Category: Detik.com Internasional

  • AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    AS Mulai Terbangkan Imigran Ilegal ke Kamp Guantanamo

    Washington DC

    Penerbangan pertama yang membawa imigran asing dari Amerika Serikat ke Teluk Guantanamo “sudah berlangsung” pada hari Selasa (4/2), menurut pernyataan Gedung Putih. Kebijakan tersebut merupakan bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk mengurangi arus migrasi.

    Pesawat dilaporkan membawa sekitar sepuluh orang migran, seorang pejabat keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters. Mereka adalah kelompok pertama dari sekitar 5.000 warga asing yang menurut Pentagon akan dideportasi dalam waktu dekat.

    Tidak jarang, pemerintah menggunakan pesawat militer untuk mendeportasi migran ke Guatemala, Peru, Honduras, dan India. Trump telah menginstruksikan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memperluas fasilitas kamp penahanan di Guantanamo agar bisa menampung lebih dari 30.000 migran.

    Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem menegaskan rencana menahan migran ilegal di Kamp Guantanamo bukan tanpa batas waktu, dan bahwa pemerintah akan mematuhi hukum AS.

    Kenapa Kamp Guantanamo?

    Teluk Guantanamo sejatinya adalah pangkalan angkatan laut AS di Kuba. Secara umum, ia dikenal sebagai kamp tahanan teroris yang mengurung jihadis dari seluruh dunia, tanpa proses pengadilan atau batas waktu penahanan. Kamp tersebut didirikan tahun 2002, sebagai buntut serangan teror 11 September 2001 di New York, AS.

    Namun, Guantanamo juga menampung fasilitas terpisah yang selama beberapa dekade digunakan untuk menahan warga Haiti dan Kuba yang berusaha menyeberang ke AS melalui jalur laut.

    Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang pernah ditugaskan di Teluk Guantanamo saat aktif di militer, menyebutnya sebagai “tempat yang sempurna” untuk menampung para migran.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Namun, Amy Fischer, Direktur Program Hak Pengungsi dan Migran di Amnesty International USA, mengecam penggunaan Guantanamo untuk menampung para migran sebagai “perilaku kejam.”

    “Kebijakan ini akan memutus akses para migran kepada pengacara, keluarga, dan dukungan sosial, serta melemparkan mereka ke dalam lubang hitam sehingga pemerintah AS dapat terus melanggar hak mereka tanpa diketahui,” katanya.

    Ekspansi fasilitas penahanan di Guantanamo

    Pemerintah AS sejak lama menahan para migran yang tertangkap di laut di Teluk Guantanamo. Trump menjadi presiden pertama yang menerbangkan para migran dari AS ke pangkalan tersebut.

    Menurut Komando Selatan militer AS, sekitar 300 serdadu saat ini ditempatkan di Guantanamo untuk mendukung “operasi penahanan imigran ilegal,” sementara pasukan tambahan telah tiba dalam beberapa hari terakhir.

    Pemerintahan Trump belum mengatakan berapa biaya yang diperlukan untuk memperluas fasilitas Guantanamo. Biaya penerbangan deportasi saja ditaksir tinggi. Reuters melaporkan bahwa penerbangan deportasi ke Guatemala minggu lalu kemungkinan menelan biaya setidaknya USD 4.675 atau sekitar Rp 76 juta per orang.

    Dalam sebuah memo kepada menteri pertahanan dan menteri keamanan dalam negeri pada 29 Januari silam, Trump meminta penambahan kapasitas “untuk menahan imigran kriminal yang memiliki prioritas tinggi dan berada secara ilegal di Amerika Serikat.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga video: Dihantui Kebijakan Baru, Ribuan Imigran Bertaruh Nyawa Masuk AS

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ratusan WN India Dideportasi dari AS

    Ratusan WN India Dideportasi dari AS

    Jakarta

    Setidaknya ada 104 warga negara India dideportasi dari Amerika Serikat (AS) menggunakan pesawat militer AS. Langkah ini dilakukan menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait pembatasan migrasi.

    Dilansir CNN, Kamis (6/2/2025), pesawat C-17 milik militer AS itu membawa migran terutama dari negara bagian Gujarat, Maharashtra dan Punjab di India. Pejabat Punjab mengatakan pesawat itu mendarat pada Rabu (5/2) sore waktu setempat di kota barat laut Amritsar

    Setibanya di India, para WN migran itu mengatakan mereka dipulangkan secara mendadak. Padahal, katanya, untuk sampai di AS saja mereka menghadapi sejumlah kesulitan.

    Seorang warga bernama Manriasat Singh, sepupu dari Akashdeep Singh yang berusia 23 tahun termasuk di antara mereka yang ikut dalam penerbangan deportasi tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa Akashdeep “terdengar lemah” ketika dipulangkan mendadak.

    Akashdeep berangkat ke AS tujuh bulan lalu, menghabiskan hampir USD 60 ribu untuk perjalanan yang diperoleh ayahnya dengan menjual dua pertiga tanah mereka, kata sepupunya kepada CNN.

    Tak lama setelah kedatangan Akashdeep ke Amerika Serikat pada bulan Januari, dia ditahan dan dideportasi dari sana, kata sepupunya.

    “Orang tuanya senang karena dia tidak menghabiskan sepuluh tahun penjara dan akan kembali. Setidaknya dia masih hidup,” tambah Manriasat.

    Diketahui, dalam empat tahun terakhir jumlah warga negara India yang memasuki AS secara ilegal melonjak dari 8.027 pada tahun fiskal 2018 hingga 2019 menjadi 96.917 pada periode 2022 hingga 2023, menurut data pemerintah.

    Mereka rata-rata kaum muda India yang mencari peluang kerja. Mantan pemimpin desa Punjab, Lakbhir Singh, mengenal salah satu warga negara India yang dideportasi.

    Dia mengatakan “keluarga pria yang dipulangkan itu putus asa”. Keluarga tersebut telah menjual properti mereka dan menghabiskan ribuan dolar. “untuk mengirim putra mereka ke luar negeri dan anak tersebut kembali,” kata Lakbhir.

    Dia mengatakan pengangguran mendorong generasi muda di daerahnya untuk hengkang. Meskipun pemerintah India telah mengumumkan niatnya untuk menerima kembali warga negaranya yang dideportasi, para pemimpin setempat menyerukan agar diambil langkah-langkah yang lebih besar untuk mengatasi masalah pengangguran ini.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Larang Transgender Ikut Kompetisi Olahraga Wanita

    Trump Larang Transgender Ikut Kompetisi Olahraga Wanita

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil kebijakan eksekutif terkini mengenai transgender. Trump melarang wanita transgender berkompetisi dalam cabang olahraga wanita.

    Kebijakan yang ditandatangani Trump itu berjudul ‘Jauhkan Pria dari Olahraga Wanita’. Kebijakan itu ditandatangani disaksikan puluhan wanita dan beberapa gadis muda berseragam atletik.

    “Dengan kebijakan pemerintah ini, perang terhadap olahraga perempuan telah berakhir,” ucap Trump dilansir CNN, Kamis (6/2/2025).

    Perintah tersebut memiliki dua cabang dan bersandar pada kepatuhan Title IX yang melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dalam program atau kegiatan pendidikan yang menerima dana dari pemerintah federal, serta keterlibatan pemerintah dengan sektor swasta.

    Seorang pejabat sebelum Trump menandatangani kebijakan itu mengatakan tindakan yang diambil itu bersebrangan dengan Title IX yang disahkan di pemerintahan Joe Biden, yang menetapkan aturan bahwa sekolah melanggar Title IX ketika melarang siswa transgender berpartisipasi dalam tim olahraga.

    “Jika Anda ingin menyelenggarakan olahraga bagi perempuan, jika Anda ingin memberikan peluang bagi perempuan, maka olahraga tersebut harus sama-sama aman, sama-sama adilnya, dan sama-sama mendapat peluang yang setara, dan itu berarti Anda akan melestarikan olahraga perempuan untuk perempuan,” kata pejabat itu di Gedung Putih.

    Sekretaris Media Gedung Putih, Karoline Leavitt mengatakan Trump berharap komite olimpiade tidak lagi mengizinkan laki-laki berkompetisi dalam olahraga perempuan. Meski Trump tidak memiliki kewenangan hukum atas komite olimpiade, dia berharap kebijakannya ini diterapkan.

    “Mengharapkan Komite Olimpiade dan NCAA tidak lagi mengizinkan laki-laki berkompetisi dalam olahraga perempuan,” kata Leavitt.

    Dengan adanya kebijakan ini, Pejabat di Gedung Putih mengatakan Trump akan memanggil jaksa agung untuk mengesahkan aturan ini menjadi Undang-Undang sebagai bentuk melindungi olahraga wanita. Trump juga direncanakan bertemu dengan Gubernur Texas Greg Abbott yang pada tahun 2023 menandatangani Undang-Undang negara bagian yang melarang atlet trans dalam olahraga perguruan tinggi di negara bagiannya.

    Tindakan eksekutif tersebut juga menyerukan peninjauan kembali kebijakan visa.

    “Jika Anda datang ke negara ini dan Anda mengklaim bahwa Anda adalah seorang perempuan, namun Anda adalah laki-laki di sini untuk bersaing dengan perempuan, kami akan meninjaunya karena penipuan,” kata pejabat tersebut.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penembakan di Stasiun Brussels, Pelaku Kabur ke Terowongan Metro

    Penembakan di Stasiun Brussels, Pelaku Kabur ke Terowongan Metro

    Jakarta

    Penembakan terjadi di sekitar Stasiun Kereta Api Internasional Brussels Selatan, Belgia. Polisi memburu dua tersangka yang melarikan diri ke terowongan metro.

    Berdasarkan laporan dari jaksa penuntut, seperti dilansir Reuters dan CNN, Kamis (6/2/2025), tidak ada yang terluka dalam penembakan tersebut yang terjadi sekitar pukul 06.00 (05.00 GMT) di stasiun metro Clemenceau di pusat kota Brussels. Jaksa juga tidak mengindikasi motif teroris dalam insiden tersebut.

    Polisi melakukan perburuan di terowongan sistem metro usai dua pria membawa senapan kedapatan melarikan diri ke dalam stasiun Clemenceau.

    Penembakan itu diduga terkait narkoba. Penembak sempat membidik satu orang namun meleset.

    Dalam rekaman video, dua orang berjalan ke stasiun metro Clemenceau di pusat kota Brussels dan melepaskan tembakan dengan senjata.

    Stasiun tersebut bersama dengan beberapa stasiun lain di sekitar stasiun ditutup selama berjam-jam setelah insiden tersebut.

    Video lain menunjukkan sekelompok besar polisi bersenjata lengkap berkumpul di stasiun Clemenceau, saat pencarian besar-besaran terhadap para tersangka sedang berlangsung.

    Insiden tersebut melumpuhkan lalu lintas di sistem metro yang banyak digunakan di Brussels, yang menjadi tempat banyak lembaga Uni Eropa dan markas besar NATO.

    Pada pukul 2 siang (1300 GMT) seluruh sistem metro kota telah dibuka kembali, termasuk stasiun-stasiun di sekitar stasiun kereta api internasional Gare du Midi, titik kedatangan kereta Eurostar dari Paris dan London.

    Lihat juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    (taa/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tambah Lagi Deretan Gebrakan Trump yang Bikin Geger Dunia

    Tambah Lagi Deretan Gebrakan Trump yang Bikin Geger Dunia

    Jakarta

    Donald Trump langsung membuat sejumlah gebrakan usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Sederet gebrakan terbaru bahkan membuat geger dunia.

    Sebagai informasi, beberapa gebrakan yang disampaikan Trump usai menjadi Presiden AS sempat menggegerkan dunia. Beberapa di antaranya yakni Trump memutuskan AS keluar dari WHO.

    Selain itu, Trump juga mau merelokasi warga di Gaza. Kemudian, Trump juga memastikan AS keluar dari keanggotaan Paris Agreement.

    Sederet keputusan itu lantas membuat geger dunia. Banyak negara yang bahkan tidak setuju dengan keputusan tersebut.

    Tak berhenti sampai di situ, Trump juga kembali mengeluarkan gebrakan beberapa hari belakangan. Berikut ini gebrakan Trump yang lagi-lagi membuat geger dunia

    Trump Umumkan AS Keluar Dewan HAM PBB

    Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER

    Gebrakan terbaru Trump yakni mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan keluar dari badan Dewan HAM PBB. Trump juga menyatakan pemerintah AS tidak akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang membantu pengungsi Palestina.

    Dilansir Associated Press, Rabu (5/2/2025), pengumuman Trump ini disampaikan pada hari Selasa (4/2) waktu setempat, hari di mana dia bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung. Pemerintah Israel telah lama menuduh badan HAM PBB dan UNRWA bias terhadap Israel dan antisemitisme.

    Perintah eksekutif Trump juga menyerukan peninjauan kembali keterlibatan Amerika dalam Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB yang berpusat di Paris, Prancis, yang dikenal sebagai UNESCO. Trump juga memerintahkan peninjauan kembali pendanaan AS untuk PBB mengingat “perbedaan besar dalam tingkat pendanaan di antara berbagai negara.”

    “Saya selalu merasa bahwa PBB memiliki potensi yang luar biasa,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. “Saat ini PBB tidak dapat memenuhi potensi tersebut. … Mereka harus bertindak lebih baik,” cetusnya.

    Ia mengatakan PBB perlu “bersikap adil terhadap negara-negara yang pantas mendapatkan keadilan,” seraya menambahkan bahwa ada beberapa negara, yang tidak disebutkan namanya, yang merupakan “negara-negara yang tidak biasa, yang sangat buruk dan hampir lebih disukai.”

    Trump Akan Ambil Alih Gaza

    Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER

    Kemudian, Donald Trump juga mencetuskan keputusan lainnya. Dia mau relokasi warga Gaza secara permanen dalam gagasan kontroversial terbarunya, sembari menyebut “masalah Gaza tidak pernah selesai”.

    Gagasan itu, seperti dilansir Politico dan Reuters, Rabu (5/2/2025), disampaikan pada hari yang sama ketika Trump secara mengejutkan mengatakan AS akan menguasai Gaza untuk jangka panjang, mengembangkan daerah itu secara ekonomi, setelah penduduk Gaza direlokasi ke tempat lainnya.

    Gagasan-gagasan Trump ini menghancurkan kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina.

    Trump memperbarui seruannya kepada negara-negara Arab soal relokasi warga Palestina di Jalur Gaza ketika dia menyambut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada Selasa (4/2).

    Tapi kali ini, Trump mengatakan dirinya akan mendukung relokasi atau permukiman kembali warga Gaza “secara permanen”. Hal ini melampaui gagasan sebelumnya yang telah ditolak mentah-mentah oleh para pemimpin negara Arab.

    “Anda tidak bisa tinggal di Gaza sekarang, Anda memerlukan lokasi lainnya,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan.

    “Permasalahan di Gaza tidak akan pernah selesai,” sebutnya.

    “Jika kita dapat menemukan sebidang tanah yang tepat, atau banyak tanah, dan membangun tempat yang sangat bagus, pasti akan ada banyak uang di area tersebut. Saya pikir itu akan jauh lebih baik daripada kembali ke Gaza, yang dilanda banyak kematian selama berpuluh-puluh tahun,” ucap Trump.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pelaku Penembakan Maut di Ohio Ditangkap!

    Pelaku Penembakan Maut di Ohio Ditangkap!

    Jakarta

    Polisi menangkap seorang tersangka penembakan di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS). Penembakan itu setidaknya menewaskan satu orang hingga melukai lima orang.

    Dilansir AFP, Kamis (6/2/2025), serangan itu terjadi Selasa malam di New Albany, Ohio, di sebuah gudang kosmetik, kata Greg Jones selaku kepala polisi New Albany.

    Selasa larut malam, polisi melakukan penggeledahan di sebuah rumah dan menangkap seorang tersangka penembakan yang bernama Bruce Foster, kata polisi dalam sebuah pernyataan, Rabu.

    Jones mengatakan jumlah orang yang terluka adalah lima orang, tetapi pernyataan polisi hanya mengatakan “banyak korban” dan tidak merinci lebih lanjut motif penembakan.

    “Tampaknya ini adalah jenis serangan yang ditargetkan,” kata Jones.

    Polisi mengevakuasi sekitar 150 orang dan menemukan senjata api di gudang itu.

    “Ini adalah tragedi. Itu telah terjadi di seluruh Amerika Serikat, kami berharap itu tidak akan pernah terjadi di sini,” Jones menambahkan.

    Penembakan sangat umum terjadi di Amerika Serikat, yang memiliki lebih banyak senjata daripada penduduk.

    Sejak 1 Januari, setidaknya 26 penembakan massal telah terjadi dengan melibatkan sedikitnya empat korban tewas maupun terluka di seluruh negeri, merujuk Gun Violence Archive database.

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bisa-bisanya Trump Klaim Warga Palestina Akan Senang Dipindah dari Gaza

    Bisa-bisanya Trump Klaim Warga Palestina Akan Senang Dipindah dari Gaza

    Jakarta

    Bisa-bisanya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim warga Palestina akan senang dipindah dari Gaza. Pernyataan itu pun menuai kecaman keras dari kelompok Hamas.

    Pernyataan kontroversial Trump itu disampaikan ketika dia berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (4/2) waktu setempat, sebelum bertemu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke Washington DC untuk membahas isu Timur Tengah, termasuk gencatan senjata Gaza.

    Dalam pernyataannya, Trump mengklaim warga Palestina akan “dengan senang hati meninggalkan Gaza”. Dia juga menyebut warga Gaza tidak memiliki alternatif lain saat ini ketika ditanya wartawan AFP apakah relokasi sama saja dengan menggusur mereka secara paksa.

    “Mereka tidak memiliki alternatif lainnya sekarang,” sebut Trump.

    “Mereka ada di sana karena mereka tidak memiliki alternatif. Apa yang mereka miliki? Saat ini, itu adalah tumpukan puing besar-besaran… Saya rasa mereka akan sangat senang melakukannya. Saya pikir mereka akan dengan senang hati meninggalkan Gaza. Apa itu Gaza?” ucapnya.

    Pernyataan ini disampaikan setelah Trump sebelumnya melontarkan gagasan yang menuai kritikan banyak pihak, yakni “membersihkan” Gaza dan mencetuskan warga Palestina di Jalur Gaza untuk direlokasi ke Mesir atau Yordania.

    Baik Kairo maupun Amman telah menolak mentah-mentah gagasan Trump tersebut. Pada Selasa (4/2) kemarin, para pemimpin Mesir dan Yordania menekankan “perlunya berkomitmen pada posisi persatuan Arab” yang akan membantu mencapai perdamaian.

    Hamas Kecam Keras Trump

    Foto: Donald Trump (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)

    Kelompok Hamas mengecam keras pernyataan Donald Trump yang mengklaim warga Palestina akan “dengan senang hati” meninggalkan Gaza karena mereka tidak memiliki alternatif lainnya. Hamas menyebut pernyataan semacam itu sebagai “resep untuk menciptakan kekacauan” di Timur Tengah.

    “Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di kawasan. Rakyat kami di Jalur Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terwujud,” tegas pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam pernyataan seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (5/2).

    “Apa yang diperlukan adalah diakhirinya pendudukan dan agresi terhadap rakyat kami, bukan pengusiran mereka dari tanah mereka,” ujar Zuhri menegaskan.

    Kritikan terhadap Trump juga disampaikan seorang pejabat senior Hamas lainnya, Izzat al-Rishq, yang menegaskan warga Gaza tidak akan menerima skema apa pun yang bertujuan mengusir mereka dari tanah mereka sendiri.

    “Rakyat kami di Gaza telah menggagalkan rencana pengungsian dan deportasi akibat pengeboman selama lebih dari 15 bulan,” kata al-Rishq dalam pernyataannya.

    “Mereka berakar pada tanah mereka dan tidak akan menerima skema apa pun yang bertujuan untuk mengusir mereka dari Tanah Air mereka,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bisa-bisanya Trump Klaim Warga Palestina Akan Senang Dipindah dari Gaza

    Gempar Trump Usulkan Ambil Alih Gaza, Politisi AS: Dia Kehilangan Akal! Gempar Trump Usulkan Ambil Alih Gaza, Politisi AS: Dia Kehilangan Akal!

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan pernyataan mengejutkan tentang usulan untuk “mengambil alih” dan “memiliki” Gaza. Sejumlah politisi AS mengecam keras pernyataan Trump tersebut.

    Senator Chris Murphy dari Partai Demokrat dengan tegas menolak pernyataan Trump, menyebutnya berbahaya.

    “Dia benar-benar kehilangan akal,” tulisnya di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/2/2025).

    “Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah. Itu seperti lelucon yang buruk dan sakit,” imbuhnya.

    Anggota DPR dari Partai Demokrat Jake Auchincloss juga mengkritik usulan tersebut sebagai tindakan yang sembrono dan bermotif politik.

    “Usulan tersebut sembrono dan tidak masuk akal,” katanya kepada NewsNation. Dia memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan fase kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Dia juga mempertanyakan motivasi Trump, yang menunjukkan adanya kepentingan finansial pribadi akan masa depan Gaza.

    “Seperti biasa, ketika Trump mengusulkan suatu kebijakan, ada hubungan nepotisme dan kepentingan pribadi,” cetusnya.

    Mengacu pada Trump dan menantunya Jared Kushner, dia menambahkan: “Mereka ingin mengubah ini menjadi resor.”

    Sebelumnya, Trump menyampaikan usulannya bahwa AS akan mengambil alih jalur Gaza. Trump juga menegaskan kembali seruannya bagi warga Palestina untuk pindah dari wilayah yang dilanda perang itu ke negara-negara Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania, meskipun Palestina dan kedua negara itu dengan tegas menolak usulannya.

    “AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana. Kami akan menguasainya,” kata Trump dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berkunjung ke AS, dilansir AFP, Rabu (5/2/2025).

    Netanyahu pun memuji Trump sebagai “sahabat terbaik yang pernah dimiliki Israel.”

    Ia mengatakan rencana presiden AS tersebut untuk Gaza dapat “mengubah sejarah” dan layak “diperhatikan.”

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Menteri Kontroversial Israel Bersumpah ‘Kubur’ Gagasan Negara Palestina    
        Menteri Kontroversial Israel Bersumpah ‘Kubur’ Gagasan Negara Palestina

    Menteri Kontroversial Israel Bersumpah ‘Kubur’ Gagasan Negara Palestina Menteri Kontroversial Israel Bersumpah ‘Kubur’ Gagasan Negara Palestina

    Tel Aviv

    Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Smotrich bersumpah akan “mengubur secara definitif” gagasan pembentukan negara Palestina, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gagasan untuk mengambil alih dan menguasai Jalur Gaza.

    Smotrich, seperti dilansir AFP, Rabu (5/2/2025), menyebut gagasan Trump itu sebagai “jawaban sebenarnya” terhadap serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza.

    “Rencana yang disampaikan kemarin (Selasa — 4/2) oleh Presiden Trump adalah jawaban sebenarnya terhadap 7 Oktober,” sebut Smotrich dalam pernyataannya via akun Telegram miliknya.

    “Kami sekarang akan berupaya mengubur secara definitif… gagasan berbahaya tentang negara Palestina,” cetusnya.

    Belum ada tanggapan Otoritas Palestina atas pernyataan tersebut.

    Smotrich, yang memimpin Partai Religius Zionisme yang beraliran ultranasionalis dan merupakan bagian dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ini, gemar menuai kontroversi dengan komentar-komentarnya dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada Agustus lalu, dia memicu kemarahan internasional dengan mengatakan bahwa dibenarkan untuk membuat dua juta warga Gaza kelaparan, demi membebaskan sandera-sandera Israel yang ditahan di daerah kantong Palestina tersebut.

    Dia menolak keras kesepakatan gencatan senjata Gaza, yang dikecamnya sebagai “kesalahan yang sangat serius” dan sama saja “menyerah kepada Hamas”.

    Trump Akan Ambil Alih Gaza, Cetuskan Relokasi Permanen Warganya

    Trump kembali menuai kontroversi ketika secara mengejutkan mencetuskan bahwa AS akan menguasai Jalur Gaza dan mengembangkannya secara ekonomi. Gagasan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers bersama Netanyahu yang sedang berkunjung ke Gedung Putih.

    “AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pekerjaan terhadapnya. Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk menjinakkan semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut,” cetus Trump.

    “Meratakan area tersebut, dan membersihkan semua bangunan yang hancur. Meratakannya, menciptakan pembangunan ekonomi,” imbuhnya.

    “Jika diperlukan, kami akan melakukan itu, kami akan mengambil alih area itu, kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat dibanggakan oleh seluruh Timur Tengah,” sebut Trump.

    “Saya melihat posisi kepemilikan jangka panjang dan saya melihat hal itu membawa stabilitas besar di kawasan Timur Tengah,” kata Trump, yang menyebut dirinya telah membahas hal ini dengan para pemimpin regional dan mereka mendukung gagasan itu.

    Saat ditanya siapa yang akan tinggal di sana nantinya, Trump mengatakan tempat itu bisa menjadi rumah bagi “warga dunia”. Trump tidak menjelaskan lebih lanjut soal mekanisme dan dasar hukum apa yang akan digunakan AS dalam mengambil alih Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pelaku Penembakan Maut di Ohio Ditangkap!

    Penembakan di Ohio Tewaskan 1 Orang-5 Luka, Pelaku Kabur Penembakan di Ohio Tewaskan 1 Orang-5 Luka, Pelaku Kabur

    Ohio

    Penembakan mematikan terjadi di sebuah gudang komestik di negara bagian Ohio, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya satu orang tewas dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan tersebut. Pelaku penembakan berhasil kabur dan kini masih diburu.

    Penembakan fatal itu, seperti dilansir AFP, Rabu (5/2/2025), terjadi di sebuah gudang kosmetik yang ada di area New Albany, Ohio, pada Selasa (4/2) tengah malam waktu setempat.

    Kepala kepolisian setempat, Greg Jones, mengatakan kepada wartawan bahwa situasi penembakan itu masih “aktif”. Dia menyebut penembakan itu mengakibatkan “satu kematian” dan menyebabkan lima orang menderita luka tembak, yang telah dibawa ke rumah sakit setempat.

    Jones menyebut pelaku penembakan itu masih buron. Motif di balik penembakan mematikan ini belum diketahui secara jelas.

    “Orang yang diburu — kami meyakini kami mungkin sudah mengetahui lokasi mereka. Kami tidak memiliki alasan untuk meyakini bahwa mereka menjadi ancaman umum bagi masyarakat,” kata Jones dalam konferensi pers yang digelar di dekat lokasi penembakan pada Rabu (5/2) dini hari.

    “Tampaknya ini adalah jenis serangan yang ditargetkan,” sebutnya.

    Dia menambahkan bahwa pihak kepolisian mengevakuasi sekitar 150 orang dari lokasi kejadian. Para personel kepolisian juga menemukan senjata api di dalam gudang yang menjadi lokasi penembakan.

    Tonton juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    Jones, dalam pernyataannya, mengatakan kepolisian berupaya menahan pelaku penembakan sebelum bisa memberikan komentar soal keberadaannya.

    “Ini merupakan sebuah tragedi. Hal ini telah terjadi di seluruh Amerika Serikat, kami berharap hal ini tidak akan pernah terjadi di sini,” ucapnya.

    Penembakan merupakan insiden yang sangat mengkhawatirkan di AS karena jumlah senjata api lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk negara tersebut.

    Menurut database Arsip Kekerasan Bersenjata, sejak 1 Januari tahun ini, setidaknya telah terjadi 26 penembakan massal di seluruh wilayah AS. Penembakan massal didefinisikan sebagai penembakan yang melibatkan setidaknya empat korban, baik terluka atau tewas.

    Tonton juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu