Category: Detik.com Internasional

  • Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Riyadh

    Arab Saudi telah mengumumkan 1 Ramadan 1446 H. Saudi menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.

    Dilansir dari Al Arabiya News, Jumat (28/2/2025), penetapan 1 Ramadan ini terjadi setelah bulan sabit Ramadan terlihat di Saudi.

    Di Arab Saudi, jam kerja karyawan swasta biasanya akan dikurangi. Begitu pula dengan jam belajar pelajar di sekolah juga disesuaikan.

    Dengan penetapan ini, awal puasa di Saudi dan Indonesia tak memiliki perbedaan. Untuk Indonesia, penetapan 1 Ramadan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Nasaruddin Umar.

    Nasaruddin mengatakan posisi hilal telah memenuhi syarat sebagaimana kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Berdasarkan kesepakatan MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

    “Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat, di Aceh,” ujarnya.

    (isa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cerita Pilu 1.000 Orang Tewas di Bandara Selama Assad Berkuasa

    Cerita Pilu 1.000 Orang Tewas di Bandara Selama Assad Berkuasa

    Jakarta

    Masa pemerintahan Bashar al-Assad sebagai Presiden Rusia telah berakhir. Runtuhnya rezim Assad menyisakan sejumlah cerita pilu dari warga Suriah.

    Laporan dari Pusat Keadilan dan Akuntabilitas Suriah mengatakan lebih dari 1.000 warga Suriah tewas dalam tahanan yang terdapat di bandara militer di pinggiran Damaskus selama rezim Bashar al-Assad berkuasa. Mereka dilaporkan tewas akibat eksekusi mati, penyiksaan, atau penganiayaan di dalam tahanan tersebut.

    Dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), Pusat Keadilan dan Akuntabilitas Suriah mengidentifikasi lokasi kuburan massal dengan mengkombinasikan keterangan para saksi, citra satelit, dan dokumen-dokumen yang difoto di bandara militer di Mezzeh, pinggiran Damaskus, usai Assad lengser pada Desember 2024 lalu.

    Menurut laporan yang dirilis pada Kamis (27/2) waktu setempat itu, terdapat sedikitnya tujuh lokasi yang diduga kuburan massal dari orang-orang yang tewas di dalam penjara bandara tersebut selama rezim Assad berkuasa.

    Beberapa lokasi yang diduga kuburan massal itu berada di dalam area bandara. Sejumlah kuburan massal lainnya berada di berbagai wilayah Damaskus.

    Dua lokasi dari tujuh lokasi tersebut, salah satunya ada di area properti bandara Mezzeh dan satu lagi di area pemakaman di Najha, menunjukkan tanda-tanda jelas adanya parit memanjang yang digali selama jangka waktu tertentu, yang bersesuaian dengan keterangan saksi dalam laporan tersebut.

    Kesaksian Tahanan Korban Era Assad

    Foto: Sputnik/Vladimir Gerdo/Pool via REUTERS

    Shadi Haroun, salah satu penyusun laporan itu, termasuk di antara para tahanan di Suriah. Haroun yang ditahan selama beberapa bulan pada tahun 2011-2012 lalu karena menggelar unjuk rasa, menggambarkan interogasi harian yang dialaminya dengan penyiksaan fisik dan psikologi untuk memaksanya memberikan pengakuan.

    Dituturkan Haroun kepada Reuters bahwa kematian datang dalam berbagai bentuk dalam penjara itu. Meskipun para tahanan tidak melihat apa pun kecuali dinding sel tahanan atau ruang interogasi, ungkap Haroun, mereka dapat mendengar “penembakan sesekali, tembakan demi tembakan, setiap beberapa hari”.

    Ada juga luka-luka yang diderita oleh para tahanan yang dipicu oleh para penyiksa mereka di dalam penjara tersebut.

    “Luka kecil di kaki salah satu tahanan, yang disebabkan oleh cambuk yang diterimanya selama penyiksaan, dibiarkan tidak disterilkan atau diobati selama berhari-hari, yang lambat laun berubah menjadi gangrene, dan kondisinya memburuk hingga mencapai titik amputasi seluruh kaki,” tuturnya menceritakan penderitaan teman satu selnya.

    Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan terbunuh sejak tahun 2011, ketika rezim Assad menindak keras unjuk rasa yang meluas menjadi perang skala penuh. Baik Assad maupun mendiang ayahnya, Hafez, sejak lama dituduh melakukan pembunuhan di luar proses hukum, termasuk eksekusi mati massal di dalam sistem penjara di negara itu dan penggunaan senjata kimia terhadap rakyat Suriah.

    Halaman 2 dari 2

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rusia Gagalkan Rencana Ukraina Bunuh Uskup yang Dekat dengan Putin

    Rusia Gagalkan Rencana Ukraina Bunuh Uskup yang Dekat dengan Putin

    Moskow

    Dinas keamanan Rusia, FSB, menggagalkan rencana pembunuhan terhadap uskup senior di Gereja Ortodoks Rusia, Tikhon Shevkunov, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Moskow menyebut rencana pembunuhan itu diperintahkan oleh Ukraina.

    Shevkunov, seperti dilansir AFP, Jumat (28/2/2025), sering digambarkan dalam laporan media sebagai “confessor-nya Putin”, atau pastur yang mendengarkan pengakuan dosa dari sang Presiden Rusia tersebut.

    Dia juga merupakan anggota dewan penasihat Putin untuk bidang kebudayaan dan seni. Dilaporkan bahwa Shevkunov telah menjalin pertemanan dengan Putin sejak tahun 1990-an.

    Shevkunov yang berusia 66 tahun itu juga diangkat menjadi Metropolitan Crimea — gelar untuk uskup senior — setelah pencaplokan semenanjung itu oleh Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu.

    Sosok Shevkunov sering terlihat di depan umum bersama PUtin dan disebut-sebut sebagai penerus Patriark Kirill, tokoh paling senior di Gereja Ortodoks Rusia.

    FSB dalam laporannya menyatakan mereka telah menangkap seorang pria Ukraina dan seorang pria Rusia di Moskow, yang diduga merencanakan serangan tersebut. Kedua orang itu, sebut FSB, telah “direkrut oleh dinas intelijen Ukraina GUR melalui Telegram”.

    Kantor berita TASS mengidentifikasi para tersangka sebagai asisten Shevkunov, yakni Denis Popovich, dan sesama rohaniwan gereja bernama Nikita Ivankovich.

    Disebutkan oleh FSB dalam pernyataannya bahwa kedua tersangka diberi peledak rakitan pada Desember lalu “untuk melenyapkan Metropolitan Tikhon secara fisik” dan kemudian meninggalkan Moskow dengan paspor palsu.

    Laporan TASS menyebut kedua tersangka berencana meninggalkan peledak itu di area “tempat tinggal” yang ada di Biara Sretensky Moskow saat Shekunov sedang berkunjung.

    Sejumlah video yang diposting oleh outlet berita Rusia, Zvezda, menunjukkan pasukan keamanan secara diam-diam menahan salah satu tersangka dan membawanya ke dalam van. Satu video lainnya menunjukkan seorang tersangka terlungkup dengan tangannya diborgol.

    Media lokal Rusia itu juga merilis video yang disebut menunjukkan para tersangka mengakui tindak kejahatannya.

    Ukraina belum memberikan komentar secara langsung atas tuduhan Rusia tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    5 Eks Menhan AS Kecam Trump karena Pecat Massal Pejabat Militer

    Washington DC

    Lima mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) kompak mengecam pemecatan massal yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap jajaran pejabat senior militer negara itu, termasuk Kepala Staf Gabungan AS, beberapa waktu terakhir.

    Pemecatan semacam itu dianggap sebagai tindakan “sembrono” oleh kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Kecaman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), disampaikan lewat surat gabungan yang isinya mengecam keras kebijakan Trump memecat para pejabat militer AS dan menyerukan Kongres AS untuk menghentikan konfirmasi apa pun terhadap pengganti-pengganti mereka.

    Surat gabungan itu ditulis oleh empat mantan Menhan yang bertugas di bawah pemerintahan Partai Demokrat, yakni William Perry, Leon Panetta, Chuck Hagel dan Lloyd Austin, serta satu mantan Menhan bernama James Mattis, pensiunan jenderal Marinir AS, yang menjabat pada periode pertama Trump tahun 2017-2019 lalu.

    Keempat mantan Menhan AS di bawah pemerintahan Partai Demokrat itu menjabat pada era Presiden Bill Clinton, Barack Obama dan Joe Biden.

    Dalam suratnya, kelima mantan Menhan itu menuduh Trump berusaha menjadikan militer AS yang apolitis — tidak berminat pada politik — sebagai instrumen politik partisan.

    Mereka juga menuduh menggunakan pemecatan, yang juga dilakukan terhadap para pengacara tingkat tinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, untuk “menghilangkan batasan hukum terhadap kekuasaan presiden”.

    “Tindakan Presiden Trump melemahkan kekuatan para relawan kita dan melemahkan keamanan nasional kita,” sebut kelima mantan Menhan AS itu dalam suratnya.

    Trump pekan lalu mengumumkan pemecatan Jenderal Angkatan Udara Charles “CQ” Brown sebagai Kepala Staf Gabungan AS. Brown sebelumnya mencetak sejarah sebagai perwira kulit hitam kedua yang memegang jabatan tinggi itu di AS. Dia baru menjalani setengah masa jabatan empat tahunnya.

    Sejumlah pejabat tinggi militer AS lainnya juga dipecat, salah satunya Laksamana Lisa Franchetti dari jabatan Panglima Angkatan Laut AS. Franchetti menjadi perwira wanita pertama yang memimpin cabang militer tersebut di AS.

    “Pemecatan oleh Trump itu menimbulkan pertanyaan meresahkan tentang keinginan pemerintah untuk mempolitisasi militer. Kami, seperti banyak warga Amerika — termasuk banyak tentara — menyimpulkan bahwa para pemimpin ini dipecat semata-mata karena alasan partisan,” imbuh surat tersebut.

    Gedung Putih belum mengomentari surat kelima mantan Menhan AS tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Eks Tentara AS Mengaku Bersalah Rencanakan Serangan Atas Nama Iran

    Eks Tentara AS Mengaku Bersalah Rencanakan Serangan Atas Nama Iran

    Chicago

    Seorang mantan tentara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengaku bersalah telah merencanakan serangan terhadap pangkalan laut Washington, atas nama Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Mantan tentara AS ini terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara.

    Xuanyu Harry Pang yang berusia 38 tahun ini, seperti dilansir AFP, Jumat (28/2/2025), menyampaikan pengakuan bersalah pada awal November tahun lalu, namun baru diungkapkan ke publik oleh pengadilan distrik federal di Chicago pada Kamis (27/2) waktu setempat.

    Menurut dokumen pengadilan, Pang berkomunikasi dengan seorang individu di Kolombia tahun 2021 lalu membahas tentang membantu serangan yang “melibatkan pelaku-pelaku asal Iran” untuk membalas kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani, yang tewas akibat serangan drone AS di Irak tahun 2020 lalu.

    Seorang agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar sebagai afiliasi Pasukan Quds Iran, kemudian berkomunikasi secara online dengan individu yang ada di Kolombia tersebut, yang kemudian menghubungkannya dengan Pang yang pada saat itu bertugas di Pangkalan Angkatan Laut Great Lakes di Chicago Utara.

    Pang kemudian beberapa kali bertemu dengan agen FBI yang menyamar itu untuk membahas rencana serangan terhadap Pangkalan Angkatan Laut Great Lakes.

    “Pang menunjukkan foto-foto dan video di ponselnya yang menunjukkan beberapa lokasi di dalam Pangkalan Angkatan Laut tersebut,” sebut dokumen pengadilan tersebut.

    “Dia juga menyediakan dua seragam militer AS — untuk dipakai para agen di dalam pangkalan selama serangan — dan sebuah ponsel yang dapat digunakan sebagai uji coba untuk detonator,” imbuh dokumen pengadilan itu.

    Dalam kasus ini, Pang mengaku bersalah atas dakwaan berkonspirasi untuk menghancurkan peralatan pertahanan nasional dan beberapa dakwaan lainnya.

    Dia menghadapi ancaman hukuman maksimum 20 tahun penjara dalam kasus ini.

    AS menuduh Iran berupaya membunuh sejumlah pejabat tinggi di negara itu, untuk membalas kematian Soleimani. Presiden AS Donald Trump masuk ke dalam daftar pejabat tinggi AS yang diincar Teheran.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Latihan Perangnya Bikin 49 Penerbangan Dialihkan, China Ogah Minta Maaf

    Latihan Perangnya Bikin 49 Penerbangan Dialihkan, China Ogah Minta Maaf

    Canberra

    Duta Besar China untuk Australia, Xiao Qian, mengatakan negaranya tidak memiliki alasan untuk meminta maaf atas latihan militer yang digelar di perairan internasional dekat wilayah Australia dan Selandia Baru pekan lalu.

    Sedikitnya 49 penerbangan Australia terpaksa dialihkan akibat latihan militer yang melibatkan kapal-kapal perang Beijing tersebut.

    Baik Australia maupun Selandia Baru telah menyampaikan kekhawatirannya kepada China mengenai latihan tembak yang jarang terjadi di area Laut Tasman pekan lalu. Kedua negara itu sama-sama mengatakan pihaknya tidak menerima pemberitahuan yang memadai dari Angkatan Laut Beijing soal latihan tembak itu.

    Dubes Xiao, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/2/2025), mengatakan Angkatan Laut China melakukan latihan yang mematuhi hukum internasional dan telah memberikan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai dengan praktik internasional.

    “Saya tidak melihat ada alasan mengapa pihak China harus menyesali hal itu, atau bahkan berpikir untuk meminta maaf atas hal tersebut,” ucap Dubes Xiao dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional ABC.

    “Setiap negara memiliki praktik yang berbeda dan berdasarkan sifat latihan, ukuran latihan, dan ruang lingkup latihan, menurut pandangan saya, saran sertifikasi Angkatan Laut China sudah tepat,” sebutnya.

    Ditambahkan oleh Dubes Xiao bahwa latihan militer China itu tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap Australia, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesarnya. Dia mengatakan bahwa Canberra seharusnya memperkirakan akan ada lebih banyak kapal China yang berlayar di wilayah itu di masa depan.

    “Sebagai kekuatan besar di kawasan ini, sebagai negara yang memiliki begitu banyak hal yang harus dijaga, wajar jika China mengirimkan kapal-kapal mereka ke berbagai wilayah di kawasan ini untuk melakukan berbagai macam aktivitas,” ucapnya kepada ABC.

    Tonton juga Video: Tegang! Kapal Perang China ‘Potong Laju’ Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan

    Tiga kapal perang China, terdiri atas sebuah kapal fregat, kapal penjelajah, dan kapal pengisian ulang pasokan, menggelar serangkaian latihan angkatan laut, pada Jumat (21/2) dan Sabtu (22/2), tepat di bawah jalur penerbangan sibuk yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru.

    Laporan Angkatan Bersenjata Selandia Baru menyebut kapal-kapal perang yang membentuk kelompok tugas Angkatan Laut Beijing itu melanjutkan perjalanan ke arah barat melintasi Great Australian Bright.

    Badan keselamatan penerbangan Australia mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui latihan militer China itu ketika salah satu penerbangan komersial menerima broadcast dari kapal perang Beijing pada Jumat (21/2) pagi. Disebutkan bahwa peringatan dari Beijing itu disiarkan pada frekuensi yang dipantau oleh pilot-pilot komersial, tapi bukan oleh operator pengawas lalu lintas udara Australia.

    Disebutkan juga oleh Canberra bahwa sedikitnya 49 penerbangan komersial terpaksa dialihkan di sekitar zona yang menjadi lokasi latihan tembak kapal-kapal perang China itu, setelah bisa dipastikan bahwa peringatan itu sah.

    Tonton juga Video: Tegang! Kapal Perang China ‘Potong Laju’ Kapal Penghancur AS di Selat Taiwan

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 2 Penyelam Rusia Ditemukan Tewas di Dekat Resor Filipina

    2 Penyelam Rusia Ditemukan Tewas di Dekat Resor Filipina

    Manila

    Dua penyelam asal Rusia ditemukan tewas setelah arus kuat memisahkan mereka dari kelompok penyelam lainnya di area scuba diving populer di Filipina. Salah satu jenazah penyelam Rusia itu ditemukan di dalam rahang seekor hiu di perairan tersebut.

    Kepala penjaga pantai distrik setempat, Airland Lapitan, seperti dilansir AFP, Jumat (28/2/2025), empat pria asal Rusia yang berusia 18 tahun hingga 57 tahun sedang menyelam di dekat kawasan resor Batangas di Luzon pada Kamis (27/2) waktu setempat.

    Saat sedang menyelam, keempat pria Rusia itu dan instruktur selam mereka tiba-tiba terseret arus kuat dan terpisah.

    Tiga orang di antaranya, sebut Lapitan, berhasil muncul kembali ke permukaan dan kembali ke perahu mereka.

    Dua orang lainnya ditemukan oleh tim penyelamat Filipina beberapa jam kemudian. Menurut Lapitan, satu orang dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit setempat, dan satu orang lainnya ditemukan sedang ditarik hiu di area itu.

    “Satu orang lainnya ditemukan sekitar pukul 16.00 hingga pukul 17.30 waktu setempat, dan dievakuasi sekitar pukul 17.00 hingga pukul 18.00 waktu setempat,” tuturnya.

    “Ketika tim penyelamat menemukannya, dia sedang ditarik oleh hiu. Dia akhirnya berhasil dievakuasi tapi lengannya hilang,” sebut Lapitan.

    Lapitan mengatakan tidak diketahui secara jelas apakah pria kedua itu tewas dibunuh hiu atau sudah tidak bernyawa saat hiu menarik badannya di air. Dia mengatakan bahwa jenazah kedua penyelam asal Rusia itu telah diserahkan kepada anggota keluarga tanpa menjalani autopsi.

    Serangan hiu di perairan sekitar Filipina sangat jarang terjadi. Menurut database global, tidak ada serangan hiu yang tercatat setidaknya dalam satu tahun terakhir di perairan sekitar Filipina.

    Kedutaan Besar Rusia di Manila belum memberikan komentarnya atas insiden ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 84 WNI Korban Penipuan di Myanmar Berhasil Dipulangkan

    84 WNI Korban Penipuan di Myanmar Berhasil Dipulangkan

    Jakarta

    Sebanyak 84 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak dalam jaringan penipuan di Myanmar akhirnya dibebaskan dan dijadwalkan pulang ke Indonesia pada hari Jumat (28/02). Mereka adalah bagian dari lebih dari 7.000 orang yang ditahan di Myawaddy, kota perbatasan Myanmar, setelah operasi gabungan oleh Thailand, Myanmar, dan Cina membongkar sindikat jaringan penipuan di Myanmar.

    Ratusan ribu orang diperkirakan telah diperdaya untuk bekerja di Myanmar, Kamboja, dan Laos dengan iming-iming pekerjaan menarik. Namun, kenyataannya mereka justru dipaksa melakukan berbagai modus penipuan, seperti penipuan asmara, investasi bodong, hingga perjudian ilegal. Banyak dari mereka yang akhirnya terjebak dalam kondisi kerja yang tidak manusiawi.

    Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, 84 WNI tersebut terdiri dari 69 pria dan 15 perempuan, dalam kondisi sehat. Mereka diterbangkan ke Jakarta menggunakan tiga penerbangan komersial pada hari Jumat (28/02). Sebelumnya, Kemlu RI menyebut ada sekitar 270 WNI yang terjebak di Myanmar, tetapi belum jelas mengapa hanya 84 orang yang bisa dipulangkan dalam gelombang pertama ini.

    Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sekitar 6.800 warga Indonesia telah menjadi korban penipuan kerja ilegal. Mereka dipaksa bekerja di operasi perjudian online dan skema investasi bodong di Myanmar dan negara lain.

    Operasi pemberantasan penipuan masih minim hasil

    Upaya yang sedang berlangsung untuk memberantas pusat-pusat penipuan di sepanjang perbatasan Thailand dengan Myanmar sejauh ini baru berhasil menyelamatkan sebagian kecil pekerja. Seorang anggota parlemen oposisi terkemuka di Thailand menyerukan tindakan yang lebih komprehensif untuk memberantas industri ilegal yang terus berkembang pesat ini.

    Thailand, dengan dukungan Cina, berusaha membongkar pusat-pusat penipuan di wilayah Myawaddy, Myanmar. Wilayah ini merupakan bagian dari jaringan operasi ilegal bernilai tinggi di Asia Tenggara yang dalam beberapa tahun terakhir telah memperdagangkan ratusan ribu orang ke dalam jeratan sindikat kriminal, menurut laporan PBB.

    Operasi pemberantasan jaringan penipuan di Myanmar ini dilakukan setelah pertemuan antara Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, dan Presiden Cina, Xi Jinping, di Beijing pada awal Februari lalu. Dalam pertemuan itu, Thailand berkomitmen untuk menindak jaringan penipuan internasional. Sebagai bagian dari upaya ini, Thailand telah memutus pasokan listrik, internet, dan gas ke beberapa wilayah di Myanmar yang diketahui menjadi pusat aktivitas penipuan di perbatasan.

    Rangsiman Rome, tokoh utama dalam upaya menindak pusat-pusat penipuan yang telah merugikan masyarakat Thailand hingga ratusan juta dolar, mengungkapkan kepada Reuters bahwa sekitar 300.000 orang bekerja di pusat-pusat penipuan di Myawaddy. Namun, kurang dari 10.000 orang telah berhasil diselamatkan.

    “Itu berarti kerajaan penipuan ini masih berdiri… kita hanya mengguncangnya sedikit,” ujar Rangsiman, ketua komite parlemen Thailand untuk keamanan nasional dan urusan perbatasan.

    Ia yang telah mengunjungi beberapa daerah perbatasan itu mengatakan ada sekitar 40 pusat penipuan di sana, meski tidak menyebutkan bukti spesifik. “Jika kita berhenti sekarang, mereka bisa terus menjalankan bisnisnya,” tambahnya.

    Keterkaitan oknum militer Myanmar dalam sindikat penipuan

    Militer Myanmar diduga terlibat dalam jaringan penipuan yang beroperasi di perbatasan, terutama di Myawaddy. Wilayah ini menjadi pusat aktivitas sindikat yang memperdagangkan ribuan orang untuk bekerja di pusat penipuan digital, termasuk skema investasi palsu dan perjudian ilegal.

    Salah satu tokoh yang disebut berperan besar adalah Kolonel Saw Chit Thu, pemimpin Pasukan Penjaga Perbatasan (Border Guard Force/BGF) Myanmar. Kelompok ini merupakan milisi pro-junta yang beroperasi di Myawaddy dan diduga memberikan perlindungan bagi operasi penipuan di wilayah tersebut. “Kami tahu dia memiliki hubungan kuat dengan pihak Thailand,” ujar anggota parlemen oposisi Thailand, Rangsiman Rome.

    Sementara, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menegaskan bahwa pemberantasan pusat penipuan ini adalah prioritas pemerintah. Perhatian terhadap masalah ini meningkat setelah penculikan aktor Cina Wang Xing di Thailand bulan lalu. Wang ditemukan di Myawaddy, diselamatkan, dan dipulangkan ke negaranya setelah insiden tersebut memicu kemarahan besar di media sosial Cina.

    Saat ini, lebih dari 7.000 warga asing, sebagian besar dari Cina, menunggu untuk dipulangkan dari Myanmar. Namun, Thailand masih menghadapi tantangan besar dalam memberantas jaringan penipuan ini karena adanya keterlibatan pejabat setempat.

    “Sudah saatnya menghentikan korupsi di Thailand,” tegas Rangsiman, seraya menyerukan tindakan lebih tegas terhadap pihak-pihak yang melindungi operasi ilegal ini.

    rs/ha (AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Penyintas Holokaus Tertua Meninggal di Usia 113 Tahun

    Jakarta

    Claims Conference yang berbasis di New York pada hari Kamis (27/02) mengumumkan bahwa Rose Girone, yang diyakini sebagai penyintas tertua tragedi holokaus, meninggal dunia.

    Melalui postingan di media sosial, organisasi nirlaba yang memiliki fokus untuk mengamankan kompensasi penyintas Holocaust itu mengumumkan bahwa Girone, yang lahir di Polandia pada 1912, meninggal pada hari Senin (24/02).

    Sementara, CNN juga melaporkan bahwa Girone meninggal di sebuah panti jompo di Bellmore, New York.

    “Dia adalah perempuan yang kuat dan tangguh. Dia selalu bisa menghadapi situasi yang mengerikan dengan baik. Dia sangat bijaksana dan rasional. Tidak ada masalah yang tidak bisa saya bawa padanya untuk dicarikan solusi sejak saya kecil,” kata putri Girone, Reha Bennicasa.

    “Hidupnya adalah bukti dari kegigihan dan kekuatan,” kata Kedutaan Besar Israel di Berlin.

    Pelarian setelah program pembantaian Nazi

    Girone lahir di Kota Janov, Polandia, yang pada saat itu merupakan bagian dari Jerman.

    Menurut Claims Conference, pada tahun 1938 dia pindah ke Breslau, Jerman—sekarang bernama Wroclaw, Polandia—bersama suaminya, Julius Mannheim. Saat itu, Nazi melaksanakan pogrom Kristallnacht terhadap orang Yahudi di seluruh Jerman.

    Dia menyaksikan sendiri bagaimana Nazi membakar sinagoge dan membakar buku-buku Yahudi.

    Saat Girone tengah hamil delapan bulan, suaminya ditangkap oleh Nazi dan dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald. Suaminya kemudian dibebaskan dan keduanya melarikan diri ke Shanghai dengan visa Cina, sebelum akhirnya menetap di New York pada tahun 1947.

    Dia bercerai pada tahun 1948, kemudian menikah dengan Jack Girone. Selain itu, dia juga dikenal sebagai imigran yang membuka toko rajut di Amerika Serikat. Rose Girone juga kerap menjadi pembicara mengenai pengalamannya selama era Nazi.

    Menurut Claims Conference, dari sekitar 220.000 penyintas holokaus yang masih hidup, sekitar 14.000 di antaranya tinggal di New York.

    Setelah kematian Girone, saat ini Mirjam Bolle diyakini sebagai penyintas holokaus tertua yang masih hidup. Perempuan kelahiran Belanda yang kini menjadi warga negara Israel itu akan berusia 108 tahun pada 20 Maret mendatang.

    ta/ha (Reuters, KNA)

    Lihat juga Video ‘Kekhawatiran Penyintas Bom Bali di Tengah Efisiensi Anggaran LPSK’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Ancam Setop Program Nuklir Pakai Opsi Militer, Iran Bilang Gini

    Israel Ancam Setop Program Nuklir Pakai Opsi Militer, Iran Bilang Gini

    Teheran

    Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras ancaman yang dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar soal “opsi militer” mungkin diperlukan untuk menghentikan kemampuan nuklir negara tersebut. Teheran menyebut ancaman Tel Aviv itu “keterlaluan”.

    Dalam wawancara dengan media Politico, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (28/2/2025), Saar menyebut Iran telah memperkaya uranium yang cukup untuk bisa membuat “beberapa bom”. Saar menyebut waktu hampir habis untuk menangkal kemampuan nuklir Teheran.

    “Saya pikir untuk menghentikan program nuklir Iran sebelum dijadikan senjata, opsi militer yang dapat diandalkan harus dipertimbangkan,” cetus Saar dalam wawancara yang diterbitkan pada Rabu (26/2) waktu setempat.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut pernyataan Saar itu sebagai komentar yang “keterlaluan dan tidak rasional”.

    “Menteri Luar Negeri rezim Israel dan para pejabat lainnya terus mengancam Iran dengan tindakan militer, sementara Barat terus menyalahkan Iran atas kemampuan pertahanannya,” kecam Baqaei dalam pernyataan via media sosial X.

    Baqaei menambahkan bahwa di “wilayah yang dirusak oleh entitas pendudukan” — merujuk pada Israel, “yang bertanggung jawab dan penting adalah memaksimalkan kemampuan pertahanan kami”.

    Awal bulan ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio yang berkunjung, menegaskan Israel akan “menyelesaikan tugas” terhadap Iran dengan dukungan Washington DC.

    Lihat Video ‘Israel Rilis Rekaman Serangan yang Tewaskan Pemimpin Hizbullah’:

    Iran tidak mengakui Israel, dan kedua negara telah menjadi musuh sengit selama beberapa dekade. Mereka saling melancarkan serangan langsung tahun lalu untuk pertama kalinya, saat ketegangan di kawasan meningkat yang dipicu oleh perang Gaza.

    Presiden AS Donald Trump, yang kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua pada Januari lalu, telah menerapkan kembali kebijakan sanksi “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang mencerminkan pendekatan pada masa jabatan pertamanya.

    Berdasarkan kebijakan ini, AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar di dunia, dan menuduh Teheran mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan semacam itu sudah berkali-kali dibantah oleh Iran.

    Namun laporan rahasia Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dilihat oleh AFP pada Rabu (26/2) waktu setempat, menyebut Iran telah secara signifikan meningkatkan pasokan uranium yang telah diperkaya dalam beberapa bulan terakhir.

    Teheran bersikukuh menegaskan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai dan menyangkal niat untuk mengembangkan senjata atom.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu