Category: Detik.com Internasional

  • Pertama Kalinya Korut Akui Bantu Rusia Lawan Ukraina

    Pertama Kalinya Korut Akui Bantu Rusia Lawan Ukraina

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya Korea Utara (Korut) mengakui mengirim bantuan pasukan ke Rusia. Korut mendukung Rusia menang melawan perang dengan Ukraina.

    Dirangkum detikcom dilansir kantor berita KCNA Senin (28/4/2025) Korut melaporkan, pasukan tentaranya akan membantu Moskow merebut kembali wilayah di perbatasan Kursk yang sebelumnya berada di bawah kendali Kyiv. KCNA menyatakan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang memerintahkan pengiriman pasukan tersebut sebagai bagian dari perjanjian pertahanan bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu.

    “Atas perintah kepala negara, sub-unit angkatan bersenjata Republik Korut menganggap wilayah Rusia sebagai wilayah mereka sendiri dan membuktikan aliansi kokoh antara kedua negara,” demikian pernyataan Komisi Militer Korut yang dikutip oleh KCNA.

    KCNA juga melaporkan, kemenangan dalam pertempuran di Kursk ini akan menunjukkan “tingkat strategis tertinggi dari persahabatan militan yang kuat” antara Korea Utara dan Rusia.

    Aliansi kokoh Korut dan Rusia

    Kim Jong Un memuji pasukan tentaranya sebagai “pahlawan dan perwakilan kehormatan tanah air” yang bertempur demi keadilan.

    Korea Utara juga menyatakan bahwa memiliki aliansi dengan negara kuat seperti Federasi Rusia adalah suatu kehormatan.

    Diperkirakan, Korea Utara telah mengirim hampir 14.000 pasukan, termasuk sekitar 3.000 tentara tambahan untuk menggantikan yang gugur, demi bertempur bersama pasukan Rusia. Meski kekurangan kendaraan lapis baja dan pengalaman dalam perang drone, pasukan tambahan ini mampu beradaptasi dengan cepat.

    Pada hari Sabtu (26/4), Rusia mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara akan bertempur bersama pasukan Rusia di Kursk. Sebelum pengakuan ini, baik Rusia maupun Korea Utara belum pernah secara terbuka mengonfirmasi atau membantah keberadaan pasukan Korea Utara di medan perang.

    Zelensky Tegaskan Ukraina Belum Terusir dari Kursk

    Foto: Volodymyr Zelensky (REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Photo Purchase Licensing Rights).

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, pasukan Ukraina masih bertempur di wilayah Kursk dan Belgorod.

    “Militer kami masih menjalankan tugas di wilayah Kursk dan Belgorod. Kita mempertahankan posisi kita di wilayah Rusia itu,” katanya dalam pidato, Minggu (27/04) malam waktu setempat.

    Dalam pernyataan sebelumnya di hari yang sama, Zelenskyy juga mengakui bahwa situasi di banyak wilayah, termasuk Kursk, masih sangat sulit.

    Sementara pada hari Sabtu (26/04), Moskow menyatakan bahwa pasukan Kyiv telah berhasil diusir dari Desa Gornal, wilayah terakhir di perbatasan Kursk yang sebelumnya di bawah kendali Ukraina.

    Namun, beberapa jam kemudian, militer Ukraina menolak klaim Rusia tersebut sebagai “trik propaganda.”

    Trump Sebut Zelensky Siap Serahkan Krimea

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ia yakin Zelenskyy siap menyerahkan Krimea dalam perundingan damai dengan Rusia.

    “Oh, saya pikir begitu,” kata Trump saat menjawab pertanyaan apakah ia yakin Zelenskyy siap “menyerahkan” wilayah yang diduduki Rusia sejak tahun 2014 itu.

    Pernyataan ini bertentangan dengan sikap resmi Zelenskyy mengenai status Krimea.

    Trump juga menyatakan, ia ingin Presiden Putin “berhenti menembak” dan menandatangani kesepakatan damai dengan Ukraina.

    “Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan,” kata Trump. “Kita sudah berada dalam batasan sebuah kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya,” tambahnya.

    Krimea merupakan wilayah semenanjung strategis di sepanjang Laut Hitam di bagian selatan Ukraina. Wilayah ini direbut oleh Rusia bertahun-tahun sebelum invasi skala penuh yang dimulai pada 2022 lalu.

    ‘Lihat juga Video: Kim Jong Un Siapkan 1.500 Pasukan Korut Bantu Rusia Perang di Ukraina’

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina 3 Hari Peringati Kemenangan PD II

    Putin Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina 3 Hari Peringati Kemenangan PD II

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan gencatan senjata selama tiga hari. Gencatan senjata dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan Perang Dunia II di Moskow.

    Dikutip AFP, Senin (28/4/2025), gencatan senjata dilakukan selama tiga hari mulai 8 hingga 10 Mei 2025. Moskow menyampaikan pihaknya memperkirakan Ukraina akan mengeluarkan perintah serupa.

    “Pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata selama peringatan 80 Hari Kemenangan mulai tengah malam pada 7-8 Mei hingga tengah malam 10-11 Mei. Semua operasi tempur akan ditangguhkan selama periode ini,” ujar Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia.

    “Rusia yakin bahwa pihak Ukraina harus mencontoh ini. Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efektif,” imbuhnya.

    Sebagai diketahui, pada bulan lalu Putin menolak usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat selama 30 hari yang telah diterima pihak Ukraina.

    Kiev dan para pendukungnya di Eropa menuding Putin mengumumkan gencatan senjata Paskah selama 30 jam sebagai latihan dan tidak menginginkan perdamaian.

    Rusia sebelumnya mengaku siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina. Namun pengakuan atas klaim lima wilayah Ukraina termasuk Krimea dinilai penting untuk penyelesaian konflik.

    (idn/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Betapa Beraninya Mendikte AS dalam Negosiasi Nuklir

    Betapa Beraninya Mendikte AS dalam Negosiasi Nuklir

    Jakarta

    Pemerintah Iran menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mencoba mendikte kebijakan AS dalam negosiasi. Hal ini disampaikan setelah Netanyahu menyerukan penghentian total program nuklir Iran.

    “Yang mengejutkan… adalah betapa beraninya Netanyahu sekarang mendikte apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan Presiden Trump dalam diplomasinya dengan Iran,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah posting di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Senin (28/4/2025).

    “Fantasi Israel bahwa mereka dapat mendikte apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan Iran sangat jauh dari kenyataan sehingga hampir tidak layak untuk ditanggapi,” kata Araghchi.

    Ia menekankan bahwa Iran mampu menggagalkan “setiap upaya oleh aktor eksternal yang jahat untuk menyabotase kebijakan luar negerinya atau mendikte arahnya.”

    “Kita hanya bisa berharap rekan-rekan kita di AS juga sama teguhnya,” imbuhnya.

    Sebelumnya pada hari Minggu (27/4), Netanyahu mengatakan kesepakatan Iran-AS yang sebenarnya akan menjadi kesepakatan “yang menghilangkan kapasitas Iran untuk memperkaya uranium untuk senjata nuklir” dan “mencegah rudal balistik”.

    Pernyataan itu muncul sehari setelah delegasi Iran dan AS bertemu di Oman untuk putaran ketiga pembicaraan tingkat tinggi tentang program nuklir Teheran. Kedua belah pihak melaporkan adanya kemajuan dalam pembicaraan tersebut.

    Presiden AS Donald Trump mengirim surat pada bulan Maret lalu kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mendesak pembicaraan, dan memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Iran menolak. Sejak kembali menjabat pada bulan Januari lalu, Trump menghidupkan kembali kampanye sanksi “tekanan maksimum”, yang mencerminkan pendekatannya selama masa jabatan pertamanya ketika ia menarik diri dari kesepakatan nuklir penting tahun 2015 dengan Iran.

    Pembicaraan dimulai pada tanggal 12 April, dengan Teheran bersikeras bahwa pembicaraan tersebut harus difokuskan hanya pada isu nuklir dan pencabutan sanksi. Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa kemampuan militer negara tersebut tidak termasuk dalam pembahasan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas

    Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas

    Selamat memulai pekan ini. Anda sedang menyimak Dunia Hari Ini, artikel yang berisi rangkuman informasi utama yang terjadi selama 24 jam terakhir di berbagai negara.

    Edisi Senin, 28 April 2025, kita awali dengan berita dari Kanada di belahan Amerika Utara.

    Mobil tabrak festival di Kanada, 11 orang tewas

    Setidaknya 11 orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka ketika sebuah mobil menabrak sebuah festival di Vancouver, Kanada.

    Insiden itu terjadi akhir pekan waktu setempat, menurut Kepolisian Vancouver, saat warga merayakan “Hari Lapu Lapu”, sebuah perayaan komunitas Filipina di kota itu.

    Media lokal melaporkan ribuan orang menghadiri festival itu ketika sebuah SUV melaju kencang ke arah kerumunan.

    “Seorang pria Vancouver berusia 30 tahun ditangkap di tempat kejadian oleh Polisi Vancouver setelah orang-orang yang lewat dan saksi mata turun tangan untuk menangkapnya,” kata departemen kepolisian pada hari Minggu, waktu setempat.

    “Kejaksaan BC kini telah mendakwa Kai-Ji Adam Lo, 30, dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua.”

    Di media sosial, polisi mengatakan mereka “yakin” insiden itu bukan tindakan terorisme.

    Rusia klaim menahan agen Ukraina karena pengeboman mobil

    Badan keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan seorang tersangka atas pembunuhan seorang perwira militer senior Rusia dengan bom mobil.

    Kremlin menyalahkan Ukraina atas ledakan hari Jumat (25/04), yang menewaskan Yaroslav Moskalik, wakil kepala angkatan bersenjata Rusia.

    Tidak ada komentar resmi dari Kyiv tentang kematian pria berusia 59 tahun itu.

    FSB menyebut tersangka adalah Ignat Kuzin, dengan mengatakan bahwa ia adalah “agen dari badan intelijen Ukraina.”

    Ribuan orang mendatangi makam Paus Fransiskus menjelang konklaf

    Pengunjung mulai mengantre jauh sebelum Basilika dibuka pada pukul 7 pagi dan gereja dengan cepat penuh setelah pintu dibuka.

    Pihak berwenang mengingatkan orang-orang untuk segera pergi setelah melihat makam Fransiskus, karena ada ribuan orang lainnya yang menunggu di luar untuk masuk.

    Tidak ada Paus yang dimakamkan di luar Vatikan selama lebih dari satu abad, tetapi Fransiskus memilih untuk dimakamkan di Santa Maria Maggiore, yang terletak di lingkungan yang paling multikultural di ibu kota Italia tersebut.

    Peti jenazahnya dibawa ke sana pada hari Sabtu (26/04) setelah Misa pemakamannya di Lapangan Santo Petrus, di mana sekitar 150.000 orang berbaris di sepanjang jalan untuk mengucapkan selamat tinggal.

    Peti jenazah Fransiskus kemudian ditempatkan di sebuah makam marmer sederhana di lorong samping basilika.

    Liverpool pastikan jadi juara Liga Inggris

    Gelar Liverpool ini dipastikan setelah menang telak 5-1 atas Tottenham asuhan Ange Postecoglou di Anfield.

    Setelah tertinggal lebih dulu melalui gol awal Dominic Solanke, Liverpool bangkit dengan gol-gol dari Luis Diaz, Alexis Mac Allister, dan Cody Gapko sebelum turun minum.

    Juara Liga Inggris ini diamankan setelah Mohamed Salah menambah satu gol, yang ditutup oleh gol bunuh diri Destiny Udogie.

    Ini merupakan gelar juara Liga Inggris ke-20 Liverpool, menyamai pencapaian rival beratnya Manchester United.

    “Menjuarai Liga Primer di sini bersama para penggemar adalah hal yang istimewa, ini perasaan yang luar biasa,” kata bintang Liverpool Mohamed Salah setelah pertandingan.

  • 30.000 Orang Berbondong-bondong ke Makam Paus Fransiskus di Roma

    30.000 Orang Berbondong-bondong ke Makam Paus Fransiskus di Roma

    Roma

    Lebih dari 30.000 orang berbondong-bondong mendatangi Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, ibu kota Italia, demi mengunjungi langsung makam Paus Fransiskus. Sang Bapa Suci dimakamkan di basilika yang ada di luar Vatikan itu pada Sabtu (26/4) waktu setempat.

    Tidak ada Paus yang dimakamkan di luar Vatikan selama lebih dari satu abad terakhir. Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di basilika yang terletak di lingkungan paling multikultural di ibu kota Italia tersebut, karena nilai signifikan yang dimiliki basilika itu untuknya semasa hidup.

    Peti jenazah Paus Fransiskus dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore pada Sabtu (26/4) siang, setelah misa pemakaman digelar secara akbar di Alun-alun Santo Petrus di Vatikan, dengan sekitar 150.000 orang berbaris dan menanti di sepanjang jalanan kota Roma yang dilalui iring-iringan peti jenazahnya.

    Proses pemakaman Paus Fransiskus digelar secara terutup di dalam Basilika Santa Maria Maggiore, dengan akses pada makamnya mulai dibuka untuk publik pada Minggu (27/4) waktu setempat.

    Makam Paus Fransiskus, seperti dilansir Reuters, Senin (28/4/2025), berbentuk makam marmer sederhana yang terletak di bagian lorong samping basilika itu. Pada bagian atas makam marmer hanya tertulis namanya dalam bahasa Latin “Franciscus”, dengan replika salib polos yang biasa dikenakannya tergantung di atas ceruk.

    “Saya merasa ini persis seperti cara hidup Paus. Dia sederhana, dan begitu pulang tempatnya sekarang,” ucap salah satu pengunjung yang datang dari Polandia, Maria Brzezinska, setelah memberikan penghormatan.

    Para pengunjung mulai mengantre jauh sebelum basilika dibuka pada Minggu (27/4) pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat, dengan basilika itu dengan cepat dipenuhi pengunjung setelah pintunya dibuka.

    ‘Lihat juga Video: Makam Paus Fransiskus di Gereja Santa Maria Maggiore’

    Otoritas setempat mendesak orang-orang untuk segera pergi setelah mereka melihat makam Paus Fransiskus, dan senantiasa mengingatkan bahwa ribuan orang lainnya masih menunggu untuk masuk.

    Enam jam kemudian, menurut Vatikan, lebih dari 30.000 orang telah mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore.

    Para turis yang meninggalkan basilika itu pada jam makan siang mengatakan bahwa mereka telah mengantre selama lebih dari dua jam, dan hanya memiliki waktu beberapa menit di dalam.

    Pada sore hari, ratusan kardinal berkumpul di basilika tersebut untuk berdoa.

    Basilika Santa Maria Maggiore didirikan tahun 432 silam dan merupakan satu-satunya basilika di Roma yang mempertahankan bangunan Kristen awal, meskipun ada banyak penambahan beberapa waktu kemudian.

    Paus Fransiskus yang meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada 21 April, sangat dekat dengan basilika itu karena pengabdiannya kepada Bunda Maria. Paus Fransiskus sering berdoa di basilika itu sebelum dan sesudah setiap perjalanannya ke luar negeri.

    ‘Lihat juga Video: Makam Paus Fransiskus di Gereja Santa Maria Maggiore’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bekas Gigitan di Kerangka Gladiator Buktikan Pertarungan dengan Singa

    Bekas Gigitan di Kerangka Gladiator Buktikan Pertarungan dengan Singa

    Jakarta

    Bekas gigitan yang ditemukan pada kerangka seorang gladiator Romawi menjadi bukti arkeologi pertama pertarungan antara manusia dan singa, kata para ahli.

    Pada 2004, penggalian di Driffield Terrace, York, Inggris, mengungkap sisa-sisa jasad yang kini diyakini berasal dari satu-satunya pemakaman gladiator Romawi yang paling terawat di dunia.

    Hasil pemeriksaan forensik pada kerangka seorang pemuda memperlihatkan adanya lubang dan bekas gigitan di bagian tulang panggul yang kemungkinan besar disebabkan oleh serangan seekor singa.

    Profesor Tim Thompson, ahli forensik yang memimpin penelitian tersebut, menyatakan bahwa ini adalah “bukti fisik” pertama mengenai pertarungan antara gladiator melawan singa.

    “Selama bertahun-tahun, pemahaman kita mengenai pertarungan gladiator Romawi dan pertunjukan binatang sangat bergantung pada catatan sejarah dan representasi artistik,” ujarnya.

    Bukti fisik yang baru ditemukan secara langsung mengindikasikan bahwa pertarungan manusia melawan hewan memang terjadi pada zaman itu, dan hal tersebut merekonstruksi persepsi khalayak mengenai tradisi hiburan Romawi di kawasan ini.

    BBCLuka gigitan tersebut dikonfirmasi dengan membandingkannya dengan sampel gigitan singa di kebun binatang.

    Menurut Profesor Thompson dari Universitas Maynooth, Irlandia: “Kita bisa menyimpulkan bahwa gigitan itu terjadi menjelang kematian.”

    “Jadi ini bukan hewan yang mengais-ngais setelah orang tersebut matiini terkait dengan kematiannya.”

    Selain memindai luka, para ilmuwan membandingkan ukuran dan bentuk luka tersebut dengan sampel gigitan singa yang ada di Kebun Binatang London.

    Baca juga:

    “Bekas gigitan pada individu ini cocok dengan bekas gigitan singa,” kata Profesor Thompson kepada BBC News.

    Lokasi gigitan tersebut memberikan lebih banyak informasi kepada para peneliti mengenai penyebab kematian sang gladiator itu.

    Thompson menjelaskan bahwa panggul “bukanlah area yang biasanya diserang oleh singa, jadi kami menduga gladiator ini bertarung dalam semacam pertunjukan dan menjadi tidak berdaya, lalu singa menggigit dan menyeretnya di panggulnya.”

    Penggambaran fiksi pertarungan gladiator dengan harimau telah ditampilkan dalam film-film seperti Gladiator yang dibintangi Russell Crowe. (Getty Images)

    Tulang belulang seorang pria yang berusia sekitar 26-35 tahun ditemukan dalam satu liang lahat dengan dua jenazah lainnya dan di atasnya terdapat tulang-tulang kuda.

    Analisis sebelumnya terhadap tulang-tulang tersebut mengindikasikan bahwa ia adalah seorang Bestiarius, gladiator yang diturunkan ke arena untuk bertarung melawan binatang buas.

    Selama 30 tahun bergelut dengan analisis kerangka, Malin Holst, seorang Dosen Senior Osteoarkeologi dari Universitas York, mengaku “belum pernah menjumpai bekas gigitan serupa”.

    Baca juga:

    Selain itu, dia mengatakan jenazah pria itu mengungkap kisah “kehidupan yang pendek dan agak brutal”.

    Struktur tulangnya menunjukkan otot yang besar dan kuat. Terdapat pula bukti cedera di area bahu dan tulang belakang, yang berkaitan dengan aktivitas fisik yang berat dan pertempuran.

    Holst, yang juga merupakan direktur pelaksana York Osteoarchaeology, menyatakan lebih lanjut: “Ini adalah temuan yang luar biasa karena memungkinkan kita untuk mulai membentuk gambaran yang lebih akurat mengenai bagaimana kehidupan para gladiator pada masa itu.”

    Malin Holst mengatakan penemuan ini “sangat menggembirakan”. (BBC)

    Temuan ini, yang telah dipublikasikan dalam jurnal sains dan penelitian medis PLoS One, juga mengonfirmasi “keberadaan singa dan kemungkinan hewan eksotis lainnya di arena-arena kota-kota seperti York, dan bagaimana mereka juga harus mempertahankan diri dari ancaman kematian”, katanya.

    Para ahli berpendapat bahwa penemuan ini semakin memperkuat dugaan adanya amfiteater di York pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Suci, meskipun belum ditemukan.

    Amfiteater tersebut kemungkinan besar digunakan untuk menggelar pertarungan gladiator sebagai hiburan.

    Para ahli menyatakan bahwa keberadaan para pemimpin Romawi terkemuka di York mengimplikasikan kebutuhan akan gaya hidup mewah, sehingga tidak mengherankan jika ditemukan bukti adanya acara gladiator yang berfungsi sebagai demonstrasi kekayaan.

    CEO York Archaeology, David Jennings, bilang: “Misteri mengenai alasan kehadiran pria ini di arena yang kita yakini sebagai medan tempurnya untuk menghibur orang lain mungkin takkan pernah terpecahkan.”

    “Tapi penemuan bukti osteoarkeologi pertama untuk pertarungan gladiator sejenis ini, yang lokasinya jauh dari Koloseum Romadahulu kala merupakan ‘Stadion Wembley’ bagi pertarungan di dunia klasikbenar-benar luar biasa.”

    ‘Lihat juga Video Film yang Snub di Golden Globe Awards 2025: ‘Joker 2’-‘Gladiator II”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Permohonan Suaka Gereja Jerman Naik, Perlindungan Menipis

    Permohonan Suaka Gereja Jerman Naik, Perlindungan Menipis

    Jakarta

    Permintaan perlindungan ke gereja dari para pengungsi di Jerman semakin meningkat, terutama untuk menghindari deportasi, menurut laporan Gereja Protestan di Jerman (EKD) kepada kelompok media Funke dalam pernyataan yang dirilis, Minggu (27/04).

    “Jumlah permintaan telah melonjak signifikan di banyak tempat akibat tekanan deportasi yang meningkat, dengan jumlah permintaan yang kadang lebih dari empat kali lipat,” ujar seorang juru bicara EKD kepada kantor berita Jerman dpa, berdasarkan laporan dari gereja-gereja regional.

    Namun, ia mengatakan bahwa banyak laporan juga menunjukkan permintaan tersebut tidak dapat dikabulkan karena tingginya permintaan, sehingga banyak pengungsi tetap tidak terlindungi dari tindakan otoritas.

    Pemerintah baru di bawah kanselir terpilih Friedrich Merz dari partai konservatif CDU berencana untuk deportasi lebih banyak pencari suaka daripada sebelumnya. Hal ini dikarenakan angka deportasi yang sudah mulai meningkat kembali sejak pemerintahan sebelumnya, menyusul titik terendahnya pada tahun 2020.

    Mengapa pencari suaka mencari perlindungan di gereja Jerman?

    Dietlind Jochims, ketua Komite Ekumenis Jerman untuk Suaka Gereja, mencatat adanya “ketakutan dan ketidakpastian yang semakin besar di antara orang-orang dengan status tinggal yang tidak aman.”

    Karena rasa takut akan deportasi semakin meningkat, menyebabkan “lonjakan tajam pada jumlah permintaan perlindungan suaka gereja,” kata Jochims kepada surat kabar Funke.

    Menurut Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi Jerman (BAMF), sebanyak 617 pencari suaka mendapatkan perlindungan di gereja pada kuartal pertama 2025, sedikit lebih banyak dibandingkan 604 orang pada periode yang sama tahun lalu.

    Pengungsi yang berlindung di gereja biasanya mendapat perlindungan sementara dari deportasi, saat kasus suaka mereka dievaluasi ulang dan dicari opsi hukum lainnya.

    Sebagian besar kasus suaka gereja ini adalah kasus “Dublin”, di mana orang yang mencari perlindungan sudah mengajukan suaka di negara Uni Eropa lain dan seharusnya akan dideportasi ke sana.

    Kritik terhadap suaka gereja semakin keras

    Namun, seiring dengan meningkatnya seruan politik untuk memperketat deportasi, hal itu membuat kondisi suaka gereja juga menjadi lebih sulit.

    Komite Ekumenis Jerman untuk Suaka Gereja mencatat, para pengungsi yang berlindung di gereja kini semakin terancam pengusiran oleh polisi, dengan beberapa kasus yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

    Pejabat gereja juga menghadapi sanksi karena memberikan perlindungan suaka kepada para pengungsi tersebut. Namun, EKD tetap membela praktik ini.

    Sebuah brosur yang diterbitkan oleh EKD pada Rabu (23/04) pekan lalu mengutip komisaris pengungsi Protestan, Christian Stäblein, yang mengatakan bahwa suaka gereja diberikan hanya setelah pertimbangan matang dan sebagai pilihan terakhir untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang mencari perlindungan agar nasib mereka bisa diakui.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Khoirul Pertiwi

    Editor: Yuniman Farid

    ‘Lihat juga video: Penembakan Brutal di Gereja Jerman, 6 Orang Tewas’

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 20 Orang Ditangkap Buntut Rentetan Serangan di Penjara Prancis

    20 Orang Ditangkap Buntut Rentetan Serangan di Penjara Prancis

    Paris

    Kepolisian Prancis menggelar operasi penggerebekan di berbagai wilayah pada Senin (28/4) waktu setempat, setelah rentetan serangan terhadap beberapa penjara di negara tersebut yang membuat para staf takut dan mengguncang pemerintah. Sedikitnya 20 orang ditangkap dalam penggerebekan polisi itu.

    Menurut seorang sumber yang memahami penyelidikan kasus ini, seperti dilansir AFP, Senin (28/4/2025), operasi penggerebekan dan penangkapan itu terjadi pada dini hari di wilayah Paris, Marseille di selatan Prancis dan di Lyon, serta di Bordeaux.

    Disebutkan sumber tersebut bahwa operasi penggerebekan terus berlangsung.

    Presiden Emmanuel Macron telah berjanji bahwa para pelaku penyerangan akan “ditemukan, diadili dan dihukum” setelah berhari-hari terjadi insiden di sekitar penjara-penjara di wilayah Prancis, dengan salah satunya melibatkan senjata api otomatis.

    Menteri Kehakiman Prancis, Gerald Darmanin, mengucapkan terima kasih kepada para penegak hukum atas penangkapan para tersangka terkait penyerangan di penjara-penjara tersebut.

    “Terima kasih kepada para hakim dan para penegak hukum karena telah menangkap para tersangka pelaku serangan terhadap para petugas penjara dan terhadap penjara-penjara di negara kita pagi ini,” kata Darmanin dalam pernyataannya via media sosial X.

    Dalam pernyataan terpisah, Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleu, menyampaikan ucapan selamat kepada para penyidik kasus tersebut. Dia memuji “profesionalisme hebat” mereka yang disebutnya “memungkinkan tercapainya hasil dalam waktu yang sangat singkat”.

    ‘Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka’

    Sementara itu, sebuah kelompok yang menyebut diri mereka sebagai DDPF, yang mengklaim membela hak-hak tahanan di Prancis, tampak mengklaim telah menargetkan fasilitas penjara dan para petugas penjara selama dua pekan terakhir.

    DDPF memposting sejumlah video dan melontarkan ancaman via layanan pesan terenkripsi Telegram.

    Namun menurut sumber Kepolisian Prancis, meskipun modus operandi beberapa kejadian menunjukkan ciri-ciri kejahatan terorganisasi, beberapa tindakan lainnya lebih mengingatkan pada kelompok sayap kiri.

    ‘Lihat juga video: Batalion Azov Akan Balas Dendam terhadap Serangan di Penjara Olenivka’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran, Kebakaran Masih Berkobar

    Ngeri Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran, Kebakaran Masih Berkobar

    Jakarta

    Para petugas pemadam kebakaran di Iran terus berjuang untuk memadamkan kebakaran hebat pada hari Senin (28/4) di pelabuhan komersial terbesar di negara itu. Kebakaran masih terjadi dua hari setelah ledakan dahsyat yang menewaskan sedikitnya 40 orang.

    Ledakan dahsyat itu terjadi pada hari Sabtu lalu di Pelabuhan Shahid Rajaee di selatan Iran, dekat Selat Hormuz yang strategis, jalur perairan yang dilalui seperlima dari produksi minyak global.

    Para pejabat Iran mengatakan, ledakan itu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang lainnya, setelah memicu ledakan dan kebakaran yang lebih kecil di kontainer di dekatnya.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (28/4/2025), televisi pemerintah Iran menayangkan gambar para petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api, dan mengatakan kerusakan akan dinilai setelah api berhasil dikendalikan sepenuhnya.

    Asap tebal mengepul di atas tumpukan kontainer di lokasi kejadian, seperti yang ditunjukkan dalam gambar TV.

    Belum jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut. Namun, kantor bea cukai pelabuhan mengatakan ledakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan berbahaya.

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut untuk menentukan apakah ada “kelalaian atau kesengajaan”.

    Gambar rekaman CCTV di media sosial menunjukkan insiden tersebut dimulai secara bertahap, dengan api kecil dan asap oranye-coklat, sebelum bola api meletus.

    Presiden Masoud Pezeshkian pada hari Minggu (27/4) telah mengunjungi rumah sakit untuk menjenguk para korban luka di kota terdekat Bandar Abbas.

    Sejak ledakan tersebut, otoritas Iran telah memerintahkan semua sekolah dan kantor di daerah tersebut ditutup. Warga juga diimbau untuk tidak keluar rumah “sampai pemberitahuan lebih lanjut” dan menggunakan masker pelindung.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Bantu Rusia Lawan Ukraina, Putin Berterima Kasih ke Kim Jong Un

    Korut Bantu Rusia Lawan Ukraina, Putin Berterima Kasih ke Kim Jong Un

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un atas peran tentara Pyongyang dalam melawan dan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.

    Ucapan terima kasih Putin ini, seperti dilansir Reuters, Senin (28/4/2025), dipublikasikan Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia pada Senin (28/4) waktu setempat, setelah Korut untuk pertama kalinya mengonfirmasi pengerahan pasukannya ke Rusia dalam membantu perang melawan Ukraina.

    “Teman-teman Korea kami bertindak berdasarkan rasa solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati. Kami sangat menghargai ini dan dengan tulus berterima kasih secara pribadi kepada Ketua Urusan Negara Kamerad Kim Jong Un, seluruh pimpinan dan rakyat DPRK,” demikian pernyataan Kremlin, menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea.

    Otoritas Korut, untuk pertama kalinya, mengonfirmasi pada Senin (28/4) bahwa mereka telah mengirimkan pasukan untuk bertempur bagi Rusia dalam perang di Ukraina atas perintah Kim Jong Un. Pyongyang juga mengklaim pasukannya telah membantu Moskow merebut kembali kendali atas Kursk yang diduduki Kyiv.

    “Sub-unit angkatan bersenjata kami telah berpartisipasi dalam operasi untuk membebaskan wilayah Kursk sesuai dengan perintah kepala negara Republik Rakyat Demokratik Korea,” demikian pernyataan Komisi Militer Pusat Korut seperti dikutip kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA) dan dilansir AFP.

    Pernyataan resmi Korut ini membenarkan laporan intelijen Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sejak lama yang menyebut Korut mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke Rusia untuk membantu pertempuran di Kursk tahun lalu.

    Menurut Komisi Militer Pusat Korut, “operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi sangat berani Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan”.

    ‘Lihat juga Video: Kim Jong Un Siapkan 1.500 Pasukan Korut Bantu Rusia Perang di Ukraina’

    Beberapa hari sebelum Korut memberikan konfirmasi, Rusia terlebih dahulu mengonfirmasi partisipasi pasukan Pyongyang dalam pertempuran melawan Ukraina. Kepala Staf Rusia, Valery Gerasimov, pada Sabtu (26/4) memuji “kepahlawanan” tentara-tentara Korut, yang disebutnya “memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok angkatan bersenjata Ukraina”.

    Pasukan militer Ukraina melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Kursk, Rusia, pada Agustus 2024 lalu. Kyiv kemudian mengklaim pasukannya berhasil menguasai beberapa area di Kursk.

    Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan pada Minggu (27/4) bahwa pasukan Ukraina masih terlibat pertempuran di Kursk, meskipun Rusia mengklaim telah melakukan “pembebasan” terhadap wilayah baratnya tersebut.

    ‘Lihat juga Video: Kim Jong Un Siapkan 1.500 Pasukan Korut Bantu Rusia Perang di Ukraina’

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini