Category: Detik.com Internasional

  • Doa dan Air Mata Saat Idul Fitri di Myanmar yang Hancur Akibat Gempa

    Doa dan Air Mata Saat Idul Fitri di Myanmar yang Hancur Akibat Gempa

    Mandalay

    Ratusan umat muslim yang berduka berkumpul untuk melaksanakan salat Idul Fitri di jalanan di Mandalay, Myanmar. Suasana duka menyelimuti perayaan Idul Fitri usai gempa dahsyat merusak berbagai wilayah di Myanmar.

    Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), salat id digelar di jalan di luar dua masjid tempat 20 orang meninggal akibat gempa. Isak tangis dari umat muslim yang hadir dalam salat id semakin kuat saat imam berdoa untuk korban tewas gempa Myanmar.

    “Semoga Allah memberi kita semua kedamaian. Semoga semua saudara terbebas dari bahaya,” ujarnya.

    Umat Muslim Mandalay berkumpul untuk salat Idul Fitri yang muram tiga hari setelah gempa bumi bermagnitudo (M) 7,7 melanda negara tersebut saat mereka sedang salat Jumat. Menara masjid Sajja Selatan di lingkungan Muslim Mawyagiwah runtuh akibat gempa dan menewaskan 14 anak-anak serta dua orang dewasa.

    Empat orang lagi tewas di masjid Sajja Utara yang berdekatan ketika menaranya runtuh. Banyak korban tewas berasal dari keluarga Win Thiri Aung, baik yang dekat maupun yang jauh.

    “Pada masa normal, Idul Fitri penuh dengan kegembiraan. Hati kami ringan. Tahun ini, kami tidak seperti itu. Semua pikiran kami tertuju pada anak-anak yang meninggal. Saya melihat wajah mereka di mata saya. Kami percaya jiwa anak-anak dan semua orang yang kami kenal yang meninggal telah mencapai Surga. Kami percaya mereka meninggal dengan bahagia,” kata Win sambil menangis.

    “Ini adalah ujian dari Allah. Ini adalah pengingat dari-Nya bahwa kita perlu menghadap kepada-Nya. Jadi, kami perlu lebih banyak berdoa,” sambungnya

    “Kami harus berdoa di jalan, merasakan kesedihan dan kehilangan. Situasinya sangat buruk sehingga sulit untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi,” kata Kepala Pengurus masjid Sajja Utara, Aung Myint Hussein.

    Pola kehancuran di kota terbesar kedua Myanmar itu bervariasi. Beberapa bangunan hancur total dan beberapa area mengalami kerusakan yang terkonsentrasi. Di ujung jalan dari masjid, seorang penduduk mengatakan enam orang tewas saat sebuah toko makanan runtuh, serta dua orang lagi tewas di sebuah restoran di seberang jalan.

    Namun, sebagian besar kota tampak aman dengan lalu lintas di jalan-jalan dan beberapa restoran mulai kembali buka. Kehidupan sehari-hari mulai kembali normal bagi banyak orang.

    Seorang warga, Sandar Aung, mengatakan putranya berusia 11 tahun terluka parah saat salat Jumat dan meninggal di rumah sakit pada malam harinya. Dia mengaku sangat terpukul karena putranya begitu semangat menyambut Idul Fitri.

    “Saya sangat sedih, anak saya sangat gembira menyambut Idul Fitri. Kami mendapat baju baru yang akan kami kenakan bersama. Kami menerima apa yang telah direncanakan Allah. Allah hanya melakukan apa yang baik dan apa yang benar dan kami harus menerimanya,” kata wanita berusia 37 tahun itu sambil menangis.

    Gempa Myanmar telah menewaskan sedikitnya 1.700 orang. Tim penyelamat masih melakukan pencarian dan korban tewas diprediksi akan terus bertambah.

    Lihat juga Video ‘Gempa Dahsyat Myanmar Sebabkan 800-an Rumah di Tiongkok Rusak’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 15 Mayat Tim Penyelamat Ditemukan di Ambulans yang Ditembaki Israel di Gaza

    15 Mayat Tim Penyelamat Ditemukan di Ambulans yang Ditembaki Israel di Gaza

    Gaza

    Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan mereka telah menemukan jenazah 15 orang anggota tim penyelamat yang tewas seminggu lalu usai pasukan Israel menyerang ambulans di Jalur Gaza, Palestina. Jenazah itu kemudian dievakuasi untuk proses pemakaman.

    Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), jenazah delapan petugas medis dari Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu karyawan badan PBB telah ditemukan pada Minggu (30/3) waktu setempat.

    Satu petugas medis dari Bulan Sabit Merah masih hilang. Kelompok tersebut mengatakan mereka yang tewas menjadi sasaran pasukan penjajah Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. Penargetan petugas medis Bulan Sabit Merah oleh penjajah hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional, yang terus dilanggar oleh penjajah di depan mata seluruh dunia,” ujar Bulan Sabit Merah Palestina.

    Dalam pernyataan sebelumnya, Bulan Sabit Merah mengatakan jenazah ditemukan dengan susah payah karena terkubur di pasir. Sejumlah mayat juga menunjukkan tanda-tanda pembusukan.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga mengonfirmasi 15 jenazah telah ditemukan dan menyebut pegawai PBB yang tewas tersebut berasal dari badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

    Penyerangan ambulans tersebut terjadi pada 23 Maret di lingkungan Tal al-Sultan di kota Rafah dekat perbatasan Mesir beberapa hari setelah militer Israel melanjutkan pembomannya di Gaza.

    “Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya memulangkan keluarga mereka; tetapi mereka tidak melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Hukum Kemanusiaan Internasional tidak bisa lebih jelas lagi, warga sipil harus dilindungi, pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi,” sambungnya.

    IFRC mengatakan insiden itu merupakan serangan paling mematikan terhadap pekerja Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia sejak 2017. Sementara itu, Komite Internasional Palang Merah mengaku sangat terkejut karena petugas medis tewas saat menjalankan tugas mereka bersama yang lain.

    “Jenazah mereka diidentifikasi hari ini dan telah ditemukan untuk dimakamkan secara bermartabat. Banyaknya personel medis yang tewas selama konflik ini sangat menghancurkan. ICRC mengutuk keras serangan terhadap pekerja perawatan kesehatan,” kata ICRC.

    Militer Israel mengakui pasukannya telah menembaki ambulans. Mereka mengatakan kepada AFP dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah menembakkan tembakan ke arah kendaraan Hamas dan melenyapkan beberapa teroris Hamas.

    “Beberapa menit kemudian, kendaraan tambahan bergerak maju dengan mencurigakan ke arah pasukan yang merespons dengan menembaki kendaraan mencurigakan tersebut,” ujar otoritas Israel seraya menambahkan bahwa beberapa orang dianggap mereka sebagai teroris tewas.

    “Beberapa kendaraan mencurigakan adalah ambulans dan truk pemadam kebakaran,” kata pernyataan militer, mengutip penyelidikan awal atas insiden tersebut.

    Pernyataan itu mengungkit apa yang mereka anggap penggunaan berulang ambulans oleh organisasi teroris di Jalur Gaza untuk tujuan teroris. Israel dan sejumlah negara barat menganggap Hamas, yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sebagai teroris.

    Lihat Video ‘Momen Pilu Warga Gaza Salat Id di Tengah Reruntuhan Bangunan’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Klaim Banyak Diminta Maju 3 Periode Meski Konstitusi AS Melarang

    Trump Klaim Banyak Diminta Maju 3 Periode Meski Konstitusi AS Melarang

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak mengesampingkan kemungkinan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga meski Konstitusi AS berdasarkan Amandemen ke-22 melarangnya. Sebagai informasi, satu periode jabatan Presiden AS ialah 4 tahun dan seorang Presiden AS hanya dapat menjabat untuk dua periode.

    Dilansir CNN dan NBC News, Senin (31/3/2025), Trump mengatakan ada metode untuk melakukannya dan menyatakan bahwa dia tidak bercanda.

    “Banyak orang ingin saya melakukannya. Tetapi, maksud saya, pada dasarnya saya memberi tahu mereka bahwa kita masih punya jalan panjang, Anda tahu, ini masih sangat awal dalam pemerintahan,” kata Trump merujuk pada sekutu-sekutunya dalam panggilan telepon Minggu (30/3) pagi dengan NBC News.

    “Saya fokus pada saat ini,” tambah Trump menambahkan dalam beberapa komentarnya yang paling ekstensif hingga saat ini tentang masa jabatan ketiga.

    Trump menjabat sebagai Presiden periode 2017-2021 dan terpilih lagi untuk masa jabatan 2025-2029. Ketika ditanya apakah dia menginginkan masa jabatan ketiga, Trump menjawab bahwa dirinya suka bekerja.

    “Saya suka bekerja. Saya tidak bercanda. Tetapi saya tidak bercanda, masih terlalu dini untuk memikirkannya,” kata Trump.

    Trump mengatakan ada metode yang dapat dilakukan untuk membuat dirinya bisa menjabat periode ketiga. Namun, dia tak menjelaskan detailnya.

    Trump juga menanyakan tentang kemungkinan skenario di mana Wakil Presiden JD Vance akan mencalonkan diri untuk jabatan dan kemudian menyerahkan jabatan itu kepada Trump. Trump menjawab bahwa ‘itu salah satu’ metode.

    “Tetapi ada juga yang lain,” ujar Trump.

    Mengubah Konstitusi AS untuk menghapus batasan dua periode akan sangat sulit karena memerlukan dua pertiga suara Kongres atau dua pertiga negara bagian yang setuju untuk mengadakan konvensi konstitusional untuk mengusulkan perubahan. Kedua cara tersebut kemudian memerlukan ratifikasi dari tiga perempat negara bagian.

    Trump menunjuk angka jajak pendapatnya dengan mengatakan bahwa ‘banyak orang ingin saya menjabat untuk masa jabatan ketiga’. Trump sebenarnya pernah berkomentar tentang pencalonan untuk masa jabatan ketiga, namun Partai Republik menganggap ucapan Trump sebagai lelucon atau presiden yang mengolok-olok para pengkritiknya.

    Sekutu Trump Steve Bannon mengatakan dalam sebuah wawancara di News Nation bahwa ia yakin Trump akan ‘mencalonkan diri dan menang lagi pada tahun 2028’. Bannon mengatakan dalam wawancara yang sama bahwa dia memikirkan beberapa alternatif dalam menentukan bagaimana Trump dapat menuju masa jabatan ketiga meskipun masa jabatan Presiden AS saat ini dibatasi maksimal dua periode.

    Gedung Putih telah memperkuat komentar Trump yang menyamakan dirinya dengan bangsawan, dengan mengunggah gambar sampul majalah palsu yang menggambarkan Trump dengan mahkota setelah pemerintah menurunkan tarif jalanan di New York City.

    Unggahan Gedung Putih kepada X mengutip komentar Trump sebelumnya di Truth Social: ‘HIDUP SANG RAJA!’

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Ngaku Sangat Marah ke Putin gegara Perundingan Gencatan Senjata Alot

    Trump Ngaku Sangat Marah ke Putin gegara Perundingan Gencatan Senjata Alot

    Washington

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya sangat marah dan jengkel dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia mengaku marah karena perundingan gencatan senjata di Ukraina telah berlangsung berminggu-minggu.

    Dilansir BBC, Senin (31/3/2025), hal itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan NBC News. Dia mengaku marah karena Putin menyerang kredibilitas Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif sebesar 50% kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia jika Putin tidak menyetujui gencatan senjata.

    “Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, yang mungkin tidak benar, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia,” katanya.

    Komentar tersebut menandai perubahan nada bicara Trump terhadap Putin dan Rusia. Selama enam minggu terakhir, Trump telah mencerca Zelensky di Ruang Oval dan menuntut banyak konsesi dari Presiden Ukraina.

    Trump juga telah menyanjung Putin dan sebagian besar mengalah pada tuntutan Presiden Rusia. Situasi itu telah membuat pemimpin Eropa khawatir.

    Namun, kondisi sepertinya telah berubah. Ini adalah pertama kalinya Trump secara serius mengancam Rusia dengan konsekuensi karena menunda-nunda negosiasi gencatan senjata yang tampaknya akan mengembalikan bola diplomatik ke tangan Moskow.

    NBC News melaporkan bahwa, dalam wawancara telepon selama 10 menit, Trump mengatakan bahwa dia sangat marah dan kesal ketika Putin mengkritik kredibilitas kepemimpinan Zelensky. Meskipun, Trump sendiri telah menyebut pemimpin Ukraina itu sebagai diktator dan menuntut agar dia menyelenggarakan pemilihan umum di Ukraina.

    Trump mengatakan Kremlin mengetahui kemarahannya, tetapi menyatakan bahwa dia memiliki ‘hubungan yang sangat baik’ dengan Putin dan kemarahan itu akan cepat mereda jika Putin melakukan hal yang benar.

    Jika Rusia tidak menindaklanjuti gencatan senjata, Trump mengancam akan lebih menargetkan ekonominya. Dia mengatakan ada tarif tinggi yang akan diterapkannya terhadap produk-produk Rusia.

    “Akan ada tarif sebesar 25% untuk minyak dan produk lain yang dijual di Amerika Serikat, tarif sekunder,” kata Trump seraya menyatakan bahwa tarif terhadap Rusia akan berlaku dalam waktu 1 bulan tanpa kesepakatan gencatan senjata. Tarif sekunder adalah sanksi terhadap negara-negara yang berbisnis dengan negara lain.

    Tarif tersebut dapat mencapai 50% untuk barang-barang yang masuk ke AS dari negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia. Pembeli terbesar dengan selisih yang besar adalah China dan India.

    Zelensky juga menulis di media sosial setelah wawancara tersebut bahwa ‘Rusia terus mencari alasan untuk memperpanjang perang ini lebih jauh’. Dia mengatakan Putin memainkan permainan yang sama seperti yang telah dilakukannya sejak 2014 ketika Rusia secara sepihak mencaplok semenanjung Krimea.

    “Ini berbahaya bagi semua orang dan harus ada tanggapan yang tepat dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua mitra global kita yang mencari perdamaian,” ujar Zelensky.

    Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Saat ini, Rusia telah menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina.

    Lebih dari 100.000 orang yang berjuang untuk militer Rusia telah tewas saat perang di Ukraina memasuki tahun keempat. Ukraina terakhir kali memperbarui angka korbannya pada Desember 2024, ketika Presiden Volodymyr Zelensky mengakui 43.000 kematian warga Ukraina di antara tentara dan perwira. Analis Barat yakin angka ini merupakan perkiraan yang terlalu rendah.

    Saksikan juga Sosok: Terang Tanpa Mata

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu Ibu Hamil Meninggal Sesaat Usai Dievakuasi dari Puing Gempa Myanmar

    Pilu Ibu Hamil Meninggal Sesaat Usai Dievakuasi dari Puing Gempa Myanmar

    Mandalay

    Tim penyelamat mengamputasi kaki seorang wanita hamil untuk mengeluarkannya setelah 2 hari tertimbun reruntuhan apartemen di Mandalay, Myanmar. Nahas, ibu hamil itu meninggal tak lama setelah tubuhnya berhasil dievakuasi dari puing apartemen.

    Dilansir AFP, Senin (31/3/2025), tim penyelamat mengira mereka telah menyelamatkan nyawa Mathu Thu Lwin, tetapi tidak dapat menyadarkannya setelah mengeluarkannya dari reruntuhan kompleks apartemen Sky Villa Condominium yang hancur akibat gempa besar Myanmar pada hari Jumat (28/3).

    Itu adalah akhir yang tragis dari perjuangan panjang untuk membebaskan wanita berusia 35 tahun itu dengan tim penyelamat China dan Myanmar menggunakan bor, gergaji mesin, dan gergaji putar untuk menembus beton yang menjebaknya. Wanita itu akhirnya dibawa keluar setelah pukul 8 malam waktu setempat dan dokter memeriksanya, melakukan CPR di atas brankar, tetapi dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.

    “Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya,” kata salah satu tim medis, tetapi dia telah kehilangan terlalu banyak darah karena kakinya diamputasi untuk membebaskannya.

    Ruang operasi darurat yang telah disiapkan di bangunan luar untuk menstabilkannya tidak digunakan. Kondominium Sky Villa merupakan salah satu bangunan yang paling parah terkena dampak gempa bermagnitudo 7,7 yang sejauh ini diketahui telah menewaskan sekitar 1.700 orang di Myanmar.

    Gedung yang terdiri dari 12 lantai itu kini hanya tersisa enam lantai akibat gempa. Dinding berwarna hijau dari lantai kini bertengger di atas sisa-sisa lantai bawah yang hancur.

    Lihat juga Video ‘Momen Heroik Penyelamatan Korban Gempa Myanmar yang Terjebak 40 Jam’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wanita Ditemukan Selamat Usai 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Myanmar

    Wanita Ditemukan Selamat Usai 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa Myanmar

    Mandalay

    Tim penyelamat berhasil mengevakuasi seorang wanita dari reruntuhan hotel di Myanmar. Wanita itu selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan akibat gempa besar.

    Dilansir Reuters, Senin (31/3/2025), tim pencari di Myanmar dan Thailand berpacu dengan waktu untuk menemukan lebih banyak korban selamat.

    Wanita itu ditarik dari reruntuhan Hotel Great Wall di kota Mandalay. Mandalay berada di dekat episentrum gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7 pada hari Jumat (28/3) yang menimbulkan kerusakan besar di Myanmar dan kerusakan di negara tetangga Thailand.

    Tim penyelamat membawa seorang wanita keluar dari reruntuhan Hotel Great Wall di Mandalay hampir 60 jam setelah gempa terjadi. Kedutaan besar China di Myanmar mengatakan wanita tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa mereka sedang mempercepat pasokan bantuan untuk sekitar 23.000 korban gempa di Myanmar bagian tengah.

    “Tim kami di Mandalay bekerja sama untuk meningkatkan respons kemanusiaan meskipun mereka sendiri mengalami trauma. Waktu sangat penting karena Myanmar membutuhkan solidaritas dan dukungan global melalui kehancuran yang luar biasa ini,” kata Perwakilan Badan Pengungsi PBB di Myanmar, Noriko Takagi.

    India, Tiongkok, dan Thailand termasuk di antara negara-negara tetangga Myanmar yang telah mengirimkan bahan-bahan dan tim bantuan, beserta bantuan dan personel dari Malaysia, Singapura, dan Rusia. Amerika Serikat menjanjikan bantuan sebesar USD 2 juta melalui organisasi-organisasi bantuan kemanusiaan yang berbasis di Myanmar.

    Satu kelompok pemberontak mengatakan militer masih melakukan serangan udara di desa-desa setelah gempa dan Menteri Luar Negeri Singapura menyerukan gencatan senjata segera untuk membantu upaya bantuan.

    Infrastruktur penting seperti jembatan, jalan raya, bandara, dan rel kereta api di negara berpenduduk 55 juta jiwa ini rusak sehingga memperlambat upaya kemanusiaan. Sementara, konflik yang telah menghantam ekonomi, menyebabkan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi, dan melemahkan sistem kesehatan terus berlanjut.

    Lihat Video ‘Momen Heroik Penyelamatan Korban Gempa Myanmar yang Terjebak 40 Jam’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.700 Orang, 3.400 Terluka-300 Hilang

    Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.700 Orang, 3.400 Terluka-300 Hilang

    Jakarta

    Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7,7 magnitudo di Myanmar terus meningkat. Otoritas Myanmar mengatakan korban tewas akibat bencana alam itu kini mencapai 1.700 orang.

    “Gempa berkekuatan 7,7 skala richter, salah satu gempa terkuat di Myanmar dalam satu abad, mengguncang negara Asia Tenggara yang dilanda perang itu pada hari Jumat, menyebabkan sekitar 1.700 orang tewas, 3.400 orang terluka, dan lebih dari 300 orang hilang hingga hari Minggu, kata pemerintah militer Myanmar dilansir Reuters, Senin (31/3/2025).

    Kepala junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat dan pemerintahannya menghadapi situasi yang menantang.

    India, Tiongkok, dan Thailand termasuk di antara negara-negara tetangga Myanmar yang telah mengirimkan bahan dan tim bantuan, bersama dengan bantuan dan personel dari Malaysia, Singapura, dan Rusia.

    “Kerusakan telah meluas, dan kebutuhan kemanusiaan terus bertambah setiap jam,” kata Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dalam sebuah pernyataan.

    “Dengan meningkatnya suhu dan musim hujan yang akan segera tiba dalam beberapa minggu, ada kebutuhan mendesak untuk menstabilkan masyarakat yang terkena dampak sebelum krisis sekunder muncul,” tambahnya.

    Kehancuran akibat gempa yang terjadi pada Jumat (28/3) itu telah menambah penderitaan di Myanmar, yang sudah dilanda kekacauan akibat perang saudara yang berawal dari pemberontakan nasional setelah kudeta militer tahun 2021 menggulingkan pemerintahan terpilih peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi.

    Di beberapa daerah dekat episentrum, penduduk mengatakan kepada Reuters bahwa bantuan pemerintah terbatas, sehingga warga harus berjuang sendiri.

    “Penting untuk memulihkan rute transportasi sesegera mungkin,” kata Min Aung Hlaing kepada para pejabat.

    Gempa bumi tersebut juga mengguncang beberapa bagian negara tetangga Thailand, merobohkan gedung pencakar langit yang sedang dibangun dan menewaskan 18 orang di seluruh ibu kota.

    Setidaknya 76 orang masih terjebak di bawah reruntuhan gedung Bangkok yang runtuh. Operasi penyelamatan terus berlanjut untuk hari ketiga dengan menggunakan pesawat nirawak dan anjing pelacak untuk mencari korban selamat.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kondisi Mengenaskan di Myanmar Usai Diguncang Gempa Besar

    Kondisi Mengenaskan di Myanmar Usai Diguncang Gempa Besar

    Naypyidaw

    Myanmar kini dalam kondisi mengenaskan usai diguncang gempa bermagnitudo (M) 7,7. Bangunan runtuh dan mayat-mayat yang tertimpa rerentuhan mulai membusuk.

    Gempa M 7,7 itu terjadi di Sagaing yang terletak dekat kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay, pada Jumat (28/3/2025). Gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah di Myanmar hingga menyebabkan 1.644 orang tewas.

    Selain itu, ada 3.408 orang yang dilaporkan hilang. Pencarian korban terkendala peralatan, kerusakan jalan hingga perang saudara yang terjadi di Myanmar.

    Salah satu infrastruktur yang rusak ialah Jembatan Ava yang menghubungkan wilayah Ava dan Sagaing di Mandalay, Myanmar. Jembatan itu ambruk akibat gempa M 7,7.

    Dilansir AFP, Minggu (30/3/2025), Jembatan Ava merupakan peninggalan kolonial Inggris yang dibangun 100 tahun lalu. Bagian atas jembatan yang biasanya dilewati kendaraan terlihat roboh dan jatuh ke sungai.

    Sementara, tiang-tiang pondasi jembatan masih berdiri di atas sungai besar tersebut. Meski demikian, warga tetap dapat menyeberangi sungai tersebut menggunakan Jembatan Ava Baru yang telah berdiri sejak 2008. Jembatan baru itu terletak tak jauh dari Jembatan Ava peninggalan kolonial Inggris.

    Gencatan Senjata Sementara

    Penampakan jembatan sebelum (bawah) dan sesudah (atas) gempa di Myanmar (Foto: AFP/HANDOUT)

    Parahnya dampak gempa itu telah membuat pejuang antikudeta di Myanmar mengumumkan gencatan senjata parsial selama 2 minggu. Pengumuman ini disampaikan saat militer Myanmar mulai melakukan operasi penyelamatan dan penyaluran bantuan.

    “Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) akan menerapkan jeda dua minggu dalam operasi militer ofensif, kecuali untuk tindakan defensif, di daerah yang terkena dampak gempa bumi mulai 30 Maret 2025,” kata ‘Pemerintah Persatuan Nasional’ bayangan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu (30/3).

    Mereka menyatakan akan bekerja sama dengan PBB dan lembaga lain untuk memastikan keamanan, transportasi, serta pendirian kamp penyelamatan dan medis sementara di daerah yang dikuasainya. Kelompok antikudeta telah merebut beberapa wilayah di Myanmar dari pasukan junta militer.

    Militer Myanmar telah terlibat dalam perang saudara di berbagai bidang sejak kudeta terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada Februari 2021. Perang ini ditentang oleh PDF dan organisasi etnis bersenjata.

    Nanyak di antara kelompok yang anti-junta militer itu telah berperang selama beberapa dekade. ‘Pemerintah Persatuan Nasional’ sebagian besar terdiri dari anggota parlemen yang digulingkan setelah berusaha mengalahkan junta.

    Bau Mayat Tercium di Jalanan

    Kerusakan akibat gempa Myanmar (Foto: REUTERS/Stringer)

    Bau mayat yang membusuk mulai tercium di jalan-jalan Mandalay hari ini. Tim penyelamat dan warga terus bekerja keras membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan korban selamat usai dua hari gempa terjadi.

    Dilansir Associated Press, Minggu (30/3/2025), tim penyelamat memperkirakan masih banyak orang lainnya terkubur di bawah reruntuhan. Guncangan gempa juga telah merusak infrastruktur seperti bandara kota sehingga menghambat upaya pengiriman bantuan.

    Pengiriman bantuan lewat jalur darat juga terhambat jalanan yang rusak, jembatan yang runtuh, komunikasi yang tidak lancar, dan tantangan beroperasi di negara yang sedang perang saudara. Pencarian korban selamat sebagian besar dilakukan penduduk lokal tanpa bantuan alat berat.

    Mereka berupaya memindahkan puing-puing dengan tangan dan sekop dalam suhu 41 derajat celcius. Hanya sesekali terlihat ekskavator beroda rantai yang membantu pembersihan.

    Gempa susulan berkekuatan M 5,1 pada Minggu sore juga telah memicu teriakan dari orang-orang di jalan. Banyak dari 1,5 juta penduduk Mandalay menghabiskan malam dengan tidur di jalanan usai kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

    “Yang paling banyak adalah relawan lokal, penduduk lokal yang hanya berusaha menemukan orang yang mereka cintai. Saya juga melihat laporan bahwa sekarang beberapa negara mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke Mandalay untuk mendukung upaya tersebut, tetapi rumah sakit benar-benar berjuang untuk mengatasi masuknya orang-orang yang terluka, ada kekurangan pasokan medis, dan orang-orang berjuang untuk menemukan makanan dan air bersih,” kata manajer Catholic Relief Services, Cara Bragg, yang berbasis di Yangon usai mendapat laporan dari timnya di Mandalay.

    Organisasi tersebut telah mengirim tim melalui jalan darat untuk menilai kebutuhan paling mendesak masyarakat. Dengan rusaknya bandara Mandalay dan runtuhnya menara kontrol di bandara ibu kota Naypyidaw, semua penerbangan komersial ke kota-kota tersebut telah ditutup.

    Upaya bantuan resmi di Naypyidaw sejauh ini masih memprioritaskan kantor-kantor pemerintah dan perumahan staf. Penduduk setempat dan kelompok-kelompok bantuan harus menggali reruntuhan dengan tangan di daerah permukiman. Terik matahari menyengat dan bau mayat tercium di udara.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Gelombang Tsunami 1 Meter Muncul

    Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Gelombang Tsunami 1 Meter Muncul

    Jakarta

    Gempa bumi terjadi di Kepulauan Tonga. Kekuatan gempa mencapai 7,1 magnitudo dan menghasilkan gelombang tsunami.

    “Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda lepas pantai dekat negara kepulauan Pasifik Tonga,” kata Survei Geologi AS dilansir AFP, Minggu (30/3/2025).

    Gempa tersebut terjadi di 90 km tenggara Desa Pangai. Gelombang tsunami juga dikhawatirkan terjadi di negara Kepulauan Niue.

    “Gelombang tsunami yang mencapai 0,3 hingga 1 meter di atas permukaan air pasang mungkin terjadi di beberapa pantai Niue… dan Tonga,” kata sistem peringatan tsunami AS.

    Sebelumnya telah diperingatkan bahwa gelombang tsunami berbahaya dari gempa bumi ini mungkin terjadi dalam jarak 300 kilometer dari episentrum di sepanjang pantai Tonga. Badan bencana nasional Tonga mengeluarkan peringatan kepada penduduk untuk menjauh dari pantai dan garis pantai.

    “Orang-orang yang tinggal di daerah pantai dataran rendah harap pindah ke tempat yang lebih tinggi atau lebih jauh di daratan,” tulis Kantor Manajemen Risiko Bencana Nasional Tonga di Facebook.

    Gempa bumi sering terjadi di Tonga, kepulauan dataran rendah yang dihuni sekitar 100.000 orang dan terletak di Cincin Api seismik. Cincin Api adalah busur aktivitas tektonik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saat Kelompok Sunni-Syiah Berbagi Masjid dan Memupuk Kerukunan di Pakistan

    Saat Kelompok Sunni-Syiah Berbagi Masjid dan Memupuk Kerukunan di Pakistan

    Jakarta

    Ketegangan antara pengikut aliran Islam yang berbeda kerap terjadi di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Di Pakistan, misalnya, bentrokan keras belakangan meningkat antara kelompok Sunni dan Syiah. Namun, di sebuah desa di sebelah utara Pakistan, kedua komunitas tersebut justru hidup berdampingan dengan damai.

    Desa itu bernama Pira. Ia terletak di Provinsi Khyber Pakhtunkwha.

    Bila berkesempatan menyambanginya, salah satu hal yang pertama kita temui di sana adalah masjid dengan menara baja dan pengeras suara tinggi di atapnya.

    Tak hanya bersejarah, masjid ini juga merupakan simbol persatuan, karena ia digunakan bersama oleh para penduduk desa, entah yang aliran Sunni ataupun Syiah.

    Ketika azan berkumandang, kelompok aliran yang satu bakal bergegas masuk ke masjid. Kira-kira 15 menit kemudian, setelah melafalkan salat, mereka keluar kembali. Giliran kelompok aliran lainnya beribadah di sana.

    Tentu saja, kaum Sunni dan Syiah berdoa dengan cara mereka sendiri sesuai dengan tradisi masing-masing. Azannya pun berbeda, tergantung siapa di antara mereka yang mengumandangkannya.

    Ada kesepakatan tidak tertulis bahwa azan pagi, siang, dan sore dikumandangkan oleh komunitas Syiah, sedangkan azan sore dan malam dilantunkan komunitas Sunni.

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Namun, selama Ramadan, kaum Sunni berbuka puasa beberapa menit lebih awal daripada kaum Syiah. Karena itu, mereka mengumandangkan azan sore secara terpisah selama bulan suci ini.

    Di waktu salat mana pun, bila ada anggota kelompok pertama yang telat datang ke masjid, ia akan bergabung dengan kelompok kedua lalu salat dengan caranya sendiri bersama orang-orang lain yang berbeda aliran.

    Memang, ada masjid-masjid lain di Pira, tetapi masjid yang digunakan bersama kelompok Sunni dan Syiah ini adalah yang terbesar.

    BBCSebuah masjid di Desa Pira, sebelah utara Pakistan, telah menjadi simbol persatuan, tempat penganut Sunni dan Syiah bersatu dalam iman dan kerukunan.

    Kerukunan antara dua kelompok ini telah terjalin lama.

    Tadinya, sekitar 100 tahun yang lalu, sebagian besar penduduk Pira adalah penganut Sunni Sufi. Mereka dipercaya sebagai keturunan dari orang yang mendirikan desa tersebut pada abad ke-17.

    Menurut Sibtain Bukhari, seorang sejarawan lokal, sebagian penduduk secara bertahap lalu memeluk Syiah, sementara yang lainnya memilih tetap meyakini Sunni.

    Meski berbeda aliran, kedua kelompok itu terus menggunakan masjid yang ada secara bersama-sama.

    Baca juga:

    Pada akhir 1980-an, seorang tetua Syiah setempat mengusulkan pembangunan ulang masjid tersebut.

    Molvi Gulab Shah, ulama Sunni, lantas memberikan persetujuannya asalkan tempat ibadah itu bisa tetap digunakan bersama oleh kedua kelompok.

    Para tetua Syiah lalu membayar ongkos pembangunan ulang, sehingga bangunan masjid tersebut itu secara formal kini menjadi milik mereka.

    Namun, pada praktiknya, hal itu tidak banyak berpengaruh. Syed Mazhar Ali Abbas, seorang pengkhotbah Syiah di masjid tersebut, menekankan bahwa kaum Sunni memiliki hak yang sama untuk menggunakannya.

    BBCIlustrasi muslim beribadah bersama di masjid.

    Masjid tersebut bisa dikatakan adalah jantung dari komunitas Desa Pira yang sepenuhnya bersatu.

    Penduduk Pira saat ini berjumlah kira-kira 5.000, yang dibagi rata antara pengikut Sunni dan Syiah, dan kedua kelompok itu sama-sama membayar listrik dan biaya operasional masjid lainnya.

    Mereka hidup berdampingan dengan damai dan bahagia.

    Tak hanya masjid, kedua kelompok itu juga saling berbagi wilayah kuburan.

    Tak jarang, pengikut aliran yang satu menikahi pengikut aliran yang lain.

    Baca juga:

    Muhammad Siddiq, misalnya, adalah seorang Sunni yang menikahi perempuan Syiah. Ia mengakui butuh waktu lama sebelum mertuanya merestui.

    Namun, itu bukan karena ia seorang Sunni. Ia bilang masalahnya adalah ia menikah atas dasar cinta, bukan lewat perjodohan seperti yang lazim terjadi di Pakistan.

    Ia kini telah menikah selama hampir 18 tahun dan, menurutnya, ia dan istrinya terus menjalankan keyakinan mereka dengan cara masing-masing.

    Seorang penduduk desa lainnya, Amjad Hussain Shah, mengatakan bahwa di beberapa rumah tangga, orang tuanya adalah pengikut Syiah sementara anak-anaknya adalah pengikut Sunni. Bisa juga terjadi sebaliknya.

    “Orang-orang di sini memahami bahwa keyakinan agama adalah masalah pribadi,” katanya.

    BBCDi Desa Pira, kelompok Sunni dan Syiah hidup rukun. Tak jarang, pengikut aliran yang satu menikahi pengikut aliran yang lain.

    Bentuk integrasi lainnya bisa dilihat di sejumlah hari raya keagamaan.

    Saat Idul Adha, pengikut Syiah dan Sunni terkadang membeli satu hewan kurban bersama-sama untuk memperingati kesiapan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail.

    Ketika kelompok Sunni merayakan Maulid Nabi Muhammad, para pengikut Syiah kerap ikut serta, kata Syed Sajjad Hussain Kazmi, seorang pengkhotbah Sunni.

    Sebaliknya, kaum Sunni juga hadir dalam acara-acara kelompok Syiah saat Muharam untuk memperingati kesyahidan Imam Husein, cucu Nabi.

    Dengan cara ini, penduduk desa dapat saling berbagi suka dan duka.

    Baca juga:

    Pada hari BBC berkunjung ke Pira, para tetua desa sedang memberikan suara untuk memilih ketua komite zakat lokal, yang bertugas mengumpulkan dan mendistribusikan sumbangan amal.

    Selama beberapa tahun terakhir, posisi tersebut dipegang oleh seorang Sunni, tetapi kali ini seorang kandidat Syiah yang keluar jadi pemenang.

    Mazhar Ali, yang merupakan pengkhotbah Syiah, mengatakan keluarganya mendukung kandidat Sunni yang kemudian kalah dalam pemilihan.

    “Kami tidak pernah mendukung atau menentang siapa pun dalam pemilihan berdasarkan agama. Kami selalu memilih orang yang kami yakini dapat melayani masyarakat dengan baik,” katanya.

    Getty ImagesIlustrasi muslim beribadah bersama di masjid.

    Suatu waktu, kira-kira 20 tahun lalu, ada upaya untuk memecah belah warga. Ini tidak terjadi di Desa Pira secara khusus, tapi di area lebih luas yang mencakup 11 desa.

    Di Pira, warganya memang terbagi rata antara pengikut Syiah dan Sunni. Namun, kelompok Sunni mendominasi desa-desa lainnya yang ada di area itu.

    Saat itu, Syed Munir Hussain Shah yang merupakan pengikut Syiah mencalonkan diri untuk mewakili seluruh desa tersebut di dewan lokal.

    Salah satu lawannya berusaha menyerang dengan menyebarkan kebencian terhadap Syiah.

    “Mereka mendatangkan seseorang dari Karachi yang dikenal di seluruh negeri karena retorikanya yang anti-Syiah. Dia menyampaikan pidato di depan massa, mendesak orang-orang untuk tidak memilih kandidat Syiah,” kata Munir Shah.

    Strategi itu tidak berhasil. Orang-orang toh tetap memilih Munir Shah.

    “Kebanyakan orang mengatakan mereka tidak sedang memilih seorang pengkhotbah masjid, tetapi seorang wakil yang kompeten untuk memperjuangkan isu-isu mereka, terlepas dari sekte mereka,” katanya.

    Ia percaya bahwa kuatnya persatuan sosial lahir dari masjid dengan menara baja dan pengeras suara tinggi itu, yang selama kira-kira seabad telah digunakan dan dirawat bersama oleh kelompok Sunni dan Syiah.

    Tonton juga Video: Momen Umat Islam Salat Id di Stadion Piala Dunia Qatar

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini