Category: Detik.com Internasional

  • Drama di Balik Penangkapan Presiden Korsel

    Drama di Balik Penangkapan Presiden Korsel

    Seoul

    Ada ‘drama’ di balik penangkapan Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol. Drama betulan ini melibatkan bentrok fisik. Namun akhirnya, Yoon Suk Yeol ditangkap juga.

    Sidang pertama mengenai pemakzulan Yoon Suk Yeol di Mahkamah Konstitusi Korsel selesai dalam waktu singkat tanpa dihadiri Yoon Suk Yeol pada Selasa (14/1) kemarin. Dilansir Reuters, pengacara Yoon sudah mengatakan bahwa Yoon tidak akan hadir dalam sidang perdana pada Selasa (14/1) karena kekhawatiran tentang keselamatan pribadinya di tengah upaya penyidik menangkapnya terkait penyelidikan darurat militer.

    Memang benar. Tim penyidik sedang menguber Yoon Suk Yeol. Bahkan Penjabat Presiden Korsel, Choi Sang-mok, sudah menegaskan hal ini.

    “Pelaksanaan surat perintah penangkapan presiden telah dimulai,” kata Choi Sang-mok dalam sebuah pernyataan.

    Pada awal bulan Januari, penyidik gagal menahan Yoon setelah bersitegang berjam-jam dengan staf keamanan di rumah Yoon. Yoon juga bersembunyi di rumahnya. Yoon sudah tiga kali menolak panggilan dari penyidik untuk diinterogasi atas perkara darurat militer 3 Desember 2024.

    Bentrok aparat vs kelompok pro-Yoon Suk Yeol

    Dilansir AFP, Rabu (15/1/2024), subuh-subuh, tim gabungan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dan petugas kepolisian memasuki kompleks kediaman Yoon. Namun, mereka dihadang oleh personel tak dikenal saat hendak memasuki gerbang, menurut saksi mata wartawan AFP.

    Ribuan orang dari kelompok fanatik pro-Yoon berkumpul di sekitarnya. Pengadangan juga dilakukan oleh barikade Dinas Keamanan Presiden yang memarkir kendaraan di dekat pintu masuk.

    Police officers walk to the gate of the presidential residence in Seoul, South Korea, Wednesday, Jan. 15, 2025. (AP Photo/Lee Jin-man) Foto: (AP Photo/Lee Jin-man)

    Yonhap memberitakan, perkiraan ada 6.500 pendukung Yoon dan polisi mengerahkan 3.000 personel.

    Penyidik kemudian terlibat dalam “bentrokan fisik” saat mereka mencoba memasuki kediaman secara paksa, Yonhap melaporkan, tanpa menyebutkan siapa yang melakukannya.

    Adu pukul dan lewat gunung

    Adu pukul terjadi saat kedua kubu saling dorong dalam bentrokan antara penyidik dan mereka yang membela kediaman tersebut, menurut saksi mata wartawan AFP. Ada satu orang yang pingsan dalam peristiwa tersebut. Untung tidak ada yang main tembak pistol atau melepaskan amunisi.

    Mobil polisi putih terpantau berusaha memasuki kompleks kediaman Yoon namun gagal. Penyidik kemudian berupaya masuk lewat jalur pendakian gunung dari sisi lain karena jalan utama di depan kediaman Yoon ditutup total dengan barikade bus polisi sejak pagi hari.

    Penyidik diteriaki oleh pendukung Yoon bahwa surat perintah untuk menangkap Yoon adalah ilegal. Polisi dan petugas CIO tetap berusaha keras dan akhirnya mengeluarkan mereka dari pintu kediaman Yoon. Sementara, sekitar 30 anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat menghalangi penyidik.

    Halaman selanjutnya, Yoon ditangkap!:

    Pakai tangga demi menangkap Yoon

    Suasana subuh-subuh saat penyidik diadang kelompok pendukng Yoon. (AP Photo/Lee Jin-man)

    Penyidik Korea Selatan yang berusaha menangkap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan memasuki kompleks kediaman resminya menggunakan tangga saat mereka mencoba melaksanakan surat perintah baru.

    “Penyidik masuk ke dalam kediaman presiden menggunakan tangga,” kantor berita Yonhap melaporkan. Mereka juga membawa alat pemotong kawat.

    Police officers walk to the gate of the presidential residence in Seoul, South Korea, Wednesday, Jan. 15, 2025. (AP Photo/Lee Jin-man)

    Babak ‘drama Korea’ bergenre politik ini berlanjut. Penyidik yang tadi menggunakan tangga akhirnya berhasil memasuki rumah Yoon.

    Berhasil! Yoon ditangkap. Ini catatan baru bagi sejarah Korsel. Belum pernah ada sebelumnya Presiden Korsel yang masih menjabat dan ditangkap seperti Yoon.

    Impeached South Korean President Yoon Suk Yeol arrives at the Corruption Investigation Office for High-ranking Officials in Gwacheon, South Korea, Wednesday, Jan. 15, 2025. (Korea Pool via AP) Foto: (Korea Pool via AP)

    Halaman selanjutnya, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bersedia diperiksa:

    Yoon Suk Yeol mau diperiksa

    Foto: (AP Photo/Lee Jin-man)

    Penyidik sudah berhasil memasuki rumah Yoon Suk Yeol. Yoon kemudian menampakkan diri ke hadapan penyidik dan mau diperiksa aparat penegak hukum negaranya.

    “Presiden Yoon telah memutuskan untuk hadir secara pribadi di Kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office) hari ini,” kata pengacara Yoon, Seok Dong-hyeon dilansir AFP, Rabu (15/1/2025).

    Yoon sendiri mengatakan tidak dapat menerima aspek keabsahan dari upaya investigasi terhadap dirinya ini. Namun dia bersedia diperiksa karena pertimbangan lain.

    “Untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak diinginkan,” kata dia dalam pesan video.

    Yoon menghadapi dakwaan pemberontakan atas upayanya yang singkat untuk memberlakukan darurat militer bulan lalu. Dia terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

    Setelah ditangkap, Yoon kemudian dibawa ke Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dan diinterogasi di kantor itu. Interogasi dimulai pukul 11.00 dan direkam kamera video.

    Lihat Video: Bentrokan Pendukung Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dengan Polisi

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

  • Penampakan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Saat Ditangkap

    Penampakan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Saat Ditangkap

    Seoul

    Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol ditangkap dan diinterogasi oleh Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) atas tuduhan pemberontakan terkait darurat militer singkat pada 3 Desember 2024. Begini penampakan Yoon saat ditangkap.

    Dilansir AFP, Rabu (15/1/2025), Yoon tampak duduk di dalam mobil usai ditangkap. Dia mengenakan kemeja putih dan jas hitam.

    Yoon tampak duduk di baris kedua mobil. Ada dua orang di bagian depan mobil tersebut.

    Selain itu, terlihat sejumlah mobil mengawal Yoon saat dibawa oleh petugas. Mobil itu terlihat membawa Yoon meninggalkan kompleks CIO.

    Yoon ditangkap di kediaman kepresidenan yang berada di pusat kota Seoul. Interogasi terhadap Yoon dilakukan oleh Wakil Kepala CIO Lee Jae Seung dengan tim kuasa hukum Yoon turut hadir.

    Para penyelidik memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon terkait penyelidikan darurat militer, sebelum mengupayakan surat perintah penahanan untuk menahan Yoon secara resmi hingga 20 hari ke depan, atau membebaskannya. Laporan Yonhap menyebut Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Tahanan Seoul di Uiwang, yang terletak dekat kantor CIO, setelah diinterogasi.

    Yoon yang dinonaktifkan dari tugas-tugas kepresidenan sejak dimakzulkan oleh parlemen Korsel pada 14 Desember 2024 menghadapi tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan atas langkahnya menetapkan darurat militer yang berlaku singkat. Dia dituduh mengirimkan pasukan militer ke gedung parlemen Korsel setelah menetapkan darurat militer pada malam 3 Desember.

    (isa/haf)

  • Saudi Waspadai Panas Ekstrem pada Musim Haji 2025

    Saudi Waspadai Panas Ekstrem pada Musim Haji 2025

    Jakarta

    Tewasnya 1.300 orang jemaah selama ibadah haji di Arab Saudi tahun lalu menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memitigasi bahaya suhu panas ekstrem. Perbaikan konsep pengelolaan massa dinilai merupakan langkah pertama yang penting, kata para analis.

    Juni tahun lalu, suhu udara melonjak hingga 51,8 derajat Celsius di kota suci Mekkah, ketika sebanyak 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia menjalankan satu dari lima rukun Islam.

    Pejabat Saudi mengatakan, 83 persen dari 1.301 korban jiwa akibat sengatan panas tidak memiliki visa haji resmi. Artinya, mereka tidak dapat mengakses fasilitas haji, seperti tenda ber-AC.

    Tingginya angka korban jiwa adalah contoh dari malapetaka gelombang panas pada tahun 2024, yang menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus adalah tahun terpanas yang pernah tercatat.

    Para diplomat yang membantu warga negaranya dalam krisis tahun lalu mengatakan kepada AFP saat itu bahwa sebagian besar kematian dipicu cuaca panas.

    Meskipun pemerintah di Riyadh belum merinci persiapan untuk ibadah haji tahun ini — yang masih lima bulan lagi — pihak berwenang pastinya ingin menghindari terulangnya tragedi tersebut, kata Abderrezak Bouchama dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah di Arab Saudi.

    “Saya kira yang terutama adalah mengurangi risiko masuknya jemaah haji ilegal,” kata Bouchama, yang bekerja sama dengan pemerintah Saudi selama lebih dari tiga dekade untuk mengurangi kematian akibat cuaca panas.

    Langkah mitigasi lain, seperti sensor untuk mendeteksi panas secara dini, adalah proyek jangka panjang yang kemungkinan tidak akan diluncurkan pada bulan Juni ini, imbuh Bouchama.

    Infrastruktur sebagai solusi

    Ibadah Haji berlangsung antara lima hingga enam hari. Sebagian besar ritual berlangsung di luar ruangan. Dalam sejarahnya, musim Haji berulangkali dilanda tragedi, termasuk panik massal tahun 2015 di Mina yang menewaskan 2.300 orang.

    Respons pemerintah di masa lalu “biasanya difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan langkah-langkah pengendalian massa”, kata Karim Elgendy, seorang peneliti asosiasi di lembaga pemikir Chatham House.

    “Berdasarkan pola ini, kami memperkirakan untuk musim Haji 2025 pemerintah Saudi akan memperbaiki infrastruktur demi memitigasi suhu panas dan kemungkinan kontrol kapasitas yang lebih ketat.”

    Izin haji dialokasikan ke negara-negara berdasarkan sistem kuota dan didistribusikan kepada individu melalui undian.

    Ketatnya pembagian jatah mendorong banyak jemaah nekat berangkat Haji dengan visa wisata. Mereka berisiko ditangkap dan dideportasi.

    Diperkenalkannya visa pariwisata pada tahun 2019 memudahkan semua orang asing, termasuk jemaah Haji tanpa izin, untuk memasuki Arab Saudi. Penutupan titik masuk menuju Mekkah adalah “sangat sulit”, yang berarti otoritas Saudi harus bersiap menghadapi kedatangan jemaah haji ilegal lagi tahun ini, kata Umer Karim, pakar politik Saudi di Universitas Birmingham.

    Pihak berwenang Saudi “perlu membuat pengaturan tidak hanya untuk nomor terdaftar tetapi juga untuk nomor tambahan”, khususnya fasilitas pendinginan dan kesehatan darurat, katanya.

    Bukan sekedar ruangan berpendingin

    Namun Elgendy menekankan, tingginya angka kematian tahun lalu disebabkan “kondisi lingkungan yang tak pernah terjadi sebelumnya”, bukan karena minimnya infrastruktur pendingin untuk jemaah haji yang tidak terdaftar.

    Selain suhu tinggi, “waktu titik balik matahari musim panas berarti para peziarah menghadapi paparan sinar matahari maksimal selama ritual di luar ruangan,” katanya. Waktu pelaksanaan haji ditentukan oleh kalender lunar Islam dan akan maju sekitar 11 hari dalam kalender Gregorian, yang berarti tahun ini akan kembali jatuh pada musim panas.

    Pihak berwenang telah melakukan tindakan mitigasi panas di tempat-tempat suci jauh sebelum kematian tahun lalu.

    Pendingin ruangan di Masjidil Haram di Mekkah, misalnya, memungkinkan para jemaah untuk menyejukkan diri. Fasilitas serupa dibangun di jalur yang menghubungkan bukit Safa dan Marwa di dalam kompleks masjid.

    Sejak tahun 2023, semua jalur yang digunakan oleh jemaah Haji telah dilapisi bahan pendingin berwarna putih, yang menurut pejabat Saudi dapat mengurangi suhu aspal hingga 20 persen. Para relawan juga mendistribusikan air dan payung serta menawarkan saran kepada para peziarah tentang cara menghindari hipertermia, sementara sistem penyemprotan dan pusat perbelanjaan ber-AC menyediakan bantuan sementara di antara waktu salat.

    “Pendingin udara adalah satu-satunya tindakan efektif untuk melindungi dari panas ekstrem,” kata Bouchama, sambil meminta unit pendingin bergerak untuk disebarkan di antara para peziarah. “Minum air putih membantu rehidrasi, tetapi itu saja tidak cukup. Anda harus menjauh dari tempat yang panas.”

    Meskipun ibadah haji pada akhirnya akan beralih ke musim dingin yang lebih sejuk, sifatnya hanya sementara. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan oleh jurnal Geophysical Research Letters mencatat, akibat perubahan iklim dan waktu pelaksanaan haji, suhu panas yang dihadapi jemaah haji akan melampaui “ambang batas bahaya ekstrem” dari tahun 2047 hingga 2052, dan tahun 2079 hingga 2086.

    rzn/hp (Agence France-Presse/AFP)

    Lihat juga Video: Menag Lobi Menhaj Saudi Minta Jumlah Pendamping Haji Ditambah

    (ita/ita)

  • Supermarket Coles Berhenti Jual Pisau Dapur Usai Karyawan Ditikam

    Supermarket Coles Berhenti Jual Pisau Dapur Usai Karyawan Ditikam

    Anda sedang membaca Kabar Australia yang dirangkum oleh ABC Indonesia.

    Tiga laporan utama dari Australia kami hadirkan untuk Anda, yang pertama datang dari belahan tenggara benua ini.

    Coles berhenti jual pisau dapur

    Salah satu supermarket raksasa Australia, Coles, mengumumkan akan berhenti menjual pisau dapur setelah salah satu karyawannya diduga ditikam oleh seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di Queensland awal pekan ini.

    Claudia Campomayor Watt yang berusia 63 tahun masih dalam kondisi kritis tetapi stabil di Rumah Sakit Princess Alexandra setelah diserang di Pusat Perbelanjaan Yamanto Central di Ipswich, Queensland.

    Juru bicara Coles mengatakan perusahaan akan menarik produk pisau dapurnya dari supermarket di seluruh Australia.

    “Coles mematuhi semua undang-undang mengenai penjualan pisau dapur, dan penarikan ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian saat kami melakukan peninjauan,” bunyi pernyataannya.

    Inspektur Detektif Kepolisian Queensland Michael Manago mengatakan Watt adalah “perempuan tidak bersalah” yang “melakukan pekerjaan sehari-harinya” ketika dia diduga didekati oleh remaja tersebut, yang menikamnya dengan pisau.

    Remaja tersebut telah didakwa dengan pasal percobaan pembunuhan.

    Baca artikel selengkapnya di sini.

    Aksi mogok ganggu perjalanan KRL Sydney

    Pejabat transportasi memperingatkan adanya penundaan dan pembatalan kereta selama dua hari ke depan di tengah aksi mogok di Sydney.

    Keterlambatan jaringan kereta Sydney diperkirakan akan semakin parah sore hari ini (15/01) dan berlanjut sampai dua hari ke depan karena aksi mogok.

    Pejabat transportasi telah memperingatkan penumpang kemungkinan akan mengalami gangguan layanan lebih lanjut, pembatalan, dan waktu perjalanan yang lebih lama.

    Kepala eksekutif Sydney Trains Matt Longland menyalahkan Serikat Pekerja Listrik yang menolak bekerja pada malam hari.

    Perkembangan soal aksi mogok dan perjalanan KRL Sydney bisa disimak di sini.

    Peringatan virus ensefalitis Jepang

    Departemen kesehatan Victoria dengan ibu kota Melbourne mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap nyamuk, menyusul deteksi terbaru virus ensefalitis Jepang (JEV).

    JEV adalah virus langka yang dapat menyebabkan infeksi serius pada otak atau radang otak.

    Departemen Kesehatan mengatakan virus tersebut teridentifikasi dalam dua perangkap nyamuk di Moira Shire, lokasi di mana penyakit tersebut pertama kali terdeteksi di Victoria musim ini.

    Deteksi serupa juga ditemukan baru-baru ini di New South Wales sebelum kasus virus pertama pada manusia yang dikonfirmasi pada pria Victoria bulan lalu.

    Pria tersebut kini dalam kondisi kritis di rumah sakit di Melbourne.

    Wakil kepala petugas kesehatan Victoria, Christian McGrath, mengatakan kebanyakan orang yang terkena JEV mungkin tidak memiliki gejala, hanya demam ringan dan sakit kepala.

    Namun, ia mengatakan pada kurang dari 1 persen orang, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi otak yang parah.

    Baca artikel selengkapnya tentang tentang JEV di Victoria di sini.

  • Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Penangkapan Presiden Korsel Nyaris Berakhir dengan Pertumpahan Darah

    Jakarta

    Yoon Suk Yeol menjadi Presiden Korea Selatan aktif pertama yang ditangkap penegak hukum, Rabu (15/01). Penangkapan ini adalah perkembangan ketegangan terbaru antara penyidik dan personel keamanan pribadi Yoon selama berminggu-minggu.

    Penangkapan Yoon merupakan buntut dari upaya sang presiden dalam menerapkan status darurat militer di Korea Selatan, Desember lalu.

    Keputusan Yoon saat itu memicu kekacauan di Korea Selatan. Parlemen kemudian memakzulkannya. Penegak hukum pun berusaha menjeratnya dengan tuduhan pemberontakan.

    Ketika ditangkap, Yoon secara teknis masih berstatus Presiden Korea Selatan. Alasannya, usulan pemakzulan parlemen masih harus terlebih dulu diuji dan disahkan oleh Mahkamah Konstitusi.

    Dalam proses penangkapan yang berlangsung dalam cuaca dingin di Seoul, para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden.

    Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Korea Selatan sebelumnya membentuk barikade untuk menggagalkan penangkapan Yoon.

    Presiden berusia 64 tahun itu akhirnya setuju untuk hadir ke hadapan Kantor Investigasi Korupsi Korea (CIO) Selatan untuk menghindari pertumpahan darah.

    Para penyidik harus menggunakan tangga dan pemotong kawat agar bisa masuk ke kediaman presiden. (Reuters)

    Dalam pesan video berdurasi tiga menit, Yoon menyatakan akan mengikuti proses penyidikan, meski dia membantah telah melakukan perbuatan melawan hukum.

    Yoon secara konsisten menuding bahwa surat perintah penangkapannya tidak sah.

    Yoon berkata, dia menyaksikan bagaimana pihak berwenang “menyerbu” batas keamanan rumahnya dengan peralatan pemadam kebakaran.

    “Saya memutuskan untuk hadir di hadapan CIO, meskipun ini adalah penyelidikan ilegal, untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” kata Yoon.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Proses penangkapan Yoon yang berlangsung dini hari melibatkan lebih dari 1.000 penegak hukum. Ini merupakan upaya kedua para penyidik untuk menangkapnya.

    CIO sebelumnya berusaha menangkap Yoon pada 3 Januari lalu.

    Para penyidik memperoleh surat perintah penangkapan setelah Yoon mengabaikan beberapa panggilan untuk datang dan memberi keterangan kepada CIO.

    Aparat penegak hukum di dalam kompleks kediaman Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul, Korea Selatan, pada Rabu, 15 Januari 2025. Penyelidik Korea Selatan tiba di kediaman Yoon pada Rabu pagi dalam upaya kedua mereka untuk menangkap Yoon. (Getty Images)

    Partai Kekuatan Rakyat (Kweon Seong-dong) yang mengusung Yoon mengecam penangkapannya. Mereka menuding langkah penyidik sebagai tindakan ilegal.

    Pemimpin partai Kweon Seong-dong menilai penangkapan itu semestinya tidak terjadi.

    Di sisi lain, pimpinan kelompok oposisi dari Partai Demokrat, Park Chan-dae, menilai penangkapan Yoon menunjukkan bahwa “keadilan di Korea Selatan masih hidup”.

    “Penangkapan ini adalah langkah pertama menuju pemulihan ketertiban konstitusi, demokrasi, dan supremasi hukum,” ujarnya.

    Usai penangkapan Yoon, Korea Selatan saat ini dipimpin sementara oleh Menteri Keuangan, Choi Sang-mok. Dia diangkat ke tampuk kekuasaan setelah penjabat presiden pertama, Han Duck-soo, juga dimakzulkan oleh parlemen mayoritas oposisi.

    AFPSebuah kendaraan yang membawa Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, tiba di kompleks gedung Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) di Gwacheon pada 15 Januari 2025.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, sekitar 5 kilometer dari kantor CIO.

    Namun, jika pengadilan tidak mengeluarkan surat perintah penahanan dalam waktu 48 jam setelah penangkapan Yoon, penyidik harus melepaskannya.

    Penangkapan presiden yang sedang menjabat merupakan hal yang luar biasa bagi politik Korea Selatan. Meski Yoon telah ditangkap, krisis politik negara dinilai banyak pakar masih jauh dari selesai.

    Penangkapan Yoon hanyalah salah satu fase dalam drama politik yang sedang berlangsung.

    Kerumunan orang di luar rumah Yoon, Rabu pagi tadi, memperlihatkan perpecahan mendalam di negara tersebut.

    Kerumunan anti-Yoon bersorak, bertepuk tangan, dan menyanyikan lagu “selamat dan perayaan” saat pengumuman penangkapannya.

    Suasana di sisi lain benar-benar berbeda.

    “Kami sangat kecewa dan marah, supremasi hukum telah dilanggar,” kata seorang pendukung Yoon kepada BBC.

    Kebuntuan ini juga mempertemukan dua cabang kekuasaan eksekutif: aparat penegak hukum, yang dilengkapi surat perintah penangkapan resmi, dan staf keamanan presiden, yang membuat klaim berkewajiban melindungi presiden.

    Sebelum mengumumkan darurat militer, kekuasaan Yoon melemah karena partai oposisi memegang mayoritas di parlemen.

    Yoon belakangan juga menghadapi kontroversi karena istrinya yang menerima hadiah tas Dior.

    (ita/ita)

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Presiden Iran Tegaskan Tak Pernah Ada Rencana Bunuh Trump

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak pernah berencana membunuh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Penegasan ini membantah klaim-klaim yang sebelumnya dilontarkan Trump dan pemerintahan AS.

    Pada November lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa seorang pria Iran sehubungan dengan dugaan rencana yang diperintahkan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk membunuh Trump. Penegak hukum AS diklaim berhasil menggagalkan dugaan rencana itu sebelum serangan apa pun dilakukan.

    Trump juga mengatakan tahun lalu saat kampanye pilpres AS bahwa Iran mungkin berada di balik upaya-upaya untuk membunuh dirinya.

    Saat ditanya secara terang-terangan dalam wawancara dengan media terkemuka AS, NBC News, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), soal apakah ada rencana Iran untuk membunuh Trump, Pezeshkian menjawab: “Tidak ada sama sekali.”

    “Kami tidak pernah berupaya melakukan hal ini sejak awal dan kami tidak akan pernah melakukannya,” tegas Pezeshkian dalam wawancara yang disiarkan Selasa (14/1) waktu setempat, atau kurang dari sepekan sebelum Trump dilantik dan kembali ke Gedung Putih.

    Trump yang memenangkan pilpres AS tahun lalu dan akan dilantik pada Senin (20/1) pekan depan, berhasil selamat dari dua percobaan pembunuhan selama kampanye pilpres.

  • Pesawat Latih Polisi Iran Jatuh, 3 Orang Tewas

    Pesawat Latih Polisi Iran Jatuh, 3 Orang Tewas

    Teheran

    Sebuah pesawat latih yang digunakan Kepolisian Iran terjatuh di wilayah utara negara tersebut. Sedikitnya tiga orang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.

    “Sebuah pesawat latih ringan terjatuh di dekat kota Rasht pada Rabu (15/1) karena malfungsi teknis,” sebut kantor berita IRNA dalam laporannya yang mengutip kepolisian Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (15/1/2025).

    “Pilot, kopilot dan teknisi penerbangan menjadi martir,” imbuh IRNA dalam laporannya.

    Iran yang dijatuhi rentetan sanksi Barat ini telah mengalami rentetan kecelakaan udara dalam beberapa tahun terakhir, dengan para pejabat Teheran mengeluhkan kesulitan dalam memperoleh suku cadang untuk menjaga armadanya yang sudah menua tetap mengudara.

    Industri transportasi udara Iran telah dikenai embargo Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1995 silam, yang mencegah maskapai penerbangan setempat membeli pesawat sipil atau suku cadang dan memaksa mereka untuk meng-grounded sebagian armada mereka.

    Rentetan kecelakaan pesawat maupun helikopter melanda Iran beberapa waktu terakhir. Salah satunya terjadi pada Mei tahun lalu yang menewaskan mantan Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan enam orang lainnya, yang semuanya ada di dalam satu helikopter.

    Insiden lainnya melibatkan sebuah jet tempur Iran pada Desember lalu, yang terjatuh di dekat kota Firouzabad, sekitar 770 kilometer sebelah selatan Teheran. Dua pilot militer yang ada di dalam jet tempur itu tewas. Disebutkan bahwa mereka sedang melakukan uji terbang setelah pesawat tersebut dirombak.

  • Terseret Skandal Eks PM Bangladesh, Menteri Antikorupsi Inggris Mundur

    Terseret Skandal Eks PM Bangladesh, Menteri Antikorupsi Inggris Mundur

    London

    Menteri Antikorupsi Inggris, Tulip Siddiq, mengundurkan diri dari jabatannya setelah berminggu-minggu memicu pertanyaan publik soal hubungan finansialnya dengan mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, yang merupakan bibinya.

    Sebelum mengajukan pengunduran diri kepada PM Inggris Keir Starmer, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), Siddiq yang berusia 42 tahun ini berulang kali membantah telah melakukan pelanggaran hukum terkait skandal yang menjerat bibinya, yang tahun lalu dilengserkan dari jabatannya.

    Starmer, pekan lalu, mengatakan dirinya sepenuhnya mempercayai Siddiq. Namun pada Selasa (14/1), Siddiq mengajukan pengunduran dirinya. Dalam suratnya kepada Starmer, Siddiq mengatakan dirinya mundur karena posisinya “mungkin akan mengganggu kinerja pemerintah”.

    Siddiq mendapatkan jabatan sebagai menteri yang bertanggung jawab atas kebijakan jasa keuangan dan pemberantasan korupsi. Peran tersebut mencakup tanggung jawab atas tindakan memerangi pencucian uang.

    Hasina, yang berstatus bibi Siddiq, sedang diselidiki di Bangladesh atas dugaan korupsi dan pencucian uang. Hasina yang memimpin Bangaldesh sejak tahun 2009 sebelum lengser tahun lalu, membantah telah melakukan pelanggaran hukum.

    Nama Siddiq disebut pada Desember lalu sebagai bagian dari penyelidikan otoritas Bangladesh mengenai apakah keluarganya terlibat dalam penyelewengan dana dari proyek-proyek infrastruktur Bangladesh.

    Komisi Antikorupsi Bangladesh menduga ada penyelewengan keuangan senilai miliaran dolar Amerika dalam pemberian kontrak pembangkit listrik tenaga nuklir senilai US$ 12,65 miliar, dan menyebut Hasina dan Siddiq mungkin mendapatkan keuntungan.

  • Sejarah Ambruknya Polisi Rahasia Jerman Timur Stasi

    Sejarah Ambruknya Polisi Rahasia Jerman Timur Stasi

    Jakarta

    Kementerian Keamanan Negara, MfS, Republik Demokratik Jerman atau DDR, yang didirikan pada tahun 1950, mendefinisikan fungsinya sebagai “perisai dan pedang partai”. Dalam praktiknya, MfS melakukan spionase, penindasan, dan sabotase, terhadap penduduk sendiri. Stasi, sebagaimana MfS dikenal secara umum, adalah instrumen represi terpenting milik Partai Persatuan Sosialis Jerman, SED.

    Meski demikian, Stasi tidak dapat mencegah jatuhnya Tembok Berlin pada tanggal 9 November 1989, yang menjadi lonceng kematian bagi lembaga polisi rahasia itu.

    Sembilan hari setelah pembukaan perbatasan, Stasi berganti nama menjadi Kantor Keamanan Nasional, AfNS. Nama baru, sistem lama — begitulah pandangan mayoritas dari 17 juta warga Jerman Timur.

    Pada tanggal 15 Januari 1990, Stasi menjadi topik utama pembahasan pada pertemuan Meja Bundar di Berlin. Dalam serangkaian pertemuan ini, perwakilan rezim lama yang dipimpin kepala pemerintahan Hans Modrow bertemu dengan aktivis hak-hak sipil untuk membahas masa depan DDR.

    Hari itu, gerakan politik Forum Baru menyerukan unjuk rasa di depan markas besar Stasi. “Bawa kapur dan batu bata!” demikian bunyi salah satu selebaran. Bata rencananya digunakan untuk menyegel gedung dinas rahasia secara simbolis, dalam apa yang disebut sebagai aksi protes “dengan imajinasi dan tanpa kekerasan.”

    “Tidak ada bahaya lagi”

    Ribuan orang mengikuti seruan tersebut, termasuk warga Berlin Timur Arno Polzin yang berusia 27 tahun- Dia mengaku tidak pernah melupakan satu detail. “Fakta bahwa Anda bisa masuk ke gedung Stasi tanpa cedera,” tanpa penjagaan, atau kontrol.

    Di area yang tertutup rapat selama puluhan tahun itu, dia melihat petugas polisi antihuru-hara berseragam di lantai atas sebuah gedung. “Mereka jelas tidak ada di sana untuk mengintimidasi atau mengusir para penyusup,” kata Polzin kepada DW.

    Pendudukan markas Stasi oleh demonstran di Berlin menjatuhkan benteng terakhir rezim komunis di Jerman Timur.

    Dua kali di kandang Stasi

    Kejatuhan polisi rahasia dimulai sekitar 300 kilometer barat daya Berlin. Di Erfurt, seniman Gabriele Sttzer dan sekelompok perempuan mengorganisir pendudukan gedung Stasi lokal pada tanggal 4 Desember 1989. Perbatasan antara Timur dan Barat sudah terbuka, tetapi mereka tidak percaya kebebasan akan datang dengan sendirinya. “Negara belum bubar,” kata Gabriele Sttzer dalam wawancara dengan DW.

    Saat itu, polisi, tentara dan agen Stasi masih bersenjata lengkap. “Ada kegelapan di DDR, yang masih menggelayut,” usai jatuhnya Tembok Berlin. Para perempuan mengumpulkan keberanian dan meminta izin masuk ke dalam gedung. Mereka menjelaskan kepada penjaga yang terkejut, “Anda telah membuat berkas tentang kami, informasi itu adalah milik kami. Kami ingin menyimpannya sekarang. Kami ingin melihat apakah Anda menghancurkannya.”

    Di mata Stasi, perempuan muda itu adalah musuh negara sejak usia dini. Kejahatannya: Pada tahun 1976, dia berdemonstrasi bersama aktivis hak-hak sipil menentang pengusiran penulis lagu Wolf Biermann. Atas perbuatannya, Gabriele Sttzer dijatuhi hukuman satu tahun di penjara perempuan Hoheneck.

    Meskipun dipermalukan, dia menolak untuk mengungsi ke Jerman Barat dan sebaliknya mencari nafkah sebagai seniman lepas di DDR. Saat itu pun, Stasi terus memantau pergerakan Gabriele Sttzer.

    Cara yang digunakan gerakan bawah tanah demi mengelabui dinas rahasia pada tahun 1989 disebutnya “cerdik” dan “luar biasa.” Pendudukan kantor Stasi di Erfurt sontak menjadi buah bibir. Sejak itu, satu per satu kota – Halle, Leipzig atau Gotha – menjadi saksi ambruknya kekuasaan polisi rahasia.

    “Mereka masuk, menginginkan berkas Stasi dan tidak ada tembakan yang dilepaskan,” kata Gabriele.

    Hanya di Berlin prosesnya memakan waktu lebih lama. Menurut Markus Meckel, bekas menteri luar negeri DDR pada tahun 1990 setelah pemilihan umum bebas pertama, penyebabnya adalah sistem negara yang tersentralisasi.

    “Di sanalah pusat kekuasaan berada, termasuk aparat represifnya.” Dan Stasi hanya dapat dilenyapkan “jika pemerintah sendiri menjadi tidak stabil dan tidak melihat jalan keluar lain.” Momen itu terjadi pada tanggal 15 Januari 1990.

    Lengsernya Hans Modrow

    Tiga hari setelah penyerbuan markas Stasi, kepala pemerintahan DDR terakhir, Hans Modrow, menyerah pada aksi jalanan. Dia memerintahkan pembubaran dinas rahasia. Membuka arsip Stasi merupakan “pencapaian hebat” dari Kamar Rakyat DDR, kata Meckel dalam wawancara dengan DW. Sebuah pencapaian “yang harus diperjuangkan melawan keinginan perwakilan pemerintah Jerman Barat”.

    Kanselir Jerman Barat Helmut Kohl lebih memilih untuk menyimpan informasi rahasia DDR dalam keadaan terkunci dan terkunci. Untuk mencegah hal tersebut, Arno Polzin dan para demonstran di Berlin menduduki benteng Stasi untuk kedua kalinya pada bulan September 1990.

    Dengan pendudukan kedua, tujuan terpenting aktivis hak-hak sipil DDR akhirnya tercapai: “Berkas saya adalah milik saya,” kata Arno Polzin, sembari menyebutkan ketakutan lain yang memotivasi demonstran: bahwa dinas rahasia Jerman Barat akan memperoleh akses ke berkas-berkas tersebut “sebelum warga DDR sempat mengetahui apa yang sedang terjadi.” Sekarang, berkas-berkas Stasi bisa diakses oleh siapa saja yang berkepentingan.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Iran Pamerkan Kapal Intelijen Pertama Buatan Dalam Negeri

    Iran Pamerkan Kapal Intelijen Pertama Buatan Dalam Negeri

    Teheran

    Angkatan Laut Iran memamerkan kapal intelijen buatan dalam negeri pertamanya pada sebuah seremoni yang digelar Rabu (15/1) pagi. Diungkapkannya kapal intelijen itu ke publik terjadi beberapa hari setelah Teheran mendapatkan ribuan drone baru.

    Laporan kantor berita Tasnim, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/1/2025), menyebut kapal sinyal intelijen bernama Zagros itu merupakan jenis kapal militer terbaru yang dilengkapi sensor elektronik dan kemampuan untuk mencegat operasi siber, serta melakukan pemantauan intelijen.

    “Kapal sinyal intelijen Zagros akan menjadi pengawas Angkatan Laut Iran di lautan dan samudra,” cetus Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Shahram Irani, dalam seremoni tersebut.

    Kantor berita Mehr News Agency mengklaim Zargos sebagai kapal penghancur terbaru dan paling canggih dalam Armada Angkatan Laut Iran, yang dirancang untuk misi tempur dan misi intelijen.

    Kapal intelijen Zargos ini bergabung dengan Armada Angkatan Laut Iran dalam sebuah seremoni pada Rabu (15/1) pagi, yang dihadiri langsung oleh Shahram, Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh dan jajaran pejabat senior militer Iran.

    Disebutkan bahwa kapal intelijen Zargos dirakit secara internal atas upaya pemuda dan elite Iran, untuk memenuhi kebutuhan intelijen Angkatan Laut sejalan dengan keamanan maritim.

    Diungkapkannya kapal intelijen ini terjadi setelah Iran menerima sekitar 1.000 drone strategis baru yang dikirimkan kepada tentara-tentaranya di berbagai lokasi. Drone baru ini diklaim memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan daya destruktif tinggi, serta dilengkapi kemampuan siluman dan mampu menembus pertahanan musuh.