Category: Detik.com Internasional

  • Geger Siswa Korsel Tikam 3 Orang di Sekolah

    Geger Siswa Korsel Tikam 3 Orang di Sekolah

    Seoul

    Seorang siswa di sebuah sekolah menengah di Cheongju, Korea Selatan (Korsel), menikam tiga orang di sekolahnya hingga luka parah dan melukai dua orang lainnya pada Senin (28/4) pagi waktu setempat. Salah satu yang ditikam siswa itu merupakan sang kepala sekolah menengah tersebut.

    Laporan kepolisian setempat, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), menyebut penyerangan itu terjadi di sebuah sekolah menengah di wilayah Cheongju, yang berjarak 110 kilometer sebelah selatan ibu kota Seoul, pada Senin (28/4) pagi, sekitar pukul 08.36 waktu setempat.

    Badan Kepolisian Provinsi Chunguk dalam pernyataan kepada wartawan menyebut pihak kepolisian menerima laporan bahwa “seorang siswa telah menikam seseorang di ruang kelas dengan sebilah pisau”.

    Disebutkan bahwa tiga orang mengalami luka parah akibat penikaman itu, dengan salah satunya merupakan sang kepala sekolah yang dilaporkan mengalami luka tusukan di bagian perut. Satu korban luka lainnya merupakan seorang pegawai pemerintah yang ada di sekolah itu, yang ditikam di bagian dada.

    Kepolisian setempat mengatakan dua orang lainnya mengalami luka ringan dalam aksi penyerangan ini.

    Dijelaskan oleh Kepolisian Cheongju bahwa siswa yang mendalangi serangan penikaman, yang tidak disebut namanya, berusaha melarikan diri ke sebuah taman yang ada di tepi danau di dekat sekolah menengah itu. Siswa itu sempat melompat ke dalam danau, namun berhasil ditangkap 12 menit setelah laporan awal.

    Pelaku penikaman yang hanya disebut sebagai siswa berusia 18 tahun itu mengalami luka ringan akibat aksinya dan telah dibawa ke rumah sakit setempat.

    Motif di balik serangan penikaman ini belum diketahui secara jelas.

    “Kami sedang berupaya mencari tahu detail dan motifnya,” ucap salah satu pejabat kepolisian setempat, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

    Kasus ini terjadi beberapa bulan setelah seorang guru menikam seorang siswanya yang berusia 8 tahun hingga tewas di sebuah sekolah dasar (SD) setempat.

    Meskipun kasus penikaman di sekolah marak terjadi beberapa waktu terakhir, Korsel secara umum merupakan negara yang sangat aman. Menurut statistik resmi, tingkat pembunuhan di Korsel mencapai 1,3 per 100.000 orang sepanjang tahun 2021 — di bawah rata-rata global yaitu enam pembunuhan per 100.000 orang.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan AS Hantam Pusat Tahanan Migran di Yaman, 30 Orang Tewas

    Serangan AS Hantam Pusat Tahanan Migran di Yaman, 30 Orang Tewas

    Sanaa

    Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman menyebut serangan udara Amerika Serikat (AS) menghantam sebuah pusat penahanan migran yang ada di wilayah Saada, yang dikuasai kelompok tersebut. Diklaim oleh Houthi bahwa sedikitnya 30 orang tewas akibat gempuran militer Washington tersebut.

    “Sebanyak 30 jenazah telah dikeluarkan dari reruntuhan pusat penahanan bagi para migran Afrika,” sebut Kementerian Dalam Negeri Houthi dalam pernyataannya, seperti dilaporkan Al-Masirah TV yang dikelola oleh Houthi, dan dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

    Disebutkan dalam pernyataan itu bahwa puluhan orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara yang menghantam area Saada.

    “Tim pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah terus melanjutkan upaya mereka di lokasi kejahatan Amerika tersebut,” demikian dilaporkan Al-Masirah TV.

    Houthi yang merupakan bagian dari “poros perlawanan” Iran terhadap AS dan sekutunya, Israel, menggambarkan diri mereka sebagai pembela Gaza selama perang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas sejak Oktober 2023 lalu.

    Houthi secara rutin meluncurkan rudal dan mengerahkan drone tempur ke wilayah Israel, juga menyerang kapal-kapal kargo yang melintasi rute perdagangan utama di perairan Laut Merah dan sekitarnya.

    Militer AS melancarkan operasi militer terhadap Houthi sejak Januari 2024 dalam upaya menghentikan serangan kelompok tersebut.

    Sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari tahun ini, serangan-serangan militer Washington semakin intensif, dengan serangan dilancarkan hampir setiap hari selama sebulan terakhir terhadap posisi-posisi Houthi di wilayah Yaman.

    Media afiliasi Houthi dalam laporannya pada Minggu (27/4) menyebut serangan udara AS menghantam area ibu kota Sanaa pada malam hari, hingga menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa orang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.

    Serangan AS paling mematikan terjadi sepekan lalu, dengan laporan Houthi menyebut 80 orang tewas akibat serangan udara yang menghantam area pelabuhan bahan bakar Ras Issa di wilayah Hodeidah bagian barat.

    Lihat juga Video ‘Trump Serukan Pertemuan Tingkat Tinggi Rusia-Ukraina’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri Jemaah Ditusuk Mati di Masjid Prancis, Pelaku Ditangkap

    Ngeri Jemaah Ditusuk Mati di Masjid Prancis, Pelaku Ditangkap

    Paris

    Seorang pria yang menjadi tersangka penikaman seorang jemaah hingga tewas, di dalam sebuah masjid di Prancis bagian selatan, telah ditangkap di wilayah Italia. Penkaman maut itu sedang diselidiki secara menyeluruh oleh otoritas Prancis, dengan Islamofobia diduga sebagai salah satu motif pelaku.

    Penangkapan pelaku penikaman itu, seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (28/4/2025), diumumkan oleh jaksa kota Ales, Abdelkrim Grini, yang menangani kasus tersebut. Disebutkan Grini bahwa pelaku yang kabur dari Prancis, telah “menyerahkan diri ke kantor polisi di Pistola” di Italia pada Minggu (27/4).

    Grini menyebut tersangka diidentifikasi sebagai Olivier A, yang merupakan warga negara Prancis yang lahir di Lyon tahun 2004 lalu. Itu berarti usia tersangka baru 21 tahun. Disebutkan juga bahwa tersangka tinggal di area La Grande Combe, yang menjadi lokasi penikaman, dan tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

    “Ini sangat memuaskan bagi saya sebagai seorang jaksa. Dihadapkan dengan efektivitas tindakan yang dilakukan, tersangka tidak mempunyai pilihan selain menyerahkan diri — dan itu merupakan hal terbaik yang dapat dilakukannya,” ucap Grini dalam pernyataannya usai tersangka ditangkap di Italia.

    Dalam aksi brutalnya di sebuah masjid yang ada di bekas kota tambang La Grande Combe, Prancis bagian selatan, pada Jumat (25/4) lalu, tersangka sempat merekam tindak kejahatannya itu dengan telepon genggamnya.

    Rekaman CCTV setempat, menurut laporan media lokal, juga menunjukkan tersangka meneriakkan hinaan kepada Tuhan.

    Motif di balik penikaman maut itu belum diketahui secara jelas. Hubungan antara tersangka dan korbannya juga tidak dijelaskan lebih lanjut.

    “Itu yang pertama kali tangani, tapi bukan satu-satunya,” katanya.

    Lihat juga Video ‘Geger! Siswa SMA di Prancis Tikam Teman Sekelas, 1 Tewas-3 Terluka’:

    Ditambahkan Grini bahwa surat perintah penangkapan Eropa akan diterbitkan untuk mengatur pemindahan tersangka melintasi perbatasan ke Prancis.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras penikaman mematikan di negara tersebut. Ditegaskan Macron dalam pernyataannya bahwa kebencian agama tidak mendapat tempat di Prancis.

    “Rasisme dan kebencian berdasarkan agama tidak akan pernah mendapatkan tempat di Prancis. Kebebasan beragama tidak dapat diganggu gugat,” tegasnya.

    Dia juga menyatakan “dukungan negara” kepada keluarga korban dan “kepada rekan-rekan Muslim kami”.

    Lihat juga Video ‘Geger! Siswa SMA di Prancis Tikam Teman Sekelas, 1 Tewas-3 Terluka’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Tentara India-Pakistan Kembali Baku Tembak di Kashmir

    Panas! Tentara India-Pakistan Kembali Baku Tembak di Kashmir

    Jakarta

    Tentara India dan Pakistan kembali terlibat saling tembak di wilayah Kashmir yang disengketakan untuk malam keempat berturut-turut. Ini merupakan kekerasan terbaru saat hubungan antara kedua negara berkekuatan nuklir itu memanas.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (28/4/2025), tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden baku tembak terbaru pada Senin (28/4) tersebut.

    India sebelumnya menuduh Pakistan mendukung “terorisme lintas batas” setelah orang-orang bersenjata menewaskan 26 orang minggu lalu di Pahalgam, Kashmir. Itu merupakan serangan terburuk selama seperempat abad terhadap warga sipil di Kashmir yang mayoritas Muslim.

    Islamabad telah membantah terlibat, menyebut upaya untuk mengaitkan Pakistan dengan serangan itu sebagai tidak masuk akal, dan bersumpah untuk membalas tindakan India.

    “Pada malam tanggal 27-28 April… pos-pos Angkatan Darat Pakistan memulai tembakan senjata ringan tanpa alasan melintasi Garis Kontrol”, kata Angkatan Darat India dalam sebuah pernyataan, mengacu pada perbatasan de facto di Kashmir yang disengketakan.

    “Pasukan India merespons dengan cepat dan efektif,” tambahnya.

    Pasukan keamanan India telah bergerak secara besar-besaran untuk memburu pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan 26 orang di tempat wisata populer di Pahalgam pada 22 April lalu. Polisi menyebut di antara orang-orang bersenjata yang buron, terdapat dua warga negara Pakistan.

    Lihat Video ‘Wisatawan Kembali Datangi Kashmir India Seusai Serangan Mematikan’:

    Setelah serangan 22 April tersebut, New Delhi menurunkan hubungan diplomatik, mencabut visa bagi warga Pakistan, menangguhkan perjanjian pembagian air, dan mengumumkan penutupan perbatasan darat utama dengan Pakistan.

    Sebagai tanggapan, Islamabad memerintahkan pengusiran diplomat dan penasihat militer India, membatalkan visa bagi warga negara India, dan melarang wilayah udaranya untuk pesawat India.

    Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak musuh bebuyutan itu untuk menunjukkan “pengendalian diri maksimum” sehingga masalah dapat “diselesaikan secara damai melalui keterlibatan bersama yang bermakna”.

    Lihat Video ‘Wisatawan Kembali Datangi Kashmir India Seusai Serangan Mematikan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Akui Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia Melawan Ukraina

    Korut Akui Kirim Pasukan untuk Bantu Rusia Melawan Ukraina

    Jakarta

    Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya mengakui bahwa pihaknya telah mengirim pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang melawan Ukraina.

    Kantor berita KCNA pada hari Senin (28/04) melaporkan, pasukan tentaranya akan membantu Moskow merebut kembali wilayah di perbatasan Kursk yang sebelumnya berada di bawah kendali Kyiv.

    KCNA menyatakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang memerintahkan pengiriman pasukan tersebut sebagai bagian dari perjanjian pertahanan bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.

    “Atas perintah kepala negara, sub-unit angkatan bersenjata Republik Korut menganggap wilayah Rusia sebagai wilayah mereka sendiri dan membuktikan aliansi kokoh antara kedua negara,” demikian pernyataan Komisi Militer Korut yang dikutip oleh KCNA.

    KCNA juga melaporkan, kemenangan dalam pertempuran di Kursk ini akan menunjukkan “tingkat strategis tertinggi dari persahabatan militan yang kuat” antara Korea Utara dan Rusia.

    Aliansi kokoh Korut dan Rusia

    Kim Jong Un memuji pasukan tentaranya sebagai “pahlawan dan perwakilan kehormatan tanah air” yang bertempur demi keadilan.

    Korea Utara juga menyatakan bahwa memiliki aliansi dengan negara kuat seperti Federasi Rusia adalah suatu kehormatan.

    Pada hari Sabtu (26/04), Rusia mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara akan bertempur bersama pasukan Rusia di Kursk. Sebelum pengakuan ini, baik Rusia maupun Korea Utara belum pernah secara terbuka mengonfirmasi atau membantah keberadaan pasukan Korea Utara di medan perang.

    Zelenskyy tegaskan Ukraina belum terusir dari Kursk

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan, pasukan Ukraina masih bertempur di wilayah Kursk dan Belgorod.

    “Militer kami masih menjalankan tugas di wilayah Kursk dan Belgorod. Kita mempertahankan posisi kita di wilayah Rusia itu,” katanya dalam pidato, Minggu (27/04) malam waktu setempat.

    Dalam pernyataan sebelumnya di hari yang sama, Zelenskyy juga mengakui bahwa situasi di banyak wilayah, termasuk Kursk, masih sangat sulit.

    Sementara pada hari Sabtu (26/04), Moskow menyatakan bahwa pasukan Kyiv telah berhasil diusir dari Desa Gornal, wilayah terakhir di perbatasan Kursk yang sebelumnya di bawah kendali Ukraina.

    Namun, beberapa jam kemudian, militer Ukraina menolak klaim Rusia tersebut sebagai “trik propaganda.”

    Trump sebut Zelenskyy siap serahkan Krimea

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia yakin Zelenskyy siap menyerahkan Krimea dalam perundingan damai dengan Rusia.

    “Oh, saya pikir begitu,” kata Trump saat menjawab pertanyaan apakah ia yakin Zelenskyy siap “menyerahkan” wilayah yang diduduki Rusia sejak tahun 2014 itu.

    Pernyataan ini bertentangan dengan sikap resmi Zelenskyy mengenai status Krimea.

    Trump juga menyatakan, ia ingin Presiden Putin “berhenti menembak” dan menandatangani kesepakatan damai dengan Ukraina.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump. “Kita sudah berada dalam batasan sebuah kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya,” tambahnya.

    Krimea merupakan wilayah semenanjung strategis di sepanjang Laut Hitam di bagian selatan Ukraina. Wilayah ini direbut oleh Rusia bertahun-tahun sebelum invasi skala penuh yang dimulai pada 2022 lalu.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Khoirul Pertiwi

    Editor: Hani Anggraini

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pakistan Bunuh 54 Militan yang Menyusup Perbatasan dari Afghanistan

    Pakistan Bunuh 54 Militan yang Menyusup Perbatasan dari Afghanistan

    Islamabad

    Militer Pakistan mengatakan para tentaranya telah membunuh sedikitnya 54 militan yang berupaya menyusup ke negara tersebut, melalui perbatasan barat laut dari wilayah Afghanistan. Hal ini terjadi saat Pakistan bersitegang dengan negara tetangganya, India, menyusul pembantaian 26 orang di area Kashmir.

    Disebutkan militer Pakistan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), bahwa pergerakan para militan itu terdeteksi di area Provinsi Khyber Pakhtunkhwa antara Jumat (25/4) hingga Minggu (27/4) waktu setempat.

    “Pergerakan sekelompok besar… yang berupaya menyusup melalui perbatasan Pakistan-Afghanistan terdeteksi oleh pasukan keamanan,” sebut militer Pakistan dalam pernyataannya pada Minggu (27/4).

    “Kelompok jihadis itu secara khusus menyusup atas perintah ‘tuan asing’ mereka untuk melakukan aktivitas teroris tingkat tinggi di dalam wilayah Pakistan,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    Militer Pakistan mengatakan sedikitnya 54 militan yang berupaya menyusup itu tewas di tangan tentara-tentara mereka.

    “Tindakan seperti itu oleh mereka (para jihadis), pada saat India melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Pakistan, dengan jelas menyiratkan atas isyarat siapa mereka beroperasi,” imbuh pernyataan militer Pakistan itu.

    Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, dalam pernyataan terpisah kepada wartawan di Lahore pada Minggu (27/4) mengatakan bahwa “para tuan asing dari militan-militan itu mendorong mereka untuk memasuki Pakistan”.

    Lihat Video ‘India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan’:

    “Ini merupakan jumlah terbesar dari operasi yang sedang berlangsung hingga hari ini, jumlah sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya,” imbuh Naqvi.

    Dalam pernyataannya, militer Pakistan mengumumkan bahwa “sejumlah besar senjata, amunisi, dan bahan peledak juga ditemukan” dari militan-militan yang berupaya menyusup ke wilayah Khyber Pakhtunkhwa tersebut.

    Pakistan menghadapi peningkatan militansi yang luas sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan tahun 2021 lalu. Otoritas Islamabad menyebut para penyerang yang mendalami serangan di wilayahnya kini berlindung di wilayah Afghanistan.

    Situasi semakin memburuk dengan India menuduh Pakistan mendukung “terorisme lintas perbatasan” setelah sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang di kawasan wisata Pahlagam, Kashmir pada 22 April lalu. Serangan itu tercatat sebagai yang terburuk terhadap warga sipil di wilayah Kashmir yang rawan sengketa.

    Islamabad telah membantah terlibat dalam serangan bersenjata mematikan tersebut.

    Lihat juga Video ‘India Usir WN Pakistan dari Negaranya, Layanan Visa Juga Ditangguhkan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bom Mobil Tewaskan Jenderal Rusia, Tersangka Didakwa Terorisme

    Bom Mobil Tewaskan Jenderal Rusia, Tersangka Didakwa Terorisme

    Moskow

    Seorang pria Rusia, yang pernah tinggal di Ukraina, menjadi tersangka dalam ledakan bom mobil di pinggiran Moskow yang menewaskan seorang jenderal senior Rusia pekan lalu. Komite Investigasi Rusia mengumumkan tersangka telah didakwa atas terorisme terkait ledakan bom mobil tersebut.

    Komite Investigasi Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), menyebut tersangka diidentifikasi bernama Ignat Kuzin, yang berusia 42 tahun dan pernah tinggal di wilayah Ukraina.

    “Ignat Kuzin telah didakwa melakukan tindakan teroris,” kata para penyidik pada Komite Investigasi Rusia dalam pernyataannya.

    Ditambahkan bahwa permintaan untuk penangkapan secara resmi terhadap Kuzin telah diajukan ke pengadilan.

    Kuzin disebut dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas dakwaan yang dijeratkan.

    Komite Investigasi Rusia dalam pernyataannya juga menyebut Kuzin diduga menerima bayaran US$ 18.000 dari dinas rahasia Ukraina untuk serangan bom itu.

    Moskow telah menuduh Kyiv ada di balik ledakan bom mematikan di pinggiran Moskow pada Jumat (25/4) pekan lalu, yang menewaskan seorang jenderal senior Rusia bernama Yaroslav Moskalik, yang menjabat Wakil Kepala Direktorat Operasional Utama Staf Umum Militer Rusia.

    Dinas rahasia Rusia, FSB, mengatakan pada Sabtu (26/4) bahwa Kuzin telah ditahan otoritas berwenang. FSB merilis sebuah video interogasi yang menunjukkan Kuzin mengakui tindak kejahatannya, namun tidak diketahui secara jelas apakah dia berbicara di bawah tekanan.

    Ukraina sejauh ini belum memberikan komentar apa pun terkait ledakan bom mobil di pinggiran Moskow dan kematian jenderal senior Rusia itu.

    Namun dinilai bahwa ledakan bom mobil itu memiliki ciri-ciri serangan sebelumnya, selama tiga tahun terakhir, yang dilancarkan oleh Kyiv terhadap para tokoh militer dan pendukung penting invasi Rusia terhadap Ukraina.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tragis 11 Orang Tewas Saat Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada

    Tragis 11 Orang Tewas Saat Mobil Tabrak Kerumunan di Kanada

    Vancouver

    Sedikitnya 11 orang tewas saat sebuah mobil SUV menabrak kerumunan orang yang sedang berkumpul di sebuah festival Filipina di kota Vancouver, Kanada bagian barat. Pelaku yang menabrak kerumunan orang itu telah ditangkap dan didakwa atas pembunuhan.

    Para korban tewas dalam insiden tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (28/4/2025), berusia antara 5 tahun hingga 65 tahun. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (26/4) malam waktu setempat.

    Pelaku dalam insiden itu diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 30 tahun bernama Kai-Ji Adam Lo, yang merupakan penduduk Vancouver. Motif dalam aksi Adam Lo menabrak kerumunan orang itu belum diketahui secara jelas.

    Kepolisian Vancouver dalam pernyataan via X telah mengumumkan bahwa Adam Lo dijerat delapan dakwaan pembunuhan tingkat kedua oleh jaksa di British Columbia, yang menyelidiki insiden tersebut.

    “Dakwaan lebih lanjut sedang diantisipasi,” sebut kepolisian setempat.

    Adam Lo telah dihadirkan dalam persidangan pada Minggu (27/4) waktu setempat, beberapa jam setelah polisi menangkapnya di lokasi kejadian pada Sabtu (26/4) malam.

    Otoritas setempat menggambarkan Adam Lo memiliki “riwayat signifikan” dalam interaksinya dengan otoritas Kanada yang melibatkan kesehatan mental. Namun disebutkan juga oleh otoritas setempat bahwa tidak ada bukti terorisme dalam insiden ini.

    Lihat Video ‘Wali Kota Pastikan Mobil Tabrak Kerumunan di Vancouver Bukan Terorisme’:

    Kepolisian mengatakan dua lusin orang mengalami luka-luka dalam insiden ini, dengan beberapa korban luka masih dalam kondisi kritis. Diperingatkan juga bahwa jumlah korban tewas bisa saja bertambah dalam beberapa hari ke depan.

    Namun Rai menegaskan kepada publik bahwa pihak kepolisian meyakini tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap masyarakat, terutama komunitas warga keturunan Filipina di Kanada menyusul insiden ini.

    Insiden ini terjadi di area Sunset, Vancouver, sebuah kawasan yang dikenal dengan populasi besar warga Asia, yang menjadi lokasi berlangsungnya Pesta Blok Hari Lapu-lapu, yang merayakan pahlawan nasional Filipina.

    Salah satu saksi mata mengatakan kepada media lokal CTV News bahwa dirinya melihat sebuah kendaraan warga hitam melaju secara tak menentu di area festival, yang digelar tanpa kehadiran personel kepolisian dan tanpa adanya barikade untuk kendaraan.

    Kendaraan itu berhenti di salah satu titik dengan kondisi spatbor depan remuk dan kap mesin terangkat hingga ke arah kaca depan kendaraan. Pengemudi kendaraan itu sempat berusaha melarikan diri sebelum berhasil diamankan oleh sejumlah pengunjung festival, dan akhirnya polisi datang untuk menangkapnya.

    Lihat Video ‘Wali Kota Pastikan Mobil Tabrak Kerumunan di Vancouver Bukan Terorisme’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Perempuan China Sudah 100 Kali Operasi Plastik

    Kisah Perempuan China Sudah 100 Kali Operasi Plastik

    Jakarta

    Abby Wu baru berusia 14 tahun saat pertama kali menjalani bedah kosmetik.

    Setelah menerima terapi hormon untuk mengatasi sebuah penyakit, berat badan Abby naik dari 42kg menjadi 62kg dalam waktu dua bulan.

    Perubahan ini membuat guru teaternya menaruh perhatian.

    “Guru saya berkata, ‘Kamu pernah jadi bintang kami, tapi sekarang kamu terlalu gemuk. Pilihannya menyerah atau cepat-cepat turunkan berat badan’,” kenang Abby yang saat itu sedang bersiap untuk ujian teater.

    Ibu Abby turun tangan. Dia membawa Abby menjalani operasi sedot lemak untuk menyingkirkan lemak dari perut dan kakinya.

    Abby ingat kata-kata ibunya saat dia menunggu di klinik dalam balutan baju pasien dan gugup menghadapi operasi.

    “Yang berani dan jalani saja. Kamu akan cantik begitu keluar.”

    “Aku bisa melihat bagaimana lemak itu diambil dari tubuhku dan berapa banyak darah yang mengalir,” katanya.

    Abby, kini berusia 35 tahun, sudah menjalani lebih dari 100 operasi yang jika diakumulasikan seharga Rp8,4 miliar.

    Dia memiliki klinik kecantikan di pusat Kota Beijing dan menjadi salah satu wajah paling dikenal dalam industri operasi plastik China yang sedang booming.

    Tapi aneka bedah ini juga punya risiko pada fisiknya.

    Duduk menghadap cermin di apartemen mewahnya di Beijing, dia perlahan mengoleskan produk penyamar pada memar bekas suntikan penirus wajah. Prosedur ini harus dia jalani setiap bulan agar wajahnya tampak “kencang dan tidak tembam” setelah tiga kali melakoni bedah pemotongan tulang rahang.

    Namun, dia berkeras dirinya tidak menyesal dengan operasi-operasi tersebut dan percaya ibunya telah membuat keputusan tepat bertahun-tahun yang lalu.

    “Operasinya berhasil. Aku lebih percaya diri dan bahagia setiap hari. Ibu saya mengambil keputusan yang tepat.”

    Abby WuAbby mendokumentasikan bedah kecantikannya di media sosial guna memperlihatkan apa yang dia alami saat memutuskan untuk menjalani operasi.

    Operasi plastik pernah dianggap tabu di China. Tapi popularitasnya meledak dalam 20 tahun terakhir berkat peningkatan pendapatan dan perubahan nilai sosial. Media sosial turut mempengaruhi tren tersebut.

    Setiap tahun, 20 juta orang China membayar demi menjalani bedah kecantikan.

    Mayoritas dari orang-orang yang menjalani prosedur ini adalah perempuan muda. Sebanyak 80% pasien operasi plastik adalah perempuan dan rata-rata berusia 25 tahun.

    Penampilan adalah perkara penting dalam budaya China, terutama untuk perempuan. Namun, standar kecantikan di negara tersebut juga ikut berubah.

    Bertahun-tahun, selera yang dianggap paling ideal adalah paduan antara Barat, fantasi anime, dan inspirasi dari K-Pop, yakni kelopak mata ganda, garis rahang yang tegas, hidung mancung, dan wajah simetris.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Belakangan ini muncul tren baru yang lebih janggal, yaitu operasi untuk mendapatkan wajah ideal yang tidak realistik, terlalu feminin, dan terlihat kekanak-kanakan.

    Botox kini disuntikkan di belakang telinga, agar kelihatan condong ke depan untuk menciptakan ilusi wajah yang lebih kecil dan halus.

    Terinspirasi dari tokoh-tokoh anime, bedah kelopak mata bagian bawah dilakukan untuk memperlebar mata demi mendapatkan wajah polos kekanak-kanakan.

    Bibir atas dipangkas agar jarak antara bibir dan hidung menjadi lebar sehingga terlihat awet muda.

    Kebanyakan citra kecantikan ini dibuat untuk kepentingan layar semata. Berkat penggunaan filter dan lampu, hasilnya kelihatan sempurna. Namun, dalam kehidupan nyata, efeknya kerap kali terlihat anehwajah yang tidak terlihat seperti manusia tapi juga tidak seperti anak-anak.

    Standar kecantikan yang toksik menular di media sosial di China. Tren ini mendistorsi apa yang dianggap sebagai tampilan yang normal. (TikTok)

    Aplikasi kecantikan seperti SoYoung (New Oxygen) dan GengMei (More Beautiful) menawarkan analisis berbasis algoritma yang mampu mendeteksi “ketidaksempurnaan wajah”. Popularitas kedua aplikasi ini sedang melonjak di China.

    Setelah memindai dan menganalisis wajah para penggunanya, aplikasi tersebut akan menyediakan rekomendasi pembedahan dari klinik-klinik terdekat dan mengambil komisi dari tiap operasi.

    Berbagai tren kecantikan yang dibagi dan dipromosikan oleh para pesohor dan influencer di media sosial ini segera mengubah standar apa yang diinginkan dan apa yang dianggap normal.

    Iklan aplikasi bedah kecantikan SoYoung menyebut, “perempuan hanya akan sempurna ketika dia cantik”. (SoYoung)

    Sebagai salah seorang influencer bedah kecantikan paling awal di China, Abby telah mendokumentasikan bedah plastik yang dijalaninya di berbagai platform media sosial. Dia bergabung dengan SoYoung segera setelah aplikasi itu diluncurkan.

    Ketika dia menggunakan fitur “magic mirror” yang disediakan SoYoung meski telah menjalani operasi lebih dari 100 kali aplikasi ini tetap menunjukkan “ketidaksempurnaan” dan menyarankan sederet operasi.

    “Katanya aku punya kantung mata. Pembesaran dagu? Aku sudah melakukannya.”

    Abby begitu keheranan.

    “Perampingan hidung? Apa aku harus melakukan operasi hidung lagi?

    Tidak seperti situs e-commerce pada umumnya, aplikasi kecantikan seperti So Young menawarkan fungsi media sosial. Para pengguna membagi catatan harian sebelum dan setelah dan kerap kali meminta saran kepada pengguna super seperti Abby.

    ‘Seperti ada semen di bawah kulit saya’

    Untuk memenuhi permintaan calon klien, klinik-klinik kecantikan menjamur di seluruh China.

    Namun, jumlah tenaga medis yang punya kualifikasi terbatas sehingga banyak klinik beroperasi tanpa izin.

    Berdasarkan laporan firma riset pemasaran iResearch, hingga 2019 terdapat 80.000 lokasi di China yang menyediakan jasa bedah plastik tanpa izin dan 100.000 praktisi kecantikan yang bekerja tanpa kualifikasi yang tepat.

    Akibatnya, diperkirakan ratusan insiden terjadi setiap harinya di bilik-bilik klinik kecantikan di China.

    Dr Yang Lu, seorang dokter bedah plastik dan pemilik klinik yang berlisensi di Shanghai mengatakan, beberapa tahun belakangan pasien datang untuk memperbaiki hasil buruk setelah operasi.

    “Saya sudah melihat banyak pasien yang operasi pertamanya gagal karena datang ke tempat-tempat yang tidak berizin,” kata Dr Yang.

    “Beberapa pasien bahkan dioperasi di rumah,” tambahnya.

    BBCYue Yue (kanan), berkonsultasi dengan Dr Yang. Yue mengatakan operasinya yang gagal telah menghancurkan kariernya.

    Yue Yue, 28, termasuk salah satu pasien yang hasil operasinya tidak memenuhi ekspektasi.

    Pada 2020, dia menerima suntikan kolagen “baby face” dari sebuah klinik tanpa izin operasi yang dibuka teman dekatnya. Alih-alih membuat wajahnya menggemaskan, suntikan itu membuat wajahnya mengeras.

    “Di bagian bawah kulit saya terasa ada semennya,” katanya.

    Untuk mengatasi kerusakan, Yue Yue beralih pada klinik yang dia temukan di media sosial. Namun, perbaikan itu malah membuat kondisinya lebih buruk.

    Salah satu klinik berusaha untuk menyedot filler kosmetik dengan menggunakan suntikan. Alih-alih menyingkirkan lapisan yang telah mengeras, tindakan ini malah menyedot sel jaringannya sendiri sehingga kulitnya menyusut.

    Klinik lainnya mencoba mengangkat kulit dekat telinganya untuk menyingkirkan lapisan filler di bawahnya yang mengakibatkan dua bekas luka memanjang dan wajahnya terlihat terlalu kencang tidak alami.

    “Seluruh hidup saya runtuh. Saya kehilangan aura dan ini berpengaruh pada pekerjaan saya [di bagian sumber daya manusia di perusahaan asing di Shanghai],” ujarnya.

    Dia menemukan Dr Yang melalui aplikasi SoYoung tahun lalu dan sejak itu telah menjalani tiga pembedahan perbaikan, termasuk untuk kelopak matanya yang telah rusak akibat operasi sebelumnya di klinik lain.

    Meski hasil perbaikan telah terlihat, beberapa kerusakan akibat prosedur yang salah mungkin bersifat permanen.

    “Saya tidak ingin menjadi cantik lagi,” katanya.

    “Jika saya bisa kembali pada penampilan sebelum operasi, saya akan cukup bahagia,” cetusnya.

    ‘Karier saya hancur’

    Setiap tahun, 10.000 orang seperti Yue Yue menjadi korban klinik kecantikan bodong di China.

    Bahkan, beberapa klinik yang punya izin dan dokter bedah pun tidak mengikuti aturan yang ketat.

    Pada 2022, cerita aktris Gao Lui yang menjalani operasi hidung menjadi viral. Operasi tersebut membuat ujung hidungnya menghitam dan mati.

    “Wajah saya cacat dan saya sangat sedih. Karier akting saya hancur,” ujarnya.

    Dia menjalani operasi hidung di sebuah klinik berlisensi di Guangzhou bernama She’s Times oleh Dr He Ming, yang dia sebut sebagai “dokter bedah kepala” dan ahli bedah hidung.

    Nyatanya, Dr He tidak punya kualifikasi penuh untuk mengoperasi tanpa supervisi dan belum memiliki izin praktik sebagai dokter bedah plastik dari Dinas Kesehatan Provinsi Guangdong.

    Pemerintah telah mendenda klinik itu, yang telah ditutup setelah skandal meledak. Dr He dilarang praktik selama enam bulan.

    Meski begitu, hanya berselang beberapa pekan sebelum She’s Time dibubarkan, sebuah klinik baru bernama Qingya telah mengajukan izin di alamat yang sama.

    Gao LiuCerita operasi hidung aktris Gao Liu viral pada 2020. Ujung hidungnya menghitam dan mati.

    BBC Eye menemukan kaitan yang erat antara She’s Times dan Qingya, misalkan akun Weibo dan deretan staf yang sama, termasuk Dr He.

    BBC juga telah menemukan bahwa Dr He baru mendapatkan izin praktik sebagai dokter bedah plastik pada April 2024, meskipun secara teknis dia dilarang mengajukan permohonan status selama lima tahun sejak diberi sanksi pada 2021.

    Qingya mengeklaim telah membuka 30 cabang.

    Dr He, Qingya, dan Dinas Kesehatan Provinsi Guangdong tidak merespons permintaan BBC untuk berkomentar.

    Kedutaan Besar China di UK mengatakan: “Pemerintah China secara konsisten mewajibkan semua badan usaha untuk mematuhi undang-undang, peraturan, dan ketentuan kebijakan yang relevan secara ketat.”

    Setelah empat tahun dan dua kali operasi lanjutan, hidung Gao Liu tetap tidak utuh.

    “Saya menyesal. Kenapa saya melakukannya,” ujarnya.

    Selama beberapa tahun terakhir, Komisi Kesehatan Pusat China telah berupaya menindak praktisi kesehatan yang kurang memenuhi syarat dalam beroperasi di luar keahlian merekatermasuk memerintahkan badan kesehatan lokal untuk memperketat regulasi dan pedoma. Namun, masalah tetap terjadi.

    Dari tawaran pekerjaan hingga utang dan operasi semua terjadi dalam 24 jam

    Dalam dunia kerja di China, berpenampilan menarik merupakan elemen penting untuk mencapai kesuksesan.

    Pencarian di platform perekrutan kerja mengungkapkan banyak contoh pemberi kerja yang mencantumkan persyaratan fisik untuk beberapa posisi, walaupun itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebenarnya.

    Salah satu lowongan menjadi resepsionis memerlukan kandidat yang “setidaknya punya tinggi 160cm dan enak dilihat”, sementara lowongan sebagai petugas administrasi menuntut “penampilan menarik dan kelihatan elegan.”

    Berbagai tuntutan itu dimanfaatkan oleh sejumlah klinik penipu dengan menawarkan pekerjaan kepada perempuan muda. Mereka dijanjikan mendapatkan pekerjaan di klinik jika bersedia membayar operasi mahal yang dilakukan klinik tersebut.

    Da Lan, bukan nama sebenarnya, melamar pekerjaan sebagai “konsultan kecantikan” di sebuah klinik di Chengdu, China barat Daya. Pekerjaan itu diiklankan sebuah situs web rekrutmen pada Maret 2024.

    Setelah wawancara, dia ditawari posisi tersebut di malam yang sama.

    Dia mengaku bahwa ketika memulai pekerjaan keesokan paginya, dia dibawa ke sebuah ruangan kecil oleh manajernya. Manajer tersebut memeriksanya dari atas hingga ke bawah dan memberinya ultimatumsegera operasi kecantikan atau kehilangan pekerjaan.

    Da Lan mengaku diberi waktu kurang dari satu jam untuk memutuskan.

    Dengan terpaksa, dia setuju menjalani operasi kelopak mata seharga lebih dari 13.000 yuan atau hampir Rp30 juta dengan bunga tahunan lebih dari 30%. Harga yang dia bayar melebihi tiga bulan gajinya.

    Dia mengatakan ponselnya diambil salah satu staf dan digunakan untuk mengajukan “pinjaman kecantikan”, lengkap dengan pemalsuan rincian pendapatannya. Dalam satu menit, pinjaman itu disetujui.

    Menjelang siang, dia menjalani tes medis. Satu jam kemudian, dia berada di meja operasi.

    Dari tawaran pekerjaan hingga utang dan operasi – semuanya dilakukan dalam waktu 24 jam.

    Operasi itu tidak membuatnya meraih karier nan cemerlang. Da Lan mengatakan manajernya kerap meremehkannya, meneriakkan namanya di depan umum, dan mengumpat padanya.

    Dia berhenti setelah hanya beberapa minggu. Saat mengingat semua kejadian yang dia alami, dia menduga pekerjaan itu tidak pernah nyata.

    “Mereka ingin saya pergi sejak awal,” katanya.

    Meski telah bekerja di sana selama lebih dari 10 hari, dia hanya dibayar 303 yuan (hampir Rp700.000). Dengan bantuan dari teman-temannya, Da Lan melunasi utang operasinya setelah enam bulan.

    BBC Eye berbicara dengan puluhan korban, dan bertemu dengan tiga orang termasuk Da Lan di Chengdu, sebuah kota yang telah ditetapkan untuk menjadi “ibu kota bedah kosmetik” China. Beberapa korban telah terjebak dalam utang yang jauh lebih besar selama bertahun-tahun.

    Klinik yang dia klaim telah menipunya, menurut Da Lan, telah dilaporkan oleh korban lainnya dan diekspos oleh media lokal. Tapi klinik itu tetap buka dan masih merekrut calon-calon pegawai untuk posisi pekerjaan yang sama.

    Penipuan ini tidak terbatas pada lowongan pekerjaan klinik saja, tapi juga merambah ke industri lain.

    Beberapa perusahaan live-streaming juga memberi iming-iming kepada perempuan-perempuan muda untuk mengambil pinjaman untuk operasi, dengan imbalan peluang untuk menjadi influencer tenar.

    Tetapi di belakang layar, perusahaan-perusahaan ini sering memiliki perjanjian tidak resmi dengan klinik, yaitu mengambil keuntungan dari tiap pelamar yang mereka kirim ke meja operasi.

    BBCDi sebuah kafe di Beijing, Abby dan teman-temannya mendiskusikan implan dagu, pemendekan bibir atas, dan operasi hidung.

    Di sebuah kafe di Beijingtempat yang sempurna untuk selfieAbby bertemu teman-temannya untuk minum kopi.

    Trio ini menyesuaikan pose dan mengedit wajah mereka dengan sangat detail. Dari memanjangkan bulu mata hingga membentuk kembali tulang pipi mereka.

    Ketika ditanya apa yang paling disukai dari fitur wajah mereka, mereka ragu-ragu, kesulitan untuk menyebutkan satu bagian wajah yang tidak akan mereka pertimbangkan untuk diubah.

    Percakapan beralih ke implan dagu, pemendekan bibir atas, dan operasi hidung.

    Abby mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk menjalani operasi hidung lagi. Terakhir kali dia menjalani operasi serupa adalah enam tahun lalu. Namun, kini ahli bedah merasa kesulitan untuk mengoperasinya.

    “Kulit saya tidak mudah diregangkan setelah begitu banyak operasi. Para dokter tidak memiliki keleluasaan. Kami tidak bisa memberi kain yang cukup untuk membuat rompi dan berharap mendapatkan gaun pengantin.”

    Metafora itu terus terngiang-ngiang, di antara para korban yang ditimbulkan oleh semua operasi kecantikan.

    Terlepas dari semuanya, Abby tidak punya rencana untuk berhenti.

    “Saya tidak berpikir untuk menghentikan perjalanan saya untuk menjadi lebih cantik.”

    Lihat juga Video ‘Meninggalnya Ratu Oplas Jocelyn Wildenstein’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Langsung Tinggalkan Roma Usai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Trump Langsung Tinggalkan Roma Usai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

    Roma

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung terbang meninggalkan Roma, Italia, setelah menghadiri misa pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Trump dan istrinya, Melania, seperti dilansir CNN, Sabtu (26/4/2025), telah terbang meninggalkan Roma dengan pesawat kepresidenan AS, Air Force One, pada Sabtu (26/4) siang waktu setempat.

    Keduanya disebut berangkat dengan sangat cepat setelah misa pemakaman selesai digelar di Alun-alun Santo Petrus.

    Selama berada di Vatikan, Trump sempat melakukan pertemuan singkat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertemuan itu dilakukan di dalam salah satu area Basilika Santo Petrus, sesaat sebelum misa pemakaman digelar pada Sabtu (26/4) pagi waktu setempat.

    Sejumlah foto yang dipublikasikan oleh kantor kepresidenan Ukraina menunjukkan momen Trump dan Zelensky duduk berhadapan di dalam salah satu area Basilika Santo Petrus yang ada di Vatikan.

    Foto-foto itu menunjukkan Trump dan Zelensky berbicara empat mata di tengah sebuah area kosong di dalam basilika yang merupakan salah satu situs terpenting Gereja Katolik tersebut.

    Beberapa foto lainnya kedua pemimpin itu ditemani oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang juga ada di Vatikan untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Juru bicara kantor kepresidenan Ukraina, Sergiy Nykyforov, seperti dilansir AFP, mengatakan bahwa pertemuan kedua pemimpin itu dilakukan sebelum misa pemakaman dimulai, dan berlangsung hanya sebentar.

    Gedung Putih telah mengonfirmasi pertemuan antara Trump dan Zelensky di Vatikan, dengan direktur komunikasi Gedung Putih Steven Cheung menyebutnya sebagai “diskusi yang sangat produktif”. Cheung menambahkan bahwa rincian lebih lanjut soal pertemuan itu akan disampaikan menyusul.

    Pertemuan di Vatikan ini menjadi yang pertama setelah Trump dan Zelensky terlibat cekcok dalam pertemuan terakhir mereka di Ruang Oval Gedung Putih pada Februari lalu. Pada saat itu, Trump menegur Zelensky karena tidak pernah menunjukkan rasa terima kasih yang cukup atas dukungan AS dalam perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini