Category: Detik.com Internasional

  • Liga Arab Sepakati Rencana Rekonstruksi Gaza di Bawah Otoritas Palestina

    Liga Arab Sepakati Rencana Rekonstruksi Gaza di Bawah Otoritas Palestina

    Jakarta

    Namun sejauh ini belum jelas apakah Otoritas Palestina, PA, yang berkuasa di Tepi Barat Yordan akan diterima oleh warga Gaza. Selain itu, Israel menolak keterlibatan PA di masa depan, sementara Donald Trump, selama masa jabatan pertamanya, menutup kantor penghubung Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, di Washington dan meningkatkan dukungan bagi Israel.

    Trump memicu kecaman global setelah menyarankan agar AS “mengambil alih” dan membangun ulang Jalur Gaza sebagai pusat pengembangan properti mewah, sementara warga Palestina dipindahkan ke Mesir atau Yordania.

    KTT Liga Arab di Kairo pada Selasa (4/3), digelar sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyatakan dukungan terhadap proposal Trump. Pertemuan itu menawarkan “rencana Arab yang komprehensif,” mencakup pembentukan dana perwalian untuk membiayai rekonstruksi Gaza dan mendesak komunitas internasional untuk berkontribusi.

    “Seluruh upaya ini berjalan seiring dengan peluncuran jalur politik menuju pembentukan negara Palestina,” demikian pernyataan Liga Arab, meski Solusi Dua Negara ditentang oleh para pemimpin Israel.

    Liga Arab juga menyambut baik “keputusan Palestina untuk membentuk komite administrasi Gaza di bawah naungan pemerintah Palestina”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Hamas bersikap hati-hati

    Dalam KTT Arab di Mesir, perwakilan Palestina ingin disatukan di bawah Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, organisasi payung yang membentuk Otoritas Palestina, PA, dan didominasi fraksi Fatah dan tidak mencakup Hamas.

    PA pernah mengelola Gaza setelah berakhirnya pendudukan Israel, sebelum kehilangan kendali pada 2007 akibat pengambilalihan oleh Hamas.

    Hamas menyatakan menyambut baik rencana KTT serta pembentukan komite sementara untuk “mengawasi upaya bantuan, rekonstruksi, dan pemerintahan”. Namun, belum jelas sejauh mana Hamas bersedia melepaskan kendali atas Gaza.

    Israel sebaliknya menilai usulan Liga Arab telah gagal “menyesuaikan diri dengan realitas”, serta mengkritik ketergantungan pada Otoritas Palestina dan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

    “Keduanya telah berulang kali menunjukkan indikasi korupsi, dukungan terhadap terorisme, dan kegagalan dalam menyelesaikan masalah,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

    Sementara itu, negara-negara Arab, Palestina, dan banyak pemerintah Eropa menolak usulan Presiden AS Donald Trump agar AS mengambil alih Gaza dan menggusur penduduknya. Meski belakangan Trump terlihat melunak dengan mengatakan ia “tidak memaksakan” rencana tersebut, para ahli menilai hal itu bisa melanggar hukum internasional.

    Liga Arab ingin cegah ‘Nakba’ kedua

    Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menegaskan bahwa rencana KTT akan memastikan warga Palestina “tetap di tanah mereka”, meskipun menghindari kritik langsung terhadap Trump.

    Komunike akhir KTT memperingatkan terhadap “upaya keji untuk menggusur rakyat Palestina”, yang menurut mereka akan “membawa seisi kawasan ke babak baru konflik”.

    Bagi Palestina, ancaman pengusiran paksa membangkitkan ingatan akan “Nakba,” bencana pengusiran massal yang terjadi dalam perang pendirian Israel pada 1948.

    Presiden Sisi menyebut komite pengelola baru, yang terdiri dari teknokrat Palestina, bertujuan “membuka jalan bagi kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza”.

    Pemimpin Palestina Mahmud Abbas, dalam pidatonya di KTT, mengatakan bahwa komite kerja telah dibentuk untuk mempersiapkan PA kembali menjalankan perannya di Gaza.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendukung inisiatif di Kairo untuk membangun kembali Gaza dan menyatakan PBB siap bekerja sama sepenuhnya.

    Israel blokir bantuan Gaza

    Serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan setidaknya 48.405 kematian, yang juga mayoritas warga sipil, menurut data dari kedua pihak. Perang dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober 2024 yang menewaskan 1.218 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.

    Gencatan senjata rapuh yang berlangsung sejak bulan Januari memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, pada hari Minggu (2/3), Israel mengumumkan akan memblokir pengiriman bantuan hingga Hamas menyetujui syarat untuk memperpanjang gencatan senjata.

    Fase pertama gencatan senjata selama enam pekan berakhir pada akhir pekan lalu, di mana terjadi pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

    Israel menyatakan ingin memperpanjang fase pertama hingga pertengahan April, sementara Hamas bersikeras untuk segera masuk ke fase kedua, yang diharapkan akan mengarah pada penghentian perang secara permanen.

    Beberapa jam sebelum KTT dimulai pada Selasa, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menegaskan bahwa negaranya menuntut “demiliterisasi total Gaza” dan penghapusan Hamas sebagai syarat untuk melanjutkan ke fase kedua gencatan senjata.

    Pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri menolak tuntutan tersebut.

    rzn/yf (ap,afp)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Panglima Militer Israel Bilang Misi Melawan Hamas Belum Tercapai

    Panglima Militer Israel Bilang Misi Melawan Hamas Belum Tercapai

    Jakarta

    Panglima militer Israel yang baru, Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan bahwa misi Israel untuk mengalahkan kelompok milisi Palestina, Hamas “belum tercapai”.

    Hal itu disampaikannya saat pelantikannya sebagai panglima militer Israel yang baru pada Rabu (5/3/2025).

    “Saya menerima komando (militer Israel) dengan kerendahan hati… Hamas memang telah mengalami pukulan telak, tetapi belum dikalahkan. Misinya belum tercapai,” kata Zamir, di tengah kebuntuan dalam negosiasi tentang langkah selanjutnya dalam gencatan senjata dengan Hamas di Gaza.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/3/2025), berbicara di depan Zamir dalam seremoni pelantikan yang berlangsung di markas militer di Tel Aviv itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepadanya bahwa Israel “bertekad” untuk meraih kemenangan dalam perang multi-front, yang dimulai dengan serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023.

    “Tanggung jawab yang sangat berat berada di pundak Anda, hasil perang akan memiliki arti penting bagi generasi mendatang, kita bertekad untuk meraih… kemenangan”, kata Netanyahu.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Saya merekomendasikan Anda dua kali (di masa lalu)… dan sekarang untuk ketiga kalinya. Waktunya Zamir telah tiba”, ujar Netanyahu.

    Seorang mantan komandan tank, Zamir, mewarisi komando militer Israel pada saat yang sensitif dalam perang Israel dengan Hamas.

  • Kami Akan Buat Anda Kaya!

    Kami Akan Buat Anda Kaya!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali minatnya mengakuisisi Greenland dalam pidato di Kongres. Trump mencetuskan gambaran kemakmuran dan keamanan bagi “orang-orang luar biasa” di pulau, yang merupakan wilayah otonomi Kerajaan Denmark itu, jika AS menguasainya.

    “Kami akan membuat Anda tetap aman, kami akan membuat Anda kaya, dan bersama-sama, kita akan membawa Greenland ke level yang belum pernah Anda bayangkan sebelumnya,” cetus Trump seperti dilansir Reuters, Rabu (5/3/2025).

    “Populasinya sangat kecil, tanahnya sangat, sangat luas, dan sangat penting bagi keamanan militer,” sebut Trump dalam pidatonya.

    Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar warga Greenland menentang untuk bergabung dengan AS, meskipun mayoritas mendukung kemerdekaan dari Denmark.

    Trump, bahkan sebelum kembali ke Gedung Putih, telah menyuarakan harapannya agar Greenland menjadi bagian dari AS, meskipun Denmark — sekutu AS di NATO — menegaskan Greenland tidak untuk dijual.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Lokasi Greenland yang strategis dan sumber daya mineral yang kaya dapat menguntungkan AS. Greenland terletak di sepanjang rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara, yang penting bagi sistem peringatan rudal balistik AS.

    “Kami sangat membutuhkannya untuk keamanan dunia internasional,” kata Trump.

    Dalam pidatonya, Trump mengatakan dirinya mempunyai pesan khusus untuk warga Greenland.

    “Kami sangat mendukung hak Anda untuk menentukan masa depan Anda sendiri, dan jika Anda memilih, kami akan menyambut Anda ke dalam Amerika Serikat,” ucapnya.

    Trump mengatakan pemerintahannya “sedang bekerja dengan semua pihak yang terlibat” untuk berusaha mendapatkan Greenland. Tetap dia menambahkan bahwa: “Saya pikir kita bisa mendapatkannya, dengan satu atau lain cara, kita akan mendapatkannya.”

  • Hamas Tolak Lucuti Senjata Petempurnya: Itu Garis Merah!

    Hamas Tolak Lucuti Senjata Petempurnya: Itu Garis Merah!

    Gaza City

    Kelompok Hamas menolak untuk melucuti senjata para petempurnya dalam negosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza yang rapuh. Hamas menegaskan perlucutan senjata merupakan garis merah (red line) bagi kelompoknya dan militan Palestina lainnya.

    “Setiap pembicaraan mengenai senjata (kelompok) perlawanan adalah omong kosong,” kata pemimpin Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (5/3/2025).

    “Senjata perlawanan adalah garis merah bagi Hamas dan semua faksi perlawanan,” tegasnya.

    Zuhri menyampaikan penegasan itu setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar menuntut “demiliterisasi penuh” di Jalur Gaza untuk melanjutkan ke tahap kedua gencatan senjata, setelah tahap pertama berakhir pada akhir pekan.

    Saar, dalam pernyataan yang disampaikan pada konferensi pers di Yerusalem pada Selasa (4/3) waktu setempat, juga menuntut Hamas disingkirkan dari Jalur Gaza demi melanjutkan gencatan senjata ke tahap kedua sesuai kesepakatan yang dicapai Januari lalu.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Kita tidak memiliki kesepakatan mengenai tahap kedua. Kami menuntut demiliterisasi total Gaza, Hamas dan Jihad Islam keluar, dan pulangkan sandera-sandera kami. Jika mereka menyetujuinya, kita dapat menerapkannya besok,” cetusnya.

    Perundingan mengenai perpanjangan gencatan senjata Gaza tampaknya menemui jalan buntu, setelah tahap pertama berakhir pada akhir pekan lalu.

    Di bawah tahap pertama gencatan senjata, Hamas dan militan Gaza lainnya membebaskan 25 sandera dalam keadaan hidup dan menyerahkan delapan jenazah sandera sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Dari 251 sandera yang ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 58 sandera di antaranya masih berada di Jalur Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel, telah tewas.

    Pada Minggu (2/3), Israel mengumumkan dukungan untuk perpanjangan gencatan senjata Gaza hingga pertengahan April, seperti yang diusulkan oleh utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, orang kepercayaan Presiden Donald Trump.

    Namun Hamas berulang kali menolak perpanjangan tersebut, dan lebih memilih transisi ke tahap kedua gencatan senjata Gaza, yang diperkirakan akan mengakhiri perang secara lebih permanen.

  • Trump Bilang Ukraina Bersedia Berunding, Rusia Siap Berdamai

    Trump Bilang Ukraina Bersedia Berunding, Rusia Siap Berdamai

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan dirinya menerima surat dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang isinya menyatakan kesediaan untuk datang ke meja perundingan untuk perang Ukraina-Rusia.

    “Ukraina siap untuk datang ke meja perundingan sesegera mungkin untuk membawa perdamaian semakin dekat. Tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian selain rakyat Ukraina,” kata Trump mengutip isi surat Zelensky saat berpidato dalam sidang gabungan Kongres AS, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/3/2025).

    Trump juga mengatakan bahwa dirinya telah melakukan “pembicaraan serius dengan Rusia” dan “menerima sinyal kuat bahwa mereka siap untuk perdamaian.

    “Bukankah itu indah?” ujar Trump. “Sudah waktunya menghentikan kegilaan ini. Sudah waktunya menghentikan pembunuhan. Sudah waktunya mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini. Jika Anda ingin mengakhiri perang, Anda harus berbicara dengan kedua belah pihak,” ucapnya.

    Trump telah mengatakan Ukraina siap menandatangani perjanjian mineral dengan AS, yang menurut Washington sangat penting untuk menjamin dukungan AS yang berkelanjutan bagi pertahanan Ukraina.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Empat sumber yang memahami situasi mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintahan Trump dan Ukraina berencana menandatangani perjanjian itu dengan imbalan bantuan militer, yang dihentikan oleh Trump pekan ini. Namun Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tidak ada rencana penandatanganan.

    Trump tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai perjanjian mineral itu, sehingga nasibnya tidak jelas.

    Zelensky, pada Selasa (4/3), menyatakan keinginan untuk “memperbaiki” hubungan dengan Trump, setelah apa yang digambarkannya sebagai bentrokan dengan Trump di Ruang Oval Gedung Putih yang “disesalkan”.

    Zelensky juga mengatakan Kyiv akan bekerja sama di bawah “kepemimpinan kuat” Trump dalam mewujudkan perdamaian abadi di Ukraina. Dia bahkan menyatakan siap “kapan saja dan dalam format apa pun yang nyaman” untuk penandatanganan perjanjian mineral, yang gagal diteken pekan lalu.

    Ini menjadi komentar pertama Zelensky setelah Trump menghentikan bantuan militer ke Ukraina, yang merupakan langkah terbarunya untuk mengubah kebijakan AS dan mengambil sikap yang lebih berdamai terhadap Rusia.

    “Saya dan tim siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mewujudkan perdamaian yang bertahan lama,” ucap Zelensky dalam pernyataan via media sosial X.

    Lebih lanjut, Zelensky menyatakan Ukraina siap untuk menyetujui “gencatan senjata di udara — larangan rudal, drone jarak jauh, bom energi, dan infrastruktur sipil lainnya — dan gencatan senjata segera di laut, jika Rusia mau melakukan hal yang sama”.

    Pernyataan Zelensky itu jelas dimaksudkan untuk menekankan rasa terima kasih Ukraina menyusul adu mulut bersejarah di Gedung Putih pada Jumat (28/2) lalu, di mana Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance mengomeli Presiden Ukraina itu karena kurang menghargai AS.

    “Kami sangat menghargai upaya Amerika dalam membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya. Pertemuan kita di Washington … tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sangat disesalkan hal ini terjadi seperti ini. Inilah saat untuk memperbaikinya,” ucap Zelensky dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Strategi Trump dan Dampaknya, Apakah Eropa Siap Mandiri Secara Militer?

    Strategi Trump dan Dampaknya, Apakah Eropa Siap Mandiri Secara Militer?

    Jakarta

    Taktik Donald Trump dalam menggunakan ancaman untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dalam bisnis dan politik semakin menjadi kebiasaan di kalangan pemimpin politik global. Namun, laporan mengenai kesepakatan di balik layar antara Presiden AS dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina telah mengejutkan banyak pemimpin dunia, terutama di Eropa. Mereka khawatir Trump akan menarik perlindungan militer AS dari benua itu.

    Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menanggapi kekhawatiran ini dengan mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan Inggris menjadi 2,5% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2027, naik dari 2,3% saat ini. Ia menekankan bahwa investasi ini harus diikuti dengan peningkatan pengeluaran pertahanan di tahun-tahun mendatang. Langkah ini mencerminkan komitmen Inggris untuk “mengamankan perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina” serta memperkuat keamanan kolektif Eropa.

    Di Jerman, para pemimpin politik masih berupaya merumuskan respons terhadap seruan Starmer untuk membentuk “Koalisi Negara yang Bersedia” di Eropa guna mengambil alih pertahanan benua tersebut. Setelah pemilihan umum baru-baru ini, Friedrich Merz, pemimpin aliansi partai konservatif CDU/CSU, keluar sebagai pemenang dan tengah bernegosiasi dengan Partai Sosial Demokrat yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz, yang akan segera lengser, untuk membentuk pemerintahan baru. Salah satu isu utama dalam negosiasi ini adalah pelonggaran aturan pinjaman Jerman guna membiayai peningkatan anggaran pertahanan.

    Seberapa serius ancaman Rusia?

    Selama beberapa dekade, anggota NATO di Eropa mengandalkan Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi dan militer terbesar dalam aliansi ini untuk memikul beban utama pertahanan. Kini, para pemimpin Eropa mulai mempertimbangkan kemungkinan runtuhnya NATO jika Trump menarik dukungan AS.

    Rafael Loss, pakar pertahanan dan keamanan dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR), mengatakan kepada DW bahwa tidak ada risiko langsung dari “pasukan Rusia yang berdiri di luar Berlin besok.” Namun, ia memperingatkan bahwa Rusia berupaya “memecah belah NATO dan Uni Eropa guna memperoleh dominasi militer di Eropa.”

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Lembaga pemikir Bruegel yang berbasis di Brussels bahkan menilai bahwa serangan Rusia terhadap negara anggota Uni Eropa adalah kemungkinan yang nyata.

    “Penilaian oleh NATO, Jerman, Polandia, Denmark, dan negara-negara Baltik menempatkan Rusia siap untuk menyerang dalam waktu tiga hingga sepuluh tahun,” kata lembaga pemikir itu dalam sebuah analisis baru-baru ini.

    Sebagai respons terhadap perang Rusia di Ukraina, Jerman membentuk dana khusus sebesar €100 miliar ($103 miliar) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya yang telah lama terabaikan. Meski dana tersebut belum sepenuhnya dibelanjakan, alokasinya sudah ditetapkan. Namun, peningkatan anggaran pertahanan reguler Jerman belum terjadi secara signifikan.

    Tantangan dalam menggantikan militer AS

    Para ekonom Bruegel menghitung bahwa bantuan militer AS untuk Ukraina pada 2024 mencapai €20 miliar (sekitar Rp348,4 triliun) dari total €42 miliar (sekiar Rp730,5 triliun). “Untuk menggantikan AS, Uni Eropa hanya perlu mengalokasikan 0,12% dari PDB-nya, angka ini dinilai masih terjangkau,” ujar mereka dalam analisisnya.

    Bruegel juga menguraikan kebutuhan Eropa agar tetap mampu mempertahankan diri jika AS menarik diri dari NATO. Selain menggantikan brigade tempur, kapal, dan pesawat tempur AS, Eropa juga harus meningkatkan kapasitas di bidang intelijen, komunikasi, dan infrastruktur komando untuk mengerahkan unit militer yang besar dan kompleks.

    Kapabilitas militer Jerman, misalnya, masih jauh dari memadai. Janji Berlin untuk menyediakan dua divisi bagi NATO, dengan jumlah sekitar 40.000 tentara, menghadapi kendala besar. Menurut Bruegel, kontribusi Jerman yang lebih realistis, mengingat ukuran negaranya, seharusnya mendekati 100.000 tentara.

    Meskipun akuisisi perangkat keras militer terutama merupakan “permainan angka,” Bruegel menekankan bahwa membangun “kapabilitas lunak,” seperti struktur operasional dan pengalaman militer, jauh lebih sulit. Proses ini bisa memakan biaya ratusan miliar euro dan berlangsung selama bertahun-tahun.

    Jack Allen-Reynolds, wakil kepala ekonom untuk zona euro di Capital Economics, memperkirakan bahwa belanja pertahanan Eropa perlu ditingkatkan secara signifikan. Ia memperkirakan tambahan €250 miliar (sekitar Rp4.340 triliun) per tahun akan diperlukan dalam jangka pendek, yang akan meningkatkan anggaran pertahanan Uni Eropa menjadi sekitar 3,5% dari PDB.

    Bagaimana cara membiayai persenjataan Eropa?

    Allen-Reynolds mengusulkan beberapa opsi pendanaan untuk peningkatan belanja militer ini. Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan fungsi Bank Investasi Eropa (EIB) atau mendirikan “bank persenjataan” baru guna mendukung sektor pertahanan tanpa membebani anggaran nasional secara langsung.

    Alternatif lain adalah melalui EIB, yang dapat memberikan pinjaman kepada perusahaan pertahanan atau menerbitkan obligasi khusus untuk proyek militer. Pendekatan ini tidak secara langsung membiayai personel atau peralatan militer, tetapi mendukung produsen senjata Eropa dalam meningkatkan produksi.

    “Opsi termudah,” menurut Allen-Reynolds, adalah jika Uni Eropa meluncurkan program pinjaman bersama yang mirip dengan dana pemulihan pandemi NextGenerationEU senilai €750 miliar (sekitar Rp13.000 triliun). Program ini akan memberikan akses murah ke pasar keuangan berkat peringkat kredit AAA Uni Eropa dan memungkinkan negara-negara dengan keterbatasan fiskal untuk menghindari peminjaman dari anggaran nasional mereka sendiri.

    Namun, gagasan penerbitan Eurobonds seperti ini telah lama ditentang oleh semua partai politik utama di Jerman, termasuk Merz.

    Dampak terhadap ekonomi zona euro?

    Dari perspektif makroekonomi, Bruegel berpendapat bahwa peningkatan belanja pertahanan berbasis utang bahkan dapat mendorong aktivitas ekonomi Eropa di tengah ancaman perang dagang yang berpotensi melemahkan permintaan eksternal.

    Ancaman Trump untuk memberlakukan tarif tinggi pada mobil-mobil Eropa telah menyebabkan para investor menjual saham industri otomotif dan mengalihkan investasinya ke sektor pertahanan, yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan lebih baik.

    Rafael Loss dari ECFR menambahkan bahwa ekspansi militer Jerman dapat membawa dampak positif bagi ekonomi nasional serta membantu mengatasi perlambatan pertumbuhan. “Jika pekerjaan di rantai pasok otomotif dapat dialihkan ke produksi alat pertahanan, ini bisa memberikan manfaat ekonomi,” ujarnya, seraya mengingatkan agar tidak melebih-lebihkan dampaknya secara keseluruhan.

    Artikel ini diadpatasi dari DW dalam bahasa Inggris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pidato di Kongres, Trump Bilang Pemerintahannya Baru Saja Dimulai

    Pidato di Kongres, Trump Bilang Pemerintahannya Baru Saja Dimulai

    Jakarta

    Pidatonya yang panjang dan memecahkan rekor memuji keputusannya dengan mengatakan bahwa “Amerika telah kembali.”

    Sementara itu, dalam sebuah video yang direkam sebagai tanggapan terhadap pidato Trump, Senator AS Elissa Slotkin dari Partai Demokrat mengkritik kebijakan ekonomi Trump.

    Ia menuduh Trump memberikan “hadiah yang belum pernah terjadi sebelumnya” kepada para miliarder AS.

    Slotkin menunjukkan bahwa kebijakan tarif Trump akan meningkatkan harga. Slotkin mengatakan bahwa “perang dagang” akan merusak manufaktur dan pertanian.

    “Selama beberapa generasi, Amerika Serikat telah menawarkan sesuatu yang lebih baik,” ujar Slotkin, mengacu pada demokrasi AS, yang menurutnya “dalam bahaya”.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Beresiko ketika presiden dapat memilih dan memilah aturan mana yang harus diikuti, ketika ia mengabaikan perintah pengadilan dan konstitusi itu sendiri, atau ketika para pemimpin terpilih hanya berdiam diri dan membiarkannya terjadi,” ujarnya.

    Ia menyerukan AS untuk mempertahankan aliansinya guna mengatasi masalah global. Slotkin juga mengkritik pertikaian terbuka Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Ruang Oval.

    Presiden menyerukan diakhirinya perang ‘biadab’ di Ukraina

    Trump mengatakan bahwa ia sedang berupaya “untuk mengakhiri konflik biadab di Ukraina.”

    Ia mengatakan bahwa AS telah mengirimkan ratusan miliar dolar dalam bentuk bantuan militer ke Ukraina.

    “Anda ingin mempertahankannya selama lima tahun lagi?” tanyanya, berbicara kepada fraksi Demokrat.

    “Sayangnya, Eropa telah menghabiskan lebih banyak uang untuk membeli minyak dan gas Rusia daripada yang mereka keluarkan untuk membela Ukraina,” klaim Trump.

    Ia tampaknya menepis kekhawatiran bahwa hubungan AS dengan negara-negara Eropa semakin tegang. “Kami berhubungan baik dengan mereka dan banyak hal baik yang terjadi,” katanya.

    Ia mengatakan telah menerima surat dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang menunjukkan bahwa Kyiv bersedia “datang ke meja perundingan” untuk membangun “perdamaian abadi.”

    Trump merayakan penandatanganan Perjanjian Abraham selama masa jabatan pertamanya, menyebutnya sebagai “salah satu perjanjian perdamaian paling inovatif dalam beberapa generasi.”

    Ia mengatakan pemerintahannya akan “membangun fondasi itu” untuk “menciptakan masa depan yang lebih damai dan sejahtera” di Timur Tengah, yang ia gambarkan sebagai “lingkungan yang keras.”

    Trump mengatakan bahwa “banyak hal yang terjadi di Timur Tengah,” yang tampaknya merujuk pada konflik di Gaza dan konflik lainnya.

    ap/yf (afp, ap)

    Lihat juga Video Xi Jinping di Depan Biden: China Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Trump

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jet Tempur Filipina Jatuh, 2 Pilot Tewas

    Jet Tempur Filipina Jatuh, 2 Pilot Tewas

    Manila

    Dua pilot Angkatan Udara Filipina tewas setelah jet tempur mereka jatuh ketika menjalankan misi anti-pemberontakan di provinsi selatan negara tersebut. Puing jet tempur jenis FA-50 itu telah ditemukan di area pegunungan setempat.

    Angkatan Udara Filipina (PAF) sebelumnya melaporkan jet tempur itu hilang kontak dengan jet tempur lainnya dalam misi penerbangan “taktis” di dekat Cebu. Jet tempur menghilang “beberapa menit sebelum mencapai area target”. Namun tidak diketahui jelas kapan kecelakaan itu terjadi.

    PAF dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/3/2025), menyebut jet tempur itu hilang kontak saat menjalankan misi di Provinsi Bukidnon tak lama setengah malam pada Selasa (4/3) waktu setempat, yang memicu operasi pencarian dan penyelamatan.

    Para pejabat militer Filipina mengatakan bahwa puing-puing jet tempur itu, dan jenazah dua pilot militer yang menerbangkannya, telah ditemukan di area pegunungan Kalatungan di wilayah Mindanao bagian selatan pada Rabu (5/3) waktu setempat.

    “Puing-puing tersebut menunjukkan bahwa itu merupakan kecelakaan,” kata juru bicara Angkatan Udara Filipina, Consuelo Castillo, kepada wartawan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Castillo menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menetapkan penyebab kecelakaan jet tempur tersebut.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Castillo menyebut kecelakaan ini merupakan “insiden besar pertama yang melibatkan” skuadron jet tempur FA-50, yang sebelumnya digunakan dalam latihan di Laut China Selatan yang menjadi sengketa banyak negara.

    Sebanyak 11 jet tempur FA-50 lainnya, yang dibeli dari Korea Selatan (Korsel) dan dimiliki oleh Filipina, telah dikandangkan atau di-grounded usai kecelakaan itu.

    Filipina mendapatkan 12 unit jet tempur FA-50 dari Korsel pada tahun 2014 sebagai bagian dari program modernisasi militer untuk meningkatkan keamanan dalam negeri dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan perbatasan maritim dari China di perairan Laut China Selatan.

    “Tujuan kami adalah untuk segera menghentikan operasional mereka agar tidak terlalu mengganggu operasi kami,” kata Castillo.

  • Cemooh Pidato Trump, Politisi Demokrat Diusir dari Sidang Kongres

    Cemooh Pidato Trump, Politisi Demokrat Diusir dari Sidang Kongres

    Washington DC

    Pidato yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sidang gabungan Kongres menuai cemoohan para anggota parlemen dari Partai Demokrat, sedangkan Partai Republik memberikan tepuk tangan meriah.

    Salah satu anggota Kongres AS dari Partai Demokrat bahkan diusir dan dikawal keluar ruang sidang karena mengganggu dan mencemooh pidato Trump.

    Al Green yang merupakan anggota veteran Kongres AS dari Partai Demokrat dan mewakili Texas, seperti dilansir AFP dan CBS News, Rabu (5/3/2025), menolak untuk diam dan duduk saat Trump berpidato. Green bahkan mengangkat dan melambaikan tongkat yang dibawanya untuk membantunya berjalan.

    Green mencemooh dan meneriaki Trump selama pidato disampaikan pada Selasa (4/3) waktu setempat, yang memicu cemoohan balik dari para politisi Partai Republik yang ada di dalam ruang sidang DPR AS yang menjadi lokasi Trump berpidato tersebut.

    Situasi itu membuat Ketua DPR AS Mike Johnson menyampaikan peringatan dan ketika Green menolak untuk duduk, dia memerintahkan para ajudan Kongres AS, atau tepatnya Sergeant-at-Arms, untuk mengawal Green keluar dari ruangan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Keluarkan pria ini dari ruangan,” ucap Johnson dalam momen itu. Dia kemudian memperingatkan para anggota Kongres AS lainnya dari Partai Demokrat untuk tetap tenang.

    Melihat reaksi negatif para politisi Partai Demokrat, termasuk Green, Trump tampak menyukai situasinya.

    “Saya melihat Partai Demokrat di depan saya, dan saya menyadari sama sekali tidak ada hal yang bisa saya katakan untuk membuat mereka senang atau membuat mereka berdiri atau tersenyum atau bertepuk tangan,” ucap Trump setelah Green diusir dari ruang sidang parlemen.

    Saat Trump berpidato, para anggota Kongres dari Partai Demokrat lainnya melakukan protes dengan mengangkat poster bertuliskan pesan-pesan protes mereka seperti “Hal ini TIDAK NORMAL”. Hampir separuh politisi Partai Demokrat melakukan walkout pada akhir pidato Trump.

  • Wabah Penyakit Misterius Baru Muncul di Kongo

    Wabah Penyakit Misterius Baru Muncul di Kongo

    Jakarta

    Wabah serupa terjadi di September 2024, yang saat itu disebut “Penyakit X”, sebelum diidentifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai gabungan dari beberapa penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh malaria dan malnutrisi.

    Wabah baru ini bisa saja disebabkan oleh patogen yang sama, namun dibutuhkan waktu untuk menentukan dengan tepat apa penyebabnya.

    Kontaminasi racun juga dianggap salah satu penyebabnya.

    Bagaimana situasi saat ini di Kongo?

    Lebih dari 1.000 kasus telah dilaporkan di Provinsi Equateur, Kongo dan 141 kasus lainnya telah dilaporkan di zona kesehatan kota Basankusu. Sebelumnya, wabah terjadi pada awal Februari, dengan 158 kasus dan 58 kematian.

    Di bulan Januari, desa Bolamba melaporkan 12 kasus dengan delapan kematian.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Apa hasil tes awal penyakit?

    Otoritas kesehatan di Kongo dan para ahli WHO sedang melakukan investigasi untuk menentukan penyebab penyakit dan kematian.

    Tes laboratorium awal mengesampingkan penyakit Ebola dan Marburg. Setengah dari mereka yang dites dinyatakan positif mengidap malaria.

    “Kami tidak terlalu puas dengan pengambilan sampel, jadi kami telah mengirim dua ahli epidemiologi WHO ke sana,” kata Margaret Harris, juru bicara WHO, kepada DW News.

    “Mereka ada di sana sekarang dan turut mengawasi pengambilan sampel untuk membawanya kembali ke laboratorium di [ibu kota Kongo] Kinshasa.”

    Pengujian lebih lanjut dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan meningitis dan potensi kontaminasi racun.

    Direktur keadaan darurat WHO, Mike Ryan, bersama dengan otoritas kesehatan setempat, mendukung faktor terakhir, kontaminasi racun, sebagai penyebabnya.

    “Sepertinya kami mendeteksi gejala keracunan,” kata Ryan kepada para wartawan.

    Apakah para pihak berwenang mengetahui penyebab wabah ini?

    Penyebab penyakit ini – masih belum diketahui. Juga apakah penyakit-penyakit di berbagai daerah saling berhubungan, belum jelas.

    Laporan awal menunjukkan, kasus pertama terjadi pada sekelompok anak-anak yang mungkin telah memakan kelelawar, meskipun kejadian ini belum dikonfirmasi sebagai penyebab wabah.

    Kelelawar dikenal sebagai reservoir virus dan patogen penyebab penyakit lainnya. Pakar kesehatan global merekomendasikan agar menghindari kontak dengan hewan yang mati.

    Kedua desa dimana wabah terjadi yakni Basankusu dan Bolomba, terpisah jarak 186 kilometer, dan masih belum jelas apakah wabah di kedua desa tersebut memiliki penyebab yang sama.

    Apa saja gejala penyakit misterius ini?

    Informasi terbaru dari WHO menyebutkan, penyakit ini disertai dengan banyak gejala, termasuk demam, sakit kepala, menggigil, berkeringat, kaku di bagian leher, nyeri otot, nyeri sendi dan badan, batuk, muntah, dan diare.

    Banyaknya gejala yang ditunjukkan, berpotensi untuk meluaskan diagnosa penyakit misterius ini.

    Karena itu diperlukan analisis sampel biologis dari pasien untuk menentukan secara akurat penyebab penyakit ini.

    Beberapa ahli kesehatan menduga, penyakit misterius ini kemungkinan disebabkan oleh kompilasi dari beberapa patogen.

    Ditemukannya malaria pada satu dari dua kasus,menjadi informasi penting bagi otoritas kesehatan, tetapi penambahan pengambilan sampel dan analisis lebih lanjut oleh otoritas WHO dengan tim lokal akan membantu mempersempit spektrum pencarian penyebabnya.

    “Tes tidak pernah 100% akurat, dan dengan peningkatan pengujian, kita akan dapat mengonfirmasi patogen penyebabnya dalam beberapa sampel tersebut,” kata Michael Head, seorang ahli epidemiologi di University of Southampton, Inggris.

    Mungkinkah penyakit ini menyebar luas?

    Infrastruktur kesehatan di Kongo terbatas, dan terdapat kekhawatiran penyakit ini akan menyebar luas. Seperti halnya infeksi saluran pernapasan akibat malaria yang mewabah di tahun 2024, malnutrisi dan kondisi lain yang telah ada sebelumnya dapat meningkatkan angka kematian.

    Otoritas kesehatan setempat telah menangani wabah Mpox dan Ebola dalam beberapa tahun terakhir. Epidemiolog Head menyarankan, untuk mengimbangi tantangan infrastruktur kesehatan dengan pengalaman para otoritas kesehatan dalam menangani epidemi penyakit menular.

    Jika patogen yang belum dikenal sebelumnya, kemudian diidentifikasi sebagai penyebab wabah, otoritas kesehatan perlu meningkatkan langkah-langkah untuk menahan penyebaran penyakit dan mengidentifikasi metode penularannya.

    Diadaptasi dari artikel DW Bahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu