Category: Detik.com Internasional

  • Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 4 Orang

    Kebakaran Hutan di Korsel Tewaskan 4 Orang

    Jakarta

    Setidaknya tiga petugas pemadam kebakaran dan seorang pegawai negeri tewas dalam kebakaran hutan di Korea Selatan (Korsel). Kebakaran hutan ini mendorong pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat di wilayah tenggara negeri itu.

    Kebakaran yang dimulai di wilayah Sancheong pada Jumat sore waktu setempat ini, memicu pengerahan 304 personel pemadam kebakaran, bersama dengan 20 helikopter, menurut Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan.

    Lebih dari 200 warga di 15 desa telah diminta untuk mengungsi, tambah kementerian.

    “Empat orang — tiga petugas pemadam kebakaran dan satu pegawai negeri — telah dipastikan tewas,” kata seorang pejabat badan pemadam kebakaran kepada AFP, Sabtu (22/3/2025).

    Kebakaran hutan juga terjadi di beberapa daerah lain di seluruh negeri, dengan 16 kejadian dilaporkan pada hari Sabtu saja, menurut Dinas Kehutanan Korea.

    Kementerian Dalam Negeri kemudian mengumumkan keadaan darurat di Ulsan dan provinsi Gyeongsang Utara dan Gyeongsang Selatan, karena “kerusakan parah yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang terjadi bersamaan di seluruh negeri”.

    Badan kehutanan telah mengeluarkan peringatan kebakaran “parah”, tingkat tertingginya, di 12 lokasi, termasuk provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan, Busan dan Daejeon.

    Beberapa ruas jalan raya di wilayah tersebut telah ditutup sebagai tindakan pengamanan, menurut laporan setempat.

    Choi Sang-mok, presiden sementara Korea Selatan, memberi tahu badan-badan terkait untuk “memobilisasi semua peralatan dan personel yang tersedia untuk segera memadamkan api,” kata kantornya.

    Beberapa jenis cuaca ekstrem memiliki hubungan yang erat dengan perubahan iklim, seperti gelombang panas atau hujan lebat.

    Fenomena lain seperti kebakaran hutan, kekeringan, badai salju, dan badai tropis dapat terjadi akibat kombinasi faktor-faktor yang kompleks.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Gempur Lebanon Usai Serangan Roket, 2 Orang Tewas

    Israel Gempur Lebanon Usai Serangan Roket, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Dua orang termasuk seorang anak perempuan tewas dalam serangan Israel di sebuah kota di Lebanon selatan pada hari Sabtu (22/3). Media pemerintah Lebanon melaporkan korban jiwa ini setelah Israel melancarkan serangan udara sebagai respons atas serangan roket lintas batas.

    “Serangan musuh Israel di kota Touline mengakibatkan… tewasnya dua orang, termasuk seorang anak perempuan, dan terlukanya delapan orang lainnya, termasuk dua anak-anak,” lapor kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA) yang mengutip unit darurat kementerian kesehatan, yang menggambarkannya sebagai “jumlah korban awal”.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), NNA sebelumnya melaporkan jumlah korban tewas satu orang di Touline.

    Jatuhnya korban jiwa ini terjadi ketika militer Israel mengatakan sedang melancarkan serangan udara di benteng Hizbullah di Lebanon setelah mencegat serangan roket lintas batas.

    Militer Israel mengatakan tiga roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara, yang memicu sirene serangan udara di wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata November lalu antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

    Militer Israel mengatakan ketiga roket itu berhasil dicegat dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

    Namun, kepala pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka menganggap pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas semua serangan musuh dari wilayahnya, terlepas dari siapa yang meluncurkannya.

    “Kami tidak dapat membiarkan serangan dari Lebanon mengenai masyarakat Galilea,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz, merujuk pada kota-kota dan desa-desa di utara, yang banyak di antaranya dievakuasi setelah kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mulai menggempur Israel untuk mendukung Hamas pada Oktober 2023.

    “Pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas serangan dari wilayahnya. Saya telah memerintahkan militer untuk meresponsnya sebagaimana mestinya,” kata Katz.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jelang Perundingan, Drone Rusia Tewaskan 3 Orang Sekeluarga di Ukraina

    Jelang Perundingan, Drone Rusia Tewaskan 3 Orang Sekeluarga di Ukraina

    Jakarta

    Sebuah drone Rusia menewaskan satu keluarga yang terdiri dari tiga orang di Ukraina selatan pada Jumat (21/3) malam waktu setempat. Ini terjadi sekitar 48 jam sebelum kedua negara mengadakan perundingan dengan Amerika Serikat untuk menghentikan perang tiga tahun tersebut.

    Delegasi Rusia dan Ukraina akan mengadakan perundingan terpisah dengan pejabat Amerika Serikat di Arab Saudi pada hari Senin mendatang. Seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP, bahwa mereka berharap untuk mengamankan “setidaknya” gencatan senjata sebagian untuk menghentikan serangan udara dan laut.

    Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tawaran AS-Ukraina untuk gencatan senjata sepenuhnya dan tanpa syarat. Namun, Putin mengusulkan untuk menghentikan serangan terhadap lokasi energi dan mengatakan bahwa ia telah memberikan “perintah yang sesuai” kepada militernya.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), militer Rusia menembakkan 179 drone ke Ukraina dalam rentetan serangan terbarunya pada Jumat (21/3) malam, kata angkatan udara Ukraina pada hari Sabtu (22/3).

    Di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, satu keluarga, termasuk seorang gadis remaja, tewas ketika sebuah drone jatuh ke rumah mereka pada Jumat malam waktu setempat.

    “Mayat anak perempuan dan ayahnya berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Para dokter berjuang menyelamatkan nyawa sang ibu selama lebih dari 10 jam, tetapi sayangnya, mereka gagal menyelamatkannya,” kata gubernur Zaporizhzhia Ivan Fedorov di Telegram.

    Seorang fotografer AFP di lokasi salah satu serangan, melihat petugas penyelamat sedang mencari-cari di antara puing-puing bangunan yang hancur, sementara asap dan kabut membubung ke udara.

    Lihat juga Video: Rudal-Drone Rusia Hantam Dobropillia, 11 Orang Tewas-30 Terluka

    “Rusia sekali lagi melanggar gencatan senjata dan menewaskan seorang anak berusia 14 tahun di Zaporizhzhia dengan sebuah Shahed,” kata kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak, mengacu pada drone peledak yang telah dikerahkan Moskow selama perang di Ukraina.

    Pejabat-pejabat Ukraina mengatakan, serangan terhadap Zaporizhzhia tersebut juga melukai 12 orang, termasuk seorang bayi berusia sembilan bulan.

    Militer Ukraina juga menargetkan Rusia dengan serangan drone pada Jumat (21/3) malam waktu setempat.

    Lihat juga Video: Rudal-Drone Rusia Hantam Dobropillia, 11 Orang Tewas-30 Terluka

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 340 Orang Ditangkap Usai Aksi Protes Penahanan Wali Kota Istanbul

    340 Orang Ditangkap Usai Aksi Protes Penahanan Wali Kota Istanbul

    Jakarta

    Lebih dari 340 orang ditangkap setelah aksi protes jalanan terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade. Aksi demo besar-besaran ini dipicu oleh penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu.

    Ratusan ribu orang turun ke jalan di seluruh negeri pada Jumat (21/3) malam waktu setempat. Aksi ini memicu bentrokan dengan polisi antihuru-hara di tiga kota terbesar di Turki: Istanbul, ibu kota Ankara, dan kota pesisir barat, Izmir.

    Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan “343 tersangka ditangkap dalam protes yang terjadi di Istanbul, Ankara, Izmir, Adana, Antalya, Canakkale, Eskisehir, Konya, dan Edirne.” Dia memperingatkan bahwa mereka yang berusaha menebar “kekacauan dan provokasi.. pasti tidak akan ditolerir”.

    Itu adalah malam ketiga berturut-turut para demonstran berunjuk rasa untuk mendukung Imamoglu, rival politik terbesar Presiden Recep Tayyip Erdogan. Penangkapannya pada hari Rabu lalu memicu unjuk rasa besar-besaran yang menyebar dari Istanbul ke lebih dari 50 dari 81 provinsi di Turki.

    Pada Jumat (21/3) malam waktu setempat, bentrokan sengit terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi antihuru-hara, yang menembakkan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk membubarkan demonstran di Istanbul, Ankara, dan Izmir.

    Imamoglu — yang terpilih kembali sebagai wali kota Istanbul pada tahun lalu — telah dituduh bersama enam orang lainnya “membantu dan bersekongkol dengan organisasi teroris” — yaitu kelompok militan Kurdi yang dilarang, PKK.

    Ia juga sedang diselidiki atas “penyuapan, pemerasan, korupsi, penipuan, dan memperoleh data pribadi secara ilegal untuk keuntungan sebagai bagian dari organisasi kriminal” bersama dengan 99 tersangka lainnya.

    Lihat juga video: ‘Tumpahan Darah’ di Gedung Putih Warnai Aksi Protes Pertemuan Biden-Netanyahu

    Ia diinterogasi oleh polisi selama enam jam pada hari Jumat tentang tuduhan korupsi, kata partainya, partai oposisi utama CHP.

    “Imamoglu menyangkal semua tuduhan terhadapnya,” kata salah satu pengacaranya, Mehmet Pehlivan.

    “Penahanan tersebut ditujukan untuk merusak reputasi Imamoglu di mata masyarakat,” tulisnya di media sosial X pada Sabtu pagi. Dia mengatakan bahwa kedua penyelidikan tersebut “didasarkan pada tuduhan yang tidak benar” dan “merupakan pelanggaran hak atas pengadilan yang adil”.

    Para demonstran di seluruh negeri menurut rencana akan kembali berunjuk rasa pada Sabtu malam waktu setempat.

    Lihat juga video: ‘Tumpahan Darah’ di Gedung Putih Warnai Aksi Protes Pertemuan Biden-Netanyahu

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas, Israel Ancam Pembalasan Usai Serangan Roket dari Lebanon

    Panas, Israel Ancam Pembalasan Usai Serangan Roket dari Lebanon

    Jakarta

    Israel mengancam akan memberikan respons keras terhadap tiga roket yang disebutnya telah ditembakkan dari Lebanon pada hari Sabtu (22/3). Perdana Menteri Lebanon pun memperingatkan bahwa negara itu berisiko terseret ke dalam “perang baru”.

    Gencatan senjata yang rapuh yang mulai berlaku pada tanggal 27 November lalu, telah dirusak oleh tuduhan pelanggaran berulang kali oleh kedua belah pihak. Namun, ancaman Israel ini menandai ancaman terbesar sejauh ini terhadap ketenangan relatif di daerah perbatasan kedua negara.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), sirene serangan udara berbunyi di kota perbatasan Metula pada Sabtu pagi waktu setempat. Militer Israel mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya sejak gencatan senjata, sirene berbunyi sebagai respons atas tembakan roket dari Lebanon.

    Militer Israel mengatakan ketiga roket itu berhasil dicegat dan belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

    Namun, kepala pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka menganggap pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas semua serangan musuh dari wilayahnya, terlepas dari siapa yang meluncurkannya.

    “Kami tidak dapat membiarkan serangan dari Lebanon mengenai masyarakat Galilea,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz, merujuk pada kota-kota dan desa-desa di utara, yang banyak di antaranya dievakuasi setelah kelompok militan Lebanon, Hizbullah, mulai menggempur Israel untuk mendukung Hamas pada Oktober 2023.

    “Pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas serangan dari wilayahnya. Saya telah memerintahkan militer untuk meresponsnya sebagaimana mestinya,” kata Katz.

    Lihat juga Video: Israel Wanti-wanti Hizbullah Tak Luncurkan Drone Militer

    “Kami menjanjikan keamanan bagi masyarakat Galilea, dan itulah yang akan terjadi. Nasib Metula sama dengan nasib Beirut,” imbuhnya.

    Panglima angkatan bersenjata Israel, Eyal Zamir memperingatkan militer akan “merespons dengan tegas”.

    “Negara Lebanon bertanggung jawab untuk menegakkan perjanjian tersebut,” katanya, mengacu pada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang ditandatangani oleh pemerintah di pihak Lebanon.

    Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam memperingatkan negara itu berisiko terjerumus ke dalam “perang baru” setelah berbulan-bulan relatif tenang.

    “Salam memperingatkan terhadap operasi militer baru di perbatasan selatan, karena risiko yang ditimbulkannya menyeret negara itu ke dalam perang baru, yang akan membawa malapetaka bagi Lebanon dan rakyat Lebanon,” kata kantor Salam.

    Lihat juga Video: Israel Wanti-wanti Hizbullah Tak Luncurkan Drone Militer

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siapa yang Akan Memenangkan Perang Dagang Uni Eropa-AS?

    Siapa yang Akan Memenangkan Perang Dagang Uni Eropa-AS?

  • Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Kisah Geng Perempuan Meneror London Selama Puluhan Tahun

    Jakarta

    Geng perempuan Forty Elephants menjadi legendaris berkat akal bulus mereka dalam berbagai aksi pencurian toko dan pencopetan di London. Kisah mereka sekarang diangkat dalam serial baru Disney+ oleh pencipta Peaky Blinders.

    Geng kriminal terorganisir yang beroperasi di ibu kota bukanlah hal baru.

    Mafia, yakuza, dan triad misalnya hanyalah sejumlah contoh gerombolan yang mendulang keuntungan besar di berbagai kota di seluruh dunia.

    Selain nama yang unik, Forty Elephants (Empat Puluh Gajah) berbeda karena mereka ini adalah sindikat khusus perempuan yang dipimpin seorang “ratu”.

    Terdiri dari enam episode, A Thousand Blows merupakan buah karya Steven Knight, penulis dan pencipta serial Peaky Blinders yang dibintangi Cillian Murphy.

    Serial ini berpusat pada pemimpin pertama Forty Elephants, Mary Carr, yang diperankan Erin Doherty.

    Doherty sebelumnya dikenal sebagai pemeran Putri Anne di serial The Crown.

    Knight awalnya didekati perusahaan produksi yang didirikan oleh pasangan suami-istri Stephen Graham dan Hannah Walters (mereka kemudian turut membintangi A Thousand Blows) untuk menulis drama tentang Moscow.

    Knight terpukau dengan kisah Moscow yang datang dari Jamaika dan berambisi menjadi pawang singa dan petinju terkenal.

    “Saya semakin tertarik setelah menggali cerita hidup Moscow lebih dalam,” ujar Knight dalam wawancara dengan BBC.

    “Kebetulan saya sudah lama ingin menceritakan kisah Forty Elephants. Kedua kisah nyata itu luar biasa dan terjadi pada waktu dan tempat yang sama.

    “Saya pikir akan menarik untuk membayangkan apa yang akan terjadi jika Mary dan Hezekiah bertemudan itulah inti dari A Thousand Blows.”

    Papan iklan digital A Thousand Blows di atas Piccadilly Circus di London, Inggris pada 24 Februari 2025. (Getty Images)

    A Thousand Blows dibuka dengan adegan Moscow dan temannya yang baru tiba di ibu kota Inggris. Mereka menyaksikan kelihaian Carr dan gengnya menjalankan aksi pencopetan di dekat dermaga.

    Carr rupanya memiliki ambisi yang jauh lebih besar dan merencanakan perampokan yang nekat.

    “Siapa pun bisa mencuri dari kalangan bawah,” tukas Carr kepada para tangan kanannya.

    “Saatnya kita mencuri dari orang-orang yang lebih kaya.”

    Carr bertemu dengan Moscow di Blue Coat Boy, sebuah pub milik Henry ‘Sugar’ Goodson (diperankan Stephen Graham), petarung dan tokoh nyata dalam sejarah lainnya.

    Carr memperkenalkan dirinya sebagai “Ratu Forty Elephants, geng pencuri perempuan terbesar, tergesit, dan paling berdikari di seluruh London”.

    Getty Images Stephen Graham memerankan karakter Henry ‘Sugar’ Goodson di A Thousand Blows

    Sumber informasi yang dapat dipercaya tentang Mary Carr yang asli sangatlah langka.

    Carr lahir pada tahun 1862 di Holborn, London. Tahun 1881, dia menjadi penghuni lembaga pemasyarakatan perempuan di Kent, sebuah fasilitas ketat untuk “perempuan yang terpuruk” dan dikelola Gereja Inggris.

    Tidak jelas mengapa Carr berakhir di fasilitas itu. Yang pasti, pada usia 14 tahun, dia sudah pernah dipenjara karena mencuri di sebuah toko.

    Ibunya sudah meninggal saat Carr beranjak remaja, sementara ayahnya, seorang pencuri dan penipu, kemungkinan mendekam di penjara atau di luar negeri.

    Menurut buku Brian McDonald, Alice Diamond and the Forty Elephants, Carr memiliki penampilan yang memukau dan bekerja sebagai penjual bunga di Covent Garden, London.

    Carr juga menjadi model seniman untuk Dorothy Tennant, yang menerbitkan buku bergambar berjudul London Street Arabs, dan untuk Frederic Leighton, yang terkenal dengan Flaming June.

    Sekitar tahun 1890, Carr terpilih sebagai “Ratu” Forty Elephants, sindikat beranggotakan sekitar 40 perempuan yang asal mulanya diselimuti misteri.

    Aturan khas Forty Elephants

    Sejarawan dan penulis Hallie Rubenhold adalah konsultan sejarah untuk A Thousand Blows.

    Dia sudah menulis sejumlah buku tentang perempuan dan kejahatan dan “pernah mendengar tentang Forty Elephants”.

    “Tetapi baru setelah [berpartisipasi dalam serial ini], saya melakukan penelitian mendalam tentang mereka,” ujar Rubenhold.

    “Mereka adalah karakter yang menarik tetapi sangat penuh teka-teki.”

    Menurut Rubenhold, beberapa sejarawan berpendapat Forty Elephants sudah muncul sejak awal abad ke-18.

    Namun, dia yakin ada penelitian mendalam yang dapat mengonfirmasi hal ini.

    “Tentu saja ada banyak perempuan yang menjadi pencuri dan pencopet pada periode itu, seperti yang ditunjukkan catatan persidangan,” ujar Rubenhold.

    “Namun bukan berarti itu serta merta terkait dengan Forty Elephants. Kita baru mendengar tentang mereka pertama kali pada tahun 1870-an.”

    Baca juga:

    Geng yang dipimpin Carr berbasis di sekitar wilayah Elephant and Castle di London selatan. Banyak dari anggotanya adalah pacar atau kerabat laki-laki dari geng pencuri bernama Elephant Boys.

    Nama Elephant and Castle berasal dari sebuah pub kumuh di distrik tersebut. Kegiatan kriminal utama Forty Elephants adalah mencopet dan mencuri di toko, sering kali menargetkan toko-toko kelas atas di London.

    Nama Carr dan rekan-rekannya berulang kali muncul dalam catatan polisi dan transkrip persidangan.

    Kadang-kadang nama mereka juga muncul di berita surat kabar yang memberitakan ketika mereka didakwa dengan pencurian dan penadahan barang curian.

    Getty Images Erin Doherty menjadi dikenal setelah memerankan Putri Anne di serial The Crown

    Jurnalis dan aktivis Henry Mayhew menggambarkan Elephant and Castle sebagai titik rawan kejahatan dalam bukunya London Labour and the London Poor yang terbit pada tahun 1851.

    Buku itu juga mendeskripsikan jenis metode pencurian di toko yang sering digunakan oleh Carr dan para Elephants.

    Biasanya, dua atau tiga perempuan akan masuk ke satu toko saat sedang ramai lalu meminta kepada penjaga toko untuk melihat-lihat barang dagangannya.

    “Mereka akan terus menerus melihat-lihat berbagai jenis barang kemudian meletakkan sejumlah belanjaan di konter,” tulis Mayhew dalam bukunya.

    “Ketika penjaga toko sibuk mengambil barang-barang baru dari etalase atau rak, salah satu dari mereka biasanya berusaha menyelipkan sesuatu di bawah jubah atau selendangnya, sementara yang lain mendistraksinya.”

    Geng Carr mengenakan pakaian yang dirancang khusus untuk memfasilitasi pencurian.

    “Rok mereka dilapisi dari saku ke bawah, membentuk wadah besar di sekeliling gaun, dengan bukaan di depan. Ini adalah tempat mereka dapat memasukkan barang kecil, yang tidak terlihat di dalam crinoline [penyangga rok] yang lebar,” tulis Mayhew.

    Getty Images Steven Knight, pencipta Peaky Blinders, telah lama ingin mengisahkan geng perempuan Forty Elephants

    Rubenhold mengatakan orang-orang pada zaman itu mengasumsikan perempuan lebih jujur dan taat hukum.

    “Hal ini menguntungkan para Elephants keuntungan beraksi,” kata Rubenhold.

    “Operasi mereka tampaknya lebih canggih dan terorganisir daripada pencurian biasa.”

    Selain aksi pencurian, para Elephants juga menjadi spesialis pemerasan.

    Maryatau salah satu anggota gengnyabakal memancing seorang pria lanjut usia ke sebuah gang. Pria itu kemudian dituduh menyerang dirinya lalu diancam dilaporkan ke polisi.

    Anggota geng lainnya lalu muncul dan mengeklaim menyaksikan “serangan” tersebut.

    Korban biasanya akan menyerahkan barang-barang berharganya untuk menghindari rasa malu.

    Baca juga:

    Hal lain yang membedakan para Elephants dari penjahat lainya adalah seperangkat aturan yang mereka miliki atau dikenal sebagai “kode pencuri”.

    Semua anggota Elephants mesti mematuhi aturan-aturan ini.

    Menurut Brian McDonald, aturan-aturan itu dicatat oleh seorang rekan dari keluarga yang terhubung dengan para Elephants.

    Rekan itu bermaksud menjual catatannya ke pers, tetapi tetapi tidak pernah diterbitkan.

    Aturan-aturannya meliputi:

    “Tidak minum alkohol sebelum beraksi. Tidur mesti lebih awal.””Hasil dari pekerjaan dibagi rata oleh anggota kelompok yang terlibat, apa pun perannya.””Anggota tidak boleh saling menikung [baik mencuri uang maupun merebut pacar].”

    “Para Forties adalah semacam koperasi,” tulis McDonald.

    “Sosok Ratu memang tak terbantahkan, tetapi pembagian hasil yang sama dan dana komunal yang tersedia bagi mereka yang ditangkap membantu menumbuhkan rasa kesetaraan dan menyatukan sindikat.”

    Larangan mencuri pacar sesama anggota walaupun tidak selalu dipatuhi juga dirancang untuk menjaga keharmonisan kelompok, papar McDonald.

    Cincin berlian dan Alice Diamond

    Cengkeraman Carr pada Forty Elephants tampak melemah pada 1896.

    Tahun itu, Carr divonis bersalah atas penculikan seorang anak laki-laki berusia enam tahun, Michael Magee, di pacuan kuda Epsom.

    Menurut McDonald, Carr hadir di pengadilan “dengan jubah beludru hitam yang indah, berhiaskan bulu, di atas gaun sutra hitam. Kepalanya dihiasi topi Rembrandt bertepi lebar yang menampilkan lima bulu burung unta”.

    “Di jari-jarinya berkilauan tujuh cincin berlian, yang dinilai oleh seorang jurnalis lebih dari Pound 300 [merujuk ke situs Bank of England, itu senilai Pound 33.824 dengan kurs sekarang atau Rp 712 juta]. Pada saat upah seorang pekerja kurang dari Pound 2 (Pound 225 dengan kurs sekarang atau sekitar Rp 4,7 juta) setiap minggunya.”

    McDonald menduga Michael Magee dijual ibunya sendiri kepada seorang gangster. Anak itu kemudian ditempatkan dalam asuhan Carr untuk dijual ke pasangan yang tidak punya buah hati.

    Michael Magee ditemukan di rumah Carr 10 bulan setelah menghilang berkat tip anonim kepada polisi.

    Carr dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

    Ibu Michael tidak menginginkan anaknya kembali dan bocah itu pun dibawa ke panti asuhan.

    Baca juga:

    Pada tahun 1900, Carr kembali ditangkap karena menerima barang curian dan dijatuhi hukuman dua tahun.

    Setelah itu, pamor Carr pun merosot.

    McDonald melaporkan bahwa Carr terlibat dalam perampokan toko perhiasan di Ludgate Circus, London, pada tahun 1909, tetapi dia tidak dihukum.

    Carr kemudian diyakini “beroperasi” di wilayah Manchester.

    Dengan mengambil alias Lady Mary Carr, dia diundang ke acara-acara sosialita dan menjalankan tipu muslihatnya untuk meraup keuntungan.

    Carr diperkirakan meninggal pada tahun 1924, tetapi Forty Elephants tidak ikut mati bersamanya.

    Getty Images Stephen Graham, Steven Knight, Erin Doherty, Hannah Walters, dan Malachi Kirby menghadiri penayangan A Thousand Blows di Vue West End di London, Inggris pada tanggal 20 Februari 2025

    Salah satu penerus Carr sebagai ratu geng adalah Alice Diamond.

    Diamond juga muncul sebagai karakter dalam A Thousand Blows. Stephen Knight menggunakan sedikit kebebasan artistik dengan garis waktu untuk serial fiksinya.

    Diamond lahir pada tahun 1886 dari orang tua kriminal di Lambeth Workhouse.

    Pada usia 17 tahun, dia dihukum karena mencuri dari toko topi di Oxford Street.

    Menginjak usia 20 tahun, Diamond mengenakan satu set cincin berlian yang berfungsi ganda sebagai senjata.

    Di bawah kepemimpinan Diamond, para Elephants cenderung lebih terlibat dalam aksi kekerasan.

    Hal ini memberi banyak ruang bagi A Thousand Blows untuk dikembangkan menjadi serial yang berlanjut, seperti halnya Peaky Blinders.

    “Musim kedua sudah syuting, dan saya sangat ingin terus menceritakan kisahnya karena masih banyak yang bisa diceritakan,” kata Knight.

    “Masih ada orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai Forty Elephants pada tahun 1950-an. Kebenaran dan kenyataan jauh lebih menarik dari karya fiksi apa pun.”

    Artikel versi Bahasa Inggris berjudul ‘A Thousand Blows: How a historic women-only gang menaced London for decades’ dapat Anda baca di BBC Culture

    Lihat juga video: Ketatnya Keamanan Konser Taylor Swift di London Imbas Teror ISIS Wina

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat akan mencabut status hukum sekitar 532 ribu imigran, memberi mereka waktu beberapa minggu untuk meninggalkan negara itu.

    Presiden Donald Trump sebelumnya telah berjanji untuk melaksanakan kampanye deportasi terbesar dalam sejarah AS dan mengendalikan imigrasi, terutama dari negara-negara Amerika Latin.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), perintah pencabutan status hukum tersebut berdampak pada sekitar 532.000 warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang datang ke Amerika Serikat di bawah skema yang diluncurkan pada bulan Oktober 2022 oleh pendahulu Trump, Joe Biden, dan diperluas pada bulan Januari tahun berikutnya.

    Mereka akan kehilangan perlindungan hukum mereka 30 hari setelah perintah Departemen Keamanan Dalam Negeri dipublikasikan dalam Federal Register, yang dijadwalkan pada hari Selasa.

    Artinya, para imigran yang disponsori oleh program tersebut “harus meninggalkan Amerika Serikat” paling lambat 24 April mendatang, kecuali mereka telah mendapatkan status imigrasi lain yang memungkinkan mereka untuk tetap tinggal di negara tersebut.

    Welcome.US, yang mendukung orang-orang yang mencari perlindungan di Amerika Serikat, mendesak mereka yang terdampak oleh langkah tersebut untuk “segera” mencari nasihat dari pengacara imigrasi.

    Program Proses untuk Warga Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela (CHNV), yang diumumkan pada Januari 2023, mengizinkan imigran asal empat negara tersebut masuk ke Amerika Serikat selama dua tahun hingga 30.000 migran per bulan dari keempat negara tersebut, yang memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk.

    Biden memuji rencana tersebut sebagai cara yang “aman dan manusiawi” untuk meredakan tekanan di perbatasan AS-Meksiko yang padat.

    Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri menekankan pada hari Jumat (21/3) waktu setempat, bahwa skema tersebut bersifat “sementara.”

    Trump minggu lalu menerapkan undang-undang masa perang yang langka untuk menerbangkan lebih dari 200 orang yang diduga anggota kelompok geng Venezuela ke El Salvador, yang telah menawarkan untuk memenjarakan para migran dan bahkan warga negara AS dengan potongan harga.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Parlemen Hungaria Loloskan UU Larang Parade LGBT

    Parlemen Hungaria Loloskan UU Larang Parade LGBT

  • Trump Cabut Status Hukum 532 Ribu Imigran, Harus Angkat Kaki dari AS

    Trump Resmi Cabut Akses Biden ke Informasi Rahasia Negara

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mencabut izin akses informasi rahasia negara milik mantan presiden Joe Biden dan beberapa mantan pejabat senior Gedung Putih dan keamanan nasional.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (22/3/2025), daftar nama yang dicabut izinnya untuk melihat rahasia negara tersebut termasuk Biden, anggota keluarganya, dan mantan wakil presiden sekaligus pesaing Trump dalam pemilihan presiden lalu, Kamala Harris.

    Mantan menteri luar negeri Hillary Clinton juga ada dalam daftar tersebut, bersama dengan menteri luar negeri era pemerintahan Biden, Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jacob Sullivan.

    Dalam memorandum kepada para kepala lembaga dan didistribusikan oleh kantor komunikasi Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa para pejabat yang disebutkan namanya, seharusnya tidak lagi diizinkan mengakses materi rahasia. “Dengan ini saya memerintahkan setiap kepala departemen dan lembaga eksekutif … untuk mencabut izin keamanan aktif yang dimiliki oleh orang-orang tersebut,” kata Trump.

    Diketahui bahwa para mantan presiden dan pejabat tinggi yang pernah menjabat di bidang keamanan nasional umumnya tetap diberikan akses terhadap informasi intelijen rahasia, agar bisa memberikan masukan kepada presiden yang menjabat.

    Namun, Trump memutus tradisi ini, terutama terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai lawan politiknya. Langkah Trump ini juga mengulang tindakan Biden pada 2021, ketika dia mencabut akses informasi rahasia milik Trump setelah meninggalkan Gedung Putih.

    Trump sendiri pernah diselidiki karena melanggar aturan keamanan selama periode antara masa jabatan pertama dan kedua, dengan menyimpan dokumen rahasia Gedung Putih di resor Mar-a-Lago miliknya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini