Category: Detik.com Internasional

  • Diguncang Gempa M 7,7, Myanmar: Kerusakannya Sangat Hebat

    Diguncang Gempa M 7,7, Myanmar: Kerusakannya Sangat Hebat

    Naypyitaw

    Gempa bumi dengan Magnitudo 7,7 melanda Myanmar pada Jumat (28/03) siang. Pusat gempa berada 16 kilometer barat laut dari Kota Sagaing, menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Hanya 12 menit setelah gempa pertama, USGS mencatat terjadi lagi gempa dengan Magnitudo 6,4. Episentrumnya berada di 18 kilometer selatan Sagaing.

    Dampak gempa ini terasa hingga ke negara-negara tetangga, seperti China dan Thailand.

    Seorang anggota tim penyelamat di Mandalay, Myanmar, mengatakan kepada BBC bahwa jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar belum diketahui, namun mengatakan “kerusakannya sangat hebat”.

    “Jumlah korban tewas juga cukup tinggi. Itu saja yang bisa kami sampaikan saat ini karena upaya penyelamatan masih berlangsung,” kata tim penyelamat.

    “Jumlah korban tewas belum diketahui secara pasti, tetapi setidaknya mencapai ratusan.”

    Di ibu kota Thailand, Bangkok, 70 pekerja konstruksi dilaporkan hilang di lokasi bangunan yang roboh, menurut Institut Nasional untuk Pengobatan Darurat di Thailand

    Dalam sebuah unggahan di Facebook, disebutkan bahwa ada sekitar 320 pekerja di lokasi tersebut pada saat insiden terjadi, dan 20 orang terjebak di terowongan lift.

    Jumlah korban tewas hingga kini belum diketahui, sementara sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan di lokasi kejadian sementara tim penyelamat terus mencari korban selamat.

    Petugas penyelamat mencari korban selamat dari bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di Bangkok, Thailand, 28 Maret 2025 (Reuters)

    ‘Korban berlimpah’ di rumah sakit Myanmar

    Seorang pejabat Myanmar mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa sebuah rumah sakit besar di ibu kota Naypyidaw telah menjadi “daerah dengan korban berlimpah” setelah gempa.

    Jalan-jalan di sekitarnya rusak akibat gempa dan rute menuju RS itu macet total.

    Di RS dengan 1.000 tempat tidur itu, korban luka dirawat di jalanan di luar, infus tergantung di brankar mereka.

    Beberapa orang tampak menggeliat kesakitan, sementara yang lain terbaring diam sementara kerabat berusaha menghibur mereka.

    Situasi di rumah sakit Naypyidaw setelah gempa mengguncang, pada Jumat (28/03) (AFP)

    Dewan militer Myanmar juga menyatakan RS yang dikelola pemerintah di Mandalay, Sagaing, dan Naypyidaw penuh dengan pasien yang terluka akibat gempa bumi dan pemerintah meminta masyarakat untuk menyumbangkan darah bagi para pasien.

    Seorang pengembang properti terkenal mengatakan bahwa banyak propertinya yang retak, sangat banyak bangunan runtuh, dan situasinya benar-benar buruk di Mandalay.

    Gempa bumi magnitudo 7,7 menyebabkan jalan di Kota Naypyidaw, Myanmar, mengalami kerusakan (AFP)

    Dewan militer Myanmar menyatakan bahwa Sagaing, Mandalay, Magway, Bago, Negara Bagian Shan Timur, dan Naypyidaw berada dalam situasi darurat.

    Mereka kini memprioritaskan penyelidikan kerusakan dan upaya penyelamatan di area-area tersebut.

    Dampak gempa di Thailand

    Dampak gempa ini terasa hingga ke negara-negara tetangga, seperti China dan Thailand.

    Di Bangkok, Thailand, video yang beredar di media sosial menunjukkan air menyembur keluar dari kolam renang di atap gedung dan mengucur ke jalan-jalan di bawahnya.

    Reuters Tim penyelamat berada di sekitar gedung runtuh di Bangkok pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi mengguncang Myanmar dan Thailand.

    Regu penyelamat terlihat di lokasi konstruksi tempat sebuah bangunan runtuh di Bangkok pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi mengguncang Myanmar (AFP)

    Bui Thu, jurnalis BBC yang tinggal di Bangkok, menuturkan kepada BBC World Service bahwa ia sedang memasak di rumah ketika gempa pertama terjadi.

    “Saya sangat gugup, saya sangat panik,” katanya.

    “Saya tidak tahu apa penyebabnya karena, saya rasa, sudah satu dekade sejak Bangkok mengalami gempa yang sangat kuat seperti ini.”

    “Di apartemen saya, saya hanya melihat retakan di dinding dan air memercik dari kolam renang dan orang-orang berteriak.”

    Setelah gempa susulan, ia bersama banyak orang lainnya berlari ke jalan.

    “Kami hanya mencoba memahami apa yang sedang terjadi,” katanya.

    “Bangunan-bangunan di Bangkok tidak dirancang untuk menahan gempa, jadi saya pikir itulah sebabnya saya pikir akan ada kerusakan besar.”

    Seorang pekerja menggendong salah satu rekannya di Bangkok, Thailand, setelah gempa bumi dahsyat melanda Myanmar, 28 Maret 2025 (Reuters)

    Gempa juga menyebabkan sebuah gedung pemerintah yang sedang dalam proses pembangunan di dekat Taman Chatuchak di Bangkok runtuh.

    Dari 50 pekerja konstruksi yang ada di sana, 43 kini dinyatakan hilang, diduga masih terjebak di dalam, merujuk pernyataan polisi setempat dan juga Institut Nasional untuk Kedokteran Darurat.

    “Ketika saya tiba untuk memeriksa lokasi, saya mendengar orang-orang berteriak minta tolong,’” kata Worapat Sukthai, wakil kepala polisi untuk Distrik Bang Sue, kepada AFP.

    Pemerintah Thailand sedang mengadakan pertemuan darurat untuk merespons kejadian ini.

    Gempa bumi relatif lebih sering terjadi di Myanmar dibandingkan dengan Thailand.

    Antara tahun 1930 dan 1956, terjadi enam gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,0 di dekat Sesar Sagaing, yang membentang di bagian tengah negara tersebut, menurut laporan kantor berita AFP yang mengutip USGS.

    Mengapa sulit mendapat informasi dari Myanmar?

    Informasi terkini langsung dari Myanmar sulit diperoleh, utamanya karena Myanmar diperintah oleh junta militer sejak kudeta pada 2021.

    Pemerintahan yang ada mengendalikan hampir semua radio, televisi, media cetak, dan media daring setempat. Penggunaan internet juga dibatasi.

    Jalur komunikasi juga tampaknya terputus karena BBC tidak dapat menghubungi lembaga bantuan di lapangan.

    Artikel ini akan diperbarui secara berkala

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Makin Panas! Israel Bombardir Lebanon Usai Diserang Roket

    Makin Panas! Israel Bombardir Lebanon Usai Diserang Roket

    Beirut

    Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap wilayah Lebanon bagian selatan pada Jumat (28/3). Gempuran ini dilancarkan setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengancam Beirut atas serangan roket terbaru yang ditembakkan dari wilayah negara tersebut.

    Serangan ini semakin mengguncang gencatan senjata yang sudah rapuh antara Tel Aviv dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Serangan roket yang melanda Israel, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), menjadi serangan kedua yang diluncurkan dari Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada November tahun lalu, dan kedua kalinya Hizbullah membantah terlibat serangan roket itu.

    “Jika tidak ada ketenangan di Kiryat Shmina dan komunitas Galilea, tidak akan ada ketenangan juga di Beirut,” tegas Katz dalam ancaman terbarunya, merujuk pada kota-kota di Israel yang menjadi target serangan roket dari Lebanon.

    Pernyataan militer Israel menyebut dua “proyektil” ditembakkan dari Lebanon ke Israel, dengan satu proyektil berhasil dicegat dan satu lainnya jatuh di dalam wilayah Lebanon. Pernyataan lanjutan militer Tel Aviv mengumumkan mereka “menyerang target teror Hizbullah di Lebanon bagian selatan”.

    Hizbullah, dalam pernyataannya, menegaskan “penghormatan pihaknya terhadap perjanjian gencatan senjata dan menyangkal keterlibatan apa pun dalam peluncuran roket hari ini dari Lebanon bagian selatan”.

    Menhan Katz menegaskan “pemerintah Lebanon bertanggung jawab langsung atas setiap serangan ke arah Galilea”.

    Lihat juga Video: Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata

    Serangan udara terbaru Israel, menurut laporan kantor berita National News Agency (NNA), menghantam area di sekitar sejumlah desa di bagian selatan Lebanon, termasuk Naqura yang menjadi lokasi markas pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    NNA juga melaporkan gempuran Tel Aviv melanda area Jezzine di sebelah utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer di sebelah utara perbatasan Lebanon-Israel.

    Gencatan senjata yang berlangsung sejak November tahun lalu telah mengakhiri sebagian besar pertempuran antara Israel dan Hizbullah, meskipun Tel Aviv sesekali melancarkan serangan terhadap wilayah Lebanon bagian selatan.

    Serangan roket terhadap wilayah Israel pada Jumat (28/3) terjadi beberapa jam setelah gempuran Tel Aviv lainnya menewaskan sedikitnya enam orang di wilayah selatan Lebanon, dengan Israel mengklaim menargetkan anggota Hizbullah.

    Lihat juga Video: Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prancis dan Inggris Serukan ‘Pasukan Keamanan’ untuk Ukraina

    Prancis dan Inggris Serukan ‘Pasukan Keamanan’ untuk Ukraina

    Paris

    Setelah pertemuan antara sekitar 30 pemimpin Eropa dan NATO di Paris, pada Kamis (27/03), Presiden Prancis Emmanuel Macron umumkan rencana untuk mengerahkan pasukan dari “beberapa” negara Eropa ke Ukraina jika kesepakatan damai yang berkelanjutan dapat diwujudkan.

    Rincian mengenai skema ini masih belum jelas, tetapi kemungkinan akan lebih konkret dalam beberapa minggu ke depan. Pejabat pertahanan Inggris dan Prancis akan segera mengunjungi Ukraina untuk menilai kebutuhan pasukan keamanan atau yang disebut sebagai ‘reassurance force’ di lapangan, kata Macron.

    “Akan ada pasukan penjamin keamanan dengan beberapa negara Eropa yang akan dikerahkan ke Ukraina,” ujar Macron kepada pers setelah pertemuan tiga jam dengan para pemimpin, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz.

    Macron mengakui bahwa tidak ada kesepakatan bulat, dan tidak semua sekutu Ukraina di Eropa akan berpartisipasi. Beberapa negara tidak memiliki “kapasitas”, sementara negara yang lain menolak karena “konteks politik” di negara mereka.

    Selama beberapa minggu terakhir, Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah bekerja sama untuk menyediakan “pasukan penjaga keamanan” bagi Pemerintah Ukraina.

    Alasan rencana Prancis dan Inggris mengirim pasukan?

    Amerika Serikat mengejutkan Eropa pada awal tahun ini dengan membuka pembicaraan bilateral dengan Moskow, dan untuk sementara waktu menghentikan bantuan militer bagi Ukraina. AS bertekad menengahi perdamaian di Ukraina, meskipun pemerintahan Zelenskyy menentang keras kemungkinan kesepakatan yang menguntungkan Rusia.

    Para pejabat Eropa khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat semakin berani untuk menyerang Ukraina, atau bahkan negara-negara lain di Eropa jika diberikan kesepakatan yang terlalu menguntungkan baginya.

    Namun, perjanjian itu tampaknya mulai goyah pada Kamis (27/03) setelah Rusia menyatakan bahwa mereka mengharapkan pencabutan beberapa sanksi Barat sebagai bagian dari kesepakatan, sesuatu yang tidak disebutkan dalam pengumuman resmi AS. Para pemimpin Eropa yang bertemu di Paris menolak kemungkinan pencabutan sanksi dan menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku selama Rusia terus melakukan agresi terhadap Ukraina.

    Inisiatif Prancis-Inggris ini merupakan bagian dari upaya Eropa untuk terlibat dalam proses perdamaian dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, meskipun tidak semua negara sepakat.

    Uni Eropa juga telah berkomitmen untuk meningkatkan investasi pertahanan secara besar-besaran guna mengurangi ketergantungan pada AS. Di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS semakin menunjukkan sikap yang lebih keras terhadap Ukraina dan Eropa.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Upaya mencegah agresi Rusia

    Pada Kamis (27/03), Macron menegaskan bahwa pasukan yang dikerahkan tidak akan berada di garis depan, tidak akan bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian, dan tidak akan menggantikan tentara Ukraina. Tujuan utama mereka adalah untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia.

    Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa London telah menjadi tuan rumah bagi “lebih dari 200 perencana militer dari 30 negara” pekan ini, dan bahwa berbagai negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam hal logistik, komando dan kontrol, serta penempatan di darat, laut, dan udara.

    Jumlah pasti pasukan yang akan dikerahkan masih belum jelas. Namun, menurut Rafael Loss, seorang peneliti di European Council on Foreign Relations (ECFR), kemungkinan akan ada sekitar 15.000 hingga 20.000 tentara yang ditempatkan di Ukraina.

    Namun, sebelum itu terjadi, perlu ada “kesepakatan yang kuat untuk menghentikan pertempuran, menetapkan garis kendali, membangun jalur komunikasi politik antara pihak yang berperang, serta melibatkan mediator untuk mencegah perselisihan di masa depan.”

    “Ide utamanya adalah menciptakan risiko bagi Rusia, sehingga kepemimpinan Rusia berpikir dua kali sebelum menyerang Ukraina,” kata Loss kepada DW.

    “Namun, itu juga berarti bahwa pasukan Eropa di Ukraina akan menghadapi risiko, dan ada kemungkinan konflik meluas ke luar wilayah Ukraina.”

    Putin telah berulang kali menyatakan bahwa ia tidak akan menerima kehadiran pasukan dari negara-negara NATO di Ukraina.

    Negara mana saja yang akan terlibat?

    Sejauh ini, selain Inggris dan Prancis, negara-negara Nordik dan Baltik telah menyatakan minat untuk berpartisipasi. Posisi Jerman masih belum jelas karena pemerintah baru sedang dalam proses pembentukan, meskipun kandidat kanselir yang kemungkinan besar terpilih, Friedrich Merz, menunjukkan sikap lebih terbuka dibandingkan kanselir petahana Olaf Scholz.

    Sementara itu, negara-negara selatan seperti Italia dan Spanyol lebih skeptis terhadap inisiatif ini.

    AS telah menyatakan bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam misi ini. Beberapa pihak berpendapat bahwa misi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan AS, sementara yang lain menyerukan agar misi ini berada di bawah mandat PBB. Namun, mengingat Rusia memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, hal ini tampaknya sulit untuk diwujudkan dalam kesepakatan yang dapat diterima oleh Kyiv dan Moskow.

    Pada Kamis (27/03), Macron menegaskan bahwa Eropa harus siap bertindak sendiri.

    “Kita harus berharap yang terbaik, tetapi bersiap untuk yang terburuk,” katanya. “Saya berharap Amerika akan berada di pihak kita dan bahkan berperan aktif. Namun, kita harus siap menghadapi kemungkinan di mana mereka tidak ikut serta.”

    Di Paris, Macron dan Starmer menegaskan bahwa mereka secara aktif merencanakan skenario pasca-konflik, meskipun mereka skeptis terhadap komitmen Rusia untuk berdamai saat ini. Starmer mengatakan bahwa Eropa akan “siap menjalankan kesepakatan damai, apa pun bentuk akhirnya” dan “bekerja sama untuk memastikan keamanan Ukraina sehingga negara itu dapat mempertahankan diri dan mencegah agresi di masa depan.”

    Bagi ECFR’s Loss, ini adalah pesan yang ditujukan kepada AS dan juga kepada Kyiv.

    “Salah satu tujuan utama adalah menunjukkan bahwa Eropa tidak lepas tangan, bahwa meskipun ada kabar yang mungkin mengecewakan dari perundingan gencatan senjata dan pernyataan pejabat tertentu, Eropa tetap berkomitmen dalam percakapan ini,” katanya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    Lihat juga Video: Drone Rusia Bombardir Apartemen di Ukraina, 3 Tewas

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Masjid di Myanmar Ambruk Akibat Gempa M 7,7, 3 Orang Tewas

    Masjid di Myanmar Ambruk Akibat Gempa M 7,7, 3 Orang Tewas

    Naypyitaw

    Sebuah masjid di Myanmar ambruk sebagian saat gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang pada Jumat (28/3) siang. Sedikitnya tiga jemaah yang sedang menjalankan salat Jumat tewas di dalam masjid.

    Insiden ambruknya sebuah masjid itu, seperti dilaporkan Reuters dan dilansir CNN, Jumat (28/3/2025), terjadi di area kota Taungoo, wilayah Bago bagian tengah.

    Dua saksi mata yang ada di kota tersebut menuturkan kepada Reuters bahwa para jemaah sedang menjalankan ibadah salat Jumat ketika bangunan masjid ambruk saat gempa dahsyat mengguncang.

    “Kami sedang salat ketika gempa mulai terjadi… Tiga orang tewas di lokasi,” ucap salah satu saksi mata, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada Reuters.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama dilaporkan mengguncang sekitar pukul 12.50 waktu setempat.

    Dampak gempa ini terhadap wilayah Myanmar belum diketahui secara jelas, dengan minimnya informasi yang disampaikan otoritas junta militer. Meskipun keterangan sejumlah warga Myanmar menyebut gedung-gedung ambruk dan jembatan runtuh akibat gempa tersebut.

    Otoritas junta militer Myanmar telah menetapkan “situasi darurat” di enam wilayah, termasuk Bago yang menjadi lokasi insiden ambruknya masjid tersebut.

    Lima wilayah lainnya yang berada di bawah status “situasi darurat” terdiri atas Sagaing, Mandalay, Magway, Shan dan Naypyitaw — ibu kota yang dibangun oleh militer dan menjadi rumah bagi pemimpin tertinggi junta Myanmar.

    Enam wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa dahsyat tersebut.

    Junta Myanmar juga menyerukan bantuan kemanusiaan internasional usai gempa terjadi. Seruan semacam ini tergolong langka dan jarang dilakukan saat bencana alam terjadi di negara terisolasi tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Junta Myanmar Tetapkan Keadaan Darurat Usai Gempa, Minta Bantuan Asing

    Junta Myanmar Tetapkan Keadaan Darurat Usai Gempa, Minta Bantuan Asing

    Naypyitaw

    Junta militer Myanmar menetapkan keadaan darurat untuk sedikitnya enam wilayah setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang negara itu. Junta Myanmar juga mengajukan permintaan langka untuk bantuan kemanusiaan internasional.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama dilaporkan mengguncang sekitar pukul 12.50 waktu setempat.

    Dampak gempa ini terhadap wilayah Myanmar belum diketahui secara jelas, dengan minimnya informasi yang disampaikan otoritas junta militer. Meskipun keterangan sejumlah warga Myanmar menyebut gedung-gedung ambruk dan jembatan runtuh akibat gempa tersebut.

    Junta militer Myanmar dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (28/3/2025), menyatakan bahwa “situasi darurat” telah diumumkan di enam wilayah, yang terdiri atas Sagaing, Mandalay, Bago, Magway, Shan dan Naypyitaw — ibu kota yang dibangun oleh militer dan menjadi rumah bagi pemimpin tertinggi junta Myanmar.

    Enam wilayah itu disebut sebagai wilayah yang terdampak paling parah akibat gempa dahsyat tersebut.

    Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menurut laporan wartawan AFP, tiba di sebuah rumah sakit di Naypyitaw, yang menjadi tempat para korban luka dirawat.

    Jumlah korban jiwa akibat gempa ini belum diumumkan secara resmi oleh otoritas junta Myanmar.

    Namun fakta bahwa junta Myanmar yang terisolasi meminta bantuan internasional — yang jarang dilakukan saat bencana alam terjadi — menunjukkan bahwa kemungkinan ada banyak korban jiwa dan terjadi kerusakan dalam skala besar.

    Zaw Min Tun menambahkan bahwa donor darah sangat diperlukan untuk pasien-pasien yang ada di Mandalay, Naypyitaw dan Sagaing.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gedung di Bangkok Ambruk Imbas Gempa Myanmar, 3 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Gedung di Bangkok Ambruk Imbas Gempa Myanmar, 3 Orang Tewas-Puluhan Luka

    Bangkok

    Sedikitnya tiga orang tewas setelah gedung 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, ambruk menyusul gempa dahsyat yang berpusat di negara tetangga, Myanmar. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya menyebut pusat gempa Myanmar berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Guncangan gempa turut dirasakan kuat di wilayah Thailand, termasuk Bangkok, yang memiliki banyak gedung bertingkat. Akibat guncangan gempa itu, sebuah gedung setengah jadi di area Chatuchak Park ambruk dalam hitungan detik.

    Wakil Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), melaporkan bahwa sedikitnya tiga orang, yang semuanya pekerja, tewas dalam insiden ambruknya gedung setengah jadi itu.

    Phumtham juga menyebut sekitar 81 orang terjebak di dalam reruntuhan gedung. Sebelumnya Institut Nasional untuk Kedokteran Darurat (NIEM) melaporkan ada sekitar 43 pekerja yang terjebak di dalam reruntuhan.

    Laporan otoritas Thailand, seperti dilansir CNN, menyebut sekitar 50 orang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, melaporkan secara terpisah bahwa banyak gedung bertingkat di area Bangkok yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa Myanmar. Jumlah gedung yang rusak, sebut Chadchat, belum diketahui namun inspeksi sedang dilakukan.

    PM Thailand Tetapkan Bangkok Jadi Zona Darurat Usai Gempa

    PM Paetongtarn Shinawatra telah menetapkan Bangkok sebagai “zona darurat” menyusul guncangan gempa Myanmar. Warga diimbau menghindari gedung bertingkat dan tidak menggunakan lift untuk sementara waktu.

    “Perdana Menteri dengan segera menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk menetapkan Bangkok sebagai zona darurat, dan memberikan pemberitahuan kepada provinsi-provinsi di seluruh negeri untuk menangani situasi tersebut sebagai keadaan darurat nasional, yang memungkinkan bantuan publik segera jika diperlukan,” demikian pernyataan kantor PM Thailand, seperti dilansir CNN.

    “Perdana Menteri segera kembali ke Bangkok dan mendesak masyarakat untuk menghindari gedung-gedung bertingkat, hanya menggunakan tangga, dan tetap tenang,” sebut pernyataan kantor PM Thailand tersebut.

    “Semua lembaga pemerintah telah diberi pengarahan, dan sekolah-sekolah telah diinstruksikan untuk memulangkan anak-anak lebih awal,” imbuh pernyataan itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PM Thailand Tetapkan Bangkok Jadi Zona Darurat Menyusul Gempa M 7,7 Myanmar

    PM Thailand Tetapkan Bangkok Jadi Zona Darurat Menyusul Gempa M 7,7 Myanmar

    Bangkok

    Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra menetapkan ibu kota Bangkok sebagai “zona darurat” menyusul guncangan gempa dahsyat yang berpusat di Myanmar dan turut dirasakan di negara tersebut. Warga diimbau menghindari gedung bertingkat dan tidak menggunakan lift untuk sementara waktu.

    “Perdana Menteri dengan segera menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk menetapkan Bangkok sebagai zona darurat, dan memberikan pemberitahuan kepada provinsi-provinsi di seluruh negeri untuk menangani situasi tersebut sebagai keadaan darurat nasional, yang memungkinkan bantuan publik segera jika diperlukan,” demikian pernyataan kantor PM Thailand, seperti dilansir CNN, Jumat (28/3/2025).

    Paetongtarn langsung menghentikan kunjungan resminya ke Phuket untuk menggelar “rapat mendesak” setelah guncangan gempa dirasakan di Thailand pada Jumat (28/3) siang. Guncangan itu berasal dari gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang berpusat di dekat Sagaing, Myanmar.

    “Perdana Menteri segera kembali ke Bangkok dan mendesak masyarakat untuk menghindari gedung-gedung bertingkat, hanya menggunakan tangga, dan tetap tenang,” sebut pernyataan kantor PM Thailand tersebut.

    “Semua lembaga pemerintah telah diberi pengarahan, dan sekolah-sekolah telah diinstruksikan untuk memulangkan anak-anak lebih awal,” imbuh pernyataan itu.

    Pemerintah Thailand memperingatkan lebih banyak gempa susulan dapat terjadi selama 24 jam ke depan.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya menyebut pusat gempa berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama.

    Guncangan gempa Myanmar itu turut dirasakan kuat di wilayah Thailand bagian utara dan ibu kota Bangkok, dengan warga dilaporkan panik berlarian ke luar gedung saat guncangan terasa. Sebuah gedung 30 lantai yang sedang dibangun di area Chatuchak runtuh menjadi puing, dengan 43 pekerja terjebak di dalamnya.

    Guncangan gempa juga turut dirasakan di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bangunan Ambruk-Jembatan Runtuh di Myanmar Akibat Gempa M 7,7

    Bangunan Ambruk-Jembatan Runtuh di Myanmar Akibat Gempa M 7,7

    Naypyitaw

    Kerusakan bangunan dan infrastruktur publik terjadi di wilayah Myanmar setelah diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3) siang. Warga Myanmar menuturkan guncangan gempa terasa kuat selama beberapa menit dan memicu kepanikan.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa itu berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit setelah gempa pertama.

    “Gempa itu sangat mengguncang dan berlangsung selama tiga menit hingga empat menit,” tutur seorang penduduk Yangon di Myanmar bagian selatan, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir CNN, Jumat (28/9/2024).

    “Bangunan tempat tinggal saya tidak stabil,” ucapnya.

    Dituturkan penduduk Yangon itu bahwa mereka tidak bisa melakukan panggilan telepon sekitar 30 menit usai gempa mengguncang sekitar pukul 12.53 waktu setempat. Pasokan listrik juga saat ini terputus, meskipun akses internet masih berfungsi dengan baik.

    “Listrik tidak tersedia — tetapi biasanya kami hanya mendapatkan listrik kurang dari 12 jam setiap hari,” ucap penduduk Yangon itu melalui pesan teks kepada CNN.

    Namun sejumlah warga Myanmar menuturkan bahwa kerusakan terjadi di area Sagaing dan Mandalay. Salah satu warga yang tinggal di Mandalay, kota berpenduduk 1,5 juta jiwa, menuturkan dirinya melihat sebuah gedung lima lantai “ambruk di depan mata saya”.

    “Kami semua berlarian ke luar rumah saat semuanya mulai berguncang. Semua orang di kota saya keluar ke jalanan dan tidak seorang pun berani kembali ke dalam gedung,” ujarnya saat berbicara kepada Reuters.

    Seorang warga Mandalay lainnya, Htet Naing Oo, mengatakan sebuah kedai teh ambruk dengan beberapa orang terjebak di dalamnya. “Kami tidak bisa masuk. Situasinya sangat buruk,” ucapnya.

    Sebuah jembatan yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing runtuh setelah gempa mengguncang. Insiden itu terekam video yang dibagikan di media sosial. Rekaman video itu menunjukkan beberapa bagian Jembatan Sagaing Lama yang runtuh dan jatuh ke dalam Sungai Irrawaddy, yang mengalir dari utara ke selatan di negara tersebut.

    Keterangan seorang petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar yang berbicara kepada Reuters menyebut pihaknya mulai mencari korban dan menaksir besarnya kerusakan akibat gempa.

    “Sejauh ini kami belum memiliki informasi,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gedung Setengah Jadi di Bangkok Ambruk Imbas Gempa, 43 Pekerja Terjebak

    Gedung Setengah Jadi di Bangkok Ambruk Imbas Gempa, 43 Pekerja Terjebak

    Bangkok

    Sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dalam proses pembangunan di Bangkok, Thailand, ambruk usai guncangan akibat gempa bumi yang berpusat Myanmar yang dirasakan kuat di negara tersebut. Sebanyak 43 pekerja dilaporkan terjebak di dalam reruntuhan gedung tersebut.

    Gedung yang ambruk itu, seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (28/3/2025), terletak di area Chatuchak Park, sebelah utara Bangkok.

    Foto-foto yang diambil dari lokasi kejadian menunjukkan gedung setengah jadi itu hancur menjadi puing-puing dan balok logam ringsek parah dalam hitungan detik setelah guncangan gempa terasa.

    Laporan otoritas darurat Thailand menyebut ada 50 orang di dalamnya ketika gedung setengah jadi itu ambruk tiba-tiba.

    Menurut Institut Nasional untuk Kedokteran Darurat, ada sekitar 43 orang, semuanya pekerja, yang terjebak di dalam reruntuhan gedung.

    Sebanyak tujuh orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    Guncangan keras yang dirasakan di wilayah Thailand bagian utara dan ibu kota Bangkok bersumber dari gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 berpusat di wilayah Myanmar bagian tengah.

    Gempa kuat ini tercatat mengguncang wilayah Myanmar pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit kemudian.

    Guncangan gempa juga turut dirasakan di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya.

    Sejauh ini belum diketahui apakah ada korban jiwa akibat gempa kuat ini.

    Guncangan imbas gempa Myanmar sempat memicu kepanikan di kawasan ramai Bangkok, dengan orang-orang panik berlarian ke jalanan saat gedung-gedung berguncang. Guncangan ini memaksa penghentian sementara untuk sejumlah layanan kereta metro dan kereta ringan di area ibu kota Thailand tersebut.

    Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra, menurut postingan media sosial X, langsung menghentikan kunjungan resmi ke Phuket untuk menggelar “rapat mendesak” setelah guncangan gempa dirasakan di Thailand pada Jumat (28/3) siang waktu setempat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Guncangan Gempa Myanmar Bikin Panik Bangkok, PM Thailand Rapat Darurat

    Guncangan Gempa Myanmar Bikin Panik Bangkok, PM Thailand Rapat Darurat

    Bangkok

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Myanmar turut dirasakan di wilayah Thailand, termasuk ibu kota Bangkok. Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra menggelar rapat darurat usai guncangan gempa memicu kepanikan publik di negaranya.

    Guncangan gempa yang berpusat di dekat Sagaing, Myanmar itu, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), turut terasa di Thailand bagian utara dan ibu kota Bangkok. Kepanikan pun tak terhindarkan di kawasan ramai Bangkok, dengan orang-orang panik berlarian ke jalanan saat gedung-gedung berguncang.

    “Saya mendengarnya dan saya sedang tidur di dalam rumah. Saya berlari sejauh yang saya bisa dengan memakai piyama keluar dari gedung,” tutur salah satu penduduk kota wisata populer Chiang Mai, DuangJai, saat berbicara kepada AFP.

    Seorang penduduk Chiang Mai lainnya, Sai yang berusia 76 tahun, menuturkan dirinya sedang bekerja di minimarket saat guncangan mulai terasa.

    “Saya bergegas keluar dari toko bersama para pelanggan lainnya. Ini merupakan guncangan terkuat yang pernah saya rasakan dalam hidup saya,” ucapnya.

    Guncangan gempa Myanmar ini dilaporkan memicu kerusakan terhadap sejumlah bangunan di Bangkok, dan memaksa penghentian sementara untuk sejumlah layanan kereta metro dan kereta ringan di area ibu kota Thailand tersebut.

    PM Paetongarn, menurut postingan media sosial X, langsung menghentikan kunjungan resmi ke Phuket untuk menggelar “rapat mendesak” setelah guncangan gempa dirasakan di Thailand pada Jumat (28/3) siang waktu setempat.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut pusat gempa bumi Magnitudo 7,7 itu berada di area berjarak 16 kilometer sebelah barat laut kota Sagaing, Myanmar. Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi.

    Gempa kuat ini tercatat mengguncang wilayah Myanmar pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa susulan dengan kekuatan mencapai Magnitudo 6,4 dilaporkan mengguncang area yang sama di Myanmar sekitar beberapa menit kemudian.

    Guncangan gempa juga turut dirasakan di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya.

    Sejauh ini belum diketahui secara jelas besarnya kerusakan dan apakah ada korban jiwa akibat gempa kuat ini.

    Namun laporan jurnalis AFP di Myanmar menyebut bongkahan langit-langit ruangan berjatuhan, dinding mengalami retak-retak, dan ruas jalanan tertekuk di Naypyitaw, ibu kota Myanmar, akibat gempa kuat tersebut.

    Tanah di wilayah Myanmar disebut bergetar hebat selama sekitar setengah menit sebelum akhirnya tenang.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini