Category: Detik.com Internasional

  • Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera    
        Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera

    Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera Ratusan Tahanan Palestina Tiba di Tepi Barat Usai Hamas Bebaskan 3 Sandera

    Ramallah

    Bus-bus yang membawa ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel tiba di area Ramallah, Tepi Barat, pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Pembebasan tahanan Palestina ini dilakukan tak lama setelah kelompok Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza.

    Kedatangan bus-bus yang mengangkut tahanan Palestina itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), disambut kerumunan orang yang bersorak di kota Ramallah.

    Dengan mengenakan keffiyeh, para tahanan Palestina yang dibebaskan itu diangkat ke bahu kerumunan orang dan memeluk para kerabat mereka, sebelum menuju ke area pemeriksaan kesehatan singkat.

    Laporan jurnalis AFP sebelumnya menyebut sejumlah bus yang membawa ratusan tahanan Palestina, yang dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata Gaza, meninggalkan penjara Israel yang ada di area gurun Negev dan bergerak ke wilayah Jalur Gaza.

    Tak lama kemudian, juga menurut laporan jurnalis AFP, bus yang mengangkut tahanan Palestina lainnya meninggalkan penjara Ofer dan bergerak ke Ramallah di Tepi Barat.

    Otoritas Israel tidak menyebutkan secara detail jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan sebagai pertukaran dengan pembebasan tiga sandera Israel oleh Hamas.

    Namun kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina sebelumnya menyebut 369 tahanan Palestina akan dibebaskan Tel Aviv sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel. Sekitar 24 tahanan di antaranya, sebut Klub Tahanan Palestina, akan dideportasi ke negara lain usai dibebaskan oleh Israel.

    Mayoritas dari tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel itu, atau sekitar 333 tahanan, menurut Klub Tahanan Palestina, merupakan “tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober” — ketika Hamas menyerang Israel yang memicu perang Gaza.

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Pembebasan tahanan Palestina itu terjadi setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza. Ketiga sandera itu diserahkan oleh para petempur Hamas kepada tim Palang Merah Internasional di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

    Ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Ini menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam yang dilakukan oleh Hamas dan Israel di bawah perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 19 Januari lalu. Pertukaran ini sempat diwarnai hambatan ketika Hamas dan Israel saling menuding adanya pelanggaran perjanjian.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama usai pembebasan dilakukan di Jalur Gaza, militer Israel mengatakan ketiga sandera telah tiba di wilayah Israel dengan dikawal pasukan militer mereka.

    “Beberapa waktu yang lalu, dengan didampingi pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan ISA (keamanan dalam negeri), para sandera telah melintasi perbatasan kembali ke dalam wilayah Israe

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza    
        Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Riyadh

    Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan puncak empat negara Arab pada 20 Februari mendatang. Pertemuan ini akan membahas rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza setelah merelokasi penduduknya ke negara-negara lainnya.

    Dituturkan seorang sumber yang memahami persiapan Riyadh, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), bahwa pemimpin Mesir, Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab akan menghadiri pertemuan puncak itu, yang akan digelar menjelang pertemuan Liga Arab di Kairo seminggu kemudian untuk membahas masalah yang sama.

    Seorang sumber lainnya, yang enggan disebut identitasnya, menyebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga akan hadir dalam pertemuan itu.

    Trump mengejutkan dunia sekaligus menuai kecaman global saat mencetuskan agar AS mengambil alih Gaza dan memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina keluar dari wilayah yang hancur akibat perang tersebut. Dia menyebut Mesir atau Yordania sebagai tujuan yang mungkin untuk pemindahan itu.

    Gagasan kontroversial Trump itu disampaikan dalam konferensi bersama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pekan lalu berkunjung ke Gedung Putih di Washington DC.

    Penolakan diberikan oleh dunia terhadap rencana Trump itu, terutama oleh negara-negara Arab yang bersatu dalam front persatuan yang jarang terjadi karena marah pada gagasan untuk menggusur warga Palestina secara massal tersebut.

    Bagi warga Palestina, pemindahan paksa membangkitkan kenangan buruk akan “Nakba” — pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan negara Israel tahun 1948 silam.

    Namun Trump melontarkan kemungkinan untuk menghentikan bantuan kepada Yordania dan Mesir, sekutu-sekutu lama AS, jika mereka menolak rencana tersebut.

    Yordania sudah menampung lebih dari dua juta pengungsi Palestina. Lebih dari separuh penduduk negara yang total populasinya mencapai 11 juta jiwa itu merupakan keturunan Palestina.

    Sementara Mesir mengajukan proposalnya sendiri untuk rekonstruksi Gaza berdasarkan kerangka yang memungkinkan warga Palestina untuk tetap berada di wilayah tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan pihaknya sangat ingin mendengar usulan baru mengenai Gaza dari pemerintah negara-negara Arab. Namun dia menyebut “saat ini satu-satunya rencana — mereka tidak menyukainya — tetapi satu-satunya rencana adalah rencana Trump”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia    
        Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, 2 di Antaranya Keturunan AS-Rusia

    Gaza City

    Kelompok Hamas telah membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Ketiga sandera itu diserahkan oleh para petempur Hamas yang bermasker kepada tim Palang Merah Internasional di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

    Ketiga sandera yang dibebaskan oleh Hamas itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), masing-masing memiliki kewarganegaraan ganda, dengan dua di antaranya berstatus warga negara Israel-Amerika Serikat (AS) dan Israel-Rusia, sedangkan satu lainnya berstatus warga Israel-Argentina.

    Ketiga sandera itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Laporan jurnalis AFP yang ada di Jalur Gaza menyebut ketiga sandera itu diarak di atas panggung yang dibangun Hamas di area Khan Younis dan diminta berbicara kepada kerumunan orang yang berkumpul di sana sebelum diserahkan kepada tim Palang Merah Internasional.

    Dilaporkan juga bahwa ketiga sandera yang semuanya berjenis kelamin laki-laki itu membawa tas hadiah yang diberikan oleh penyandera mereka dan memegang sertifikat untuk menandai berakhirnya penyanderaan mereka.

    Dengan diapit para petempur Hamas yang menenteng senapan serbu, para sandera satu per satu berbicara menggunakan mikrofon kepada kerumunan orang di area itu dan mendesak penuntasan pertukaran sandera-tahanan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung.

    Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, dalam pernyataan terpisah, menyebut Israel akan membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel tersebut. Sebagian besar tahanan Palestina yang akan dibebaskan itu ditangkap Israel selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Ini menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam yang dilakukan oleh Hamas dan Israel di bawah perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 19 Januari lalu.

    Pertukaran ini sempat diwarnai hambatan ketika Hamas dan Israel saling menuding adanya pelanggaran perjanjian, sebelum akhirnya pada Jumat (14/2) kemarin, kedua pihak mengisyaratkan pertukaran pada Sabtu (15/2) akan dilanjutkan.

    Dalam pernyataan yang dirilis tak lama usai pembebasan dilakukan di Jalur Gaza, militer Israel mengatakan ketiga sandera telah tiba di wilayah Israel dengan dikawal pasukan militer Tel Aviv.

    “Beberapa waktu yang lalu, dengan didampingi pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan ISA (keamanan dalam negeri), para sandera telah melintasi perbatasan kembali ke dalam wilayah Israel,” demikian pernyataan militer Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB    
        Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

    Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB Presiden Lebanon Bersumpah Hukum Penyerang Tentara Penjaga Perdamaian PBB

    Beirut

    Presiden Lebanon Joseph Aoun memberikan reaksi keras terhadap penyerangan yang melanda konvoi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau UNIFIL di negara tersebut. Aoun bersumpah akan menghukum para pelaku penyerangan, yang melukai salah satu wakil komandan UNIFIL itu.

    “(Presiden Aoun) Mengecam serangan tersebut… dan menekankan bahwa para pelaku penyerangan akan menerima hukuman mereka,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Lebanon via media sosial X, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025).

    “Pasukan keamanan tidak akan bersikap lunak terhadap pihak mana pun yang mencoba mengganggu stabilitas dan perdamaian sipil,” tegas pernyataan tersebut.

    Aksi penyerangan yang terjadi pada Jumat (14/2) tengah malam itu disebut melibatkan sekelompok pendukung Hizbullah di Lebanon. Kendaraan yang membawa wakil komandan UNIFIL dibakar, hingga membuat sejumlah tentara penjaga perdamaian PBB mengalami luka-luka.

    Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tentara UNIFIL yang mengalami luka-luka. Namun wakil komandan UNIFIL, yang diidentifikasi sebagai Chok Bahadur Dhakal, termasuk di antara korban luka dalam penyerangan tersebut.

    Rekaman video dari insiden itu menunjukkan para pendukung Hizbullah membawa bendera kelompok mereka dan meneriakkan slogan-slogan sektarian ketika mereka menarik keluar para tentara UNIFIL dari kendaraan mereka dan memukuli tentara-tentara penjaga perdamaian PBB.

    UNIFIL menyebut penyerangan itu sebagai “serangan keterlaluan” dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. UNIFIL juga menuntut “penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon” terhadap aksi penyerangan tersebut.

    Militer Lebanon sebelumnya berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penyerangan itu, dan Menteri Dalam Negeri Lebanon telah menggelar rapat darurat Dewan Keamanan Dalam Negeri Pusat pada Sabtu (15/2) pagi.

    Penyerangan terhadap konvoi UNIFIL itu terjadi saat para pendukung Hizbullah lainnya melakukan pemblokiran terhadap ruas jalan satu-satunya menuju bandara internasional di Beirut selama dua malam berturut-turut, untuk memprotes tindakan pemerintah Lebanon melarang pesawat sipil Iran mendarat di negara itu.

    Pernyataan kantor kepresidenan Lebanon menyebut Presiden Aoun telah memeriksa kondisi wakil komandan UNIFIL yang luka-luka dan menegaskan hal itu “tidak boleh terulang kembali”.

    Disebutkan juga bahwa sang Presiden Lebanon telah “menindaklanjuti perkembangan situasi terkait pemblokiran jalan, aksi pembakaran dan kerusuhan, dan mengeluarkan arahan kepada militer dan pasukan keamanan untuk menghentikan praktik-praktik ini”.

    Ditambahkan bahwa otoritas kehakiman “telah memulai penyelidikan di lapangan”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat    
        Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat

    Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat Jet Tempur Taiwan Jatuh Saat Latihan, Pilot Selamat

    Taipei

    Sebuah jet tempur Taiwan untuk pelatihan militer jatuh pada Sabtu (15/2) waktu setempat, karena mengalami “kegagalan mesin ganda”. Untungnya, pilot jet tempur itu berhasil melontarkan dirinya keluar dari pesawat dengan selamat.

    Jet tempur jenis Brave Eagle itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), jatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Chih Hang di wilayah Taitung bagian selatan pada Sabtu (15/2) pagi, sekitar 08.40 waktu setempat.

    Angkatan Udara Taiwan dalam pernyataannya menyebut pilot jet tempur latih itu, yang diidentifikasi sebagai Mayor Lin, berhasil selamat dan telah dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia disebut berada dalam kondisi “kesehatan yang baik” tanpa cedera apa pun.

    Disebutkan juga bahwa pilot jet tempur yang jatuh itu memiliki 183 jam terbang.

    Angkatan Udara Taiwan mengatakan bahwa jet tempur itu diduga mengalami “kegagalan mesin ganda”. Namun satuan tugas khusus akan menyelidiki lebih lanjut insiden tersebut “untuk memperjelas penyebabnya dan memastikan keselamatan pelatihan”.

    Taiwan memiliki industri pertahanan dalam negeri dan telah meningkatkan peralatan militernya. Meskipun demikian, negara itu masih sangat bergantung pada penjualan senjata AS untuk meningkatkan kemampuan keamanan terhadap potensi serangan China.

    Beijing yang bersikeras mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayah kedaulatannya, mengancam akan menggunakan kekerasan untuk merebut pulau tersebut.

    Jet tempur Brave Eagle dibuat oleh Perusahaan Pengembangan Industri Dirgantara Taiwan, dan menjalani uji terbang pertamanya tahun 2020 lalu.

    Pada September lalu, Taiwan untuk sementara mengandangkan armada jet tempur Mirage 2000 untuk pemeriksaan keamanan, setelah sebuah jet tempur jenis itu jatuh ke lautan. Jet tempur Mirage 2000 itu dibeli Taipei dari Prancis tahun 1992 silam dalam kesepakatan senjata yang membuat China marah.

    Jet tempur itu masih menjadi komponen inti armada tua di Taiwan, yang juga mencakup jet tempur F16 dari Amerika Serikat (AS), dan jet tempur pertahanan buatan lokal.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mantan Dokter Bedah di Prancis Diadili Atas Pelecehan 299 Anak

    Mantan Dokter Bedah di Prancis Diadili Atas Pelecehan 299 Anak

    Paris

    Seorang mantan ahli bedah yang dituduh melakukan pelecehan terhadap ratusan pasien anak akan diadili bulan ini dalam persidangan kasus dugaan pelecehan anak terbesar dalam sejarah Prancis.

    Joel Le Scouarnec, 73 tahun, dituduh melakukan penyerangan atau pemerkosaan terhadap 299 anak antara 1989 dan 2014, sebagian besar di Brittany. Sejumlah pemerkosaan diduga dilakukan saat pasien-pasien tersebut berada di bawah pengaruh obat bius.

    Le Scouarnec telah mengakui beberapa tuduhan, meski tidak semuanya.

    Sidang di Vannes, Prancis barat laut, ini akan digelar menyusul penyelidikan kepolisian selama beberapa tahun.

    Laura dan Jerome, orang tua salah satu korban pemerkosaan dan pelecehan seksual oleh dokter bedah Joel Le Scouarnec menghadiri sidang di pengadilan di Saintes, Prancis barat, pada 13 Maret 2020 (Getty Images)

    Persidangan kasus ini kemungkinan akan memunculkan beberapa pertanyaan, antara lain apakah Le Scouarnec dilindungi oleh koleganya dan manajemen rumah sakit yang mempekerjakannya meskipun ada peringatan FBI kepada pihak berwenang Prancis bahwa ia telah membuka situs pelecehan anak.

    Namun setelah itu, dia hanya diberi hukuman percobaan.

    Beberapa kesempatan untuk menghentikan kontak mantan ahli bedah tersebut dengan anak-anak tampaknya telah terlewatkan atau ditolak.

    Sidang pertama Le Scouarnec pada 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19 (Getty Images)

    Anggota keluarganya sendiri juga mengetahui aktivitas pedofilia Le Scouarnec tetapi gagal menghentikannya.

    “Sumpah kerahasiaan keluarga lah yang menyebabkan pelecehannya dapat berlanjut selama beberapa dekade,” kata seorang pengacara yang terlibat dalam kasus ini kepada BBC.

    Le Scouarnec, yang dulunya seorang ahli bedah kota kecil yang dihormati, telah dipenjara sejak 2017.

    Kala itu ia ditangkap karena dicurigai memperkosa keponakannya, yang sekarang berusia 30-an tahun, serta seorang gadis berusia enam tahun dan seorang pasien muda.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pada 2020 ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

    Setelah penangkapannya, polisi menggeledah rumahnya dan menemukan boneka seks berukuran anak-anak, lebih dari 300.000 gambar pelecehan anak, dan ribuan halaman buku harian yang disusun dengan cermat.

    Le Scouarnec diduga mencatat tiap kekerasan seksual yang ia lakukan terhadap pasien mudanya selama 25 tahun.

    Ia telah membantah menyerang atau memperkosa anak-anak, dengan alasan bahwa buku hariannya hanya merinci “fantasi”-nya.

    Baca juga:

    Namun, dalam beberapa kesempatan, ia juga menulis: “Saya seorang paedofil”.

    Le Scouarnec menghadapi lebih dari 100 dakwaan pemerkosaan dan lebih dari 150 dakwaan penyerangan seksual.

    Beberapa mantan pasiennya, yang semuanya sekarang dewasa, mengatakan mereka ingat sang ahli bedah menyentuh mereka dengan kedok pemeriksaan medis, terkadang bahkan ketika orang tua mereka atau dokter lain berada di ruangan.

    Tetapi sejumlah besar korban diduga berada di bawah pengaruh anestesi ketika dugaan penyerangan terjadi. Mereka tidak ingat kejadian tersebut dan terkejut dihubungi oleh polisi dan diberitahu nama mereka bersama dengan deskripsi pelecehan diduga muncul di buku harian Le Scouarnec.

    Buku harian Le Scouarnec (Getty Images)

    Le Scouarnec merasa “mahakuasa” dan menyukai perasaan “bermain dengan bahaya” melalui “tindakan yang terencana,” demikian harian Perancis Le Monde mengutip perintah pengadilan terhadap mantan ahli bedah tersebut.

    Beberapa dari terduga korban mengatakan bahwa pengungkapan yang meresahkan ini membantu mereka memahami gejala trauma yang tidak dapat dijelaskan yang telah membebani mereka sepanjang hidup mereka.

    Pengacara Francesca Satta yang mewakili beberapa terduga korban mengatakan kepada BBC bahwa di antara kliennya terdapat “keluarga dari dua pria yang ingat [apa yang dialami], dan yang akhirnya bunuh diri.”

    Francesca Satta, pengacara beberapa terduga korban Le Scouarnec, mengatakan bahwa Scouarnec, telah menikmati “impunitas” terlalu lama (Getty Images)

    Olivia Mons dari asosiasi France Victimes berbicara kepada banyak terduga korban dan mengatakan beberapa hanya memiliki ingatan yang kabur tentang kejadian yang mereka sebut “tak bisa diungkapkan dengan kata-kata”.

    Ketika kasus ahli bedah itu terungkap, “hal itu memberi mereka awal dari sebuah penjelasan,” kata Mons.

    Tetapi dia menambahkan bahwa sebagian besar terduga korban adalah orang-orang yang tidak memiliki ingatan tentang diperkosa atau diserang, dan yang menjalani kehidupan biasa sebelum polisi menghubungi mereka.

    “Saat ini, bisa dimengerti banyak dari orang-orang ini sangat terguncang,” kata Mons.

    Baca juga:

    Seorang perempuan mengatakan kepada media Prancis bahwa ketika polisi menunjukkan kepadanya sebuah catatan dengan namanya di buku harian Le Scouarnec, ingatan langsung membanjiri pikirannya.

    “Saya mengalami kilas balik seseorang yang datang ke kamar rumah sakit saya, mengangkat seprai, mengatakan dia akan memeriksa apakah semuanya berjalan dengan baik,” katanya.

    “Dia memperkosa saya.”

    Margaux Castex, seorang pengacara untuk salah satu terduga korban, mengatakan kepada BBC bahwa kliennya “trauma karena dia pernah memberikan kepercayaannya kepada seorang profesional medis, dan itu sulit untuk dihilangkan”.

    Suasana sidang Joel Le Scouarnec pada November 2020 silam (Getty Images)

    “Dia berharap dia tidak pernah diberitahu apa yang terjadi,” kata Castex.

    Perempuan lain bernama Marie kini seorang ibu rumah tangga yang menikah di usia 30-an tahun mengatakan bahwa polisi datang ke rumahnya dan mengungkapkan bahwa namanya muncul di buku harian seorang ahli bedah yang dituduh melakukan pelecehan anak.

    “Mereka membacakan apa yang telah dia tulis tentang saya dan saya ingin membacanya kembali sendiri tetapi itu tidak mungkin,” katanya kepada media France Bleu.

    “Dapatkah Anda membayangkan membaca pornografi hardcore dan mengetahui bahwa itu tentang Anda, sebagai seorang anak?”

    Marie mengatakan dia telah menemui spesialis kesehatan mental selama bertahun-tahun karena “masalah” yang dia alami terkait dengan pria, dan bahwa dokter bertanya-tanya apakah dia pernah mengalami trauma masa kecil.

    Baca juga:

    “Saya yakin ingatan saya melindungi saya dari itu. Tetapi pemeriksaan [polisi] membawa semuanya kembali ke permukaan foto-foto, sensasi, ingatan kembali kepada saya hari demi hari,” katanya.

    “Hari ini, saya merasakannya seolah-olah baru saja terjadi.”

    Marie menambahkan bahwa ketika dia diperlihatkan foto Le Scouarnec, “semuanya ingatan saya kembali… Saya ingat tatapan matanya yang dingin.”

    Dia bertanya-tanya bagaimana ahli bedah itu bisa melakukan dugaan kejahatannya tanpa diketahui begitu lama.

    Ini adalah pertanyaan menghantui yang pasti akan dieksplorasi panjang lebar selama persidangan.

    ‘Kesalahan institusional dan yudisial’

    Persidangan pertama mendengar klaim bahwa beberapa anggota keluarga Le Scouarnec telah mengetahui sejak pertengahan tahun 1980-an tentang perilaku mengganggunya terhadap anak-anak, tetapi tidak melakukan intervensi.

    Mantan istrinya membantah mengetahui apa yang suaminya dan ayah dari ketiga anak mereka diduga lakukan sampai ia ditangkap.

    Le Scouarnec profesional medis dan pecinta opera dan sastra telah lama menjadi kebanggaan keluarga kelas menengahnya.

    Dia adalah seorang praktisi medis kota kecil yang dihormati selama bertahun-tahun.

    Pengadilan di Saintes, Prancis barat, sebelum persidangan Joel Le Scouarnec pada 30 November 2020 (Getty Images)

    “Tingkat disfungsi yang sangat besar memungkinkan Le Scouarnec melakukan perbuatannya,” kata pengacara Frederic Benoist kepada BBC.

    Benoist mewakili kelompok advokasi perlindungan anak La Voix de L’Enfant yang menyoroti apa yang disebutnya “kesalahan institusional dan yudisial yang krusial” yang memungkinkan Le Scouarnec diduga terus melecehkan anak-anak selama beberapa dekade.

    Pada awal 2000-an, peringatan FBI kepada pihak berwenang Prancis bahwa Le Scouarnec telah mengakses situs pelecehan anak hanya menghasilkan hukuman percobaan empat bulan tanpa kewajiban untuk mengikuti perawatan medis atau psikologis.

    Getty Images

    Benoist mengatakan jaksa penuntut tidak pernah membagikan informasi ini dengan otoritas medis dan tidak ada konsekuensi bagi Le Scouarnec, yang terus bekerja sebagai ahli bedah, sering kali mengoperasi anak-anak dan menangani perawatan pasca operasi mereka.

    Ketika seorang kolega yang sudah mencurigai Le Scouarnec membaca tentang tuduhan terhadapnya di media lokal pada 2006, ia mendesak asosiasi medis regional untuk mengambil tindakan.

    Semua kecuali satu dokter yang abstain memilih Le Scouarnec tidak melanggar kode etik kedokteran, yang menyatakan bahwa dokter “harus dalam segala keadaan dapat dipercaya dan bertindak dengan integritas dan pengabdian pada tugas”.

    Baca juga:

    Tidak ada sanksi yang dikenakan.

    “Oleh karena itu, kami memiliki bukti bahwa semua kolega ini tahu, dan tidak ada satu pun dari mereka yang melakukan apa pun,” kata Benoist.

    “Ada banyak keadaan yang berarti dia bisa dihentikan; dia tidak dihentikan, dan konsekuensinya tragis.”

    BBC telah menghubungi baik asosiasi medis regional maupun jaksa penuntut untuk memberikan komentar.

    Le Scouarnec akhirnya ditangkap ketika korban berusia enam tahun itu memberi tahu orang tuanya bahwa pria tersebut telah menyerangnya.

    Saat itu, dia tinggal menyepi di sebuah rumah besar yang kumuh, dikelilingi oleh boneka berukuran anak-anak.

    Saat yang menentukan

    Driguez duduk berhadapan dengan Le Scouarnec dalam persidangan pada 2020 di kota Saintes, barat daya.

    “Jawabannya dingin dan penuh perhitungan,” katanya,

    “Dia sangat pintar, tetapi tidak menunjukkan empati sama sekali.”

    Persidangan mengungkap lebih banyak tuduhan pelecehan anak di dalam keluarga Le Scouarnec, kata Driguez.

    Namun mantan ahli bedah itu tidak pernah menunjukkan reaksi khusus dan sebagian besar melihat ke lantai.

    Pada satu titik, pengadilan diperlihatkan video-video cabul Le Scouarnec dan boneka-bonekanya.

    Delphine Driguez saat sidang Joel Le Scouarnec pada 13 Maret 2020 (Getty Images)

    “Semua orang menonton layar tetapi saya mengawasinya,” kata Driguez.

    “Sampai saat itu dia selalu menundukkan pandangannya. Tetapi pada saat itu, dia mendongak, menatap video dengan saksama. Matanya berbinar-binar.”

    Saat kota Vannes bersiap untuk menjadi tuan rumah persidangan, tiga ruang kuliah di bekas gedung universitas terdekat telah disediakan untuk menampung ratusan terduga korban, perwakilan hukum mereka dan keluarga.

    Persidangan dimulai pada 24 Februari dan dijadwalkan berlangsung hingga Juni.

    Apakah pers dan publik diizinkan masuk akan tergantung pada keputusan terduga korban melepaskan hak mereka atas persidangan tertutup.

    Baca juga:

    Banyak pengacara meyakini persidangan ini bisa menjadi saat perhitungan bagi pihak berwenang yang gagal mengambil tindakan terhadap Le Scouarnec, serta momen penting bagi para korban untuk menyuarakan trauma mereka.

    Satta mengatakan bahwa meskipun banyak orang yang terlibat dalam kasus ini tidak ingat apa yang terjadi pada mereka, mereka tetaplah korban.

    Dia menambahkan bahwa mantan ahli bedah itu telah menikmati “impunitas” terlalu lama.

    “Persidangan akan menjadi momen bagi para korban untuk berbicara,” kata Benoist.

    “Akan sangat buruk, di mata saya, jika diadakan di balik pintu tertutup.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini    
        Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini

    Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini

    Teheran

    Iran mengambil langkah balasan terhadap tindakan pemerintah Lebanon yang melarang penerbangan sipil dari Teheran untuk mendarat di negara tersebut. Otoritas Iran balik melarang pesawat-pesawat maskapai Lebanon untuk menerbangkan puluhan warga negaranya pulang.

    Lebanon, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (15/2/2025), menghentikan penerbangan dari Iran ke wilayahnya pekan ini setelah militer Israel menuduh Teheran memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan uang ke Beirut guna mempersenjatai kelompok Hizbullah.

    Langkah otoritas Lebanon ini menuai protes dari para pendukung Hizbullah yang melakukan aksi pemblokiran terhadap ruas jalanan utama menuju bandara Beirut sejak Kamis (13/2) malam waktu setempat.

    Otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan penerbangan dari Lebanon untuk mendarat di wilayahnya sampai penerbangan dari Teheran diperbolehkan mendarat di Beirut.

    Situasi ini membuat puluhan warga Lebanon terjebak di Iran selama tiga hari terakhir, setelah mereka melakukan ziarah keagamaan. Warga-warga Lebanon itu seharusnya terbang kembali ke Beirut dengan pesawat maskapai Iran, Mahan Air, sebelum otoritas Lebanon melarang pesawat itu mendarat.

    Setelah melarang penerbangan sipil Iran mendarat, otoritas Lebanon mengirimkan dua pesawat dari maskapai nasionalnya, Middle East Airlines, pada Jumat (14/2) untuk membawa pulang warga Lebanon yang terjebak di Teheran. Namun otoritas Iran menolak untuk mengizinkan pesawat Lebanon mendarat di wilayahnya.

    Duta Besar Iran di Beirut, Motjaba Amani, mengatakan bahwa Teheran baru akan mengizinkan pesawat Lebanon mendarat jika penerbangan Iran diizinkan berangkat ke Beirut.

    “Yang pasti permintaan pemerintah Lebanon akan diterima, tapi dengan syarat bahwa mereka tidak menghalangi penerbangan Iran,” tegasnya.

    Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

    Menteri Luar Negeri Lebanon, Joe Raggi, mengatakan kepada televisi lokal Al-Jadeed bahwa pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah ini dengan mitranya di Iran.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan pada Jumat (14/2) bahwa Israel telah mengancam sebuah pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon dari Teheran.

    “Yang menyebabkan gangguan pada penerbangan normal di negara tersebut ke bandara Beirut,” sebutnya. Dia mengutuk tindakan Tel Aviv itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

    Secara terpisah, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial X menuding pasukan elit Iran, Quds Force, dan Hizbullah telah memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan dana ke Beirut.

    Ditegaskan Adraee bahwa Israel “tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri dan akan menggunakan segala cara yang kami miliki” untuk menegakkan gencatan senjata yang mengharuskan Lebanon menghentikan transfer senjata ke Hizbullah.

    Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina    
        3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina

    3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina 3 Sandera Israel Akan Dibebaskan Hamas, Ditukar 369 Tahanan Palestina

    Gaza City

    Kelompok Hamas akan membebaskan tiga sandera Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sebanyak 369 tahanan Palestina dari penjara-penjara mereka.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), hal ini akan menjadi pertukaran sandera-tahanan keenam sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza antara Hamas dan Israel pada 19 Januari lalu.

    Pertukaran ini sempat terhambat pekan ini, Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan sandera usai menuduh Israel melanggar kesepakatan. Israel dalam tanggapannya mengancam akan mengakhiri gencatan senjata dan melanjutkan kembali perang di Jalur Gaza.

    Namun pada Jumat (14/2) waktu setempat, kedua pihak mengisyaratkan bahwa pertukaran sandera-tahanan yang dijadwalkan pada Sabtu (15/2) akan tetap dilaksanakan.

    Hamas telah mengumumkan bahwa ada tiga sandera yang akan dibebaskan pada Sabtu (15/2), termasuk salah satunya seorang sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika Serikat (AS).

    Kelompok Jihad Islam, sekutu Hamas, secara terpisah mengatakan akan membebaskan sandera berkewarganegaraan Israel-Rusia sebagai bagian kesepakatan.

    Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pihaknya telah menerima tiga nama sandera yang akan dibebaskan di Jalur Gaza pada Sabtu (15/2) waktu setempat. Ketiga sandera itu terdiri atas Sagui Dekel-Chen yang berkewarganegaraan Israel-Amerika, kemudian Sasha Trupanov yang berkewarganegaraan Israel-Rusia, dan Yair Horn yang berkewarganegaraan Israel-Argentina.

    Ketiganya disandera oleh Hamas dan Jihad Islam sejak 7 Oktober 2023 lalu ketika Hamas memimpin serangan mengejutkan terhadap Israel, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza.

    Kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina, dalam pernyataannya, menyebut Israel akan membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera Israel tersebut. Disebutkan bahwa terdapat “36 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup” terkait serangan terhadap warga Israel.

    Sekitar 24 tahanan di antaranya, sebut Klub Tahanan Palestina, akan dideportasi ke negara lain usai dibebaskan oleh Israel.

    Mayoritas dari tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel itu, sekitar 333 tahanan, menurut Klub Tahanan Palestina, merupakan “tahanan dari Jalur Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober”.

    Berdasarkan kesepakatan tahap pertama gencatan senjata Gaza, yang berlangsung selama 42 hari sejak pertengahan Januari lalu, Hamas harus membebaskan 33 sandera Israel. Sedangkan Israel membalasnya dengan membebaskan ribuan tahanan Palestina dari penjaranya.

    Setelah krisis terjadi yang hampir mengakhiri gencatan senjata yang rapuh di Jalur Gaza, Hamas mengatakan pihaknya mengharapkan perundingan tahap kedua bisa dimulai pada awal pekan depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka    
        Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka

    Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka Kendaraan Dibakar Massa Hizbullah, Tentara Penjaga Perdamaian PBB Terluka

    Beirut

    Konvoi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon atau UNIFIL diserang sekelompok pendukung Hizbullah. Salah satu kendaraan yang membawa wakil komandan UNIFIL dibakar, hingga membuat sejumlah tentara penjaga perdamaian PBB mengalami luka-luka.

    Sang wakil komandan UNIFIL, yang tidak disebut identitasnya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (15/2/2025), termasuk di antara korban luka dalam penyerangan yang terjadi pada Jumat (14/2) tengah malam tersebut.

    Aksi penyerangan ini terjadi saat para pendukung Hizbullah memblokir ruas jalanan utama menuju ke bandara Beirut untuk hari kedua berturut-turut sebagai protes atas penolakan Lebanon untuk mengizinkan pesawat Iran mendarat.

    Rekaman video dari insiden itu menunjukkan para pendukung Hizbullah membawa bendera kelompok mereka dan meneriakkan slogan-slogan sektarian ketika mereka menarik keluar para tentara UNIFIL dari kendaraan mereka dan memukuli tentara-tentara penjaga perdamaian PBB.

    Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tentara UNIFIL yang mengalami luka-luka dalam aksi penyerangan ini. UNIFIL menuntut “penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon”.

    “Kami terkejut dengan serangan keterlaluan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang bertugas memulihkan keamanan dan stabilitas di Lebanon bagian selatan selama masa-masa sulit,” demikian pernyataan UNIFIL.

    “Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan bisa mengarah pada kejahatan perang. Kami menuntut penyelidikan penuh dan segera oleh otoritas Lebanon dan agar semua pelaku diadili,” tegas UNIFIL.

    Militer Lebanon, dalam pernyataan terpisah, berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku di balik penyerangan itu, termasuk pembakaran kendaraan UNIFIL.

    “Beberapa area, khususnya area sekitar bandara… pernah menjadi lokasi demonstrasi yang ditandai dengan aksi vandalisme dan bentrokan, termasuk penyerangan terhadap sejumlah anggota angkatan bersenjata dan penyerangan terhadap kendaraan (PBB),” sebut militer Lebanon dalam pernyataannya.

    “Militer (Lebanon) akan mengambil tindakan tegas untuk mencegah pelanggaran ketertiban umum dan menangkap para pembuat onar,” tegas pernyataan itu.

    Perdana Menteri (PM) Lebanon mengatakan kepada Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon bahwa dirinya telah memerintahkan pasukan keamanan untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan yang kompeten untuk diproses secara hukum.

    Aksi penyerangan dan pemblokiran oleh pendukung Hizbullah ini terjadi setelah pemerintah Lebanon mencegah penerbangan dari Iran mendarat di wilayahnya sejak awal pekan ini. Langkah itu menyusul tuduhan Israel soal Iran menggunakan pesawat sipil untuk menyelundupkan uang ke Beirut guna mendanai Hizbullah.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Jakarta

    Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mewanti-wanti Amerika Serikat (AS) dan Israel jika warga Palestina di Gaza dipindahkan. Houthi mengancam akan menembakkan rudal dan drone.

    Dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/2/2025), pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan AS dan Israel dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah TV, televisi terkait kelompok tersebut.

    “Kami akan mengambil tindakan dengan menembakkan rudal dan drone, serta melancarkan serangan maritim jika Amerika Serikat dan Israel menerapkan rencana mereka untuk memindahkan (warga Palestina dari Gaza),” ujar Al-Houthi dalam pernyataannya.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS “mengambil alih” Gaza, dan bahkan mengusulkan “kepemilikan” atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.

    Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.

    Baru-baru ini, Trump bahkan menyebut Gaza sebagai lokasi “pengembangan real estate untuk masa depan”, dan kembali menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.

    Rencana Trump itu menuai penolakan dan kecaman luas secara global, terutama oleh negara-negara Arab.

    Al-Houthi, menyerukan agar pasukan Houthi bersiap melakukan tindakan militer jika rencana itu dilaksanakan. Dia juga menyebut Trump sebagai “penjahat” dalam pernyataannya.

    “Saya menyerukan angkatan bersenjata untuk siap mengambil tindakan militer jika penjahat Trump melaksanakan ancamannya,” tegasnya.

    Ancam Israel

    Kelompok Houthi (AP/Osamah Abdulrahman)

    Kelompok Houthi mengancam akan menyerang Israel jika negara itu kembali melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza dan tidak berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

    “Tangan kami ada pada pelatuk dan kami siap untuk segera melakukan eskalasi melawan musuh Israel jika eskalasi kembali terjadi di Jalur Gaza,” kata pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi yang dikelola kelompok itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (12/2).

    Houthi telah melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal Israel dan kapal-kapal lainnya di Laut Merah, yang mengganggu jalur pelayaran global. Kelompok yang didukung Iran itu menyebut serangannya sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang diserang Israel.

    Tidak hanya serangan maritim, Houthi juga melancarkan serangan rudal dan drone ke arah wilayah Israel, yang berjarak ratusan kilometer di sebelah utara Yaman.

    Diketahui, kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku sejak 19 Januari lalu tampak semakin rapuh setelah Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel dan menuduh Tel Aviv telah melanggar gencatan senjata itu.

    Merespons pengumuman Hamas itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengakhiri gencatan senjata yang rapuh di Jalur Gaza dan militer Tel Aviv akan melanjutkan serangan terhadap daerah kantong Palestina tersebut hingga Hamas dikalahkan.

    “Menyoroti pengumuman Hamas mengenai keputusannya melanggar perjanjian dan tidak membebaskan para sandera kami, tadi malam saya memerintahkan (militer Israel) untuk mengumpulkan pasukan di dalam dan di sekitar Jalur Gaza,” kata Netanyahu setelah menggelar rapat kabinet keamanan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu