Category: Detik.com Internasional

  • Kartu As China Lawan Perang Dagang AS

    Kartu As China Lawan Perang Dagang AS

    Jakarta

    Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) sudah dimulai. China pun telah menyiapkan kartu as untuk melawan AS.

    Seperti dilansir BBC, perang dagang sudah berlangsung saat Ekspor China ke AS dikenakan tarif sampai 245%, dan Beijing sudah membalas dengan tarif masuk 125% untuk produk impor dari Amerika.

    Konsumen, bisnis, dan pasar bersiap-siap menghadapi ketidakpastian lebih panjang di tengah ancaman resesi global yang semakin nyata.

    Presiden China Xi Jinping berkali-kali bilang bahwa pemerintahannya terbuka buat berdialog. Tapi dia juga memberi peringatan bahwa, jika diperlukan, mereka bakal “berjuang sampai titik darah penghabisan.”

    Ibarat permainan kartu, berikut lima ‘kartu sakti’ atau ‘kartu as’ yang dimiliki Beijing untuk melawan tarif yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

    Apa saja kartu yang disiapkan China? Baca berita selengkapnya di sini.

    China Siap Hadapi Resiko

    Lima kartu sakti China hadapi perang dagang dengan AS. (BBC World)

    China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia. Artinya, China lebih mampu menahan ‘rasa sakit’ yang ditimbulkan tarif ketimbang negara-negara kecil.

    Dengan jumlah penduduk lebih dari satu miliar jiwa, China memiliki pasar domestik yang besar sehingga sebagian barang-barang ekspor yang terdampak tarif bisa dijual ke pasar domestik.

    Kenyataannya memang tidak semudah itu karena China mengalami penurunan konsumsi. Namun dengan berbagai insentif, mulai dari subsidi untuk peralatan rumah tangga hingga subsidi tiket kereta untuk kaum pensiunan, pemerintah China berharap dapat mendorong tingkat konsumsi.

    Tarif Trump telah memberi Partai Komunis China dorongan yang lebih kuat untuk membuka potensi konsumen negara tersebut.

    Elite partai mungkin “lebih dari siap untuk menanggung rasa sakit daripada menyerah pada yang mereka yakini sebagai agresi AS,” menurut Mary Lovely, pakar perdagangan AS-China di Peterson Institute di Washington D.C., kepada BBC Newshour awal bulan ini.

    Sebagai negara otoriter, China juga memiliki toleransi sakit yang lebih tinggi. Negara juga tidak terlalu pusing dengan opini publik yang cuma sesaat.

    Lagi pula, dalam waktu dekat tidak ada juga pemilu untuk menentukan para pemimpinnya. Tapi tetap saja, keresahan massal bisa jadi kekhawatiran, karena di China merebak ketidakpuasan atas krisis perumahan yang masih berlangsung dan pekerjaan yang semakin sulit.

    Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan tarif merupakan pukulan bagi kaum muda yang hanya pernah mengalami kemajuan Tiongkok.

    Partai Komunis China berupaya memainkan kartu nasionalisme untuk membenarkan sikap Beijing yang tidak mau tunduk pada AS dan menerapkan tarif balasan terhadap Washington DC. Media pemerintah menyerukan kepada rakyat agar “menghadapi badai ini bersama-sama”.

    Presiden Xi Jinping mungkin khawatir tetapi, sejauh ini, Beijing telah menyampaikan nada menantang dan percaya diri. Seorang pejabat menegaskan bahwa: “Langit tidak akan runtuh.”

    China Sudah Investasi Buat Masa Depan

    Perang dagang AS-China meningkat, pertumbuhan ekonomi global memburuk. (ABC Australia)

    Di bawah pemerintahan Xi Jinping, China telah berlomba dengan AS untuk mendominasi teknologi.

    Karena itu, China berinvestasi besar pada teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan hingga chip dan kecerdasan buatan (AI).

    Contohnya termasuk chatbot DeepSeek, yang dipuji sebagai pesaing tangguh ChatGPT.

    Kemudian BYD, yang mengalahkan Tesla tahun lalu sebagai pembuat kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia. Apple juga telah kehilangan pangsa pasarnya di China lantaran pesaing lokal seperti Huawei dan Vivo terus berinovasi.

    Baru-baru ini Beijing mengumumkan rencana untuk menghabiskan lebih dari US$1 triliun selama dekade berikutnya untuk mendukung inovasi di bidang AI.

    Perusahaan-perusahaan AS telah mencoba untuk memindahkan rantai pasokan mereka dari China, tetapi mereka kesulitan menemukan infrastruktur dan tenaga kerja terampil yang sama di tempat lain.

    Produsen China di setiap tahap rantai pasokan telah memberi China kemajuan signifikan yang akan membutuhkan waktu berpuluh tahun untuk ditiru negara lain.

    Keahlian rantai pasokan yang tak tertandingi dan dukungan pemerintah telah menjadikan China sebagai pemain tangguh dalam perang dagang ini. Dalam beberapa hal, Beijing telah mempersiapkan hal ini sejak Trump pertama kali menjabat presiden.

    Pelajaran dari Masa Lalu

    Donald Trump (BBC World)

    Sejak panel surya buatan China dikenai tarif Trump pada 2018 lalu, Beijing mempercepat rencananya untuk masa depan.

    China menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program perdagangan dan infrastruktur yang kontroversial, yang lebih dikenal sebagai inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) untuk menopang hubungan dengan negara-negara berkembang di belahan selatan.

    Perluasan perdagangan dengan Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika terjadi ketika China mencoba untuk melepaskan diri dari kendali AS.

    Sebelumnya, petani Amerika memasok 40% dari impor kedelai Chinaangka itu sekarang berkisar di 20%.

    Setelah mengalami perang dagang saat Trump pertama kali menjabat sebagai presiden, Beijing meningkatkan budidaya kedelai di dalam negeri dan membeli panen dalam jumlah besar dari Brasilyang sekarang menjadi pemasok kedelai terbesar ke China.

    “Taktiknya sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

    “Langkah ini tidak cuma menghilangkan pasar tetap para petani Amerika, tapi juga memperkuat ketahanan pangan China,” kata Marina Yue Zhang, profesor di Australia-China Relations Institute, University of Technology Sydney.

    AS Bukan Lagi Pasar Ekspor Terbesar China

    China siap lawan AS. (BBC World)

    Faktanya, China adalah mitra dagang terbesar untuk 60 negara pada tahun 2023hampir dua kali lebih banyak daripada AS.

    China menjadi eksportir terbesar di dunia dan mencatat rekor surplus perdagangan sebesar US$1 triliun pada akhir 2024.

    Itu tidak berarti AS bukan mitra dagang penting bagi China. Namun, kondisi saat ini membuat AS tidak mudah untuk memojokkan China.

    Setelah muncul laporan bahwa Gedung Putih akan menggunakan negosiasi perdagangan bilateral untuk mengisolasi China, Beijing telah memperingatkan negara-negara lain agar tidak “mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China”.

    Itu akan menjadi pilihan yang mustahil bagi banyak negara.

    “Kita tidak dapat memilih, dan kita tidak akan pernah memilih [antara China dan AS],” kata Menteri Perdagangan Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, kepada BBC pekan lalu.

    China Tahu Kelemahan Trump

    Trump kukuh bertahan dengan keputusannya saat harga-harga saham rontok menyusul pengumuman tarifnya pada awal April dan mengibaratkan kenaikan tarif gila-gilaan ini sebagai “pil pahit.”

    Tetapi dia segera banting stir, memberi jeda kenaikan tarif selama 90 hari setelah aksi jual besar-besaran obligasi pemerintah AS.

    Dikenal juga dengan istilah “treasuries”, obligasi ini sejak lama dianggap sebagai investasi yang aman. Tetapi perang dagang telah mengguncang kepercayaan pada aset tersebut.

    Sejak itu, Trump memberi isyarat untuk menurunkan tensi ketegangan perdagangan dengan China, dengan mengatakan bahwa tarif barang-barang China akan “turun secara signifikan, tetapi tidak akan menjadi nol.”

    Dengan begitu, para pengamat menyebut Beijing sekarang tahu bahwa pasar obligasi dapat menggoyahkan Trump.

    China juga memegang obligasi pemerintah AS sebesar US$ 700 miliar.

    Jepang, sekutu setia Amerika, adalah satu-satunya pemegang non-AS yang memiliki jumlah lebih dari itu.

    Beberapa pengamat berpendapat bahwa ini memberi Beijing keuntungan: media China secara teratur mewacanakan gagasan untuk menjual atau menahan pembelian obligasi AS sebagai “senjata”.

    Tetapi para ahli memperingatkan bahwa China bukannya tidak menghadapi konsekuensi dari situasi ini.

    Langkah itu, sebaliknya, akan menyebabkan kerugian besar bagi investasi Beijing di pasar obligasi dan mengacaukan mata uang Yuan China.

    China hanya akan dapat memberikan tekanan dengan obligasi pemerintah AS “hanya sampai titik tertentu”, kata Dr Zhang.

    “China memegang alat tawar-menawar, bukan senjata keuangan.”

    Kendali Atas Unsur Tanah Jarang

    Yang dapat dijadikan senjata oleh China adalah monopoli dalam mengekstraksi dan memurnikan unsur tanah jarang (rare earth elements), yaitu serangkaian elemen yang penting untuk manufaktur teknologi canggih.

    China memiliki cadangan unsur tanah jarang yang besar, seperti disprosium, yang digunakan dalam magnet kendaraan listrik dan turbin angin. Kemudian Yttrium, yang menyediakan lapisan tahan panas untuk mesin jet.

    Beijing telah menanggapi tarif terbaru Trump dengan membatasi ekspor tujuh unsur tanah jarang, termasuk beberapa unsur penting untuk membuat chip AI.

    China menyumbang sekitar 61% produksi unsur tanah jarang dan 92% pemurniannya, menurut perkiraan Badan Energi Internasional (IEA).

    Australia, Jepang, dan Vietnam memang sudah mulai menambang unsur tanah jarang, tapi perlu waktu bertahun-tahun sebelum Tiongkok dapat diputus dari rantai pasokan.

    Pada 2024, Tiongkok melarang ekspor mineral penting lainnya, antimon, yang penting untuk berbagai proses manufaktur. Harganya naik lebih dari dua kali lipat di tengah gelombang kepanikan sejumlah negara dalam mencari pemasok alternatif.

    Kekhawatirannya adalah hal yang sama dapat terjadi pada pasar unsur tanah jarang, yang akan sangat mengganggu berbagai industri mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

    “Segala sesuatu yang dapat Anda nyalakan atau matikan kemungkinan besar menggunakan logam tanah jarang,” kata Thomas Kruemmer, direktur Ginger International Trade and Investment, kepada BBC.

    “Dampaknya pada industri pertahanan AS akan sangat besar.”

    Halaman 2 dari 5

    (rdp/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rudal Rusia Ditembakkan ke Kyiv Buatan Korut, Komponennya Buatan AS

    Rudal Rusia Ditembakkan ke Kyiv Buatan Korut, Komponennya Buatan AS

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa rudal yang ditembakkan Rusia ke Kyiv dipasok oleh Korea Utara. Rudal itu disebut memiliki puluhan komponen dari perusahaan Amerika Serikat (AS).

    “Rudal yang menewaskan warga sipil di Kyiv mengandung sedikitnya 116 komponen yang bersumber dari negara lain–dan sebagian besar, sayangnya, diproduksi oleh perusahaan Amerika,” kata Zelensky di X dilansir AFP, Jumat (25/4/2025).

    Zelensky mendesak agar lebih banyak “tekanan” dan sanksi diberikan kepada Moskow dan Pyongyang.

    Setidaknya 9 orang tewas dan lebih dari 60 orang luka-luka dalam serangan rudal “besar-besaran” Rusia di Kyiv, ibu kota Ukraina pada Kamis (24/4) dini hari waktu setempat.

    Ini merupakan salah satu serangan paling mematikan di ibu kota Ukraina selama perang yang telah berlangsung tiga tahun.

    Otoritas Ukraina sebelumnya telah mengeluarkan peringatan akan serangan rudal, dan wartawan AFP mendengar ledakan-ledakan di Kyiv.

    “Rusia telah melancarkan serangan gabungan besar-besaran di Kyiv,” kata layanan darurat negara Ukraina di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/4).

    (rfs/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lawatan Perdana Trump di Periode Kedua Pemerintahannya: Hadiri Pemakaman Paus

    Lawatan Perdana Trump di Periode Kedua Pemerintahannya: Hadiri Pemakaman Paus

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuju Roma, Italia, untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus dalam lawatan luar negeri pertama di masa jabatan keduanya. Trump akan bertemu para pemimpin asing termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), Trump memiliki hubungan jauh dengan mendiang Paus Fransiskus yang tidak ragu mengkritiknya dengan tajam atas kebijakannya yang khas, yaitu deportasi massal para migran.

    Namun, Trump tidak akan melewatkan apa yang akan menjadi pertemuan diplomatik besar yang dihadiri oleh sekitar 50 kepala negara, termasuk 10 raja yang berkuasa.

    Di antara mereka adalah Zelensky, yang akan menjadi pertemuan langsung pertama kedua pemimpin tersebut sejak pertemuan Gedung Putih yang berakhir tragis pada 28 Februari.

    Trump dan Wakil Presiden JD Vance dalam pertemuan itu mencaci maki Zelensky, menyebutnya tidak berterima kasih atas bantuan militer AS senilai miliaran dolar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

    Ketegangan mereda setelah pertemuan itu, dengan Ukraina menyetujui proposal yang dipimpin AS untuk gencatan senjata tanpa syarat selama satu bulan, yang membebani Rusia yang belum menerimanya dan pada hari Kamis melancarkan serangan paling mematikan dalam hampir setahun di Kyiv.

    Trump, sambil menyerukan Rusia untuk menghentikan serangannya, telah kembali menyalahkan Zelensky, termasuk mendesaknya untuk menerima kendali Rusia atas Krimea, semenanjung yang direbut oleh Moskow pada tahun 2014.

    Tidak ada pertemuan yang diumumkan di Roma untuk Trump, yang hanya akan tinggal setengah hari di Vatikan. Namun, Trump mungkin merasa tidak nyaman dengan beberapa pemimpin di sekitarnya–yang paling utama adalah pendahulunya, Joe Biden.

    Biden adalah seorang Katolik yang taat dan dekat dengan Fransiskus. Biden akan melakukan perjalanan sendiri ke Roma, kata kantornya, meskipun menurut protokol, mantan Presiden umumnya melakukan perjalanan dengan Air Force One untuk menghadiri pemakaman.

    Trump telah tanpa henti menyerang Biden dan menghancurkan warisannya dalam hampir 100 hari masa jabatannya, dengan Biden pada gilirannya baru-baru ini berbicara menentang kebijakan Trump.

    Perjalanan Trump ke Italia terjadi setelah dia mengguncang sekutu Eropa dengan mengenakan tarif besar, meskipun dia setidaknya untuk sementara telah mundur dari tindakan yang paling keras.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron, salah satu pemimpin yang menjalin hubungan dengan Trump dan Kanselir Jerman Olaf Scholz yang akan segera lengser, akan hadir di pemakaman tersebut, demikian pula para eksekutif puncak Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Antonio Costa.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva seorang veteran sayap kiri yang mengalahkan saingannya Jair Bolsonaro, merupakan belahan jiwa ideologis Trump juga akan hadir. Lula telah mengkritik Trump tetapi telah menghindari konfrontasi besar sejak miliarder Republik itu kembali.

    Pemakaman tersebut juga akan menghadirkan para pemimpin yang lebih sejalan secara ideologis dengan Trump, termasuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Javier Milei dari Argentina, negara asal mendiang paus.

    Trump juga melakukan kunjungan singkat ke Prancis setelah pemilihannya tetapi sebelum pelantikannya untuk pembukaan kembali katedral Notre Dame. Macron mempertemukannya dengan Zelensky di sela-sela acara.

    Perjalanan luar negeri pertama Trump seharusnya ke negara-negara Teluk Arab yang kaya minyak, di mana ia berharap dapat melihat peluang bisnis dan mendesak hubungan yang lebih erat dengan Israel. Trump dijadwalkan mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab mulai 13 Mei.

    (rfs/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Eks Presiden Brasil Ditangkap Terkait Kasus Korupsi dan Pencucian Uang

    Eks Presiden Brasil Ditangkap Terkait Kasus Korupsi dan Pencucian Uang

    Jakarta

    Mantan Presiden Brasil Fernando Collor de Mello ditangkap menurut sumber kepolisian federal. Penangkapan Collor de Mello setelah pengadilan tinggi menguatkan hukumannya yang hampir 9 tahun atas tuduhan korupsi dan pencucian uang.

    Dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), Fernando Collor de Mello Presiden pertama Brasil yang dipilih secara demokratis, dipaksa mengundurkan diri pada 1992, di tengah masa jabatannya, setelah kongres memakzulkannya karena diduga menerima suap.

    Pria berusia 75 tahun itu ditangkap di Brasil menurut sumber kepolisian yang berbicara kepada AFP dengan syarat anonim. Pengadilan pada Kamis (24/4) menolak upayanya untuk membatalkan perintah penangkapan.

    Jaksa menduga dana tersebut diterima untuk “memfasilitasi kontrak secara tidak teratur” antara perusahaan konstruksi dan mantan anak perusahaan perusahaan minyak negara Brasil, Petrobras.

    Collor de Mello bukanlah Presiden Brasil pertama yang melanggar hukum. Empat dari tujuh Presiden yang memimpin negara tersebut sejak kediktatoran militer 1964-1985 telah dihukum, dipenjara, atau dimakzulkan.

    Dalam kasus terbaru, mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro telah diperintahkan untuk diadili atas dugaan rencana kudeta setelah kalah dalam pemilihan umum 2022.

    (rfs/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Saking Marahnya Trump Sampai Tegur Putin Pakai Nama Depan

    Saking Marahnya Trump Sampai Tegur Putin Pakai Nama Depan

    Jakarta

    Amarah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meluap ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Bahkan Trump sampai menegur Putin dengan nama depan. Apa masalahnya?

    Dirangkum detikcom dilansir Reuters, Jumat (25/4/2025), Donald Trump marah karena Rusia melancarkan serangan terbaru yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Kyiv, ibu kota Ukraina. Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbunyi: “Vladimir, STOP!”

    Serangan rudal dan drone Moskow yang tak hanya merenggut korban jiwa, tapi juga melukai sekitar 90 orang lainnya di area Kyiv itu, disebut Trump sebagai serangan yang “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    Gempuran terbaru Rusia, yang tercatat sebagai serangan terbesar yang melanda ibu kota Ukraina sepanjang tahun ini, telah menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran di area tersebut. Para petugas penyelamat masih berusaha mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan sekitar 12 jam kemudian.

    Serangan itu terjadi pada momen kritis dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Moskow awal tahun 2022 lalu. Baik Kyiv maupun Moskow berusaha menunjukkan kepada Trump bahwa mereka membuat kemajuan menuju tujuan untuk mencapai kesepakatan damai yang cepat.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih Ancam Setop Upaya Damai

    Donald Trump dan Vladimir Putin. (dok Reuters)

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait komentarnya menegaskan Kyiv tidak akan mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Saat ditanya apakah menurutnya Putin akan mendengarkan seruannya untuk menghentikan serangan rudal ke Ukraina, Trump menjawab: “Iya.”

    Dia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki “tenggat waktu sendiri” untuk mewujudkan penyelesaian damai antara Rusia dan Ukraina, namun tanpa menyebutkan secara spesifik soal tenggat waktu tersebut.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melancarkan serangan besar-besaran semalam terhadap kompleks industri militer Ukraina, dengan menggunakan senjata presisi tinggi jarak jauh berbasis udara, darat dan laut, serta menggunakan drone.

    Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan via media sosial X bahwa “serangan-serangan brutal” itu menunjukkan Rusia-lah, bukan Ukraina, yang menjadi hambatan bagi perdamaian.

    Menurut laporan Angkatan Udara Ukraina via Telegram, militer Rusia telah meluncurkan 145 drone dan 70 rudal, termasuk 11 rudal balistik, dalam serangan semalam. Unit-unit Angkatan Udara Ukraina disebut telah menembak jatuh 112 target di udara saat serangan berlangsung.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tentara India Ledakkan Rumah 2 Tersangka Serangan Kashmir

    Tentara India Ledakkan Rumah 2 Tersangka Serangan Kashmir

    Jakarta

    Para tentara di bagian wilayah Kashmir yang dikelola India meledakkan rumah-rumah keluarga milik dua orang, yang menurut polisi termasuk dalam kelompok yang melakukan penembakan mengerikan di wilayah sengketa tersebut.

    Pasukan keamanan India telah meluncurkan perburuan besar-besaran terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan 26 orang di Pahalgam, Kashmir pada hari Selasa (22/4) lalu.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/4/2025), polisi India mengatakan mereka adalah anggota kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT) yang berbasis di Pakistan, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Polisi India telah merilis poster perburuan dengan sketsa tiga orang: warga negara India bernama Adil Hussain Thoker, serta dua warga negara Pakistan: Ali Bhai dan Hashim Musa.

    Mereka juga mencari warga negara India bernama Ashif Sheikh.

    Anggota keluarga dekat kedua buronan India telah ditahan untuk diinterogasi setelah serangan itu, kata petugas dan kerabat mereka.

    Saudara perempuan Sheikh, Yasmeena mengatakan tentara menutup area di sekitar rumah, di daerah Tral, selatan Kashmir, mulai dari Kamis (24/4) hingga Jumat (25/4).

    “Setelah beberapa saat, ledakan besar yang menakutkan, merobohkan rumah itu. Semua yang ada di dalamnya hancur,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada seorang pun di dalam saat itu.

    Seorang petugas polisi mengatakan tentara juga menghancurkan rumah keluarga Thokar di daerah Bijbehara dengan cara yang sama pada Jumat dini hari waktu setempat.

    Polisi mengatakan mereka adalah bagian dari faksi LeT yang disebut Front Perlawanan (TRF).

    “Keduanya telah aktif selama tiga hingga empat tahun, dan merupakan bagian dari TRF yang merupakan cabang dari LeT,” kata seorang perwira intelijen polisi kepada AFP, yang berbicara dengan syarat anonim, karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

    “Mereka adalah militan yang dicari yang terlibat dalam serangan sebelumnya juga terhadap pasukan keamanan,” tambah perwira itu.

    Polisi telah menawarkan hadiah uang dua juta rupee (US$23.500) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan masing-masing pria tersebut.

    Lihat juga Video India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Vaksin Kian Merebak

    Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Vaksin Kian Merebak

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), badan PBB yang mengurusi masalah anak-anak (UNICEF), dan aliansi vaksin Gavi mengeluarkan peringatan bahwa dunia kini menghadapi peningkatan jumlah wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti campak, meningitis, dan demam kunir atau demam kuning.

    Pernyataan bersama ini dikeluarkan pada awal Pekan Imunisasi Dunia yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 30 April 2025.

    “Vaksin telah menyelamatkan lebih dari 150 juta nyawa dalam lima dekade terakhir. Namun, pemotongan dana untuk kesehatan global kini mengancam pencapaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah ini,” ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah pernyataan.

    Campak yang kembali jadi ancaman

    Pernyataan tersebut juga menyoroti kembalinya campak yang berbahaya, dengan kasus yang meningkat 20% dalam setahun, mencapai 10,3 juta pada tahun 2023. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2024 dan 2025.

    Selama tahun lalu, 138 negara melaporkan kasus campak, dengan 61 di antaranya melaporkan wabah. Ini merupakan angka tertinggi yang tercatat sejak 2019.

    “Krisis pendanaan global secara serius membatasi kemampuan kami untuk memvaksinasi lebih dari 15 juta anak rentan di negara-negara yang rapuh dan terdampak konflik dari penyakit campak,” tambah Kepala UNICEF, Catherine Russell.

    Meningitis dan demam kuning: Ancaman yang semakin besar

    Pada tiga bulan pertama tahun 2025, lebih dari 5.500 kasus meningitis dan sekitar 300 kematian dilaporkan di 22 negara Afrika. Pada tahun 2024, tercatat 26.000 kasus dan hampir 1.400 kematian di 24 negara.

    Apakah anak-anak cukup mendapatkan vaksinasi?

    Terdapat pula kenaikan jumlah anak yang terlewat dari dosis vaksin rutin mereka, meskipun upaya pemulihan dilakukan setelah pandemi. Sekitar 14,5 juta anak tidak menerima satu pun dosis vaksin rutin mereka pada tahun 2023.

    Gavi menyerukan dana sebesar USD9 miliar menjelang konferensi tingkat tinggi pada tanggal 25 Juni nanti, “untuk melindungi 500 juta anak, menyelamatkan setidaknya 8 juta nyawa antara tahun 2026 hingga 2030.”

    Seruan ini datang di tengah pemotongan besar-besaran dana vaksin, misinformasi, serta krisis kemanusiaan lainnya seperti perang di Gaza.

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah secara drastis mengurangi dana bantuan kemanusiaan kepada berbagai lembaga sejak menjabat lagi jadi presiden.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris.

    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ukraina Mungkin Harus Serahkan Wilayah Demi Perdamaian

    Ukraina Mungkin Harus Serahkan Wilayah Demi Perdamaian

    Kyiv

    Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan wilayahnya untuk mengamankan perdamaian “sementara” dengan Rusia. Komentar Klitschko ini disampaikan saat Amerika Serikat (AS) terus berupaya mewujudkan perdamaian antara Kyiv dan Moskow.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), disampaikan Klitschko dalam wawancara dengan media terkemuka Inggris, BBC, yang dipublikasikan pada Jumat (25/4) waktu setempat.

    “Salah satu skenarionya adalah… menyerahkan wilayah. Itu tidak adil. Namun demi perdamaian, perdamaian sementara, mungkin itu bisa menjadi solusi, untuk sementara,” kata Klitschko yang mantan juara tinju Ukraina ini dalam wawancara tersebut.

    Klitschko menyampaikan pernyataan ini setelah serangan rudal dan drone Rusia menghantam ibu kota Ukraina itu hingga menewaskan sedikitnya 12 orang. Sekitar 90 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Moskow tersebut.

    Dalam wawancara dengan BBC, Klitschko mengatakan bahwa dirinya “bertanggung jawab atas ibu kota Ukraina”, dan bahwa Presiden Volodymyr Zelensky mungkin harus menerima “solusi yang menyakitkan” untuk mewujudkan perdamaian.

    Namun, Klitschko juga mengakui bahwa rakyat Ukraina “tidak akan pernah menerima pendudukan” oleh Rusia.

    Pernyataan Klitschko ini dilontarkan ketika Presiden AS Donald Trump terus menekan Ukraina dan Rusia untuk menyetujui kesepakatan.

    Rusia melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina pada Februari 2022, dan saat ini pasukannya disebut telah menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina.

    Sebelumnya, Trump melontarkan teguran yang tergolong langka kepada Presiden Vladimir Putin, setelah serangan terbaru Rusia menewaskan sedikitnya 12 orang di area Kyiv. Trump menyebut serangan semacam itu “tidak perlu” dan “sangat tidak tepat waktunya” ketika sang Presiden AS itu sedang mendorong perdamaian.

    “Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan sangat tidak tepat waktunya. Vladimir, STOP! Sebanyak 5.000 tentara tewas dalam seminggu. Mari kita wujudkan Kesepakatan Damai!” tegas Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menyebut nama depan Presiden Rusia.

    Gedung Putih mengancam akan menghentikan upaya perdamaian jika tidak ada kemajuan yang dicapai dalam waktu dekat. Trump juga mencela Zelensky yang menolak untuk mengakui pendudukan Rusia atas Crimea.

    Trump menggunakan nada yang lebih lembut dalam pernyataannya soal Putin dibandingkan dengan Zelensky, yang sebelumnya disebutnya sebagai “diktator”. Utusan khusus Trump dijadwalkan akan bertemu Putin pada Jumat (25/4) untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Peringatan Holocaust, PM Netanyahu Sebut Hamas ‘Nazi’

    Peringatan Holocaust, PM Netanyahu Sebut Hamas ‘Nazi’

    Jakarta

    Diperingati di Israel dan oleh komunitas Yahudi di seluruh dunia, Hari Peringatan Holocaust tahun ini dimulai dengan sebuah upacara pada Rabu (23/04) malam di Yad Vashem, sebuah museum Holocaust paling terkenal di dunia yang terletak di Yerusalem.

    Upacara tersebut berlangsung di tengah perang yang masih berlangsung di Gaza serta situasi politik di Israel yang berpotensi berkembang menjadi krisis konstitusional yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pejabat Israel, duta besar, dan para penyintas Holocaust turut hadir dalam upacara peringatan itu.

    Sebagian negara di dunia memperingati Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari, tanggal saat kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau dibebaskan oleh Tentara Merah Soviet. Namun, Israel dan diaspora Yahudi memiliki hari peringatan mereka sendiri, yaitu tanggal 27 Nissan dalam kalender Ibrani. Tanggal itu dipilih karena berkaitan dengan dimulainya Pemberontakan Ghetto Warsawa pada April 1943.

    Netanyahu: Hamas ingin ‘memusnahkan semua orang Yahudi’

    Sama seperti tahun lalu, upacara resmi dan pidato pada Rabu malam (23/04) berfokus pada serangan teroris oleh kelompok militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan perang yang dimulai Israel di Gaza setelahnya. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, AS, dan negara-negara lainnya.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang datang terlambat ke upacara tersebut karena mengatakan ada insiden keamanan, sekali lagi mengulang perbandingannya antara anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang terlambat hadir di upacara karena menurut kantornya ada insiden keamanan, sekali lagi membandingkan anggota Hamas dengan “Nazi, seperti Hitler,” yang bertanggung jawab atas kematian 6 juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.

    “Mereka ingin membunuh, memusnahkan semua orang Yahudi,” kata Netanyahu. “Mereka secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menghancurkan negara Yahudi, dan hal itu tidak akan terjadi.”

    Penyintas Holocaust serukan pembebasan sandera di Gaza

    Beberapa sandera yang dibebaskan dari tawanan Hamas di Gaza juga hadir saat acara Hari Peringatan Holocaust ini dimulai.

    Penyintas lainnya, serta keluarga dari warga Israel yang saat ini masih disandera Hamas di Gaza, berangkat ke Polandia untuk berpartisipasi dalam “March of the Living”, sebuah acara tahunan untuk memperingati perjalanan kematian korban Holocaust dari Auschwitz ke Birkenau.

    Selama upacara resmi di Yerusalem pada Rabu (23/04) malam, penyintas Holocaust kelahiran Tunisia, Gad Fartouk, melanggar protokol dengan berteriak agar para sandera dikembalikan ke rumah mereka sambil menyalakan salah satu dari enam obor sebagai penghormatan bagi orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust.

    Fartouk, 93, penyintas Holocaust pertama keturunan Afrika Utara yang menyalakan obor peringatan selama upacara resmi, mengatakan kepada media Israel, Ynet, bahwa dia merasa “kosong” jika tidak menyebutkan 59 sandera — dimana sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup — yang hingga kini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Tezar Aditya Rahman

    Editor: Rahka Susanto/Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ledakan Bom Mobil Guncang Moskow, Jenderal Senior Rusia Tewas

    Ledakan Bom Mobil Guncang Moskow, Jenderal Senior Rusia Tewas

    Moskow

    Sebuah ledakan bom mobil mengguncang kota Balashikka yang ada di area Moskow, ibu kota Rusia, pada Jumat (25/4/2025). Seorang jenderal senior Rusia dilaporkan tewas akibat ledakan tersebut.

    Media-media lokal Rusia seperti Mash dan Shot, seperti dilansir Reuters dan Mirror.co.uk, Jumat (25/4/2025), mengidentifikasi jenderal yang tewas sebagai Jenderal Yaroslav Moskalik, yang menjabat sebagai wakil kepala Direktorat Operasi Utama pada Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

    Moskalik yang berusia 59 tahun ini juga pernah mewakili Staf Umum Rusia dalam pembicaraan dengan Ukraina di Paris tahun 2015 lalu.

    Ledakan mematikan ini dilaporkan terjadi pada Jumat (25/4) siang, sekitar pukul 10.40 waktu setempat. Sejauh ini belum ada konfirmasi resmi langsung dari Kremlin atau militer Rusia soal apa yang terjadi, juga soal identitas perwira militer yang menjadi target.

    Outlet media lokal Baza, yang mengutip sumber dari lembaga penegak hukum Rusia, melaporkan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah bom yang disembunyikan di dalam sebuah mobil yang diparkir di area tersebut.

    Bom mobil itu, menurut laporan Baza, diledakkan dari jarak jauh ketika sang jenderal Rusia — yang tinggal di daerah tersebut — sedang berjalan melewatinya.

    Bahkan dilaporkan bahwa sang jenderal Rusia sampai terlempar “beberapa meter” akibat ledakan tersebut.

    Lihat juga Video: Bom Meledak di Dekat Istana Presiden Somalia, Sejumlah Orang Tewas

    Disebutkan Metro.co.uk dalam laporannya bahwa ledakan mobil itu memicu kebakaran, dengan asap hitam mengepul ke langit Moskow. Lokasi ledakan disebut hanya berjarak 15 menit dari Kremlin.

    Belum diketahui secara jelas soal siapa yang bertanggung jawab atas ledakan mematikan itu. Otoritas Moskow sedang menyelidiki lebih lanjut ledakan tersebut.

    Namun laporan awal menyebutkan bahwa otoritas berwenang Moskow tidak mengesampingkan kemungkinan sabotase atau terorisme dalam ledakan itu.

    Ledakan ini terjadi beberapa hari setelah ibu kota Rusia itu diguncang tiga ledakan lainnya. Sosok Moskalik yang tewas disebut sebagai salah satu pejabat penting dalam pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

    Lihat juga Video: Bom Meledak di Dekat Istana Presiden Somalia, Sejumlah Orang Tewas

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini