Category: Detik.com Internasional

  • Balas Dendam, Trump Tuduh Jaksa Agung New York Lakukan Penipuan Catatan Aset

    Balas Dendam, Trump Tuduh Jaksa Agung New York Lakukan Penipuan Catatan Aset

    Jakarta

    Badan Keuangan Perumahan Federal Amerika Serikat (AS) meminta penyelidikan pidana terhadap Jaksa Agung New York Letitia James dengan tuduhan dugaan penipuan. James dituduh melakukan pemalsuan catatan terkait properti yang dimilikinya di Virginia dan New York.

    Penyelidikan ini seakan-akan balas dendam Trump kepada James. Hubungan Trump dan James diketahui tidak baik, apalagi sejak James menggugat Trump secara perdata dengan dugaan penipuan yang menjerat Trump dan anak-anaknya pada sekitar Oktober 2023.

    Sebelumnya gugatan James itu disampaikan ketika Trump sudah tidak lagi menjadi Presiden AS dan posisinya digantikan oleh Joe Biden. Trump saat itu dituduh telah meraup lebih dari USD 100 juta (Rp 1,5 triliun) dari penipuan yang dilakukan terkait aset-aset real estate-nya.

    Dalam gugatannya, James menuntut denda setidaknya sebesar US$ 250 juta, larangan permanen terhadap Trump dan kedua putranya, Donald Trump Jr dan Eric Trump, untuk menjalankan bisnis di New York, serta larangan real estate komersial selama lima tahun terhadap Trump dan perusahaannya, Trump Organization. Gugatan James ini sampai membuat Trump menghadiri sidang di Pengadilan New York.

    Seakan balas dendam, kini saat Trump kembali menjadi orang nomor 1 di AS, Trump menggugat balik Letitia. Trump dan sekutunya dilaporkan secara teratur menyerang James selama persidangan di New York.

    Dilansir AFP, Kamis (17/4/2025), Media AS melaporkan Badan Keuangan Perumahan Federal telah meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki James, dengan tuduhan bahwa ia “telah memalsukan catatan” terkait dengan properti yang dimilikinya di Virginia dan New York untuk mendapatkan persyaratan pinjaman yang lebih baik.

    “Jaksa Agung James setiap hari fokus melindungi warga New York, terutama karena pemerintahan ini menjadikan pemerintah federal sebagai senjata untuk melawan aturan hukum dan Konstitusi,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

    Sementara itu, Badan Perumahan maupun Departemen Kehakiman tidak memberikan komentar terkait tuduhan Trump itu. Badan Perumahan hanya menjelaskan sebagaimana pemberitaan di media.

    “Berdasarkan laporan media, Ibu Letitia James telah, dalam beberapa kasus, memalsukan dokumen bank dan catatan properti untuk memperoleh bantuan dan pinjaman yang didukung pemerintah serta persyaratan pinjaman yang lebih menguntungkan,” tulis badan perumahan tersebut dalam surat rujukannya, yang sebagian dimuat di media AS.

    Untuk diketahui, dalam gugatan perdata James, Trump dinyatakan bertanggung jawab atas penipuan dengan berkonspirasi untuk mengubah kekayaan bersihnya guna memperoleh persyaratan pinjaman dan asuransi yang lebih baik. Trump dan putra-putranya diperintahkan untuk membayar USD 454 juta.

    Setelah menjabat sebagai Presiden AS, Trump telah berulang kali bersumpah untuk membalas dendam kepada orang-orang yang menurutnya telah berbuat salah kepadanya selama dan setelah masa jabatan pertamanya 2017-2021.

    Masa jabatan keduanya telah menyebabkan staf FBI dan Departemen Kehakiman yang terlibat dalam kasus pidana terhadap Trump, dipecat, di antara tindakan pembalasan lainnya.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Ada Takut-takutnya China Perang Dagang Lawan AS

    Tak Ada Takut-takutnya China Perang Dagang Lawan AS

    Jakarta

    China benar-benar tidak takut untuk terlibat perang dagang melawan Amerika Serikat (AS). China tak takut dengan ancaman AS dan menyerukan jalur dialog.

    Sebagaimana Presiden AS Donald Trump memulai perang tarif dengan sejumlah neara. Namun, AS secara khusus menargetkan tarif yang tinggi untuk China.

    Dilansir BBC, ketika Trump pertama kali mengumumkan skema pajak impornya, China dikenai tarif resiprokal sebesar 34%. Beijing membalas dengan mengenakan tarif sebesar 34% terhadap barang-barang Amerika.

    AS menanggapi dengan menaikkan tarif mereka hingga total 104%, sehingga China menaikkan tarif mereka menjadi 84%. AS merespons lagi, dan sebagaimana keadaannya saat ini, tarif AS terhadap barang-barang China adalah sebesar 125%.

    Namun tarif AS terhadap Beijing dapat meningkat lebih jauh, hingga 145% untuk beberapa produk karena pungutan sebelumnya telah dikenakan pada perusahaan yang memproduksi fentanil.

    Pada Rabu (09/04), Kementerian Luar Negeri China menggambarkan tindakan Gedung Putih sebagai “tirani perdagangan” di media pemerintah.

    Beijing “dengan tegas menentang dan tidak akan pernah menerima praktik hegemonik dan intimidasi seperti itu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian kepada wartawan.

    Kementerian Perdagangan China sebelumnya menyebut pungutan tambahan AS tersebut sebagai “kesalahan di atas kesalahan” dan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menerima “aksi pemerasan” AS.

    Sementara itu, Presiden AS menuduh China tidak menghormati AS dan “merampok” AS.

    Bagaimana ancaman Trump kepada China? Baca halaman selanjutnya.

    Ancaman Trump

    Foto: Donald Trump (AP/Jose Luis Magana)

    Trump terus melontarkan ancaman kepada China. Pada hari Selasa (15/4) waktu setempat, Trump mengatakan bahwa “bola ada di tangan China.”

    “China perlu membuat kesepakatan dengan kita. Kita tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Trump dalam pernyataan yang disampaikan Sekretaris Pers Karoline Leavitt.

    Trump mengatakan bahwa China sama dengan negara lain. Hanya saja China jauh lebih besar.

    “Tidak ada perbedaan antara China dan negara lain kecuali mereka jauh lebih besar,” imbuhnya.

    Hal ini disampaikan Trump setelah dia mengatakan bahwa China telah “mengingkari” kesepakatan besar dengan raksasa penerbangan AS Boeing. Hal ini menyusul pemberitaan Bloomberg bahwa Beijing memerintahkan maskapai penerbangan China untuk tidak menerima pengiriman jet perusahaan tersebut lebih lanjut.

    China Tak Takut Ancaman AS

    Foto: Ilustrasi perang dagang China dan AS (REUTERS/CHINA DAILY)

    Pemerintah China menyatakan bahwa mereka “tidak takut” untuk berperang dagang dengan Amerika Serikat, dan menegaskan kembali seruan untuk berdialog.

    “Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus berhenti memberikan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, dan berbicara dengan China atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/4/2025).

    Beijing mengatakan bahwa “AS-lah yang memulai perang tarif ini”.

    “Posisi China sudah sangat jelas. Tidak ada pemenang dalam perang tarif atau perang dagang,” ujar Lin. “China tidak ingin berperang, tetapi tidak takut berperang,” tandasnya.

    Trump awalnya mengenakan tarif pada impor dari China atas dugaan perannya dalam rantai pasokan fentanil — dan baru-baru ini meningkatkan tarif tersebut secara tajam atas praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh Washington.

    Lihat Video: Balas Tarif Trump, China Minta Maskapai Setop Terima Boeing

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu 11 Orang Termasuk Anak-anak Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

    Pilu 11 Orang Termasuk Anak-anak Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

    Gaza City

    Serangan udara Israel menghantam wilayah Jalur Gaza pada Rabu (16/4) dini hari waktu setempat. Sedikitnya 11 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas akibat gempuran terbaru Israel tersebut.

    Israel melanjutkan serangan udara dan serangan darat terhadap Jalur Gaza sejak 18 Maret lalu, yang mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas selama dua bulan yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran di wilayah tersebut.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (16/4/2025), mengatakan bahwa serangan udara menghantam area Gaza City sebelum fajar hingga menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak.

    Bassal menyebut serangan udara itu menargetkan rumah milik keluarga Hassouna di area Al-Tuffa di Gaza City.

    “Tim kami memindahkan 10 korban tewas dan beberapa korban luka ke Rumah Sakit Al-Shifa setelah rumah keluarga Hassouna menjadi sasaran,” kata Bassal.

    Dalam serangan terpisah, menurut tim penyelamat Gaza, seorang anak tewas di area Khan Younis.

    Sejak kembali melanjutkan serangannya terhadap Jalur Gaza pada Maret lalu, pasukan Israel telah merebut sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dengan ratusan ribu penduduk sipil melarikan diri dari area-area yang menjadi target serangan insentif militer Tel Aviv.

    Pejabat-pejabat senior Israel, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, telah berulang kali menegaskan bahwa tekanan militer menjadi satu-satunya cara untuk memaksa Hamas membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (16/4) menegaskan kembali bahwa militer Tel Aviv akan terus menyerang Hamas dan infrastrukturnya di wilayah Jalur Gaza.

    “Jika Hamas terus menolak (untuk membebaskan para sandera), operasi akan semakin meningkat dan beralih ke tahap selanjutnya,” tegas Katz dalam pernyataannya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal “tahap selanjutnya” yang akan dilakukan Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tak Ada Bantuan Kemanusiaan yang Akan Masuk ke Gaza

    Tak Ada Bantuan Kemanusiaan yang Akan Masuk ke Gaza

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya akan terus memblokir bantuan kemanusiaan untuk memasuki Jalur Gaza yang dilanda perang. Pemblokiran dimaksudkan untuk mencegah Hamas memanfaatkan bantuan itu.

    “Kebijakan Israel jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan memasuki Gaza, dan memblokir bantuan kemanusiaan ini merupakan salah satu tekanan utama yang mencegah Hamas untuk menggunakannya sebagai alat dalam menekan penduduk (Gaza),” kata Katz seperti dilansir AFP dan Middle East Eye, Rabu (16/4/2025).

    “Saat ini tidak ada yang berencana mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza, dan tidak ada persiapan untuk mengizinkan bantuan semacam itu,” ujarnya.

    Pernyataan Katz ini disampaikan beberapa hari setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa Jalur Gaza menghadapi krisis kemanusiaan paling parah sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023. Israel memblokir masuknya bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret lalu.

    Lebih lanjut, menurut media The Times of Israel, Katz juga mengakui bahwa Israel bermaksud untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, namun hanya melalui “perusahaan-perusahaan sipil” sehingga makanan dan peralatan yang dimaksudkan untuk warga sipil tidak bisa dirampas oleh Hamas.

    Kebijakan Israel di Jalur Gaza, sebut Katz, mencakup “pertama dan terutama, melakukan segala upaya untuk membebaskan semua sandera” dan “membangun jembatan menuju kekalahan Hamas di masa depan”.

    Ditambahkan Katz bahwa kebijakan Israel juga mencakup “menghentikan bantuan kemanusiaan, yang melemahkan kendali Hamas atas penduduk (Gaza), dan menciptakan infrastruktur untuk distribusi (bantuan) melalui perusahaan sipil di masa mendatang”.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan langka ke Jalur Gaza pada Selasa (15/4) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan seiring militer Israel terus melancarkan serangan udara dan serangan darat terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Jalur Gaza bagian utara pada hari ini,” demikian pengumuman yang dirilis kantor PM Israel pada Selasa (15/4).

    Netanyahu, saat menemui pasukan Israel dalam kunjungannya ke Gaza, menegaskan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan militer terhadap Hamas untuk mengamankan pembebasan para sandera yang masih ditahan di daerah kantong Palestina tersebut.

    “Mereka menyerang musuh dan Hamas akan terus merasakan pukulan demi pukulan. Kita bersikeras agar mereka membebaskan para sandera kita, dan kita bersikeras untuk mencapai semua tujuan perang kita,” kata Netanyahu kepada pasukan Israel di Gaza, menurut pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dokter Suriah di Jerman Mudik Berjemaah, Bangun Sistem Kesehatan yang Hancur

    Dokter Suriah di Jerman Mudik Berjemaah, Bangun Sistem Kesehatan yang Hancur

    Jakarta

    Sebuah misi medis dari Jerman baru-baru ini diyakini telah menyelamatkan nyawa Mohammed Qanbat.

    Mohammed Qanbat, pria berusia 55 tahun asal Kota Hama, Suriah, menjalani operasi jantung terbuka pada bulan April, sebuah prosedur yang sangat jarang dilakukan di Suriah saat ini. Hal ini disebabkan oleh kehancuran sistem kesehatan yang sangat parah selama perang saudara yang berlangsung selama 14 tahun, serta biayanya yang sangat tinggi.

    Namun, baru-baru ini, dokter-dokter Suriah yang datang dari Jerman memasukkan Qanbat dalam daftar pasien yang paling membutuhkan pertolongan.

    “Saya tidak bisa mengungkapkan betapa bahagia dan berterima kasihnya saya,” tutur Qanbat kepada DW.

    “Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kami sudah lama menunggu anak-anak kami datang untuk membantu kami,” lanjutnya, merujuk pada kenyataan bahwa banyak warga Suriah yang melarikan diri selama perang. “Namun mereka tidak melupakan kami. Mereka kembali untuk membantu kami.”

    Masih belum jelas berapa banyak dokter Suriah yang hengkang dari negara tersebut selama perang. Menurut Bank Dunia, sekitar 30.000 dokter melayani populasi Suriah pada tahun 2010, setahun sebelum pemberontakan 2011 yang memicu perang.

    Pada tahun 2020, hanya kurang dari 16.000 yang tersisa, demikian berdasarkan data yang dikumpulkan oleh PBB.

    Statistik menunjukkan lebih dari 6.000 dokter Suriah bekerja di Jerman, sebagian besar di rumah sakit, tetapi itu hanya mencakup dokter yang memegang paspor Suriah.

    Faktanya, bisa jadi ada lebih dari 10.000 dokter Suriah di Jerman, karena banyak dari mereka kini memegang paspor Jerman, sehingga tidak lagi dihitung sebagai staf asing.

    Misi pertama di Suriah

    Setelah tergulingnya diktator Suriah, Bashar Assad, pada awal Desember tahun lalu, sejumlah dokter Suriah berkumpul untuk mendirikan Asosiasi Medis Suriah-Jerman (SGMA).

    “Semua itu dimulai dengan sebuah grup WhatsApp kecil yang berisi para dokter yang mencari cara untuk membantu,” jelas Nour Hazzouri, seorang dokter senior yang ahli gastroenterologi dan bekerja di Rumah Sakit Helios di kota Krefeld, Jerman .

    Hazzouri mengatakan kepada DW, grup WhatsApp itu berkembang menjadi sebuah halaman Facebook, dan kemudian pada pertengahan Januari, SGMA resmi didirikan. Saat ini, asosiasi tersebut memiliki sekitar 500 anggota. “Kami pun terkejut betapa cepatnya grup itu berkembang,” ujar Hazzouri.

    Bulan ini, anggota SGMA menjalankan misi pertama mereka ke negara kelahirn mereka. Sejak awal April, sekitar 85 dokter Suriah dari SGMA telah berada di Suriah untuk memberikan kuliah di sektor pendidikan, menilai kondisi sistem kesehatan Suriah, dan melakukan operasi di seluruh penjuru negara.

    “Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah peralatan medis yang sudah usang di rumah sakit-rumah sakit Suriah,” papar Ayman Sodah, seorang dokter senior dan ahli jantung di Rhön Klinikum di Bad Neustadt, Bayern kepada Al Jazeera setelah keluar dari ruang operasi di Hama.”Jelas bahwa dalam 15 tahun terakhir, tidak ada (peralatan) yang diperbarui,” ujarnya.

    “Sebelum perang, Suriah adalah negara berpendapatan menengah dengan indikator kesehatan yang relatif baik,” lapor Brookings Institution, lembaga pemikir yang bermarkas di Washington.

    Namun, selama perang, rezim Bashar al Assad dan sekutunya, Rusia, secara rutin menargetkan fasilitas kesehatan. Sistem kesehatan semakin memburuk akibat sanksi dan ekonomi yang terpuruk.

    Tidak ada yang mengeluhkan hal itu pada pekan lalu di sebuah aula di ibu kota Suriah, Damaskus, di mana sekitar 300 orang, termasuk mahasiswa kedokteran yang penasaran, otoritas lokal, dan organisasi masyarakat sipil, berkumpul untuk mendengarkan delegasi SGMA berbicara, dengan suasana yang penuh harapan dan optimisme.

    “Saya merasa sangat bersemangat,” ujar Mustafa Fahham, seorang dokter senior di departemen nefrologi dan dialisis di Rumah Sakit Bremerhaven, Jerman Utara, kepada DW di Damaskus.

    “Setiap orang Suriah memiliki ketakutan yang berhubungan dengan rezim Assad. Sekarang ketakutan itu sudah hilang. Jadi saya merasa baik-baik saja, dan saya senang berada di sini di Damaskus, tempat saya akhirnya bisa membantu mendukung sistem kesehatan Suriah,” paparnya.

    “Awal mula misi ini selama liburan Paskah dan Ramadan muncul karena banyak dokter yang ingin mengunjungi keluarga mereka di Suriah, beberapa di antaranya sudah 14 tahun tidak mereka temui,” jelas Hazzouri. “Ini kemudian memunculkan ide untuk memanfaatkan waktu ini juga untuk memberikan bantuan medis.”

    Misi ini dimulai dengan sebuah kuesioner online, dan dalam waktu seminggu, lebih dari 80 sukarelawan mendaftar.

    Hazzouri mengakui, keamanan masih menjadi masalah di beberapa bagian Suriah, sehingga para dokter tidak bisa bekerja di semua tempat. “Namun tantangan terbesar sebenarnya adalah biaya bahan-bahan medis,” katanya.

    Kemitraan yang membantu

    “Para relawan Suriah ini membiayai sebagian besar perjalanan mereka dari koceknya sendiri, membayar biaya perjalanan dan mengumpulkan uang untuk peralatan medis,” kata Hazzouri kepada DW.

    “Banyak yang membawa donasi dari klinik mereka. Sementara itu, kami meluncurkan kampanye penggalangan dana online, yang memungkinkan kami mengumpulkan hampir €100.000 dalam sebulan, sebagian besar dari dokter Suriah di Jerman. LSM Suriah lokal juga mendukung kami dengan donasi bahan-bahan medis,” tambah dokter senior itu.

    Hingga saat ini, tidak ada dukungan resmi dari pemerintah Jerman. Namun, anggota SGMA turut hadir dalam konferensi yang diadakan Kementerian Pembangunan Jerman pada pertengahan Februari lalu, mengenai aliansi rumah sakit Jerman-Suriah, yang menurut Hazzouri adalah “langkah penting menuju kemitraan potensial.”

    Kementerian Kesehatan Suriah juga memberikan dukungan, dengan menyediakan izin bagi para dokter SGMA untuk bekerja.

    Menteri Kesehatan Suriah yang baru, ahli bedah saraf Musab al-Ali, juga sebelumnya bekerja di Jerman dan terlibat dengan Komunitas Suriah di Jerman (SGD), sebuah organisasi advokasi. Dia juga sebelumnya terlibat dalam perjalanan sukarela pulang ke Suriah.

    Betah di Suriah atau di Jerman?

    Sebagian besar relawan medis SGMA menyebutkan, mereka akan kembali ke pekerjaan mereka di Jerman, setelah menuntaskan misi amal itu. Namun, survei terbaru dari Asosiasi Dokter dan Apoteker Suriah di Jerman menemukan bahwa 76% anggota mereka mempertimbangkan untuk kembali ke tanah air asalnya secara permanen.

    Dalam wawancara terbaru dengan media Jerman, para dokter Suriah sering mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang meningkatnya sikap sayap kanan dan anti-imigrasi, serta betapa sulitnya beberapa dari mereka untuk benar-benar diterima di Jerman.

    Kepergian mereka tentu akan berdampak buruk pada layanan kesehatan di Jerman. Meskipun dokter Suriah hanya 2% dari total dokter di Jerman, mereka memainkan peran yang jauh lebih besar di rumah sakit-rumah sakit dan klinik-klinik yang kekurangan tenaga medis di bagian timur Jerman.

    “Kami memang mempertimbangkan tetap tinggal di Jerman, dan tentu saja, tidak semua dokter akan pergi sekaligus,” papar Fahham. “Di sisi lain, kami juga setia pada Suriah. Namun saya yakin, kami bisa membuat rencana di mana kami dapat membantu, dan layanan kesehatan Jerman juga tetap tercakup.”

    Faktanya, mata kuliah yang diberikan SGMA di Suriah tidak hanya mengenai pembaruan medis. “Beberapa juga memberikan nasihat kepada mahasiswa kedokteran atau dokter yang mungkin ingin bekerja di Jerman,” papar Muaz al-Moarawi, seorang dokter yang bekerja di kota Gelsenkirchen dan hadir di Damaskus untuk SGMA.

    “Suriah saat ini membutuhkan banyak bantuan, untuk membangun kembali sistem kesehatannya. Tetapi Jerman juga membutuhkan dokter-dokter Suriah dan tenaga medis,” kata al-Moarawi. “Apa yang kami inginkan adalah menjadi jembatan antara Suriah dan Jerman, sebuah jembatan yang bisa menguntungkan kedua belah pihak,” pungkasnya.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih
    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Yordania Gagalkan Serangan Ikhwanul Muslimin, Tangkap 16 Anggotanya

    Yordania Gagalkan Serangan Ikhwanul Muslimin, Tangkap 16 Anggotanya

    Amman

    Otoritas Yordania menggagalkan rencana serangan kelompok Ikhwanul Muslimin terhadap target-target di negara tersebut dengan melibatkan roket dan drone. Yordania juga menangkap 16 anggota Ikhwanul Muslimin, yang dilatih dan didanai di Lebanon, terkait rencana serangan itu.

    Otoritas Yordania, seperti dilansir Reuters, Rabu (16/4/2025), mengatakan bahwa setidaknya satu roket siap untuk diluncurkan sebagai bagian dari operasi yang telah diawasi oleh pasukan keamanan negara itu sejak tahun 2021.

    Ikhwanul Muslimin, yang merupakan salah satu gerakan Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia Arab, dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan ke Reuters membantah adanya keterkaitan dengan dugaan rencana serangan di Yordania itu.

    Ditegaskan Ikhwanul Muslimin bahwa kelompoknya selalu mengupayakan jalur politik yang damai, dan bahwa cabang kelompok mereka di Yordania telah beroperasi secara legal selama beberapa dekade.

    Sayap politik Ikhwanul Muslimin di Yordania, Front Aksi Islam, menjadi kelompok politik terbesar di parlemen setelah pemilu parlemen pada September lalu, meskipun sebagian besar kursi mereka masih dipegang oleh para pendukung pemerintah.

    Pasukan keamanan Yordania, menurut pernyataan Departemen Intelijen Umum, menemukan fasilitas pembuatan roket di samping sebuah pabrik drone.

    “Rencana itu bertujuan untuk merusak keamanan nasional, menebar kekacauan, dan menyebabkan kerusakan material di dalam kerajaan,” sebut Departemen Intelijen Umum.

    Lihat juga Video Pria Bersenjata di Dekat Kedubes Israel di Yordania Ditembak Mati

    Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammad al Momani, mengatakan dalam jumpa pers bahwa sejumlah roket yang ditemukan di tempat persembunyian rahasia di pinggiran ibu kota itu diproduksi dengan jangkauan sekitar 3-5 kilometer untuk digunakan terhadap target-target di dalam wilayah Yordania. Sumber keamanan setempat menyebut ada puluhan roket yang ditemukan.

    Momani menambahkan bahwa pemerintah akan menyiarkan pengakuan lengkap dari para tersangka, yang beberapa di antaranya mendapatkan pelatihan di Lebanon.

    Perdana Menteri (PM) Lebanon Nawaf Salam mengatakan bahwa negaranya siap bekerja sama dengan otoritas Yordania, tak lama setelah para tersangka ditampilkan dalam video yang disiarkan oleh Amman yang menyebut mereka dilatih di Lebanon.

    Lihat juga Video Pria Bersenjata di Dekat Kedubes Israel di Yordania Ditembak Mati

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Akan Pangkas Anggaran Deplu, Tutup 27 Kedubes-Konsulat

    Trump Akan Pangkas Anggaran Deplu, Tutup 27 Kedubes-Konsulat

    Washington DC

    Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat tak luput dari rencana pemangkasan anggaran, yang diwarnai penutupan misi diplomatik di luar negeri. Rencana ini muncul seiring upaya Presiden Donald Trump menekan pengeluaran pemerintah secara lebih luas dan mengurangi peran utama AS di panggung internasional.

    Deplu AS, seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), dilaporkan akan mengusulkan perombakan jangkauan diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan menghentikan berbagai program dan menutup sejumlah Kedutaan Besar juga Konsulat di seluruh dunia, demi memangkas anggaran hingga hampir 50 persen.

    Proposal tersebut, yang dimuat dalam memo internal departemen yang kini sedang dibahas secara serius oleh para pejabat senior AS, akan menghilangkan hampir semua pendanaan untuk organisasi-organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dukungan finansial untuk pemeliharaan perdamaian internasional akan dibatasi, bersama dengan pendanaan untuk pertukaran pendidikan dan budaya seperti Program Fulbright — salah satu beasiswa AS yang paling bergengsi.

    Memo internal itu, menurut laporan New York Times, menyebutkan bahwa Departemen Luar Negeri AS akan mengajukan anggaran sebesar US$ 28,4 miliar pada tahun fiskal 2026, mulai 1 Oktober. Jumlah itu disebut US$ 26 miliar lebih rendah dibandingkan angka pada tahun fiskal 2025.

    Disebutkan juga dalam dokumen yang beredar itu, menurut outlet media politik Punchbowl News, soal indikasi penutupan 10 Kedutaan Besar dan 17 Konsulat AS, termasuk misi diplomatik di Eritrea, Luksemburg, Sudan Selatan dan Malta.

    Lima konsulat yang ditandai untuk ditutup berada di Prancis, sedangkan dua konsulat lainnya ada di Jerman. Daftar itu juga mencakup misi diplomatik di Skotlandia dan Italia.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, berusaha meredakan kekhawatiran soal laporan pemangkasan tersebut. Dia menegaskan kepada wartawan bahwa: “Belum ada rencana akhir, anggaran final, dinamika akhir.”

    “Itu terserah kepada Gedung Putih dan Presiden Amerika Serikat saat mereka terus mengerjakan rencana anggaran mereka dan apa yang akan mereka serahkan kepada Kongres,” jelas Bruce.

    Tidak diketahui apakah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mendukung memo internal yang beredar itu. Namun dibutuhkan tanda tangan Rubio untuk pemangkasan apa pun sebelum diserahkan kepada Kongres AS.

    Hanya Kongres AS — di mana Partai Republik membutuhkan beberapa suara Partai Demokrat untuk meloloskan sebagian besar undang-undang — yang dapat mengesahkan pemangkasan semacam itu. Proposal itu kemungkinan akan menjadi pertimbangan besar dalam negosiasi para anggota parlemen AS atas anggaran tahun 2026.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Tak Takut Perang Dagang, Serukan AS Berhenti Mengancam!

    China Tak Takut Perang Dagang, Serukan AS Berhenti Mengancam!

    Jakarta

    Pemerintah China menyatakan bahwa mereka “tidak takut” untuk berperang dagang dengan Amerika Serikat, dan menegaskan kembali seruan untuk berdialog. Hal ini disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Beijing harus datang ke meja perundingan.

    “Jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, AS harus berhenti memberikan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, dan berbicara dengan China atas dasar kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/4/2025).

    Beijing mengatakan bahwa “AS-lah yang memulai perang tarif ini”.

    “Posisi China sudah sangat jelas. Tidak ada pemenang dalam perang tarif atau perang dagang,” ujar Lin. “China tidak ingin berperang, tetapi tidak takut berperang,” tandasnya.

    Trump awalnya mengenakan tarif pada impor dari China atas dugaan perannya dalam rantai pasokan fentanil — dan baru-baru ini meningkatkan tarif tersebut secara tajam atas praktik perdagangan yang dianggap tidak adil oleh Washington.

    Tahun ini, Trump telah mengenakan tarif tambahan sebesar 145 persen pada banyak barang dari China.

    Pada hari Selasa (15/4) waktu setempat, Trump mengatakan bahwa “bola ada di tangan China.”

    “China perlu membuat kesepakatan dengan kita. Kita tidak harus membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Trump dalam pernyataan yang disampaikan Sekretaris Pers Karoline Leavitt.

    “Tidak ada perbedaan antara China dan negara lain kecuali mereka jauh lebih besar,” imbuhnya.

    Hal ini disampaikan Trump setelah dia mengatakan bahwa China telah “mengingkari” kesepakatan besar dengan raksasa penerbangan AS Boeing. Hal ini menyusul pemberitaan Bloomberg bahwa Beijing memerintahkan maskapai penerbangan China untuk tidak menerima pengiriman jet perusahaan tersebut lebih lanjut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas Ekstrem dan Banjir Kian Mengancam Eropa

    Panas Ekstrem dan Banjir Kian Mengancam Eropa

    Jakarta

    Tidak ada benua lain yang memanas secepat Eropa. Laporan Kondisi Iklim Eropa 2024, yang dirilis Selasa (15/04) menunjukkan, pada tahun lalu, Eropa memecahkan rekor suhu terpanas. Cuaca ekstrem pun mengubah kehidupan hampir setengah juta orang.

    Laporan yang disusun oleh sekitar 100 peneliti dari Layanan Perubahan Iklim Uni Eropa, Copernicus, dan Organisasi Meteorologi Dunia ini menunjukkan, suhu rata-rata di seluruh Eropa telah meningkat sekitar 2,4 derajat Celsius sejak Revolusi Industri pada pertengahan abad ke-19. Kecuali Islandia, yang lebih dingin dari rata-rata, seluruh benua mengalami suhu di atas rata-rata.

    Secara global, suhu rata-rata meningkat sebesar 1,3 derajat Celsius, menjadikan tahun 2024 sebagai tahun terhangat sejak pencatatan cuaca dimulai.

    “Suhu lautan sangat tinggi, permukaan air laut terus meningkat, lapisan es dan gletser terus mencair,” Samantha Burgess, salah satu penulis utama laporan tersebut, mengatakan kepada wartawan.

    “Semua ini terjadi karena konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer terus meningkat, mencapai rekor tertinggi lagi pada tahun 2024. Sejak tahun 1980-an, Eropa telah memanas dua kali lipat dari rata-rata global,” tambahnya.

    Banjir, panas ekstrem mengancam kehidupan

    Rekor suhu tersebut berdampak luas pada tahun 2024. “Ini bukan sekadar angka suhu rata-rata global. Ini benar-benar berdampak pada skala regional dan lokal,” ujar Florence Rabier, Direktur Jenderal Pusat Prakiraan Cuaca Jangka Menengah Eropa, yang berkontribusi pada Copernicus.

    Banjir besar, gelombang panas, badai, atau kekeringan, serta cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim akibat aktivitas manusia, semakin mempengaruhi kehidupan sekitar 750 juta orang di Eropa.

    Hanya satu bulan sebelumnya, hujan tanpa henti akibat Badai Boris menyebabkan banjir besar di kota-kota di delapan negara di Eropa tengah dan timur. Pada tahun lalu, diperkirakan 413.000 orang terkena dampak di seluruh Eropa karena banjir dan badai, dengan sekitar 335 orang kehilangan nyawa.

    Sementara di saat musim panas, Eropa dilanda panas terik dengan jumlah hari tertinggi kedua dan tekanan panas ekstrem yang pernah tercatat. Eropa timur, khususnya, sangat panas dan kering, dan Eropa selatan dilanda kekeringan panjang, bahkan di bulan-bulan musim dingin.

    Sebaliknya di Eropa barat, hujan turun lebih banyak dibandingkan rata-rata sejak 1950. Hujan lebat, dikombinasikan dengan kondisi kekeringan, dengan drastis meningkatkan risiko banjir. Tanah kering yang lama terpanggang matahari tidak mampu menyerap air dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Hal ini dengan cepat memicu kondisi banjir yang berbahaya.

    Kota di Eropa perlu adaptasi iklim

    “Setiap kenaikan suhu tambahan sebesar satu derajat itu penting, karena hal itu memperparah risiko bagi kehidupan kita, bagi perekonomian, dan bagi planet ini,” kata Celeste Saulo, Kepala Organisasi Meteorologi Dunia. “Adaptasi adalah suatu keharusan.”

    Di tengah tren cuaca yang mengkhawatirkan ini, emisi gas rumah kaca yang memanaskan planet terus meningkat. Namun, laporan tersebut menyoroti secercah kabar baik. Pada 2024, produksi energi terbarukan di Eropa mencapai titik tertinggi, dengan sekitar 45% energi berasal dari sumber yang ramah iklim, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa.

    Laporan tersebut juga memperingatkan negara-negara Eropa perlu memperkuat sistem peringatan dini dan langkah-langkah adaptasi iklim, sesegera mungkin.

    Menurut penulis laporan Samantha Burgess, pemanasan global jangka panjang lebih dari 1,5 derajat Celsius dapat menyebabkan setidaknya 30.000 kematian tambahan di Eropa akibat panas ekstrem pada tahun 2100.

    Para peneliti mencatat, lebih dari separuh kota-kota Eropa kini telah mengadopsi rencana adaptasi iklim khusus untuk menghadapi cuaca ekstrem dan melindungi warganya. Jumlah kota dengan rencana ini meningkat dari hanya 26% kota pada tujuh tahun lalu.

    Paris, Milan, Glasgow, dan kota-kota di Belanda berada di urutan terdepan. Di antara inisiatif lainnya, para pemimpin kota menciptakan fasilitas untuk melindungi warganya dari panas ekstrem, memperluas ruang hijau untuk membantu mendinginkan daerah perkotaan, dan membangun langkah-langkah perlindungan banjir.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh Arti Ekawati
    Editor: Agus Setiawan

    Lihat juga Video: Banjir Terjang Spanyol, Dua Orang Hilang dan Ratusan Lainnya Dievakuasi

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Langka, Netanyahu ke Gaza Temui Pasukan Israel

    Langka, Netanyahu ke Gaza Temui Pasukan Israel

    Gaza City

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan langka ke Jalur Gaza pada Selasa (15/4) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan seiring militer Israel terus melancarkan serangan udara dan serangan darat terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    “Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Jalur Gaza bagian utara pada hari ini,” demikian pengumuman yang dirilis kantor PM Israel pada Selasa (15/4), seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025).

    Netanyahu, saat menemui pasukan Israel dalam kunjungannya ke Gaza, menegaskan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan militer terhadap Hamas untuk mengamankan pembebasan para sandera yang masih ditahan.

    “Mereka menyerang musuh dan Hamas akan terus merasakan pukulan demi pukulan. Kita bersikeras agar mereka membebaskan para sandera kita, dan kita bersikeras untuk mencapai semua tujuan perang kita,” kata Netanyahu kepada pasukan Israel di Gaza, menurut pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

    Militer Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada 18 Maret lalu, yang mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran di wilayah itu.

    Sejak saat itu, pasukan Israel merebut sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dengan ratusan ribu penduduk sipil melarikan diri dari area-area yang menjadi target serangan gencar Israel.

    Pejabat-pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu, telah berulang kali menegaskan bahwa hanya tekanan militer yang akan memaksa Hamas untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza.

    Seorang pejabat Hamas yang tidak disebut namanya, mengungkapkan bahwa tawaran terbaru Israel itu mencakup gencatan senjata selama setidaknya 45 hari, jika Hamas membebaskan 10 sandera yang masih ditahan dalam keadaan hidup.

    Proposal terbaru Israel itu juga mengatur soal pembebasan 1.231 tahanan Palestina dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang diblokade sepenuhnya sejak 2 Maret.

    Proposal itu, menurut pejabat Hamas, menyerukan “penghentian perang secara permanen” dengan syarat faksi-faksi Palestina di Gaza, termasuk Hamas, melucuti senjatanya.

    Hamas menolak keras tuntutan perlucutan senjata, yang disebut mereka sebagai “garis merah” dan “tidak dapat dinegosiasikan”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini