Category: Detik.com Internasional

  • Tak Diajak Trump Damaikan Rusia-Ukraina, Eropa Bakal Gelar Pertemuan Darurat

    Tak Diajak Trump Damaikan Rusia-Ukraina, Eropa Bakal Gelar Pertemuan Darurat

    London

    Para pemimpin Eropa akan melakukan pertemuan darurat pekan depan terkait perang di Ukraina. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas kekhawatiran mereka Amerika Serikat (AS) yang terus maju terkait perundingan damai Rusia dan Ukraina.

    Dilansir BBC, Minggu (16/2/2025), Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan pertemuan darurat di Paris itu menjadi ‘momen sekali dalam satu generasi untuk keamanan nasional kita’. Dia mengatakan Eropa harus mengambil peran yang lebih besar di NATO.

    Rencana pertemuan darurat ini terjadi setelah utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan para pemimpin Eropa hanya dimintai konsultasi. Namun, katanya, Trump tidak membuat para pemimpin Eropa mengambil bagian dalam perundingan apa pun antara AS dan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Tokoh-tokoh senior Gedung Putih juga akan bertemu dengan negosiator Rusia dan Ukraina di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang. Dalam pernyataan yang mungkin menimbulkan kekhawatiran di Ukraina dan di antara sekutu Eropa, utusan khusus Keith Kellogg mengatakan bahwa perundingan sebelumnya telah gagal karena terlalu banyak pihak yang terlibat.

    “Ini mungkin seperti kapur di papan tulis, mungkin sedikit menyakitkan, tetapi saya memberi tahu Anda sesuatu yang sebenarnya cukup jujur,” kata Kellogg, Sabtu (15/2).

    Eropa masih dihantui oleh perjanjian Minsk, yakni kesepakatan gencatan senjata yang gagal antara Ukraina dan Rusia yang dicapai pada tahun 2015. Pembicaraan tersebut, yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman, berupaya untuk mengakhiri pertempuran di wilayah Donbas di Ukraina timur.

    Keir Starmer mengaku melihat peran Inggris sebagai upaya menyatukan AS dan Eropa. Dia mengaku ingin untuk memastikan pendekatan yang bersatu untuk perdamaian di Ukraina. Starmer akan mengunjungi Trump di Gedung Putih pada akhir bulan ini.

    Pertemuan lebih lanjut para pemimpin Eropa bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diharapkan terjadi setelah Starmer kembali dari Washington. Starmer menyatakan dirinya ‘berusaha untuk memastikan AS dan Eropa tetap bersatu’ sambil menambahkan keduanya tidak dapat membiarkan perpecahan apa pun dalam aliansi mengalihkan perhatian dari ‘musuh eksternal’.

    “Ini adalah momen sekali dalam satu generasi untuk keamanan nasional kita di mana kita terlibat dengan realitas dunia saat ini dan ancaman yang kita hadapi dari Rusia. Jelas Eropa harus mengambil peran yang lebih besar di NATO saat kita bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengamankan masa depan Ukraina dan menghadapi ancaman yang kita hadapi dari Rusia,” ujarnya.

    Menteri luar negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memanggil para pemimpin Eropa untuk mengadakan pertemuan.

    “Presiden Trump memiliki metode operasi, yang oleh Rusia disebut pengintaian melalui pertempuran. Anda menekan dan melihat apa yang terjadi, lalu Anda mengubah posisi, taktik yang sah. Dan kita perlu merespons,” kata Sikorski.

    Sebelumnya, Zelensky menyerukan pembentukan ‘pasukan Eropa’ di tengah meningkatnya kekhawatiran AS mungkin tidak lagi membantu benua itu. Berbicara di Konferensi Keamanan Munich, dia mengatakan pidato Wakil Presiden AS JD Vance di acara tersebut telah memperjelas bahwa hubungan lama antara Eropa dan Amerika telah ‘berakhir’ dan benua itu perlu menyesuaikan diri dengan hal itu.

    Namun, Zelensky juga mengatakan Ukraina tidak akan pernah menerima kesepakatan yang dibuat di belakangnya usai Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin setuju untuk memulai perundingan damai. Awal minggu ini, Trump mengumumkan dia telah melakukan percakapan telepon yang panjang dengan Putin dan menyebut negosiasi untuk menghentikan ‘perang konyol’ di Ukraina segear dimulai.

    Trump kemudian memberi tahu Zelensky tentang rencananya. Trump tampak yakin gaya kepemimpinannya dapat membuka jalan bagi kesepakatan damai di Ukraina.

    Pemulihan hubungannya dengan Putin mengakhiri lebih dari tiga tahun keheningan antara Moskow dan Washington. Selain itu, pejabat senior pemerintahan Trump akan memulai perundingan damai dengan negosiator Rusia dan Ukraina di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang. Pertemuan antara pejabat AS dan Rusia itu juga akan membahas rencana pertemuan Trump, Putin dan Zelensky untuk mengakhiri perang.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pejabat AS-Rusia Segera Bertemu di Saudi, Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Pejabat AS-Rusia Segera Bertemu di Saudi, Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Washington DC

    Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Rusia akan bertemu di Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang. Kedua pihak disebut akan memulai perundingan dengan tujuan mengakhiri perang hampir tiga tahun di Ukraina.

    Dilansir Reuters dan CNN, Minggu (16/2/2025), informasi itu disampaikan oleh seorang anggota parlemen AS dan sumber yang mengetahui rencana tersebut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance di Jerman mengatakan Ukraina tidak diundang ke perundingan di Saudi dan Kyiv tidak akan bekerja sama dengan Rusia sebelum berkonsultasi dengan mitra strategis.

    Perwakilan AS Michael McCaul mengatakan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, penasihat keamanan nasional AS Mike Waltz, dan utusan Timur Tengah Gedung Putih Steve Witkoff akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Namun, tidak ada penjelasan siapa pihak Rusia yang akan mereka temui.

    Di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, McCaul mengatakan tujuan perundingan tersebut adalah untuk mengatur pertemuan antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Zelensky demi membawa perdamaian dan mengakhiri konflik.

    Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana perundingan di Saudi. Trump sendiri telah berulang kali berjanji untuk segera mengakhiri perang Ukraina.

    Dia juga telah melakukan panggilan telepon terpisah kepada Putin dan Zelenskiy. Hal itu membuat sekutu-sekutu Washington di Eropa khawatir mereka akan disingkirkan dari proses perdamaian.

    Ketakutan tersebut sebagian besar dikonfirmasi ketika utusan Trump untuk Ukraina mengatakan Eropa tidak akan memiliki tempat di meja perundingan. AS juga mengirimkan kuesioner ke ibu kota-ibu kota Eropa untuk menanyakan apa yang dapat mereka kontribusikan sebagai jaminan keamanan bagi Kyiv.

    Sebelumnya, Melu AS Rubio juga telah berbicara dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, pada Sabtu (15/2). Mereka sepakat untuk melakukan kontak rutin guna mempersiapkan pertemuan antara Putin dan Trump.

    Zelensky mengatakan dia akan mengunjungi Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki, tetapi tidak mengatakan kapan. Namun, pemimpin Ukraina itu mengatakan bahwa dia tidak berencana untuk bertemu dengan pejabat AS atau Rusia selama kunjungan tersebut.

    Moskow menguasai seperlima wilayah Ukraina dan telah maju perlahan di wilayah timur selama berbulan-bulan, sementara pasukan Kiev yang lebih kecil bergulat dengan kekurangan tenaga kerja dan mencoba untuk mempertahankan sebagian wilayah di Rusia barat.

    Rusia telah menuntut Kiev untuk menyerahkan wilayah dan menjadi netral secara permanen berdasarkan kesepakatan damai apa pun. Ukraina menuntut Rusia untuk menarik diri dari wilayah yang direbutnya dan menginginkan keanggotaan NATO atau jaminan keamanan yang setara untuk mencegah serangan oleh Moskow.

    AS dan Eropa telah memberikan bantuan militer puluhan miliar dolar kepada Ukraina sejak perang dimulai. Trump mengatakan bahwa dia mendukung Ukraina tetapi sedang mencari jaminan untuk pendanaan AS bagi Kyiv.

    AS dan Ukraina saat ini sedang merundingkan kesepakatan yang dapat membuka kekayaan alam Ukraina yang melimpah bagi investasi AS. Tiga sumber mengatakan AS mengusulkan mengambil alih kepemilikan 50% mineral penting Ukraina. Zelensky mengatakan rancangan kesepakatan tersebut tidak memuat ketentuan keamanan yang dibutuhkan Kyiv.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tambang Emas Ilegal Longsor di Mali, 48 Orang Tewas

    Tambang Emas Ilegal Longsor di Mali, 48 Orang Tewas

    Jakarta

    Longsor terjadi di lokasi tambang emas ilegal di Mali bagian barat. Sebanyak 48 orang dilaporkan tewas akibatnya insiden itu.

    “Jumlah korban pada 18.00 hari ini adalah 48 orang tewas setelah runtuhnya tambang,” kata sumber polisi setempat, seperti dilansir AFP, Minggu (16/2/2025).

    “Beberapa korban jatuh ke dalam air. Di antara mereka ada seorang wanita dengan bayinya di punggungnya,” imbuhnya.

    Mali adalah salah satu negara termiskin di dunia meskipun menjadi salah satu produsen emas terkemuka di Afrika.

    Lokasi penambangan emas sering menjadi tempat keruntuhan yang mematikan. Sementara pihak berwenang berjuang untuk mengendalikan penambangan logam mulia secara tradisional.

    Kecelakaan pada hari Sabtu (15/2) waktu setempat ini terjadi di lokasi tambang terbengkalai yang sebelumnya dioperasikan oleh perusahaan China.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Zelensky Harap Utusan Trump Kunjungi Garis Depan Ukraina agar Tahu Situasi

    Zelensky Harap Utusan Trump Kunjungi Garis Depan Ukraina agar Tahu Situasi

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin utusan khusus Donald Trump, Keith Kellogg, mengunjungi garis depan Ukraina timur. Hal itu untuk melaporkan realitas di lapangan kepada presiden AS.

    “Sangat penting bagi saya bahwa ia melihat ini. Saya benar-benar ingin ia menyampaikan semua ini kepada Presiden Trump. Untuk menunjukkan kepadanya, memberi tahu dia,” kata Zelensky di Munich seperti dilansir AFP, Sabtu (16/2/2025).

    Zelensky berharap setelah melihat situasi di lokasi, dia berharap pihak Trump memahami apa yang terjadi. Dia menilai AS membutuhkan pengetahuan tersebut.

    “Dan saya pikir setelah itu kita mungkin akan lebih dekat untuk memahami bagaimana kita melihatnya. Itulah tujuan saya untuk masa depan yang dekat,” kata dia.

    “Pihak Amerika membutuhkan lebih banyak pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi,” imbuhnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pria Suriah Tikam Warga di Austria, 1 Orang Tewas-4 Terluka

    Pria Suriah Tikam Warga di Austria, 1 Orang Tewas-4 Terluka

    Jakarta

    Polisi mengatakan seorang pencari suaka asal Suriah berusia 23 tahun melakukan penikaman terhadap sejumlah orang di Austria selatan. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun tewas dan empat orang lainnya luka-luka akibat serangan ini.

    “Seorang pria menyerang orang yang lewat secara acak dengan pisau,” kata juru bicara polisi Rainer Dionisio kepada AFP tentang insiden di kota Villach, seperti dilansir AFP, Minggu (15/2/2025).

    “Satu korban, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, tewas,” tambahnya.

    Dionisio mengatakan dua pria lainnya menderita luka serius, sementara dua pria lainnya luka ringan.

    Insiden itu terjadi pada hari Sabtu sebelum pukul 4 sore waktu setempat di pusat kota, ibu kota provinsi Carinthia.

    Seorang pengantar makanan melihat serangan itu dan menabrakkan kendaraannya ke penyerang, yang mengalami luka ringan. Pelaku ditangkap tepat setelah serangan.

    Dionisio mengatakan pria yang ditangkap adalah pencari suaka Suriah dengan izin tinggal yang sah dan tanpa catatan kriminal menurut informasi awal.

    Korban termuda adalah yang berusia 14 tahun, sedangkan yang tertua berusia 32 tahun.

    Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah serangan penabrakan mobil di kota Munich di negara tetangga Jerman.

    Seorang gadis berusia dua tahun dan ibunya meninggal pada hari karena luka-luka yang diderita dalam serangan itu yang menyebabkan 37 orang lainnya terluka.

    Seorang pencari suaka Afghanistan berusia 24 tahun ditangkap karena dicurigai sengaja menabrakkan mobil ke demonstrasi serikat pekerja pada hari Kamis.

    Polisi mengatakan ia mungkin memiliki motif ekstremis Islam untuk serangan itu.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Serangan Drone Israel Hantam Lebanon Selatan

    Serangan Drone Israel Hantam Lebanon Selatan

    Beirut

    Media resmi Lebanon mengatakan pesawat nirawak atau drone Israel menyerang wilayah selatan negara itu. Serangan ini terjadi beberapa hari sebelum batas waktu gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah.

    “Sebuah pesawat nirawak musuh Israel melakukan serangan yang menargetkan pinggiran kota Ainata. Tidak ada yang terluka,” kata Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/5/2025).

    “Drone dan pesawat pengintai masih terbang di atas wilayah itu pada ketinggian rendah,” imbuhnya.

    Beberapa jam setelah serangan pertama, drone Israel kembali melancarkan serangan di selatan Lebanon. Drone itu menyerang sebuah kendaraan.

    “Sebuah pesawat nirawak Israel melakukan serangan terhadap sebuah kendaraan di daerah Iqlim al-Tuffah,” kata Kantor Berita Nasional melaporkan, seraya menambahkan bahwa kendaraan itu terbakar.

    Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku pada tanggal 27 November setelah lebih dari setahun permusuhan termasuk dua bulan perang habis-habisan.

    Berdasarkan kesepakatan tersebut, militer Lebanon akan dikerahkan di selatan bersama pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa saat tentara Israel mundur selama periode 60 hari. Hizbullah juga akan mengosongkan posisinya di dekat perbatasan selama jangka waktu tersebut.

    Batas waktu tersebut kemudian diperpanjang hingga 18 Februari. Kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran, dan militer Israel terus melancarkan serangan di Lebanon.

    Seorang pejabat keamanan senior Israel mengatakan pada hari Kamis (13/2) bahwa militer siap untuk mundur dari wilayah Lebanon dan menyerahkan wilayah tersebut kepada tentara Lebanon dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh perjanjian gencatan senjata yang dimediasi AS-Prancis.

    Komentarnya muncul saat militer Israel mengatakan pada hari Kamis malam bahwa angkatan udaranya menyerang lokasi militer Hizbullah yang “berisi senjata dan peluncur”.

    Pada hari Kamis juga, juru bicara parlemen Lebanon Nabih Berri mengatakan Amerika Serikat telah memberitahunya bahwa, meskipun Israel akan mundur pada tanggal 18 Februari, mereka akan tetap berada di lima lokasi, seraya menambahkan bahwa Beirut menolak permintaan tersebut.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kelompok Militan Serang Benteng Militer Pakistan, 4 Tentara Tewas

    Kelompok Militan Serang Benteng Militer Pakistan, 4 Tentara Tewas

    Jakarta

    Kelompok militan menyerang benteng militer di Pakistan. Seorang pejabat intelijen senior mengatakan 4 orang tentara tewas dalam serangan ini.

    Dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), serangan itu terjadi di Benteng Tinggi di Miran Shah, kota barat laut yang berjarak lebih dari 10 kilometer dari perbatasan Afghanistan. Pejabat tersebut menyebut serangan dimulai sekitar pukul 10.00 pagi.

    “Lebih dari dua lusin militan bersenjata melancarkan serangan senjata berat,” katanya kepada AFP.

    Ia mengatakan laporan awal mengindikasikan seorang perwira dan empat tentara tewas. Sementara baku tembak antara pasukan dan militan dari kelompok terlarang masih berlangsung.

    “Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akan meningkat,” katanya.

    Sayap media militer Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa empat tentara, termasuk seorang perwira, tewas dalam baku tembak di Miran Shah. Laporan itu menambahkan bahwa enam militan secara efektif dinetralisir.

    Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap benteng tersebut.

    Pada akhir Desember, Taliban Pakistan mengklaim serangan mendadak semalam terhadap pos terdepan militer di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menurut pejabat intelijen menewaskan 16 tentara.

    Islamabad menyalahkan peningkatan kekerasan di sepanjang perbatasannya pada Afghanistan, dengan mengatakan bahwa pemerintah Taliban di sana gagal menghentikan kelompok-kelompok seperti Taliban Pakistan yang melancarkan serangan dari wilayah mereka.

    Otoritas Taliban di Kabul secara teratur membantah tuduhan tersebut.

    Namun, laporan Dewan Keamanan PBB minggu lalu mengatakan pemerintah Taliban di Kabul menyediakan Taliban Pakistan, ancaman terbesar bagi keamanan di Pakistan, dengan ruang logistik dan operasional serta dukungan keuangan.

    Lebih dari 1.600 orang tewas dalam serangan di Pakistan pada tahun 2024 — tahun paling mematikan dalam hampir satu dekade — menurut Pusat Penelitian dan Studi Keamanan, sebuah kelompok analisis yang berbasis di Islamabad.

    Kekerasan militan paling banyak di Pakistan terjadi di wilayah baratnya yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kenapa Ghana Jadi Sasaran Jihadis Afrika Barat?

    Kenapa Ghana Jadi Sasaran Jihadis Afrika Barat?

    Accra

    Ghana tetap menjadi salah satu dari sedikit negara di Afrika Barat yang belum menjadi sasaran serangan jihadis, meski berbatasan langsung dengan Burkina Faso yang masih dihantui terorisme. Namun, para analis memperingatkan bahwa warga Ghana semakin berisiko direkrut oleh kelompok ekstremis untuk dikirim ke medan perang di negara jiran.

    Burkina Faso sejak lama menghadapi ancaman dari kelompok jihadis seperti Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin, JNIM, Negara Islam-Provinsi Sahel, ISGS, dan afiliasinya. Menurut Abdul Salifu Zanya, peneliti keamanan di Sahel, kemungkinan besar sudah ada warga Ghana yang bergabung dengan kelompok teror.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Saya berbicara dengan beberapa pemuda pengangguran di Accra pada 2023, dan mereka menyatakan minat untuk bergabung dengan kelompok jihad,” ungkap Zanya kepada DW.

    Koresponden DW Maxwell Suuk, yang meliput di utara Ghana, menjelaskan bahwa banyak warga lokal direkrut melalui hubungan keluarga di Burkina Faso.

    “Ada individu yang memiliki kerabat di Burkina Faso, lalu pergi ke sana, terlibat dalam aktivitas tertentu, dan kembali lagi,” ujarnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa baru-baru ini seorang pria ditangkap di wilayah perbatasan dan diketahui memiliki garis keturunan campuran Ghana-Burkina Faso—menunjukkan semakin eratnya hubungan lintas batas dalam jaringan perekrutan ini.

    Marjinalisasi dan kemiskinan

    Perekrutan demi jihad di Ghana semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah perbatasan. Mutaru Mumuni Muktar dari Pusat Kontra Ekstremisme Afrika Barat mengatakan bahwa perasaan terpinggirkan menjadi pemicu utama bagi sebagian warga Ghana untuk bergabung dengan kelompok ekstremis.

    “Ancaman ini kini semakin nyata, terutama karena adanya perasaan marginalisasi berbasis etnis. Hal ini mendorong individu-individu tertentu untuk bergabung dengan kelompok jihadis sebagai bentuk balas dendam terhadap negara maupun komunitas lokal,” ujar Muktar kepada DW.

    Peneliti keamanan Abdul Salifu Zanya menambahkan bahwa laporan mengenai warga Ghana yang bergabung dengan kelompok jihad tidak boleh diabaikan. Menurutnya, kemiskinan dan minimnya kesempatan kerja di Ghana utara membuat anak muda lebih rentan direkrut.

    “Mereka percaya bahwa dengan bergabung, mereka bisa mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga,” kata Zanya.

    Statistik Ghana menunjukkan bahwa pada tahun 2024, hampir satu juta orang di Wilayah Utara Ghana hidup dalam kemiskinan multidimensi. Koresponden DW Maxwell Suuk menyoroti bahwa ketimpangan ekonomi, pengangguran, dan marjinalisasi menjadi faktor utama yang dimanfaatkan oleh kelompok jihad untuk menarik anggota baru.

    “Geng-geng kriminal ini lebih dulu memanfaatkan internet untuk menargetkan kaum muda dibandingkan pemerintah,” kata Suuk.

    Lemahnya penjagaan perbatasan juga menjadi celah bagi para perekrut. Sebuah laporan dari Clingendael, Institut Hubungan Internasional Belanda, pada 2024 menyebutkan bahwa kelompok jihadis menggunakan Ghana sebagai jalur logistik.

    “Tidak adanya serangan langsung di wilayah Ghana tampaknya merupakan keputusan strategis JNIM untuk menjaga jalur pasokan dan tempat peristirahatan mereka, serta menghindari konfrontasi dengan pasukan keamanan yang relatif kuat,” demikian bunyi laporan itu.

    Muktar, yang sejak lama memantau situasi di Ghana utara, mengonfirmasi temuan ini.

    “Kami telah mendengar dari penduduk setempat bahwa para jihadis mungkin datang ke sini untuk membeli perbekalan dan logistik. Mereka berasal dari seberang perbatasan dan memiliki latar belakang etnis yang sama dengan komunitas di sini,” ujarnya.

    Konflik di Ghana dimanfaatkan oleh kaum jihadis?

    Konflik suku yang berkepanjangan di Ghana utara dapat meningkatkan kerentanan negara terhadap perekrutan oleh kelompok jihadis, menurut sejumlah analis.

    Dr. Naazia Ibrahim, peneliti resolusi konflik di University of Development Studies, Tamale, menekankan bahwa stabilitas internal sangat penting agar Ghana tidak menjadi sasaran kelompok teroris.

    “Jika konflik di komunitas perbatasan, terutama yang berbatasan dengan Burkina Faso, tidak segera diselesaikan, risiko bagi Ghana akan semakin besar,” katanya kepada DW.

    Ia juga menyoroti dampak dari pertikaian yang tak kunjung usai. “Saat pertempuran berlangsung lama, semua pihak bisa mengalami kelelahan. Namun, pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk menyelesaikannya,” tambahnya.

    Presiden Mahama cegah ancaman ekstremisme

    Presiden Ghana, John Mahama, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Bawku, kota di wilayah timur yang selama beberapa dekade dilanda konflik suku dan sering kali berujung pada kekerasan serta pertikaian.

    Pemerintah menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Bawku menjadi prioritas utama untuk mencegah kelompok jihad mendapatkan pijakan di Ghana.

    Selain itu, Presiden Mahama juga memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Sahel, kawasan yang masih menghadapi ancaman terorisme. Bulan lalu, dia menunjuk Kolonel Larry Gbevlo-Lartey sebagai perwakilan utama Ghana di Aliansi Negara-Negara Sahel, AoSS. Lembaga baru ini bertugas membantu Ghana mengatasi potensi penyebaran ekstremisme dari wilayah tersebut.

    “Situasi ini serius. Kami harus bertindak cepat dan memberikan dukungan penuh kepada Burkina Faso, Mali, dan Niger dalam menghadapi krisis ini,” kata Mahama kepada DW, beberapa hari setelah memenangkan pemilu tahun lalu.

    Sementara itu, Abdul Salifu Zanya, peneliti keamanan Ghana, menyoroti pentingnya kebijakan sosial untuk mengatasi akar masalah yang membuat pemuda rentan terhadap rekrutmen oleh kelompok teroris.

    “Tingkat pengangguran terus meningkat, dan pemerintah harus menemukan cara untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja agar kaum muda tidak mudah dieksploitasi,” ujarnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini    
        Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini

    Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini Berpotensi Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin, Arab Saudi Bilang Gini

    Riyadh

    Arab Saudi menyatakan kesediaan untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan dengan Putin semakin dekat saat Trump terus mendorong perundingan damai untuk perang Ukraina.

    Trump, seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2025), melontarkan prospek pertemuan di Saudi setelah dia melakukan percakapan telepon dengan Putin pada Rabu (12/2) waktu setempat.

    Dikatakan Trump kepada wartawan bahwa dirinya dan Putin “mungkin akan bertemu di Arab Saudi untuk pertama kali”.

    Pernyataan Trump itu disambut baik oleh Riyadh, yang menegaskan kembali dukungan untuk upaya perdamaian di Ukraina.

    “Kerajaan (Saudi) menyampaikan sambutannya untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Arab Saudi, dan menegaskan kembali upaya berkelanjutan untuk mencapai perdamaian abadi antara Rusia dan Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.

    Namun tidak dikonfirmasi lebih lanjut apakah pertemuan itu memang akan digelar di Riyadh.

    Kementerian Luar Negeri Saudi, dalam pernyataannya, “memuji percakapan telepon” antara Trump dan Putin, serta “kemungkinan” menjadi tuan rumah pertemuan kedua pemimpin tersebut.

    Dalam pernyataan terpisah pada Kamis (13/2) waktu setempat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada kesepakatan dengan Trump mengenai rincian pertemuannya dan Putin, yang menurut kedua negara sedang diupayakan.

    “Sejauh ini, belum ada keputusan yang diambil, baik di level kerja, atau di level tertinggi,” ucapnya.

    “Tentu saja, akan dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan pertemuan seperti itu. Bisa berminggu-minggu, bisa sebulan, bisa beberapa bulan,” kata Peskov.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut    
        Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut

    Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut Iran Tuduh Israel Ancam Penerbangan Rute Teheran-Beirut

    Teheran

    Iran menuduh Israel mengganggu penerbangan dari Teheran ke Beirut, Lebanon. Tuduhan ini dilontarkan setelah dua penerbangan sipil dari Iran dilarang mendarat di ibu kota Lebanon pekan ini.

    Israel berulang kali menuduh kelompok Hizbullah memanfaatkan satu-satunya bandara di Lebanon untuk mentransfer senjata dari Iran dan menyerang wilayah tersebut selama perang dengan kelompok militan yang didukung Teheran yang berakhir tahun lalu.

    “Ancaman rezim Zionis terhadap pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon telah mengganggu penerbangan normal ke bandara Beirut,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025).

    Kementerian Luar Negeri Iran tidak menjelaskan secara detail soal ancaman yang dimaksud.

    Namun pernyataan ini dirilis setelah juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, menuduh Iran dan Hizbullah “telah mengeksploitasi… bandara internasional Beirut melalui penerbangan sipil, untuk menyelundupkan dana yang didedikasikan untuk mempersenjatai” kelompok tersebut.

    Adraee dalam pernyataannya juga memperingatkan bahwa pasukan Tel Aviv siap “menggagalkan” segala upaya untuk mentransfer dana atau senjata kepada Hizbullah.

    Hizbullah dan para pejabat Lebanon telah membantah tuduhan Israel soal Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut digunakan untuk mempersenjatai kelompok militan tersebut.

    Baqaei, dalam pernyataannya, mengecam apa yang disebutnya sebagai “pelanggaran berat dan terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap prinsip dan aturan hukum internasional serta pelanggaran kedaulatan nasional Lebanon” oleh Israel.

    Dia juga menyerukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan badan-badan dunia lainnya untuk “menghentikan perilaku berbahaya Israel terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan sipil”.

    Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Lebanon, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya “menjadwal ulang sementara” beberapa penerbangan, termasuk dari Iran, hingga 18 Februari mendatang karena pihaknya menerapkan “langkah-langkah keamanan tambahan”.

    Tanggal itu bertepatan dengan batas waktu penerapan penuh perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu