Category: Detik.com Internasional

  • Wabah Penyakit Misterius Baru Muncul di Kongo

    Wabah Penyakit Misterius Baru Muncul di Kongo

    Jakarta

    Wabah serupa terjadi di September 2024, yang saat itu disebut “Penyakit X”, sebelum diidentifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai gabungan dari beberapa penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh malaria dan malnutrisi.

    Wabah baru ini bisa saja disebabkan oleh patogen yang sama, namun dibutuhkan waktu untuk menentukan dengan tepat apa penyebabnya.

    Kontaminasi racun juga dianggap salah satu penyebabnya.

    Bagaimana situasi saat ini di Kongo?

    Lebih dari 1.000 kasus telah dilaporkan di Provinsi Equateur, Kongo dan 141 kasus lainnya telah dilaporkan di zona kesehatan kota Basankusu. Sebelumnya, wabah terjadi pada awal Februari, dengan 158 kasus dan 58 kematian.

    Di bulan Januari, desa Bolamba melaporkan 12 kasus dengan delapan kematian.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Apa hasil tes awal penyakit?

    Otoritas kesehatan di Kongo dan para ahli WHO sedang melakukan investigasi untuk menentukan penyebab penyakit dan kematian.

    Tes laboratorium awal mengesampingkan penyakit Ebola dan Marburg. Setengah dari mereka yang dites dinyatakan positif mengidap malaria.

    “Kami tidak terlalu puas dengan pengambilan sampel, jadi kami telah mengirim dua ahli epidemiologi WHO ke sana,” kata Margaret Harris, juru bicara WHO, kepada DW News.

    “Mereka ada di sana sekarang dan turut mengawasi pengambilan sampel untuk membawanya kembali ke laboratorium di [ibu kota Kongo] Kinshasa.”

    Pengujian lebih lanjut dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan meningitis dan potensi kontaminasi racun.

    Direktur keadaan darurat WHO, Mike Ryan, bersama dengan otoritas kesehatan setempat, mendukung faktor terakhir, kontaminasi racun, sebagai penyebabnya.

    “Sepertinya kami mendeteksi gejala keracunan,” kata Ryan kepada para wartawan.

    Apakah para pihak berwenang mengetahui penyebab wabah ini?

    Penyebab penyakit ini – masih belum diketahui. Juga apakah penyakit-penyakit di berbagai daerah saling berhubungan, belum jelas.

    Laporan awal menunjukkan, kasus pertama terjadi pada sekelompok anak-anak yang mungkin telah memakan kelelawar, meskipun kejadian ini belum dikonfirmasi sebagai penyebab wabah.

    Kelelawar dikenal sebagai reservoir virus dan patogen penyebab penyakit lainnya. Pakar kesehatan global merekomendasikan agar menghindari kontak dengan hewan yang mati.

    Kedua desa dimana wabah terjadi yakni Basankusu dan Bolomba, terpisah jarak 186 kilometer, dan masih belum jelas apakah wabah di kedua desa tersebut memiliki penyebab yang sama.

    Apa saja gejala penyakit misterius ini?

    Informasi terbaru dari WHO menyebutkan, penyakit ini disertai dengan banyak gejala, termasuk demam, sakit kepala, menggigil, berkeringat, kaku di bagian leher, nyeri otot, nyeri sendi dan badan, batuk, muntah, dan diare.

    Banyaknya gejala yang ditunjukkan, berpotensi untuk meluaskan diagnosa penyakit misterius ini.

    Karena itu diperlukan analisis sampel biologis dari pasien untuk menentukan secara akurat penyebab penyakit ini.

    Beberapa ahli kesehatan menduga, penyakit misterius ini kemungkinan disebabkan oleh kompilasi dari beberapa patogen.

    Ditemukannya malaria pada satu dari dua kasus,menjadi informasi penting bagi otoritas kesehatan, tetapi penambahan pengambilan sampel dan analisis lebih lanjut oleh otoritas WHO dengan tim lokal akan membantu mempersempit spektrum pencarian penyebabnya.

    “Tes tidak pernah 100% akurat, dan dengan peningkatan pengujian, kita akan dapat mengonfirmasi patogen penyebabnya dalam beberapa sampel tersebut,” kata Michael Head, seorang ahli epidemiologi di University of Southampton, Inggris.

    Mungkinkah penyakit ini menyebar luas?

    Infrastruktur kesehatan di Kongo terbatas, dan terdapat kekhawatiran penyakit ini akan menyebar luas. Seperti halnya infeksi saluran pernapasan akibat malaria yang mewabah di tahun 2024, malnutrisi dan kondisi lain yang telah ada sebelumnya dapat meningkatkan angka kematian.

    Otoritas kesehatan setempat telah menangani wabah Mpox dan Ebola dalam beberapa tahun terakhir. Epidemiolog Head menyarankan, untuk mengimbangi tantangan infrastruktur kesehatan dengan pengalaman para otoritas kesehatan dalam menangani epidemi penyakit menular.

    Jika patogen yang belum dikenal sebelumnya, kemudian diidentifikasi sebagai penyebab wabah, otoritas kesehatan perlu meningkatkan langkah-langkah untuk menahan penyebaran penyakit dan mengidentifikasi metode penularannya.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Ungkap Anggota ISIS Pelaku Bom Kabul Telah Ditangkap

    Trump Ungkap Anggota ISIS Pelaku Bom Kabul Telah Ditangkap

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa seorang anggota ISIS yang diduga bertanggung jawab atas bom bunuh diri tahun 2021 di luar bandara Kabul, Afghanistan, telah ditangkap.

    Ledakan bom itu terjadi saat penarikan mundur militer AS dari Afghanistan. Pelaku meledakkan bahan peledak di tengah kerumunan orang saat mereka mencoba melarikan diri dari Afghanistan pada tanggal 26 Agustus 2021.

    Ledakan tersebut menewaskan sekitar 170 warga Afghanistan dan 13 tentara AS yang mengamankan perimeter.

    Pada bulan April 2023, Gedung Putih mengumumkan bahwa seorang anggota ISIS yang terlibat dalam merencanakan serangan tersebut telah tewas dalam sebuah operasi oleh pemerintah Taliban di Afghanistan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/3/2025), pada hari Selasa (4/3) waktu setempat, dalam pidato pertamanya di Kongres sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua, Trump mengumumkan bahwa Pakistan telah membantu penangkapan “teroris utama yang bertanggung jawab atas kekejaman itu.”

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Dan dia sekarang sedang dalam perjalanan ke sini untuk menghadapi pedang keadilan Amerika yang cepat,” katanya, menyindir pendahulunya, mantan presiden Joe Biden yang disebutnya “lalai dalam penarikan pasukan dari Afghanistan yang membawa bencana dan tidak kompeten.”

    Trump pun berterima kasih kepada Pakistan “atas bantuannya dalam menangkap monster ini”, tetapi tidak memberikan rincian tentang tersangka atau operasi penangkapan.

    Sebuah laporan oleh platform berita AS, Axios mengidentifikasi tersangka sebagai Mohammad Sharifullah, yang juga dikenal sebagai Jafar, seorang pemimpin cabang ISIS di Afghanistan dan Pakistan.

    Mengutip dua pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Axios mengatakan Sharifullah sedang dalam proses diekstradisi dari Pakistan ke Amerika Serikat dan diperkirakan akan tiba pada hari Rabu (5/3) waktu setempat.

    Lihat juga video: Bom Meledak di Dekat Bandara Militer Kabul

  • Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, 12 Orang Tewas Termasuk 7 Anak

    Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, 12 Orang Tewas Termasuk 7 Anak

    Islamabad

    Ledakan bom bunuh diri mengguncang wilayah Pakistan bagian barat laut. Sedikitnya 12 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, tewas akibat ledakan tersebut.

    Kepolisian dan dinas penyelamat setempat, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/3/2025), sepasang pengebom bunuh diri yang mengendarai dua kendaraan berisi peledak, mengarahkan kendaraan itu ke sebuah instalasi keamanan setempat pada Selasa (4/3) waktu setempat.

    Ledakan tersebut, menurut seorang pejabat militer setempat, merobohkan atap sebuah masjid yang ada di dekat lokasi ledakan, yang mengguncang sesaat setelah warga setempat berbuka puasa dan pasar lokal dipenuhi pembeli.

    Pejabat militer itu mengatakan bahwa lebih banyak militan yang berusaha masuk ke dalam fasilitas militer tersebut usai ledakan mengguncang. Namun upaya mereka digagalkan oleh pasukan keamanan Pakistan yang ada di lokasi.

    Enam militan, sebut pejabat militer itu, tewas saat baku tembak terjadi usai ledakan mengguncang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Juru bicara Rumah Sakit Bannu, Muhammad Nauman, mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dan sekitar 30 orang lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut. Nauman menambahkan bahwa semua korban tewas merupakan warga sipil, yang terjebak di bawah bangunan dan tembok yang runtuh karena ledakan itu.

    Sedikitnya tujuh anak termasuk di antara korban tewas dalam ledakan tersebut.

    Layanan penyelamat 1122 mengatakan pihaknya sedang mencari lebih banyak korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh. Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan warga menyisir reruntuhan bangunan dan membersihkan logam yang ringsek di tengah reruntuhan.

    Lihat juga Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, mengecam serangan tersebut. “Ambisi jahat musuh-musuh Pakistan tidak akan pernah berhasil,” tegasya.

    Belum jelas siapa yang berada di balik ledakan tersebut.

    Beberapa tahun terakhir, serangan yang didalangi kelompok militan Islam Taliban Pakistan (TTP) semakin meningkat terhadap polisi dan militer negara tersebut, terutama di daerah dekat perbatasan Afghanistan.

    Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, mengecam ledakan yang terjadi di wilayahnya tersebut, dan mengatakan dirinya telah meminta laporan dari para pejabat senior kepolisian setempat mengenai ledakan itu.

    Lihat juga Video: Bom Bunuh diri di Ponpes Pakistan, 6 Orang Tewas Termasuk Ulama Taliban

  • AS Setop Bantuan Militer, Zelensky Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump

    AS Setop Bantuan Militer, Zelensky Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump

    Kyiv

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya ingin “memperbaiki” hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Zelensky mengatakan Kyiv akan bekerja sama di bawah “kepemimpinan kuat” Trump dalam mewujudkan perdamaian abadi di Ukraina.

    Dalam komentar publik pertamanya sejak Trump menghentikan pengiriman bantuan militer AS ke Ukraina, seperti dilansir AFP, Rabu (5/3/2025), Zelensky menyerukan “gencatan senjata” di laut dan di udara sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang yang berkecamuk selama tiga tahun terakhir.

    “Ukraina siap untuk datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk membawa perdamaian abadi semakin dekat,” kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial X pada Selasa (4/3) waktu setempat.

    “Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain warga Ukraina. Saya dan tim siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mewujudkan perdamaian yang bertahan lama,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Zelensky menyatakan Ukraina siap untuk menyetujui “gencatan senjata di udara — larangan rudal, drone jarak jauh, bom energi, dan infrastruktur sipil lainnya — dan gencatan senjata segera di laut, jika Rusia mau melakukan hal yang sama”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Zelensky terlibat adu mulut dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance mengenai sikap Washington terhadap perang Ukraina dalam perdebatan di Ruang Oval Gedung Putih pada Jumat (28/2) lalu.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Perselisihan itu menjadi puncak ketegangan antara kedua pemimpin dalam beberapa pekan terakhir, setelah Trump menyebut Zelensky sebagai “diktator” dan Presiden Ukraina itu mengkritik sang Presiden AS diselimuti “disinformasi” Rusia.

    “Pertemuan kami di Washington, di Gedung Putih pada Jumat (28/2), tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sangat disayangkan hal itu berakhir seperti ini. Ini adalah waktu untuk memperbaikinya. Kami ingin kerja sama dan komunikasi di masa depan bersifat konstruktif,” kata Zelensky dalam pernyataan via media sosial X.

    Dia juga mengatakan bahwa Kyiv siap menandatangani kesepakatan yang memberikan akses istimewa kepada AS terhadap sumber daya alam dan mineral Ukraina “kapan saja dan dalam format apa pun yang sesuai”.

    Kesepakatan itu seharusnya ditandatangani di Washington pekan lalu sebelum Zelensky diusir dari Gedung Putih usai cekcok dengan Trump di depan publik.

    Lihat juga Video: Zelensky Yakin AS Tak Akan Hentikan Bantuan Perang

  • Trump Ungkap Anggota ISIS Pelaku Bom Kabul Telah Ditangkap

    Trump Cetak Rekor Pidato Terlama di Kongres AS

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato terlama yang pernah disampaikan oleh presiden AS mana pun dalam sidang Kongres pada Selasa (4/3) waktu setempat. Pidato Trump ini mencetak rekor baru untuk pidato terlama mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang mantan Presiden Bill Clinton.

    Trump, seperti dilansir AFP dan Associated Press, Rabu (5/3/2025), menyampaikan pidato membahas berbagai isu dengan durasi mencapai lebih dari 1 jam 40 menit di hadapan para anggota Kongres AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

    Laporan CBS News menyebut durasi itu mencakup jeda untuk tepuk tangan dan reaksi-reaksi lainnya.

    Pidato Trump ini mengalahkan rekor Clinton yang menyampaikan pidato kenegaraan, atau State of the Union, dengan durasi mencapai 1 jam 28 menit tahun 2000, atau 25 tahun lalu.

    Data ini didasarkan pada American Presidency Project pada Universitas California di Santa Barbara, yang telah mencatat durasi pidato Presiden AS sejak era Presiden Lyndon B Johnson tahun 1964 silam.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Pidato Trump pekan ini secara teknis bukan pidato kenegaraan karena dia baru menjabat kembali sejak enam pekan lalu. Namun durasi pidatonya memecahkan rekor sebagai pidato terlama yang pernah disampaikan dalam sidang gabungan Kongres AS.

    Pidato dalam sidang gabungan Kongres AS ini merupakan pidato pertama yang disampaikan Trump sejak kembali ke Gedung Putih pada pertengahan Januari lalu.

    Dalam pidatonya, menurut CBS News, Trump menegaskan bahwa “Amerika telah kembali” sambil membanggakan tindakan-tindakan yang diambilnya selama enam minggu pertama masa jabatan keduanya.

    Tonton juga Video Geramnya Trump Gegara Zelensky Bilang Perang Ukraina Bakal Panjang

    Trump, dalam pidatonya, menyoroti rentetan perintah eksekutif yang diterbitkan dirinya dan memaparkan visi tentang bagaimana Kongres seharusnya mulai melaksanakan agenda legislatif yang luas. Dia juga memuji kinerja Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) atas pemangkasan drastis yang dilakukan di seluruh cabang eksekutif.

    Selama berpidato, Trump menuai tepuk tangan meriah dari para politisi Partai Republik, dan dicemooh oleh Partai Demokrat. Bahkan salah satu anggota Kongres dari Partai Demokrat harus dikawal keluar ruangan karena mengganggu pidato Trump.

    Beberapa anggota Kongres lainnya dari Partai Demokrat melakukan walkout dari ruang sidang saat pidato Trump berlangsung, sedangkan yang lain melakukan protes diam-diam dengan membawa poster bertuliskan kecaman mereka.

    Trump mengakhiri pidatonya dengan mengatakan: “Rekan-rekan Amerika saya, bersiaplah untuk masa depan yang luar biasa karena era keemasan Amerika baru saja dimulai. Ini tidak akan seperti yang pernah disaksikan sebelumnya. Terima kasih, Tuhan memberkati Anda, dan Tuhan memberkati Amerika.”

    Tonton juga Video Geramnya Trump Gegara Zelensky Bilang Perang Ukraina Bakal Panjang

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Drone AS Hilang Kontak Dekat Yaman, Ditembak Houthi?

    Drone AS Hilang Kontak Dekat Yaman, Ditembak Houthi?

    Sanaa

    Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) kehilangan kontak dengan sebuah drone MQ-9 Reaper yang beroperasi di atas perairan Laut Merah, dekat Yaman, pekan ini. Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim telah menembak jatuh drone AS jenis tersebut.

    Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (5/3/2025), mengatakan bahwa drone MQ-9 itu sedang melakukan operasi untuk mendukung Operasi Poseidon Archer, yang mengacu pada upaya militer AS yang menargetkan Houthi.

    “Kami secara aktif menilai insiden tersebut untuk menentukan penyebabnya dan menetapkan langkah selanjutnya,” ucap pejabat pertahanan AS tersebut.

    Houthi, dalam pernyataan terpisah pada Selasa (4/3), mengklaim mereka telah menembak jatuh drone MQ-9 yang terdeteksi mengudara di atas wilayah Hodeidah, Yaman. Houthi menyebut drone itu menjalankan “misi permusuhan”.

    Diklaim juga oleh Houthi bahwa drone MQ-9 yang ditembak jatuh itu merupakan drone AS ke-15 yang dijatuhkan sejak awal perang Gaza berkecamuk tahun 2023.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Klaim Houthi itu belum bisa diverifikasi kebenarannya secara independen. AS juga belum memberikan tanggapannya.

    Sebelumnya pada hari yang sama, Washington kembali menetapkan kelompok Houthi yang didukung Iran sebagai organisasi teroris asing (FTO). Langkah ini sejalan dengan arahan dari Presiden Donald Trump pada Januari lalu.

    Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, melancarkan rentetan serangan rudal dan drone terhadap Israel sejak perang Gaza berkecamuk pada Oktober 2023.

    Kelompok itu juga berulang kali menargetkan kapal dan jet militer AS serta kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden, jalur perairan utama bagi perdagangan global. Houthi mengklaim serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

    Bulan lalu, Houthi meluncurkan rudal permukaan-ke-udara (SAM) ke sebuah jet tempur AS dan drone MQ-9 Reaper lainnya. Namun tembakan itu meleset dan tidak mengenai keduanya.

    Tonton juga Video: Houthi Tepati Janji, Bebaskan Awak Kapal Galaxy Leader

  • Parah! Anggota Parlemen Serbia Lempar Granat Asap di Ruang Sidang

    Parah! Anggota Parlemen Serbia Lempar Granat Asap di Ruang Sidang

    Belgrade

    Sidang parlemen Serbia diwarnai kekacauan setelah para anggota parlemen dari kubu oposisi melemparkan sejumlah granat asap di dalam ruang sidang parlemen. Hal ini memicu kekacauan hingga salah satu satu legislator mengalami stroke.

    Aksi melemparkan granat asap itu, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/3/2026), dimaksudkan kubu oposisi sebagai protes terhadap pemerintah Serbia dan untuk mendukung para mahasiswa yang berunjuk rasa di negara tersebut.

    Unjuk rasa yang dipimpin mahasiswa selama empat bulan terakhir telah menarik perhatian lapisan masyarakat lainnya, seperti para guru, petani dan pihak-pihak lainnya. Unjuk rasa ini dipicu oleh kematian 15 orang dalam insiden runtuhnya atap stasiun kereta setempat.

    Aksi protes mahasiswa ini dianggap sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic, yang berkuasa selama satu dekade terakhir. Banyak pihak mengecam praktik korupsi yang merajalela dan tidak kompetennya pemerintahan Vucic.

    Dalam sidang parlemen pada Selasa (4/3) waktu setempat, setelah koalisi berkuasa yang dipimpin Partai Progresif Serbia (SNS) menyetujui agenda pemerintah, sejumlah politisi oposisi tiba-tiba berlari dari kursi mereka menuju ke kursi ketua parlemen dan terlibat bentrok dengan para petugas keamanan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Para politisi oposisi lainnya melemparkan granat asap dan menggunakan semprotan merica di dalam ruang sidang parlemen.

    Situasi kacau ini terekam kamera wartawan, dengan siaran langsung televisi Serbia menunjukkan kepulan asap berwarna hitam dan merah muda mengepul di dalam ruang sidang parlemen. Ruang sidang parlemen Serbia sebelumnya pernah menjadi arena perkelahian para anggotanya.

    Ketua parlemen Serbia melaporkan tiga anggota parlemen luka-luka dalam kekacauan itu, dan satu anggota parlemen lainnya, Jasmina Obradovic dari Partai SNS, mengalami stroke dan kini dirawat di rumah sakit.

    Menteri Kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar, dalam pernyataan terpisah menyebut Obradovic dalam kondisi serius di rumah sakit.

    Saat sidang dilanjutkan, para politisi dari koalisi berkuasa berdebat, sedangkan para politisi dari oposisi bersiul dan meniup terompet.

    Para politisi oposisi juga memegang poster bertuliskan “mogok massal” dan “keadilan bagi mereka yang terbunuh”, yang merujuk pada korban tewas dalam insiden atap stasiun runtuh di kota Novi Sad pada November lalu.

    Di luar gedung parlemen, ratusan demonstran berdiri dalam diam untuk menghormati para korban tewas. Pemimpin unjuk rasa menyerukan aksi protes besar-besaran di ibu kota Belgrade pada 15 Maret mendatang.

    Menanggapi insiden itu, Presiden Vucic menegaskan otoritas terkait akan meminta pertanggungjawaban semua deputi yang terlibat dalam perselisihan itu, yang disebutnya sebagai “hooliganisme”.

    Berdasarkan undang-undang Serbia, para anggota parlemen menikmati kekebalan dari penuntutan pidana, namun bisa kehilangan kekebalan itu jika mereka melakukan tindak kejahatan serius.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kenapa Trump Musuhi Eropa dan Sekutu Lama?

    Kenapa Trump Musuhi Eropa dan Sekutu Lama?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat secara terang-terangan melecehkan sekutu lama di Eropa dan Ukraina, ketika pada saat yang sama melunak kepada Rusia. Skenario yang terasa mustahil di masa lalu itu kini menjadi tontonan siaran langsung di bawah pemerintahan Donald Trump di Gedung Putih.

    Lantas, mau dibawa ke mana arah kebijakan luar negeri AS di masa depan?

    Amerika Serikat sejatinya telah berjanji melindungi Ukraina, sejak Kyiv mengembalikan senjata nuklir kepada Rusia pada Desember tiga puluh tahun silam, dengan janji mendapat jaminan keamanan dari Moskow dan Washington.

    Pun sejak invasi Rusia tahun 2021, AS menjadi pemasok terbesar perlengkapan perang bagi Ukraina. Namun usai percekcokan terbuka antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksyy di Gedung Putih, Jumat (28/2) silam, AS menghentikan semua pengiriman senjata ke sekutu dekatnya itu.

    Sikap Trump mengingkari perjanjian lama dan solidaritas transatlantik sebabnya diyakini dapat menggeser keseimbangan geopolitik global. Bagi Eropa dan Ukraina, ketidakpastian ini menuntut kesiapan untuk menghadapi kemungkinan bahwa Washington tak lagi bisa diandalkan sebagai sekutu utama.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Enam pekan masa jabatan Trump kian jelas mengindikaskan arah kebijakan diplomasi untuk empat tahun ke depan. Di bawah pemerintahannya, AS bersedia mengorbankan Ukraina demi mendekat kepada Rusia. Alih-alih melibatkan sekutu lama, Trump justru mengambil sikap permusuhan terhadap Eropa.

    “Uni Eropa diciptakan untuk mengacaukan AS,” kata Trump pada Rabu (26/2) lalu. Pada hari Jumat, dia dan wakilnya JD Vance mendamprat Volodymyr Zelensky dalam siaran langsung di televisi. Padahal, presiden Ukraina sebenarnya datang untuk menyegel perjanjian bahan mentah seperti yang diminta AS. Ketika Zelensky menuntut jaminan keamanan yang lebih solid, dia dianggap “tidak berterimakasih” dan “menghina rakyat AS” oleh Trump dan Vance.

    Trump akhiri aliansi Barat?

    Sejarawan Jerman Norbert Frei, yang mengepalai Pusat Jena untuk Sejarah Abad ke-20 di Universitas Jena, melihat ini sebagai akhir dari tatanan dunia setelah Perang Dunia Kedua dan titik balik sejarah dalam skala runtuhnya Uni Soviet.

    “Tujuannya jelas, yakni dominasi tiga serangkai global dengan Donald Trump, Xi Jinping, dan Vladimir Putin,” kata Frei di stasiun radio publik Deutschlandfunk. “Yang tidak mau diakui Trump sekarang adalah bahwa AS sebagai adidaya sedang merosot. Dan Trump sedang menyingkirkan satu-satunya sekutu sejati, yaitu Eropa. Dan Eropa ini sekarang benar-benar berdiri sendiri.”

    Sebab itu pula, Eropa melangsungkan konsultasi diplomatik untuk menemukan jawaban bersama, yang pertama di London, kemudian pada pertemuan puncak khusus Uni Eropa di Brussels. “Saya berharap mereka menyadari bahwa kita tengah menyaksikan perubahan arah yang jelas dalam politik dunia,” kata Mikhail Alexseev, ilmuwan politik di Universitas Negeri San Diego di California, menjelang diskusi tersebut.

    “Insiden di Ruang Oval bukan sekadar pertikaian antara dua pemimpin. Ini menandakan perubahan besar orientasi AS dari Eropa. Kita tidak bisa lagi menganggap remeh jaminan keamanan AS, tidak hanya untuk Ukraina tetapi mungkin juga untuk NATO,” kata Alexseev kepada DW.

    “Keretakan besar tidak dapat dikenali”

    Setahun yang lalu, Trump meminta Eropa untuk menginvestasikan hingga lima persen anggaran belanja nasional untuk pertahanan di masa depan.

    Laura von Daniels, kepala kelompok penelitian Amerika di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan, SWP, di Berlin, juga menunjukkan ketidakpastian besar di bidang keamanan. Namun begitu, dia juga menepis dugaan keretakan besar dalam hubungan transatlantik.

    “Saya yakin ini akan menjadi situasi yang sulit, dan Trump siap merugikan kepentingan Uni Eropa. Baik dalam hal kebijakan keamanan maupun kebijakan ekonomi, misalnya dengan tarif hukuman. Namun, dia juga tidak berkepentingan untuk menceraikan Eropa dalam semalam.”

    Von Daniels menunjuk pada rencana kebijakan ekonomi Trump, dia mengincar Eropa sebagai pasar untuk menjual gas alam cair, LNG. Oleh karena itu, tekanan ekonomi kemungkinan akan terus meningkat. “Tarif baja dan aluminium akan diberlakukan pada 12 Maret,” kata von Daniels. Pada musim semi dan panas, Eropa harus menghadapi tarif lebih besar – misalnya pada mobil.

    Dengan langkah ini, Trump ingin menyeimbangkan neraca perdagangan antara UE dan AS. Menurut data AS, pada tahun 2024 AS telah membeli barang dan jasa dari Eropa senilai hampir satu triliun euro lebih banyak daripada sebaliknya.

    Secara keseluruhan, hubungan transatlantik cukup berguna bagi Trump, kata pakar SWP: “Pertanyaannya tentu saja dibenarkan apakah dia akan terus mengidentifikasikan diri sebagai aliansi Barat.”

    Gabriel: Trump Ingin Melemahkan Eropa

    Mantan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel, menilai pemerintahan AS di bawah Donald Trump tidak lagi menganggap Eropa sebagai mitra strategis. Dalam wawancara dengan harian Augsburger Allgemeine, Gabriel menuduh Trump tidak memahami atau menghargai Eropa.

    “Pandangan dunianya bertolak belakang dengan visi kerja sama internasional yang dianut Eropa. Saya yakin dia ingin melemahkan atau bahkan menghancurkan Eropa, karena kita sebenarnya cukup kuat jika bersatu dan itu mengganggunya,” ujar Gabriel.

    “Yalta 2.0”: Trump dan Putin Atur Ulang Dunia?

    Gabriel juga menyoroti rencana pembicaraan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai kemungkinan mengakhiri perang di Ukraina. Dia membandingkan situasi ini dengan Konferensi Yalta 1945, ketika AS, Uni Soviet, dan Inggris membagi wilayah pengaruh di Eropa usai Perang Dunia II.

    “Trump membayangkan semacam ‘Yalta 2.0’, di mana para ‘pemimpin kuat’ dunia membagi wilayah kekuasaan mereka, sementara negara-negara kecil harus mencari cara untuk bertahan hidup,” katanya.

    Pengamat politik dari Yayasan Sains dan Politik, SWP, Laura von Daniels, juga menilai bahwa Trump melihat Ukraina sebagai penghalang utama dalam upayanya menjalin kesepakatan langsung dengan Putin. Insiden di Gedung Oval pada Jumat lalu, kata von Daniels, memiliki karakteristik yang mirip dengan kepemimpinan otoriter.

    Tanpa AS, Rusia Bisa Menang?

    Sementara itu, Institute for the Study of War di Washington memperingatkan bahwa penghentian bantuan AS untuk Ukraina dapat meningkatkan kemungkinan kemenangan Rusia. Jika ini terjadi, Putin bisa merasa semakin percaya diri untuk memperluas pengaruhnya ke negara-negara bekas Uni Soviet lainnya, termasuk anggota Uni Eropa dan NATO seperti Estonia, Latvia, dan Lituania.

    Di sisi lain, jika AS mundur dari konflik ini, dampaknya bisa lebih luas: Washington akan kehilangan pengaruh global, sementara Rusia semakin mengukuhkan dominasinya di kawasan.

    Artikel diadaptasi dari DW Bahasa Jerman

    Tonton juga Video Geramnya Trump Gegara Zelensky Bilang Perang Ukraina Bakal Panjang

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemimpin Arab Dukung Pemerintah Palestina Bangun Ulang Jalur Gaza

    Pemimpin Arab Dukung Pemerintah Palestina Bangun Ulang Jalur Gaza

    Jakarta

    Para pemimpin negara Arab mendukung rencana untuk membangun ulang jalur Gaza di bawah pemerintahan Palestina. Para pemimpin Arab menyetujui itu meski mendapat kecaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Diketahui Trump sebelumnya menyatakan akan ‘mengambil alih’ pembangunan ulang jalur Gaza. Trump juga menyatakan mendukung Israel dengan bukti dia menutup kantor penghubung Organisasi Pembebasan Palestina di Washington pada masa jabatan pertamanya.

    Dilansir AFP, Rabu (5/3/2025), terkait dukungan pemimpin negara Arab ini, otoritas Palestina belum memberi keputusan pasti. Sebab, Israel telah mengesampingkan peran otoritas pemerintah Palestina di Gaza.

    KTT Liga Arab di Kairo diketahui membahas mengenai Palestina. KTT itu membahas “rencana Arab yang komprehensif” dan mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dukungannya.

    Dalan pertemuan itu disebutkan “semua upaya ini berjalan paralel dengan peluncuran jalur politik” menuju negara Palestina, yang ditentang oleh para pemimpin Israel.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Rencana pemimpin Arab pun disambut baik oleh warga Gaza “keputusan Palestina untuk membentuk komite pemerintahan Gaza di bawah payung pemerintah Palestina”.

    Mereka juga mengumumkan pembentukan dana perwalian untuk membiayai rekonstruksi wilayah Gaza. Para pemimpin Arab juga mengatakan bahwa mereka akan “menerima janji keuangan dari semua negara donor dan lembaga pembiayaan” untuk melaksanakan proyek.

    Selain itu, dalam KTT tersebut juga menyerukan perwakilan Palestina untuk bersatu di bawah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). PLP adalah sebuah kelompok payung yang merupakan kekuatan politik dominan di Otoritas Palestina dan tidak termasuk Hamas.

    Sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan rencana negaranya akan memastikan warga Palestina “tetap berada di tanah mereka”, namun berhati-hati untuk tidak mengkritik Trump.

    Menyerukan “proses politik yang serius dan efektif yang mengarah pada solusi yang adil dan abadi bagi perjuangan Palestina”, ia menambahkan: “Saya yakin Presiden Trump mampu melakukan hal itu”.

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty kemudian mengatakan pada konferensi pers bahwa Mesir akan mencari dukungan dari negara-negara Muslim pada pertemuan puncak darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada hari Jumat di Jeddah.

    “Kami juga akan berusaha untuk mendukung rencana ini sehingga menjadi rencana Arab dan rencana Islam,” Abdelatty.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kapal Induk AS Merapat ke Korsel Bikin Adik Kim Jong Un Kesal

    Kapal Induk AS Merapat ke Korsel Bikin Adik Kim Jong Un Kesal

    Seoul

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Carl Vinson merapat di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan (Korsel). Manuver AS ini membikin kesal Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Kunjungan kapal induk AS ini dimaksudkan sebagai aksi pamer kekuatan di kawasan Semenanjung Korea yang diwarnai ketegangan antara Korsel dan Korea Utara (Korut).

    Angkatan Laut Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (3/3/2025), menyebut kunjungan USS Carl Vinson ke pelabuhan Korsel itu merupakan bagian dari komitmen “kuat” AS dalam memperluas pencegahan dan menunjukkan kesiapan aliansi militer antara Washington-Seoul dalam melawan Pyongyang.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    USS Carl Vinson yang bertenaga nuklir itu dilaporkan tiba di Busan pada Minggu (2/3) waktu setempat.

    Dalam kunjungan itu, sebut Angkatan Laut Korsel, USS Carl Vinson yang merupakan bagian dari Carrier Strike Group 1 didampingi oleh kapal-kapal jelajah yang dilengkapi rudal, USS Princeton, dan kapal penghancur USS Sterett, yang juga dilengkapi rudal.

    Bagaimana tanggapan Korut? Baca halaman selanjutnya.

    Penanda Kunjungan AS ke Korsel

    Foto: Penampakan Kapal Induk AS Bersandar di Pelabuhan Busan Korsel (Song Kyung-Seok/Pool via REUTERS)

    Kunjungan USS Carl Vinson ke Busan ini menandai pertama kalinya kapal induk AS mengunjungi Korsel sejak Juni tahun lalu ketika kapal induk AS lainnya, USS Theodore Roosevelt, yang bertenaga nuklir juga berkunjung ke kota pelabuhan tersebut untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan kedua negara.

    USS Carl Vinson, yang merupakan kapal induk kelas Nimitz milik Angkatan Laut AS, terakhir kali berkunjung ke Busan pada November 2023 lalu.

    Kunjungan kapal induk AS ini dilakukan setelah pemimpin Korut Kim Jong Un, pekan lalu, mengawasi uji coba peluncuran rudal jelajah strategis Korut dan memerintahkan kesiapan penuh untuk menggunakan kemampuan serangan nuklir negara tersebut.

    Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) pada saat itu menyebut uji coba rudal itu dimaksudkan untuk memperingatkan “musuh-musuh, yang secara serius melanggar lingkungan keamanan (negara) dan mendorong serta meningkatkan lingkungan konfrontasi”.

    Menurut KCNA, uji coba itu juga dirancang untuk menunjukkan “kesiapan berbagai cara operasi nuklir”.

    Adik Kim Jong Un Geram

    Foto: Adik Kim Jong Un tiba di Korea Selatan (Yonhap via REUTERS)

    Korea Utara (Korut) mengecam keras kunjungan kapal induk Amerika Serikat (AS) ke pelabuhan Busan di Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyebutnya sebagai “provokasi politik dan militer”.

    Kecaman itu, seperti dilansir AFP, Selasa (4/3/2025), disampaikan oleh Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) pada Selasa (4/3) waktu setempat.

    “Segera setelah pemerintahan barunya muncul tahun ini, AS telah meningkatkan provokasi politik dan militer terhadap DPRK, ‘melanjutkan’ kebijakan permusuhan dari pemerintahan sebelumnya,” sebut Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

    DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

    Kerja sama militer antara Seoul dan Washington sering mengundang kecaman dari Pyongyang, karena rezim terisolasi itu menganggap tindakan tersebut sebagai persiapan invasi, dan seringkali melakukan uji coba rudal sebagai responsnya.

    “Langkah keji AS untuk melakukan konfrontasi dengan DPRK semakin intensif pada Maret ini, dengan kemunculan Carl Vinson di Semenanjung Korea,” kata Kim Yo Jong.

    Kementerian Pertahanan Korsel, dalam tanggapannya, menyebut pernyataan Kim Yo Jong “tidak lebih dari sebuah alasan yang dimaksudkan untuk membenarkan pengembangan rudal nuklirnya dan menciptakan dalih untuk melakukan provokasi”.

    “Ambisi nuklir Korea Utara tidak akan pernah bisa ditoleransi, dan satu-satunya jalan untuk kelangsungan hidup mereka adalah dengan meninggalkan obsesi dan khayalan mereka mengenai senjata nuklir,” sebut Kementerian Pertahanan Korsel.

    Kim Yo Jong mengakhiri pernyataannya dengan ancaman untuk “memperbarui rekor” dalam uji coba rudal berkemampuan nuklir dan teknologi serupa lainnya.

    “Jika AS terus memperbarui rekornya dalam unjuk kekuatan militer anti-DPRK, DPRK tentu saja akan terdorong untuk memperbarui rekornya dalam melakukan pencegahan strategis,” cetus Kim Yo Jong.

    Dia menyebut AS dan sekutu-sekutunya sebagai “akar penyebab meningkatnya ketegangan” di kawasan, dan menegaskan Korut “mengutuk keras tindakan sembrono dan tindakan pamer kekuatan” dari Washington.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu