Category: Detik.com Internasional

  • Penasihat Keamanan Trump Bilang Hamas Tak Akan Kuasai Gaza Lagi

    Penasihat Keamanan Trump Bilang Hamas Tak Akan Kuasai Gaza Lagi

    Gaza City

    Mike Waltz, yang merupakan penasihat keamanan nasional Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengatakan kelompok Hamas tidak akan pernah lagi menguasai Jalur Gaza. Waltz menegaskan pemerintahan Trump yang akan datang akan memastikan hal tersebut.

    “Mereka (Hamas) tidak bisa lagi menjadi organisasi teroris, dan mereka tidak akan pernah memerintah Gaza. Titik,” ucap Waltz saat berbicara dalam program CNN “State of the Union” seperti dilansir AFP, Senin (20/1/2025).

    Waltz yang mantan anggota Kongres AS dan veteran dua misi tempur AS di Afghanistan, menyampaikan penegasan itu hanya beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai di Jalur Gaza pada Minggu (19/1) waktu setempat.

    Meskipun ada banyak ketidakpastian mengenai perkembangan gencatan senjata — dan bagaimana pemulihan Gaza serta stabilitas jangka panjang dapat terjamin, Waltz menyatakan optimisme dengan kehati-hatian.

    “Begini, Israel akan melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk memastikannya. Dan Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Trump, akan mendukung mereka — bahwa Hamas tidak akan pernah lagi memerintah Gaza,” katanya.

    “Itu bukan berarti tidak akan ada kantong-kantong (perlawanan Hamas). Itu bukan berarti tidak akan ada pertempuran yang berlangsung, namun ini akan menjadi jalan yang sulit di masa depan,” ucap Waltz dalam pernyataannya.

  • Trump Disebut Ingin Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Ini Respons Kemlu RI

    Trump Disebut Ingin Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Ini Respons Kemlu RI

    Jakarta

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald J Trump berencana merelokasi sejumlah orang dari 2 juta warga Palestina di Gaza ke Indonesia untuk sementara waktu. Rencana itu disebut saat ini masih didiskusikan oleh sejumlah pihak.

    Hal itu disampaikan oleh salah satu tim transisi Trump dalam wawancara dengan NBC News. Awalnya, pejabat tim transisi itu mengungkapkan utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff berencana untuk berkunjung ke jalur Gaza sebagai bagian dari upayanya menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas.

    Witkoff juga dilaporkan berencana selalu hadir di wilayah tersebut selama beberapa minggu dan bulan mendatang untuk memecahkan masalah yang terjadi di lapangan. Sebab, pihak Trump yakin ada sejumlah pihak berencana membatalkan perjanjian dan menghentikan pembebasan sandera.

    “Anda harus berada tepat di atasnya, siap untuk memadamkan masalah jika hal itu terjadi,” kata pejabat tersebut dilansir NBC News, Senin (20/1/2025).

    NBC mengatakan selain mengelola fase kesepakatan saat ini dan menegosiasikan fase berikutnya, Trump dan timnya juga berupaya mencari solusi jangka panjang.

    “Jika kita tidak membantu warga Gaza, jika kita tidak membuat kehidupan mereka lebih baik, jika kita tidak memberi mereka harapan, maka akan terjadi pemberontakan,” kata pejabat transisi tersebut.

    Salah satu hal yang disusun pihak Trump yakni merelokasi warga Gaza. Laporan NBC mengatakan pejabat tim transisi itu mengatakan pihaknya sedang berdiskusi untuk merelokasi 2 juta warga Palestina untuk sementara waktu ke sejumlah negara salah satunya Indonesia.

    NBC News dalam laporan menyebut belum mengetahui apakah warga Gaza bersedia untuk pindah atau tidak. NBC mengatakan gagasan relokasi sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan sesama warga Arab. Dalam laporan berita itu juga disebut relokasi akan menjadi langkah pertama Israel yang memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.

    Kabar mengenai rencana relokasi warga Gaza ke Indonesia ini juga sudah sampai ke media Israel. Bahkan media lokal Israel, The Times of Israel menulis judull berita ‘Tim Trump Mempertimbangkan Relokasi Beberapa Warga Gaza Selama Pembangunan Pasca-perang’, dalam berita itu juga ditulis Indonesia adalah salah satu negara yang dipertimbangkan untuk menampung warga Gaza.

    “Tim transisi Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk merelokasi sebagian dari 2 juta penduduk Gaza sementara rekonstruksi jalur Gaza yang hancur pasca-perang berlangsung, dengan salah satu negara menjadi tuan rumah sementara yang dipertimbangkan untuk menerima pengungsi adalah Indonesia,” tulis media The Times of Israel.

    Respons Kemlu

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga telah merespons kabar tersebut. Kemlu menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi mengenai rencana relokasi tersebut.

    “Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” ujar Jubir Kemlu Rolliansyah Soemirat kepada wartawan.

    Saksikan juga Sosok: Tangan Ajaib Dwiyono, Sulap Sampah Jadi Lukisan Penuh Berkah

    (zap/imk)

  • Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina, Hamas Lepaskan 3 Sandera

    Israel Bebaskan 90 Tahanan Palestina, Hamas Lepaskan 3 Sandera

    Jakarta

    Pemerintah Israel mengaku sudah membebaskan 90 orang tahanan Palestina.

    Pembebasan ini sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, kata pejabat Israel.

    Sebelumnya, pada hari Minggu (19/01), tiga orang sandera warga negara Israel telah dibebaskan oleh kelompok Hamas ke Palang Merah di Kota Gaza.

    Tiga orang ini kemudian diserahkan kepada militer Israel.

    Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah gencatan senjata dimulai.

    Para perempuan yang dibebaskan oleh Hamas itu adalah Doron Steinbrecher (31 tahun), Emily Damari (28 tahun, warga negara Inggris-Israel), serta Romi Gonen (24 tahun)

    Getty ImagesDetik-detik ketika seorang sandera dibebaskan oleh kelompok Hamas untuk diserahkan ke Palang Merah Internasional.

    Emilymengenakan perban di atas dua jarinya yang hilangmemeluk ibunya, dalam panggilan video yang dibagikan kepada BBC.

    Kelompok Hamas mengatakan, bagi setiap sandera warga Israel yang dibebaskan, Israel akan membebaskan 30 tahanan dari penjara Israel.

    Gencatan senjata di Gaza mulai berlaku setelah sempat ditunda pada menit-menit terakhir.

    Seperti apa suasana di Gaza saat gencatan senjata dimulai?

    AFPWarga Palestina merayakan gencatan senjata, pada Minggu (19/01).

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, akhirnya dimulai pada Minggu (19/01) pukul 11:15 waktu setempat (16:15 WIB), setelah mengalami penundaan selama tiga jam.

    Pemerintah Israel merilis 33 nama sandera yang akan dibebaskan Hamas sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata.

    Sebagaimana dipaparkan melalui akun resmi pemerintah Israel di media sosial X, daftar tersebut mencakup nama sandera termuda dan tertua. Sandera termuda adalah Kfir Bibas yang berusia sembilan bulan ketika ditawan, sedangkan sandera tertua adalah Shlomo Mantzur yang berusia 86 tahun.

    Beberapa saat sebelumnya, Hamas melalui aplikasi obrolan Telegram merilis nama tiga sandera yang akan mereka bebaskan.

    Warga Palestina sontak merayakan gencatan senjata di Gaza. Mereka mengibarkan bendera Palestina seraya bersorak-sorai.

    Ratusan truk bantuan kini menunggu untuk memasuki Gaza. Masuknya rombongan truk itu adalah salah satu syarat bagi terwujudnya kesepakatan gencatan senjata.

    Getty ImagesWarga Palestina menyambut kesepakatan gencatan senjata di Deir Al Balah, Gaza, pada Minggu (19/01).

    Di sisi lain, sesaat setelah gencatan senjata berlangsung, Partai Kekuatan Yahudi yang berhaluan ekstrem kanan mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan pemerintahan Israel sebagai protes atas kesepakatan gencatan senjata. Akibatnya, jumlah kursi yang dikuasai partai-partai pendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di parlemen masih mayoritas tapi tipis.

    Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, bersama dengan Yitzhak Wasserlauf dan Amichai Eliyahu, menyerahkan surat pengunduran diri mereka.

    Ben-Gvir telah lama menentang kesepakatan gencatan senjata. Dia justru mendorong Israel melanjutkan operasi militernya terhadap Hamas di Gaza.

    Dalam surat pengunduran diri kepada Netanyahu, Ben-Gvir mengatakan bahwa dia tidak akan berusaha menggulingkan pemerintah, tetapi menyebut perjanjian gencatan senjata sebagai “kemenangan penuh bagi terorisme”.

    AFPWarga Palestina menyambut kesepakatan gencatan senjata di Gaza, pada Minggu (19/01).

    Gencatan senjata seharusnya mulai berlaku pukul 08:30 waktu setempat (13:30 WIB). Namun, kesepakatan itu ditunda selama tiga jam karena Israel membuat klaim bahwa Hamas belum memenuhi kewajiban merilis nama tiga sandera Israel.

    Dalam pernyataan singkatnya, Daniel Hagari selaku juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan gencatan senjata Gaza tidak akan dimulai jika Hamas gagal memenuhi “kewajibannya”.

    Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Hamas harus memberi nama-nama sandera setidaknya 24 jam sebelum pertukaran yang direncanakan. Hamas mengatakan alasan penundaannya adalah karena masalah “teknis”.

    Perwakilan Israel, kelompok Hamas, Amerika Serikat, dan Qatar telah resmi menandatangani kesepakatan tersebut di Doha, demikian laporan media-media Israel.

    Kesepakatan gencatan senjata pertama kali diumumkan pada Rabu (15/01) oleh mediator AS dan Qatar.

    Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani mengatakan kesepakatan tersebut mulai berlaku pada hari Minggu (19/01), sambil menunggu persetujuan kabinet Israel.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Kabinet Israel sempat menunda menggelar pemungutan suara untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

    Netanyahu menuduh Hamas berupaya mengubah kesepakatan tersebut pada menit-menit terakhir.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan ada “jalan buntu” yang tengah dicarikan jalan keluarnya.

    Blinken meyakini gencatan senjata akan tetap dimulai pada hari Minggu (19/01) sesuai rencana.

    Walaupun tim juru runding Israel menyetujui kesepakatan itu setelah berbulan-bulan berunding, kesepakatan itu tak dapat dilaksanakan hingga disetujui Kabinet Netanyahu.

    Kelompok Hamas mengatakan mereka tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut.

    Apa isi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas?

    Kesepakatan gencatan senjata akan menghentikan serangan di Gaza. Dalam periode itu, Israel dan Hamas dan bertukar sandera dan tahanan.

    Kelompok Hamas menangkap 251 sandera ketika menyerang Israel pada Oktober 2023.

    Hamas masih menyandera 94 orang, meskipun Israel yakin hanya 60 orang yang masih hidup.

    Israel diperkirakan akan membebaskan sekitar 1.000 tahanan Palestina, beberapa di antaranya dipenjara selama bertahun-tahun, sebagai imbalan atas pengembalian para sandera.

    Gencatan senjata ini diharapkan terjadi dalam tiga tahap.

    Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani mengatakan kesepakatan ini akan mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari 2025, jika disetujui.

    Berikut ini adalah hal-hal yang kemungkinan diatur dalam kesepakatan tersebut:

    Tahap pertama

    Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu dan digelar “gencatan senjata secara penuh dan menyeluruh”, kata Presiden AS Joe Biden saat dia mengonfirmasi kesepakatan yang dicapai pada Rabu.

    “Sejumlah sandera” yang ditahan oleh Hamas, termasuk kaum perempuan, para orang tua dan orang-orang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan ratusan tahanan Palestina, kata Biden.

    Dia tidak menyebutkan berapa banyak sandera yang akan dibebaskan selama tahap pertama initetapi Al Thani dari Qatar mengatakan pada konferensi pers sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 33 orang.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer sebelumnya mengatakan sebagian besar, tetapi tidak semua, dari 33 sandera yang diharapkan akan dibebaskan, termasuk anak-anak, diperkirakan masih hidup.

    Tiga sandera akan segera dibebaskan, kata seorang pejabat Palestina sebelumnya kepada BBC, dengan sisanya akan dibebaskan selama enam minggu ke depan.

    Selama tahap ini, pasukan Israel akan ditarik keluar dari “semua” wilayah berpenduduk di Gaza, kata Biden, sementara “warga Palestina [dapat] juga kembali ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza”.

    Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza harus meninggalkan rumahnya.

    Ini terjadi setelah ada perintah evakuasi dari Israel, akibat serangan Israel, serta pertempuran di lapangan.

    Setelah kesepekatan ini, akan ada lonjakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan ratusan truk diizinkan masuk setiap hari.

    Pejabat Palestina sebelumnya mengatakan negosiasi terperinci untuk tahap kedua dan ketiga akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.

    Biden mengatakan gencatan senjata akan terus berlanjut “selama negosiasi berlanjut”.

    Tahap kedua

    Tahap kedua akan menjadi “berakhirnya perang secara,” menurut Biden.

    Sandera yang masih hidup, termasuk kaum pria, akan dibebaskan sebagai imbalan atas lebih banyak tahanan Palestina.

    Dari 1.000 tahanan Palestina yang diperkirakan telah disetujui Israel untuk dibebaskan secara keseluruhan, sekitar 190 orang menjalani hukuman 15 tahun atau lebih.

    Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa mereka yang dihukum karena pembunuhan tidak akan dibebaskan ke Tepi Barat yang diduduki.

    Penarikan secara penuh pasukan Israel dari Gaza juga akan dilakukan.

    Tahap ketiga

    Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan pembangunan kembali Gazasesuatu yang dapat memakan waktu bertahun-tahundan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa.

    Warga Gaza dan Israel rayakan kesepakatan gencatan senjata

    Sebelumnya, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 15 bulan. Warga Gaza dan Israel menyambut baik peristiwa ini dengan merayakannya di jalan-jalan.

    Di Gaza, sebagian warga turun ke jalan-jalan di Deir al-Balah.

    Pemandangan serupa juga terlihat di sudut Ibu Kota Israel, Tel Aviv.

    Di Gaza, seorang pria mengaku “syok lantaran senang”.

    Adapun seorang perempuan di Tel Aviv, Israel, berharap setiap warga Israel yang sandera Hamas dapat kembali ke rumahnya.

    Pada tahap awal gencatan senjata, seperti disepakati Israel dan Hamas, baru 33 orang sandera yang akan dibebaskan.

    Getty ImagesDi Gaza, seorang pria mengaku “syok lantaran senang” setelah ada kesepakatan gencatan senjata.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Biden mengatakan kesepakatan itu akan “menghentikan pertempuran di Gaza, memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarga mereka”.

    Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, selaku mediator, mengatakan kesepakatan itu akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/01) asalkan disetujui oleh Kabinet Israel.

    BBCPresiden AS Joe Biden mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas itu di Gedung Putih.

    Di tempat terpisah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rincian akhir kesepakatan itu masih dikerjakan.

    Namun dia berterima kasih kepada Biden karena “mempromosikannya”.

    Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya mengatakan itu adalah hasil dari “ketangguhan” bangsa Palestina.

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan kesepakatan gencatan senjata, yang disebutnya meringankan “penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik”, adalah prioritas pertama.

    Guterres mengatakan PBB siap untuk meningkatkan pengiriman bantuan kepada Palestina.

    Walaupun kesepakatan itu sudah dicapai, dan mulai berlaku Minggu, 19 Januari 2025, badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas melaporkan bahwa serangan udara Israel menewaskan lebih dari 20 orang pada Rabu (15/01).

    Tedros Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyambut positif kesepakatan gencatan senjata.

    Melalui media sosial X (dulu Twitter), dia mengatakan organisasinya siap untuk “meningkatkan dukungannya”.

    “Terlalu banyak nyawa yang hilang dan terlalu banyak keluarga yang menderita. Kami berharap semua pihak akan menghormati kesepakatan itu dan bekerja menuju perdamaian abadi,” kata Ghebreyesus.

    “Perdamaian adalah obat terbaik!” Tegasnya.

    Israel meluncurkan kampanye untuk menghancurkan Hamasyang dicap sebagai organisasi teroris oleh Israel, AS, dan negara-negara lainsebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023.

    Serangan Hamas itu mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera.

    Serangan militer Israel ke Gaza mengakibatkan lebih dari 46.700 orang telah tewas, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

    Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza juga telah mengungsi.

    Di Gaza juga terjadi kerusakan yang meluas, kekurangan makanan, bahan bakar, serta obat-obatan.

    Israel mengatakan 94 sandera masih ditahan oleh Hamas, 34 di antaranya diduga tewas.

    Selain itu, ada empat warga Israel yang diculik sebelum perang, dua di antaranya tewas.

    ‘Saya sedih sekaligus gembira’

    Kepada BBC Arab, sejumlah warga Palestina di Gaza berbicara tentang perasaannya setelah Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata.

    Seorang perempuan, yang salah-satu anaknya, Nabil Muhammad Zaydan Nasser, tewas selama perang, berujar dia merasakan campuran antara kegembiraan dan kesedihan atas berita tersebut.

    “Alhamdulillah, semoga kedamaian dan berkah Allah senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW, saya ucapkan selamat kepada rakyat kami; rakyat Gaza yang terkepung dan berjuang atas gencatan senjata ini, dan Insya Allah gencatan senjata ini akan terlaksana sepenuhnya,” ujarnya.

    Seorang pria lain yang berbicara kepada BBC Arab berterima kasih kepada negara-negara Arab atas upayanya dalam membantu mencapai kesepakatan.

    “Kami takut bahwa giliran kami yang akan mati dalam perang ini, belum lagi penderitaan kami karena kekurangan makanan dan minuman, serta tidak adanya air.

    “Kami berterima kasih kepada negara-negara Arab karena telah melakukan upaya yang luar biasa dan menekan Israel untuk menghentikan perang terhadap kami.”

    Bagaimana perjalanan negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas?

    Getty ImagesMenteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika berjumpa di Yerusalem.

    Pada Agustus 2024 lalu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, mengungkap kemungkinan akan ada gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza dalam beberapa hari ke depan, setelah Israel menerima proposal perdamaiannya pada Senin (19/08) silam.

    Usulan kesepakatan gencatan senjata itu akan mencakup diakhirinya pertikaian di Gaza dan pembebasan sandera yang ditangkap Hamas dan sekutunya dalam serangan mereka ke Israel pada Oktober 2023.

    AS telah berupaya untuk “menjembatani proposal” perdamaian antara Israel dan Hamas, untuk mengatasi hambatan yang menghalangi keduanya menyetujui kesepakatan.

    Apa saja poin-poin penting dalam rencana perdamaian dan bagaimana respons Israel dan Hamas?

    Apa poin utama dari rencana perdamaian AS?

    Blinken saat ini berada di Israel untuk mempromosikan perjanjian perdamaian berdasarkan rencana yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei tahun ini.

    Kesepakatan perdamaian itu akan berlangsung dalam tiga fase.

    Yang pertama mencakup “gencatan senjata penuh dan menyeluruh” yang berlangsung selama enam pekan, penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza, dan pertukaran beberapa sandera termasuk perempuan, orang tua, serta warga yang sakit dan terluka.

    Mereka akan ditukar dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Getty ImagesPada November 2023, 105 sandera dikembalikan ke Israel dan lebih dari 100 masih berada di Gaza.

    Israel mengatakan lebih dari 100 sandera masih ditahan dan meyakini 71 orang masih hidup. Empat sandera lainnya sudah berada di Gaza sebelum tanggal 7 Oktober, dua di antaranya diyakini tewas.

    Sebuah kesepakatan yang disepakati pada November 2023 menunjukkan bahwa Hamas membebaskan 105 sandera selama gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan dengan imbalan sekitar 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

    Kesepakatan damai itu akan mencakup rencana untuk membangun kembali Gaza.

    Getty Images

    Tahap ketiga dari perjanjian damai ini akan menjadi awal dari rencana rekonstruksi besar-besaran yang disusun untuk Gaza, dan pengembalian jenazah sandera.

    Sebuah pernyataan dari pemerintah Israel pada 19 Agustus mengatakan: “Perdana Menteri menegaskan kembali komitmen Israel terhadap proposal Amerika saat ini mengenai pembebasan sandera kami, yang mempertimbangkan kebutuhan keamanan Israel.”

    Baca juga:Apa saja poin-poin penting dalam rencana perdamaian?

    Diperkirakan masih ada perbedaan besar antara Israel dan Hamas.

    Salah satu masalahnya adalah berlanjutnya kehadiran militer Israel di Gaza.

    Israel mengatakan mereka ingin pasukan tetap tinggal untuk menghentikan gerak Hamas dan menghentikan penyelundupan lebih banyak senjata.

    Namun, Hamas menentang pasukan Israel yang tetap berada di Gaza setelah gencatan senjata.

    Hamas juga mempunyai perbedaan dengan Israel mengenai jumlah dan identitas tahanan Palestina yang akan dikembalikan ke Gaza dengan imbalan sandera Israel.

    Getty ImagesHamas tidak ingin pasukan Israel menduduki Gaza setelah gencatan senjata.

    Seberapa besar peluang tercapainya kesepakatan damai?

    Blinken mengatakan gencatan senjata harus segera dicapai.

    “Ini adalah momen yang menentukan, mungkin yang terbaik, mungkin kesempatan terakhir untuk memulangkan para sandera, untuk melakukan gencatan senjata dan menempatkan semua orang pada jalur yang lebih baik menuju perdamaian dan keamanan abadi,” kata Blinken pada 19 Agustus, saat berada di Israel.

    Setelah mendapat persetujuan luas dari pemerintah Israel, Blinken berkunjung ke Kairo untuk berbicara dengan Mesir dan Qatar mediator dalam negosiasi damai Hamas dan Israel.

    Kedua negara memiliki saluran komunikasi dengan Hamas.

    Getty ImagesBanyak orang di Israel mendesak tercapainya kesepakatan perdamaian dan pengembalian semua sandera yang tersisa.

    Namun Hamas menyatakan tidak akan mengirimkan perwakilannya ke sana.

    Seorang anggota biro politik organisasi yang berbasis di Qatar, Basem Naim, mengatakan: “Kami menyetujui kesepakatan [melalui mediator] pada tanggal 2 Juli… dan oleh karena itu kami tidak memerlukan putaran perundingan baru atau membahas tuntutan baru Benyamin Netanyahu.”

    Dia mengatakan bahwa Hamas “masih tertarik” pada perjanjian perdamaian, namun menegaskan: “Kami telah menunjukkan fleksibilitas maksimum dan sikap positif, dan pihak lain telah memahami ini sebagai kelemahan dan menghadapinya dengan kekuatan yang lebih besar.”

    Pemerintah Israel menjawab bahwa Hamas “sangat keras kepala” dan mengatakan “tekanan perlu diarahkan” pada kelompok tersebut.

    Getty ImagesSeorang tentara Israel berdiri di samping pintu masuk terowongan yang digunakan oleh Hamas di Gaza.

    Militer Israel melancarkan serangan di Gaza untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan kelompok milisi Palestina tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 orang disandera.

    Sejak itu, lebih dari 40.130 warga Palestina tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

    Pertempuran terus berlanjut, dengan Israel mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir mereka mengatakan telah menghancurkan beberapa kompleks Hamas dan jaringan terowongan tempat ditemukannya roket dan rudal , dan telah “membasmi puluhan teroris”.

    Media Palestina melaporkan bahwa pada Senin (19/08) enam orang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis, di selatan Gaza, dan empat lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah mobil di Kota Gaza, di utara.

    Meskipun Blinken mengatakan menurutnya kesepakatan perdamaian dapat segera dicapai, baik sumber Israel maupun Hamas yang berbicara kepada BBC tidak memberikan harapan yang sama.

    Berita ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Israel Serahkan 90 Tahanan Palestina, Warga Menyambut di Tepi Barat

    Israel Serahkan 90 Tahanan Palestina, Warga Menyambut di Tepi Barat

    Jakarta

    Israel mengatakan telah membebaskan 90 orang tahanan Palestina pada Senin (20/1) pagi waktu setempat. Pembebasan ini sebagai tanda dimulainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

    “Semua dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem,” kata layanan penjara Israel dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum pukul 01.30 pagi (Minggu 23.30 GMT) dilansir AFP, Senin (20/1/2025).

    Tahanan Tiba di Tepi Barat

    Setelah para tahanan tiba di Kota Beitunia di Tepi Barat, kerumunan orang pun bersorak. Mereka menyambut dua bus yang membawa tahanan Palestina yang dibebaskan Israel.

    Bus-bus tersebut menampung sekitar 90 tahanan yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di Gaza yang dimulai pada hari Minggu (19/1) dan menyaksikan tiga sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

    Terlihat anggota kerumunan naik ke atas bus utama dan mengibarkan bendera Hamas.

    Sebelumnya, potoritas Qatar, yang merupakan salah satu mediator kesepakatan ini, mengumumkan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan mulai berlaku pada Minggu (19/1) pagi, sekitar pukul 06.30 GMT atau pukul 08.30 waktu Gaza. Gencatan senjata disepakati akan berlangsung selama enam minggu.

    (zap/yld)

  • Saat Foto Resmi Trump sebagai Presiden AS Picu Kontroversi

    Saat Foto Resmi Trump sebagai Presiden AS Picu Kontroversi

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah merilis foto resminya sebagai Presiden ke-47 AS. Namun, foto itu malah memicu kontroversi.

    Dilansir BBC dan CNN, Minggu (19/1/2025), foto itu ramai diperbincangkan gara-gara ekspresinya mirip dengan foto tersangka (mugshot) Trump yang diambil Fulton County Jail. Foto resmi itu diunggah lewat akun resmi Donald Trump.

    Foto tersebut dideskripsikan sebagai potret ‘Serius, mengerikan dan mengandung pesan’. Foto Trump diambil oleh kepala fotografernya, Daniel Torok. Trump menunjukkan ekspresi tegas dengan alis terangkat.

    “Potret resmi presiden itu adalah gambar presiden yang paling banyak dicetak dan paling banyak dilihat, yang pernah ada,” kata mantan fotografer Gedung Putih Eric Draper kepada BBC.

    Draper pernah bekerja untuk mantan Presiden AS George W Bush selama 8 tahun. Draper menilai gambar Trump ‘sangat dimanipulasi’ dengan pencahayaan studio dan perbaikan setelah pemotretan.

    Dia menilai foto itu tampak menggunakan pencahayaan ‘monster’ untuk secara dramatis menerangi presiden terpilih dan membuat matanya menonjol. Fotografer di London Institute of Photography, Eliska Sky, juga menyoroti pengaturan pencahayaan yang dianggapnya memberikan tampilan ‘mengerikan’ bak film horor dan membandingkannya dengan seorang petinju sebelum bertanding.

    Kaus bergambar foto tersangka Donald Trump (REUTERS/Mario Anzuoni)

    Dosen senior fotografi dokumenter di Swansea College of Art, Paul Duerinckx, mengatakan pencahayaan pada foto Trump ‘menunjukkan keseriusan dan niat’. Foto itu dianggap mencolok karena sumber cahaya sebagian besar foto berasal dari atas, seperti matahari atau lampu langit-langit, dan membalik sumber cahaya di foto ini ‘cenderung benar-benar memberi efek pada kita’.

    Para pengguna media sosial banyak membandingkan foto itu dengan mugshot atau foto tersangka Donald Trump yang diambil di Fulton County Jail di Georgia setelah dia didakwa karena berupaya membatalkan kekalahannya dalam Pilpres AS 2020. Tuduhan tersebut telah berulang kali dibantah oleh Trump.

    Donald Trump (donaldjtrump.com)

    YouTuber fotografi Jared Polin mengatakan dia mendiskusikan potret itu dengan Torok dan diberi tahu bahwa foto mugshot itu memang memberikan inspirasi. Namun, Torok tidak menanggapi permintaan komentar terkait foto itu.

    “Foto buronan itu adalah salah satu gambar yang paling banyak dicari, mungkin sepanjang masa,” klaim Polin.

    Foto tersangka Trump, yang diambil pada tahun 2023, menjadi salah satu foto paling ramai dibahas di AS. Foto Trump itu menghiasi segala hal, mulai dari cangkir kopi, topi hingga kaus.

    Saksikan juga Sosok: Tangan Ajaib Dwiyono, Sulap Sampah Jadi Lukisan Penuh Berkah

    Pelantikan Trump Digelar Senin 20 Januari

    Donald Trump dan Melania (Foto: AP Photo/Alex Brandon)

    Trump telah tiba di wilayah Washington pada Sabtu (18/1) malam waktu setempat menjelang pelantikannya. Trump tiba di Washington untuk merayakan kembalinya dia ke tampuk kekuasaan AS.

    Dilansir Reuters, Minggu (19/1), Trump terbang dengan pesawat Angkatan Udara yang dikirim oleh Presiden AS Joe Biden. Pesawat itu terbang ke pangkalan udara di Palm Beach, Florida, yang menjadi lokasi Trump mempersiapkan transisi setelah memenangkan Pilpres AS pada 5 November 2024.

    Trump tiba di Washington bersama istrinya, Melania, putrinya Ivanka dan suaminya, Jared Kushner. Setelah tiba di Bandara Dulles di pinggiran kota Virginia, Trump langsung menuju klub golfnya di Sterling, Virginia, yang terletak di pinggiran Washington.

    Peniru Elvis Presley, Leo Days, menyanyikan lagu untuk Trump sebelum resepsi yang dihadiri sekitar 500 tamu dan pertunjukan kembang api. Seorang ajudan Trump mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan penyanyi tampil saat keluarga Trump menonton.

    Trump, yang berusia 78 tahun, akan mengadakan rapat umum dengan para pendukungnya di dalam Capital One Arena di pusat Washington pada hari Minggu malam sebelum pelantikannya. Dia akan menggelar acara usai pelantikan pada Senin (20/1).

    Prakiraan cuaca dingin untuk hari Senin mendorong Trump untuk memindahkan upacara pelantikannya dari bagian depan barat Gedung DPR AS yang ikonik ke dalam ruangan Capitol Rotunda. Parade di sepanjang Pennsylvania Avenue juga dipindah ke Capital One Arena.

    Trump akan dilantik pada Senin (20/1) pukul 12.00 siang waktu setempat. Trump akan menyampaikan pidato pelantikan yang biasanya menjadi ciri khas masa jabatan presiden selama 4 tahun.

    Foto Donald Trump sebagai tersangka yang diambil kantor sheriff Fulton County pada 2023 (AFP/-)

    Dia mengatakan kepada NBC News bahwa temanya adalah ‘persatuan, kekuatan dan juga keadilan’. Ini akan menjadi pertama kalinya pelantikan Presiden AS digelar di dalam ruangan. Pelantikan di dalam ruangan sebelumnya terjadi pada 1985 saat Ronald Reagan dilantik.

    Lebih dari 220.000 tamu yang seharusnya menonton dari halaman Gedung DPR AS tidak akan dapat menyaksikan pelantikan di dalam gedung. Hanya sebagian kecil yang dapat masuk ke dalam Capital One Arena berkapasitas 20.000 tempat duduk tempat pelantikan akan disiarkan dan para penghibur serta peserta parade diharapkan akan tampil.

    Pada hari Sabtu, pendukung Trump yang telah berencana untuk menghadiri pelantikan sudah meramaikan pusat kota Washington. Seorang pensiunan profesor, Arthur Caisse (78), dan saudaranya, Richard Caisse (64), telah melakukan perjalanan dari Connecticut untuk menyaksikan pelantikan kedua Trump. Mereka juga pernah datang untuk pelantikan masa jabatan pertama Trump pada tahun 2017.

    “Sangat mengecewakan karena kita semua menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk sampai di sini, dan kemudian melalui proses kongres untuk mendapatkan tiket pelantikan. Akhirnya kita mendapatkan tiket, sekarang, bum. Mereka mengatakan kita bahkan mungkin tidak dapat pergi ke (National) Mall,” kata Arthur Caisse.

    “Saya tidak kecewa karena pada hari Senin kita akan mendapatkan kembali negara kita,” Richard Caisse menimpali.

    Seorang profesional teknologi, Debbie Koch (60), berangkat dari Wisconsin bersama saudara perempuannya untuk menghadiri rapat umum arena Minggu malam jika mereka bisa masuk.

    “Kami tidak tahu pasti. Kami hanya senang berada di sini,” ujarnya.

    Begitu kembali ke Gedung Putih, Trump diperkirakan langsung menandatangani lusinan perintah eksekutif dan arahan untuk menindak migrasi, meningkatkan produksi energi AS, dan prioritas lainnya. Trump, yang masa jabatan pertamanya berlangsung dari 2017 hingga 2021, menolak menghadiri pelantikan Biden, yang mengalahkannya dalam 2020.

    Trump saat itu meninggalkan Washington menuju Florida menjelang upacara pelantikan Biden dan bersumpah ‘kami akan kembali dalam bentuk tertentu’. Meski demikian, Biden menyatakan akan menghadiri upacara pelantikan Trump pada hari Senin mendatang.

    Saksikan juga Sosok: Tangan Ajaib Dwiyono, Sulap Sampah Jadi Lukisan Penuh Berkah

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Gencatan Senjata di Gaza Terwujud Usai Terhambat Daftar Sandera

    Gencatan Senjata di Gaza Terwujud Usai Terhambat Daftar Sandera

    Gaza

    Gencatan senjata di Gaza, Palestina, terwujud hari ini. Gencatan senjata di Gaza sempat terhambat daftar sandera yang hendak dibebaskan oleh Hamas.

    Dilansir Al-Jazeera dan AFP, Minggu (19/1/2025), gencatan senjata ini disetujui setelah satu tahun mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir. Hal ini menjadi langkah awal dalam proses panjang dan rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan di Gaza.

    Perang besar di Gaza meletus sejak 7 Oktober 2023. Israel mengklaim serangannya di Gaza dilakukan untuk menghancurkan Hamas yang menyerang mereka dan menewaskan 1.200 orang di wilayah Israel.

    Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45 ribu orang yang mayoritas merupakan perempuan dan anak. Ada ratusan ribu orang yang terluka akibat serangan itu. Jutaan penduduk Gaza juga terpaksa mengungsi akibat perang.

    Gencatan senjata di Gaza rencananya dimulai pada pukul 08.30 waktu setempat, Minggu (19/1). Namun, pelaksanaannya terhambat penyerahan daftar tiga sandera yang hendak dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian kesepakatan dengan Israel.

    Hamas sendiri telah menyatakan komitmen untuk menyediakannya. Namun, Hamas beralasan ada kendala teknis sehingga daftar itu sulit diselesaikan tepat waktu.

    Hamas menyatakan anggotanya berkomunikasi secara fisik melalui utusan. Hal itu disebut membutuhkan waktu untuk menyetujui nama-nama dan lokasi para sandera ketika pesawat militer Israel masih berada di atas mereka.

    Menurut rencana, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup sebagai ganti 95 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak. Pertukaran akan dimulai setelah pukul 4 sore hari pertama gencatan senjata. Pembebasan tawanan akan difasilitasi oleh Palang Merah.

    Israel Serang Gaza Selama Penundaan Gencatan Senjata

    Foto: Ilustrasi asap membubung di Gaza akibat serangan Israel (AFP/JOHN WESSELS)

    Israel sebenarnya telah menarik sejumlah pasukannya dari Rafah yang terletak di selatan Gaza menjelang gencatan senjata. Pasukan Israel menuju ke daerah yang disebut koridor Philadelphi, di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

    Namun, Israel tetap menyerang wilayah utara dan tengah Gaza. Dilansir Al-Jazeera dan AFP, Minggu (19/1), Israel meluncurkan serangan artileri dan serangan udara di Khan Younis selatan dan Nuseirat tengah meski telah masuk waktu gencatan senjata yang disepakati.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan gencatan senjata tak akan terlaksana sebelum Hamas menyerahkan daftar nama sandera yang akan dibebaskan.

    “Tentara Israel terus bersiap untuk pertahanan dan serangan dan tidak akan membiarkan keamanan penduduk Negara Israel dirugikan,” ujar pemerintah Israel.

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 25 orang. Juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal mengatakan tiga orang tewas di Gaza utara dan lima orang di Kota Gaza.

    Hamas Serahkan Daftar Sandera, Gencatan Senjata Terwujud

    Foto: Warga Gaza yang mengungsi mulai berjalan kembali ke kediaman mereka saat gencatan senjata dimulai (AFP/EYAD BABA)

    Hamas pun merilis nama tiga sandera asal Israel yang akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata di Gaza. Israel menyatakan akan melanjutkan kesepakatan yang sempat ditunda beberapa jam.

    Dilansir Al-Jazeera, pengumuman nama-nama sandera yang akan dibebaskan itu disampaikan juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Qassam, Abu Obeida.

    “Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan, kami memutuskan untuk membebaskan hari ini Romi Gonen (24) Emily Damari (28) dan Doron Shtanbar Khair (31),” ujarnya.

    Hamas mengatakan telah menyerahkan nama-nama itu kepada mediator. Israel juga mengonfirmasi menerima daftar tawanan yang akan dibebaskan hari ini

    Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan telah menerima daftar berisi nama-nama tawanan yang akan dibebaskan. Israel mulai memberi tahu keluarga dari tiga wanita yang akan dibebaskan.

    Israel menyatakan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza akan dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat. Awalnya, gencatan senjata ditargetkan dimulai pukul 08.30 waktu setempat.

    Warga Gaza Sambut Gencatan Senjata

    Warga Gaza rayakan gencatan senjata (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)

    Salah satu warga yang mengungsi, Souad Warshaga, mengatakan bahwa dia merasa sangat bahagia. Dia berharap dapat pulang ke tempat tinggalnya di Gaza utara.

    “Kami sedang mempersiapkan barang-barang kami untuk kembali ke daerah dan lingkungan kami yang sangat kami rindukan. Kami tidak sabar menunggu hingga saat perjanjian gencatan senjata akan resmi berlaku. Saya ingin menjadi salah satu orang pertama yang meninggalkan tempat ini dan kembali ke rumah kami,” ujarnya.

    Pengungsi lainnya, Latifa Qashqash, juga merasa bahagia. Namun, dia merasa takut karena khawatir Israel melanggar perjanjian dan melakukan serangan mendadak.

    “Saya bahagia karena saya akan kembali ke daerah dan tempat asal saya. Saya juga takut. Karena saya tidak percaya kepada orang Israel. Saya juga sedih karena kehilangan orang-orang yang kami cintai dan harta benda kami. Kami akan meninggalkan tenda di sini untuk tinggal di tenda di sana,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/haf)

  • 46.913 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Sejak 7 Oktober 2023

    46.913 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Sejak 7 Oktober 2023

    Gaza

    Gencatan senjata di Gaza, Palestina, telah dimulai setelah perang mengerikan yang terjadi sejak Oktober 2023. Serangan Israel telah menewaskan sedikitkanya 46.913 warga Gaza.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (19/1/2025), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah korban tewas di Gaza mencapai 46.913 dan korban luka mencapai 110.750 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Mayoritas korban tewas di Gaza adalah anak-anak, wanita, dan orang tua. Jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi dengan perkiraan 10.000 mayat masih terkubur di puing-puing beton di seluruh Gaza.

    Perang di Gaza meletus diklaim Israel dilakukan untuk menghancurkan Hamas yang menyerang mereka dan menewaskan 1.200 orang di wilayah Israel. Hamas juga menyandera ratusan orang dari Israel.

    Setelah perundingan panjang, Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata per Minggu (19/1). Namun, gencatan senjata yang harusnya dimulai pukul 08.30 waktu setempat sempat tertunda persoalan daftar sandera.

    Israel menganggap Hamas belum memenuhi kesepakatan karena belum memberikan daftar tiga orang sandera yang akan dibebaskan. Israel pun terus melakukan serangan dan menewaskan sedikitnya 10 orang di Gaza selama penundaan gencatan senjata.

    Gencatan senjata akhirnya dimulai pukul 11.15 waktu setempat usai Israel menerima daftar nama sandera yang akan dibebaskan. Israel juga akan membebaskan sekitar 95 orang warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak, yang mereka tahan.

    Seorang pengungsi Palestina, Anwar, berharap dapat kembali ke Rafah meskipun ada laporan bahwa rumahnya hancur dalam perang.

    “Saya akan pergi ke sana dan mencari tempat untuk mendirikan tenda untuk tinggal bersama keluarga saya yang beranggotakan delapan orang. Saya harus kembali ke kota saya. Saya harus kembali ke tempat saya dilahirkan. Itu adalah mimpi buruk, mimpi buruk, benar-benar mimpi buruk, seolah-olah kami sedang bermimpi dan kemudian kami bangun lagi,” katanya kepada Al-Jazeera di Khan Younis.

    Dia bersyukur gencatan senjata bisa tercapai. Selama ini, dia dan keluarganya tinggal di tenda-tenda yang rapuh tanpa cukup makanan atau air.

    “Alhamdulillah, syukur kepada Allah atas segalanya. Saya berharap perjanjian gencatan senjata akan terus berlanjut dan tidak akan ada kesulitan yang terjadi selama periode mendatang dan semuanya akan baik-baik saja,” katanya.

    Lihat Video ‘Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata di Tengah Ancaman Israel’:

    (haf/imk)

  • Jam Berapa Donald Trump Dilantik? Simak Waktu dan Agendanya

    Jam Berapa Donald Trump Dilantik? Simak Waktu dan Agendanya

    Jakarta

    Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih akan digelar pada tanggal 20 Januari 2025. Pelantikannya kali ini diselenggarakan secara indoor di dalam ruangan Rotunda Gedung Capitol AS, Washington DC karena cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut.

    Untuk diketahui, ini merupakan upacara pelantikan kedua Donald Trump sebagai Presiden AS. Dengan dilantiknya Trump kali ini, maka dia akan menjadikannya sebagai Presiden AS ke-45 dan ke-47. Adapun upacara pelantikan Presiden AS tahun ini merupakan yang ke-60 kalinya sejak tahun 1789.

    Lantas, jam berapa pelaksanaan pelantikan kedua Donald Trump akan dimulai?

    Menurut informasi yang dilansir laman resmi Senat AS, upacara pelantikan kedua Donald Trump akan dilaksanakan pada hari Senin, 20 Januari 2025 pukul 12 siang waktu setempat. Jika dihitung berdasarkan zona waktu di Indonesia, maka jatuh pada pukul 00.00 WIB di hari Selasa, 21 Januari 2025.

    Adapun jadwal lengkap dari rangkaian agenda pelantikan Donald Trump meliputi:

    Kebaktian Gereja Santo YohanesJamuan Teh di Gedung PutihUpacara Pengambilan Sumpah Jabatan di Gedung Kongres ASPerpisahan dengan Mantan Presiden dan Wakil Presiden ASUpacara Keberangkatan Gedung Kongres ASUpacara Penandatanganan PresidenMakan Siang Kongres JCCICPeninjauan Pasukan oleh PresidenParade Pasukan Presiden di Capital One ArenaUpacara Penandatanganan Kantor Oval di Gedung PutihPesta Panglima Tertinggi (Presiden Donald Trump Menyampaikan Sambutan)Pesta Pelantikan Liberty (Presiden Donald Trump Menyampaikan Sambutan)Pesta Cahaya Bintang (Presiden Donald Trump Menyampaikan Sambutan).

    Lihat Video ‘Trump Tiba Washington untuk Pelantikan Presiden AS’:

    (wia/imk)

  • Israel Terima Daftar 3 Sandera Dibebaskan Hamas, Gencatan Senjata Lanjut

    Israel Terima Daftar 3 Sandera Dibebaskan Hamas, Gencatan Senjata Lanjut

    Gaza

    Hamas telah merilis nama tiga sandera asal Israel yang akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata di Gaza, Palestina. Israel pun menyatakan akan melanjutkan kesepakatan yang sempat ditunda beberapa jam.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (19/1/2025), pengumuman nama-nama sandera yang akan dibebaskan itu disampaikan juru bicara sayap bersenjata Hamas Brigade Qassam, Abu Obeida.

    “Sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan, kami memutuskan untuk membebaskan hari ini Romi Gonen (24) Emily Damari (28) dan Doron Shtanbar Khair (31),” ujarnya.

    Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Hamas mengatakan telah menyerahkan nama-nama itu kepada mediator. Israel pun telah mengonfirmasi menerima daftar tawanan yang akan dibebaskan hari ini

    Kantor perdana menteri Israel menyatakan telah menerima daftar berisi nama-nama tawanan yang akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Israel juga telah mulai memberi tahu keluarga dari tiga wanita yang akan dibebaskan.

    Israel juga menyatakan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza akan dimulai pada pukul 11.15 waktu setempat. Awalnya, gencatan senjata ditargetkan dimulai pukul 08.30 waktu setempat.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan sebelumnya Hamas tidak memenuhi komitmennya untuk memberikan nama-nama tiga tawanan yang akan dibebaskan dengan imbalan puluhan tahanan Palestina. Israel pun melanjutkan serangan meski telah memasuki waktu gencatan senjata yang disepakati.

    (haf/imk)

  • Tolak Gencatan Senjata Gaza, Menteri Kontroversial Israel Mundur

    Tolak Gencatan Senjata Gaza, Menteri Kontroversial Israel Mundur

    Tel Aviv

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dan dua menteri lainnya dari partai nasionalis-religiusnya telah mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka mundur karena menolak kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

    Dilansir Al-Jazeera, Jumat (19/1/2025), Partai Otzma Yehudit atau Kekuatan Yahudi tidak lagi menjadi bagian dari koalisi yang berkuasa. Tetapi, mereka mengatakan tidak akan mencoba menjatuhkan pemerintahan Netanyahu.

    Ben-Gvir merupakan pemukim di Kiryat Arba yang menjadi salah satu permukiman paling radikal di Tepi Barat yang diduduki Israel. Ben-Gvir juga pernah dihukum karena hasutan rasisme, merusak properti, memiliki materi propaganda organisasi ‘teroris’ dan mendukung organisasi ‘teroris’ atau kelompok terlarang Kach milik Meir Kahane yang ia ikuti saat berusia 16 tahun.

    Namun dalam pemilihan umum Maret 2021, partai Jewish Power milik Ben-Gvir berhasil memasuki Parlemen Israel dengan bergabung bersama Partai National Union milik Bezalel Smotrich. Koalisi mereka menjadi kubu Zionisme Religius atas perintah PM saat itu Benjamin Netanyahu, kalah dalam pemilihan umum melawan gabungan kubu Naftali Bennet dan Yair Lapid.

    Ben-Gvir menjadi salah satu menteri yang kerap melontarkan pernyataan ataupun melakukan hal kontroversial. Dia pernah dihujat oleh dunia internasional usai melontarkan keinginan membangun sinagoge di kompleks Al-Aqsa.

    Gencatan senjata di Gaza disetujui setelah satu tahun mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir. Gencatan senjata menjadi langkah pertama dalam proses panjang dan rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Israel memiliki daftar sandera yang akan dibebaskan. Hamas sendiri menyatakan berkomitmen untuk menyediakannya. Namun, Hamas beralasan ada kendala teknis sehingga daftar itu sulit diselesaikan tepat waktu.

    Israel pun terus menyerang Gaza pada Minggu (19/1) meski telah masuk waktu gencatan senjata. Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 25 orang. Juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal mengatakan tiga orang tewas di Gaza utara dan lima orang di Kota Gaza.

    Perang di Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2023. Israel berdalih serangan ke Gaza untuk menghabisi Hamas yang melakukan serangan ke wilayah mereka.

    Serangan Hamas itu menewaskan 1.200 orang di Israel. Selain itu, ada ratusan orang yang ditahan dan menjadi sandera Hamas.

    Sementara, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 46 ribu orang di Gaza. Selain itu, ada ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang menjadi pengungsi akibat serangan Israel.

    (haf/imk)