Category: Detik.com Internasional

  • Israel Kembali Gempur Gaza Usai Serangan Besar-besaran, 13 Orang Tewas

    Israel Kembali Gempur Gaza Usai Serangan Besar-besaran, 13 Orang Tewas

    Gaza City

    Rentetan serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Jalur Gaza sejak Selasa (18/3) tengah malam. Otoritas pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 13 orang tewas dalam serangan terbaru Israel itu, menyusul serangan besar-besaran sebelumnya yang menewaskan lebih dari 400 orang.

    “Israel melancarkan beberapa serangan udara… yang mengakibatkan tewasnya 13 orang dan melukai puluhan orang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak, di Khan Younis dan Gaza City,” tutur juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Rabu (19/3/2/2025).

    Sebelumnya pada Selasa (18/3) dini hari, militer Israel melancarkan rentetan serangan udara yang disebut paling intens sejak gencatan senjata Gaza diberlakukan pada 19 Januari lalu.

    Bombardir di wilayah Jalur Gaza itu, menurut otoritas kesehatan Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang. Serangan udara itu dilakukan militer Israel setelah gagalnya perundingan untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza.

    Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk mengambil “tindakan keras” terhadap Hamas sebagai respons atas penolakan kelompok itu untuk membebaskan para sandera yang tersisa, dan karena penolakan mereka terhadap proposal gencatan senjata.

    Netanyahu memperingatkan pada Selasa (18/3) malam bahwa serangan-serangan itu “hanya permulaan”, dan bahwa negosiasi mendatang dengan Hamas “hanya akan berlangsung di bawah tekanan”.

    “Hamas telah merasakan kekuatan tangan kita dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin berjanji kepada Anda — dan mereka — bahwa ini hanyalah permulaan,” tegas Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilisnya.

    Hamas, dalam tanggapannya, menuduh Israel melanggar gencatan senjata Gaza dan membahayakan upaya mediator untuk mengamankan gencatan senjata permanen. Hamas juga menuduh Netanyahu sama saja “menjatuhkan hukuman mati” terhadap 59 sandera yang masih ditahan di Gaza, yang nasibnya tidak jelas.

    Dalam pernyataannya, Hamas mendesak negara-negara sahabat untuk “menekan” Amerika Serikat (AS) dalam mengakhiri serangan yang dilancarkan sekutu dekatnya, Israel.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan pada Selasa (18/3) bahwa rentetan serangan terhadap Jalur Gaza telah “dikoordinasikan sepenuhnya dengan Washington”.

    Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dorothy Shea, menyebut tanggung jawab atas dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza sepenuhnya berada di tangan Hamas. Dia menegaskan sangat mendukung Israel dalam langkah-langkah selanjutnya di Jalur Gaza.

    “Kesalahan atas dimulainya kembali permusuhan sepenuhnya berada di tangan Hamas,” cetus Shea dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Pecat 2 Pejabat Demokrat di Komisi Perdagangan Federal

    Trump Pecat 2 Pejabat Demokrat di Komisi Perdagangan Federal

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat dua pejabat Partai Demokrat dari jabatan mereka sebagai komisaris di Komisi Perdagangan Federal AS (FTC), yang berfungsi melindungi masyarakat AS dari praktik bisnis yang menipu atau tidak adil.

    Pemecatan komisaris FTC yang dilakukan oleh Trump ini, seperti dilansir AFP, Rabu (19/3/2025), membuka pintu bagi Partai Republik untuk menunjuk para loyalis mereka di badan regulasi independen tersebut.

    Fungsi utama FTC adalah melindungi publik AS dari praktik bisnis yang menipu atau tidak adil.

    Seorang pejabat Gedung Putih, yang enggan disebut namanya, mengonfirmasi bahwa dua komisaris FTC, Alvaro Bedoya dan Rebecca Kelly Slaughter, yang mewakili Partai Demokrat telah diberhentikan dari jabatannya.

    FTC terdiri dari lima komisaris, yang biasanya mewakili dua partai politik utama di AS.

    “Presiden baru saja memecat saya secara ilegal. Ini adalah korupsi yang sangat jelas,” tulis Bedoya dalam pernyataannya via media sosial X.

    Bedoya berjanji dalam salah satu postingannya bahwa dirinya akan “melihat presiden di pengadilan” atas pemecatan dirinya ini.

    Pemecatan para pegawai federal AS merajalela sejak Trump menjabat kembali pada Januari lalu, dan mendirikan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh miliarder ternama AS, Elon Musk, yang kini menjadi penasihat senior dan pendukung utama kampanye Trump.

    “FTC merupakan lembaga independen yang didirikan 111 tahun lalu untuk memerangi para penipu dan pelaku monopoli. Sekarang, presiden ingin FTC menjadi anjing penjilat bagi teman-teman golfnya,” sebut Bedoya melontarkan tudingan untuk Trump.

    Di bawah Trump dan mantan Presiden Joe Biden, FTC menghadapi kasus melawan Apple, Amazon, Google dan induk perusahaan Facebook, Meta, terkait cara perusahaan-perusahaan itu menggunakan kekuatan pasar.

    Dalam wawancara dengan Fox Business pada Februari lalu, Kepala FTC yang baru diangkat, Andrew Ferguson, mengonfirmasi bahwa kasus yang sedang berlangsung melawan Amazon dan Meta akan dilanjutkan. Dia menegaskan komitmen dalam “menekan Big Tech dengan keras”.

    Namun kini pertanyaan muncul mengenai apakah kepresidenan Trump akan melanjutkan kasus-kasus tersebut, mengingat adanya keselarasan yang jelas antara para miliarder teknologi dan Partai Republik sejak Trump memenangkan pilpres tahun lalu.

    Musk bersama bos Amazon Jeff Bezos dan para miliarder teknologi lainnya mendapatkan tempat terkemuka dalam seremoni pelantikan Trump pada pertengahan Januari lalu. Beberapa di antara mereka telah memberikan donasi jutaan dolar kepada panitia yang menyelenggarakan acara tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Bumi Kian Panas, Aksi Global Masih Lamban?

    Jakarta

    Tahun 2024 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah. Penelitian dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyoroti ada “tanda-tanda jelas perubahan iklim akibat ulah manusia yang mencapai puncaknya pada 2024.”

    Dalam 12 bulan terakhir, suhu rata-rata global tercatat naik menjadi 1,55 derajat Celsius, lebih tinggi dibandingkan periode 1850-1900, masa sebelum manusia mulai membakar bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak dalam skala industri. Rekor ini juga melampaui suhu tertinggi sebelumnya yang dicatat pada 2023.

    Di bawah Perjanjian Iklim Paris, beberapa negara di dunia berkomitmen untuk membatasi pemanasan global agar tetap di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri, serta berupaya menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5°C.

    Karena suhu rata-rata diukur dalam jangka waktu beberapa dekade dan bukan hanya satu tahun, temuan dalam laporan tahunan WMO tentang Status Iklim ini tidak serta-merta berarti target Perjanjian Iklim Paris telah terlampaui. Namun, batas tersebut semakin mendekati.

    Laporan WMO juga menyatakan, pemanasan global jangka panjang saat ini berada di kisaran 1,34 hingga 1,41°C.

    Para peneliti menemukan konsentrasi gas karbon dioksida (CO2), yang menjadi penyebab utama pemanasan global setelah dilepaskan dari pembakaran bahan bakar fosil untuk industri, pemanas rumah, dan kendaraan, saat ini telah mencapai level tertingginya dalam 2 juta tahun terakhir.

    Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, menyebut studi ini sebagai “peringatan keras bahwa kita semakin meningkatkan risiko terhadap kehidupan, ekonomi, dan planet ini.”

    Dalam penelitian terpisah yang diterbitkan akhir tahun lalu, World Weather Attribution (WWA), sebuah inisiatif akademik berbasis di Inggris, menemukan bahwa perubahan iklim telah “berkontribusi pada kematian sedikitnya 3.700 orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi” dalam 26 peristiwa cuaca ekstrem yang mereka analisis pada 2024.

    Namun, karena terdapat hampir 200 peristiwa banjir, kekeringan, atau badai ekstrem lainnya yang tidak mereka teliti, mereka menyimpulkan bahwa jumlah korban sebenarnya bisa mencapai “puluhan ribu, bahkan ratusan ribu jiwa.”

    Jejak bahan bakar fosil di lautan saat ini

    Laporan WMO, yang didasarkan pada kontribusi ilmiah dari berbagai lembaga ahli, juga menyebutkan bahwa peralihan dari fenomena La Niña yang mendinginkan hingga ke El Niño yang menghangat, menjadi salah satu faktor pemecahan rekor suhu global pada 2024.

    Namun, para penulis laporan itu menegaskan, suhu udara global saat ini hanyalah satu bagian dari situasi lain yang lebih besar.

    Dengan 90% panas atmosfer berlebih diserap oleh lautan, tahun 2024 mencatat tingkat pemanasan suhu laut tertinggi dalam 65 tahun terakhir. Pemanasan ini berdampak pada ekosistem laut, menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati dan berkurangnya kemampuan laut dalam menyerap karbon.

    Selain itu, lautan yang menjadi lebih hangat juga berkontribusi pada meningkatnya potensi badai tropis dan tingkat keasaman laut yang lebih tinggi, di mana pada akhirnya dapat merusak habitat laut dan mengancam industri perikanan.

    Karena air yang lebih hangat itu meluas dan membutuhkan lebih banyak ruang, fenomena ini juga menjadi faktor dalam kenaikan permukaan laut.

    Menurut laporan ini, hal itu “memiliki dampak berantai yang merusak ekosistem pesisir laut dan infrastrukturnya.” Kenaikan air laut juga meningkatkan risiko banjir dan kontaminasi air tanah oleh garam dari laut.

    “Planet kita semakin mengirimkan sinyal bahaya,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam sebuah pernyataan. “Namun, laporan ini menunjukkan bahwa membatasi kenaikan suhu global jangka panjang hingga 1,5 derajat Celsius masih memungkinkan.”

    Ia menekankan, para pemimpin dunia harus “bertindak lebih tegas untuk mewujudkan itu” dengan “memanfaatkan energi terbarukan yang lebih murah dan bersih bagi masyarakat dan perekonomian kita.”

    Apakah dunia mulai beralih ke energi terbarukan?

    Energi terbarukan mencatat rekor baru dengan menghasilkan 30% listrik global pada 2023, yang didorong oleh pertumbuhan tenaga surya, angin, dan panas bumi.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) berupaya membatalkan regulasi perlindungan iklim demi meningkatkan produksi bahan bakar fosil. Meski begitu, sektor tenaga surya AS juga semakin berkembang.

    Tahun lalu, kapasitas instalasi panel surya dan infrastruktur penyimpanan baterai di AS meningkat pesat, memungkinkan tenaga surya untuk memenuhi lebih dari 7% kebutuhan listrik negara itu.

    Biaya penggunaan energi bersih juga turun drastis dalam satu dekade terakhir.

    Dalam pernyataan yang menyertai analisis biaya yang diterbitkan pada September 2024, Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Francesco La Camera, mengatakan bahwa harga energi terbarukan kini tidak lagi menjadi alasan. “Sebaliknya, biaya rendah justru menjadi keunggulannya,” ungkapnya.

    Namun, meskipun ada momentum kuat dalam transisi dunia menuju energi terbarukan, para ilmuwan tetap menekankan perlunya tindakan yang lebih besar dan lebih cepat.

    Dalam pernyataan menanggapi laporan WMO itu, Stephen Belcher, kepala ilmuwan di badan cuaca dan iklim nasional Inggris, Met Office, mengatakan bahwa “laporan terbaru tentang kesehatan planet ini menunjukkan bahwa Bumi sedang sakit parah.”

    “Tanpa upaya serius untuk mendengarkan peringatan ini, peristiwa cuaca ekstrem, seperti kekeringan, gelombang panas, dan banjir, akan semakin memburuk,” ujarnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Turki Tahan Wali Kota Istanbul, Rival Utama Erdogan

    Polisi Turki Tahan Wali Kota Istanbul, Rival Utama Erdogan

    Jakarta

    Aparat kepolisian Turki menggerebek rumah Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu pada hari Rabu (19/3). Polisi menahannya atas penyelidikan kasus dugaan korupsi, dalam sebuah tindakan yang dikecam oleh partai oposisi utama CHP sebagai “kudeta”.

    Tokoh populer dan berkuasa dalam CHP, Imamoglu adalah rival politik utama Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penahanan wali kota berumur 53 tahun itu, terjadi beberapa hari sebelum ia dinobatkan sebagai kandidat partai untuk pemilihan presiden 2028.

    Secara luas dianggap sebagai kandidat terkuat untuk menantang Erdogan, karier Imamoglu telah dibayangi oleh serangkaian kasus hukum, yang menurut para kritikus bermotif politik.

    Penggerebekan polisi ini terjadi beberapa jam setelah Universitas Istanbul mencabut gelar sarjananya, di tengah klaim bahwa gelar tersebut palsu. Pencabutan tersebut merupakan langkah berisiko tinggi karena kandidat presiden di Turki perlu memiliki kualifikasi pendidikan tinggi.

    “Dia (Imamoglu) ditahan dan sekarang berada di markas polisi,” kata seorang staf pers, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada pers, dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/3/2025).

    “Ratusan polisi telah tiba di rumah saya. Saya mempercayakan diri saya kepada rakyat,” kata Imamoglu dalam sebuah video yang diunggah di media sosial X.

    Sebuah pernyataan dari kantor kejaksaan umum Istanbul menyebut sejumlah tuduhan termasuk penyuapan dan pemerasan, dan mengatakan bahwa Imamoglu adalah pemimpin sebuah “organisasi kriminal” dan bahwa 100 tersangka telah ditangkap.

    Namun laporan media lokal, termasuk dari kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan penahanannya juga terkait dengan penyelidikan terpisah atas dugaan membantu kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, dengan mengatakan bahwa ia adalah salah satu dari tujuh orang yang telah ditahan.

    Pemimpin CHP, Ozgur Ozel mengutuk penahanan tersebut dan menyebutnya sebagai “upaya kudeta terhadap presiden kita berikutnya”.

    “Membuat keputusan atas nama rakyat, menggunakan kekerasan untuk menggantikan keinginan rakyat atau menghalanginya adalah kudeta,” tulis Ozel di X.

    “Kami tidak akan menyerah. Pada akhirnya, keinginan rakyat akan menang dan Turki akan menang,” tambahnya.

    Tak lama setelah penggerebekan polisi, kantor gubernur Istanbul mengeluarkan larangan semua aksi protes hingga 23 Maret. Sebelumnya beberapa demonstrasi telah diumumkan oleh CHP pada Selasa (18/3) malam waktu setempat untuk memprotes pencabutan gelar sarjana Imamoglu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Cegat Serangan Rudal dari Yaman, Sirene Meraung-raung

    Israel Cegat Serangan Rudal dari Yaman, Sirene Meraung-raung

    Tel Aviv

    Israel mengatakan sistem pertahanan udaranya pada Selasa (18/3), telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman, yang menjadi markas kelompok Houthi yang didukung Iran. Suara sirene yang memperingatkan serangan udara meraung-raung di beberapa wilayah selatan Israel saat serangan rudal berlangsung.

    Laporan Komando Front Dalam Negeri pada militer Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), menyebut sirene peringatan serangan udara berbunyi di area Beersheba dan sebagian gurun Negev pada Selasa (18/3) waktu setempat.

    “Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman telah dicegat oleh IAF (Angkatan Bersenjata Israel) sebelum melintasi wilayah Israel,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Ini merupakan serangan pertama yang dilaporkan terhadap Israel dari wilayah Yaman sejak gencatan senjata Gaza mulai diberlakukan pada 19 Januari lalu.

    Sejauh ini belum ada pernyataan dari kelompok Houthi terkait serangan rudal itu.

    Pada Selasa (18/3), Houthi yang menargetkan Israel sebelumnya, mengecam dimulainya kembali rentetan serangan Tel Aviv terhadap Jalur Gaza. Houthi bersumpah untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina, setelah awal bulan ini mengancam akan menyerang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

    Rentetan serangan udara Israel yang melanda beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3), menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 400 orang. Gelombang serangan terbaru Israel ini disebut sebagai serangan paling mematikan terhadap Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan.

    Dewan politik tertinggi Houthi, dalam pernyataannya, mengutuk keras “dimulainya kembali agresi musuh Zionis terhadap Jalur Gaza”.

    “Rakyat Palestina tidak akan ditinggalkan sendirian dalam pertempuran ini, dan Yaman akan melanjutkan dukungan dan bantuannya, dan meningkatkan langkah-langkah konfrontasi,” tegas pernyataan Houthi itu.

    Houthi, yang merupakan bagian dari “poros perlawanan” Iran terhadap Israel dan sekutunya Amerika Serikat (AS), melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah dan sekitarnya, juga terhadap wilayah Israel, selama perang Gaza berkecamuk.

    Diklaim oleh Houthi bahwa serangan-serangannya itu merupakan bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Hukum Mati Eks Insinyur karena Bocorkan Rahasia Negara

    China Hukum Mati Eks Insinyur karena Bocorkan Rahasia Negara

    Jakarta

    Seorang mantan insinyur China dijatuhi hukuman mati karena membocorkan rahasia negara kepada kekuatan asing.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/3/2025), Kementerian Keamanan Negara China mengatakan dalam sebuah unggahan di akun WeChat resminya, pria yang bermarga Liu itu, “secara diam-diam menyalin, menggandakan, dan menjual sejumlah besar rahasia negara kepada badan intelijen dan spionase asing”.

    Liu pernah bekerja sebagai asisten insinyur di sebuah lembaga penelitian, dan mengundurkan diri setelah merasa bahwa ia telah diperlakukan tidak adil, kata kementerian tersebut.

    Namun, sebelum pergi, ia “secara diam-diam menyalin dan menyimpan sejumlah besar materi rahasia yang pernah ditanganinya, dengan maksud untuk menggunakannya nanti sebagai pembalasan atau pemerasan terhadap atasannya”, tambah kementerian.

    Kementerian tidak menyebutkan lembaga penelitian yang mempekerjakan Liu, dan juga tidak menyebutkan nama lengkap Liu.

    Menurut kementerian, Liu memiliki banyak utang setelah investasi yang gagal dan “mengalihkan perhatiannya ke materi rahasia yang dimilikinya, sehingga menimbulkan pikiran pengkhianatan untuk menjual informasi tersebut ke intelijen”.

    Badan intelijen asing yang tidak disebutkan namanya tersebut, kemudian memutus kontak setelah menipu Liu agar menyerahkan informasi rahasia itu dengan “harga yang sangat rendah”, menurut kementerian tersebut.

    Lihat juga video: Lagi! Iran Hukum Mati 3 Pengunjuk Rasa Kematian Mahsa Amini

    “Selama enam bulan, ia secara diam-diam bepergian ke banyak negara, yang sangat membahayakan rahasia nasional China,” imbuh kementerian.

    Liu dijatuhi hukuman mati setelah penyelidikan, kementerian tersebut menambahkan.

    Tidak ada rincian yang diberikan tentang kapan ia akan dieksekusi mati.

    Beijing telah meningkatkan peringatan bahwa kekuatan asing berusaha untuk mengekang kebangkitan China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Badan-badan keamanan China sering memperingatkan bahwa mata-mata bekerja untuk memikat warga China yang setia agar mengkhianati negara — sering dengan cara yang mengerikan dan tidak biasa.

    Kementerian Keamanan Nasional yang sangat tertutup juga telah mengungkap temuannya di media sosial. Pada November 2024, Kementerian Keamanan Nasional mengungkap bahwa mantan pegawai pemerintah tingkat tinggi dijatuhi hukuman mati karena menyerahkan rahasia negara kepada badan mata-mata negara asing, dengan imbalan uang tunai.

    Lihat juga video: Lagi! Iran Hukum Mati 3 Pengunjuk Rasa Kematian Mahsa Amini

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Salahkan Hamas Usai Israel Bombardir Gaza

    AS Salahkan Hamas Usai Israel Bombardir Gaza

    New York

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyebut tanggung jawab atas dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza sepenuhnya berada di tangan kelompok Hamas. Washington menegaskan sangat mendukung Israel dalam langkah-langkah selanjutnya di Jalur Gaza.

    Pelaksana Tugas (Plt) Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dorothy Shea, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), menyampaikan pernyataan itu dalam pengerahan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (18/3) waktu setempat.

    Rentetan serangan udara Israel yang melanda beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3), menurut otoritas kesehatan Palestina, telah menewaskan lebih dari 400 orang. Serangan-serangan Israel dilancarkan saat upaya memperpanjang gencatan senjata Gaza dilanda kebuntuan.

    “Kesalahan atas dimulainya kembali permusuhan sepenuhnya berada di tangan Hamas,” cetus Shea dalam pernyataannya.

    Dia menuduh Hamas telah menolak setiap proposal dan tenggat waktu untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza, dan enggan memberikan waktu untuk merundingkan kerangka kerja bagi gencatan senjata permanen.

    Ditegaskan oleh Shea dalam pernyataannya bahwa Presiden AS Donald Trump telah memperjelas agar Hamas segera membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza atau “membayar harga yang mahal”.

    “Kami mendukung Israel dalam langkah-langkah selanjutnya,” tegas Shea.

    Lebih lanjut, Shea menolak tuduhan yang menyebut militer Israel, atau Angkatan Bersenjata Israel (IDF), menyerang tanpa pandang bulu. “IDF menyerang posisi-posisi Hamas,” sebutnya.

    “Sudah diketahui secara luas bahwa Hamas terus menggunakan infrastruktur sipil sebagai landasan peluncuran, dan Amerika Serikat mengutuk praktik ini sebagaimana seharusnya yang dilakukan oleh pihak-pihak lainnya,” imbuh Shea dalam pernyataannya.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan pada Selasa (18/3) bahwa rentetan serangan terhadap Jalur Gaza telah “dikoordinasikan sepenuhnya dengan Washington”.

    “Saya bisa mengonfirmasi bahwa kembalinya pertempuran sengit di Gaza telah dikoordinasikan sepenuhnya dengan Washington. Israel berterima kasih kepada Presiden Trump dan pemerintahannya atas dukungan mereka yang tidak kenal lelah untuk Israel,” ucap Mencer dalam konferensi pers.

    Sementara Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa “Hamas harus memahami bahwa aturan permainan telah berubah”.

    “Jika Hamas tidak segera membebaskan semua sandera, gerbang neraka akan terbuka, dan Hamas akan menghadapi kekuatan penuh IDF di udara, laut, dan darat hingga kehancuran totalnya,” tegas Katz dalam ancaman terbarunya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Israel Tewaskan 400 Orang di Gaza

    Arab Saudi Kutuk Keras Serangan Israel Tewaskan 400 Orang di Gaza

    Riyadh

    Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras serangan besar-besaran Israel yang kembali dilancarkan terhadap Jalur Gaza pada Selasa (18/3), yang sejauh ini dilaporkan menewaskan lebih dari 400 orang. Riyadh menyerukan penghentian segera pembunuhan dan kekerasan oleh Israel terhadap warga Palestina.

    Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), mengecam “pengeboman langsung Israel terhadap area-area yang dihuni oleh warga sipil yang tidak berdaya, tanpa sedikit pun memperhatikan hukum kemanusiaan internasional”.

    Rentetan serangan udara Israel yang melanda beberapa wilayah Jalur Gaza pada Selasa (18/3) waktu setempat, menurut otoritas kesehatan Palestina, telah menewaskan lebih dari 400 orang. Serangan-serangan Tel Aviv dilancarkan saat upaya memperpanjang gencatan senjata Gaza dilanda kebuntuan.

    Saudi, dalam pernyataannya, menggarisbawahi pentingnya penghentian “segera” pembunuhan dan tindak kekerasan oleh Israel, serta perlunya melindungi warga Palestina.

    Riyadh juga berfokus pada perlunya komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dengan “segera melakukan intervensi untuk mengakhiri kejahatan ini dan mengakhiri penderitaan manusia yang berat yang dialami oleh saudara-saudara Palestina”.

    Sementara itu, merespons serangan terbaru Israel, Hamas menuduh Tel Aviv melanggar gencatan senjata Gaza dan membahayakan upaya mediator untuk mengamankan gencatan senjata permanen.

    Hamas juga menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sama saja “menjatuhkan hukuman mati” terhadap 59 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, yang kini nasibnya tidak jelas.

    Netanyahu, seperti dilansir Reuters, mengatakan dirinya telah memerintahkan militer untuk mengambil “tindakan keras” terhadap Hamas sebagai respons atas penolakan kelompok itu untuk membebaskan para sandera yang tersisa, dan karena penolakan mereka terhadap proposal gencatan senjata.

    Militer Israel menggambarkan serangan terbarunya itu sebagai “serangan pendahuluan” yang dimaksudkan untuk menggagalkan kemampuan Hamas melancarkan serangan terhadap Tel Aviv, dan mencegah kelompok itu membangun kembali serta mempersenjatai kembali pasukannya di Jalur Gaza.

    Diklaim oleh militer Israel bahwa serangannya menargetkan “komandan militer tingkat menengah, pejabat pimpinan dan infrastruktur teroris” milik Hamas.

    Namun menurut para saksi mata, serangan-serangan udara Israel juga menghantam rumah-rumah warga dan area perkemahan yang menampung warga sipil Palestina yang mengungsi. Tank-tank Israel bahkan dilaporkan melintasi garis perbatasan Gaza.

    Di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel ini, terdapat sejumlah petinggi Hamas seperti Essam Addalees yang disebut sebagai kepala de-facto pemerintahan Hamas, kemudian Ahmed Al-Hetta yang menjabat Wakil Menteri Kehakiman Hamas dan Mahmoud Abu Watfa yang menjabat Wakil Menteri Dalam Negeri dan kepala Dinas Keamanan Hamas.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Janji Negaranya Tak Akan Diam hingga Hamas Hancur

    Netanyahu Janji Negaranya Tak Akan Diam hingga Hamas Hancur

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, yang merangkum berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Rangkuman edisi Rabu, 19 Maret 2025, kita awali dari perkembangan serangan Israel ke Gaza.

    Sudah 400 warga Gaza tewas

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk menyerang Hamas hingga Israel mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan semua warganya yang disandera.

    PM Netanyahu memerintahkan Gaza untuk diserang kembali, Selasa (18/03) kemarin, sambil mengatakan bahwa itu “baru permulaan.”

    Sementara Amerika Serikat sudah menyampaikan dukungannya untuk langkah Israel selanjutnya.

    Serangan besar-besaran sudah menewaskan lebih dari 400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas.

    Tapi pemimpin dari sejumlah negara, termasuk di kawasan Eropa dan Timur Tengah, sudah menyampaikan kekhawatiran mereka dengan serangan Israel yang dilakukan di bulan Ramadan.

    Astronot kembali ke Bumi

    Astronot Suni Williams dan Butch Wilmore sudah kembali di Bumi setelah menempuh perjalanan selama 17 jam dalam Kapsul SpaceX Dragon yang dapat menampung empat orang.

    Sebelumnya, keduanya terjebak selama sembilan bulan di luar angkasa, tepatnya di International Space Station, setelah kapsul Starliner milik Boeing gagal memperpanjang misi awal mereka yang tadinya sudah berlangsung selama seminggu.

    Kapsul SpaceX Dragon yang membawa Suni dan Butch, bersama dengan rekan mereka Aleksandr Gorbunov dan Nick Hague, mendarat sesuai rencana di lepas pantai Florida pagi ini, waktu Australia.

    Keempat astronot sudah dikeluarkan dari kapsul dengan selamat.

    ‘Power bank’ penyebab kebakaran pesawat Air Busan

    Kebakaran yang menghancurkan pesawat Air Busan pada bulan Januari memicu agar ada pemeriksaan lebih soal keamanan baterai lithium-ion.

    Hasil investigasi sementara yang dirilis oleh kementerian transportasi Korea Selatan menemukan bahwa ‘Power bank’ yang rusak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang melanda pesawat tersebut di Bandara Internasional Gimhae Korea Selatan itu.

    Kebakaran bermula di kompartemen bagasi pesawat Air Busan A321 hingga membuat semua 176 penumpang di dalamnya mengungsi.

    Api membakar setengah dari badan utama pesawat dan melukai tujuh orang.

    Rusia sepakat tidak serang sumber energi Ukraina

    Presiden Vladimir Putin menolak usulan gencatan senjata penuh dan segera selama 30 hari di Ukraina, setelah menelepon Presiden Donald Trump.

    Tapi Presiden Putin memerintahkan militernya untuk dengan segera berhenti menyerang infrastruktur energi Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina akan mendukung usulan tersebut, dan ia pun berharap untuk segera berbicara dengan Presiden Trump.

    “Saya pikir akan tepat jika kita akan berbicara dengan Presiden Trump dan kita akan mengetahui secara rinci apa yang ditawarkan Rusia kepada Amerika Serikat atau apa yang ditawarkan Amerika Serikat kepada Rusia,” kata Presiden Zelenskyy, menurut penerjemah kantor berita Reuters.

    Lihat juga Video: Alasan Netanyahu Kembali Gempur Gaza, Tuding Hamas Ogah Bebaskan Sandera

  • Serangan Israel di Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    Serangan Israel di Gaza Tewaskan 400 Orang, Netanyahu: Ini Baru Permulaan

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa rentetan serangan mematikan di Gaza pada Selasa (18/3) “hanyalah permulaan” dari tindakan Israel terbaru di wilayah Palestina tersebut.

    “Hamas telah merasakan kekuatan tangan kita dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin berjanji kepada Anda — dan mereka — ini hanyalah permulaan,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/3/2025).

    “Mulai sekarang, negosiasi hanya akan berlangsung di bawah serangan,” kata Netanyahu, seraya menambahkan: “Tekanan militer sangat penting untuk pembebasan sandera tambahan”.

    Serangan udara Israel pada hari Selasa tersebut, yang terbesar sejak gencatan senjata di Gaza berlaku pada bulan Januari, menewaskan lebih dari 400 orang di seluruh Jalur Gaza. Demikian menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai kelompok Hamas tersebut.

    Israel berjanji untuk terus bertempur hingga semua sandera yang ditawan oleh Hamas dipulangkan.

    Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu, 58 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 sandera yang menurut militer Israel telah tewas.

    Keluarga sandera menuduh Netanyahu “mengorbankan” nyawa kerabat mereka dengan memerintahkan serangan besar-besaran di Gaza pada Selasa (18/3).

    “Tekanan militer tidak akan menyelamatkan para sandera – kami tahu ini dari pengalaman kami sendiri”, kata mantan sandera Yair Horn dalam sebuah pernyataan kepada pers di Tel Aviv, bersama dengan para bekas sandera dan kerabat lainnya.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara di seluruh dunia mengutuk serangan Israel tersebut. Adapun para keluarga sandera Israel memohon kepada Netanyahu untuk menghentikan kekerasan, karena khawatir akan nasib orang-orang yang mereka cintai.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini