Category: Detik.com Internasional

  • PM Spanyol Singgung ‘Genosida’ di Gaza, Israel Tidak Terima

    PM Spanyol Singgung ‘Genosida’ di Gaza, Israel Tidak Terima

    Tel Aviv

    Kedutaan Besar Israel di Madrid menuduh Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah “menjelek-jelekkan” Israel terkait Gaza. Israel menyatakan pihaknya memiliki hak untuk membela warganya.

    Dilansir Aljazeera, Minggu (27/6/2025), pernyataan Kedubes Israel ini diunggah lewat akun X resmi milik mereka. Pernyataan ini tidak langsung merujuk pada pernyataan Sanchez sebelumnya pada pertemuan Uni Eropa di mana ia menyebut perang Israel di Gaza sebagai ‘genosida’.

    Namun, ia sangat menyesalkan pernyataan Sanchez. Pernyataan Sanchez dinilai salah secara moral.

    “Ini tidak hanya sangat disesalkan: ini tidak dapat dipertahankan secara moral,” kata Kedubes Israel.

    “Mari kita perjelas: Israel, negara demokrasi yang menghadapi ancaman eksistensial di berbagai bidang, memiliki hak – dan kewajiban – untuk membela warganya,” tambahnya.

    Sebagai tanggapan, pemerintah Spanyol menyebut pernyataan Israel itu “tidak dapat diterima” dan memanggil pihak kedutaan.

    Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), komentar tersebut merupakan kecaman terkeras hingga saat ini oleh pemimpin Sosialis tersebut. Sanchez merupakan kritikus vokal atas serangan Israel di Gaza.

    Berbicara kepada wartawan di KTT UE di Brussels, Sanchez menyebutkan tinjauan hak asasi manusia baru-baru ini oleh layanan diplomatik blok tersebut yang, katanya, membahas “situasi genosida yang dahsyat yang terjadi di Gaza”.

    Laporan yang diterbitkan minggu lalu menemukan ‘indikasi’ bahwa Israel melanggar kewajiban hak asasi manusianya berdasarkan kesepakatan kerja sama yang menjadi dasar hubungan dagangnya dengan UE.

    Teks tersebut mengutip blokade Israel atas bantuan kemanusiaan untuk wilayah Palestina, tingginya jumlah korban sipil, serangan terhadap jurnalis, dan pemindahan serta kerusakan besar-besaran yang disebabkan oleh perang.

    Sanchez mengatakan ‘sangat jelas’ bahwa Israel melanggar kewajibannya dan bahwa UE tersebut harus menangguhkan kesepakatan kerja sama ‘segera;.

    “Tidak masuk akal” bahwa blok tersebut telah memberlakukan 18 putaran sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina tetapi, “dengan standar ganda, bahkan tidak mampu menangguhkan kesepakatan asosiasi”, tambahnya.

    Tonton juga “Pernyataan PM Spanyol Resmi Akui Palestina Sebagai Negara” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Berterima Kasih ke China Karena Didukung Saat Konflik dengan Israel

    Iran Berterima Kasih ke China Karena Didukung Saat Konflik dengan Israel

    Beijing

    Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena didukung saat bentrok selama 12 hari dengan Israel. Iran berharap China bisa menegakkan keadilan dan memainkan peran yang lebih besar.

    Dilansir CNN, Jumat (27/6/2025), ucapan itu disampaikan Nasirzadeh saat menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), kelompok keamanan regional yang dipimpin China dan Rusia pada Kamis (26/6). Kelompok ini semakin menonjol karena China dan Rusia berupaya membangun blok internasional alternatif bagi blok yang didukung oleh Amerika Serikat.

    Pertemuan SCO bertepatan dengan pertemuan para pemimpin NATO di Den Haag, di mana Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan bertemu dengan Iran “minggu depan” untuk membahas kemungkinan perjanjian nuklir.

    Dalam laporan kantor berita Xinhua, Nasirzadeh mengucapkan terima kasih ke China karena telah menghargai kedaulatan Iran.

    “Menyampaikan rasa terima kasih kepada China atas pengertian dan dukungannya terhadap sikap sah Iran,” ujarnya.

    Ia juga berharap China akan terus memainkan peran besar dalam gencatan senjata. Dia berharap China bisa menegakkan keadilan.

    Sebelumnya diketahui bahwa China mengecam serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025 lalu. Serangan yang menewaskan para pemimpin militer Iran ini memicu konflik panas antara kedua negara. Bahkan, konflik ini turut menyeret Amerika Serikat.

    Gencatan senjata pun diberlakukan setelah perang 12 hari. China mendukung gencatan senjata ini sekaligus mengkritik campur tangan AS.

    Sebagai pendukung diplomatik dan ekonomi utama Iran, China telah bergerak untuk lebih memperdalam kolaborasi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengadakan latihan angkatan laut bersama. China telah lama menyuarakan penentangan terhadap sanksi AS terhadap Iran dan mengkritik penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015.

    Tonton juga “Peristiwa Besar dalam Hubungan Iran-AS Sejak 1953 Hingga Kini” di sini:

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria Turki Bunuh Mantan Tunangan yang Sedang Hamil 5 Bulan

    Pria Turki Bunuh Mantan Tunangan yang Sedang Hamil 5 Bulan

    Istanbul

    Seorang perempuan Turki berusia 18 tahun yang sedang hamil lima bulan tewas bersama bayinya. Korban diduga dibunuh oleh mantan tunangan.

    Dilansir AFP, Jumat (27/6/2025), pembunuhan tersebut terjadi di Istanbul pada malam hari. Kasus ini merupakan pembunuhan terhadap perempuan yang ke-209 tahun ini di Turki, menurut kelompok hak-hak perempuan.

    Media Turki melaporkan perempuan tersebut, yang sedang hamil lima setengah bulan, dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak di dada. Korban meninggal bersama bayinya.

    Dia dilaporkan hamil setelah diperkosa oleh pria lain beberapa minggu sebelum pertunangannya. Tunangannya mengakhiri hubungan mereka ketika dia mengetahui situasi tersebut.

    Pelaku yang berusia 19 tahun, ditangkap di Istanbul. Pelaku disebut mengakui perbuatannya.

    Kelompok pembela hak-hak perempuan di Turki menuduh pemerintah gagal bertindak untuk menghentikan gelombang pembunuhan terhadap perempuan.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • WHO Kirim Bantuan Medis Pertama ke Gaza Sejak 2 Maret

    WHO Kirim Bantuan Medis Pertama ke Gaza Sejak 2 Maret

    Gaza

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengirimkan bantuan medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret. WHO mengibaratkan sembilan truk yang membawa bantuan medis itu adalah ‘setetes air di lautan’.

    Dilansir AFP, Kamis (26/6/2025), Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkap pengiriman bantuan itu pada akun X-nya. Dia mengatakan pengiriman pasokan, plasma, dan darah pada hari Rabu waktu setempat itu akan didistribusikan ke rumah sakit di wilayah Palestina dalam beberapa hari mendatang.

    Sebagai informasi, Israel memberlakukan blokade total di Jalur Gaza pada tanggal 2 Maret. Lebih dari dua bulan kemudian, Israel mulai mengizinkan masuknya sejumlah makanan, tetapi tidak ada barang bantuan lainnya hingga saat ini.

    Tedros mengatakan sembilan truk yang membawa pasokan medis penting, 2.000 unit darah, dan 1.500 unit plasma dikirim via penyeberangan Kerem Shalom dengan Israel, “tanpa insiden penjarahan, meskipun kondisi berisiko tinggi di sepanjang rute”.

    “Pasokan ini akan didistribusikan ke rumah sakit prioritas dalam beberapa hari mendatang,” kata Tedros.

    “Darah dan plasma dikirim ke fasilitas penyimpanan Kompleks Medis Nasser untuk didistribusikan ke rumah sakit yang menghadapi kekurangan kritis, di tengah meningkatnya jumlah korban luka, banyak yang terkait dengan insiden di lokasi distribusi makanan,” jelasnya.

    Minggu lalu, WHO mengatakan hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi minimal hingga sebagian. Sementara sisanya tidak dapat berfungsi sama sekali.

    “Namun, pasokan medis ini hanya setetes air di lautan. Bantuan dalam skala besar sangat penting untuk menyelamatkan nyawa,” katanya.

    “WHO menyerukan pengiriman bantuan kesehatan dengan segera, tanpa hambatan, dan berkelanjutan ke Gaza melalui semua rute yang memungkinkan,” tambahnya.

    Israel mulai mengizinkan pasokan masuk pada akhir Mei setelah blokade total selama lebih dari dua bulan. Akan tetapi distribusi telah dirusak oleh laporan hampir setiap hari pasukan Israel menembaki orang-orang yang menunggu jatah makanan.

    Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), sistem distribusi makanan baru yang didukung AS dan Israel, mulai membagikan makanan di Gaza pada 26 Mei.

    Tetapi PBB dan kelompok-kelompok bantuan utama telah menolak untuk bekerja sama dengan GHF, karena kekhawatiran bahwa hal itu dirancang untuk memenuhi tujuan militer Israel.

    Tonton juga “WHO Minta Israel Setop Bombardir Rumah Sakit di Gaza” di sini:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sindiran Trump ke Politikus Muslim Cawalkot New York

    Sindiran Trump ke Politikus Muslim Cawalkot New York

    New York

    Politikus Muslim dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, berpeluang menjadi calon Wali Kota New York. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terang-terangan mencemooh Mamdani.

    Mamdani yang seorang legislator negara bagian New York mewakili wilayah Queens ini, secara mengejutkan berhasil mengungguli kandidat berpengaruh, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York yang digelar pada Selasa (24/6).

    Hasil pemilihan pendahuluan itu belum diumumkan secara resmi, namun perolehan suara Mamdani yang jauh di atas membuat Cuomo sulit untuk mengejarnya. Cuomo dalam pernyataannya pada Selasa (24/6) malam telah mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Mamdani.

    Keberhasilan Mamdani tersebut, seperti dilansir TIME dan The Hill, Kamis (26/6/2025), mendorong Trump untuk meluapkan ketidaksenangannya dalam rentetan postingan media sosial pada Rabu (25/6), mulai dari komentar menyerang penampilan, suara, hingga kecerdasan legislator berusia 33 tahun tersebut.

    Zohran Mamdani (Foto: REUTERS/David Delgado)

    Dalam salah satu komentarnya via media sosial Truth Social, Trump mencemooh Mamdani, yang sebelumnya mengklaim dirinya sebagai seorang sosialis, sebagai “seorang komunis gila 100%”.

    “Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota,” tulis Trump dalam salah satu postingannya.

    “Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi agak konyol. Dia terlihat BURUK, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” sebut Trump melontarkan serangan verbal terhadap Mamdani.

    Tonton juga “Sosok Zohran Mamdani, Muslim Calon Kuat Wali Kota New York” di sini:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

    Mamdani, yang merupakan anak imigran asal India dan lahir di Uganda, meraup dukungan publik melalui usulan kebijakan yang menarik, termasuk pembekuan biaya sewa bagi banyak warga New York, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal.

    Mamdani juga secara tegas mengambil sikap pro-Palestina yang kuat, yang menuai kritikan dari kelompok pendukung Israel dan menjadikan kebijakan luar negeri sebagai titik fokus yang tak terduga dalam pertarungan calon Wali Kota New York.

    Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

    Beberapa waktu lalu, Mamdani secara terbuka mengatakan bahwa dirinya jika menjabat Wali Kota New York, akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu jika dia mengunjungi New York, dengan mengutip perintah penangkapan yang dirilis Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November 2024.

    Dia juga pernah ikut hadir dan memimpin seruan dukungan terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi dalam aksi pro-Palestina di AS.

    Tonton juga “Trump: Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Keluarkan Asap, Pesawat American Airlines Putar Balik ke Bandara Las Vegas

    Keluarkan Asap, Pesawat American Airlines Putar Balik ke Bandara Las Vegas

    Las Vegas

    Pesawat American Airlines 1665 tujuan Bandara Internasional Charlotte Douglas harus kembali ke Bandara Internasional Harry Reid di Las Vegas, Amerika Serikat. Pesawat Airbus A321 itu harus putar balik usai diduga mengalami masalah mesin dan mengeluarkan asap.

    Dilansir CNN, Kamis (26/6/2025), Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan insiden itu terjadi pada pukul 8.20 pagi waktu setempat.

    Sementara itu, juru bicara bandara, Like Nimmo, mengatakan pesawat melaporkan asap keluar dari mesin. “Asap keluar dari mesin kiri,” kata Nimmo.

    “(Setelah pesawat mendarat) petugas pemadam kebakaran memeriksa mesin, dan pesawat melaju ke gerbang dengan tenaganya sendiri,” imbuhnya.

    American Airlines mengatakan ada 153 penumpang dalam penerbangan tersebut dan enam awak pesawat. Sebelumnya, bandara tersebut mengatakan kepada CNN bahwa ada 165 penumpang.

    “Pesawat melaju ke gerbang dengan tenaganya sendiri dan penumpang turun dari pesawat seperti biasa,” kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.

    “Kami menghargai profesionalisme awak kami dan berterima kasih kepada tim kami yang bekerja untuk mengantarkan penumpang kami ke tujuan mereka secepat mungkin,” imbuhnya.

    FAA sedang melakukan penyelidikan atas insiden ini.

    Tonton juga “Pesawat American Airlines Ditabrak Pesawat Lainnya di Landasan Pacu” di sini:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Khamenei Puji ‘Kemenangan’ Iran, Klaim Israel Nyaris Hancur

    Khamenei Puji ‘Kemenangan’ Iran, Klaim Israel Nyaris Hancur

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan komentar pertamanya sejak negaranya menyepakati gencatan senjata dengan Israel yang mengakhiri perang selama 12 hari antara kedua negara. Khamenei memuji apa yang disebutnya sebagai “kemenangan” Iran atas Israel.

    Khamenei, seperti dilansir AFP dan CNN, Kamis (26/6/2025), juga menyebut Israel “nyaris kolaps dan hancur” saat menghadapi serangan balasan Iran.

    “Saya ingin mengucapkan selamat kepada bangsa Iran yang hebat… atas kemenangannya atas rezim Zionis yang sesat,” kata Khamenei dalam pernyataan publik pertamanya sejak gencatan senjata berlaku pada Selasa (24/6) waktu setempat.

    Dalam pernyataannya, yang dilaporkan kantor berita IRNA dan disiarkan televisi pemerintah Iran ini, Khamenei mengklaim Iran nyaris “menghancurkan” Israel.

    “Terlepas dari semua kegaduhan, dan dengan semua klaim tersebut, rezim Zionis hampir runtuh dan hancur di bawah serangan-serangan Republik Islam (Iran),” sebut Khamenei.

    Perang antara Iran dan Israel meletus pada 13 Juni lalu ketika Tel Aviv melancarkan serangan udara besar-besaran menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran, yang diklaim bertujuan mencegah musuh bebuyutannya itu mengembangkan senjata nuklir. Iran telah berulang kali membantah tuduhan semacam itu.

    Pertempuran diakhiri dengan gencatan senjata yang mulai berlaku sejak Selasa (24/6), yang menghentikan pertempuran udara yang sengit selama 12 hari.

    Tonton juga “Khamenei: Pernyataan Presiden AS Konyol, Iran Tak Takut Ancaman!” di sini:

    Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Iran, rentetan serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 627 orang dan melukai lebih dari 4.800 orang lainnya selama perang berlangsung.

    Gelombang serangan balasan Iran, menurut data otoritas Tel Aviv, dilaporkan menewaskan sedikitnya 28 orang di wilayah Israel.

    Khamenei Sebut AS Tak Dapat Apa Pun dari Serangan ke Iran

    Khamenei, dalam pernyataannya, juga menyebut bahwa Amerika Serikat (AS), yang mengebom fasilitas nuklir Iran, “tidak memperoleh apa pun” dari seranganya tersebut.

    Disebutkan oleh Khamenei bahwa AS “terlibat langsung dalam perang tersebut, meyakini bahwa penolakan untuk melakukan intervensi akan menyebabkan kehancuran total rezim Zionis”.

    “Amerika Serikat tidak memperoleh apa pun dari perang ini,” tegas Khamenei.

    Dia mengklaim Iran telah memberikan “tamparan keras” dengan membalas serangan AS tersebut melalui serangan terhadap pangkalan militer Washington yang ada di Qatar.

    “Republik Islam (Iran) menang, dan sebagai balasannya, telah memberikan tamparan keras di wajah Amerika,” sebutnya.

    Tonton juga “Khamenei: Pernyataan Presiden AS Konyol, Iran Tak Takut Ancaman!” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Bilang Negosiasi Damai di Gaza Capai Kemajuan Signifikan

    Trump Bilang Negosiasi Damai di Gaza Capai Kemajuan Signifikan

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, kemajuan signifikan tengah berlangsung untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza, seiring dimulainya kembali negosiasi gencatan senjata setelah lebih dari 20 bulan konflik.

    “Saya kira kemajuan besar sedang dicapai di Gaza,” ujar Trump kepada para wartawan. Dia menambahkan bahwa utusan khususnya, Steve Witkoff, telah mengatakan gencatan senjata di “Gaza sudah sangat dekat.”

    Optimisme Donald Trump akan adanya “kabar sangat baik” dalam waktu dekat dikaitkannya dengan kesepakatan gencatan senjata pada Selasa (24/6) lalu antara Israel dan Iran, untuk mengakhiri perang rudal selama 12 hari.

    Tekanan terhadap Netanyahu

    Di Israel, tekanan politik kian meningkat dari keluarga para sandera, bahkan dari anggota koalisi pemerintah sendiri. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi desakan untuk mengakhiri perang di Gaza yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Qatar sebagai mediator konflik Selasa (24/6) mengumumkan, akan melancarkan inisiatif baru untuk mencapai gencatan senjata. Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa intensitas pembicaraan telah meningkat.

    “Komunikasi kami dengan mediator di Mesir dan Qatar tidak pernah berhenti, dan telah meningkat dalam beberapa jam terakhir,” kata pejabat Hamas, Taher al-Nunu, kepada AFP. Namun, dia menambahkan sejauh ini kelompoknya “belum menerima proposal baru” untuk menghentikan perang.

    Pemerintah Israel menolak mengomentari pembicaraan gencatan senjata terbaru. Pernyataan resmi hanya menyebutkan, upaya untuk memulangkan para sandera Israel masih berlangsung “di medan tempur maupun melalui negosiasi.”

    Insiden mematikan di Gaza

    Kampanye militer tersebut, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas dan diakui oleh PBB, telah menewaskan setidaknya 56.156 orang, sebagian besar warga sipil.

    Dalam salah satu insiden paling mematikan bagi militer Israel, tujuh tentara dilaporkan tewas pada Selasa di Gaza selatan. Dengan demikian, total korban jiwa militer Israel di wilayah itu mencapai 441 orang.

    Tragedi tersebut memicu kritik langka dari mitra koalisi Netanyahu, yakni pemimpin partai ultra-Ortodoks United Torah Judaism. “Saya masih tidak mengerti mengapa kita bertempur di sana… Tentara terus saja tewas,” kata anggota parlemen Moshe Gafni dalam sidang di Knesset, Rabu (25/6).

    Kelelahan berperang

    Ketujuh tentara yang tewas berasal dari korps tempur mekanis Israel. Menurut pernyataan militer, mereka tengah menjalankan misi pengintaian di Khan Yunis ketika kendaraan mereka terkena ledakan.

    Kesedihan mendalam menyelimuti pemakaman Sersan Staf Ronel Ben-Moshe (20) di Rehovot, selatan Tel Aviv, Rabu (25/6). Di tengah isak tangis keluarga, para prajurit muda berdiri terdiam dalam seragam.

    Seorang mantan rekan Ben-Moshe yang ikut bertugas di Gaza mengungkapkan kelelahan mental akibat perang yang tak berkesudahan.

    “Saya bahkan tidak bisa menyelesaikan wajib militer. Secara mental saya hancur hingga akhirnya didemobilisasi,” ujar pria yang hanya menyebut namanya Ariel. “Saya telah melihat terlalu banyak anak-anak seperti saya mati. Sudah waktunya ini dihentikan.”

    Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang—kelompok utama yang mewakili keluarga para sandera—juga menyuarakan desakan penghentian perang.

    “Perang di Gaza telah melewati batas. Ini dijalankan tanpa tujuan yang jelas dan tanpa rencana konkret,” bunyi pernyataan mereka.

    Dari 251 sandera yang diculik dalam serangan Hamas, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 yang telah dinyatakan tewas oleh militer Israel.

    Bencana kemanusiaan di Gaza

    Sementara itu, kondisi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Laporan kelompok hak asasi manusia menyebutkan bahwa lebih dari dua juta warga Gaza kini menghadapi situasi mirip kelaparan akibat blokade Israel, dengan korban berjatuhan hampir setiap hari saat mengantre bantuan pangan.

    Badan pertahanan sipil Gaza pada Rabu menyebutkan, 35 orang, termasuk enam warga yang tengah menunggu bantuan, tewas akibat tembakan Israel. Juru bicara pertahanan sipil, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP kerumunan warga di Gaza tengah, di lokasi yang kerap menjadi tempat berkumpul warga setiap malam untuk mendapatkan bantuan, terkena “peluru dan peluru tank”.

    Saat dikonfirmasi AFP, militer Israel menyatakan, mereka “tidak mengetahui adanya insiden di Gaza tengah pagi ini yang menimbulkan korban.”

    Pada Selasa, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam penggunaan bantuan makanan sebagai senjata di Gaza dan mengkritik keberadaan Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Badan yang didukung Israel dan AS itu kini mengambil alih peran organisasi kemanusiaan internasional di wilayah tersebut.

    Didatangkan ke Gaza pada akhir Mei, operasi GHF justru dibayangi kekacauan, korban jiwa, dan tuduhan bias politik. GHF membantah adanya insiden maut yang terjadi di dekat titik distribusi bantuannya.

    Namun, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak akhir Mei hampir 550 orang tewas di sekitar pusat bantuan saat berupaya mendapatkan suplai makanan yang masih langka.

    rzn/as (AFP, AP)

    Tonton juga “Trump: Perang Israel Vs Iran Bisa Meledak Lagi” di sini:

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korsel Tangkap 2 Pria China yang Rekam Kapal Induk AS Pakai Drone

    Korsel Tangkap 2 Pria China yang Rekam Kapal Induk AS Pakai Drone

    Busan

    Dua warga negara China ditangkap oleh otoritas Korea Selatan (Korsel) setelah kedapatan menerbangkan drone secara ilegal untuk merekam pangkalan Angkatan Laut Korsel. Drone itu juga digunakan untuk merekam sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) yang sedang berlabuh di kota pelabuhan Busan.

    Korsel berada di tengah-tengah pertikaian negara-negara adikuasa yang semakin memanas antara AS, penjamin keamanan tradisionalnya, dan China, mitra dagang terbesarnya tetapi juga sekutu utama Korea Utara (Korut).

    Kedua warga China yang berjenis kelamin laki-laki itu, seperti dilansir AFP, Kamis (26/6/2025), diidentifikasi sebagai mahasiswa internasional di Busan, namun identitas mereka tidak diungkap ke publik. Keduanya ditangkap oleh Kepolisian Metropolitan Busan pada Rabu (25/6) waktu setempat.

    Disebutkan oleh Kepolisian Metropolitan Busan bahwa kedua pria China itu didakwa atas tuduhan merugikan kepentingan militer Korsel dan melanggar Undang-undang Perlindungan Pangkalan dan Instalasi Militer.

    Menurut Kepolisian Metropolitan Busan, ini menjadi momen pertama kalinya warga negara asing (WNA) ditangkap atas tuduhan tersebut.

    “Dua individu asal China ditangkap kemarin (25/6) karena merekam pangkalan Angkatan Laut dan kapal induk AS secara ilegal,” kata seorang pejabat Kepolisian Busan, yang tidak disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

    “Satu individu asal China lainnya juga saat ini sedang diselidiki tanpa penahanan,” imbuhnya.

    Tonton juga “Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran” di sini:

    Para tersangka itu juga dituduh merekam secara ilegal USS Theodore Roosevelt, kapal induk AS yang sedang berlabuh di Busan untuk mengikuti operasi gabungan. Aktivitas perekaman itu dilakukan tanpa izin sebanyak sembilan kali, antara Maret 2023 hingga Juni 2024.

    Aktivitas mereka paling baru, menurut Kepolisian Busan, terjadi pada 25 Juni 2024, ketika mantan Presiden Yoon Suk Yeol mengunjungi kapal induk AS tersebut dan bertemu dengan pasukan Korsel juga pasukan AS.

    Material yang diperoleh secara ilegal itu dilaporkan mencakup 172 foto dan 22 berkas video, dengan beberapa di antaranya dibagikan tanpa izin via sejumlah platform media sosial, termasuk TikTok.

    Kepolisian Busan juga menyebutkan bahwa para tersangka menggunakan drone buatan perusahaan China dalam aktivitas ilegalnya tersebut.

    Model drone yang dimaksud dilaporkan mengharuskan penggunanya untuk mendaftar melalui aplikasi perusahaan sebelum digunakan, yang mana semua data pada drone itu diyakini dikirimkan ke server yang berlokasi di China.

    Tonton juga “Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah di Tengah Konflik Israel-Iran” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengadilan Korsel Tolak Surat Perintah Penangkapan Eks Presiden

    Pengadilan Korsel Tolak Surat Perintah Penangkapan Eks Presiden

    Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Kamis, 26 Juni 2025.

    Laporan utama dalam rangkuman dunia selama 24 jam terakhir ini kami hadirkan dari Korea Selatan.

    Surat penangkapan Yoon Suk Yeol ditolak

    Pengadilan Korea Selatan menolak permintaan jaksa khusus untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mantan presiden Yoon Suk Yeol, yang sedang diselidiki karena pernah memberlakukan darurat militer.

    Juru bicara Pengadilan Distrik Pusat Seoul dan kantor kejaksaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Anggota senior tim penyidik jaksa khusus mengatakan surat perintah penangkapan diajukan karena Yoon menolak menanggapi panggilan pemeriksaan dan dituduh menghalangi proses hukum.

    Tapi tim hukum Yoon mengatakan dia akan mematuhi panggilan lain dan hadir untuk diinterogasi pada hari Sabtu mendatang.

    CIA klaim program nuklir Iran ‘rusak parah’

    CIA mengklaim memiliki “sejumlah bukti kredibel” yang menunjukkan program nuklir Iran “rusak parah” akibat serangan baru-baru ini.

    “Ini termasuk intelijen baru dari sumber/metode yang secara historis dapat diandalkan dan akurat bahwa beberapa fasilitas nuklir utama Iran telah hancur dan harus dibangun kembali selama bertahun-tahun,” bunyi pernyataan direktur badan tersebut, John Ratcliffe.

    John juga mengatakan jika memungkinkan, CIA akan menerbitkan pembaruan dan informasi tentang program nuklir Iran, “mengingat pentingnya masalah ini secara nasional.”

    Pernyataan John muncul sehari setelah sebuah laporan awal mengungkap jika serangan udara Amerika Serikat terhadap situs nuklir Iran hanya menghambat program nuklir negara itu selama beberapa minggu.

    Presiden Donald Trump menuduh media yang melaporkan informasi intelijen yang bocor telah menerbitkan “berita palsu”, dan bersikeras agar situs tersebut “dihancurkan.”

    Sebanyak 16 warga Kenya tewas dalam unjuk rasa

    Kepala Amnesty Kenya mengatakan sebanyak 16 orang tewas dalam protes anti-pemerintah di seluruh penjuru di Kenya Rabu kemarin, sebagian besar dibunuh oleh polisi.

    Direktur eksekutif Amnesty Kenya, Irungu Houghton, mengatakan beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, dan 16 orang “diverifikasi tewas hingga pukul 8.30.”

    “Sebagian besar dibunuh oleh polisi,” kata Irungu, seraya menambahkan sedikitnya lima korban ditembak mati.

    Ini terjadi setahun setelah demonstrasi mematikan yang menentang RUU pajak dan berujung pada penyerbuan parlemen serta menyebabkan 60 orang tewas saat polisi berusaha membubarkan masa dengan gas air mata.

    AS dan Iran akan mengadakan pembicaraan nuklir minggu depan

    Hal ini diungkap Presiden Donald Trump, sambil memuji cepat berakhirnya perang Iran dengan Israel.

    Presiden Trump juga mengatakan keputusannya untuk bergabung dengan Israel dengan menargetkan serangan ke situs-situs nuklir Iran dengan bom penghancur bunker yang besar telah mengakhiri konflik dan menjadi “kemenangan bagi semua pihak”.

    Berbicara di Den Haag ketika menghadiri pertemuan puncak NATO kemarin, Presiden Trump mengatakan tidak melihat Iran akan terlibat lagi dalam pengembangan senjata nuklir.

    Iran selalu membantah para pemimpin Barat yang selama puluhan tahun mengatakan negaranya sedang mengupayakan senjata nuklir.

    Tonton juga “Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Hadapi Sidang Kasus Pemberontakan” di sini: