Category: Detik.com Internasional

  • Ada di Korsel Saat Korut Luncurkan Rudal, Menlu AS Lontarkan Kecaman

    Ada di Korsel Saat Korut Luncurkan Rudal, Menlu AS Lontarkan Kecaman

    Seoul

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sedang berkunjung ke Korea Selatan (Korsel) ketika Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik dari wilayahnya yang kemudian jatuh ke lautan. Blinken mengecam keras peluncuran rudal Pyongyang tersebut.

    Kecaman itu, seperti dilansir AFP, Senin (6/1/2025), disampaikan Biden bersama-sama dengan Menlu Korsel Cho Tae Yul saat menggelar konferensi pers gabungan di Seoul pada Senin (6/1) waktu setempat.

    “Kami mengecam peluncuran rudal DPRK hari ini, yang merupakan pelanggaran lainnya terhadap banyak resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)” ucap Blinken dalam konferensi pers tersebut, menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.

    Militer Korsel sebelumnya melaporkan Korut meluncurkan rudal balistik dari wilayahnya pada Senin (6/1) waktu setempat. Disebutkan bahwa rudal yang itu jatuh ke perairan Laut Timur, atau yang juga disebut sebagai Laut Jepang.

    Aktivitas peluncuran rudal itu merupakan yang pertama dilakukan Pyongyang pada tahun ini.

    Laporan militer Korsel menyebut rudal Korut itu mengudara sejauh 1.100 kilometer sebelum jatuh ke lautan. Seoul mengatakan pihaknya “memperkuat pengintaian dan kewaspadaan” untuk aktivitas peluncuran lebih lanjut.

    Militer Korsel menambahkan bahwa pihaknya juga “berkoordinasi erat dengan AS dan Jepang” mengenai peluncuran rudal Korut tersebut.

    Lihat Video ‘Korut Tembakan Rudal Balistik saat Menlu AS Kunjungi Korsel’:

  • PM Kanada Justin Trudeau Akan Mundur dari Jabatannya, Ada Apa?

    PM Kanada Justin Trudeau Akan Mundur dari Jabatannya, Ada Apa?

    Ottawa

    Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau kemungkinan akan mengumumkan pengunduran dirinya pekan ini. Kabar pengunduran diri Trudeau yang menjabat selama nyaris satu dekade terakhir ini mencuat saat dia menghadapi perbedaan pendapat besar dalam Partai Liberal yang dipimpinnya.

    Laporan surat kabar terkemuka Kanada, The Globe and Mail, yang mengutip tiga sumber anonim yang memahami masalah internal Partai Liberal, seperti dilansir AFP, Senin (6/1/2025), mengungkapkan bahwa Trudeau akan mengumumkan pengunduran dirinya paling cepat pada Senin (6/1) waktu setempat.

    Pengumuman ini, menurut sumber yang dikutip The Globe and Mail, kemungkinan besar akan disampaikan sebelum kaukus nasional Partai Liberal digelar pada Rabu (8/1) mendatang.

    Namun belum diketahui secara jelas apakah Trudeau akan tetap menjabat sementara partainya mencari pemimpin baru.

    Popularitas Trudeau semakin memudar dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintahannya berhasil lolos dari serangkaian mosi tidak percaya yang diajukan ke parlemen Kanada dan kritikan menyerukan pengunduran dirinya semakin banyak.

    Dia sebelumnya berjanji untuk tetap memimpin Partai Liberal menuju pemilu yang dijadwalkan pada Oktober 2025. Namun dia menghadapi tekanan lebih lanjut dari Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengancam akan menerapkan tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang Kanada.

    Wakil PM Kanada Chrystia Freeland telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Desember lalu, usai berselisih pendapat dengan Trudeau soal cara menghadapi rencana Trump. Hal itu momen perbedaan pendapat pertama yang mencuat ke publik antara PM dan Wakil PM dalam kabinet Trudeau.

