Category: Detik.com Internasional

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak berniat untuk mengembangkan senjata nuklir, saat Teheran terlibat aksi saling serang yang berlangsung sengit dengan musuh abadinya, Israel, beberapa hari terakhir.

    Penegasan itu, seperti dilansir Al Arabiya dan Press TV, Senin (16/6/2025), disampaikan Pezeshkian saat berpidato di hadapan parlemen Iran saat negara itu masih terlibat pertempuran sengit dengan militer Israel.

    Ditegaskan juga oleh Pezeshkian dalam pidatonya bahwa Teheran akan memperjuangkan haknya untuk memiliki energi nuklir dan melakukan penelitian nuklir.

    “Kami berdiri teguh dalam mencapai hak ini dan tidak takut pada kekuatan apa pun dalam mengamankan apa yang menjadi hak kami,” tegasnya.

    Pezeshkian, dalam pidatonya, juga kembali menegaskan maklumat keagamaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menentang senjata pemusnah massal.

    Lebih lanjut, Pezeshkian menyerukan semua warga Iran untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu melawan Israel saat konflik memanas antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Setiap perbedaan, isu, dan masalah yang ada harus dikesampingkan hari ini dan kita harus berdiri teguh melawan agresi kriminal genosida ini dengan persatuan dan koherensi,” cetusnya.

    Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6), dengan menyebut Teheran berada di ambang hampir memproduksi bom nuklir.

    Iran selalu bersikeras mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai, meskipun badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyatakan pekan lalu bahwa Teheran telah melanggar kewajiban Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

    Rentetan serangan Israel itu selama empat hari terakhir menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, akibat serangan itu.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Laporan terbaru kantor Perdana Menteri Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan-serangan Iran di wilayah negara Yahudi tersebut.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jenazah Korban Kecelakaan Air India Mulai Diserahkan ke Keluarga

    Jenazah Korban Kecelakaan Air India Mulai Diserahkan ke Keluarga

    Jakarta

    Jenazah korban kecelakaan Air India mulai diserahkan kepada keluarga pada Minggu (15/06) dalam peti putih. Sejumlah keluarga disebut tengah bersiap menggelar prosesi penghormatan terakhir bagi orang tercinta.

    Saksi di lokasi kejadian menyebutkan bahwa jenazah ditemukan dalam kondisi hangus dan tidak utuh. Salah satu kerabat korban mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka disarankan untuk tidak membuka peti jenazah.

    “Hati saya sangat berat. Bagaimana kami bisa menyerahkan jenazah dalam kondisi seperti ini kepada keluarga?” ujar relawan, Tushar Leuva.

    Keluarga terbang ke Ahmedabad untuk identifikasi korban dengan tes DNA

    Kepala petugas medis Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, Rajnish Patel, mengatakan sebanyak 31 jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui pencocokan DNA.

    “Sebanyak 12 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Kami masih menunggu keluarga lain datang untuk mengambil jenazah kerabat mereka,” ujarnya kepada kantor berita ANI.

    Penyebab kecelakaan belum diketahui pasti dan masih dalam penyelidikan. Salah satu dari dua perekam data penerbangan (black box) telah ditemukan. Temuan awal diharapkan dapat terungkap dalam waktu dekat.

    Pejabat setempat mengatakan kepada stasiun berita NDTV bahwa pesawat sempat menjalani pemeriksaan perawatan menyeluruh pada Juni 2023, dan pemeriksaan berikutnya dijadwalkan pada Desember tahun ini.

    Kecelakaan pesawat Air India tewaskan 271 orang

    Lebih dari 30 orang di darat juga tewas setelah pesawat tersebut menabrak sebuah gedung perguruan tinggi kedokteran. Sebagian besar korban luka telah dipulangkan, meski masih ada sedikitnya satu orang dalam kondisi kritis.

    Pesawat Air India tersebut sempat mengirimkan sinyal darurat sesaat sebelum jatuh, sekitar pukul 13.38 waktu setempat. Otoritas penerbangan India menyatakan bahwa pesawat mulai menukik setelah mencapai ketinggian 650 kaki (sekitar 200 meter), tak lama setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Pratama Indra
    Editor: Hendra Pasuhuk

    Lihat Video ‘Kecelakaan Pesawat Paling Fatal dalam 1 Dekade Terakhir, Ada dari RI’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Israel Hancurkan 120 Peluncur Rudal Iran

    Serangan Israel Hancurkan 120 Peluncur Rudal Iran

    Teheran

    Militer Israel mengatakan rentetan serangannya terhadap Iran selama empat hari terakhir telah menghancurkan sedikitnya 120 peluncur rudal atau sepertiga dari total peluncur rudal yang dimiliki negara Syiah itu. Serangan Tel Aviv terhadap Teheran terus berlanjut pada Senin (16/6) waktu setempat.

    Disebutkan oleh militer Israel, seperti AFP, Senin (16/6/2025), bahwa puluhan jet tempur dikerahkan untuk menggempur peluncur-peluncur rudal Iran, setelah negara itu menembakkan rentetan rudal ke Israel dalam serangan balasan.

    “Lebih dari 50 jet tempur dan pesawat tempur melancarkan serangan dan menghancurkan lebih dari 120 peluncur rudal permukaan-ke-permukaan,” kata juru bicara militer Iran, Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam pernyataan via televisi pemerintah Iran.

    “Ini berarti sepertiga dari total peluncur rudal permukaan-ke-permukaan yang dimiliki oleh rezim Iran,” sebutnya.

    Israel dan Iran terlibat aksi saling serang yang berlangsung sengit sejak Jumat (13/6) waktu setempat.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, akibat rentetan serangan Israel.

    Israel menyatakan serangannya terhadap Iran akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan, dengan militer Tel Aviv menyebut Angkatan Udaranya telah menargetkan pertahanan udara Iran dalam upaya melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

    Disebutkan oleh militer Israel bahwa Angkatan Udaranya “terus menyerang puluhan peluncur rudal permukaan-ke-permukaan di Iran”.

    “Sebagai bagian dari upaya untuk merusak kemampuan pertahanan udara rezim Iran di wilayah Teheran,” kata militer Israel dalam pernyataannya.

    Serangan Israel itu terus berlanjut hingga Senin (16/6) waktu setempat, dengan laporan media lokal Iran menyebut rentetan serangan terbaru melanda wilayah barat negara Syiah tersebut.

    “Rezim Zionis telah secara brutal menyerang gedung pemadam kebakaran di area Musiyan,” sebut kantor berita Tasnim dalam laporannya, merujuk pada sebuah kota yang ada di area Provinsi Ilam.

    Sebuah video yang diambil dari area tersebut, yang dipublikasikan Tasnim, menunjukkan asap mengepul ke udara dari area yang dihantam serangan Israel.

    Lihat Video ‘Trump: Israel-Iran Harus Bertempur Dulu Sebelum Ada Kesepakatan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Agen Mossad

    Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Agen Mossad

    Teheran

    Otoritas Iran menghukum gantung seorang pria yang dituduh menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Eksekusi mati ini diumumkan saat pertempuran sengit berlangsung antara Iran dan Israel, yang saling bermusuhan, dalam beberapa hari terakhir.

    Pria yang disebut bernama Esmaeil Fekri itu, menurut otoritas kehakiman Iran, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), ditangkap tahun 2023 atas tuduhan menjadi agen Mossad. Dia kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Iran setelah dinyatakan terbukti bersalah menjadi mata-mata untuk Mossad.

    “Esmaeil Fekri, seorang agen Mossad yang dihukum karena pelanggaran berat ‘korupsi di Bumi’ dan ‘moharebeh’ (berperang melawan Tuhan) telah dihukum gantung setelah melalui seluruh proses prosedur pidana,” demikian dilaporkan situs berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran.

    Laporan Mizan Online menyebut bahwa eksekusi mati melalui hukuman gantung itu dilaksanakan setelah semua prosedur hukum selesai dan putusan terhadap Fekri diperkuat oleh Mahkamah Agung.

    Pada Minggu (15/6), media lokal Iran melaporkan kepolisian di Provinsi Alborz, sebelah barat Teheran, telah menangkap dua orang yang diduga memiliki hubungan dengan Mossad.

    Kemudian pada hari yang sama, Israel mengumumkan pihaknya telah menangkap dua warga negaranya yang diduga bekerja untuk badan intelijen Iran.

    Penangkapan demi penangkapan itu terjadi saat Iran dan Israel terlibat aksi saling serang yang berlangsung intens dan sengit sejak Jumat (13/6) waktu setempat.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Laporan terbaru kantor Perdana Menteri (PM) Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan-serangan Iran di wilayah negara Yahudi tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Serangan Rudal Iran di Israel Bertambah Jadi 24 Orang

    Korban Tewas Serangan Rudal Iran di Israel Bertambah Jadi 24 Orang

    Tel Aviv

    Jumlah korban tewas akibat rentetan serangan rudal Iran yang menghujani wilayah Israel bertambah menjadi sedikitnya 24 orang. Korban tewas ini dilaporkan terjadi di area-area yang terdampak parah serangan rudal Teheran beberapa waktu terakhir.

    Angka terbaru untuk korban tewas akibat serangan rudal Iran itu, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), diumumkan oleh kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataan terbarunya.

    Disebutkan kantor Netanyahu dalam pernyataannya bahwa 24 korban tewas di Israel itu tercatat sejak Jumat (13/6) ketika Iran melancarkan rentetan serangan untuk membalas serangan Tel Aviv.

    Jumlah korban tewas yang dirilis kantor PM Israel pada Senin (16/6) itu mencakup 11 kematian baru yang tercatat sejak tengah malam, yang mencakup empat korban tewas di area Petakh Tikva dekat Tel Aviv, tiga korban tewas di area Haifa, dan satu korban tewas di Bnei Brak, pinggiran Tel Aviv.

    Angka itu juga mencakup dua korban tewas yang jenazahnya ditemukan setelah serangan Iran menghantam area Bat Yam dan satu korban tewas lainnya tidak disebutkan lokasinya.

    Selain memicu korban tewas, serangan Iran juga menyebabkan banyak korban luka, dengan layanan darurat Israel, Magen David Adom (MDA), sebelumnya melaporkan sekitar 92 orang mengalami luka-luka di berbagai lokasi.

    Disebutkan MDA bahwa para korban luka itu telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit setempat.

    Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

    Termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Konflik terbaru ini dimulai pada Jumat (13/6) pagi, ketika militer Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya itu telah menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Pada Senin (16/6) pagi, Iran kembali melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel, setelah Tel Aviv menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Desak Eropa Tekan Israel untuk Hentikan Serangan

    Iran Desak Eropa Tekan Israel untuk Hentikan Serangan

    Jakarta

    Pemerintah Iran mendesak negara-negara besar Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mematikannya terhadap negara tersebut. Ini disampaikan Iran pada Senin (16/6), saat pertempuran yang berkecamuk antara kedua musuh bebuyutan itu memasuki hari keempat.

    “Jerman, Prancis, dan Inggris seharusnya mengutuk kejahatan rezim Zionis, terutama terhadap fasilitas nuklir Natanz,” kata juru bicara Kementerian luar negeri Iran Esmaeil Baqaei, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/6/2025).

    Dia menambahkan bahwa negara-negara Eropa seharusnya fokus pada “penghentian agresi” dan meminta pertanggungjawaban Israel.

    Israel dan Iran saat ini masih terus saling melancarkan serangan rudal dan drone, yang berpotensi memicu lebih banyak kerusakan dalam konflik, yang tampaknya semakin memanas beberapa hari terakhir.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Konflik terbaru ini dimulai pada Jumat (13/6) lalu, ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji serangan Israel sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Namun, AS dilaporkan turut membantu Israel dalam menembak jatuh rudal-rudal Iran yang terbang ke wilayah Israel.

    Dalam wawancara terbaru dengan ABC News, Trump mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik Iran-Israel. Trump juga mengatakan bahwa ia akan “terbuka” bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadi mediator.

    “Ada kemungkinan kita bisa terlibat dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara musuh bebuyutan di Timur Tengah,” kata Trump dalam sebuah wawancara menurut ABC News, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    Mengenai Putin sebagai mediator potensial dalam konflik tersebut, Trump mengatakan “ia siap. Ia menelepon saya tentang hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar tentang hal itu,” kata Trump kepada seorang reporter ABC News.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel-Iran Membara, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Israel-Iran Membara, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Washington DC

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Nimitz, terpantau meninggalkan perairan Laut China Selatan pada Senin (16/6) pagi menuju ke arah barat, ke kawasan Timur Tengah, saat konflik antara Israel dan Iran memanas. Kapal induk AS ini bahkan membatalkan jadwal kunjungan ke pelabuhan Vietnam.

    Pergerakan terbaru USS Nimitz itu, seperti dilansir Reuters, Senin (16/6/2025), didasarkan pada data yang dirilis situs pelacakan kapal Marine Traffic. Menurut data Marine Traffic, kapal USS Nimitz bergerak ke arah barat menuju ke Timur Tengah pada Senin (16/6) pagi waktu setempat.

    Pergerakan terbaru kapal induk AS ini terdeteksi saat pertempuran sengit terjadi antara Israel dan Iran beberapa hari terakhir.

    Dituturkan dua sumber, termasuk seorang diplomat, yang dikutip Reuters bahwa kapal induk AS itu seharusnya mengunjungi Kota Danang di Vietnam pada akhir pekan ini. Namun rencana kunjungan, atau yang disebut resepsi formal, yang dijadwalkan pada 20 Juni mendatang itu telah dibatalkan.

    Salah satu sumber mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS di Hanoi telah memberitahu dirinya tentang pembatalan tersebut, yang disebut karena “persyaratan operasional yang mendesak”.

    Belum ada tanggapan resmi dari Kedutaan Besar AS di Vietnam atas laporan ini.

    Pekan lalu, kelompok tempur kapal induk Nimitz melakukan operasi keamanan maritim di perairan Laut China Selatan. Operasi itu, menurut situs resmi Komandan Armada Pasifik AS, disebut sebagai “bagian dari kehadiran rutin Angkatan Laut AS di Indo Pasifik”.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    Sebelumnya, menurut laporan Associated Press yang mengutip dua pejabat AS yang enggan disebut namanya, Washington menggeser aset-aset militernya, termasuk kapal perang, di kawasan Timur Tengah menyusul serangan Israel terhadap Iran dan serangan balasan Teehran.

    Angkatan Laut AS, sebut Associated Press dalam laporannya pada Jumat (13/6) lalu, memerintahkan kapal penghancur USS Thomas Hudner, yang mampu bertahan terhadap rudal balistik, untuk berlayar dari Laut Mediterania bagian barat menuju ke bagian timur perairan itu.

    Satu kapal penghancur AS lainnya juga diperintahkan mulai bergerak ke area yang sama sehingga dapat tersedia jika diminta oleh Gedung Putih.

    Pada Jumat (13/6) pagi, militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel.

    AS sebelumnya menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran. Namun diketahui bahwa Washington membantu Tel Aviv dalam menembak jatuh rudal-rudal Teheran yang ditembakkan ke negara Yahudi tersebut.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz mengingatkan bahwa penduduk Teheran, ibu kota Iran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga sipil Israel. Hal ini disampaikannya pada Senin (16/6) setelah serangan rudal terbaru Iran ke kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv, menewaskan beberapa orang.

    “Diktator sombong dari Teheran telah berubah menjadi pembunuh pengecut, yang dengan sengaja menembaki garis depan sipil Israel dalam upaya untuk mencegah (militer Israel) melanjutkan serangan yang melumpuhkan kemampuannya,” tulis Katz dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/6/2025).

    “Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera,” imbuhnya.

    Sebelumnya, layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya lima orang tewas akibat rentetan serangan rudal Iran terbaru pada Senin (16/6), yang menargetkan beberapa wilayah negara Yahudi tersebut. Sekitar 92 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Teheran tersebut.

    Magen David Adom (MDA) dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), menyebut korban tewas itu berasal dari serangan di empat lokasi terpisah di wilayah Israel bagian tengah.

    MDA dalam pernyataannya mengatakan bahwa kelima korban tewas terdiri atas “dua wanita dan dua pria yang berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan”.

    “Sejauh ini, tim MDA telah mengevakuasi 92 orang yang mengalami luka-luka ke sejumlah rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel pada Senin (16/6) pagi, setelah Israel menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran. Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

  • Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik Iran-Israel. Trump juga mengatakan bahwa ia akan “terbuka” bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadi mediator.

    “Ada kemungkinan kita bisa terlibat dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara musuh bebuyutan di Timur Tengah,” kata Trump dalam sebuah wawancara menurut ABC News, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    Mengenai Putin sebagai mediator potensial dalam konflik tersebut, Trump mengatakan “ia siap. Ia menelepon saya tentang hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar tentang hal itu,” kata Trump kepada seorang reporter ABC News.

    Sebelumnya pada hari Minggu (15/6), Trump mendesak Iran dan Israel untuk “membuat kesepakatan” dan mengakhiri saling serang mereka yang mematikan.

    Namun, Trump juga menilai kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu.

    “Saya pikir sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan,” cetus Trump saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    “Tapi terkadang mereka harus bertempur habis-habisan, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi,” ujarnya, saat berbicara di Gedung Putin sebelum terbang ke Kanada untuk menghadiri KTT G7.

    Pernyataan Trump itu disampaikan ketika Israel dan Iran saling melancarkan serangan rudal dan drone, yang berpotensi memicu lebih banyak kerusakan dalam konflik yang tampaknya semakin memanas beberapa hari terakhir.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Konflik terbaru ini dimulai pada Jumat (13/6) lalu, ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Trump memuji serangan Israel sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Namun, AS dilaporkan turut membantu Israel dalam menembak jatuh rudal-rudal Iran yang terbang ke wilayah Israel.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

  • Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Tel Aviv

    Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, mengungkapkan bahwa gedung kedutaannya di Tel Aviv, ibu kota Israel, mengalami kerusakan ringan akibat terdampak serangan rudal Iran.

    Huckabee menegaskan tidak ada personel AS di Israel yang menjadi korban luka akibat serangan Teheran tersebut.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di wilayah Israel pada Senin (16/6) pagi. Gelombang serangan rudal itu diluncurkan setelah militer Tel Aviv menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran.

    Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    “Beberapa kerusakan kecil akibat guncangan keras rudal-rudal Iran menghantam area dekat Cabang Kedutaan di @TelAviv, tetapi tidak ada cedera pada personel AS,” sebut Huckabee dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025).

    Dia mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS yang ada di Yerusalem akan ditutup pada Senin (16/6), karena perintah untuk “berlindung di tempat masih berlaku”.

    Sejumlah foto yang dirilis AFP menunjukkan bangunan-bangunan hancur di area pusat pesisir Tel Aviv, setelah militer Israel memperingatkan warga setempat untuk berlindung dari rudal-rudal Iran yang datang.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel menyebut gelombang serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya itu telah menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Presiden AS Donald Trump memuji serangan Israel, sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Trump memperingatkan Teheran untuk tidak memperluas pembalasannya dengan memasukkan target-target AS di kawasan Timur Tengah.

    Dalam pernyataan terbarunya, Trump mendesak kedua negara untuk “mencapai kesepakatan”, namun juga mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu sebelum ada kesepakatan damai.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini