Category: Detik.com Internasional

  • Pria di China Kena Tipu Ribuan Dolar AS oleh Pacar LDR yang Ternyata AI

    Pria di China Kena Tipu Ribuan Dolar AS oleh Pacar LDR yang Ternyata AI

    Jakarta

    Seorang pria di Shanghai, China, kehilangan hampir 200.000 yuan atau USD 27.568 setelah ditipu untuk menjalin ‘hubungan’ jarak jauh dengan pacar yang diciptakan AI. Pacar fiktif itu membuat identitasnya seolah seorang wanita bernama Jiao.

    Dilansir The Star, Rabu (26/2/2025), penipu menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan generatif. Penipu membuat video dan gambar seperti realistis dari seorang wanita muda untuk menyamar sebagai Jiao.

    Korban mentransfer hampir 200.000 yuan ke rekening bank yang diyakininya sebagai rekening bank kekasih daringnya itu. Pengiriman uang dilakukan setelah penipu menggunakan gambar palsu demi meyakinkannya ‘pacarnya’ membutuhkan dana membuka usaha dan membantu tagihan medis kerabatnya.

    Penipu juga membuat ID dan laporan medis palsu untuk mendukung tipu daya tersebut. Media China, CCTV, melaporkan operasi tersebut dilakukan oleh tim penipu yang mengirim video dan foto buatan AI atau dibuat dengan menggabungkan beberapa gambar.

    “Selama proses berlangsung, (korban) Tn Liu tidak pernah bertemu langsung dengan Nona Jiao,” demikian laporan CCTV yang mengutip polisi.

    Sebuah video menunjukkan foto seorang wanita dalam berbagai skenario termasuk berpose dengan palet cat dan berdiri di jalan kota. Munculnya alat AI yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan video telah mengakibatkan penipuan yang semakin canggih di seluruh dunia.

    Pada awal Februari, raksasa media sosial Amerika Serikat (AS) Meta memperingatkan pengguna internet agar waspada terhadap kenalan daring yang menjanjikan romansa tetapi menginginkan uang tunai. Meta mengingatkan penipuan yang memanfaatkan AI generatif sedang meningkat.

    Tonton jaga Video: Kenalan dengan Romi Yuk, Robot AI yang Bantu Cegah Depresi

    (rfs/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemilu Jerman: Perubahan Politik dan Pengaruhnya bagi Asia

    Pemilu Jerman: Perubahan Politik dan Pengaruhnya bagi Asia

    Jakarta

    Partai konservatif Jerman, Uni Kristen Demokrat (CDU) dan mitranya di Bavaria, Uni Kristen Sosial (CSU), memenangkan pemilu nasional pada Minggu (23/02). Kemenangan ini menempatkan pemimpin CDU, Friedrich Merz, dalam posisi kuat untuk menjadi kanselir Jerman berikutnya, memimpin negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

    Pemilu ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang diperburuk oleh kebijakan Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut mencakup pendekatan agresif terhadap perang Rusia-Ukraina, dukungan terhadap gerakan populis sayap kanan di Eropa, serta rencana tarif impor yang dapat merugikan ekonomi Eropa. Ketegangan ini mendorong seruan bagi Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada Washington dalam hal pertahanan dan merancang strategi geopolitik yang lebih mandiri.

    Merz menyatakan bahwa Eropa harus mencapai “kemerdekaan” dari AS dan menyerukan penguatan kerja sama pertahanan dalam blok Uni Eropa.

    Tantangan dari Cina

    Selain menghadapi hubungan yang tegang dengan AS dan Rusia, pemerintahan Jerman yang baru juga harus berurusan dengan kebijakan Cina yang semakin tegas.

    Sebagai mitra dagang utama Jerman, total perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai €246,3 miliar (Rp4.248 triliun) pada tahun 2024. Namun, Uni Eropa tidak hanya melihat Cina sebagai mitra, tetapi juga sebagai pesaing dan “saingan sistemik.”

    Saat dimintai tanggapan terkait hasil pemilu Jerman, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lin Jian, menyatakan kesiapan Beijing untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru guna meningkatkan hubungan bilateral.

    Xuewu Gu, profesor hubungan internasional di University of Bonn, memperkirakan bahwa pemerintahan baru Jerman kemungkinan akan melonggarkan pembatasan terhadap investasi Tiongkok. Ia juga meyakini bahwa Jerman, bersama Uni Eropa, akan mendorong kesepakatan perdagangan dan investasi dengan Beijing.

    “Jika perang dagang dengan AS terjadi, Jerman tidak punya pilihan selain mempererat kerja sama dengan Cina,” kata Gu.

    Stabilitas dalam hubungan India dengan Jerman

    Meskipun Jerman selama ini berfokus pada pasar Cina, hubungan dengan India sebagai mitra ekonomi yang berkembang pesat, semakin menarik perhatian. Nilai perdagangan bilateral antara Jerman dan India mencatat rekor tertinggi sebesar €30,9 miliar (Rp531,6 triliun) pada tahun 2024.

    Pemerintah Jerman juga telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menarik tenaga kerja terampil dari India guna mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam negeri.

    Gurjit Singh, mantan duta besar India untuk Jerman, menegaskan bahwa hubungan antara kedua negara telah dibangun dengan kokoh oleh CDU dan SPD (Partai Demokrat Sosial), sehingga seharusnya tidak mengalami perubahan drastis.

    Ia juga menekankan bahwa dunia sedang mengalami pergeseran geopolitik yang cepat, dengan hubungan antarnegara dipengaruhi oleh dinamika baru.

    “India melihat Jerman dan Eropa sebagai poros penting dalam tatanan multipolar dunia. Dengan hubungan yang sudah terjalin baik, kami tidak mengantisipasi adanya gejolak besar,” ujarnya.

    Gulshan Sachdeva, kepala koordinator Global South Centre of Excellence, menambahkan bahwa Merz dapat memainkan peran penting dalam membentuk Eropa yang lebih independen, terutama di tengah ketegangan trans-Atlantik.

    “Rusia adalah tantangan strategis, sementara kekecewaan Jerman terhadap Cina semakin meningkat. Selain itu, Merz juga mempertanyakan masa depan NATO dan opsi pencegahan nuklir,” jelasnya.

    Sachdeva menilai bahwa situasi ini dapat membuka peluang bagi India untuk memperkuat kemitraan dengan Eropa, terutama jika Jerman dan Uni Eropa mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih otonom.

    Dapatkah Merz bekerja sama dengan Taliban dalam hal migrasi?

    Selama kampanye, Merz berjanji akan melakukan reformasi besar terhadap kebijakan suaka Jerman. Janji ini muncul setelah serangkaian serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh pencari suaka, yang memperkeras sentimen publik terhadap migrasi ilegal.

    Situasi ini turut menguntungkan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), yang meraih 20,8% suara—hasil tertinggi mereka di tingkat federal.

    Merz berjanji akan memperketat kontrol perbatasan dan mempercepat deportasi pencari suaka yang permohonannya ditolak, termasuk ke Afghanistan. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan Taliban guna memfasilitasi deportasi imigran Afghanistan.

    Mojib Atal, peneliti migrasi di Friedrich-Alexander University Erlangen-Nrnberg (FAU), memperkirakan bahwa pemerintahan baru akan mengadopsi kebijakan imigrasi yang lebih ketat.

    Namun, beberapa pakar Afghanistan memperingatkan bahwa keterlibatan Jerman dengan Taliban dapat memberikan legitimasi terhadap kelompok fundamentalis tersebut.

    Wazhma Tokhi, aktivis hak-hak perempuan Afghanistan yang kini tinggal di Jerman, mengecam ide negosiasi dengan Taliban.

    “Ini bukan hanya mengkhawatirkan, ini adalah pengkhianatan terhadap perempuan, aktivis, dan pengungsi Afghanistan yang berharap pada komitmen Jerman terhadap hak asasi manusia,” katanya kepada DW.

    Tokhi memperingatkan bahwa setiap dialog dengan Taliban harus disertai tuntutan tegas mengenai hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan.

    “Kurang dari itu berarti Jerman ikut berkontribusi dalam penindasan mereka,” tambahnya.

    Sikap Jerman terhadap Iran dan Israel

    Di Iran, media pemerintah meliput pemilu Jerman secara luas, terutama menyoroti peningkatan suara AfD. Beberapa analis Iran berharap pemerintahan baru Jerman akan mengambil sikap lebih keras terhadap Teheran.

    Di sisi lain, keputusan Merz untuk mengundang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Jerman menarik perhatian. Langkah ini bertentangan dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Undangan ini dipandang sebagai sinyal kuat terhadap rezim Iran.

    Bagaimana dampaknya bagi Indonesia?

    Di Indonesia, pakar hubungan internasional Universitas Indonesia, Evi Fitriani, menilai bahwa pemerintahan baru Jerman kemungkinan tidak akan membawa perubahan besar dalam hubungan bilateral.

    “Jerman telah lama menjadi mitra utama Eropa bagi Indonesia, terutama dalam perdagangan dan isu lingkungan,” ujarnya.

    Namun, ia juga melihat peluang bagi Indonesia untuk mempererat kerja sama ekonomi dengan Jerman, terutama di tengah perubahan arah kebijakan luar negeri Eropa yang lebih mandiri dari AS.

    “Eropa selama ini erat dengan AS. Namun, kebijakan Trump yang lebih isolasionis memberi peluang bagi Asia dan Eropa untuk membangun hubungan yang lebih erat,” jelasnya.

    “Jerman fokus pada perdagangan, sementara Asia membutuhkan investasi, teknologi, dan mitra dagang. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan,” tambahnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Doa Kesembuhan Bagi Paus Fransiskus yang Masih Kritis di RS

    Doa Kesembuhan Bagi Paus Fransiskus yang Masih Kritis di RS

    Jakarta

    Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus tengah dirawat di rumah sakit (RS) berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya. Doa untuk kesembuhan Paus Fransiskus terus dipanjatkan dari seluruh penjuru dunia.

    Berjalan menuju patung marmer putih mendiang Paus Yohanes Paulus II di sebuah alun-alun kecil di luar Rumah Sakit Gemelli, Roma, Joaquín Mbana Nchama turut mendoakan Paus Fransiskus.

    Sebagai duta besar Guinea Khatulistiwa untuk Vatikan, ia duduk di sebuah blok dekat monumen, mengeluarkan sebuah buku doa merah kecil dan rosario, lalu mulai membisikkan doa untuk Paus Fransiskus.

    “Saya di sini bukan untuk menarik perhatian,” ujar Mbana Nchama setelah doanya seperti dilansir DW, Rabu (26/2/2025). “Saya hanya ingin berdoa untuk paus ini, karena dia benar-benar menginginkan keselamatan bagi seluruh ciptaan Tuhan.”

    Tidak lama setelahnya, sepasang suami istri muda asal Italia datang dengan bayi mereka. Sang ibu berdoa sambil menatap patung, lalu membungkuk untuk mencium anaknya yang berbaring di kereta bayi, dengan air mata mengalir di wajahnya.

    Setelah lima tahun mencoba untuk hamil, saya berdoa untuk pertama kalinya saat misa kepausan di Vatikan, 18 bulan yang lalu,” ujar wanita berusia 42 tahun dari Roma yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan. “Dua minggu kemudian, saya mengandung. Saya berterima kasih kepada Tuhan dan paus untuk keajaiban ini, itulah sebabnya saya datang untuk mendoakannya sekarang.”

    Sang suami meletakkan seikat bunga di dekat lilin, balon, surat tulisan tangan, dan foto-foto yang ditinggalkan para peziarah di sekitar patung Paus Fransiskus. Setiap hari, banyak orang datang untuk memanjatkan doa bagi kesembuhan paus.

    Doa dan Harapan

    Umat Katolik mendoakan Paus Fransiskus (AP Photo/Bernat Armangue)

    Persiapan Vatikan untuk Yubileum 2025

    Kondisi Paus Fransiskus menjadi perhatian besar, terutama karena Vatikan tengah bersiap menyambut lebih dari 30 juta peziarah dalam rangka Yubileum 2025. Yubileum adalah momen istimewa bagi umat Katolik untuk mendapatkan pengampunan dosa dan mengukuhkan kembali iman mereka.

    “Yubileum mengingatkan kita bahwa pusat agama Katolik ada di Roma,” kata Pastor Roberto Regoli, direktur Departemen Sejarah Gereja di Universitas Kepausan Gregoriana. “Itulah mengapa ziarah ini sangat penting, dan akan terus berlangsung, apa pun kondisi paus.”

    Para peziarah yang datang diterima di pusat pendaftaran sebelum memulai perjalanan spiritual sejauh 800 meter menuju Pintu Suci Vatikan. Salah satu di antara mereka adalah Guido San Marco, pria 67 tahun dari Surabaya, Indonesia.

    “Saya di sini untuk memperkuat iman saya,” katanya.

    Doa dan Harapan

    Di antara para peziarah lainnya, Sarah O’Neill, wanita 62 tahun dari Irlandia Utara, merasa sedih karena tidak bisa menghadiri misa kepausan yang biasanya diadakan pada Rabu (26/2).

    “Kami berdoa untuk kesehatan Paus,” ujarnya. “Namun, sangat menyedihkan bahwa kami tidak bisa melihat langsung misa kepausan yang kami nantikan.”

    Sementara itu, Bartosz Wawrzyczak, pria 42 tahun dari Gdansk, Polandia, mengungkapkan bahwa banyak peziarah Polandia masih merasa dekat dengan mendiang Paus Yohanes Paulus II.

    “Ketika saya berdoa, saya selalu membayangkan Yohanes Paulus II,” katanya. “Saya pribadi sedikit bingung dengan pendekatan Paus Fransiskus yang lebih progresif, namun kami mencoba memahami kata-kata dan ajarannya.”

    Di tengah harapan dan doa yang terus mengalir dari seluruh dunia, umat Katolik menantikan kabar terbaru tentang pemimpin spiritual mereka, Paus Fransiskus, yang masih dalam perawatan intensif di Roma.

    Kondisi Paus Fransiskus

    Ornamen dukungan dan doa untuk kesembuhan Puas Fransiskus di Roma. (DW News)

    Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus yang sakit kritis, berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya, melewati malam yang tenang di rumah sakit.

    “Paus melewati malam yang tenang dan sedang beristirahat,” demikian pernyataan terbaru Vatikan pada hari ke-13 Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2).

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu karena kesulitan bernapas, setelah itu kondisinya sempat memburuk, sehingga memicu kekhawatiran luas di kalangan umat Katolik.

    Setelah mengalami kesulitan pernapasan pada akhir pekan, yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan transfusi darah, Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus telah stabil, namun dia masih dalam kondisi kritis.

    Buletin medis yang dirilis Selasa (25/2) malam menyebutkan Paus Fransiskus dalam “kondisi klinis masih kritis namun stabil”.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik tetap stabil,” jelas Vatikan dalam pernyataan terbarunya, merujuk pada pengukuran seperti detak jantung dan tekanan darah.

    Paus Fransiskus, menurut Vatikan, telah menjalani pemindaian baru “pada malam hari untuk pemantauan radiologi pneumonia bilateral”. “Prognosisnya masih belum jelas,” sebut Vatikan dalam pernyataannya.

    Meskipun kondisinya kritis, sebut Vatikan dalam pernyataannya, pemimpin umat Katolik sedunia ini tetap menangani urusan gereja dari kamar rumah sakitnya.

    “Pada pagi hari, setelah menerima Ekaristi, beliau melanjutkan aktivitas kerja,” demikian pernyataan Vatikan.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rusia Serang Ukraina Bagian Timur, 5 Orang Tewas Termasuk Jurnalis

    Rusia Serang Ukraina Bagian Timur, 5 Orang Tewas Termasuk Jurnalis

    Jakarta

    Rusia kembali menggencarkan serangan ke Ukraina. Serangan terbaru Rusia ini menyebabkan lima orang tewas, termasuk jurnalis.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2025), Pemerintah Ukraina menyebut ada delapan warganya yang mengalami luka-luka akibat serangan itu. Ukraina menyebut serangan itu berpusat di wilayah timur.

    “Setidaknya lima orang tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan di Kostyantynivka,” tulis Gubernur Donetsk di media sosial.

    Seperti diketahui, hubungan Rusia dan Ukraina kembali memanas. Rusia dan Ukraina saling meluncurkan ratusan drone hari ini.

    Serangan udara Rusia mengakibatkan kerusakan pada fasilitas energi di Ukraina. Selain itu, satu orang tewas dan sedikitnya empat orang terluka.

    Suara ledakan juga terdengar di Kyiv setelah angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan rentetan 177 drone berbagai jenis ke negara itu. Otoritas di wilayah Kyiv mengatakan satu orang tewas dan dua orang terluka di pinggiran ibu kota tersebut.

    “Mayat seorang wanita ditemukan selama operasi pemadaman kebakaran di sebuah rumah pribadi berlantai dua di distrik Bucha,” kata gubernur Mykola Kalashnyk.

    Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan dua orang terluka di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dan satu drone menghantam sebuah gedung hunian berlantai sembilan.

    (whn/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 2 Peneliti Prancis Jadi Tersangka Ledakan di Konsulat Rusia

    2 Peneliti Prancis Jadi Tersangka Ledakan di Konsulat Rusia

    Paris

    Dua peneliti Prancis menjadi tersangka dalam insiden ledakan yang mengguncang kompleks Konsulat Rusia di kota Marseille beberapa hari lalu. Kedua peneliti itu mengakui mereka melemparkan peledak rakitan ke Konsulat Rusia tersebut.

    Keterangan kantor kejaksaan setempat, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025), menyebut tiga botol plastik dilemparkan ke area taman di kompleks Konsulat Rusia pada Senin (24/2) waktu setempat. Namun hanya dua botol yang meledak.

    Disebutkan bahwa botol-botol itu berisi campuran nitrogen dan sejumlah zat kimia lainnya.

    Insiden itu terjadi tepat saat peringatan tiga tahun invasi militer Rusia ke Ukraina, yang dimulai sejak Februari 2022.

    Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut. Tidak ada juga kerusakan yang dilaporkan di area kompleks Konsulat Rusia akibat ledakan itu.

    Identitas dua peneliti yang menjadi tersangka dalam insiden itu tidak diungkap ke publik. Namun menurut kantor kejaksaan Prancis, keduanya bekerja pada badan penelitian utama negara itu, Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS).

    Salah satu tersangka merupakan seorang insinyur, sedangkan satu tersangka lainnya seorang ahli kimia.

    CNRS melakukan penelitian di berbagai bidang, termasuk biologi, matematika, dan kimia. Badan penelitian ini mempekerjakan peneliti dari negara-negara bekas Uni Soviet dan negara-negara lainnya.

    Lihat juga Video: Permukiman Mewah di Moskow Diguncang Ledakan,1 Tewas-4 Luka

    Surat kabar setempat, La Provence, melaporkan bahwa kedua tersangka diidentifikasi mengikuti aksi pro-Ukraina yang digelar di depan balai kota Marseille pada Senin (24/2) waktu setempat. Disebutkan oleh La Provence bahwa kedua tersangka yang berjenis kelamin laki-laki itu, berusia 40-an tahun dan 50-an tahun.

    Rusia mengecam ledakan yang melanda kompleks konsulatnya di Marseille itu sebagai “serangan teroris”. Moskow menuntut menuntut penyelidikan penuh oleh otoritas Paris terhadap ledakan tersebut,

    Sementara pemerintah Prancis mengutuknya sebagai “pelanggaran apa pun terhadap keamanan kompleks diplomatik”.

    Kedutaan Besar Rusia di Paris mengatakan pihaknya telah meminta otoritas Prancis, sebelum ledakan terjadi, untuk memperketat keamanan di sekitar misi-misi diplomatik Rusia yang ada di negara tersebut “mengingat kemungkinan provokasi”.

    “Namun demikian, serangan semacam itu telah terjadi,” sebut Kedutaan Besar Rusia dalam pernyataannya via Telegram.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Sebut Zelensky Akan Kunjungi AS untuk Urusan Penting

    Trump Sebut Zelensky Akan Kunjungi AS untuk Urusan Penting

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia mengharapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk mengunjungi Washington pada hari Jumat (28/02) untuk menandatangani “kesepakatan yang sangat besar.”

    Hal ini terjadi setelah beberapa sumber mengonfirmasi kepada beberapa kantor berita bahwa Ukraina dan Amerika Serikat telah menyetujui rancangan kesepakatan mineral yang luas, guna meredakan ketegangan baru-baru ini antara Trump dan Zelenskyy.

    Kesepakatan tersebut akan membuat AS bersama-sama Ukraina mengembangkan kekayaan mineral, dengan pendapatan yang masuk ke pendanaan baru yang dibagi oleh kedua negara, demikian menurut pejabat senior Ukraina, yang dikutip oleh beberapa kantor berita.

    Rancangan kesepakatan tidak memiliki jaminan keamanan AS untuk Ukraina

    Trump meminta tanah jarang dan mineral lainnya di Ukraina senilai $500 miliar sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan AS kepada Kyiv. Namun, permintaan itu ditolak Zelensky.

    Permintaan Trump itu jauh melebihi bantuan militer AS senilai $60 miliar untuk Ukraina sejak invasi skala penuh Rusia. Permintaan tersebut tidak termasuk dalam rancangan perjanjian.

    Trump memang mengatakan, “Itu bisa menjadi kesepakatan senilai satu triliun dolar, bisa saja.”

    Namun, kesepakatan tersebut tidak memberikan jaminan keamanan yang diinginkan Ukraina. Meskipun rancangan tersebut menyebutkan “keamanan,” rancangan tersebut tidak menyebutkan peran AS. Seorang pejabat mengatakan bahwa kedua presiden akan membahas hal ini saat mereka bertemu.

    Trump menyebutkan bahwa “beberapa bentuk” pasukan penjaga perdamaian akan diperlukan untuk Ukraina.

    Beberapa negara Eropa bersedia mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Pada hari Senin (24/02), Trump mengatakan bahwa Moskow akan menyetujui pasukan penjaga perdamaian ini. Namun, Kremlin membantahnya pada hari Selasa (25/02).

    Hubungan AS-Ukraina yang menegangkan

    Ukraina pada hari Senin (24/02) menandai peringatan paling suram sejauh ini, karena negara itu berjuang untuk menangkis invasi Rusia, karena memasuki tahun keempatnya.

    Ukraina berharap kesepakatan mineral akan memperbaiki hubungan dengan pemerintahan Trump, yang telah memburuk dengan cepat sejak Presiden AS tersebut memulai masa jabatan kedua kalinya.

    Minggu lalu, Trump mencap Zelenskyy sebagai “diktator tanpa pemilu” yang telah kehilangan dukungan dari rakyat Ukraina. Ia juga mengatakan kepadanya bahwa ia “lebih baik bergerak cepat” untuk menegosiasikan diakhirinya invasi Rusia ke Ukraina atau ia mungkin tidak akan memiliki negara yang tersisa, di antara hal-hal lainnya.

    Zelenskyy sebelumnya menuduh Trump tinggal di “ruang disinformasi” Rusia. Seorang pejabat Ukraina mengatakan Kyiv berharap bahwa penandatanganan perjanjian tersebut akan memastikan aliran dukungan militer AS yang sangat dibutuhkan Ukraina.

    ap/yf (afp/rtr/ap)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Memanas! Rusia-Ukraina Saling Luncurkan Ratusan Drone

    Memanas! Rusia-Ukraina Saling Luncurkan Ratusan Drone

    Jakarta

    Memanas! Rusia dan Ukraina saling meluncurkan ratusan drone pada hari Rabu (26/2). Di Ukraina, serangan udara Rusia itu mengakibatkan kerusakan pada fasilitas energi, satu orang tewas dan sedikitnya empat orang terluka.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2025), suara ledakan terdengar di Kyiv, ibu kota Ukraina setelah angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan rentetan 177 drone berbagai jenis ke negara itu.

    Otoritas di wilayah Kyiv mengatakan satu orang tewas dan dua orang terluka di pinggiran ibu kota tersebut.

    “Mayat seorang wanita ditemukan selama operasi pemadaman kebakaran di sebuah rumah pribadi berlantai dua di distrik Bucha,” kata gubernur Mykola Kalashnyk.

    Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan dua orang terluka di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dan satu drone menghantam sebuah gedung hunian berlantai sembilan.

    Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengatakan salah satu fasilitasnya telah rusak di wilayah Dnipropetrovsk, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah menembak jatuh 128 drone Ukraina dalam semalam di atas wilayah Rusia dan Krimea yang dianeksasi. Ini merupakan salah satu serangan Ukraina terbesar sejak dimulainya perang pada Februari 2022.

    Kyiv telah meningkatkan serangan udara terhadap fasilitas energi dan militer di wilayah Rusia dalam beberapa bulan terakhir, sebagai tanggapan atas gempuran Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur energinya.

    “Pasukan pertahanan udara mencegat dan menghancurkan 128 drone udara Ukraina, termasuk 30 di atas semenanjung Krimea,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

    Selain wilayah Krasnodar, yang dikenal dengan resor Laut Hitamnya, serangan drone Ukraina juga menargetkan wilayah Rusia di Bryansk dan Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina, menurut kementerian tersebut.

    Tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan oleh media ataupun otoritas Rusia.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat Militer Sudan Jatuh di Permukiman, Korban Tewas Jadi 46 Orang

    Pesawat Militer Sudan Jatuh di Permukiman, Korban Tewas Jadi 46 Orang

    Khartoum

    Korban tewas dalam kecelakaan pesawat militer Sudan yang jatuh di area permukiman di pinggiran Khartoum, ibu kota negara itu, bertambah menjadi sedikitnya 46 orang. Sekitar 10 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

    “Setelah penghitungan akhir, jumlah korban tewas mencapai 46 orang, dengan 10 orang terluka,” demikian pernyataan terbaru kantor media pemerintah Khartoum, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025).

    Kecelakaan pesawat militer jenis Antonov itu terjadi pada Selasa (25/2) malam di dekat pangkalan udara Wadi Seidna, yang merupakan salah satu pusat militer terbesar di Omdurman, bagian dari wilayah Khartoum, ibu kota Sudan.

    Militer Sudan, dalam pernyataan yang dirilis Selasa (25/2) malam, menyebut pesawat militer itu terjatuh saat lepas landas dari sebuah pangkalan udara.

    Sejumlah penduduk Omdurman melaporkan terdengarnya ledakan keras akibat kecelakaan pesawat militer itu, yang juga memicu pemadaman listrik di area tersebut. Disebutkan juga oleh para saksi mata bahwa kerusakan terjadi pada sejumlah rumah di area permukiman yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

    Para korban tewas dilaporkan terdiri atas personel militer dan warga sipil. Laporan Reuters yang mengutip sumber militer dan medis Sudan menyebut seorang komandan senior di Khartoum, Mayor Jenderal Bahr Ahmed, di antara korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

    Lihat juga Video: Sebuah Pesawat di Kanada Terbalik Saat Mendarat, 8 Orang Terluka

    Belum ada pernyataan resmi dari militer Sudan soal komandan yang tewas dalam kecelakaan itu.

    Insiden ini terjadi saat militer Sudan sedang berperang dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April 2023.

    Sumber-sumber militer Sudan menyebut malfungsi teknis sebagai kemungkinan besar penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut.

    Lihat juga Video: Sebuah Pesawat di Kanada Terbalik Saat Mendarat, 8 Orang Terluka

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pesawat Militer Jatuh di Sudan, 20 Orang Tewas Termasuk Mayor Jenderal

    Pesawat Militer Jatuh di Sudan, 20 Orang Tewas Termasuk Mayor Jenderal

    Khartoum

    Lebih dari 20 orang tewas setelah sebuah pesawat militer Sudan terjatuh di area permukiman dekat pangkalan udara Wadi Seidna, Omdurman, pinggiran Khartoum. Korban tewas terdiri atas personel militer dan warga sipil, dengan salah satunya disebut sebagai komandan senior berpangkat Mayor Jenderal.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (26/2/2025), kecelakaan pesawat militer jenis Antonov itu terjadi di dekat pangkalan udara Wadi Seidna, yang merupakan salah satu pusat militer terbesar di Omdurman, bagian dari wilayah Khartoum, ibu kota Sudan.

    “Upaya pencarian masih berlangsung untuk menemukan para martir yang tersisa di bawah reruntuhan,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Sudan.

    Militer Sudan, dalam pernyataan yang dirilis Selasa (25/2) malam, menyebut pesawat militer itu terjatuh saat lepas landas dari sebuah pangkalan udara. Disebutkan militer Sudan bahwa beberapa personel militer dan warga sipil tewas dalam kecelakaan tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    “Para korban luka telah dibawa ke rumah sakit, dan tim pemadam kebakaran berhasil memadamkan api di lokasi kecelakaan,” demikian pernyataan militer Sudan.

    Insiden ini terjadi saat militer Sudan sedang berperang dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April 2023.

    Sumber-sumber militer Sudan menyebut malfungsi teknis sebagai kemungkinan besar penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut.

    Lihat juga Video: Sebuah Pesawat di Kanada Terbalik Saat Mendarat, 8 Orang Terluka

    Laporan sejumlah saksi mata menyebut pesawat militer itu mengudara ke arah selatan dari Sudan bagian utara, ketika terjatuh di dekat pangkalan udara tersebut. Beberapa penduduk Omdurman melaporkan terdengarnya ledakan keras akibat kecelakaan itu, yang juga memicu pemadaman listrik di area tersebut.

    Disebutkan juga oleh para saksi mata bahwa kerusakan terjadi pada sejumlah rumah di area permukiman yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

    Dari 20 korban tewas, menurut laporan Reuters, terdapat seorang komandan senior di Khartoum, Mayor Jenderal Bahr Ahmed. Disebutkan bahwa Ahmed sebelumnya menjabat sebagai komandan pasukan militer Sudah di seluruh area ibu kota Sudan.

    Belum ada pernyataan resmi dari militer Sudan soal komandan yang tewas dalam kecelakaan itu.

    Lihat juga Video: Sebuah Pesawat di Kanada Terbalik Saat Mendarat, 8 Orang Terluka

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Hari ke-13 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Masih Kritis

    Hari ke-13 Dirawat di RS, Paus Fransiskus Masih Kritis

    Roma

    Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus yang sakit kritis, berjuang melawan pneumonia pada kedua paru-parunya, melewati malam yang tenang di rumah sakit.

    “Paus melewati malam yang tenang dan sedang beristirahat,” demikian pernyataan terbaru Vatikan pada hari ke-13 Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit, seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2025).

    Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari lalu karena kesulitan bernapas, setelah itu kondisinya sempat memburuk, sehingga memicu kekhawatiran luas di kalangan umat Katolik.

    Setelah mengalami serangan pernapasan pada akhir pekan, yang memerlukan oksigen dalam jumlah besar dan transfusi darah, Vatikan mengatakan kondisi Paus Fransiskus telah stabil, namun dia masih dalam kondisi kritis.

    Buletin medis yang dirilis Selasa (25/2) malam menyebutkan Paus Fransiskus dalam “kondisi klinis masih kritis namun stabil”.

    “Tidak ada episode pernapasan akut dan parameter hemodinamik tetap stabil,” jelas Vatikan dalam pernyataan terbarunya, merujuk pada pengukuran seperti detak jantung dan tekanan darah.

    Paus Fransiskus, menurut Vatikan, telah menjalani pemindaian baru “pada malam hari untuk pemantauan radiologi pneumonia bilateral”.

    “Prognosisnya masih belum jelas,” sebut Vatikan dalam pernyataannya.

    Meskipun kondisinya kritis, sebut Vatikan dalam pernyataannya, pemimpin umat Katolik sedunia ini tetap menangani urusan gereja dari kamar rumah sakitnya.

    “Pada pagi hari, setelah menerima Ekaristi, beliau melanjutkan aktivitas kerja,” demikian pernyataan Vatikan.

    Umat Katolik berbondong-bondong ke Vatikan dan Rumah Sakit Gemelli untuk mendoakan Paus Fransiskus. Para dokter telah memperingatkan bahwa pemulihan apa pun akan memakan waktu dan Paus Fransiskus kemungkinan masih dirawat di rumah sakit sepekan ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu