Category: Detik.com Internasional

  • Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Brussels

    Pemimpin dunia dikejutkan oleh adu mulut yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Pemimpin negara-negara Eropa kompak memberikan dukungan kepada Zelensky.

    Zelensky, pada Jumat (28/2), terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan “diplomasi” yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

    Trump kemudian menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bertaruh dengan Perang Dunia III”, serta menuduh Presiden Ukraina itu “sangat tidak menghormati negara ini”. Sedangkan Vance menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

    Negara-negara Eropa dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), ramai-ramai memberikan dukungan kepada Zelensky. Kecuali Hungaria, yang merupakan sekutu Rusia, yang melontarkan pujian untuk Trump.

    Sementara Rusia tampak senang dengan cekcok yang terjadi.

    Berikut tanggapan yang diberikan pemimpin berbagai negara terhadap cekcok antara Trump dan Zelensky:

    Uni Eropa

    “Jadilah kuat, berani, jangan takut. Kami akan terus bekerja sama dengan Anda demi perdamaian yang adil dan abadi,” demikian pernyataan bersama dari Ketua Komisi dan Ketua Dewan Eropa tersebut.

    Prancis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Rusia-lah yang menjadi “agresor” dalam perang Ukraina. Dia menegaskan Paris akan terus membantu Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    “Ada agresor yaitu Rusia. Ada masyarakat yang menjadi target agresi yaitu Ukraina. Kita semua benar dengan membantu Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu dan terus melakukan hal yang sama,” ucap Macron kepada wartawan.

    “Jika ada yang bermain-main dalam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin,” sebut Macron merujuk pada tuduhan yang dilontarkan Trump kepada Zelensky saat cekcok.

    Jerman

    Calon Kanselir terbaru Jerman, Friedrich Merz, memastikan dukungan negara untuk Zelensky dalam komentar yang disampaikan usai cekcok terjadi di Gedung Putih.

    “Kita tidak seharusnya bingung antara agresor dan korban dalam perang yang mengerikan ini,” ujarnya dalam pernyataan via media sosial X.

    Dukungan untuk Zelensky juga disampaikan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, yang mengatakan bahwa “perjuangan Kyiv untuk perdamaian dan keamanan adalah milik kita”.

    Inggris

    Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan dirinya berdiri bersama pemimpin Eropa lainnya dalam mendukung Ukraina. Kantor PM Inggris menyebut Starmer “melakukan semua hal yang dia bisa untuk menemukan jalan menuju perdamaian abadi berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina”.

    Italia

    PM Italia Giorgia Meloni menyerukan AS, Eropa dan sekutu-sekutunya untuk berkumpul membahas perang Ukraina “tanpa penundaan”.

    “Perlu diadakan pertemuan puncak tanpa penundaan… untuk membicarakan secara jujur mengenai bagaimana kita berniat mengatasi tantangan-tantangan besar saat ini, dimulai dari Ukraina, yang bersama-sama telah kita bela dalam beberapa tahun terakhir,” cetusnya.

    Belanda

    PM Belanda Dick Schoof menegaskan dukungan untuk Ukraina usai Zelensky cekcok dengan Trump di Gedung Putih.

    “Dukungan Belanda terhadap Ukraina masih belum berkuang. Apalagi saat ini. Kami menginginkan perdamaian abadi dan diakhirinya perang agresi yang telah dimulai oleh Rusia,” tegasnya.

    Polandia

    Polandia yang merupakan sekutu setia Ukraina, menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina usai cekcok di Gedung Putih.

    “Teman-teman Ukraina yang terkasih, Anda tidak sendirian,” tegas PM Polandia Donald Trusk dalam pernyataan via media sosial X yang ditujukan kepada Zelensky.

    Spanyol

    PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya akan mendukung Ukraina usai cekcok terjadi antara Zelensky dan Trump.

    “Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” tulis Sanchez dalam pernyataan via media sosial X.

    Hungaria

    PM Hungaria Viktor Orban, yang merupakan mitra terdekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru berterima kasih kepada sang Presiden AS karena “secara berani memperjuangkan perdamaian”.

    “Orang kuat membuat perdamaian, orang lemah membuat perang,” tulisnya via X.

    Australia

    PM Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya akan “terus mendukung Ukraina” selama mungkin yang diperlukan.

    “Kami akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan karena ini adalah perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter yang dipimpin oleh Vladimir Putin, yang jelas-jelas memiliki rancangan imperialistik tidak hanya terhadap Ukraina, tapi juga terhadap seluruh kawasan,” ucap Albanese kepada wartawan.

    Kanada

    PM Kanada Justin Trudeau menegaskan negaranya akan mendukung Ukraina. Dia menyebut perjuangan Ukraina melawan Rusia sebagai pertahanan untuk demokrasi yang “penting bagi kita semua”.

    “Kanada akan terus mendukung Ukraina,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih, Rusia Bilang Begini

    Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih, Rusia Bilang Begini

    Moskow

    Rusia mengomentari cekcok yang terjadi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih. Moskow yang tampak senang dengan cekcok itu, menyebut Zelensky telah “menggigit tangan yang memberinya makan”.

    Dalam cekcok pada Jumat (28/2) waktu setempat, Zelensky terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance. Trump menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan “bertaruh dengan Perang Dunia III”, sedangkan Vance menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih”.

    “Saya pikir kebohongan terbesar Zelensky dari semua kebohongannya adalah pernyataannya di Gedung Putih bahwa rezim Kyiv pada tahun 2022 sendirian, tanpa dukungan,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (1/3/2025).

    Zakharova menyebut Trump dan Vance mampu “menahan diri” dengan tidak memukul Zelensky dalam cekcok di Ruang Oval yang disaksikan banyak wartawan dan terekam kamera tersebut.

    “Bagaimana Trump dan Vance menahan diri untuk tidak memukuli b******n itu adalah sebuah keajaiban dalam menahan diri,” sebutnya.

    Zakharova menyebut Zelensky “tidak menyenangkan dengan semua orang” dan Presiden Ukraina itu telah “menggigit tangan yang memberinya makan”.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Komentar juga disampaikan oleh Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga mantan Presiden Rusia. Medvedev menyebut Zelensky telah menerima “tamparan keras yang pantas” dari Trump di Ruang Oval.

    “Teguran keras yang brutal di Ruang Oval,” sebut Medvedev dalam komentarnya via Telegram.

    Medvedev dalam postingannya menghina Zelensky dan mengatakan Presiden Ukraina itu akhirnya diberitahu kebenaran secara langsung. “Rezim Kyiv bermain-main dengan Perang Dunia III,” katanya.

    Dia menyerukan agar bantuan militer untuk Ukraina dihentikan — hal yang sejak lama didesak oleh Moskow.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Cekcok di Gedung Putih, Trump Sebut Zelensky Tak Siap untuk Perdamaian

    Cekcok di Gedung Putih, Trump Sebut Zelensky Tak Siap untuk Perdamaian

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky “tidak siap untuk perdamaian” setelah keduanya cekcok dalam pertemuan di Gedung Putih. Trump menuduh Zelensky tidak menghormati AS dalam pertemuan tersebut.

    Pertemuan antara Trump dan Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2) waktu setempat awalnya berjalan baik, sebelum situasi memanas dan adu mulut terjadi antara kedua kepala negara. Wakil Presiden AS JD Vance, yang hadir dalam pertemuan itu, juga terlibat dalam cekcok tersebut.

    Dalam cekcok itu, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (1/3/2025), Trump menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” juga “bertaruh dengan Perang Dunia III”. Dia bahkan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Zelensky “sangat tidak menghormati negara ini”.

    “Kami melakukan pertemuan yang sangat berarti di Gedung Putih hari ini. Banyak hal yang dipelajari yang tidak akan pernah dipahami tanpa percakapan di bawah tekanan seperti itu. Sungguh menakjubkan apa yang keluar melalui emosi,” tulis Trump dalam pernyataan via media sosial, usai cekcok dengan Zelensky.

    Trump menyebut Zelensky tidak siap untuk perdamaian, dengan adanya keterlibatan AS dalam upaya mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    “Saya telah menetapkan bahwa Presiden Zelensky tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kita memberinya keuntungan besar dalam negosiasi. Saya tidak menginginkan keuntungan, saya menginginkan PERDAMAIAN,” tegas Trump dalam pernyataannya.

    “Dia tidak menghormati Amerika Serikat di Ruang Oval yang sangat berharga. Dia bisa kembali ketika dia siap untuk perdamaian,” ujar Trump.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Dalam pernyataan kepada wartawan sebelum terbang resort mewah Mar-a-Lago miliknya di Florida, Trump menegaskan dirinya menginginkan “gencatan senjata segera” antara Rusia dan Ukraina. Namun Trump mengakui ragu jika Zelensky siap untuk berdamai.

    “Saya menginginkan gencatan senjata sekarang,” ujarnya kepada wartawan, seperti dilansir AFP.

    Dalam cekcok di Gedung Putih, Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan “diplomasi” yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang berulang kali dilakukan Moskow selama bertahun-tahun di panggung global.

    Vance kemudian menuduh Zelensky “tidak tahu berterima kasih” terhadap dukungan AS, dan menyebutnya “kurang ajar”.

    Trump, dalam adu mulut yang disaksikan banyak wartawan itu, menyatakan dirinya “berada di tengah-tengah” dan tidak memihak Ukraina atau pun Rusia. Dia menuduh Zelensky menolak berdamai dengan Rusia, dan mencemooh “kebencian” Zelensky terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penghalang menuju perdamaian.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Zelensky Bilang Hormati Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

    Zelensky Bilang Hormati Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

    Washington DC

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya menghormati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan rakyat Amerika setelah cekcok terjadi dalam pertemuan di Gedung Putih. Zelensky meyakini bahwa hubungan dengan AS masih bisa diselamatkan meskipun cekcok terjadi.

    “Saya menghormati Presiden (Trump) dan saya menghormati rakyat Amerika,” kata Zelensky dalam wawancara dengan media terkemuka AS, Fox News, seperti dilansir AFP dan BBC, Sabtu (1/3/2025).

    Ketika ditanya apakah hubungan dengan Trump bisa diselamatkan usai cekcok terjadi, Zelensky menjawab: “Iya, tentu saja.”

    “Karena hubungan ini adalah lebih dari dua presiden,” katanya.

    Dia menekankan bahwa hal ini berkaitan dengan “hubungan historis” antara kedua negara, serta “hubungan kuat antara kedua bangsa”.

    “Itulah sebabnya saya mulai berterima kasih kepada rakyat Anda dari rakyat kami. Rakyat Anda telah membantu menyelamatkan rakyat kami,” ucapnya.

    Zelensky mengatakan dalam wawancara itu bahwa Ukraina dan Amerika “harus berada pada pihak yang sama” dalam melawan Rusia. menambahkan bahwa Ukraina sangat membutuhkan bantuan AS dalam perang melawan militer Rusia, yang memiliki lebih banyak pasukan dan persenjataan lebih baik.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Wawancara dengan Fox News ini dilakukan pada Jumat (28/2) malam, atau setelah Zelensky dan Trump terlibat adu mulut di Ruang Oval Gedung Putih.

    Zelensky menyebut perselisihan publik antara dirinya dan Trump, juga Wakil Presiden AS JD Vance, “tidak baik bagi kedua belah pihak”. Namun dia juga mengatakan bahwa Trump perlu memahami bahwa Ukraina tidak dapat mengubah sikapnya terhadap Rusia secara tiba-tiba.

    “Cekcok seperti ini tidak baik bagi kedua belah pihak. Saya sangat terbuka, tapi saya tidak bisa mengubah sikap Ukraina terhadap Rusia. Mereka adalah pembunuh,” kata Zelensky.

    Trump bersikeras mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang yang berlangsung selama tiga tahun terakhir. Tetapi, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan melakukan perundingan damai dengan Moskow hingga Kyiv memiliki jaminan keamanan terhadap serangan berikutnya.

    “Ini sangat sensitif bagi rakyat kami. Hanya gencatan senjata tanpa jaminan keamanan, hal ini sensitif bagi rakyat kami. Dan mereka hanya ingin mendengar bahwa Amerika berada di pihak kami, bahwa Amerika akan tetap bersama kami. Bukan dengan Rusia, tetapi dengan kami, Itu saja” sebut Zelensky.

    Pada akhir wawancara, Zelensky mengatakan: “Kami berterima kasih, dan menyesal atas hal ini,” Dia menambahkan bahwa Ukraina hanya ingin memiliki hubungan yang kuat dengan AS.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Adu Mulut Trump-Zelensky Kejutkan Pemimpin Dunia

    Perjanjian Mineral Batal Diteken Usai Trump-Zelensky Cekcok di Gedung Putih

    Washington DC

    Perjanjian mineral bagi-hasil antara Amerika Serikat (AS) dan Ukraina batal ditandatangani setelah cekcok terjadi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih, dengan disaksikan banyak wartawan.

    Dalam pertemuan luar biasa di Ruang Oval pada Jumat (28/2) waktu setempat, Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia, dengan Trump kemudian melontarkan serangan verbal terhadap Zelensky dengan menyebutnya “kurang ajar”.

    Trump dan Zelensky kemudian adu mulut, dengan suara Trump sempat meninggi dan bahkan berteriak saat berbicara dengan Presiden Ukraina tersebut. Cekcok antara kedua presiden ini terjadi di depan mata para wartawan yang meliput pertemuan keduanya di Ruang Oval Gedung Putih.

    Trump bersikeras menyebut Zelensky kalah dalam perang melawan Rusia, dengan berkata “orang-orang sekarat, Anda kekurangan pasukan”. Dia bahkan mengancam akan menarik dukungan AS untuk Ukraina.

    Zelensky, seperti dilansir Associated Press dan Bloomberg, Sabtu (1/3/2025), diminta meninggalkan Gedung Putih oleh para penasihat top Trump setelah keduanya terlibat cekcok. Zelensky juga langsung bergegas menuju ke kendaraan yang menunggunya dan meninggalkan Gedung Putih.

    Seremoni penandatanganan untuk perjanjian mineral itu, beserta konferensi pers, yang telah dijadwalkan batal digelar. Sejumlah pejabat AS, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa perjanjian mineral itu belum ditandatangani sebelum Zelensky meninggalkan Gedung Putih.

    Perjanjian itu akan memungkinkan AS mendapatkan akses lebih besar terhadap mineral tanah jarang di Ukraina. Trump sebelumnya menyebut perjanjian itu sebagai langkah penting untuk membalas dukungan AS kepada Ukraina selama perang berkecamuk.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Perjanjian yang dinegosiasikan dalam beberapa hari terakhir ini akan membuka kekayaan mineral Ukraina yang sangat besar kepada AS. Namun perjanjian ini tidak mencakup jaminan keamanan yang jelas dari AS untuk Ukraina, yang merupakan kekecewaan bagi Kyiv.

    Trump menyebut kehadiran orang Amerika dalam bisnis di Ukraina akan menjadi sebuah bentuk jaminan.

    Berapa nilai kesepakatan dalam perjanjian itu bagi AS tidak disebutkan secara pasti. Trump mengatakan dirinya memperkirakan akan memperoleh ratusan miliar dolar Amerika dari perjanjian itu.

    Zelensky sebelumnya menegaskan dirinya tidak akan menandatangani perjanjian yang akan membuat Ukraina terlilit utang selama beberapa generasi.

    Ukraina disebut akan menyumbangkan 50 persen dari “seluruh pendapatan yang diperoleh dari monetisasi di masa depan atas semua aset sumber daya alam milik pemerintah Ukraina” kepada dana rekonstruksi yang dimiliki dan dikelola bersama oleh AS dan Ukraina.

    Perjanjian itu tidak merinci bagaimana dana itu akan dibelanjakan, juga tidak mengidentifikasi aset spesifik yang dicakupnya, meskipun disebutkan bahwa dana tersebut akan mencakup simpanan mineral, minyak dan gas alam, serta infrastruktur seperti terminal gas dan pelabuhan.

    Lihat juga Video: Berdebat Panas, Trump Sebut Zelensky Berjudi dengan Perang Dunia III

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump-Zelensky Cekcok di Ruang Oval Gedung Putih, Apa yang Terjadi?

    Trump-Zelensky Cekcok di Ruang Oval Gedung Putih, Apa yang Terjadi?

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terlibat adu argumen “yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Ruang Oval, Gedung Putih, pada Jumat (28/02).

    Dalam pertemuan itu, Trump menuduh Zelensky “bertaruh dengan Perang Dunia III” dan “tidak tahu berterima kasih” kepada AS. Adapun Wakil Presiden AS, JD Vance, menyebut Zelensky “kurang ajar”.

    Beberapa wartawan BBC bersama sejumlah wartawan lainnya menyaksikan secara langsung kejadian itu di Ruang Oval, Gedung Putih.

    Hari itu dimulai dengan rutinitas ramah-tamah seperti yang biasa dilakukan Gedung Putih saat menyambut tamu kehormatan asing yang berkunjung.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Presiden AS Donald Trump di pintu Sayap Barat dengan barisan kehormatan. Kedua pemimpin lantas berjabat tangan dengan sopan.

    Kami berada di Ruang Oval sebagai bagian dari kelompok media dari Ukraina, menyaksikan formalitas yang terlatih dengan baik serta pembicaraan sopan selama sekitar setengah jam.

    Zelensky memberikan Trump sabuk juara petinju Ukraina, Oleksandr Usyk. Trump lalu memuji pakaian Zelensky.

    Nada ramah berubah menjadi suara-suara meninggi, mata melotot, dan lontaran cercaan. Semua itu terjadi di depan kamera TV dunia.

    Presiden dan wakil presiden AS mencaci maki Zelensky, menuduhnya tidak tahu berterima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden AS, JD Vance, memberi tahu Zelensky bahwa perang harus diakhiri melalui diplomasi.

    “Diplomasi macam apa?” tanya Zelensky.

    Vance kemudian berujar kepada bahwa Zelensky “kurang ajar” datang ke Ruang Oval dan menyampaikan pendapatnya di depan media Amerika.

    JD Vance lalu menuntut agar Zelensky berterima kasih kepada Trump atas kepemimpinannya.

    Para wartawan di ruangan itu menyaksikan rentetan kejadian itu dengan mulut ternganga.

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” kata Trump kepada Zelensky (Reuters)

    “Anda sudah cukup bicara. Anda tidak akan menang,” kata Trump kepada Zelensky. “Anda harus bersyukur. Anda tidak punya kartu.”

    “Saya tidak bermain kartu,” jawab Zelensky. “Saya sangat serius, Tuan Presiden. Saya presiden dalam keadaan perang.”

    “Anda bertaruh dengan Perang Dunia Ketiga,” jawab Trump. “Dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara, negara ini, yang telah mendukung Anda jauh lebih banyak daripada yang seharusnya.”

    JD Vance membalas: “Apakah Anda pernah mengucapkan ‘terima kasih’ selama pertemuan ini? Tidak.”

    Duta Besar Ukraina untuk AS menyaksikan rangkaian adegan itu sambil memegangi kepalanya sendiri.

    Suasana telah berubah total dan semuanya disaksikan semua wartawan di ruangan.

    Wartawan-wartawan AS berkomentar bahwa mereka belum pernah melihat kejadian seperti ini.

    “Situasi seperti ini tidak terbayangkan di Gedung Putih,” kata salah seorang wartawan kepada saya.

    Saat semua wartawan keluar dari Ruang Oval, banyak yang terdiam dalam keadaan terkejut.

    Di ruang pers di Gedung Putih, rekaman video kejadian itu diputar ulang. Seluruh wartawan yang tidak berada di Ruang Oval menyaksikan dengan tatapan tak percaya.

    Kebingungan pun terjadi. Ada pertanyaan apakah konferensi pers Trump dan Zelensky jadi digelar dan apakah kesepakatan yang sangat dinanti-nantikan antara AS dan Ukraina mengenai sumber daya mineral akan ditandatangani.

    Beberapa menit kemudian, Trump menulis di Truth Social bahwa Zelensky dapat “kembali ketika dia siap untuk perdamaian”.

    Konferensi pers dan upacara penandatanganan kesepakatan yang sedianya akan berlangsung di Ruang Timur Gedung Putih secara resmi dibatalkan.

    Wakil Presiden AS, JD Vance, menyebut Zelensky “kurang ajar” (EPA)

    Tak lama kemudian Zelensky melangkah keluar dari Gedung Putih dan masuk ke dalam kendaraan SUV yang sudah menunggu, sementara duta besarnya membuntutinya.

    Mereka menjauh saat dunia baru mulai mencerna momen yang luar biasa itu.

    Meskipun ada argumen yang kuat, kesepakatan mineral mungkin akan terjadi cepat atau lambat.

    Namun satu hal yang pasti: kunjungan Zelensky ini akan dikenang karena alasan yang sama sekali berbeda.

    Dunia melihat secara langsung bagaimana negosiasi antara AS dan Ukraina berlangsung: negosiasi itu sulit, emosional, dan menegangkan.

    Jelas bahwa ini adalah negosiasi yang sulit bagi kedua belah pihak.

    Hadiah sabuk petinju Ukraina Oleksandr Usyk tentu saja tidak menyelamatkan situasi.

    Setelah adu argumen di Gedung Putih ini, pertanyaannya sekarang adalah apa arti kejadian tersebut bagi perang di Ukraina dan bagaimana masa depan Zelensky.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump dan Zelensky Debat Panas soal Rusia di Gedung Putih

    Trump dan Zelensky Debat Panas soal Rusia di Gedung Putih

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berdebat secara terbuka di Gedung Putih, AS. Keduanya membahas perang Ukraina vs Rusia.

    Dilansir AFP, Sabtu (1/3/2025), Trump dan Zelensky duduk bersebelahan di Ruang Oval, Gedung Putih. Pertikaian ini terjadi setelah Trump mengatakan Ukraina harus ‘berkompromi’ dalam gencatan senjata dengan Rusia.

    “Anda tidak dapat melakukan kesepakatan apa pun tanpa kompromi. Jadi, tentu saja dia harus membuat beberapa kompromi, tetapi mudah-mudahan tidak sebesar yang dipikirkan sebagian orang,” kata Trump.

    Trump meminta Zelensky untuk lebih bersyukur. Trump mengatakan saat ini AS tengah berupaya ‘membuat kesepakatan’ dengan Rusia.

    “Anda tidak dalam posisi untuk mendikte apa yang akan kami rasakan,” kata Zelensky.

    Wakil Presiden AS JD Vance yang duduk di dekat Trump juga menyemprot Zelensky. Vance menyebut Zelensky tidak sopan.

    Namun, Zelensky menolak tegas usulan Trump. Baginya, tidak ada kompromi bagi Rusia, khususnya untuk Presiden Vladimir Putin.

    Zelensky menyebut Putin melakukan kejahatan perang. “Orang Rusia gila,” seru Zelensky.

    Trump mengecam kata-kata Zelensky. Menurut Trump, Zelensky sama sekali tidak menunjukan rasa terima kasih kepada AS yang selalu mencoba membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.

    “Anda mempertaruhkan nyawa jutaan orang,” kata Trump.

    “Anda mempertaruhkan Perang Dunia Ketiga, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara — negara ini,” sambung Trump.

    Percakapan ini terjadi di ruang terbuka. Banyak wartawan yang meliput debat panas antara Trump dan Zelensky.

    “Saya pikir Presiden Trump ada di pihak kami,” kata Zelenksy.

    Kebijakan baru Trump membuat sekutu-sekutu AS khawatir. AS mengakhiri dukungan penuh kepada Ukraina dalam perang melawan Rusia. Saat ini, posisi AS lebih sebagai mediator antara Putin dan Zelenksy.

    Trump mengatakan dirinya telah berbicara dengan Putin di banyak kesempatan. Komunikasi itu dilakukan via telepon pada awal Februari ini. Trump memberi tahu Zelensky bahwa gencatan senjata “cukup dekat”.

    Zelensky lalu memberi tahu Trump bahwa ia harus mengunjungi negaranya yang tengah dilanda perang. “Anda harus datang dan melihat,” singkat Zelensky.

    (isa/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Misi Pencarian Air di Bulan

    Misi Pencarian Air di Bulan

    Jakarta

    Misi pencarian air di bulan dimulai. NASA meluncurkan satelit seukuran mesin pencuci piring dari Florida, Amerika Serikat (AS), ke luar angkasa untuk mengidentifikasi lokasi air di permukaan bulan.

    Dirangkum detikcom dari Deutsche Welle (DW) Jumat (28/2/2025), peluncuran satelit itu dilakukan Rabu (26/2) untuk mengidentifikasi lokasi air di bulan. Terutama, di kawah-kawah yang selalu berada dalam bayangan di kutubnya.

    Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pengorbit Lunar Trailblazer milik NASA lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral. Pesawat ruang angkasa ini, yang dibangun oleh divisi luar angkasa Lockheed Martin, merupakan muatan sekunder di atas roket tersebut, dengan muatan utama berupa misi pendaratan bulan yang dipimpin oleh Intuitive Machines.

    Meskipun permukaan bulan sering dianggap gersang, pengukuran sebelumnya telah menemukan sejumlah air, bahkan di lokasi yang lebih hangat dan disinari matahari. Di tempat-tempat yang dingin dan selalu berada dalam bayangan di kutub Bulan, telah lama dihipotesiskan bahwa mungkin ada sejumlah besar es air.

    Lunar Trailblazer, dengan berat sekitar 200 kg dan lebar 3,5 m saat panel suryanya terbuka penuh, dikirim untuk memetakan dan menemukan air es tersebut di bagian permukaan Bulan.

    Potensi Air di Bulan dan Fungsinya

    Foto: Ilustrasi di bulan (NASA).

    Untuk eksplorasi bulan di masa depan, termasuk pangkalan bulan jangka panjang yang dikelola oleh astronaut, air Bulan akan menjadi sangat penting karena tidak hanya dapat diolah sebagai persediaan air minum, tetapi juga menjadi oksigen yang dapat dihirup dan bahan bakar hidrogen untuk roket.

    Dasar ratusan kawah di Kutub Selatan Bulan, misalnya, selalu berada dalam bayangan dan mungkin menyimpan bongkahan es. Sebagian air juga mungkin terkunci di dalam pecahan batu dan debu di permukaan Bulan.

    Lunar Trailblazer dijadwalkan akan melakukan serangkaian penerbangan lintas bulan dan orbit melingkar selama beberapa Bulan untuk memposisikan dirinya guna memetakan permukaan secara terperinci.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Kendaraan ini pada akhirnya akan mengorbit pada ketinggian sekitar 100 km dan mengumpulkan gambar beresolusi tinggi dari area yang ditargetkan untuk menentukan bentuk, distribusi, dan kelimpahan air serta untuk lebih memahami siklus air bulan.

    “Kami melihat air dalam jumlah yang kecil di bagian Bulan yang terkena sinar matahari, dan menurut kami itu misterius,” kata ilmuwan planet Bethany Ehlmann, kepala penyelidik misi dan Direktur Keck Institute for Space Studies di Caltech.

    Ia juga menambahkan, “yang paling menarik adalah potensi es dalam jumlah besar di bagian kutub bulan yang selalu berada dalam bayangan. Lunar Trailblazer akan membantu mengungkap jumlah es yang ada.”

    Lokasi seperti itu dapat menjadi sumber daya bagi penjelajah bulan di masa mendatang.

    “Memahami ke mana penjelajah akan berkendara atau astronaut akan berjalan untuk memeriksa endapan untuk sains dan penggunaan sumber daya di masa mendatang akan bermanfaat bagi semua misi pendaratan di masa mendatang,” tambah Ehlmann.

    Jumlah Air di Bulan Diperkirakan Capai Ratusan Juta Ton

    Foto: Ilustrasi air (Dok. Shutterstock).

    Dua instrumen Lunar Trailblazer akan melakukan pengukuran dari orbit secara bersamaan. Lunar Thermal Mapper (LTM) akan memetakan dan mengukur suhu permukaan Bulan, sementara High-resolution Volatiles and Minerals Moon Mapper (HVM3) akan mengamati permukaan bulan untuk mencari pola cahaya yang dipancarkan oleh air.

    “Kami yakin bahwa pergerakan air di Bulan kemungkinan besar didorong oleh suhu permukaan. Dengan menggabungkan data dari HVM3 dan LTM, kami bisa memahami hubungan ini lebih baik,” jelas ilmuwan planet Universitas Oxford, Tristram Warren, yang juga bekerja mengembangkan instrumen LTM.

    Air di Bulan diperkirakan berasal dari beberapa sumber potensial. Salah satu kemungkinannya adalah angin matahari, yang merupakan partikel bermuatan dari Matahari, dapat bereaksi dengan mineral Bulan untuk menciptakan air.

    Sumber lainnya mungkin adalah komet atau meteorit, yang mungkin telah mengirimkan air ke Bulan selama miliaran tahun. Jumlah pasti air bulan masih belum pasti, tetapi jumlahnya mungkin ratusan juta ton.

    “Selain untuk eksplorasi manusia, air bulan juga sangat menarik secara ilmiah. Bulan telah mengorbit dekat Bumi hampir sejak Bumi terbentuk. Jadi, memahami asal-usul air di bulan dapat membantu kita memahami asal-usul air di Bumi,” kata Warren.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Malaysia-Singapura Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025 Jatuh Pada 2 Maret

    Malaysia-Singapura Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025 Jatuh Pada 2 Maret

    Kuala Lumpur

    Negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia dan Singapura menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 2 Maret 2025. Artinya, umat Muslim di Malaysia dan Singapura mulai berpuasa pada hari Minggu.

    Dilansir dari News Straits Times, Jumat (28/2/2025), proses penampakan hilal Ramadan berlangsung malam ini di 29 lokasi di Malaysia. Di antaranya di Pontian Kecil, Johor dan Kompleks Falak Al-Khawarizmi, Kampung Balik Batu, Tanjung Bidara di Melaka, Kompleks Baitul Hilal Telok Kemang, Port Dickson, Negri Sembilan; Bukit Melawati, Kuala Selangor; Bukit Jugra, Banting, Kuala Langat dan observatorium Selangor, Sabak Bernam di Selangor.

    Sementara itu, otoritas Singapura mencatat pada Jumat malam, bulan berada pada jarak sudut 5,1 derajat dengan ketinggian 4,3 derajat. Perhitungan ini tidak memenuhi kriteria imkanur rukyah sebagaimana disepakati oleh negara-negara anggota MABIMS (Brunei, Malaysia, Indonesia, dan Singapura).

    Mufti Singapura, Nazirudin Mohd Nasir, mengatakan bulan sabit Ramadan kemungkinan tidak akan terlihat di atas cakrawala Singapura saat matahari terbenam pada Jumat malam. Diketahui, Bulan Ramadan dimulai dengan penampakan bulan baru berdasarkan kalender Islam, setelah itu otoritas agama akan menyatakan Ramadan dimulai.

    “Saya senang mengumumkan bahwa hari pertama puasa di bulan Ramadan jatuh pada lusa, Ahad, 2 Maret 2025,” imbuh Nazirudin.

    Brunei Darussalam juga menetapkan 1 Ramadan pada Minggu, 2 Maret 2025. Dengan begitu, terjadi perbedaan awal puasa di Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei.

    “Saya ingin menambahkan bahwa meskipun Singapura dengan Brunei sama-sama negara MABIMS, kita ada semacam himpunan per kementerian agama di Asia Tenggara disingkat MABIMS, ini kita agak berbeda dengan Brunei Darussalam dan Singapura, bahwa puasa mereka itu mulai pada tanggal 2,” ujar Nazaruddin dalam konferensi pers sidang isbat di Kantor Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    (isa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Sama dengan Indonesia, Saudi Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Pada 1 Maret 2025

    Riyadh

    Arab Saudi telah mengumumkan 1 Ramadan 1446 H. Saudi menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.

    Dilansir dari Al Arabiya News, Jumat (28/2/2025), penetapan 1 Ramadan ini terjadi setelah bulan sabit Ramadan terlihat di Saudi.

    Di Arab Saudi, jam kerja karyawan swasta biasanya akan dikurangi. Begitu pula dengan jam belajar pelajar di sekolah juga disesuaikan.

    Dengan penetapan ini, awal puasa di Saudi dan Indonesia tak memiliki perbedaan. Untuk Indonesia, penetapan 1 Ramadan diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    “Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah,” kata Nasaruddin Umar.

    Nasaruddin mengatakan posisi hilal telah memenuhi syarat sebagaimana kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Berdasarkan kesepakatan MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

    “Ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat, di Aceh,” ujarnya.

    (isa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu