Category: Detik.com Internasional

  • Zhenhao Zou, Pemerkosa Berantai dengan Korban Paling Banyak di Inggris

    Zhenhao Zou, Pemerkosa Berantai dengan Korban Paling Banyak di Inggris

    Jakarta

    Peringatan: Artikel ini berisi detail dan deskripsi pemerkosaan

    Saat ditangkap pada Januari 2024, pemerkosa berantai Zhenhao Zou tinggal di lantai 39 sebuah apartemen mahal dengan pemandangan Kota London.

    Zou merupakan mahasiswa PhD dari China. Dia kuliah di University College London (UCL) dan membayar sewa apartemen seharga lebih dari Pound 4.000 (sekitar Rp83 juta) per bulan.

    Polisi menemukan kamera tersembunyi di kamar tidurnya dan lemari pakaian yang penuh dengan alkohol, ekstasi, dan bahan kimia industri yang jika dikonsumsi menjadi obat bius GHB. Obat bius itulah yang dipakai Zou untuk memperkosa korban-korbannya. Zou bahkan memiliki pipet untuk mengukur dosis cairan berbahaya tersebut.

    Para detektif juga menemukan 1.277 video pada perangkat elektroniknya. Beberapa video yang direkam oleh Zou sendiri, memperlihatkan dirinya saat memperkosa perempuan yang tidak sadarkan diri.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Rekaman tersebut direkam di Inggris dan China.

    Berkat bukti-bukti tersebut, kepolisian dapat mendakwanya dengan tuduhan penyerangan terhadap sejumlah perempuan di kedua negaratermasuk tindak pemerkosaan terhadap perempuan-perempuan yang tidak pernah melapor dan tidak pernah diidentifikasi.

    Zou membayar sewa apartemen seharga lebih dari Pound 4.000 (sekitar Rp83 juta) per bulan di London. (Met Police)

    Selama persidangan di Inner London Crown Court, para juri harus menonton rekaman sembilan tindak pemerkosaan yang ditemukan pada gawai Zou.

    Zou, yang kini berusia 28 tahun, mengeklaim bahwa ia telah berhubungan seks dengan lima perempuan berbeda dalam sebulan. Dia juga membuat klaim telah mengonsumsi kokain, ketamin, ekstasi, dan apa yang disebutnya “liquid E”nama lain obat bius GHB.

    Zou mengakui bahwa berhubungan seks dengan perempuan yang tidak sadarkan diri adalah salah satu fantasinya. Namun, dia mengeklaim bahwa perempuan dalam video yang ditemukan di ponsel dan kameranya sedang “berakting”. Mereka, kata Zou, membantu dirinya mewujudkan fantasi pemerkosaan dengan imbalan uang dan hadiah.

    Namun, para juri akhirnya memutuskan bahwa Zou adalah seorang pemerkosa berantai yang telah membius perempuan-perempuan muda dan merekam serangan tersebut.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Zou kini dinyatakan bersalah atas 11 pemerkosaan terhadap 10 perempuan pada periode 2019-2024. Sebanyak dua di antara mereka telah diidentifikasi dan delapan lainnya belum bisa dilacak.

    Para detektif menduga Zou mungkin telah memperkosa sebanyak 50 perempuan lain.

    “Pria ini boleh jadi salah satu predator seksual yang korbannya paling banyak di negara ini,” kata Komandan Kevin Southworth dari Kepolisian Metropolitan London, kepada BBC.

    Bagaimana modus Zhenhao Zou?

    Banyak perempuan yang diperkosa Zou dalam kondisi sama sekali tidak sadar.

    Salah satu perempuanyang kami sebut dengan inisial Lmengatakan bahwa dirinya terbangun dan mendapati Zou memperkosanya. Namun, L kembali tidak sadar.

    Perempuan lainyang kami sebut dengan inisial Nbaru mengetahui bahwa Zou telah memperkosa dan merekamnya ketika detektif menemukan video tersebut di unit apartemen Zou selang delapan bulan setelah N pertama kali melaporkannya ke aparat.

    “Saya pikir dia adalah orang yang licik,” kata Komandan Southworth kepada BBC.

    Modus Zou, menurut Komandan Southworth, adakah berkenalan dengan perempuan melalui media sosial. Dia kemudian membawa perempuan ke unit apartemennya. Di sana, Zou akan memberi mereka minuman yang dicampur dengan obat bius.

    “Dia akan melakukan serangan seksual saat perempuan-perempuan ini tidak berdaya dan mungkin bahkan saat mereka sedang tidur dan sama sekali tidak sadar,” tambah Komandan Southworth.

    Metropolitan Police Di dalam unit apartemen Zou, polisi menemukan sebotol cairan yang digunakan untuk membius perempuan beserta pipet untuk mengukur volume cairan. Metropolitan PolicePipet bening untuk mengeluarkan cairan obat bius. Penggaris hitam dan putih ditampilkan untuk menggambarkan skala.

    Siapa Zhenhao Zou?

    Zhenhao Zou berasal dari Kota Dongguan, China selatan, dekat dengan Hong Kong.

    Dia tumbuh besar dalam keluarga kaya yang memiliki beberapa properti di Tiongkok. Berkat kekayaan ini, keluarga Zou mampu membayar biaya pendidikannya di Inggris.

    Nama panggilan Zou adalah Pakho, nama yang dikenal oleh beberapa perempuan yang diperkosanya.

    Pada usia 20 tahun, Zou pindah ke Irlandia Utara untuk menyelesaikan dua tahun terakhir kuliahnya di jurusan teknik mesin Universitas Queen di Belfast (QUB).

    Pada September 2019, dia pindah ke London untuk mengambil gelar magister teknik mesin di University College London (UCL). Dia kembali ke Tiongkok tahun berikutnya selama pandemi Covid-19.

    Saat berada di China pada November 2020, ia menggunakan aplikasi pesan teks untuk mengunduh semacam buku petunjuk tentang cara membius dan memperkosa perempuan muda.

    Salah satu iklan yang ditemukan polisi di ponselnya memuat kata-kata “efek terjamin” pada gambar perempuan yang sedang tidur dan telanjang.

    Polisi juga menemukan tujuh video pada ponselnya yang memperlihatkan Zou memperkosa perempuan di China.

    Di pengadilan, para perempuan ini disebut sebagai perempuan dengan inisial B, C, D, E, F, G, H.

    Lima perempuan tampak tidak sadarkan diri dalam video-video tersebut. Satu perempuan berinisial G tampak terbangun sebentar saat Zou memperkosanya, tetapi berjuang untuk tetap sadar. Perempuan H terdengar mendengkur.

    Perempuan berinisial D tidak sadarkan diri saat pemerkosaan dilakukan, tetapi kemudian sadar dan berulang kali mengatakan kepada Zou “tolong, jangan” sambil mencoba melawannya.

    Video-video tersebut sangat mengganggu sehingga Hakim Rosina Cottage KC, memastikan para juri menontonnya sesedikit mungkin.

    Para detektif belum dapat melacak perempuan-perempuan tersebut di China.

    Meskipun beberapa korbannya diperkosa di China, Zou dapat diadili di Inggris karena dia tinggal di sana.

    Saira Pike, dari Crown Prosecution Service, mengatakan penting untuk memberikan keadilan bagi perempuan-perempuan yang terlihat diperkosa Zou dalam video.

    “Sangat penting bagi kami untuk memperjuangkan mereka,” kata Saira.

    “Saya bertekad untuk terus maju dan tidak menggunakan fakta bahwa kami tidak dapat mengidentifikasi para perempuan sebagai penghalang demi memperoleh keadilan bagi mereka.”

    Namun, Zou tidak hanya memperkosa perempuan di China.

    Bagaimana modus Zou di Inggris?

    Dua video yang paling menyedihkan memperlihatkan pemerkosaan Zou terhadap perempuan berinisial A di penginapan mahasiswa di Bloomsbury, London. Polisi tidak pernah dapat memastikan siapa Perempuan A, dan tidak jelas apakah ia diperkosa sebelum atau setelah Zou ke China selama pandemi.

    Pada awal video pertama, A terlihat tidak sadarkan diri tetapi terbangun dan memohon kepada Zou untuk berhenti. “Saya benci kamu,” katanya.

    “Tidak ada gunanya,” jawab Zou. “Peredam suara di sini sangat bagus.”

    Video kedua mirip dengan video pertama. Keduanya direkam dengan kamera mata-mata kecil seukuran ibu jari yang diletakkan di rak yang berada di dalam ruangan.

    Ketika para detektif pertama kali menemukan video tersebut, mereka tidak dapat mengambil audionya.

    Awalnya Zou berkeras bahwa perempuan dalam video tersebut sepenuhnya setuju untuk berhubungan seks. Namun, tepat sebelum persidangan, para detektif berhasil memperoleh rekaman audionya. Hasilnya? A jelas-jelas berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol, dan dia memohon Zou untuk berhenti.

    Zou kemudian mengubah ceritanya. Dia memberi tahu juri bahwa itu adalah “permainan peran seolah-olah pemerkosaan” dan perempuan muda itu hanya berpura-pura.

    “Zou jelas-jelas adalah individu yang bejat dan pengecut yang memangsa korbannya dengan cara yang paling tercela,” kata Komandan Southworth.

    Metropolitan Police Kamera mata-mata seukuran ibu jari yang digunakan Zou untuk merekam pemerkosaan terhadap sejumlah perempuan. Metropolitan PoliceKamera mata-mata yang digunakan Zou.

    Polisi tidak pernah berhasil melacak A. Namun, dua perempuan lain memberikan bukti selama persidangan.

    N adalah seorang mahasiswi muda asal China. Dia memaparkan bagaimana dirinya pertama kali bertemu Zou pada Mei 2023.

    Zou, menurut N, membantunya belajar matematika.

    Beberapa hari kemudian, mereka berdua pergi ke sebuah pesta di sebuah unit apartemen di gedung UNCLE, London. Setelah pesta, Zou membujuknya untuk kembali ke apartemennya dan memberinya minuman.

    Zou kemudian menyeretnya ke kamar tidur dan memperkosanya, sebagaimana dipaparkan N dalam persidangan.

    Potensi puluhan korban lain

    Beberapa percakapan antara Zou dan N di unit apartmen terekam kamera mata-mata di samping tempat tidur Zou. Kamera itu merekam dengan sensor gerak.

    “Habiskan minumannya,” kata Zou terus menerus dalam video tersebut. “Habiskan minumannya. Jangan disia-siakan.”

    N tidak ingat banyak hal setelah menenggak segelas besar vodka. Dia melaporkan pemerkosaan itu ke polisi setelah kejadian, tetapi tidak yakin dengan tindak lanjut aparat.

    Dia juga mengaku putus asa dengan tanggapan polisitermasuk terjemahan yang buruk ke layanan darurat 999. N lantas memutuskan untuk tidak menindaklanjuti laporan tersebut.

    Kepolisian Metropolitan London mengatakan sangat menyesalkan bahwa para korban tidak mendapatkan terjemahan terbaik.

    “Tidak diragukan lagi ada beberapa pembelajaran dari tanggapan pertama yang diterima para korban ini,” kata Komandan Southworth.

    Delapan bulan setelah N pertama kali berbicara dengan polisi, sejumlah detektif menghubunginya lagi. Mereka memberi tahu bahwa mereka telah menemukan video Zou yang memberi N minuman, serta foto-foto di ponsel Zou yang menunjukkan N diperkosa.

    N sangat kesal dengan kejadian yang dialaminya sampai-sampai dia mengunggah status di aplikasi media sosial China, yaitu Red Note (Xiaohongshu). Unggahannya berisi peringatan kepada para perempuan tentang Zou.

    Metropolitan PoliceZou menyimpan barang-barang milik korbannya.

    Unggahan tersebut dibaca perempuan berinisial L. Dia mengirim pesan kepada N yang menyebutkan bahwa dirinya punya pengalaman serupa.

    L mengaku bertemu Zou ketika dia berusia 19 tahun, pada Agustus 2021. Mereka melakukan hubungan seks suka sama suka beberapa kali dan sepakat untuk bertemu dengan teman-teman di sebuah restoran di kawasan pecinan London.

    Kelompok itu pindah ke ruang pribadi di restoran lain, sambil minum beberapa botol Jack Daniel’s. Dia tidak ingat apa yang terjadi setelahnya, tahu-tahu dia berada di unit apartemen Zou di Bloomsbury, London.

    “Ketika saya bangun, Zou di atas saya sedang berhubungan seks,” katanya.

    Belakangan, ketika polisi merazia unit apartemen Zou setelah pria itu ditahan, polisi menemukan empat kamera mata-mata.

    Polisi juga menemukan kotak Fendi berwarna kuning di lemari pakaian yang berisi perhiasan dan pakaian. Barang-barang itu, menurut polisi, mungkin milik para perempuan yang diperkosanya.

    Polisi belum menemukan telepon, komputer, atau kamera Zou semasa dia bermukim di Belfast sehingga mereka tidak tahu apakah rangkaian aksi pemerkosaan telah dimulai saat dia belajar di sana.

    Metropolitan Police Para detektif menemukan obat bius di unit apartemen Zou. Metropolitan Police

    UCL mengatakan Zou diskors pada 27 Januari 2024 dan ia berhenti belajar di sana “segera setelah kami diberi tahu tentang tuduhan tersebut”.

    Pihak universitas mengatakan portal daringnya tersedia bagi mahasiswa dan staf yang terdampak oleh kasus tersebut dan mendukung penyelidikan polisi.

    Zou dinyatakan bersalah atas 11 tuduhan pemerkosaan terhadap 10 perempuan, tiga tuduhan voyeurisme, tiga tuduhan memiliki obat terlarang dengan maksud untuk memperkosa, dan satu tuduhan penahanan.

    Para juri memutuskan ia tidak bersalah atas tuduhan memiliki MDMA, Ketamin, dan Xanax dengan maksud untuk memperkosa. Mereka juga memutuskan ia tidak bersalah atas dua tuduhan memiliki pornografi ekstrem yang menggambarkan pemerkosaan.

    Komandan Southworth menambahkan: “Kami memiliki bukti video sebanyak 50 perempuan lain yang berpotensi menjadi korban. Kami sangat ingin melacak mereka sehingga kami dapat mengetahui apa yang telah terjadi pada mereka.”

    “Sedemikian berbahayanya kejahatan ini, saya pikir ada kemungkinan lebih banyak korban yang bahkan tidak tahu bahwa dia [Zou] telah memperkosa mereka,” tambahnya.

    Para detektif meminta setiap perempuan yang mungkin pernah menghabiskan waktu berduaan dengan Zoubaik di China maupun di Inggrisuntuk melapor.

    Lihat juga video: Tampang Polisi Pemerkosa Berantai di London!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jerman Masih Tertinggal dalam Hal Kesetaraan Gender di Perusahaan

    Jerman Masih Tertinggal dalam Hal Kesetaraan Gender di Perusahaan

    Jakarta

    Pada awal Maret, Petra Scharner-Wolff resmi menjadi CEO Otto Group, sebuah perusahaan online shopping ternama asal Jerman. Di Jerman, Otto adalah perusahaan ikonik yang terkenal dengan katalog dagang raksasanya. Barang jualannya banyak ditemui di rumah-rumah tangga selama puluhan tahun.

    Pada masa jayanya dulu, katalog Otto terbit dua kali setahun, terdiri lebih dari 1.000 halaman, dan berisi segala macam produk, mulai dari pakaian, mainan, hingga set kamar tidur lengkap.

    Saat ini, Otto tidak lagi mencetak katalog, namun telah bertransformasi menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di dunia.

    Tahun lalu, perusahaan yang dimiliki secara pribadi ini memiliki sekitar 38.500 karyawan dan menghasilkan pendapatan sebesar €15 miliar. Platform online Otto kini menawarkan 18 juta produk untuk dijual.

    Perubahan di jajaran direksi berarti keluarga Otto tidak akan bertanggung jawab secara langsung untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan. Kenaikan jabatan Petra Scharner-Wolff juga merupakan kemenangan kecil bagi kesetaraan di dunia bisnis yang didominasi laki-laki.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Jerman tertinggal dalam kesetaraan gender di jajaran direksi

    Salah satu cara untuk mengukur kesetaraan gender adalah dengan menghitung perempuan dalam peran kepemimpinan di perusahaan. Meskipun pengukuran ini tidak sempurna karena tidak menghitung semua perempuan di pasar kerja atau memperhitungkan kesenjangan gaji berdasarkan gender, paling tidak, gagasan ini telah diterima.

    Dari 160 perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham di Jerman pada bulan Maret 2025, perempuan mengisi 19,7% dari tim kepemimpinan eksekutif dan 37,4% dari dewan direksi, demikian menurut laporan oleh AllBright Foundation, sebuah lembaga nirlaba Swedia-Jerman yang mempromosikan lebih banyak perempuan dan keberagaman dalam bisnis. Secara keseluruhan, terdapat 561 pria dan 138 perempuan di tim kepemimpinan eksekutif.

    Jika melihat pada 40 perusahaan besar yang terdaftar di indeks saham DAX Jerman, hanya delapan yang memiliki tiga atau lebih perempuan di tim kepemimpinan eksekutif mereka. Porsche Holding adalah satu-satunya yang tidak memiliki perempuan sama sekali di tim puncak mereka.

    Sebagian masalahnya adalah budaya perusahaan yang konservatif di negara ini, ujar Co-direktur AllBright Foundation, Wiebke Ankersen. “Perusahaan-perusahaan sudah beroperasi dengan baik dalam waktu yang lama dan tidak ada cukup tekanan untuk melakukan perubahan,” keluh Ankersen kepada DW.

    Apakah semua ini disebabkan oleh proses alamiah? Atau ada masalah tambahan seperti aturan pajak yang membuat perempuan menikah kurang dimotivasi untuk bekerja.

    “Juga ada masalah kekurangan puluhan ribu tempat penitipan anak,” kata Ankersen. “Perempuan di Jerman sering kali hanya bekerja beberapa jam seminggu atau di bawah tingkat kualifikasi mereka dan bahkan tidak mengejar karier manajerial,” imbuhnya.

    Ada beberapa alasan lain mengapa partisipasi wanita dalam posisi manajerial di Jerman rendah, ujar Katharina Wrohlich, kepala Grup Penelitian Ekonomi Gender di Institut Penelitian Ekonomi Jerman DIW di Berlin.” Salah satu faktor yang signifikan adalah norma gender yang berlaku di pasar tenaga kerja,” jelas Wrohlich, yang juga merupakan profesor di bidang keuangan publik, gender, dan ekonomi keluarga di Universitas Potsdam.

    “Sikap sosial terhadap pekerjaan penuh waktu untuk ibu dengan anak kecil seringkali negatif, yang berdampak buruk pada peluang perempuan untuk memegang posisi kepemimpinan,” paparnya lebih lanjut.

    Stereotipe gender yang sudah sangat mendalam dalam budaya perusahaan seringkali menjadi penghalang. “Baik ayah maupun ibu seharusnya diizinkan untuk cuti karena alasan keluarga dan memiliki opsi untuk bekerja paruh waktu,” tandas Wrohlich kepada DW. Setelah itu, penting bagi perusahaan untuk mendorong mereka kembali bekerja penuh waktu.

    Masih 15 tahun lagi

    Selama dua dekade terakhir, Wrohlich telah melihat beberapa perbaikan, tetapi menurutnya Jerman masih jauh dari kesetaraan gender. “Masih belum pasti apakah kita akan terus melihat perkembangan positif di masa mendatang,” imbuhnya.

    “Kami telah melihat perkembangan positif selama lima tahun terakhir, meskipun tingkatnya masih rendah,” ujar Wiebke Ankersen.

    Ia menambahkan: “Sulit untuk menghadirkan dewan direksi tanpa seorang pun perempuan di dalamnya karena hal itu tidak lagi diterima secara sosial. Kesadaran akan kesempatan yang sama dan keberagaman telah tumbuh dan harapan terhadap perusahaan telah meningkat.”

    Namun, pada tatanan saat ini, akan dibutuhkan waktu 15 tahun lagi untuk memiliki jumlah perempuan sebanyak laki-laki dalam posisi manajemen dan pengambilan keputusan di perusahaan-perusahaan Jerman. “Kita tidak bisa menunggu selama itu,” keluh Ankersen.

    Jerman memiliki dua undang-undang yang mengamanatkan kuota gender untuk sebagian besar perusahaan yang terdaftar di bursa.

    Undang-undang pertama yang diberlakukan pada tahun 2015 mengharuskan dewan pengawas terdiri dari setidaknya 30% perempuan.

    Undang-undang kedua yang disahkan pada tahun 2021 mengharuskan dewan eksekutif perusahaan publik dengan lebih dari tiga anggota untuk memiliki setidaknya satu perempuan.

    Perusahaan-perusahaan ini juga harus menetapkan target untuk meningkatkan representasi perempuan di tingkat manajemen puncak lainnya.

    Uni Eropa ambil tindakan

    Di tingkat Uni Eropa, ada aturan serupa untuk mempromosikan kesetaraan gender dalam posisi kepemimpinan yang akan mulai berlaku pada bulan Juni 2026.

    Sejak 2010, perwakilan perempuan di dewan perusahaan telah meningkat di sebagian besar negara anggota Uni Eropa, namun kemajuannya bervariasi antar negara.

    “Pada tahun 2024, perempuan menyusun 39,6% dari anggota dewan di perusahaan terbesar yang terdaftar di negara-negara dengan kuota gender yang mengikat, dibandingkan dengan 33,8% di negara-negara dengan kebijakan yang lebih longgar, dan hanya 17% di negara-negara yang tidak mengambil tindakan sama sekali,” demikian menurut Komisi Eropa.

    Otto punya nama beken di Jerman

    Karena sebagian besar aturan kesetaraan gender berlaku untuk perusahaan publik, bisnis yang dimiliki keluarga sedikit lebih buruk performanya dalam memasukkan perempuan ke dalam posisi kepemimpinan di Jerman, demikian menurut studi lain dari AllBright Foundation yang diterbitkan pada Mei 2024.

    Dari 100 perusahaan keluarga terbesar di Jerman, perempuan hanya mewakili 12,6% dari tim kepemimpinan eksekutif. Dari 100 perusahaan tersebut, 53 di antaranya tidak memiliki satu pun perempuan di tim kepemimpinan mereka.

    Dalam hal ini, Otto Group lebih baik daripada rata-rata. CEO baru, Petra Scharner-Wolff, telah menjadi anggota dewan eksekutif sejak tahun 2015.

    Posisi pekerjaan lamanya sebagai kepala keuangan kini akan diisi oleh perempuan lain yang juga merupakan orang dalam perusahaan, Katy Roewer. Sekarang, dewan eksekutif yang terdiri dari enam orang akan terdiri dari dua perempuan dan empat pria.

    Roewer sudah bekerja empat hari dalam seminggu untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sebagai seorang ibu yang sibuk, dan dia berniat untuk mempertahankan jadwal tersebut dalam peran barunya.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Inggris

    Lihat juga Video: Kesenjangan Gaji di Australia, Perempuan Dibayar 18,6% Lebih Rendah dari Pria

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • WNI yang Sempat Dikhawatirkan Keberadaannya di Tasmania Sudah Bisa Dikontak

    WNI yang Sempat Dikhawatirkan Keberadaannya di Tasmania Sudah Bisa Dikontak

    Jakarta

    Hari Sabtu ini(8/03/2025), ABC Indonesia mendapatkan informasi yang sudah terkonfirmasi, termasuk dari KJRI Melbourne, jika Humam Syauqi Dawa Soeti sudah bisa dikontak dan dalam kondisi baik.

    “Kami dapat kabar dari keluarga bahwa Humam sudah bisa dikontak kembali,” demikian pesan singkat yang diterima ABC Indonesia.Sebelumnya, keberadaan Humam, yang dilaporkan sedang berlibur di Tasmania, sempat dikhawatirkan karena tidak bisa kontak selama lima hari oleh pihak keluarga dan teman-temannya.Informasi terkait Humam pertama kali beredar di sejumlah halaman grup Facebook diaspora Indonesia, selain juga di halaman Facebook Kepolisian Tasmania.

    ABC Indonesia kemudian melaporkannya dengan mengonfirmasi ke pihak KJRI Melbourne dan Kepolisian Tasmania untuk membantu menyebarkan informasi dan pencariannya.

    Kemarin, ABC Indonesia juga sudah mencoba untuk menghubungi teman dan kerabat, termasuk untuk mendapatkan kontak keluarga, namun tidak berhasil dengan alasan untuk menjaga “privasi” keluarga.Dalam wawancara kemarin, KJRI Melborune mengonfirmasi Humam tinggal di Belanda dan menggunakan visa turis untuk berlibur di Australia.

    Pihak KJRI Melbourne juga mengatakan setelah dari Tasmania, Humam rencananya terbang ke Sydney, lalu Seoul, Korea Selatan, dan kembali ke Belanda.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Kepolisian Tasmania sudah menghapus unggahan terkait Humam di akun Facebook-nya, yang sebelumnya bertanya “Apakah kamu melihat Humam?”, karena “Humam dipercaya melakukan perjalanan ke area Launceston dan keluarganya khawatir karena mereka tidak mendapat kabar sejak Senin kemarin”.

    Sementara itu, ABC Indonesia menghapus unggahan soal kekhawatiran keberadaan Humam, yang diunggah di akun Facebook dan Instagram kami, Jumat kemarin (7/03/2025), untuk mencegah kekeliruan audiens.

  • 2 Truk Tentara Australia Tabrakan, 36 Orang Luka

    2 Truk Tentara Australia Tabrakan, 36 Orang Luka

    Jakarta

    Dua truk tentara yang sedang bertugas saat badai di Australia timur bertabrakan pada hari Sabtu (8/3). Sebanyak 36 orang terluka dalam insiden ini dan beberapa orang di antaranya dilarikan ke beberapa rumah sakit.

    Para personel Pasukan Pertahanan Australia (ADF) terluka ketika truk-truk itu tabrakan di kota Lismore yang rawan banjir, kata polisi New South Wales dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

    Polisi mengirim unit penyelamat spesialis ke tempat kejadian, sementara layanan ambulans negara bagian mengirim tim paramedis termasuk dua helikopter, kata para pejabat.

    “Total 36 pasien adalah jumlah terakhir yang saya miliki,” kata juru bicara Ambulans New South Wales, seraya menambahkan bahwa beberapa yang terluka dibawa ke empat rumah sakit.

    Juru bicara itu tidak berwenang memberikan perincian lebih lanjut tentang kondisi personel militer.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Namun, beberapa tentara mengalami luka serius, kata Perdana Menteri Anthony Albanese dalam pernyataan bersama dengan menteri pertahanan.

    “Saat ini fokus kita adalah pada kesejahteraan mereka yang terlibat dan keluarga mereka,” katanya.

    “Para pahlawan ADF kita sedang dalam perjalanan untuk membantu warga Australia yang membutuhkan,” imbuhnya.

    Pasukan Australia telah dikerahkan untuk membantu orang-orang mengatasi dampak dari bekas siklon tropis Alfred, yang telah menghantam sebagian besar wilayah pantai timur dengan hujan dan angin kencang.

    Polisi mengatakan mereka akan menyelidiki lebih lanjut mengenai kecelakaan tersebut.

    Lihat juga video: Bus Vs Truk Tabrakan di Tanjakan Gentong Tasikmalaya, 3 Orang Terluka

  • Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Bebas dari Penjara

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Bebas dari Penjara

    Jakarta

    Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol dibebaskan dari tahanan pada hari Sabtu (8/3). Dia berjalan keluar dari pusat tahanan sambil tersenyum, sebelum membungkukkan badannya di depan para pendukung yang menunggu.

    Para pendukungnya bersorak saat presiden yang berstatus nonaktif usai dimakzulkan parlemen itu berjalan di depan mereka, sebelum masuk ke dalam mobil.

    “Saya menundukkan kepala sebagai rasa terima kasih kepada rakyat negara ini,” kata Yoon dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui pengacaranya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

    Yoon bebas dari penjara setelah pengadilan Korea Selatan membatalkan surat perintah penangkapan terhadapnya. Putusan pengadilan ini memungkinkan pembebasan Yoon dari tahanan.

    Putusan pengadilan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (7/3/2025), menanggapi pengajuan tim pengacara Yoon yang meminta pengadilan membatalkan surat perintah penangkapan terhadap kliennya, yang dilaksanakan bulan lalu.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Dalam argumennya, tim pengacara Yoon menyebut penahanan kliennya tidak sah karena jaksa penuntut menunggu terlalu lama untuk mendakwanya.

    “Wajar untuk menyimpulkan bahwa dakwaan diajukan setelah masa penahanan terdakwa berakhir,” sebut dokumen Pengadilan Distrik Pusat Seoul.

    “Untuk memastikan kejelasan prosedural dan menghilangkan keraguan mengenai legalitas proses investigasi, akan tepat untuk mengeluarkan keputusan untuk membatalkan penahanan,” imbuh dokumen pengadilan tersebut.

    Yoon yang mantan jaksa ini menjerumuskan Korsel ke dalam kekacauan pada Desember lalu, dengan secara tiba-tiba menetapkan darurat militer yang menangguhkan pemerintahan sipil untuk sementara dan mengirimkan tentara ke gedung parlemen.

    Dia didakwa melakukan pemberontakan atas penetapan darurat militer yang berlangsung singkat tersebut.

    Lihat juga Video: Pembelaan Presiden Korsel di Sidang Akhir Pemakzulan

  • Misteri Kematian Aktor Gene Hackman-Istri Berhasil Dipecahkan

    Misteri Kematian Aktor Gene Hackman-Istri Berhasil Dipecahkan

    Jakarta

    Aparat Amerika Serikat telah menyimpulkan penyebab kematian aktor pemenang Oscar, Gene Hackman, dan istrinya, pianis klasik Betsy Arakawa, setelah jasad keduanya ditemukan di rumah mereka di Negara Bagian New Mexico, AS.

    Pada Jumat (28/02), pihak berwenang AS mengatakan bahwa bukti-bukti menunjukkan bahwa Hackman telah meninggal sejak 17 Februari atau 10 hari sebelum jasad dia dan istrinya ditemukan.

    Berikut ini adalah hal-hal yang kami ketahui sejauh ini tentang kematian seorang legenda Hollywood yang dikenal lewat film-film seperti The French Connection dan The Conversation.

    Peringatan: artikel ini berisi detail yang mungkin membuat beberapa pembaca merasa tidak nyaman.

    Apa penyebab kematian Gene Hackman dan Betsy Arakawa?

    Aktor pemenang Piala Oscar, Gene Hackman, meninggal dunia karena sebab alamiah, kata seorang penyelidik medis Negara Bagian New Mexico.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Pria 95 tahun itu wafat di rumahnya di Santa Fe akibat penyakit jantung koroner serta penyakit Alzheimer tahap lanjut.

    Adapun Betsy Arakawa, 65 tahun, meninggal di rumah yang sama akibat tertular sindrom paru hantavirus (HPS). Penyakit pernapasan yang tergolong langka ini disebabkan oleh paparan hewan pengerat yang terinfeksi.

    Betsy meninggal lebih dulu pada 11 Februari, kata Dr. Heather Jarrell dari Kantor Penyelidik Medis New Mexico dalam konferensi pers pada Jumat (07/03).

    Dia mengatakan “masuk akal untuk menyimpulkan” bahwa Gene Hackman meninggal pada 18 Februari.

    Betsy Arakawa terlihat terakhir kali pada 11 Februari, ketika ia pergi ke pasar, apotek CVS, dan toko hewan peliharaan. Dia kemudian kembali ke rumah pada sore hari.

    Mengingat bahwa Gene Hackman mengidap penyakit Alzheimer tahap lanjut, “sangat mungkin ia tidak menyadari bahwa istrinya telah meninggal”, kata Dr. Jarrell.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Gene Hackman mengidap “penyakit jantung yang serius, dan pada akhirnya itulah yang menyebabkan kematiannya”, kata Dr. Jarrell, seraya menambahkan bahwa pria tersebut mengalami tekanan darah tinggi kronis.

    Menurut Dr. Jarrell, mendiang belum makan apa pun sebelum meninggal tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.

    Apa itu hantavirus?

    Pada konferensi pers, Dokter Hewan Kesehatan Masyarakat New Mexico, Erin Phipps, menekankan bahwa penularan hantavirus sangat jarang terjadi.

    HPS ditularkan melalui kontak dengan kotoran hewan pengerat, urin, atau air liur. Sering kali penularan terjadi saat seseorang menghirup debu yang terkontaminasi.

    Ia mencatat bahwa 136 kasus telah dilaporkan di negara bagian tersebut selama 50 tahun terakhir, dan 42% di antaranya mengakibatkan kematian.

    Phipps mengatakan ada bukti aktivitas hewan pengerat di rumah tersebut, namun dia menganggap risiko penularan di dalam rumah utama tergolong “rendah”.

    Penyelidik sedang mencoba untuk menentukan bagaimana Betsy Arakawa tertular penyakit tersebut. Hasil tes menunjukkan Hackman tidak tertular hantavirus.

    Meskipun kasus hantavirus jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.

    Bagaimana jasad Gene Hackman dan Betsy Arakawa ditemukan?

    Getty ImagesGene Hackman dan Betsy Arakawa (arsip foto pada 1991).

    Pasangan yang telah menikah selama lebih dari 30 tahun tersebut ditemukan di rumah mereka setelah petugas keamanan lingkungan melakukan pemeriksaan. Melalui jendela, dia melihat jasad keduanya tergeletak di lantai.

    Saat ditemukan, jasad pasangan tersebut berada pada tahap pembusukan lanjut.

    Menurut surat perintah penggeledahan, jasad Hackman berada di ruang samping di sebelah dapur, dengan tongkat jalan dan kacamata hitam di dekatnya.

    Jasad Betsy Arakawa ditemukan di kamar mandi. Pil-pil berserakan di dekatnya.

    Polisi menemukan obat pengobatan tiroid, tekanan darah, serta obat pereda nyeri Tylenol, menurut dokumen inventaris di pengadilan.

    Mengutip undang-undang privasi, pihak berwenang tidak mengungkapkan siapa penerima resep obat tersebut.

    Salah satu dari tiga anjing pasangan tersebut juga ditemukan mati di dalam kandang di dekat Betsy Arakawa, sementara dua anjing lainnya masih hidup.

    Penyebab kematian anjing tersebut belum diketahui, kata aparat. Dr. Erin Phipps mengatakan kepada wartawan bahwa hewan-hewan itu tidak sakit karena hantavirus.

    Mengapa kematian mereka awalnya dianggap mencurigakan?

    Kematian mereka dianggap “cukup mencurigakan sehingga memerlukan pencarian dan penyelidikan menyeluruh,” menurut surat perintah penggeledahan.

    Surat itu menyebutkan bahwa petugas yang menelepon layanan darurat mendapati pintu depan rumah terbuka.

    Namun, detektif tidak melihat tanda-tanda penerobosan paksa ke dalam rumah. Tidak ada yang tampak janggal di dalam.

    “Tidak ada tanda-tanda perkelahian,” kata Sheriff Mendoza. “Tidak ada tanda-tanda sesuatu yang hilang dari rumah atau terganggu, yang merupakan indikasi bahwa telah terjadi kejahatan.”

    Dua anjing lainnya yang sehat ditemukan berkeliaran di rumahsatu di dalam rumah dan satu di luar.

    BBC

    Tes keracunan karbon monoksida menunjukkan hasil negatif dan tidak ada kebocoran gas yang terdeteksi.

    Gene Hackman meninggalkan tiga orang anak dewasa dari pernikahan sebelumnya.

    Gene Hackman bertemu dengan Betsy Arakawa saat Betsy bekerja paruh waktu di pusat kebugaran California pada pertengahan 1980-an, seperti dilaporkan New York Times.

    Siapa Gene Hackman?

    Gene Hackman memenangkan Piala Oscar sebagai aktor terbaik atas perannya sebagai Jimmy “Popeye” Doyle dalam film thriller tahun 1971 karya William Friedkin berjudul The French Connection.

    Dia juga pernah mendapat Piala Oscar sebagai aktor pendukung terbaik atas perannya sebagai Little Bill Daggett dalam film koboi karya Clint Eastwood berjudul Unforgiven pada 1992.

    Hackman mulai dikenal di Hollywood pada usia 30-an tahun, saat ia dinominasikan untuk Piala Oscar atas perannya sebagai Buck Barrow dalam film Bonnie and Clyde tahun 1967. Pada film itu dia beradu akting dengan Warren Beatty dan Faye Dunaway. Dia juga menjadi nomine Piala Oscar untuk I Never Sang for My Father pada tahun 1970.

    Kedua film tersebut membuatnya mendapat pengakuan dalam kategori aktor pendukung.

    Ia juga dinominasikan sebagai aktor utama terbaik pada tahun 1988 atas perannya sebagai agen FBI dalam Mississippi Burning.

    Secara keseluruhan, Gene Hackman memainkan lebih dari 100 peran selama kariernya, termasuk sebagai penjahat Lex Luthor dalam film Superman yang dibintangi Christopher Reeve pada 1970-an dan 1980-an.

    Hackman beradu peran dengan banyak aktor papan atas Hollywood lainnya, termasuk Al Pacino dalam Scarecrow tahun 1973 dan Gene Wilder dalam Young Frankenstein tahun 1974.

    Penampilan layar lebar terakhirnya adalah sebagai Monroe Cole dalam Welcome to Mooseport pada tahun 2004.

    Setelah itu ia mengundurkan diri dari Hollywood untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang di New Mexico.

    Lihat juga Video Tentang Hantavirus yang Jadi Penyebab Kematian Istri Gene Hackman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wabah Campak Hantui AS, 2 Orang Meninggal

    Wabah Campak Hantui AS, 2 Orang Meninggal

    Jakarta

    Wabah campak di Amerika Serikat bagian barat daya telah menewaskan dua orang dan menginfeksi lebih dari 200 orang. Ini mendorong badan kesehatan terkemuka untuk mengeluarkan peringatan perjalanan.

    Hingga Jumat (7/3) waktu setempat, otoritas Texas telah melaporkan 198 kasus campak dan New Mexico dengan 30 kasus, sehingga totalnya menjadi 228 kasus. Setiap negara bagian itu mengonfirmasi satu kematian, dan keduanya tidak divaksinasi.

    Pasien Texas adalah seorang anak sementara pasien New Mexico adalah satu orang dewasa yang dinyatakan positif campak setelah meninggal.

    Meskipun penyebab resmi kematian orang dewasa tersebut belum dirilis oleh Kantor Penyelidik Medis New Mexico, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengklasifikasikannya sebagai kematian terkait campak.

    “Lebih banyak kasus diperkirakan terjadi karena wabah ini terus meluas dengan cepat,” CDC memperingatkan dalam nasihat Jaringan Peringatan Kesehatan kepada petugas layanan kesehatan, pejabat kesehatan masyarakat, dan calon pelancong.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Dengan semakin dekatnya musim perjalanan musim semi dan musim panas di Amerika Serikat, CDC menekankan peran penting yang dimainkan oleh dokter dan pejabat kesehatan masyarakat dalam mencegah penyebaran campak,” kata badan tersebut.

    “Mereka harus waspada terhadap kasus penyakit ruam demam yang memenuhi definisi kasus campak dan berbagi strategi pencegahan campak yang efektif, termasuk panduan vaksinasi untuk para pelancong internasional,” imbuh CDC.

    Lihat juga Video: AS Laporkan Kematian Akibat Campak, 2 Pasien dari Texas

    Campak sangat menular, menyebar melalui droplet pernapasan dan bertahan di udara hingga dua jam setelah orang yang terinfeksi meninggalkan suatu daerah. Penyakit ini menyebabkan demam, gejala pernapasan, dan ruam — tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi parah, termasuk pneumonia, radang otak, dan kematian.

    Vaksinasi tetap menjadi perlindungan terbaik. Vaksin campak, yang diwajibkan untuk anak-anak berusia 12 bulan ke atas, memberikan kekebalan seumur hidup sebesar 93 persen setelah satu dosis, dan meningkat menjadi 97 persen setelah dua dosis.

    Namun, tingkat imunisasi telah menurun di AS, terutama sejak pandemi COVID-19 memicu lonjakan misinformasi vaksin.

    Lihat juga Video: AS Laporkan Kematian Akibat Campak, 2 Pasien dari Texas

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ngeri Penembakan di Pub Kanada, 12 Orang Luka-luka

    Ngeri Penembakan di Pub Kanada, 12 Orang Luka-luka

    Jakarta

    Setidaknya 12 orang terluka dalam penembakan di sebuah pub di Toronto, Kanada pada Jumat (7/3) malam waktu setempat. Kepolisian menyatakan bahwa tersangka penembakan massal tersebut masih diburu.

    Semua korban dirawat di rumah sakit setelah penembakan di bagian timur kota terbesar di Kanada tersebut.

    “Laporan penembakan di pub. Banyak orang tertembak… Tersangka buron,” kata kepolisian Toronto dalam postingan di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

    “Dua belas korban. Empat korban mengalami luka yang tidak mengancam jiwa. Tingkat cedera yang lainnya tidak diketahui,” kata kepolisian.

    “Tersangka mengenakan balaclava hitam. Terlihat melarikan diri dengan mobil berwarna perak,” imbuh kepolisian. Tidak ada keterangan mengenai dugaan motif penembakan tersebut.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Wali Kota Toronto Olivia Chow menuliskan di X bahwa dia “sangat terganggu” mendengar laporan penembakan tersebut.

    Dia menambahkan bahwa kepala polisi telah meyakinkannya bahwa “semua sumber daya yang diperlukan telah dikerahkan”.

    Lihat juga Video: Terjadi Penembakan di Bar Meksiko, 6 Orang Tewas

  • Pertama dalam 15 Tahun, AS Tembak Mati Napi Pembunuh

    Pertama dalam 15 Tahun, AS Tembak Mati Napi Pembunuh

    Jakarta

    Seorang napi di South Carolina, Amerika Serikat yang divonis mati atas pembunuhan, telah dieksekusi mati oleh regu tembak pada hari Jumat (7/3) waktu setempat. Ini merupakan eksekusi tembak mati pertama di AS dalam waktu 15 tahun terakhir.

    Brad Sigmon (67) dieksekusi mati oleh regu tembak yang terdiri dari tiga orang di Lembaga Pemasyarakatan Broad River di ibu kota negara bagian Columbia, kata juru bicara penjara South Carolina, Chrysti Shain, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025). Pria itu dieksekusi mati atas kasus pembunuhan kedua orang tua mantan pacarnya dengan tongkat bisbol.

    Shain mengatakan tembakan mematikan dilepaskan pada Jumat pukul 18.05 waktu setempat, dan Sigmon dinyatakan meninggal oleh seorang dokter pada pukul 18.08 waktu setempat.

    Wartawan yang menyaksikan eksekusi dari balik kaca antipeluru mengatakan bahwa, Sigmon mengenakan pakaian terusan hitam dengan tanda sasaran kecil yang terbuat dari kertas atau kain di atas jantungnya, dan diikat di kursi di kamar eksekusi.

    Dalam pernyataan terakhir yang dibacakan oleh pengacaranya, Gerald “Bo” King, Sigmon mengatakan ia ingin mengirim pesan “cinta dan panggilan kepada sesama umat Kristen untuk membantu kita mengakhiri hukuman mati.”

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Sebuah penutup kepala kemudian dipasang di atas kepala Sigmon. Sekitar dua menit kemudian, regu tembak — relawan dari Departemen Pemasyarakatan Carolina Selatan — menembakkan senapan mereka melalui celah di dinding sekitar 15 kaki (lima meter) jauhnya.

    Anna Dobbins dari stasiun TV WYFF News 4 mengatakan tembakan “semuanya ditembakkan sekaligus” seperti “hanya satu suara.”

    Lihat juga Video: Israel Tembak Mati 4 Warga Palestina di Tengah Gencatan Senjata Ramadan

    “Lengannya tertekuk,” kata Dobbins. “Ada sesuatu di bagian tengah tubuhnya yang bergerak — saya tidak akan menyebutnya napas, saya tidak begitu tahu — tetapi ada beberapa gerakan yang berlangsung selama dua atau tiga detik,” ujarnya.

    “Itu sangat cepat,” katanya. “Saya melihat percikan darah ketika peluru menembus tubuhnya. Jumlahnya tidak banyak, tetapi ada percikan,” imbuhnya.

    Sigmon, yang mengakui pembunuhan David dan Gladys Larke pada tahun 2001 dan mengakui kesalahannya di pengadilan, telah meminta Mahkamah Agung untuk menunda eksekusi mati pada menit-menit terakhir, tetapi permintaan itu ditolak.

    Gubernur South Carolina,Henry McMaster juga menolak permohonan grasinya.

    “Kematian Brad sangat mengerikan dan penuh kekerasan,” kata King, pengacaranya, dalam sebuah pernyataan. “Tidak masuk akal bahwa, pada tahun 2025, South Carolina akan mengeksekusi salah satu warganya dalam tontonan berdarah ini,” cetusnya.

    Sigmon punya pilihan antara suntikan mematikan, regu tembak, atau kursi listrik.

    King mengatakan Sigmon memilih regu tembak setelah ditempatkan dalam posisi yang “mustahil”, dipaksa untuk memutuskan bagaimana ia akan mati.

    Kursi listrik “akan membakar dan memasaknya hidup-hidup,” katanya, tetapi alternatifnya “sama mengerikannya.”

    “Jika ia memilih suntikan mematikan, ia mempertaruhkan kematian yang lama, yang dialami oleh ketiga pria yang dieksekusi di South Carolina sejak September,” kata King.

    Eksekusi mati oleh regu tembak terakhir kali di Amerika Serikat dilakukan di Utah pada tahun 2010.

    Lihat juga Video: Israel Tembak Mati 4 Warga Palestina di Tengah Gencatan Senjata Ramadan

  • Panas, Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina Timur

    Panas, Serangan Rusia Tewaskan 12 Orang di Ukraina Timur

    Jakarta

    Memanas! Serangan terbaru Rusia menewaskan sedikitnya 12 orang di Ukraina timur hingga Sabtu (8/3) pagi waktu setempat. Serangan ini terjadi beberapa hari menjelang perundingan di Arab Saudi antara negosiator Amerika Serikat dan Ukraina yang bertujuan untuk gencatan senjata.

    Serangan udara Rusia tersebut menghantam pusat Dobropillia di wilayah Donetsk, Ukraina pada Jumat malam waktu setempat, menewaskan 11 orang dan melukai 30 orang, menurut layanan darurat, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/3/2025).

    Secara terpisah, satu orang tewas dalam serangan drone dan tujuh orang lainnya terluka pada Sabtu dini hari di kota Bogodukhiv, kata kepala militer wilayah Kharkiv Oleg Synegubov.

    Serangan udara itu terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi dan tarif baru terhadap Rusia, tetapi juga mengatakan mungkin “lebih mudah” untuk bekerja sama dengan Moskow daripada Kyiv dalam upaya untuk mengakhiri perang tiga tahun tersebut.

    Setelah Trump secara terbuka mencaci-maki pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuan di Gedung Putih dan menangguhkan bantuan militer AS ke Kyiv, presiden AS itu mengatakan kepada wartawan, bahwa ia mempercayai Presiden Rusia Vladimir Putin.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Sejujurnya, saya merasa lebih sulit untuk berurusan dengan Ukraina dan mereka tidak memiliki kartu,” kata Trump. “Mungkin lebih mudah berurusan dengan Rusia,” imbuhnya.

    Pernyataan tersebut disampaikan setelah Trump mengancam sanksi dan tarif baru terhadap Rusia atas gempurannya di Ukraina. Ini disampaikan Trump beberapa jam setelah Moskow meluncurkan serangan drone dan rudal “besar-besaran” terhadap fasilitas energi Ukraina.

    “Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar ‘menggempur’ Ukraina di medan perang saat ini, saya sangat mempertimbangkan Sanksi Perbankan, Sanksi, dan Tarif berskala besar terhadap Rusia hingga Gencatan Senjata dan PERJANJIAN PENYELESAIAN AKHIR PERDAMAIAN TERCAPAI,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

    “Kepada Rusia dan Ukraina, segera duduk bersama di meja perundingan, sebelum terlambat,” imbuhnya.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga berbicara dengan Menlu Ukraina, Andrii Sybiha, melalui telepon pada hari Jumat.

    Dalam panggilan telepon tersebut, Rubio menggarisbawahi tujuan Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan cepat, dan menekankan bahwa “semua pihak harus mengambil langkah-langkah untuk mengamankan perdamaian yang berkelanjutan”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce dalam sebuah pernyataan.

    Lihat juga Video: Detik-detik Rudal Rusia Hantam Kampung Halaman Zelensky