Category: Detik.com Internasional

  • Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah, Targetnya Lokasi Militer

    Pesawat Tempur Israel Gempur Suriah, Targetnya Lokasi Militer

    Damaskus

    Pesawat-pesawat tempur Israel menggempur sejumlah kota di wilayah Suriah. Militer Israel mengklaim serangannya itu menargetkan lokasi-lokasi militer, yang digunakan untuk menyimpan senjata.

    Laporan penduduk Suriah, sumber-sumber keamanan dan televisi lokal Suriah, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (26/2/2025), menyebut sejumlah pesawat militer Israel menyerang kota Kisweh yang berjarak 19 kilometer di sebelah selatan Damaskus, ibu kota Suriah, pada Selasa (25/2) tengah malam.

    Sumber keamanan Suriah mengatakan sebuah situs militer di kota Kisweh menjadi target serangan udara Israel. Namun tidak disebutkan lebih lanjut soal korban jiwa atau kerusakan akibat serangan itu.

    Serangan udara Israel juga menghantam sebuah kota di Provinsi Daraa, Suriah bagian selatan, pada waktu yang sama.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim pasukannya menyerang sejumlah target militer di wilayah Suriah bagian selatan, termasuk markas besar dan situs-situs yang disebut berisi senjata-senjata.

    “Angkatan Udara menyerang secara kuat wilayah Suriah selatan sebagai bagian dari kebijakan baru yang kami tetapkan untuk menenangkan wilayah Suriah selatan — dan pesannya jelas: Kami tidak akan membiarkan Suriah selatan menjadi Lebanon selatan,” ucap juru bicara untuk Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya.

    “Setiap upaya yang dilakukan oleh pasukan rezim Suriah dan organisasi teroris di negara tersebut untuk menempatkan diri mereka di zona keamanan di Suriah selatan — akan ditanggapi dengan api,” tegas pernyataan itu.

    Para penduduk Damaskus dan wartawan Reuters yang ada di kota-kota yang dihantam serangan udara Israel melaporkan mereka mendengar suara pesawat terbang beberapa kali melintasi wilayah udara ibu kota Damaskus dan rentetan ledakan.

    Pengeboman oleh pesawat-pesawat tempur Israel itu terjadi beberapa jam setelah otoritas Suriah mengecam serangan Tel Aviv ke wilayah selatan negara itu dan mendesak mereka untuk mundur.

    Israel memindahkan pasukannya ke zona demiliterisasi yang diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Suriah, setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi Al-Qaeda, menggulingkan mantan Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu (23/2) waktu setempat bahwa Israel tidak akan mentolerir kehadiran HTS di Suriah selatan, atau kekuatan lainnya yang berafiliasi dengan penguasa baru negara tersebut, dan menuntut demiliterisasi wilayah tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pilu 6 Bayi Baru Lahir di Gaza Meninggal Akibat Cuaca Dingin

    Pilu 6 Bayi Baru Lahir di Gaza Meninggal Akibat Cuaca Dingin

    Gaza City

    Memilukan! Sedikitnya enam bayi yang baru dilahirkan di Jalur Gaza meninggal dunia akibat cuaca dingin yang menyelimuti wilayah yang dilanda perang selama lebih dari 15 bulan terakhir itu.

    Kondisi Gaza yang hancur lebur tanpa adanya pemanas yang layak saat cuaca dingin, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025), membuat bayi-bayi yang baru dilahirkan itu tidak mampu bertahan hidup.

    “Sebagai akibat dalam gelombang dingin yang parah dan kurangnya pemanas, kami telah mencatat kematian enam bayi yang baru lahir selama seminggu terakhir hingga hari ini,” tutur juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, dalam pernyataan pada Selasa (25/2) waktu setempat.

    Para pakar meteorologi mengatakan bahwa suhu udara menurun hingga nol derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir karena gelombang dingin melanda kawasan Mediterania bagian timur.

    Meskipun gencatan senjata, yang menghentikan pertempuran antara Hamas dan Israel, terus berlangsung, dengan aliran bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza mengalami peningkatan, namun ratusan ribu warga Palestina di sana masih tinggal di tenda-tenda darurat.

    Banyak dari mereka bahkan berkemah di tengah-tengah reruntuhan bekas rumah mereka, dan berjuang keras untuk bertahan hidup di saat cuaca dingin melanda.

    Hamas berulang kali menuduh Israel mencegah pengiriman bahan-bahan untuk tempat perlindungan bagi 2,4 juta jiwa penduduk Gaza, yang sebagian besar terpaksa mengungsi setidaknya satu kali selama perang berkecamuk.

    Hamas yang menguasai Jalur Gaza ini menyalahkan kematian enam bayi yang baru lahir itu karena aksi pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh Israel.

    “Kami menyerukan kepada para mediator untuk mengambil tindakan segera, guna menghentikan pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) … dan memfasilitasi masuknya pasokan penting seperti tempat berlindung, alat pemanas, dan barang-barang medis yang diperlukan ke Gaza,” ucap kelompok Hamas dalam pernyataannya.

    “Ini sangat penting untuk melindungi anak-anak Gaza,” sebut Hamas.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tantangan Tesla dalam Membidik Pasar Mobil Listrik India

    Tantangan Tesla dalam Membidik Pasar Mobil Listrik India

    Jakarta

    Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, minggu lalu mulai melakukan perekrutan pekerjanya di India, setelah sebelumnya mengiklankan lowongan pekerjaan besar-besaran pada situs websitenya. Ini termasuk posisi manajer toko hingga teknisi servis di ibukota, New Delhi, dan kota pusat ekonomi India, Mumbai.

    Pengumuman perekrutan ini muncul setelah CEO-nya, Elon Musk, mengadakan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Washington 13 Februari 2025.

    Selama beberapa tahun, Tesla mempertimbangkan untuk meluaskan bisnisnya di negara dengan populasi terpadat di dunia ini. Sebelumnya Tesla diberitakan banyak media sedang bergiat mencari lokasi pabrik dan ruang pamer baru.

    Pasar mobil listrik India masih tergolong kecil – kesempatan baik bagi Tesla untuk berkembang sembari bersaing dengan mobil listrik asal Cina dan juga menghadapi penurunan penjualan mobil listrik tahunan, untuk pertama kalinya.

    Pasar utama nan menjanjikan

    India memiliki pasar otomotif terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume. Pemerintahan Modi memiliki rencana besar dimana mobil listrik dapat menyumbang hingga 30% penjualan mobil baru di negara ini di tahun 2030.

    India juga dapat berfungsi sebagai pusat ekspor mobil di kawasan.

    “Namun, tantangan yang signifikan masih ada,” kata Shubham Mishra, pendiri dan CEO Battery Ok Technologies, perusahaan dengan spesialisasi diagnostik lanjutan baterai mobil listrik.

    “Harga Tesla saat ini – mulai sekitar 40.000 Dollar AS ( 38.171 euro) untuk Model 3 – harga yang jauh melebihi ambang batas keterjangkauan harga beli mobil di India. 80% mobil yang dijual di India berharga di bawah 15.000 Dollar,” jelas Mishra kepada DW.

    “Mengembangkan model dengan biaya yang kompetitif, dengan harga jual di bawah $30.000, sangatlah penting, dengan tetap menjaga kualitas baterai yang dapat bertahan menghadapi iklim ekstrem India, termasuk suhu yang melebihi 40 derajat Celcius,” tambahnya.

    Mishra juga mengatakan, pesaing lokal yang telah mengakar seperti Tata Motors – menguasai 70% pasar mobil listrik di India – merupakan ancaman yang besar, sementara kondisi jalan yang menantang di negara ini menuntut peningkatan daya tahan kendaraan.

    Insentif dan tantangan bagi para pembuat kendaraan listrik

    India telah lama menerapkan pajak impor yang tinggi untuk kendaraan listrik, sehingga mencegah Tesla memasuki pasar India, tanpa adanya manufaktur lokal.

    Namun, tahun lalu, India meluncurkan sebuah program untuk mempromosikan pembuatan kendaraan listrik di negaranya. Kebijakan ini memangkas bea impor mobil listrik untuk produsen mobil global yang berkomitmen untuk menginvestasikan 500 juta dolar AS dan memulai produksi lokal dalam waktu tiga tahun.

    Langkah ini dipandang sebagai insentif bagi Tesla untuk mendirikan pabrik lokalnya di India.

    Namun, kebijakan ini berlaku untuk semua produsen mobil listrik. Produsen mobil Vietnam, VinFast, telah mengumumkan rencana tahun ini untuk mengalokasikan investasi hingga 2 miliar Dollar AS untuk membangun pabrik kendaraan listriknya di India.

    Dengan rencana ambisius ini, infrastruktur pengisian daya kendaraaan listrik di negara ini masih menjadi terkendala.

    Jaringan pengisian daya kendaraan listrik di India telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, meningkat dari 1.800 stasiun pengisian daya publik pada awal 2022 menjadi lebih dari 16.000 di pertengahan 2024.

    Namun peningkatan tersebut masih jauh dari mobilitas kendaraan listrik yang kian masif. Selain itu, instalasi pengisi daya serta peningkatan jaringannya masih tergolong mahal, sehingga sulit membuat perluasan jaringan pengisian.

    “Ini adalah masalah besar dan signifikan untuk segmen kendaraan listrik. Tesla telah mengidentifikasi masalah ini dan berharap dapat mengatasinya dengan membangun fondasi untuk jaringan pengisian daya super mereka,” kata Shrijay Sheth, pendiri Legalwiz.in, startup teknologi hukum terkemuka kepada DW.

    “Diharapkan masuknya Tesla ke India dapat menjadi katalisator yang memberi energi dan dorongan yang dibutuhkan pada sektor ini,” tambahnya.

    Situasi yang saling menguntungkan?

    Dilip Chenoy, mantan direktur jenderal Society of Indian Automobile Manufacturers, memiliki pandangan yang sama, dengan mengatakan bahwa masuknya Tesla dapat mempercepat adopsi kendaraan listrik di India dengan teknologi mutakhir, meningkatkan pilihan bagi konsumen dan juga mendorong persaingan.

    “Meskipun masih ada tantangan dalam menentukan harga kendaraan yang kompetitif untuk konsumen India, hal positif lainnya adalah Tesla memenuhi persyaratan lokalisasi, dan akan merilis infrastruktur pengisian daya,” kata Chenoy kepada DW.

    “Ini adalah win-win solution bagi Tesla dan India. Bagi Tesla, ini menyediakan pasar yang berkembang dan lokasi produksi baru yang tidak terlalu dibatasi oleh tarif. Bagi India, hal ini membawa Foreign Direct Investment (Investasi asing langsung – FDI), akses teknologi, dan ekosistem kendaraan listrik yang lebih kuat, yang juga menawarkan lebih banyak pilihan kepada konsumen,” tegasnya.

    Artikel diadaptasi dari DW Bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Tesla Hadirkan Robotaxi Cybercab, Pengguna Bisa Tidur dan Sampai Tujuan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rohingya Protes Dana Bantuan Dipangkas: Kami Dibiarkan Mati Pelan-pelan

    Rohingya Protes Dana Bantuan Dipangkas: Kami Dibiarkan Mati Pelan-pelan

    Jakarta

    Para pengungsi Rohingya kini menghadapi situasi kritis pascapemangkasan dana bantuan dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Januari lalu. Beberapa pengungsi bahkan mengatakan hidup mereka kian tidak pasti dan merasa seperti dibiarkan mati pelan-pelan di tengah ketidakpastian.

    Perwakilan IOM di Jakarta menjelaskan pemotongan dana bantuan untuk pengungsi ini dilatari oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang menghentikan sementara pendanaan bantuan luar negeri. Karenanya, IOM harus mematuhi kebijakan tersebut dan menerapkannya.

    Pengamat kebijakan hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dafri Agussalim, sangat menyayangkan keputusan Trump yang menghentikan pendanaan bantuan luar negerinya.

    Sebab negara-negara yang menampung para pengungsi harus “kena getahnya”. Di Indonesia, menurut Dafri, bisa saja terjadi kriminalitas jika para pengungsi terdesak oleh kebutuhan hidup mereka.

    Adakah yang bisa dilakukan pemerintah atas persoalan ini?

    ‘Hidup kami makin sulit’

    Sebuah rumah sederhana berukuran 6×12 meter persegi yang berada di dalam gang kecil di Kota Medan, dihuni satu keluarga dalam ketidakpastian.

    Bangunan bercat hijau dengan lantai polos tanpa keramik tersebut ditempati Hosen, istri, dan empat anaknya.

    Sekitar tiga pekan lalu, keluarga pengungsi Rohingya itu terpaksa harus angkat kaki dari tempat penampungan yang selama ini disediakan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Pada Kamis (13/02) lalu, BBC News Indonesia diperbolehkan bertamu ke rumah Hosen.

    Tak banyak barang-barang di dalamnya, tapi yang menarik perhatian sebuah foto keluarga Hosen yang dibingkai seadanya terpajang di dinding.

    Karena bangunan ini bentuknya memanjang, tiap ruangan yang disulap jadi kamar disekat dengan triplek dan ditutup dengan tirai.

    “Hidup kami semakin sulit karena pengurangan bantuan, sementara kami harus mencari dan membayar tempat tinggal sendiri,” tuturnya pasrah.

    “Kami mohon dikembalikan seperti dulu,” sambungnya.

    ANTARA FOTOPara imigran etnik Rohingya asal Myanmar berada dalam tenda pengungsian sementara di lapangan sepak bola Seunebok Rawang, Aceh Timur, Aceh, Minggu (02/02).

    Pengurangan dana bantuan dari IOM kepada pengungsi Rohingya, katanya, sudah berlangsung sejak Januari 2025.

    Organisasi yang mengurusi para imigran dan pencari suaka ini disebut tidak lagi membiayai penginapan sebagian besar pengungsi Rohingya di Medan.

    Akibatnya, selain Hosen ada puluhan orang bernasib sama.

    Kepada BBC News Indonesia, pria 38 tahun ini bercerita dulu hidupnya sangat damai bersama keluarga di Hasyurata, desa kecil di Kota Maungdaw, Rakhine, Myanmar. Ia bekerja sebagai nelayan.

    Namun ketenangannya sirna pada 2012, ketika puluhan ribu warga Rohingya diusir dari permukiman mereka.

    Berselang lima tahun kemudian, ungkapnya, militer yang didukung pemerintah Myanmar melancarkan operasi brutal yang disebutnya mengarah pada genosida.

    Orang-orang Rohingya mati dibunuh, ujar Hosen, termasuk saudara laki-laki dan ayah kandungnya. Warga lain tak luput disiksa secara sadis dan diperlakukan tak manusiawi.

    Ladang dan rumah mereka diberangus hingga akhirnya keberadaan mereka tak diakui sebagai warga negara.

    Situasi ini membuat ratusan ribu warga Rohingya kabur dari Rakhine demi menyelamatkan diri.

    Hosen sempat tinggal di kamp pengungsian Cox’s Bazar Bangladesh, sebelum terombang-ambing di lautan selama enam bulan bersama ratusan orang lainnya.

    Pada 7 September 2020 malam, kapal kayu yang ditumpanginya kandas di perairan Aceh. Mereka diboyong ke Kota Lhokseumawe.

    Tapi, tak semuanya berhasil menginjakkan kaki dengan selamat. Ia berkata, banyak pengungsi yang mati karena berdesak-desakan dan kelaparan.

    Dia, istri, dan tiga anaknya mampu bertahan hidup.

    Dalam hitungan bulan, Hosen sekeluarga dipindahkan ke Kota Medan. Mereka ditampung di suatu penginapan di Jalan Jamin Ginting. Di sini, anak bungsunya lahir.

    Selain tempat tinggal, mereka juga diberi uang bulanan.

    Untuk orang dewasa besarannya Rp1.250.000 per orang/bulan dan anak di bawah 18 tahun mendapatkan Rp500.000 per orang/bulan.

    ANTARA FOTOAnak-anak imigran etnik Rohingya asal Myanmar berada dalam tenda pengungsian sementara di lapangan sepak bola Seunebok Rawang, Aceh Timur, Aceh, Minggu (02/02).

    Para orang tua juga diberi tambahan Rp200.000 per bulan sebagai uang transportasi sekolah anak mereka. Ada juga asuransi kesehatan. Khusus bagi satu keluarga yang terdiri dari enam orang diberi bantuan dua unit kamar.

    Namun dana sokongan tersebut, belakangan dipangkas.

    “Kami dibawa ke tempat penampungan ini secara resmi, bukan keinginan sendiri. Tapi setelah empat tahun ditampung, kenapa tiba-tiba bantuan penginapan dihentikan? Bagaimana kami hidup?” tanyanya penuh cemas.

    Kabar buruk soal pemangkasan bantuan itu, terjadi di penghujung 2024.

    IOM, kata Hosen, menerapkan kebijakan baru: pengungsi yang tiba di Aceh dan Sumatra Utara sejak 2018 ke atastermasuk diatak akan memperoleh fasilitas tempat tinggal. Bantuan bulanan kena potong.

    Sebaliknya, klaim Hosen, pengungsi Rohingya yang tiba sejak 2018 ke bawah mendapatkan tambahan dana bantuan dari yang awalnya Rp1.250.000 menjadi Rp1.750.000. Sedangkan untuk anak-anak Rp800.000.

    Sejak itulah, sejumlah pengungsi hanya dapat bantuan uang tunai antara Rp700.000 – Rp1.050.000 per orang/bulan. Tak ada pula tambahan uang transportasi, tempat tinggal, maupun asuransi.

    Padahal, kata Hosen, kebutuhan hidup di Kota Medan cukup tinggi.

    “Jika ditotal sebulan kami sekeluarga dapat Rp4.300.000, uang itu dipakai untuk menyewa rumah Rp1.300.000… selebihnya makan, minum.”

    “Saya juga tidak bisa mencari tambahan, karena dilarang bekerja. Sekarang anak pertama dan kedua saya sudah putus sekolah.”

    “Mimpi saya anak-anak punya ilmu yang tinggi untuk mengubah masa depan keluarga.”

    ‘Untuk beli susu anak saja tidak bisa’

    Apa yang dialami Hosen sekeluarga, juga dirasakan 88 orang pengungsi Rohingya lainnya di Kota Medan. Dua di antaranya Salam (30 tahun) dan Yaser (27 tahun). Keduanya tiba di Indonesia pada 2012 dan 2022.

    Salam termasuk beruntung karena tak kena pengurangan bantuan, tapi tidak dengan istrinya yang sampai di sini pada 2020.

    Agar tetap bisa tinggal sekamar di tempat penampungan, Salam harus membayar uang sewa penginapan sekitar Rp1.000.000 per bulan.

    Sisa uangnya Rp2.800.000 inilah yang dipakai menghidupi istri beserta dua anaknya. Dia bilang, jumlah uang tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi istrinya sedang hamil tujuh bulan.

    “Terkadang pedih hati saya. Untuk beli susu anak-anak saja tidak bisa,” tutur Salam.

    Nanda Fahriza BatubaraSeorang pengungsi Rohingya memperlihatkan isi kamar kos di sekitar Jl. Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (16/02).

    Yaser juga sama merananya.

    Sekarang istrinya hamil muda. Mereka menikah di tempat penampungan pada 2022. Ia tiba lebih dulu di Kota Lhokseumawe pada 2020, adapun sang istri dua tahun kemudian.

    Gara-gara kebijakan baru IOM, Yaser dan istri harus angkat kaki dari penampungan dan menyewa kontrakan seharga Rp800.000 per bulan.

    Dengan total bantuan Rp1.050.000 per bulan, maka uang yang tersisa cuma Rp200.000 saja yang pasti mustahil mencukup kebutuhan hidup. Ujung-ujungnya dia berutang dan kini totalnya sudah Rp6.000.000.

    “Istri saya delapan bulan di sini tidak dapat bantuan medis dan makanan, mohon bantu istri saya apalagi dia sedang hamil. Kami perlu bantuan karena tak bisa bekerja,” ucapnya penuh harap.

    Kesengsaraan juga dialami Umar, pria yang sudah tiba di Indonesia 13 tahun silam.

    Sore itu lelaki berbadan tegap ini sedang duduk-duduk di halaman tempat penginapan kelas melati di Jalan Jamin Ginting.

    Umar mengatakan, “kadang merasa seperti dibiarkan mati pelan-pelan di tengah ketidakpastian ini”.

    Pria yang menikah pada 2019 ini dikaruniai empat anak. Seperti halnya Salam, dia mengaku tidak mengalami pemangkasan dana bantuan. Namun, tidak bagi istrinya yang tiba pada 2018.

    Dia bilang setiap bulan harus membayar uang sewa Rp1.000.000 untuk bisa tetap tinggal di kamar penginapan yang sama.

    “Mungkin kami ini ingin dibunuh diam-diam, sekarang saja tempat tinggal sudah tidak ada, bantuan juga dikurangi,” ungkapnya.

    Nanda Fahriza BatubaraSeorang pengungsi Rohingya menyewa kos tersebut lantaran tidak lagi memeroleh bantuan kamar di tempat penampungan sebelumnya.

    Melihat beberapa keluarga temannya sengsara, sejumlah pria muda Rohingya memilih tak menikah lantaran merasa tak punya masa depan yang jelas.

    Amran, salah satunya.

    Pria 28 tahun ini sampai di Kota Lhokseumawe pada 2020 sendirian, tanpa keluarga. Orang tuanya, masih berada di kamp pengungsian di Bangladesh. Komunikasi dengan keluarga tersambung lewat telepon.

    “Saya tidak mau orang tua saya menyusul ke sini dan juga tidak berencana menikah di sini, karena tidak bisa cari makan untuk keluarga. Saya sedih dengan masa depan saya,” akunya.

    Sementara pemuda lain, Sukur (24 tahun) berkata masa depannya terasa gelap. Akibat keputusan baru IOM, dia hanya mendapat Rp1.050.000 per bulan.

    Uang itu akan dipotong untuk sewa kamar kos Rp600.000, sehingga tersisa Rp450.000 untuk kebutuhan sehari-hari.

    “Uangnya tidak cukup, jadi sehari-hari saya hanya makan sekali. Saya juga tidak tahu apa saya masih punya harapan masa depan atau tidak.”

    Apa alasan IOM memangkas dana bantuan untuk pengungsi?

    Perwakilan IOM di Jakarta menjelaskan pemotongan dana bantuan untuk pengungsi ini dilatari oleh keputusan Presiden AS Donald Trump yang menghentikan sementara pendanaan bantuan luar negeri.

    Karenanya, IOM mengaku harus mematuhi kebijakan tersebut dan menerapkannya.

    “Keputusan ini sedianya juga berdampak pada staf, kegiatan, dan orang-orang yang kami layani.”

    “Tapi IOM tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan dan terus terlibat secara konstruktif dengan donor dan mitratermasuk Amerika Serikatuntuk mempertahankan layanan penting.”

    Data terbaru UNHCR menyebutkan ada sekitar 2.800 pengungsi Rohingya di Indonesia. Pada 2025, tercatat ada 400 lebih pengungsi tiba.

    UNHCR bersama IOM mengeklaim telah memberikan bantuan kepada para pengungsi yang mencakup tempat tinggal, sanitasi, layanan kesehatan, makanan, dan barang-barang non-makanan.

    Pengungsi Rohingya menghadapi situasi kritis

    Pengamat kebijakan hubungan internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dafri Agussalim, sangat menyayangkan keputusan Presiden AS Donald Trump yang menghentikan pendanaan bantuan luar negerinya.

    Sebab banyak lembaga internasional yang perhatian pada persoalan kemanusiaan, pengungsi, hak asasi manusia, dan demokrasi, bergantung pada dana tersebut.

    Pendanaan ini pun, kata dia, sebetulnya menjadi upaya diplomasi AS untuk menunjukkan dirinya sebagai “role model” bagi negara-negara lain.

    “Tapi dengan penghentian pendanaan ini menunjukkan soft power Amerika Serikat mulai mundur. AS tidak bisa lagi bicara soal hak asasi manusia dan seterusnya, atau mengajari negara-negara lain kalau dia sendiri tidak peduli dengan masalah-masalah tersebut,” jelas Dafri Agussalim kepada BBC News Indonesia, Senin (25/02).

    Getty ImagesAnak-anak dan relawan berpose dengan spanduk Hari Migran Internasional di kamp pengungsi Rohingya di Padang Tiji, provinsi Aceh, Indonesia pada 18 Desember 2024.

    “Dan dicabutnya bantuan untuk WHO dan IOM misalnya, itu contoh bahwa AS sudah mengalami degradasi dari sisi moral publik internasional.”

    Direktur Eksekutif ASEAN Studies Center UGM ini juga menilai dengan kondisi begini para pengungsi Rohingya kini menghadapi situasi kritis. Mereka dan negara-negara yang menampung para pengungsi harus “kena getahnya”.

    Di Indonesia, menurut Dafri, bisa saja terjadi kriminalitas jika para pengungsi terdesak oleh kebutuhan hidup mereka.

    Pasalnya saat ini saja di beberapa wilayah seperti Aceh, masyarakat setempat sudah mulai resah lantaran ada dugaan kasus pelecehan di antara sesama pengungsi.

    Selain itu, beberapa pengungsi ketahuan melarikan diri ke Malaysia menggunakan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

    “Jika Indonesia tidak bisa menangani pengungsi itu dengan baik, maka dampaknya terhadap Indonesia. Di mata internasional, Indonesia dianggap gagal atau lalai dalam mengurus masalah kemanusiaan ini.”

    “Dan itu tidak baik, tentunya.”

    Dafri Agussalim berkata sebetulnya ada jalan keluar yang bisa ditempuh pemerintah Indonesia untuk membantu para pengungsi ini, yakni mengupayakan diplomasi dengan negara-negara ASEAN agar mendapatkan dukungan berupa dana bantuan.

    Cara lain, mempekerjakan para pengungsi di sektor-sektor informal seperti yang dilakukan Malaysia.

    Meskipun, diakuinya, langkah itu bakal ditentang oleh masyarakat di tengah kondisi banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Selain itu secara hukum pun, katanya, Indonesia yang belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 sehingga tak ada kewajiban mengurus pengungsitermasuk memberikan pekerjaan.

    “Kendati dari sisi idealisme, enggak ada masalah. Itu bisa memberi ruang kepada pengungsi untuk dapat hidup. Tapi dari sisi praktiknya, pasti akan ada penolakan dari masyarakat lokal.”

    Solusi terakhir, menurutnya, dalam keadaan darurat sekarang ini IOM bisa meminta tambahan dana ke negara-negara pendonor selain AS.

    Lihat juga Video: Imigrasi Aceh Usul Pulau Khusus untuk Menampung Pengungsi Rohingya

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS dan Ukraina Disebut Setujui Syarat Kesepakatan soal Sumber Daya Alam

    AS dan Ukraina Disebut Setujui Syarat Kesepakatan soal Sumber Daya Alam

    Jakarta

    Salah satu pejabat Ukraina menyebut Amerika Serikat (AS) dan Ukraina telah menyetujui syarat kesepakatan sumber daya alam dan rekonstruksi. Pejabat Ukraina itu mengatakan hal ini dilakukan agar Ukraina aman dan damai.

    Dilansir CNN, Rabu (26/2/2025), sumber yang merupakan pejabat Ukraina mengatakan persyaratan tersebut disetujui setelah “segala sesuatu yang tidak dapat diterima dikeluarkan dari perjanjian, dan sekarang dijelaskan dengan lebih jelas bagaimana perjanjian ini akan berkontribusi terhadap keamanan dan perdamaian Ukraina”.

    AS sendiri belum mengonfirmasi apakah syarat-syarat kesepakatan telah disepakati. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Washington dalam beberapa hari mendatang.

    “Saya dengar dia akan datang pada hari Jumat. Tentu saja saya tidak keberatan jika dia mau, dan dia ingin menandatanganinya bersama saya. Dan saya memahami bahwa ini adalah masalah besar, masalah yang sangat besar,” kata Presiden AS Donald Trump, Selasa (25/2).

    Untuk diketahui, kabar mengenai kesepakatan syarat ini muncul setelah sumber yang sama mengatakan kepada CNN pada Senin (24/2) bahwa Ukraina siap menyetujui kesepakatan yang akan memberi Amerika Serikat akses terhadap mineral tanah jarang sebagai imbalan atas keterlibatan AS dalam dana rekonstruksi untuk Ukraina.

    Sumber tersebut mengatakan Amerika menolak jaminan keamanan yang dimasukkan dalam rancangan tersebut. Kata-kata yang tepat mengenai keamanan Ukraina dalam rancangan terbaru tersebut masih belum jelas.

    Untuk diketahui, Trump meminta tanah jarang dan mineral lainnya di Ukraina senilai USD 500 miliar sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan AS kepada Kyiv. Namun, permintaan itu ditolak Zelensky.

    Seorang sumber mengatakan kepada CNN, Zelensky tidak dapat menerima versi kesepakatan tersebut karena tidak memuat “kewajiban” Amerika, sementara Ukraina “diharapkan untuk menyediakan segalanya.” Sejak saat itu, ada tanda-tanda bahwa kedua pemimpin semakin mendekati kesepakatan.

    Lihat juga Video: Trump Sebut Zelensky akan ke AS, Bahas Apa?

    (zap/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tank Israel Merapat Bikin Waswas Warga Tepi Barat

    Tank Israel Merapat Bikin Waswas Warga Tepi Barat

    Jakarta

    Tank-tank Israel tiba-tiba merapat ke wilayah Tepi Barat. Hal itu membuat warga yang berada di kamp pengungsian was-was.

    Dirangkum detikcom, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/2/2025), tank-tank itu dikerahkan dan menghancurkan sebagian besar area kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat, terutama Jenin. Militer Israel juga untuk pertama kali dalam beberapa dekade terakhir, mengerahkan tank-tank mereka ke wilayah Tepi Barat.

    Situasi di kamp pengungsi Jenin saat ini, hampir kosong dan gang-gang yang dahulu ramai kini sepi dengan aktivitas penghancuran oleh militer Israel membuat jalanan menjadi lebih lebar namun tanpa tanda kehidupan.

    Taktik semacam ini dikhawatirkan mengulangi taktik yang sudah diterapkan di Jalur Gaza, dengan pasukan Israel bersiap untuk melaksanakan operasi jangka panjang di wilayah Tepi Barat. Warga Palestina di sana mengkhawatirkan operasi “pembersihan” seperti yang terjadi di Jalur Gaza.

    Sedikitnya 40.000 warga Palestina telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Jenin dan kota terdekat Tulkarem di Tepi Barat bagian utara sejak Israel memulai operasi militernya hanya sehari setelah perjanjian gencatan senjata Gaza tercapai usai perang berkecamuk selama 15 bulan terakhir.

    “Jenin adalah pengulangan dari apa yang terjadi di Jabalia,” sebut juru bicara pemerintah kota Jenin, Basheer Matahen, merujuk pada kamp pengungsi di wilayah Jalur Gaza bagian utara yang “dibersihkan” oleh pasukan Israel usai pertempuran sengit selama berminggu-minggu.

    “Kamp ini sudah tidak bisa dihuni lagi,” ucapnya.

    Tank-tank Israel Hancurkan Rumah

    Foto: Saat Israel Kembali Serang Palestina, Ledakkan Kamp Pengungsi di Jenin (AP/Majdi Mohammed).

    Matahen menyebut 12 tank menghancurkan rumah-rumah dan infrastruktur di area kamp itu. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan pada Minggu (23/2) bahwa tiga kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat — Jenin, Tulkarem dan Nur Shams — “sekarang kosong dari penduduk” setelah serangan Israel yang dimulai bulan lalu.

    Dia memerintahkan pasukan Israel “untuk bersiap menghadapi kehadiran jangka panjang di kamp-kamp yang telah dibersihkan pada tahun mendatang dan mencegah kembalinya para penduduk dan kebangkitan terorisme”.

    Militer Tel Aviv juga mengumumkan pengerahan tank ke area Jenin. Hal ini, menurut laporan AFP, merupakan pertama kalinya tank-tank Israel beroperasi di Tepi Barat yang diduduki sejak berakhirnya intifada Palestina Kedua tahun 2005.

    Israel meluncurkan operasi militer terhadap Tepi Barat, terutama Jenin, dengan mengatakan bermaksud memberantas militan yang didukung Iran, termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang tertanam kuat di kamp-kamp pengungsi selama beberapa dekade terakhir.

    Namun seiring berjalannya waktu, warga Palestina menyadari niat sebenarnya dari Tel Aviv adalah melakukan pemindahan pendudukan secara permanen dan berskala besar dengan menghancurkan rumah-rumah dan membuat mereka tidak mungkin tinggal di sana.

    “Israel ingin menghapus kamp-kamp dan kenangan akan kamp-kamp tersebut, secara moral dan secara finansial, mereka ingin menghapus nama-nama pengungsi dari ingatan masyarakat,” sebut Hassan al-Katib, yang berusia 85 tahun dan sudah sejak lama tinggal di Jenin bersama 20 anak dan cucunya.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis, tapi Stabil

    Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis, tapi Stabil

    Vatikan

    Vatikan mengungkap kondisi Paus Fransiskus yang dirawat di rumah sakit akibat pneumonia di kedua paru-parunya. Paus disebut masih dalam kondisi kritis tetapi stabil dan bekerja dari tempat tidurnya.

    Dilansir AFP, Rabu (26/2/2025), Umat Katolik di seluruh dunia telah berdoa untuk pria berusia 88 tahun itu di tengah harapan bahwa ia mungkin akan segera pulih.

    “Kondisi klinis Bapa Suci tetap kritis tetapi stabil,” kata Vatikan pada malam hari ke-12 Paus Fransiskus di ruang kepausan rumah sakit Gemelli di Roma.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik terus stabil,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pengukuran seperti denyut jantung dan tekanan darah.

    Fransiskus, yang dirawat pada 14 Februari karena kesulitan bernapas, menderita serangan pernapasan asma pada akhir pekan yang membutuhkan oksigen tingkat tinggi dan transfusi darah untuk mengatasi anemia.

    Pada hari Selasa (25/2) malam waktu setempat akan menjalani CT Scan. “Beliau menjalani CT scan lanjutan terjadwal pada malam hari untuk pemantauan radiologis pneumonia bilateral. Prognosisnya masih belum pasti,” kata Vatikan.

    Meskipun kondisinya kritis, pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia itu telah berusaha keras untuk mengikuti urusan Gereja dari kamar rumah sakitnya di lantai 10 Gemelli, menurut Vatikan.

    “Pagi harinya, setelah menerima Ekaristi, ia melanjutkan aktivitas kerja,” kata pernyataan itu.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Vatikan: Kondisi Paus Fransiskus Masih Kritis, tapi Stabil

    Vatikan: Kondisi Puas Fransiskus Masih Kritis, tapi Stabil

    Vatikan

    Vatikan mengungkap kondisi Paus Fransiskus yang dirawat di rumah sakit akibat pneumonia di kedua paru-parunya. Paus disebut masih dalam kondisi kritis tetapi stabil dan bekerja dari tempat tidurnya.

    Dilansir AFP, Rabu (26/2/2025), Umat Katolik di seluruh dunia telah berdoa untuk pria berusia 88 tahun itu di tengah harapan bahwa ia mungkin akan segera pulih.

    “Kondisi klinis Bapa Suci tetap kritis tetapi stabil,” kata Vatikan pada malam hari ke-12 Paus Fransiskus di ruang kepausan rumah sakit Gemelli di Roma.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik terus stabil,” katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pengukuran seperti denyut jantung dan tekanan darah.

    Fransiskus, yang dirawat pada 14 Februari karena kesulitan bernapas, menderita serangan pernapasan asma pada akhir pekan yang membutuhkan oksigen tingkat tinggi dan transfusi darah untuk mengatasi anemia.

    Pada hari Selasa (25/2) malam waktu setempat akan menjalani CT Scan. “Beliau menjalani CT scan lanjutan terjadwal pada malam hari untuk pemantauan radiologis pneumonia bilateral. Prognosisnya masih belum pasti,” kata Vatikan.

    Meskipun kondisinya kritis, pemimpin hampir 1,4 miliar umat Katolik di dunia itu telah berusaha keras untuk mengikuti urusan Gereja dari kamar rumah sakitnya di lantai 10 Gemelli, menurut Vatikan.

    “Pagi harinya, setelah menerima Ekaristi, ia melanjutkan aktivitas kerja,” kata pernyataan itu.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat Militer Jatuh di Sudan, Sejumlah Tentara Tewas

    Pesawat Militer Jatuh di Sudan, Sejumlah Tentara Tewas

    Jakarta

    Sebuah pesawat militer Sudan jatuh di pinggiran ibu kota Khartoum, karena kerusakan teknis. Sumber militer menyebut awak pesawat dilaporkan tewas.

    “Sebuah pesawat Antonov jatuh, menewaskan sejumlah perwira yang berada di dalamnya,” kata sumber tersebut kepada AFP dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025).

    Kecelakaan itu terjadi di dekat pangkalan udara Wadi Seidna, salah satu pusat militer terbesar tentara di Omdurman, bagian dari Khartoum Raya.

    Warga di Omdurman utara melaporkan ledakan keras dari kecelakaan itu. Kecelakaan ini juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa lingkungan sekitar.

    Seorang saksi mata mengatakan pesawat itu terbang ke arah selatan dari Sudan utara ketika jatuh di dekat pangkalan, yang merupakan lokasi bandara militer.

    Insiden itu terjadi sehari setelah Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya jet tempur di Nyala, ibu kota Darfur Selatan.

    Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media, RSF mengatakan telah menembak jatuh pesawat Ilyushin buatan Rusia pada Senin pagi, dengan tuduhan bahwa pesawat itu hancur bersama awaknya.

    Eskalasi baru-baru ini menyusul kemajuan signifikan oleh tentara di Sudan tengah dan ibu kota Khartoum dalam serangan multi-front terhadap RSF.

    Sejak April 2023, panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya sekaligus komandan RSF Mohamed Hamadan Daglo, yang dulunya sekutu, telah terlibat dalam perebutan kekuasaan yang brutal.

    Konflik, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa, meletus setelah keretakan muncul antara Burhan dan Daglo mengenai struktur pemerintahan di masa mendatang.

    Konflik tersebut telah memicu salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia dalam sejarah, menurut PBB.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Usulan Eks PM Israel: Mesir Memerintah Gaza Selama 8 Tahun

    Usulan Eks PM Israel: Mesir Memerintah Gaza Selama 8 Tahun

    Jakarta

    Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan bahwa Mesir harus memerintah Jalur Gaza setidaknya selama delapan tahun setelah perang berakhir. Hal itu, kata dia, sebagai imbalan untuk keringanan utang Mesir.

    “Solusinya adalah Mesir akan bertanggung jawab atas pengelolaan Jalur Gaza selama delapan tahun dengan opsi untuk memperpanjangnya hingga 15 tahun,” kata Lapid kepada lembaga pemikir Foundation for Defense of Democracies (FDD) yang berhaluan agresif di Washington, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025).

    Lapid mengusulkan, pada saat yang bersamaan, utang luar negeri Mesir akan dibayar oleh komunitas internasional. Diketahui Mesir menjadi salah satu negara yang terlilit utang luar negeri yang besar.

    “Pada saat yang sama, utang luar negerinya akan dibayar oleh komunitas internasional dan sekutu regional,” lanjut mantan Perdana Menteri Israel itu.

    Lapit menambahkan bahwa Mesir akan memimpin pasukan perdamaian dari negara-negara Teluk dan komunitas internasional untuk pengelolaan dan pembangunan kembali Gaza.

    “Selama periode tersebut, kondisi untuk pemerintahan sendiri di Gaza akan tercipta, dan proses demiliterisasi total Gaza akan selesai,” katanya tentang wilayah tersebut, yang saat ini dikuasai oleh kelompok militan Palestina Hamas.

    Israel melancarkan invasinya ke Gaza setelah diserang oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu