Category: Detik.com Internasional

  • Parah! Penjarahan Terjadi Saat Kebakaran Hutan di Los Angeles

    Parah! Penjarahan Terjadi Saat Kebakaran Hutan di Los Angeles

    Los Angeles

    Tak hanya menghadapi kobaran api dahsyat, para penduduk Los Angeles di Amerika Serikat (AS) juga menghadapi ancaman penjarahan terhadap rumah-rumah mereka yang rusak akibat kebakaran hutan. Otoritas berwenang menangkap para pelaku penjarahan yang beraksi saat kebakaran berkobar.

    Para penduduk Los Angeles yang terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka akibat kebakaran hutan, kini juga harus melakukan patroli bergiliran di ruas jalanan dekat rumah mereka untuk mengusir para penjarah tersebut.

    Otoritas setempat, seperti dilansir AFP, Jumat (10/1/2025), menyebut sedikitnya 20 orang telah ditangkap setelah kebakaran besar menghanguskan rumah dan bangunan di kota terbesar kedua di AS tersebut.

    Kepolisian setempat memperingatkan bahwa para personel mereka dikerahkan dan bersiaga di area-area terdampak kebakaran dan akan menindak siapa pun yang mereka anggap tidak seharusnya ada di sana.

    Dengan luasnya area yang hangus akibat kebakaran, yang menyelimuti area Pacific Palisaders dan area sekitar Altadena, warga Los Angeles yang mengungsi khawatir tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan di lingkungan rumah yang mereka tinggalkan.

    Oleh karena, beberapa warga nekat melakukan patroli di lingkungan rumah mereka.

    Salah satu warga setempat, yang rumahnya hanya tersisa sedikit akibat kebakaran yang menyelimuti Altadena, menuturkan kepada AFP bahwa dirinya bekerja sama dengan beberapa tetangganya untuk berpatroli.

  • Ganasnya Kebakaran Hutan Los Angeles, Biden: Paling Parah dalam Sejarah!

    Ganasnya Kebakaran Hutan Los Angeles, Biden: Paling Parah dalam Sejarah!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut kebakaran hutan yang kini menyelimuti Los Angeles sebagai yang paling parah dalam sejarah negara bagian California. Biden menjanjikan bantuan dana dan sumber daya federal tambahan untuk membantu California mengatasi kebakaran dahsyat tersebut.

    “Ini adalah kebakaran yang paling luas dan paling menghancurkan dalam sejarah California,” sebut Biden saat mengadakan pertemuan khusus dengan para pejabat senior pemerintahan di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Jumat (10/1/2025).

    Biden menyebut orang-orang di Los Angeles saat ini “hidup dalam mimpi buruk” akibat kebakaran hutan yang meluas. Dia juga memuji para petugas pemadam kebakaran yang nekat berlari ke dalam api demi memadamkan kebakaran sebagai “pahlawan”.

    Biden membatalkan rencana kunjungan kenegaraan ke Italia yang dijadwalkan pada Kamis (9/1) dan memilih tetap berada di Washington DC untuk mengkoordinasikan tanggapan pemerintah AS terhadap kebakaran hutan di Los Angeles tersebut.

    Los Angeles yang merupakan kota terbesar kedua di AS diselimuti kebakaran hutan yang semakin meluas beberapa hari terakhir. Lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka, dengan hingga 1.500 bangunan, termasuk rumah warga, hangus dilalap api.

    Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menyebut sedikitnya lima orang tewas, namun dia mengkhawatirkan adanya lebih banyak korban jiwa.

    Dalam pernyataannya, Biden mengatakan pemerintah federal AS akan menanggung 100 persen biaya penanganan bencana selama 180 hari pertama, atas permintaan Gubernur California Gavin Newsom.

    Dituturkan juga oleh Biden bahwa dirinya telah memerintahkan pengerahan 400 petugas pemadam kebakaran federal serta 30 pesawat dan helikopter pemadam kebakaran ke Los Angeles. Sementara Pentagon akan mengirimkan delapan pesawat berukuran besar dan 500 personel pembersih kebakaran hutan.

    Lihat Video ‘Penampakan Los Angeles Bak Kota Pascakiamat Setelah Dilanda Kebakaran Hutan’:

  • Trump Bilang Putin Ingin Bertemu, Pertemuan Sedang Diatur

    Trump Bilang Putin Ingin Bertemu, Pertemuan Sedang Diatur

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin ingin bertemu dengannya. Trump menyebut pertemuan antara keduanya sedang diatur.

    Trump membuat pernyataan tersebut pada Kamis (9/1/2025) waktu setempat, hanya satu setengah minggu sebelum menjabat. Ini disampaikannya menyusul janji selama kampanyenya untuk membawa perdamaian ke Ukraina, yang telah diinvasi Rusia sejak Februari 2022.

    “Ia ingin bertemu, dan kami sedang mengaturnya,” kata Trump pada pertemuan dengan para gubernur dari Partai Republik di resor Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida.

    “Presiden Putin ingin bertemu, ia mengatakannya bahkan di depan umum, dan kita harus mengakhiri perang itu, itu benar-benar kacau,” imbuh Trump, dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/1/2025).

    Trump tidak pernah mengajukan usulan konkret untuk gencatan senjata atau kesepakatan damai, dan sering mengkritik sejumlah besar bantuan militer yang dikirim Amerika Serikat ke Ukraina.

    Trump juga sering mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai “penjual,”. Dia juga membuat heran di Washington dengan jarang mengkritik Putin, bahkan berbicara dengan kagum tentang pemimpin Kremlin tersebut.

    Selain mengkritik bantuan militer besar-besaran yang dikirim ke Ukraina di bawah Presiden Joe Biden, Trump telah menimbulkan keraguan atas keterlibatan AS yang berkelanjutan dalam aliansi militer Barat, NATO.

    (ita/ita)

  • Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan kunjungan pertama ke Afrika pada bulan Desember 2024 silam, di penghujung masa jabatannya.

    Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegakkan tradisi selama tiga dekade dengan menjadikan Afrika sebagai tujuan pertama dalam kalender diplomatik Beijing.

    Pada akhir minggu ini, Wang akan mengunjungi Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.

    Meskipun tidak pernah jelas sebelumnya di mana delegasi Cina akan berlabuh, kunjungan tersebut “bergema di Afrika sebagai pengingat komitmen Cina yang konsisten, berbeda dengan pendekatan AS, Inggris, dan Uni Eropa,” kata Eric Olander, salah satu pendiri China-Global South Project, sebuah proyek multimedia yang meliput keterlibatan Cina di Selatan, kepada kantor berita Reuters.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai tahun 2024 dengan kunjungan ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola. “Namun, perbedaan antara pendekatan Amerika Serikat dan Cina sangat mencolok, menurut analis Nigeria Ovigwe Eguegu, yang meneliti keterlibatan Beijing di seluruh Afrika.

    “Yang satu berkunjung saat dia cuma punya waktu senggang, yang lain menjadikannya tradisi. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi juga substansi, karena itulah yang membuat hubungan berkembang,” katanya kepada DW, seraya mencatat bahwa Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun terakhir.

    Diplomasi untuk Afrika

    Berbicara di ibu kota Namibia, Windhoek, Wang mengatakan dia berharap kunjungannya akan “menunjukkan kepada dunia bahwa Cina akan selalu menjadi teman yang dapat dipercaya bagi Afrika, mitra paling dapat diandalkan dalam mengejar pembangunan dan revitalisasi.”

    Bagi Christian-Geraud Neema, seorang analis di China-Global South Project, keuntungan Cina adalah bahwa negara Barat, dan khususnya Eropa, kesulitan berinteraksi dengan negara-negara Afrika dengan cara yang menarik bagi para pemimpin Afrika.

    “Kesenjangan ekonomi antara Eropa dan Afrika terlalu besar, dari pembangunan hingga infrastruktur. Eropa tidak tahu tawaran seperti apa yang harus diajukan yang sesuai untuk negara-negara Afrika,” katanya.

    Jalan baru bagi ekonomi ekspor Cina

    Keputusan Wang mengunjungi Afrika, dan khususnya Republik Kongo, dinilai penting secara strategis. Pemerintah di Brazzaville baru-baru ini menjadi ketua bersama Forum Kerja Sama Cina-Afrika, FOCAC, yang menetapkan agenda hubungan kedua pihak.

    Banyak analis percaya Cina menggunakan KTT FOCAC 2024 untuk memformalkan inisiatif ekonomi di seluruh Afrika, sambil menjanjikan bantuan keuangan senilai USD51 miliar.

    “Rencana pembangunan jangka panjang Afrika sedang dipertimbangkan. Kami melihat Cina menyelaraskan diri dengan Agenda 2063, yang diusulkan oleh Uni Afrika, misalnya,” kata Cliff Mboya, seorang peneliti di Afro-Sino Center of International Relations yang berbasis di Ghana.

    Contoh proyek infrastruktur yang dibangun Cina semakin meningkat, baik dari segi visibilitas maupun kepentingan, baik itu Jalan Tol Nairobi yang baru, ladang angin di provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, atau Pelabuhan Lekki dan Zona Perdagangan Bebas Nigeria.

    Namun, ekonomi Cina melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara Afrika menawarkan peluang bisnis dan jalan keluar krisis bagi perusahaan infrastruktur milik pemerintah Cina.

    Sektor energi terbarukan Cina yang sedang berkembang juga sedang mencari pelanggan baru di luar AS dan Uni Eropa. “Kami melihat penekanan pada keberlanjutan dan pembangunan hijau. FOCAC tahun lalu sangat penting karena Afrika tampil sangat kuat untuk memperjelas apa yang mereka harapkan dari Cina. Dan kami melihat Cina menanggapi dengan janji-janji dan rencana ini,” kata Mboya.

    Integrasi pasar Afrika dengan Cina

    Dia berharap, kunjungan Wang akan berperan penting dalam menjalankan rencana tersebut. Namun bagi Ovigwe Eguegu, Cina, dengan melanjutkan penekanannya pada perdagangan di Afrika, mulai menuai apa yang telah ditaburnya.

    “Terlepas dari berbagai masalah di benua itu, Afrika memiliki populasi dan kelas menengah yang tumbuh cepat, dan bagi negara yang berorientasi ekspor seperti Cina, benua ini bisa menjadi pasar eksternal untuk mengimbangi kecemasan geopolitik saat ini,” katanya.

    Tantangannya, dari perspektif Beijing, adalah membuat konsumen dan pasar Afrika siap untuk menampung produk-produk Cina, “khususnya energi dan teknologi terbarukan,” kata Eguegu.

    “Hal ini memerlukan investasi di sektor-sektor tertentu di seluruh Afrika untuk mendorong industrialisasi guna menciptakan lapangan kerja dan permintaan akan barang-barang Cina.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Heboh Trump Ingin Kuasai Greenland, Rusia Bilang Gini

    Heboh Trump Ingin Kuasai Greenland, Rusia Bilang Gini

    Moskow

    Rusia turut memantau ambisi Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menguasai Greenland, wilayah otonomi Denmark. Moskow menyebut tekad Trump membuat Greenland di bawah kendali AS sebagai “situasi dramatis”.

    Kritikan menghujani Trump setelah dia menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekuatan militer dalam upaya menguasai Greenland, wilayah kedaulatan Denmark, negara anggota Uni Eropa.

    Trump sebelumnya berjanji akan menerapkan tarif tinggi terhadap Denmark jika negara itu menolak untuk menyerahkan Greenland kepada AS.

    “Kami mengamati dengan cermat perkembangan situasi yang cukup dramatis ini, yang untungnya, sejauh ini masih sebatas pernyataan,” ucap juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Jumat (10/1/2025).

    “Kami tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di zona ini dan siap bekerja sama dengan pihak mana pun demi perdamaian dan stabilitas,” ujarnya dalam konferensi pers di Moskow.

    Trump menegaskan kembali keinginan agar AS mengambil alih Greenland dalam konferensi pers di Florida pada Selasa (7/1). Saat ditanya apakah dirinya akan mengesampingkan penggunaan kekuatan ekonomi atau kekuatan militer untuk mengakuisisi Greenland, Trump menjawab: “Saya tidak akan berkomitmen untuk itu.”

    “Kita membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional,” ucapnya.

  • Ditahan Atas Spionase, Pria Swiss Tewas di Penjara Iran

    Ditahan Atas Spionase, Pria Swiss Tewas di Penjara Iran

    Teheran

    Seorang pria warga negara Swiss yang ditahan atas tuduhan spionase di Iran tewas di dalam sel penjara di Provinsi Semnan. Otoritas Teheran menyebut tahanan asal Swiss itu tewas bunuh diri.

    Kematian warga negara Swiss di Iran itu, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (10/1/2025), diumumkan oleh kepala otoritas kehakiman Provinsi Semnan, Mohammed Sadegh Akbari, dalam pernyataannya pada Kamis (9/1) waktu setempat.

    “Pagi ini, seorang warga negara Swiss melakukan bunuh diri di dalam penjara Semnan,” sebut Akbari.

    Dia menambahkan bahwa warga negara Swiss itu ditangkap oleh pasukan keamanan Iran sebelum dijebloskan ke penjara, dan kasusnya “sedang diselidiki dan diproses”.

    Selama bertahun-tahun, pasukan keamanan Iran telah menahan puluhan warga negara asing dan warga dengan kewarganegaraan ganda, seringkali menuduh mereka melakukan spionase atau pelanggaran hukum terkait keamanan.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) mengkritik Iran karena menggunakan penangkapan-penangkapan semacam itu untuk mendapatkan konsesi diplomatik, sebuah klaim yang dibantah oleh Teheran.

    Akbari, dalam pernyataannya, menyebut warga negara Swiss itu ditahan bersama seorang tahanan lainnya dalam satu sel penjara dan dia bunuh diri saat sendirian, ketika tahanan lainnya keluar sel sebentar untuk mendapatkan makanan.

  • Bagaimana Strategi Ganda Erdogan terhadap Kaum Kurdi?

    Bagaimana Strategi Ganda Erdogan terhadap Kaum Kurdi?

    Jakarta

    Dalam pidato tahun barunya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, betapa “ke depan kami akan mengambil langkah tegas untuk mewujudkan visi negara Turki dan seluruh kawasan yang bebas teror,” kata dia.

    Ucapannya itu merujuk pada upaya rekonsiliasi antara pemerintah di Ankara dengan kaum Kurdi. Prosesnya berawal mengejutkan, karena digagas oleh tokoh ultranasional Devlet Bahceli. Padahal, ketua umum Partai Gerakan Nasional, MHP, itu selama ini dikenal lantang menuntut vonis mati bagi ketua Partai Pekerja , PKK, Abdullah Öcalan, yang berada di tahanan.

    MHP, yang sejak 2015 berkoalisi dengan Erdogan, mengusulkan agar Öcalan diundang berpidato di hadapan parlemen, demi mengajak gerilayawan PKK meletakkan senjata.

    Rekonsiliasi di depan mata?

    Kelompok paramiliter PKK, yang didirikan pada tahun 1978, diklasifikasikan sebagai organisasi teroris di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Mereka terlibat konflik bersenjata melawan pemerintah Turki sejak tahun 1984.

    Setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama, bangsa Kurdi yang sekarang berjumlah sekitar 30 juta orang, bermukim di wilayah antara Turki, Suriah, Iran, dan Irak.

    Sejak saat itu, suku Kurdi berjuang untuk memiliki negara sendiri atau setidaknya demi hak otonomi. Status tersebut ditolak oleh Turki hingga kini. Konflik kekerasan antara Turki dan PKK Kurdi dikatakan telah menelan sekitar 40.000 korban antara tahun 1984 dan 2009. Pendiri PKK Öcalan telah berada di dalam penjara di Pulau Imrali di Laut Marmara sejak 1999.

    Dengan latar belakang ini, tokoh ultranasionalis Turki, Davlet Bahçeli mengejutkan publik pada awal Oktober 2024 ketika dia berjabat tangan dengan perwakilan “Partai Emansipasi Rakyat dan Demokrasi atau DEM yang pro-Kurdi di parlemen. Hanya beberapa hari kemudian, dia mengimbau pemimpin PKK Abdullah Öcalan untuk meletakkan senjatanya.

    Menyusul permohonan Bahçeli, dua perwakilan DEM yang pro-Kurdi mengunjungi Öcalan di penjara Imrali pada tanggal 28 Desember dan mengatakan prosesnya “penuh harapan.” Saat ini sedang berlangsung konsultasi antara politisi DEM dan perwakilan pemerintah Erdoan serta oposisi.

    Segalanya untuk Erdoan?

    Beberapa pengamat menduga bahwa inisiatif ini dibuat untuk memungkinkan Erdoan mencalonkan diri setelah 2028, yang sejatinya dilarang konstitusi.

    Secara teknis, Erdoan dihadapkan pada dua pilihan, mengubah konstitusi dengan mayoritas mutlak atau mendorong parlemen memutuskan pemilihan umum dini. Masalahnya, koalisi pemerintah kekurangan 45 kursi untuk membuat keputusan tersebut. DEM memiliki total 57 anggota di parlemen, dengan bantuan mereka, pemilihan umum dapat dimajukan.

    Ilmuwan politik Berk Esen dari Universitas Sabanci di Istanbul melihat kemungkinan latar belakang lain. AKP, kata Esen kepada DW, tidak bisa lagi memenangkan pemilu karena tidak memiliki suara Kurdi.

    “Sistem Erdoan sedang mengalami krisis politik dan ekonomi yang besar. Kami melihat ini di pemilihan lokal pada musim semi 2023. Dalam kondisi saat ini, pemilih Kurdi lebih suka memilih kandidat oposisi” – sebuah tren yang ingin dibalikkan oleh Erdoan.

    Menurut berbagai perkiraan, suku Kurdi mencakup sekitar 15 hingga 20 persen populasi Turki. “Koalisi pemerintah harus melakukan sesuatu untuk menghentikan tren penurunan perolehan suara,” kata Esen. Selain itu, inisiatif tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh MHP: “Dalam sistem otoriter kita, seseorang tidak akan berani mengambil langkah seperti itu tanpa persetujuan Erdoan,” Esen yakin.

    Tiada rekonsiliasi di balik perbatasan

    Tapi ketika pemerintah sibuk mempromosikan rekonsiliasi dengan Öcalan dan PKK di dalam negeri, milisi yang didukung Turki gencar menyerang gerilayawan Kurdi YPG di wilayah perbatasan di Suriah. Turki melihat milisi yang didukung Amerika Serikat itu sebagai ancaman terhadap integritas teritorialnya, sama seperti PKK.

    Ankara menuntut agar pemerintah transisi Suriah membubarkan milisi Kurdi YPG, yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah utara. “Namun tuntutan Turki tidak realistis dari sudut pandang Kurdi,” jelas ilmuwan politik Esen: “Setelah bertahun-tahun pertumpahan darah, YPG telah memantapkan dirinya sebagai faktor kekuatan di Suriah timur laut. Terlepas dari jenis kesepakatan apa yang mungkin dicapai di Turki, sangat tidak mungkin bahwa mereka akan meletakkan senjata.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    Lihat juga Video ‘Heboh Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Pidato di KTT D-8’:

    (ita/ita)

  • Dihancurkan ISIS, Situs Mesopotamia Kuno di Irak Kini Disusun Lagi

    Dihancurkan ISIS, Situs Mesopotamia Kuno di Irak Kini Disusun Lagi

    Nimrud

    Sekitar tiga milienium lalu, pernah berdiri kerajaan Asiria di wilayah Irak dan sekitarnya. Namun artefak peninggalan salah satu peradaban Mesopotamia kuno ini sempat dihancurkan oleh ISIS sekitar satu dekade lalu. Kini peninggalan kuno itu mulai disusun kembali, serpih demi serpih.

    Lokasi peninggalan arkeologis peradaban Asiria ada di Nimrud, sekitar 30 km dari Mosul, Irak. Peninggalan peradaban kuno di sini dihancurkan ISIS pada 2014 silam.

    Dilansir AFP, Jumat (10/1/2025), video propaganda yang dirilis oleh ISIS pada tahun 2015 menunjukkan para jihadis menghancurkan monumen-monumen dengan buldoser, menghancurkannya dengan kapak, atau meledakkannya. Salah satu monumen tersebut adalah kuil Nabu yang berusia 2.800 tahun, dewa kebijaksanaan dan dewa tulisan Mesopotamia. Untungnya, ISIS bisa dikalahkan di Irak tahun 2017.

    Kini, patung-patung dan relief di sini sudah banyak yang hancur menjadi ribuan pecahan kecil-kecil. Menteri Kebudayaan Irak, Ahmed Fakak Al Badrani mengatakan ini adalah pekerjaan yang sulit untuk menyatukan pecahan-pecahan arkeologis. Paling tidak, butuh 10 tahun untuk melihat hasilnya.

    “Setiap kali kami menemukan sebuah potongan dan membawanya ke tempat asalnya, itu seperti penemuan baru,” kata Abdel Ghani Ghadi, seorang ahli berusia 47 tahun yang bekerja di situs tersebut, kepada AFP.

    Mohamed Kassim dari Institut Riset Akademik Irak menjelaskan bahwa tahap yang mereka jalankan saat ini adalah proses pengumpulan, klasifikasi, dan identifikasi artefak. Bahan-bahan sudah terkumpul 70%.

    Situs peninggalan bangsa Asiria di Nimrud, Irak, yang dihancurkan ISIS kini mulai direkonstruksi. (Zaid Al Obeidi/AFP)

    Lebih dari 500 artefak telah hancur berkeping-keping di sini. Ekskavasi oleh arkeolog Irak telah mendapati lebih dari 35 ribu pecahan artefak. Relief-relief, patung-patung, dan lempengan disusun kembali dengan sangat hati-hati.

    Situs peninggalan bangsa Asiria di Nimrud, Irak, yang dihancurkan ISIS kini mulai direkonstruksi. (Zaid Al Obeidi/AFP)

    Nampak gambaran sosok dengan rambut keriting dan bunga di pergelangan tangannya, karena restorasi tersebut menghidupkan kembali detail-detail kaya yang diukir di batu ribuan tahun lalu. Artefak lain menunjukkan tahanan yang diborgol dari wilayah yang memberontak terhadap pasukan Asyur yang perkasa.

    Lamassus yang direkonstruksi sebagian — penggambaran dewa Asyur dengan kepala manusia, tubuh banteng atau singa, dan sayap burung — tergeletak miring, tidak jauh dari lempengan tablet yang memuat teks paku kuno.

    Lihat juga Video ‘FBI soal Penabrak Kerumunan di AS: Terinspirasi ISIS-Beraksi Sendiri’:

    (dnu/zap)

  • Terpilih Jadi Presiden Lebanon, Joseph Aoun: Fase Baru Dimulai

    Terpilih Jadi Presiden Lebanon, Joseph Aoun: Fase Baru Dimulai

    Jakarta

    Panglima militer Joseph Aoun terpilih sebagai Presiden Lebanon. Aoun mengatakan terpilihnya dirinya itu sebagai ‘fase baru’.

    Dilansir AFP, Jumat (10/1/2025) hal itu disampaikan Aoun dalam pidatonya setelah resmi dilantik pada Kamis (9/1/2025) waktu setempat. Seperti diketahui jabatan Presiden dalam dua tahun terakhir tak diisi.

    “Hari ini, fase baru dalam sejarah Lebanon dimulai,” kata Aoun kepada anggota parlemen.

    Aoun mengatakan dia akan segera berkonsultasi untuk membahas penunjukan perdana menteri baru.

    “konsultasi cepat di parlemen” mengenai penunjukan perdana menteri baru dan bersumpah bahwa negara akan melakukan hal tersebut. “monopoli” senjata setelah perang dahsyat antara Israel dan Hizbullah.

    (dek/dek)

  • Trump Ingin Caplok Sana-sini Berbuntut Sindiran Tajam

    Trump Ingin Caplok Sana-sini Berbuntut Sindiran Tajam

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membuat pernyataan kontroversial. Dia ingin mencaplok wilayah negara lain di sana dan sini. Ucapan Trump berbuntut sindiran tajam dan tanggapan dari negara-negara lain.

    Trump ingin mencaplok Greenland dari Denmark, Panama, mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, hingga menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Entah Trump serius atau bercanda, namun ucapan ini kadung menyulut kontroversi lintas negara.

    “Bisa saya katakan, kami membutuhkannya (Greenland) untuk kedaulatan ekonomi,” kata Trump, dilansir Deutsche Welle (DW) pada Senin (6/1) lalu.

    Dengan klaim alasan kepentingan keamanan nasional AS, Trump juga sudah merencanakan pemberlakuan tarif terhadap Denmark semisal tawarannya untuk membeli Grinlandia ditolak.

    “Grinlandia adalah tempat yang luar biasa, dan rakyatnya akan sangat diuntungkan jika dan ketika Grinlandia menjadi bagian dari negara kami. Kami akan melindunginya, dan menghargainya dari dunia luar yang sangat ganas. Make Greenland Great Again!” terang Trump, Selasa (7/1) waktu setempat.

    Dilansir AFP, Trump yang akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari mendatang, mencetuskan rencananya untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika, yang memiliki gugusan yang indah”.

    “Itu pantas. Dan Meksiko harus berhenti membiarkan jutaan orang masuk ke negara kita,” ujar Trump.

    Pekan ini, Trump juga mengatakan dirinya mungkin akan menggunakan “kekuatan ekonomi” untuk mewujudkan gagasan kontroversial menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51 AS. Dalam pernyataannya, Trump menyinggung kekhawatiran soal bantuan militer AS dan ketidakseimbangan perdagangan sebagai alasan.

    Halaman selanjutnya, sindiran tajam dari Meksiko dan Kanada:

    Sindiran tajam dari Meksiko dan Kanada

    Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum (AP Photo/Eduardo Verdugo)

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum melontarkan sindiran untuk Trump dengan mengusulkan agar AS seharusnya disebut sebagai “Amerika Meksiko”. Sindiran ini dilontarkan setelah Trump berjanji mengganti nama Teluk Meksiko menjadi “Teluk Amerika”.

    Dalam konferensi pers rutin pagi hari, seperti dilansir AFP, Kamis (9/1/2025), Sheinbaum menunjukkan peta dunia abad ke-17 yang menunjukkan Amerika Utara sebagai “Amerika Meksiko” atau “Mexican America”.

    Sambil menekankan bahwa Teluk Meksiko merupakan nama yang telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sheinbaum membalikkan pernyataan Trump sebelumnya dengan mengusulkan agar Amerika Serikat disebut “Amerika Meksiko”.

    “Mengapa kita tidak menyebutnya (AS) sebagai Amerika Meksiko?” cetusnya. “Kedengarannya bagus, bukan?”

    Sindiran juga meluncur dari Kanada, negara yang disebut Trump cocok menjdi ngara bagian ke-51 dari AS. Pejabat itu adalah Premier Ontario, Doug Ford. Dia mencetuskan agar Kanada membeli Alaska dari AS.

    “Anda tahu sesuatu, kepada presiden (Trump), saya akan menyampaikan tawaran balasan. Bagaimana jika kami membeli Alaska dan menambahkan Minnesota dan Minneapolis pada saat yang sama? Jadi, Anda tahu, itu tidak realistis,” cetus Ford dalam pernyataannya.

    Minnesota merupakan negara bagian AS yang berbagi perbatasan darat sepanjang 885 kilometer dengan Kanada. Sedangkan Minneapolis merupakan salah satu kota besar yang ada di negara bagian Minnesota.

    Perdana Menteri (PM) Kanada yang mengundurkan diri, Justin Trudeau, menolak keras gagasan yang dilontarkan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menjadikan Kanada sebagai negara bagian AS yang ke-51.

    “Sama sekali tidak ada peluang bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat,” tegas Trudeau dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir Reuters, Rabu (8/1).

    “Para pekerja dan komunitas di kedua negara sama-sama mendapatkan manfaat dengan menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain,” ujarnya.

    Halaman selanutnya, tanggapan dari Eropa:

    Tanggapan dari Eropa

    Foto ilustrasi: Bendera Uni Eropa (AP/Jean-Francois Badias)

    Denmark yang kini menguasai Greenland adalah anggota Uni Eropa (UE). Dilansir DW, Uni Eropa menggambarkan kalau pernyataan Trump soal Grinlandia merupakan “hal hipotetis yang liar.”

    “Kita berbicara tentang hal-hal hipotetis yang cukup liar tentang sebuah pemerintahan yang belum ada,” kata juru bicara Komisi Eropa, dikutip dari kantor berita AFP. Juru bicara ini juga mengatakan kalau UE menantikan kerja sama dengan pemerintahan Donald Trump.

    Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, mengatakan bahwa “seperti biasa, prinsip yang berlaku adalah… perbatasan tidak boleh dipindahkan secara paksa,” merunut pada perjanjian internasional, dalam hal ini Piagam PBB.

    Dalam pembicaraannya dengan para pemimpin UE, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkap adanya “ketidakpahaman” terkait “beberapa pernyataan” yang dilontarkan oleh pihak AS.

    “Prinsip perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat berlaku untuk setiap negara, terlepas dari apakah negara itu berada di sebelah timur atau barat kita,” tegas Scholz.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot mendesak supaya Donald Trump tidak mengancam “kedaulatan perbatasan” Uni Eropa.

    “Tak ada pertanyaan soal Uni Eropa yang membiarkan negara lain di dunia, siapa pun mereka, menyerang kedaulatan perbatasannya,” kata Jean-Noel Barrot kepada radio France Inter.

    Barrot menambahkan bahwa, meskipun ia tidak percaya AS akan menyerang Grinlandia, “kita telah memasuki era di mana hukum yang terkuat kembali berlaku.”

    “Kita adalah benua yang kuat, kita harus menjadi lebih kuat,” tambah Barrot.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)