan untuk melanjutkan setelah bencana seperti ini?”

    “Kita bisa menemukannya dengan berdiri kuat bersama. Kita adalah negara yang bersatu,” ujar Scholz.

    Keamanan Magdeburg menjadi sorotan

    Pemimpin berhaluan kiri ini memuji respon cepat petugas di Magdeburg, termasuk polisi dan tenaga medis. Di sisi lain Scholz menyoroti peran warga biasa seperti penjual sosis yang “menghabiskan waktu semalaman untuk membuatkan teh bagi yang terluka dan bagi para penanggap pertama.”

    Pidatonya ini telah dipersiapkan untuk dipublikasikan hanya beberapa jam setelah para pejabat tinggi keamanan, termasuk Menteri Dalam Negeri Nancy Feaser, diinterogasi di parlemen terkait peristiwa tersebut.

    Laporan-laporan di media mengangkat kemungkinan adanya kelalaian keamanan yang memungkinkan seorang psikiater ateis kelahiran Arab Saudi, Taleb A., untuk melakukan serangan tersebut dengan cara yang sangat mirip dengan penabrakan truk oleh kelompok Islamis di Berlin pada 2016.

    Kanselir Jerman mengecam rumor yang beredar di dunia maya setelah serangan Magdeburg, tetapi juga menjanjikan penyelidikan.

    Scholz mengisyaratkan adanya campur tangan Musk dalam pemilu

    Mengulang seruannya untuk persatuan, Scholz merujuk pada reunifikasi Jerman antara Jerman Barat yang kapitalis dan Jerman Timur yang sosialis sekitar 35 tahun lalu, dengan mengatakan bahwa pengalaman ini “membuktikan bahwa ke mana arah Jerman ke depan akan diputuskan oleh Anda — warga negara.”

    Scholz juga mengatakan bahwa masa depan Jerman “tidak akan diputuskan oleh pemilik saluran media sosial”, sebuah sindiran yang jelas mengarah kepada Elon Musk. Pemilik X itu semakin vokal dalam dukungannya terhadap rival-rival sayap kanan Scholz dari partai AfD.

    Menyikapi kemerosotan ekonomi yang sedang berlangsung, Scholz menunjukkan bahwa Jerman masih memiliki ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China, meskipun populasinya hanya 84 juta orang.

    Scholz mencatat bahwa “masa-masa sulit, itu adalah sesuatu yang dapat kita rasakan bersama.”

    “Perekonomian kita sedang menghadapi tantangan. Biaya hidup telah naik,” tambahnya, sambil merujuk pada “meningkatnya kecemasan akan perang agresi brutal Rusia terhadap Ukraina.”

    “Mempertimbangkan kekhawatiran-kekhawatiran ini, tidak mengherankan jika banyak yang bertanya pada diri sendiri, ke mana arah Jerman setelah ini? Sekali lagi, jawaban saya adalah: Dengan bersatu, kita akan menjadi kuat.”

    Dukungan untuk Ukraina, tanpa menyebutkan Israel atau Gaza

    Scholz juga berjanji bahwa Jerman “tidak akan membiarkan Ukraina dalam kesulitan” dan mempertahankan dukungannya, sambil tetap berkepala dingin dan memastikan bahwa perang tidak menyebar. Pidato Scholz tersebut tidak menyinggung perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza dan titik-titik krisis lainnya di Timur Tengah.

    Scholz juga mengimbau masyarakat untuk memberikan suara pada pemilu yang akan diadakan pada bulan Februari mendatang, dengan mengatakan bahwa situasi dunia saat ini menunjukkan “betapa hebatnya pemilu yang bebas dan adil.”

    “Nasib kita ada di tangan kita sendiri. Kita dapat membuat 2025 menjadi tahun yang baik,” kata Scholz.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

  • Korsel Selidiki Pembatas Beton yang Ditabrak Pesawat Jeju Air

    Korsel Selidiki Pembatas Beton yang Ditabrak Pesawat Jeju Air

    Seoul

    Otoritas Korea Selatan (Korsel) sedang menyelidiki peran pembatas beton di ujung landasan Bandara Internasional Muan yang ditabrak pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Jeju Air dalam insiden pada Minggu (29/12), yang menewaskan sedikitnya 179 orang.

    Para penyelidik Korsel bersama tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Boeing, sebagai produsen pesawat, sedang melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan. Dua bagian kotak hitam pesawat yang telah ditemukan juga mulai diperiksa.

    Pesawat yang membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand menuju ke Korsel itu memberikan panggilan darurat di udara dan melakukan pendaratan tanpa roda atau dengan lambung pesawat di Bandara Internasional Muan sebelum menabrak pembatas beton di ujung landasan dan kemudian terbakar.

    Sedikitnya 179 orang tewas, dengan hanya dua orang yang merupakan awak pesawat berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup dari puing pesawat.

    Para pejabat setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2024), awalnya menyebut kemungkinan bird strike sebagai penyebabnya. Namun para pakar juga menyoroti soal pembatas beton di dekat landasan, dengan video dramatis menunjukkan pesawat meledak dan terbakar saat menabrak pembatas beton tersebut.

    Ketika ditanya apakah bandara diperbolehkan menggunakan beton sebagai pembatas, Direktur Jenderal Kebijakan Bandara pada Kementerian Transportasi, Kim Hong Rak, mengatakan pemerintah akan “meninjau peraturan terkait dan penerapannya”.

    “Apakah struktur ini memperburuk kerusakan adalah… sesuatu yang direncanakan untuk diselidiki secara menyeluruh oleh Komite Investigasi Kecelakaan,” ujar Wakil Menteri Penerbangan Sipil Korsel, Joo Jong Wan, dalam pernyataan kepada wartawan.

  • Israel Ancam Houthi Akan Bernasib Sama dengan Hamas-Hizbullah

    Israel Ancam Houthi Akan Bernasib Sama dengan Hamas-Hizbullah

    New York

    Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, melontarkan ancaman terhadap kelompok Houthi saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB. Danon memperingatkan Houthi berisiko mengalami “nasib menyedihkan” sama seperti Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Israel.

    Houthi, yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel dalam beberapa waktu terakhir, Kelompok itu menyebut serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Tel Aviv.

    Danon dalam pidatonya di forum Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/12/2024), menegaskan bahwa Israel tidak akan mentoleransi serangan lebih lanjut dari Houthi. Dia menyebut pertanyaannya sebagai peringatan terakhir untuk Houthi agar menghentikan rentetan serangan terhadap Israel.

    “Kepada Houthi, mungkin Anda tidak memperhatikan apa yang terjadi di Timur Tengah selama setahun terakhir,” kata Danon dalam pidatonya di hadapan negara anggota Dewan Keamanan PBB pada Senin (30/12) waktu setempat.

    “Baiklah, izinkan saya untuk mengingatkan Anda soal apa yang terjadi pada Hamas, Hizbullah, (rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-) Assad dan semua pihak yang berusaha menghancurkan kami,” ucapnya.

    “Biarkan ini menjadi peringatan terakhir untuk Anda. Ini bukan sebuah ancaman. Ini adalah sebuah janji. Anda akan mengalami nasib menyedihkan yang sama,” tegas Danon dalam peringatan untuk Houthi.

    Danon, dalam pidatonya, juga memperingatkan Iran bahwa Israel memiliki kemampuan untuk menyerang target apa pun di kawasan Timur Tengah, termasuk wilayah Iran. Ditegaskan Danon bahwa Tel Aviv tidak akan mentoleransi serangan-serangan yang dilakukan oleh proksi-proksi Teheran.

  • Presiden China Bahas Perdamaian Dunia dalam Pesan Tahun Baru untuk Putin

    Presiden China Bahas Perdamaian Dunia dalam Pesan Tahun Baru untuk Putin

    Beijing

    Presiden China Xi Jinping berjanji untuk mendorong “perdamaian dunia” dalam pesan Tahun Baru yang disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Xi juga memuji hubungan antara Beijing dan Moskow yang disebutnya “semakin matang”.

    “Tidak peduli bagaimana situasi internasional berubah, China akan tetap teguh dalam memperdalam reformasi secara komprehensif… dan mendorong perdamaian dan pembangunan dunia,” ucap Xi dalam pesan untuk Putin, seperti dilaporkan televisi pemerintah CCTV dan dilansir AFP, Selasa (31/12/2024).

    Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, China berusaha menampilkan diri sebagai pihak yang netral, tidak seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya.

    Namun Beijing tetap menjadi mitra politik dan ekonomi yang dekat dengan Moskow, bahkan membuat sejumlah negara anggota aliansi NATO menuding China sebagai “penggerak” perang. Otoritas Beijing tidak pernah mengecam perang yang berkecamuk di Ukraina.

    Dalam pesannya kepada Putin, Xi memuji hubungan yang terjalin antara China dan Rusia selama ini.

    “Dalam menghadapi perubahan yang berkembang pesat yang belum pernah terlihat dalam satu abad terakhir, dan situasi internasional yang penuh gejolak, China dan Rusia secara konsisten telah bergerak maju bersama-sama di jalur non-blok, non-konfrontasi, dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun,” ujar Xi.

    Kedua presiden disebut memiliki ikatan pribadi yang kuat ini, dengan Xi menyebut Putin sebagai “sahabat terbaiknya” sedangkan Putin memuji Xi sebagai “mitra yang dapat diandalkan”.