  • Badan Anti-Korupsi Korea Selatan Desak Polisi Tangkap Yoon Suk Yeol

    Badan Anti-Korupsi Korea Selatan Desak Polisi Tangkap Yoon Suk Yeol

    Seoul

    Badan Anti-Korupsi Korea Selatan (Korsel) telah meminta polisi untuk mengambil alih eksekusi surat perintah penangkapan untuk Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, pada Senin (6/01). Sebelumnya upaya penangkapan gagal dilakukan pada Jumat (3/1). Saat itu, para pengawal Yoon membentuk rantai manusia untuk memblokir akses para penyelidik.

    Tim penyelidik gabungan dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dan polisi sedang menyelidiki tuduhan bahwa Yoon mendalangi pemberontakan dengan pemberlakuan darurat militer yang hanya berlangsung singkat.

    Dalam pernyataannya kepada wartawan, CIO telah mengirimkan pemberitahuan kepada polisi untuk mengambil alih wewenang. Langkah ini dilakukan di tengah rasa frustrasi para pengkritik Yoon terhadap CIO karena hingga saat ini belum juga mengeksekusi surat perintah penangkapan, yang berakhir pada Senin, 6 Januari 2025.

    Melansir Reuters, seorang pejabat polisi mengatakan bahwa mereka sedang “meninjau hukum secara internal” menyusul permintaan dari CIO.

    Pengacara Yoon berargumen bahwa pasukan anti-korupsi yang memimpin investigasi kriminalnya tidak memiliki wewenang di bawah hukum Korea Selatan untuk menyelidiki kasus apa pun yang melibatkan tuduhan pemberontakan.

    Pengadilan Distrik Barat Seoul pada Minggu (5/1) menolak keberatan yang diajukan oleh tim hukum Yoon yang berusaha untuk membatalkan surat perintah penangkapan presiden dan menggeledah kediaman resminya.

    Melansir AP, tim kuasa hukum Yoon mengatakan bahwa mereka akan mengajukan tuntutan terhadap Kepala Jaksa Penuntut Umum Badan Anti-korupsi Korsel, Oh Dong-woon, dan sekitar 150 penyelidik dan petugas polisi yang terlibat dalam upaya penahanan pada Jumat (3/1), yang menurut mereka melanggar hukum.

    Menteri Luar Negeri AS akan berkunjung ke Korea Selatan

    Melansir Reuters, di tengah ketegangan politik yang sedang berlangsung, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengunjungi Korea Selatan pada minggu ini. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Blinken akan bertemu dengan para pejabat senior pemerintah untuk menegaskan kembali aliansi dengan Seoul.

    Kunjungannya dilakukan setelah deklarasi darurat militer yang dilakukan oleh Yoon bulan lalu membuat Korea Selatan mengalami kekacauan politik, yang memicu kecaman dari para pejabat di Washington.

    CIO sendiri adalah lembaga independen yang diluncurkan pada Januari 2021 untuk menyelidiki pejabat tinggi termasuk presiden dan anggota keluarga mereka, tetapi tidak memiliki wewenang untuk mengadili presiden.

    Sebaliknya, CIO diwajibkan oleh hukum untuk merujuk kasus tersebut ke kantor kejaksaan untuk mengambil tindakan apa pun termasuk dakwaan setelah pemeriksaan selesai.

    Yoon sebut akan “berjuang sampai akhir” untuk tak digulingkan

    Melansir AP, Pengadilan Distrik Barat Seoul pada Selasa (31/12) telah mengeluarkan surat perintah untuk menahan Yoon dan surat perintah terpisah untuk menggeledah kediamannya setelah Yoon menolak hadir untuk diinterogasi terkait dekrit darurat militer yang dikeluarkannya pada tanggal 3 Desember 2024. Namun, mengeksekusi surat perintah tersebut menjadi rumit selama Yoon masih berada di kediaman resminya.

    Yoon telah bersumpah untuk “berjuang sampai akhir” melawan upaya untuk menggulingkannya. Meskipun darurat militer hanya berlangsung beberapa jam, hal ini memicu gejolak yang mengguncang politik, diplomasi, dan pasar keuangan Korsel selama berminggu-minggu dan mengekspos kerapuhan demokrasi Korea Selatan di tengah masyarakat yang sangat terpolarisasi.

    Kekuasaan kepresidenan Yoon dibekukan setelah Majelis Nasional yang didominasi oleh oposisi memilih untuk memakzulkannya pada tanggal 14 Desember 2024, dengan menuduhnya melakukan pemberontakan, dan nasibnya sekarang berada di tangan Mahkamah Konstitusi, yang sedang mempertimbangkan apakah akan secara resmi mencopot Yoon dari jabatannya atau mengembalikan jabatannya.

    Jumat (3/1), puluhan penyidik badan anti-korupsi dan polisi gagal menahan Yoon. Setelah melewati unit militer yang menjaga kediaman Yoon, para penyelidik dan polisi berhasil mendekat sekitar 218 meter dari kediaman Yoon, tapi dihentikan oleh barikade yang terdiri dari sekitar 10 kendaraan dan sekitar 200 anggota pasukan keamanan presiden dan tentara. Namun, tak bisa dipastikan apakah saat itu Yoon berada di dalam kediamannya.

    Dalam sebuah pesan video pada Minggu (5/1), Kepala Dinas Keamanan Kepresidenan, Park Jong-joon, mengatakan bahwa mereka memiliki kewajiban hukum untuk melindungi presiden yang sedang menjabat. Park mengatakan bahwa ia menginstruksikan anggotanya untuk tidak menggunakan kekerasan dan menyerukan kepada badan anti-korupsi dan polisi untuk mengubah pendekatan mereka.

    Pengacara Yoon pun berargumen bahwa penahanan dan penggeledahan terhadap presiden tidak dapat dilakukan di kediamannya karena adanya undang-undang yang melindungi lokasi yang berpotensi terkait dengan rahasia militer tanpa persetujuan orang yang bertanggung jawab, yaitu Yoon sendiri.

    Ratusan warga Korsel berunjuk rasa di dekat kediaman Yoon

    Sejak Senin (6/1) dini hari, selama berjam-jam, ratusan warga Korea Selatan berunjuk rasa di dekat kediaman Yoon dengan membungkus diri mereka dengan tikar berlapis perak untuk melawan suhu yang sangat dingin. Ini adalah malam kedua protes berturut-turut dilakukan para demonstran yang menyerukan penggulingan dan penangkapan Yoon.

    Sejak Minggu (5/1), ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan yang bersalju di Seoul untuk berunjuk rasa, baik mendukung dan menentang penangkapan Yoon.

    “Kita harus membangun kembali fondasi masyarakat kita dengan menghukum presiden yang telah mengingkari konstitusi,’ kata Yang Kyung-soo, Pemimpin Konfederasi Serikat Buruh Korea, kelompok buruh utama yang turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.

    “Kita harus menjatuhkan penjahat Yoon Suk Yeol dan menangkap serta menahannya sesegera mungkin,” tambahnya.

    Unjuk rasa pro Yoon

    Tidak jauh dari demonstrasi anti-Yoon terdapat kelompok pendukung yang memegang spanduk bertuliskan “Kami akan berjuang untuk Presiden Yoon Suk Yeol.”

    Plakat lainnya bertuliskan “Hentikan Pencurian” – frasa yang dipopulerkan oleh para pendukung Presiden AS terpilih Donald Trump setelah ia kalah dari Joe Biden dalam Pemilu AS 2020.

    Mereka mengecam pemakzulannya dan berjanji untuk memblokir setiap upaya untuk menahannya.

    mel/rs (Reuters, AP)

    (nvc/nvc)

  • Badai Salju Selimuti Eropa, Kacaukan Perjalanan Liburan Tahun Baru

    Badai Salju Selimuti Eropa, Kacaukan Perjalanan Liburan Tahun Baru

    Pembatalan penerbangan juga terjadi di Belanda, dengan sedikitnya 70 penerbangan terpaksa dibatalkan di Bandara Schiphol yang merupakan pusat perjalanan udara di Eropa. Lebih dari 200 penerbangan lainnya mengalami penundaan akibat kondisi bersalju landasan.

    Pembatalan banyak terjadi pada penerbangan dengan tujuan negara-negara Eropa, meskipun penerbangan jarak jauh juga terdampak dengan layanan penerbangan ke Newark dan Detroit di Amerika Serikat (AS) juga dibatalkan.

    Sementara itu di Spanyol, para pelancong menghadapi penundaan besar-besaran di beberapa bandara setempat hingga selama 3,5 jam. Beberapa penerbangan yang tiba di Bandara Madrid dan Bandara Barcelona dari sejumlah kota di Eropa dibatalkan.

    Penerbangan yang terdampak itu berasal dari Frankfurt, Cologne, Munich, Amsterdam, Rotterdam, Liverpool, Manchester, London dan Paris.

    Tidak ada peringatan salju atau es yang dirilis untuk Spanyol, namun peringatan level kuning untuk angin kencang diberlakukan di beberapa wilayah bagian utara negara tersebut.

    Penutupan bandara juga terjadi di Republik Ceko, terutama di Bandara Vaclav Havel yang terpaksa ditutup sementara karena adanya hujan yang membekukan dan “black ice” pada Minggu (5/1) waktu setempat. Diperkirakan bandara itu akan dibuka kembali pada malam hari.

    Juru bicara bandara setempat, Denisa Hejtmankova, mengatakan bahwa penutupan itu berdampak pada puluhan penerbangan, dengan sejumlah penerbangan dialihkan ke kota-kota lainnya.

    Lihat Video ‘Kota Yorkshire Inggris Tertutup Salju Ekstrem’:

    (nvc/idh)

  • Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Jatuh ke Lautan

    Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Jatuh ke Lautan

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan rudal balistik dari wilayahnya pada Senin (6/1) waktu setempat. Rudal yang diluncurkan Pyongyang itu dilaporkan jatuh ke perairan Laut Timur, atau yang juga disebut sebagai Laut Jepang.

    Aktivitas peluncuran rudal Korut ini, seperti dilansir AFP, Senin (6/1/2025), dilaporkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dan merupakan yang pertama dilakukan Pyongyang pada tahun ini.

    “Korea Utara mengirimkan rudal balistik tidak teridentifikasi ke Laut Timur,” sebut militer Korsel dalam pernyataannya.

    Peluncuran rudal terbaru Korut ini bertepatan ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken datang mengunjungi Seoul untuk melakukan pembicaraan dengan jajaran menteri utama Korsel.

    Selain merupakan peluncuran pertama pada tahun ini, aktivitas balistik ini terjadi setelah pada November lalu, Korut melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang berbahan bakar solid dan diklaim sebagai rudal paling canggih dan kuat.

    Itu menjadi uji coba senjata pertama yang dilakukan rezim pemimpin Korut Kim Jong Un sejak dituduh mengirimkan tentara untuk membantu Rusia berperang melawan Ukraina.

  • Paspampres Korsel Jelaskan Alasan Halangi Penangkapan Yoon Suk Yeol

    Paspampres Korsel Jelaskan Alasan Halangi Penangkapan Yoon Suk Yeol

    Seoul

    Kepala keamanan untuk Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus nonaktif setelah dimakzulkan parlemen, menjelaskan alasannya menghalangi penangkapan Yoon oleh aparat penegak hukum terkait penyelidikan darurat militer.

    Park Chong Jun, yang menjabat sebagai kepala keamanan kepresidenan Korsel, mengatakan dirinya tidak dapat bekerja sama dalam upaya menangkap Yoon dengan mengutip perdebatan hukuman seputar surat perintah penangkapan sebagai alasan kurangnya kerja sama dari pihaknya.

    “Tolong jangan melontarkan pernyataan yang menghina bahwa pasukan keamanan presiden telah berubah menjadi tentara swasta,” ucap Park dalam pernyataannya, seperti seperti dilansir Reuters, Senin (6/1/2025).

    Park mengatakan pihaknya telah memberikan keamanan kepada semua Presiden Korsel selama 60 tahun, terlepas dari apa pun afiliasi politiknya.

    Pernyataan Yoon ini berpotensi mendorong krisis politik ke arah konfrontasi berisiko tinggi lainnya. Diketahui bahwa surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan untuk Yoon akan berakhir masa berlakunya pada Senin (6/1) tengah malam waktu setempat.

    Komentar itu disampaikan setelah pengadilan Seoul menolak aduan yang diajukan pengacara Yoon soal surat perintah penangkapan itu ilegal dan tidak sah.

    “Menilai keabsahan interpretasi dan eksekusi hukum apa pun itu sulit. Jika terjadi kesalahan legalitas penegakan hukum terhadap presiden petahana, maka akan menjadi masalah besar,” kata salah satu pengacara Yoon, Seok Dong Hyeon, dalam pernyataanya via Facebook.

  • DPR Tak Tunda Pengesahan Kemenangan Trump Meski Badai Salju Landa AS

    DPR Tak Tunda Pengesahan Kemenangan Trump Meski Badai Salju Landa AS

    Jakarta

    Badai dahsyat musim dingin melanda wilayah Amerika Serikat (AS). Badai dahsyat itu bergerak menuju wilayah Atlantik tengah, saat Washington DC tengah bersiap mengesahkan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Dilansir Reuters, Senin (6/1/2025), badai musim dingin membawa salju, es, dan suhu beku ke sebagian besar wilayah AS pada hari Minggu (5/1). Setidaknya ada 60 juta orang yang berada di belasan negara bagian terancam.

    Kini, Washington D.C. bersiap menghadapi salju lebat yang menusuk usai badai tersebut dilaporkan bergerak menuju Atlantik tengah. Di hari yang sama, Kongres AS akan menggelar pertemuan untuk mengesahkan pemilihan Donald Trump dari Partai Republik sebagai presiden.

    Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson mengatakan kepada Fox News bahwa cuaca tidak akan menghalangi anggota parlemen untuk melaksanakan tugas mereka. Namun, diinformasikan kantor manajemen personalia, kantor-kantor federal di ibu kota negara akan ditutup.

    Kansas dan beberapa bagian Missouri barat laut mengalami kondisi badai salju hingga Minggu sore. Merujuk laporan otoritas setempat, jalan raya diselimuti salju dan es, dan pejabat mewanti-wanti penduduk untuk menghindari perjalanan.

    Total salju setinggi antara enam dan 12 inci (15 hingga 30 cm) diperkirakan turun dari Ohio selatan hingga Washington.

    Di Kentucky utara dan Virginia Barat selatan, hujan es dan hujan es akan menghasilkan “akumulasi es yang berbahaya,” kata laporan dari National Weather Service (NWS).

    Foto: Badai Musim Dingin Bikin Jalanan AS Memutih Tertutup Salju . Foto: Getty Images via AFP/CHASE CASTOR

    Badai tersebut menyebabkan ratusan penerbangan, termasuk lebih dari 275 penerbangan di Kansas City dan St. Louis, menurut situs web pelacakan penerbangan FlightAware.

    Pemerintah di beberapa negara bagian, termasuk Kansas, Kentucky, Arkansas, Virginia Barat, dan Virginia, mengumumkan keadaan darurat.

    Badai akan bergerak ke lepas pantai pada Senin malam, tetapi udara Arktik yang sangat dingin akan bergerak di belakangnya, dengan suhu siang hari pada Senin dan Selasa diperkirakan 10 hingga 20 derajat F di bawah rata-rata dari Great Plains hingga Pantai Timur, kata NWS.

    (taa/yld)

  • Ancang-ancang Pembalasan Rusia atas Rudal Buatan AS

    Ancang-ancang Pembalasan Rusia atas Rudal Buatan AS

    Moskow

    Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut, bahkan memanas. Kini, Rusia bersumpah akan melakukan pembalasan setelah Ukraina menembakkan rudal buatan Amerika Serikat (AS) ke wilayahnya.

    Rusia mengklaim sistem pertahanan udaranya telah menembak jatuh delapan rudal ATACMS buatan AS yang ditembakkan oleh Ukraina. Rusia menganggap rudal yang punya jangkauan hingga 300 Km tersebut sebagai eskalasi besar dalam perang.

    Dilansir CNN, Minggu (5/1/2025), Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh delapan rudal balistik bersama 72 pesawat udara tak berawak (UAV) atau drone Ukraina. Rusia menganggap tindakan rezim Kyiv yang didukung oleh Barat akan dibalas.

    Rusia mengatakan beberapa drone dihancurkan di wilayah Leningrad di barat laut dan satu di Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak akhir musim panas lalu. Presiden AS Joe Biden yang akan lengser sebelumnya telah menyetujui penggunaan ATACMS oleh Ukraina.

    Biden saat itu mengatakan izin menembakkan rudal tersebut sebagian sebagai tanggapan terhadap Rusia yang memperluas konflik dengan mengerahkan pasukan Korea Utara (Korut). Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengancam akan menanggapi serangan ATACMS oleh Ukraina dengan rudal balistik baru Rusia yang berkemampuan nuklir ‘Oreshnik’.

    Bulan lalu, Putin mengisyaratkan rudal itu dapat ditembakkan ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Peluncuran senjata eksperimental itu pertama kali dan satu-satunya dilakukan dengan menargetkan wilayah Dnipro Ukraina pada 21 November 2024.

    Kantor berita pemerintah Rusia, TASS, menyebut serangan pesawat nirawak Ukraina telah membuat pembatasan sementara diberlakukan di bandara St Petersburg. Gubernur oblast Leningrad, Aleksandr Drozdenko, mengatakan lewat Telegram bahwa ‘malam dan pagi hari tanggal 4 Januari memecahkan rekor dalam hal jumlah UAV yang dihancurkan’ dengan empat UAV ditembak jatuh di wilayahnya.

    Seorang pejabat keamanan Ukraina, Andrii Kovalenko, mengatakan pelabuhan di Leningrad menjadi sasaran. Dia menyebutnya sebagai ‘instrumen kelangsungan hidup ekonomi dan militer Rusia secara terpisah’.

    Rusia sendiri meluncurkan total 81 pesawat nirawak ke Ukraina pada Jumat hingga Sabtu malam. Komando Angkatan Udara Ukraina drone itu termasuk pesawat nirawak Shahed buatan Iran dan ‘berbagai jenis pesawat nirawak tiruan’.

    Sekitar 34 pesawat nirawak serang Shahed dan jenis pesawat nirawak lainnya ditembak jatuh. Pesawat nirawak yang ditembak jatuh tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah Chernihiv dan Sumy.

    Ukraina memasuki tahun 2025 dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam konflik yang dimulai pada Februari 2022. Rusia memperoleh keuntungan di garis depan timur.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai desa Nadiya di wilayah Luhansk timur Ukraina. Di Donetsk, pusat Pokrovsk berada di bawah tekanan Rusia yang semakin meningkat karena pasukan Ukraina kehilangan wilayah di selatan dan timur kota tersebut.

    Ukraina juga khawatir bahwa pemerintahan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang diprediksi memangkas bantuan militer. Trump sendiri telah berjanji untuk mengakhiri konflik tersebut.

    Ukraina Klaim Bikin Rusia dan Korut Rugi Besar di Perbatasan

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengklaim pasukannya telah membuat pasukan Rusia dan Korut menderita kerugian besar dalam pertempuran di wilayah Kursk yang terletak di selatan Rusia. Dia menyebut Rusia telah kehilangan satu batalion.

    Dilansir Reuters, Minggu (5/1), Ukraina dan negara-negara Barat menyebut ada 11.000 tentara Korut yang dikerahkan di wilayah Kursk. Pasukan Ukraina telah menduduki sebagian besar wilayah itu setelah melancarkan serangan lintas perbatasan massal pada bulan Agustus 2024.

    Zelenskiy, yang mengutip laporan dari komandan tinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi, menyebut pertempuran terjadi di dekat desa Makhnovka. Lokasi itu tidak jauh dari perbatasan Ukraina.

    “Dalam pertempuran kemarin dan hari ini di dekat satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, tentara Rusia kehilangan hingga satu batalion tentara infanteri Korea Utara dan pasukan terjun payung Rusia. Ini signifikan,” ujar Zelenskiy.

    Namun, dia tidak memberikan berapa jumlah pasti pasukan Rusia yang tewas. Jumlah anggota satu batalion dapat bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari ratusan tentara. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan Presiden Ukraina itu.

    Zelenskiy juga melaporkan kerugian besar Korut di wilayah Kursk pada pekan lalu. Dia menyebut pasukan Korut tidak dilindungi oleh pasukan Rusia yang bertempur bersama mereka.

    Dia juga mengatakan warga Korut mengambil tindakan ekstrem untuk menghindari penangkapan. Dalam beberapa kasus, katanya, tentara Korut dieksekusi oleh pasukan mereka sendiri.

    Dalam pernyataan terakhirnya, Zelenskiy mengatakan ‘pertempuran sengit’ telah berkecamuk di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km dengan situasi tersulit di dekat kota Pokrovsk. Dia mengatakan pasukan Rusia terus mengerahkan sejumlah besar personel mereka sendiri dalam serangan.

    Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan Pokrovsk, yang merupakan wilayah Ukraina, tetap menjadi sektor garis depan ‘terpanas’. Pasukan Rusia terus melancarkan serangan baru di dekat kota itu dalam upaya untuk melewatinya dari selatan dan memutus rantai pasokan ke pasukan Ukraina.

    Kota tersebut merupakan rumah bagi tambang yang merupakan satu-satunya pemasok batu bara untuk industri baja Ukraina yang dulunya raksasa. Jumlah itu memiliki populasi sekitar 60.000 orang sebelum perang. Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 dari mereka masih tinggal di kota itu.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/rfs)

  • Badan Antikorupsi Korsel Minta Polisi Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol

    Badan Antikorupsi Korsel Minta Polisi Tangkap Presiden Yoon Suk Yeol

    Jakarta

    Badan Antikorupsi Korea Selatan atau The Corruption Investigation Office for High-ranking Officials (CIO) meminta polisi mengambil alih pelaksanaan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan. Permintaan ini diajukan saat batas waktu penangkapan memasuki hari terakhir.

    Dilansir kantor berita Yonhap, Senin (6/1/2025), Badan antikorupsi negara itu meminta polisi mengambil alih penangkapan Yoon, presiden yang dimakzulkan atas upaya penerapan darurat militer. Permintaan itu telah diajukan melalui surat resmi.

    “Kami sedang melakukan peninjauan hukum secara internal,” kata seorang pejabat polisi kepada Yonhap.

    CIO menghentikan pelaksanaan surat perintah tersebut pada hari Jumat lalu usai bersitegang selama berjam-jam dengan staf keamanan Yoon di kediaman presiden.

    Badan tersebut telah bekerja sama dengan kepolisian dan unit investigasi Kementerian Pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama atas penerapan darurat militer yang dilakukan Yoon pada tanggal 3 Desember.

    Dengan surat perintah yang akan berakhir pada tengah malam, CIO diperkirakan akan melakukan upaya kedua untuk menahan Yoon atau meminta perpanjangan waktu.

    (taa/yld)

  • Hamas Setuju Bebaskan 34 Sandera Israel Tahap Pertama Pertukaran

    Hamas Setuju Bebaskan 34 Sandera Israel Tahap Pertama Pertukaran

    Jakarta

    Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa kelompok Palestina tersebut siap membebaskan 34 sandera Israel. Hal ini disebut “tahap pertama” dari kesepakatan pertukaran tahanan yang potensial.

    “Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan Israel dari daftar yang diajukan oleh Israel sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan,” kata pejabat tersebut seperti dilansir AFP, Senin (6/1/2025).

    Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Hamas belum memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan tersebut.

    Pejabat Hamas, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena ia tidak berwenang untuk membahas negosiasi, mengatakan 34 sandera yang akan dimasukkan dalam pertukaran awal tersebut mencakup semua wanita, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit yang masih ditahan di Gaza.

    Pejabat tersebut mengatakan Hamas membutuhkan waktu untuk memastikan apakah mereka masih hidup.

    “Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Namun, kelompok tersebut membutuhkan waktu seminggu untuk berkomunikasi dengan para penculik dan mengidentifikasi mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal,” kata pejabat tersebut.

    Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang, 96 orang masih berada di Gaza termasuk 34 orang yang menurut militer Israel sudah meninggal.

    (rfs/rfs)