Category: Detik.com Internasional

  • Tegang! Israel Serang Target di Dekat Istana Kepresidenan Suriah

    Tegang! Israel Serang Target di Dekat Istana Kepresidenan Suriah

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan militer negaranya telah menyerang target di dekat istana kepresidenan di Damaskus, ibu kota Suriah. Serangan Tel Aviv itu berkaitan dengan komunitas Druze di Suriah, dengan Netanyahu bersumpah untuk melindungi para anggota komunitas Druze.

    Pengumuman soal serangan Israel terhadap target di dekat istana kepresidenan Suriah itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (2/5/2025), disampaikan Netanyahu pada Jumat (2/5) pagi waktu setempat.

    Itu menandai kedua kalinya Israel menyerang wilayah Suriah dalam beberapa hari terakhir, menindaklanjuti janji untuk melindungi kelompok minoritas yang terlibat dalam kekerasan sektarian melawan orang-orang bersenjata dari kalangan Sunni pada awal pekan ini.

    Druze merupakan komunitas minoritas yang menganut agama yang menjadi cabang dari Islam dan memiliki para pengikut di Suriah, Lebanon, dan Israel.

    Serangan Israel terhadap target di dekat istana kepresidenan Suriah itu mencerminkan ketidakpercayaan Tel Aviv yang mendalam terhadap kaum Islamis Sunni yang menggulingkan rezim mantan Presiden Bashar al-Assad pada Desember tahun lalu.

    Hal itu memberikan tantangan lebih lanjut terhadap upaya Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk membangun kendali atas negara yang pernah terpecah-belah tersebut.

    “Israel telah menyerang tadi malam di dekat istana kepresidenan di Damaskus,” kata Netanyahu dalam pernyataan bersama dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz.

    Militer Israel dalam pernyataannya menyebut pasukannya menyerang “area dekat Istana Ahmed Hussein al-Sharaa di Damaskus”, namun tanpa menjelaskan lebih lanjut soal target yang diserang.

    Sejauh ini belum ada komentar langsung dari pemerintah Suriah.

    Sharaa yang kini memimpin Suriah, merupakan komandan Al-Qaeda sebelum memutuskan hubungan dengan kelompok itu tahun 2016 lalu. Dia telah berulang kali berjanji untuk memerintah Suriah secara inklusif.

    Namun rentetan insiden kekerasan sektarian, termasuk pembunuhan ratusan warga etnis Alawi pada Maret lalu, semakin memperparah ketakutan kelompok-kelompok minoritas di Suriah.

    Kekerasan sektarian pekan ini dimulai pada Selasa (29/4) ketika bentrokan terjadi antara orang-orang bersenjata dari Druze dan dari kalangan Sunni di area Jaramana yang mayoritas penduduknya menganut Druze. Bentrokan itu disebut dipicu oleh rekaman suara yang mengutuk Nabi Muhammad SAW, yang diduga oleh militan Sunni setempat dibuat oleh seorang penganut Druze.

    Lebih dari selusin orang dilaporkan tewas pada Selasa (29/4), sebelum kekerasan sektarian menyebar ke kota Sahnaya di pinggiran Damaskus pada Rabu (30/4).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cerita Bocah Korea Diselundupkan dalam Tas Ransel ke Kolombia

    Cerita Bocah Korea Diselundupkan dalam Tas Ransel ke Kolombia

    Jakarta

    Diselundupkan ke Kolombia dari Perang Korea pada pertengahan 1950-an, perjalanan hidup bocah yang diberi nama Carlos Arturo Galln itu penuh liku, rahasia, dan reuni yang tak terduga.

    Carlos Arturo Galln bukanlah nama lahir bocah itu.

    Nama itu baru diberikan setelah dia tiba Kolombia. Seorang tentara menyelundupkannya dari medan Perang Korea di dalam tas.

    Tidak pernah jelas terungkap siapa nama aslinya. Dari berbagai catatan yang ada, nama Yung Ucheol tampaknya yang paling mendekati kebenaran.

    Usianya pun penuh teka-teki. Ketika beberapa tentara Kolombia menemukannya tengah mengais di antara tumpukan sampah, umurnya diperkirakan sekitar tujuh atau delapan tahun.

    Lebih dari 70 tahun telah berlalu, tetapi kisah bocah Korea yang menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan disembunyikan di dalam tas dan menjalani kehidupan di Amerika Selatan masih membuat banyak orang penasaran.

    Bocah itu sempat merasakan popularitas sebelum akhirnya kembali ke Korea melalui sebuah perjalanan yang sulit dipercaya.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Baru-baru ini, Sann menerbitkan buku berjudul El nio de la tula (Planeta 2025), atau Bocah dalam Tas, yang mengisahkan kehidupan bocah Korea ini di tanah asing.

    Buku itu juga mengisahkan tentang pernikahan Galln yang sempat menjadi sorotan media layaknya selebritas.

    Sann merangkai kisah ini berdasarkan kesaksian salah seorang putra Galln yang bernama Yunc, serta beberapa veteran perang Korea asal Kolombia.

    Dia ingin merekonstruksi perjalanan hidup seorang pria yang lekat dengan konflik, penelantaran, dan hantu masa lalunya.

    Petualangan ini berawal pada 1951. Presiden Kolombia kala itu, Laureano Gmez, mengirimkan sekitar 5.000 tentaranya untuk bertempur bersama AS dan Korea Selatan melawan pasukan Korea Utara yang didukung oleh China dan Uni Soviet.

    Batalyon Kolombia di Korea

    Perang Korea adalah konflik militer pertama di era Perang Dingin. Dua kekuatan besar saat itu, AS dan Uni Soviet, memperebutkan hegemoni ideologi, ekonomi, dan militer di dunia.

    Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri dominasi Jepang di Korea selama beberapa dekade.

    Dengan gagasan bahwa bangsa Korea berhak menentukan masa depan yang bersatu, Uni Soviet menduduki separuh wilayah utara Semenanjung Korea, sementara AS menguasai bagian selatannya.

    Namun, perbedaan ideologi antara Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis makin meruncing. Kondisi ini berujung pada pembentukan dua negara terpisah.

    Pada tanggal 25 Juni 1950, Korut, dengan dukungan politik dan logistik dari Uni Soviet dan China, menyerbu Korsel dengan tujuan menyatukan kembali semenanjung di bawah satu rezim komunis.

    Baca juga:

    Namun, Korsel, yang didukung AS dan sekutu-sekutunya, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berhasil menahan invasi tersebut dan melancarkan serangan balik besar-besaran.

    Inilah awal dari konflik brutal selama tiga tahun yang membagi Korea menjadi dua. Perpecahan ini mengakibatkan empat hingga enam juta orang tewas, ribuan pengungsi, dan ratusan keluarga terpisah.

    Kolombia menjadi satu-satunya negara di Amerika Latin yang mengirimkan tentaranya untuk berperang dalam perang tersebut, di bawah nama Batalyon Kolombia.

    Seorang tentara, Aureliano Galln, memiliki jiwa petualang dan dikenal “bandel”. Di tengah medan perang, seorang bocah Korea yang kelaparan dan terlantar membangkitkan naluri kebapakannya.

    ‘Papasn, Saya Ingin Pergi ke Kolombia’

    “Saya selalu merahasiakan cerita bocah Korea kecil yang dengan dukungan rekan-rekan, saya bawa ke Kolombia.

    (…)

    Suatu hari saat sedang patroli rutin, saya melewati sebuah tempat pembuangan sampah dan barang-barang tak terpakai. Saya melihat jejak kaki di salju. Itu menarik perhatian saya.

    (…)

    Tak lama, saya menemukan ada tujuh orang anak saling berdesakan.

    (…) Saya menyadari mereka mengais sampah demi mencari makan dan pakaian. Di antara anak-anak Korea itu, saya tertarik pada seorang anak yang terlihat paling cerdik. Karena mustahil untuk berkomunikasi dengan mereka, saya memutuskan untuk kembali ke kamp dan mencari seseorang yang bisa menjadi penerjemah.

    Orang Korea yang saya bawa ternyata bisa berbahasa Spanyol dan ini sangat membantu. Dia berbicara dengan anak-anak itu. Saya pun memutuskan untuk membawa Young Huchory ke garis depan. Usianya tujuh tahun. Dia sangat lincah dan ramah. Selama beberapa bulan berikutnya, saya mulai mengajarinya bahasa Spanyol. Dia belajar banyak kata dengan cepat dan suatu hari dia mengejutkan saya dengan berkata:

    Papasn, saya ingin pergi ke Kolombia.

    (…)

    Meminta izin untuk membawanya ke tanah air saya sia-sia. Jadi saya mengambil keputusan: saya akan membawanya ke Kolombia secara diam-diam.”

    Di atas adalah petikan kesaksian Aureliano Galln, ayah angkat Carlos Arturo, kepada surat kabar El Espectador pada 1964.

    Artikel dimuat 11 tahun setelah berakhirnya perang di Korea.

    Putra batalion Kolombia

    Menurut penulis Sann, itulah satu-satunya versi resmi tentang bagaimana para prajurit Batalyon Kolombia menemukan bocah kecil bernama Yung Ucheol.

    Melalui penyelidikan dan wawancara dengan para veteran lainnya, sang jurnalis berupaya merangkai kisah meski memori tiap-tiap orang senantiasa berpotensi subjektif.

    “Veteran Ramn Rojas, rekan Galln dan orang yang paling sering saya ajak bicara, mengatakan bahwa bocah itu mengais di sampah Batalyon Kolombia. Ada banyak anak yatim piatu dalam perang yang harus berjuang untuk hidup,” ungkap Sann kepada BBC Mundo.

    Ibu kandung dari bocah itu telah pergi meninggalkan dia dan saudara-saudaranya. Salah satu kakak perempuan kemudian merawat adik-adiknya.

    “Para tentara merasa agak penasaran, mereka mengejar bocah itu, ‘menangkapnya’ seperti dalam perburuan kecil, dan membawanya ke batalion.”

    Dari semua tentara, bocah itu lebih dekat dengan Aureliano Galln. Ini mungkin karena Galln bertugas di dapur dan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya dibandingkan tentara lainnya.

    Selama berbulan-bulan, bocah kecil itu tetap tersembunyi di antara para tentara. Bertahun-tahun kemudian, dia tidak mampu mengingat apakah dia ikut ke Kolombia atas kemauan sendiri atau terpaksa.

    “Menurut para tentara, bocah itu memang mau pergi. Mereka mengusulkan kepergian ini saat penandatanganan gencatan senjata,” jelas Sann.

    Di sisi lain, menurutnya, hal itu tetap rumit karena bagaimanapun dia anak di bawah umur yang bahkan usia pastinya tidak diketahui.

    “Dia juga kekurangan gizi, tanpa dokumen, dan tidak tahu apa itu Kolombia dan apa yang sedang dia hadapi,” jelas Sann.

    “Saya rasa memang ada kemauan dari anak itu. Kalau dia tidak mau dibawa pergi, para tentara pasti akan dengan mudah mengetahuinya. Sepertinya ini bukan penculikan, melainkan dorongan hati dari kedua belah pihak di tengah kehancuran dan kelaparan,” imbuhnya.

    Gencatan senjata antara kedua Korea ditandatangani pada 1953.

    Beberapa hari sebelum keberangkatannya, Galln memasukkan bocah itu ke dalam tula (semacam tas ransel) dan dengan bantuan tentara lain, menyembunyikan anak itu selama 28 hari di kapal dalam perjalanan pulang.

    Mereka memberinya makan, memandikannya, dan bermain kartu bersamanya di waktu senggang.

    Bocah kecil itu tidak menginjakkan kaki lagi di Korea hingga hampir setengah abad kemudian.

    Balada orang Korea di Kolombia

    Aureliano Galln kemudian menjadi ayah angkat bocah itu. Awalnya, mereka tinggal di Antioquia, kampung halaman sang tentara.

    Di sana, bocah Korea itu dibaptis dengan nama Carlos Arturo.

    “Dia punya ibu tiri yang tampaknya tidak akur dengannya. Dia adalah anak pemberontak yang sering kabur dari rumah,” ungkap Sann tentang masa Carlos.

    Carlos Arturo seolah-olah melompat dari satu medan perang ke medan perang lainnya.

    Seperti tentara lainnya, Aureliano Galln, mendapati dirinya berada di tengah konflik internal di Kolombia begitu menginjakkan kaki di negaranya.

    Konflik internal ini terjadi antara tentara nasional dan kelompok gerilya sayap kiri.

    “Ada beberapa foto bocah itu saat berpatroli bersama tentara lain. Terlihat bahwa Carlos Arturo menemani ayahnya berkeliling negara selama konflik tersebut,” kata Sann.

    Selama 11 tahun, tidak ada orang di Kolombia yang tahu tentang “bocah dalam tula”.

    Pada 1964, ayah angkatnya mengungkapkan kisah tersebut di harian El Espectador.

    Seketika, Carlos Arturo menjadi terkenal.

    Kesaksian demi kesaksian tentang hidupnya mulai bermunculan, baik yang merupakan kenyataan maupun fiksi belaka.

    Belum lagi banyak penipu yang berpura-pura menjadi “orang Korea” itu demi mencari sensasi.

    Carlos Arturo, seperti ayah angkatnya, juga meniti karier di bidang militer. Alih-alih berada di garis depan, dia bekerja di bagian arsip Kementerian Pertahanan.

    Dia menikah dengan perempuan Kolombia dari wilayah Boyac, dan dikaruniai dua orang anak.

    Pernikahannya bahkan menjadi sebuah catatan jenaka di surat kabar El Tiempo.

    Sann menggambarkan Carlos Arturo sebagai sosok yang murung dan tertutup. Kehidupannya diwarnai penelantaran.

    Pertama, ibu kandungnya di Korea. Carlos Arturo membutuhkan waktu lama untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya tentang ibunya sendiri.

    Kemudian, istri Carlos Arturo juga meninggalkannya.

    “Istrinya meninggalkannya demi seorang tukang daging di lingkungan sekitar. Dia membawa serta anak-anak mereka,” jelas Sann.

    “Seperti Korea yang terpecah, keluarga itu juga terbagi menjadi dua. Satu anak lebih dekat dengan ibunya, sementara satu anak lagi, Yunc, lebih dekat dengan Carlos Arturo.”

    Berkat Yunc, Sann mampu menghidupkan kisah yang pada 1999 mengalami babak baru yang tak terduga.

    Saya pulang

    Ketukan di pintu: Tok tok.

    Carlos Arturo, yang kala itu berusia sekitar 70 tahun, membuka pintu rumahnya di Bogot.

    Di luar, berdiri para jurnalis dari Korean Broadcasting System (KBS), stasiun televisi Korea Selatan.

    Mereka telah menempuh penerbangan melintasi Samudra Pasifik untuk menyaksikan sendiri kisah hidupnya yang luar biasa.

    Mereka ingin membiayai perjalanan Carlos Arturo kembali ke Korea demi sebuah film dokumenter televisi.

    Sann menulis dalam bukunya bahwa reaksi pertama Carlos Arturo cenderung negatif: “Carlos Arturo tidak menyukai jurnalis dan dia menutup pintu di depan wajah mereka.”

    Meski petualangan hidupnya sungguh luar biasa, Carlos Arturo seolah tenggelam dalam ketidakpedulian akibat usia dan kerasnya kehidupan.

    Namun, putranya, Yunc, terus mendesaknya. Demi menyenangkan hati sang buah hati, Carlos Arturo akhirnya setuju.

    Menurut kesaksian Yunc dalam buku Sann, Carlos Arturo hampir tidak berbicara selama perjalanan dan beberapa jam pertama di Korea.

    Keduanya terpukau akan estetika futuristik Seoul.

    Sulit bagi mereka membayangkan bagaimana negara itu mampu bangkit dan berbenah sedemikian rupa setelah kehancuran akibat perang kurang dari 50 tahun silam.

    Ke mana pun Carlos Arturo pergi, kerumunan jurnalis selalu mengikutinya.

    Ketika diwawancarai dalam sebuah program televisi, dia bahkan harus mengunci diri di kamar mandi selama beberapa menit karena gugup dan cemas.

    Ketika Carlos Arturo menceritakan kehidupannya dalam sesi wawancara, sesuatu yang tak terduga terjadi.

    Telepon berdering secara langsung di studio. Suara seorang perempuan terdengar di ujung sana. Dia mengaku sebagai kakak perempuan Carlos Arturo.

    Reuni yang tak terbayangkan

    Menurut Sann, untuk menambah dramatisasi film dokumenter, para jurnalis dan produser KBS berbohong kepada Carlos Arturo pada hari pertemuannya dengan sang kakak perempuan.

    Mereka membawanya ke pinggiran Seoul dengan alasan ingin memperlihatkan pedesaan Korsel.

    Kemudian, mereka tiba di sebuah rumah. Carlos Arturo tampak bingung.

    Seorang perempuan mendekatinya, menarik bajunya, dan mencoba melihat dadanya.

    Di sana terdapat tanda lahir yang dia miliki sejak kecil. Ibunya diduga menumpahkan air mendidih secara tidak sengaja.

    Saat itulah perempuan itu terisak dan bergegas memeluknya, sementara Carlos Arturo masih tak percaya. Hampir 50 tahun kemudian, dia kembali memeluk saudaranya.

    Momen-momen mengharukan itu terekam dalam film dokumenter KBS.

    Sann juga mengungkapkannya dalam sebuah dokumenter untuk program Kolombia, Los Informantes, beberapa tahun sebelum bukunya diterbitkan.

    Jam-jam dan hari-hari berikutnya menjadi momen yang membuka mata Carlos Arturo.

    Dia kembali mengenang kembali masa kecilnya, mencicipi cita rasa Korea, dan berbagi cerita dengan keluarganya.

    Lebih dari itu, dia akhirnya mengetahui bahwa bunya tidak pernah menelantarkannya.

    Ibunya ternyata pergi demi mencari sesuap nasi untuk keluarga. Sejak kepergian putranya, sang ibunda terus menangis dan mengenangnya hingga akhir hayatnya.

    Carlos Arturo juga mendapatkan jawaban atas keraguannya mengenai apakah dia pergi dengan sukarela atau tidak.

    Seperti yang diingatkan oleh saudara perempuannya: sebelum pergi, Carlos Arturo meminta restu saudaranya.

    Dan demikianlah, di depan pusara ibunya, pria Korea itu menyembuhkan luka batinnya.

    Perjalanan terakhir

    Carlos Arturo Galln mengembuskan napas terakhirnya di Kolombia pada 2013.

    Sebagian besar saksi mata kehidupannya juga telah tiada.

    Jika kisahnya masih dikenang hingga kini, itu berkat putranya, Yunc.

    Bersama para penulis seperti Sann, Yunc terus mencari jawaban atas berbagai misteri yang masih tersisa.

    “Cerita mengenai bagaimana ibu Carlos Arturo pergi lalu kembali masih menjadi misteri. Setelah menyelesaikan buku, seorang penulis selalu mengingat hal-hal yang terlewatkan atau belum sempat terungkap,” ujar Sann.

    Yunc, dengan penuh haru, menceritakan kepada Sann dalam program Los Informantes bahwa ayahnya mengajarkan nilai kehormatan, janji, rasa hormat kepada anak-anak, dan penolakan terhadap perang.

    Sang putra kini menjalani kehidupan sederhana di Bogot.

    Kondisi ekonomi membuatnya kesulitan mengumpulkan dana yang diperlukan untuk tindakan penghormatan terakhir kepada ayahnya: membawa abu jenazahnya ke Korea untuk beristirahat selamanya bersama keluarganya.

    Perjalanan terakhir sang bocah dari dalam tula masih menanti.

    Lihat juga Video ‘Serangan Bom di Kolombia Lukai 6 Orang, Warga Ketakutan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan

    Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini edisi Jumat, 2 Mei 2025.

    Berita utama kami hadirkan dari Israel.

    Kebakaran hutan di Israel

    Israel dilanda kebakaran hutan yang mengancam hutan sejak Kamis kemarin.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan keadaan darurat nasional setelah kebakaran terjadi di sepanjang jalan raya utama yang menghubungkan kota Yerusalem dan Tel Aviv.

    Polisi menutup rute dan mengevakuasi ribuan orang, sementara ratusan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

    Salah satu jaringan televisi Israel, yakni Channel 12, bahkan harus menghentikan siaran dari studionya yang lokasinya tidak jauh dari kebakaran hutan.

    Surat kabar Times of Israel menggambarkan “suatu malam yang surealis dan menegangkan ketika Israel mulai memperingati Hari Kemerdekaannya yang ke-77 sementara petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah.”

    Hari Buruh berakhir rusuh

    Sejumlah media di Indonesia melaporkan unjuk rasa di Hari Buruh yang digelar di depan Gedung DPR, Jakarta, berakhir rusuh, Kamis kemarin.

    Polisi dilaporkan menyemprotkan ‘water cannon’ serta menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.Diperkirakan sebanyak 200 ribu buruh ikut berunjuk rasa menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya adalah meminta penghapusan ‘outsourcing’.

    Sementara itu, dalam pidatonya untuk memperingati Hari Buruh di Monas, Presiden Prabowo Subianto berjanji melakukan reformasi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja serta mempromosikan perlindungan tenaga kerja yang lebih kuat.

    “Saya ingin memberi hadiah kepada kaum buruh pada hari ini, saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional,” kata Presiden Prabowo.

    “Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada presiden mana UU yang enggak beres dan enggak melindungi beres, mana regulasi yang enggak bener dan segera akan kita perbaiki,” tambahnya.

    Larangan transgender ikut pertandingan

    Perempuan transgender tidak akan lagi diizinkan untuk berkompetisi dalam sepak bola perempuan di Inggris.

    Keputusan ini muncul menyusul perubahan kebijakan yang didorong oleh putusan Mahkamah Agung Inggris.

    Pada tanggal 16 April pengadilan tertinggi Inggris Raya memutuskan hanya perempuan biologis dan bukan perempuan trans yang memenuhi definisi perempuan, berdasarkan hukum kesetaraan.

    Keputusan ini membuat para pendukung hak-hak trans kecewa, tapi disambut oleh pemerintah Inggris karena membawa kejelasan.

    Asosiasi Sepak Bola (FA), regulator olahraga di Inggris, sempat mengizinkan perempuan transgender untuk bertanding dalam kompetisi perempuan, tetapi ini akan berubah mulai tanggal 1 Juni.

    Penjabat Korsel mengundurkan diri

    Penjabat Korea Selatan Han Duck-soo mengundurkan diri dari tugasnya sebagai perdana menteri dan presiden.

    Ia mengundurkan diri untuk mengemban “tanggung jawab yang lebih berat” di tengah ekspektasi jika ia akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden bulan depan.

    Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan bertindak sebagai penjabat presiden, sebagaimana diwajibkan oleh hukum.

    “Saya dengan ini mengundurkan diri dari tugas saya sebagai penjabat presiden dan perdana menteri [Korea Selatan],” katanya dalam konferensi pers nasional.

    “Selama masa-masa sulit ini, saya sudah lama merenungkan dan mempertimbangkan apakah keputusan ini benar-benar tepat dan tidak dapat dihindari, mengingat beratnya tanggung jawab yang saya pikul.”

  • Dibanding Negara Lain, Orang Indonesia Berkembang dan Sejahtera

    Dibanding Negara Lain, Orang Indonesia Berkembang dan Sejahtera

    Jakarta

    Apakah kita benar-benar merasa puas dengan hidup kita? Apakah kebahagiaan itu ada dalam pelukan pasangan, dalam tawa anak-anak kita, atau dalam rutinitas pekerjaan yang tak pernah habis? Atau apakah itu mungkin, sekadar ilusi yang mengendap di bawah permukaan harapan-harapan yang tak terungkap?

    Di negara-negara kaya yang penuh kemegahan, bahkan ketika segalanya tampak diselimuti kemewahan, banyak yang tetap merasa sepi, terpinggirkan, dan tak merasa ada kepuasan jiwa.

    Di tengah kemegahan gedung pencakar langit dan arus kekayaan yang mengalir, ternyata yang lebih dibutuhkan untuk kebahagiaan adalah kesejahteraan mendasar dan rasa keamanan yang memberikan harapan dan fondasi yang memberi ketenangan bagi jiwa.

    Kebahagiaan itu, sejatinya, adalah sesuatu yang lebih rumit ketimbang angka-angka ekonomi. Ia terletak pada penilaian subjektif kita tentang kehidupan kita sendiri, dan setiap pencapaian, setiap langkah kecil yang kita ambil adalah cermin dari seberapa jauh kita merasa hidup itu memiliki makna.

    Melalui sebuah studi internasional yang mendalam, yang merupakan bagian dari “Studi Kesejahteraan Global” (GFS), tim peneliti mencoba menggali apa yang dimaksud dengan kehidupan bahagia dan di negara mana orang-orang sangat puas, sejahtera, berkembang, yang dianggap menjadi sumber kebahagiaan.

    Studi ini mengungkapkan kisah-kisah kehidupan yang tak seragam, tergantung pada negara dan pengalaman pribadi mereka. Sejahtera atau berkembang berarti berjuang untuk kehidupan yang penuh makna, kegembiraan, dan kemajuan pribadi.

    Survei dalam studi ini menanyakan tentang kesehatan fisik, kebahagiaan, makna hidup, karakter, hubungan, keamanan finansial, dan kesejahteraan spiritual seseorang. Itu adalah faktor-faktor yang menurut para peneliti membentuk ukuran kesejahteraan secara holistik.

    Pencarian ilmiah untuk kehidupan yang memuaskan

    Para peneliti menulis, studi ini bukan tentang peringkat negara karena yang menjadi subjek bukan hanya negaranya saja, tetapi juga jawaban responden dari negara tersebut, dan hasil dari 22 negara tidak mewakili seluruh dunia.

    Namun, ada satu benang merah yang melintas di banyak tempat: Orang yang memiliki pekerjaan, yang menjalani hubungan, atau yang rutin menghadiri acara keagamaan biasanya memiliki kehidupan yang lebih memuaskan.

    “Perbedaan gender itu kecil; orang yang sudah menikah secara konsisten melaporkan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi daripada orang dengan status lain; orang yang bekerja dan pensiunan memiliki kinerja lebih baik daripada orang yang tidak bekerja; tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan partisipasi yang lebih sering dalam acara keagamaan, seperti kebaktian gereja, terkait dengan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi,” jelas Leonie Steckermeier, profesor muda sosiologi terapan di Universitas Kaiserslautern-Landau, Jerman, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

    Survei global bertentangan dengan Laporan Kebahagiaan Dunia

    Selain informasi demografi dan pertanyaan tentang masa kanak-kanak, berbagai bidang kehidupan diteliti: Kesehatan, kesejahteraan subjektif, makna hidup, karakter, hubungan, dan keamanan finansial.

    Hal ini menghasilkan indeks yang “berkembang” atau sejahtera. Konsep “berkembang” atau sejahtera ini dimaksudkan untuk menangkap kualitas semua aspek kehidupan seseorang secara komprehensif. Untuk tujuan ini, lebih dari 200.000 orang dari 22 negara berbeda di seluruh dunia disurvei, termasuk Indonesia dan Jerman.

    Survei ini akan diulang setiap tahun dengan orang yang sama di tahun-tahun mendatang agar dapat menganalisis perubahan dari waktu ke waktu.

    Para peneliti sangat menghargai kumpulan data yang luas dari studi baru ini, yang hasilnya sangat berbeda dari hasil Laporan Kebahagiaan Dunia tahunan, papar Prof. Dr. Hilke Brockmann, pengajar di Fakultas Sosiologi Universitas Bremen: “Peringkat negara tidak sesuai dengan Laporan Kebahagiaan Dunia (WHP) tahun ini, yang (selalu) menempatkan negara-negara Skandinavia yang kaya di peringkat teratas. Sebaliknya, Indonesia berada di peringkat pertama dalam GFS, tetapi ke-83 dalam WHP 2025.”

    Kebahagiaan di usia tua, kekhawatiran di masa muda

    Temuan tentang “kemakmuran” sepanjang perjalanan hidup sangat mengejutkan: banyak peneliti kebahagiaan berasumsi bahwa kepuasan hidup berbentuk U.

    Namun, kesejahteraan subjektif bervariasi secara signifikan di berbagai negara sepanjang perjalanan hidup: misalnya, kemakmuran meningkat seiring bertambahnya usia di Australia, Brasil, Jepang, Swedia, dan AS.

    Di Indonesia, Kenya, dan Turki angka tersebut tetap sama sepanjang siklus hidup, sedangkan di India dan Tanzania angka tersebut menurun sepanjang siklus hidup.

    Ini menarik sekaligus membingungkan. Penulis tidak dapat memberikan penjelasan apa pun selain asumsi bahwa perkembangan baru tengah terjadi di sini.

    Secara umum, studi baru ini menawarkan sedikit penjelasan tentang kemungkinan penyebabnya. Namun juga tidak memberikan rekomendasi apa pun.

    “Berbagai perbedaan yang spesifik di tiap negara juga masih membingungkan. Ini karena konsep ‘berkembang’ ke arah sejahtera berbicara secara umum tentang konteks tanpa menjelaskannya secara rinci,” ujar Steckenmeier.

    Namun, data yang dikumpulkan dapat membantu untuk “merinci dan menjelaskan secara kausal” perbedaan nasional.

    Pemuda membentuk kehidupan

    Yang paling menyedihkan dan mengkhawatirkan adalah generasi muda “secara signifikan tertinggal dari generasi sebelumnya dalam hal kesejahteraan subjektif dan mental,” kata profesor muda sosiologi terapan di Universitas Kaiserslautern-Landau, Leonie Steckermeier.

    Secara keseluruhan, “tingkat kemakmuran yang sangat rendah ditemukan pada kelompok usia muda. Hal ini, sebagaimana dicatat oleh penulis sendiri, mengejutkan dari perspektif ilmiah dan dari perspektif kebijakan.

    Sumber:

    The Global Flourishing Study: Study Profile and Initial Results on Flourishing. Nature Mental Health. DOI: 10.1038/s44220-025-00423-5.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mantan PM Korsel Han Duck Soo Umumkan Maju Capres

    Mantan PM Korsel Han Duck Soo Umumkan Maju Capres

    Seoul

    Mantan Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Han Duck Soo mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada Jumat (2/5) waktu setempat. Han bergabung dalam pemilu dini yang dipicu oleh pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait penetapan darurat militer.

    Pemilu Korsel yang dijadwalkan pada 3 Juni mendatang, akan menentukan siapa pengganti Yoon yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya karena menetapkan pemberlakuan darurat militer singkat pada 3 Desember lalu yang menjerumuskan Korsel ke dalam kekacauan politik berkepanjangan.

    Ketidakstabilan politik di negara tersebut semakin meningkat pada Kamis (1/5) waktu setempat, setelah pengadilan memerintahkan persidangan ulang terhadap kandidat capres terkemuka atas dugaan pelanggaran hukum pemilu, dan ketika dua tokoh penting pemerintahan, termasuk Han, mengundurkan diri.

    Han, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), telah mengisyaratkan kemungkinan dirinya maju capres ketika dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden dan PM Korsel pada Kamis (1/5), yang menunjukkan dirinya bersedia “mengambil tanggung jawab yang lebih besar”.

    “Demi masa depan Republik Korea, negara yang sangat saya cintai, dan untuk kita semua, saya telah memutuskan untuk melakukan apa yang saya bisa,” ucap Han dalam pidatonya yang disiarkan televisi Korsel pada Jumat (2/5).

    “Saya akan berusaha sekuat tenaga agar dipilih oleh rakyat kita dalam pemilihan presiden ini,” tegasnya.

    Han saat masih menjabat PM Korsel mengambil alih jabatan Plt Presiden setelah Yoon dimakzulkan oleh parlemen pada Desember tahun lalu. Birokrat karier berusia 75 tahun itu diharapkan bekerja sama dengan Partai Kekuatan Rakyat yang menaungi Yoon, untuk meluncurkan kampanye konservatif terpadu melawan capres terdepan, Lee Jae Myung, dari Partai Demokrat Korea yang beraliran liberal.

    Dalam pemerintahan liberal dan konservatif, Han telah memegang berbagai jabatan senior sebelumnya, termasuk Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, dan Duta Besar Korsel untuk AS.

    Sebagai PM Korsel, Han sudah dua kali memegang jabatan tersebut, yakni pertama di bawah mendiang mantan Presiden Roh Moo Hyun dan baru-baru ini di bawah Yoon.

    “Saya telah mengabdikan hidup saya untuk melayani di garis depan pembangunan ekonomi sebagai pelayan publik Republik Korea yang membanggakan,” ucap Han, sembari berjanji dirinya akan mengatasi krisis yang sedang berlangsung dalam perdagangan yang melibatkan tarif Amerika Serikat (AS).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pilu Lansia Jatuh ke Sinkhole, Jasadnya Ditemukan 3 Bulan Kemudian

    Pilu Lansia Jatuh ke Sinkhole, Jasadnya Ditemukan 3 Bulan Kemudian

    Tokyo

    Para petugas penyelamat Jepang menemukan jenazah seorang pria lansia yang jatuh ke dalam lubang menganga atau sinkhole raksasa yang muncul di dekat Tokyo sekitar tiga bulan yang lalu. Sinkhole yang tiba-tiba muncul di ruas jalanan kota Yashio itu dilaporkan memiliki kedalaman hingga 16 meter.

    Dalam insiden pada akhir Januari lalu, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), di salah satu ruas jalanan di kota Yashio amblas pada jam sibuk pagi hari, seorang sopir truk berumur 74 tahun yang sedang mengemudikan truknya, jatuh dan tertelan ke dalam sinkhole yang tiba-tiba muncul pada saat itu.

    Sinkhole itu disebabkan oleh pipa pembuangan air limbah yang terkorosi, dan dilaporkan sempat mencapai kedalaman 16 meter pada Februari lalu.

    Operasi pencarian terhambat oleh kondisi tanah yang tidak stabil di area tersebut, yang meningkatkan risiko lebih banyak tanah yang amblas dan semakin memperbesar sinkhole. Risiko itu mencegah para petugas penyelamat mendekati area yang diyakini menjadi lokasi sang sopir terkubur.

    Sejak saat itu, sinkhole itu semakin membesar hingga setidaknya selebar 40 meter, atau nyaris sepanjang kolam renang standar Olimpiade.

    Lereng yang muncul di area itu kemudian memungkinkan tim penyelamat untuk mengirimkan peralatan berat ke dalam sinkhole itu, dengan sekitar 1,2 juta penduduk diminta untuk sementara mengurangi kegiatan mandi dan mencuci untuk mencegah kebocoran limbah yang dapat mengganggu operasi.

    Beberapa pejabat daerah setempat, yang tidak disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa sejumlah dinding dibangun di area itu untuk memastikan keselamatan. Setelah itu, para petugas penyelamat menemukan jenazah sang sopir truk.

    Lihat juga Video ‘Sinkhole Sedalam 8 Meter Muncul di Jalan Tulungagung’:

    Juru bicara kepolisian setempat mengatakan penyelidikan sedang dilakukan secara menyeluruh, termasuk mengonfirmasi identitas jenazah secara resmi.

    Jumlah kemunculan sinkhole di wilayah Jepang, menurut penyelidikan Kementerian Pertanahan negara itu, mengalami peningkatan, yakni mencapai lebih dari 10.000 sinkhole sepanjang tahun fiskal 2022. Kebanyakan sinkhole berkaitan dengan pembuangan limbah di daerah perkotaan.

    Tahun 2016 lalu, sebuah sinkhole raksasa dengan lebar mencapai 30 meter dan kedalaman 15 meter muncul di ruas jalanan ramai di kota Fukuoka, yang dipicu oleh pembangunan kereta bawah tanah di dekatnya. Untungnya tidak ada korban luka dalam insiden itu, dan ruas jalanan dibuka kembali setelah seminggu ditutup.

    Lihat juga Video ‘Sinkhole Sedalam 8 Meter Muncul di Jalan Tulungagung’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Turki Tangkap 400 Orang di Istanbul

    Polisi Turki Tangkap 400 Orang di Istanbul

    Jakarta

    Polisi menangkap lebih dari 400 orang di kota Istanbul, Turki, di tengah unjuk kekuatan besar-besaran polisi untuk mencegah aksi demonstrasi May Day atau Hari Buruh di kota terbesar di Turki tersebut.

    Lebih dari 50.000 polisi dikerahkan dan layanan metro, bus, dan feri ditutup sebagai bagian dari operasi pada Kamis (1/5) waktu setempat tersebut.

    Ini terjadi seiring pemerintah Turki terlibat perseteruan dengan oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP), menyusul penahanan kandidat presidennya Ekrem Imamoglu, yang merupakan wali kota Istanbul. Imamoglu adalah saingan politik terbesar Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Lebih dari 400 orang ditangkap pada Kamis (1/5) waktu setempat, sehari setelah 100 orang ditahan karena diduga berencana untuk berunjuk rasa di Lapangan Taksim, tempat demonstrasi dilarang sejak 2013.

    “Jumlah penangkapan yang telah dilaporkan kepada kami melebihi 400 orang,” tulis kelompok pengacara CHP cabang Istanbul dalam postingan di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Jumat (2/5/2025).

    Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya mengatakan di X, bahwa 407 pengunjuk rasa ditangkap di Istanbul. Sementara pernyataan dari otoritas Istanbul mengatakan 52.656 petugas polisi telah dikerahkan di kota itu.

    Sebelumnya pada hari Rabu (1/5) waktu setempat, kelompok hak asasi Amnesty International mendesak otoritas Turki untuk mencabut larangan aksi demonstrasi di Taksim.

    Seperti yang terjadi setiap tahun, lapangan tersebut telah ditutup dengan pembatas logam selama beberapa hari, dengan banyak polisi yang berjaga.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri Mobil Tabrak Anak-anak SD di Jepang, Pengemudi Ditangkap

    Ngeri Mobil Tabrak Anak-anak SD di Jepang, Pengemudi Ditangkap

    Tokyo

    Kepolisian Jepang menangkap seorang pria terkait insiden mobil menabrak sekelompok anak-anak Sekolah Dasar (SD) di kota Osaka. Pria yang ditangkap itu mengakui dirinya sengaja menabrakkan kendaraannya ke anak-anak sekolah tersebut.

    Anak-anak SD itu, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah ketika insiden itu terjadi pada Kamis (1/5) waktu setempat. Mereka mengalami luka-luka akibat insiden itu dan segera dilarikan ke rumah sakit setempat, namun semuanya dilaporkan masih sadarkan diri.

    Seorang pejabat kepolisian Osaka, yang enggan disebut namanya, mengatakan si pengemudi merupakan seorang pria berusia 28 tahun yang tinggal di ibu kota Jepang, Tokyo.

    Menurut pejabat kepolisian itu, si pengemudi telah mengakui dirinya secara sengaja menabrakkan mobilnya dengan niat membunuh.

    “Saya muak dengan semuanya, jadi saya memutuskan untuk membunuh orang dengan menabrakkan mobil yang saya kendarai ke beberapa anak Sekolah Dasar,” kata pria pengemudi mobil itu, seperti dikutip sang pejabat kepolisian yang berbicara kepada AFP.

    Pihak kepolisian, sebut pejabat tersebut, menahan pria pengemudi mobil itu atas dugaan percobaan pembunuhan.

    Anak-anak SD yang menjadi korban dalam insiden ini berusia antara tujuh tahun hingga delapan tahun, dengan cedera paling serius adalah patah rahang yang dialami oleh seorang siswa perempuan berusia tujuh tahun.

    Enam siswa lainnya, yang semuanya laki-laki, mengalami cedera yang relatif lebih ringan yang meliputi memar dan goresan, dan mereka sedang menjalani pemeriksaan secara menyeluruh.

    Keterangan seorang saksi mata kepada Nippon TV menyebut mobil itu melaju secara “zig-zag” saat menabrak anak-anak sekolah tersebut, dengan seorang anak perempuan “berlumuran darah dan anak-anak lainnya mengalami apa yang tampak seperti luka goresan”.

    Pengemudi mobil itu, menurut saksi mata, mengenakan masker dan “tampak seperti syok” setelah diseret keluar dari mobil oleh guru-guru sekolah setempat.

    Tindak kejahatan dengan kekerasan relatif jarang terjadi di Jepang. Namun insiden mengejutkan terkadang terjadi.

    Salah satunya tahun 2008 lalu, ketika seorang pria bernama Tomohiro Kato menabrakkan truk sewaan seberat dua ton ke kerumunan pejalan kaki di distrik Akihabara, Tokyo, sebelum dia keluar dan melakukan serangan penusukan secara brutal hingga menewaskan tujuh orang.

    Kato dijatuhi hukuman mati dan telah dihukum gantung tahun 2022 lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Beberapa Negara Kirim Pesawat Bantu Israel Padamkan Kebakaran Hutan

    Beberapa Negara Kirim Pesawat Bantu Israel Padamkan Kebakaran Hutan

    Tel Aviv

    Sejumlah negara mengirimkan pesawat pemadam kebakaran ke Israel untuk membantu memadamkan kebakaran hutan yang berkobar di dekat Yerusalem. Para petugas pemadam Israel masih berjuang memadamkan kebakaran hutan yang berkobar selama beberapa hari terakhir di area tersebut.

    Kebakaran hutan ini bahkan sempat memaksa penutupan jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, dengan para pengemudi bergegas keluar dari mobil-mobil mereka.

    Beberapa negara seperti Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis dan Rumania, seperti dilansir Associated Press, Jumat (2/5/2025), mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran hutan tersebut.

    Sejumlah negara lainnya, termasuk Makedonia Utara dan Siprus, mengirimkan pesawat water-dropping untuk membantu pemadaman lebih cepat.

    Otoritas Israel menyebut sebanyak 10 pesawat pemadam kebakaran beroperasi pada Kamis (1/5) pagi waktu setempat, dan delapan pesawat lainnya akan tiba beberapa waktu kemudian.

    Kebakaran hutan itu berawal pada Rabu (30/4) siang, yang dipicu oleh cuaca panas dan kering serta tiupan angin kencang yang dengan cepat membakar hutan pinus yang ada di area tersebut.

    Beberapa komunitas telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan karena kepulan asap kebakaran membuat langit Yerusalem menjadi abu-abu.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Layanan ambulans Magen David Adom melaporkan sedikitnya 12 orang dirawat di rumah sakit setempat pada Rabu (30/4) akibat kebakaran hutan tersebut, dengan kebanyakan dirawat karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran. Sekitar 10 orang lainnya menjalani perawatan di lokasi kejadian.

    Ruas jalan raya utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv telah dibuka kembali pada Kamis (1/5), setelah kobaran api sempat menjalar ke jalanan dan memaksa para pengemudi meninggalkan mobil mereka dan berlarian ketakutan.

    Kebakaran hutan serupa sempat melalap tahun 2010 lalu di area Gunung Karmel, Israel bagian utara, yang berlangsung selama empat hari hingga menewaskan sedikitnya 44 orang dan menghancurkan nyaris 5.000 hektare lahan, yang sebagian besar berupa hutan.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wapres AS Sebut Mike Waltz Mundur karena Akan Jadi Dubes AS untuk PBB

    Wapres AS Sebut Mike Waltz Mundur karena Akan Jadi Dubes AS untuk PBB

    Jakarta

    Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan Mike Waltz mundur dari jabatan Penasihat Keamanan Nasional AS karena akan menjadi Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vance juga mengkritik media yang memberitakan mundurnya Waltz karena dianggap mempromosikan Waltz.

    “Dia tidak diberhentikan. Dia diangkat menjadi duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang tentu saja merupakan posisi yang dikonfirmasi Senat. Saya pikir Anda dapat mengajukan argumen yang bagus bahwa itu adalah promosi jabatan,” kata Vance saat wawancara dengan Fox News sebagaimana dilansir CNN, Jumat (2/5/2025).

    “Media ingin membingkai ini sebagai pemecatan. Donald Trump telah memecat banyak orang. Dia tidak memberi mereka pengangkatan yang dikonfirmasi Senat setelahnya. Yang dia pikirkan adalah bahwa Mike Waltz akan melayani pemerintahan dengan lebih baik – yang terpenting, rakyat Amerika – dalam peran itu,” imbuhnya.

    Vance dalam sesi wawancara itu juga mengungkapkan posisi Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Vance mengatakan posisi Hegseth aman dan tidak akan digantikan orang lain.

    “Kami sangat percaya pada Pete,” kata Vance.

    Vance juga menegaskan bahwa mundurnya Waltz ini tidak berkaitan dengan kasus obrolan yang bocor di ‘Signal’. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu majalah The Atlantic mengungkapkan bahwa pemimpin redaksinya secara tidak sengaja disertakan dalam obrolan Signal, di mana para pejabat termasuk Hegseth dan Mike Waltz membahas soal serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman tersebut, yang terjadi pada tanggal 15 Maret.

    Vance menegaskan dia dengan Trump selalu mempertahankan anak buahnya di pemerintahan. Dia menepis kabar Trump memecat orang-orang yang mereka anggap tidak setia.

    (zap/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini