Category: Detik.com Internasional

  • Serangan Roket Hantam Bandara Irak, 2 Orang Luka-luka

    Serangan Roket Hantam Bandara Irak, 2 Orang Luka-luka

    Baghdad

    Rentetan serangan roket menghantam area militer pada bandara Kirkuk di wilayah Irak bagian utara. Serangan roket itu melukai dua orang yang merupakan personel keamanan setempat.

    Dituturkan seorang pejabat keamanan senior Irak, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Selasa (1/7/2025), bahwa dua roket di antaranya menghantam area militer bandara Kirkuk pada Senin (30/6) tengah malam.

    “Dua roket Katyusha jatuh di bagian militer bandara Kirkuk,” sebut pejabat keamanan senior Irak tersebut.

    Dua personel keamanan di bandara itu disebut mengalami luka ringan akibat serangan roket tersebut.

    Satu roket lainnya, menurut pejabat yang sama, tidak meledak. Namun roket tersebut jatuh menimpa sebuah rumah di kota Kirkuk, hingga menyebabkan kerusakan material.

    “Roket ketiga menghantam sebuah rumah di lingkungan Uruba,” ucap pejabat keamanan senior Irak itu.

    Sektor militer pada bandara Kirkuk mencakup pangkalan Angkatan Darat Irak, Kepolisian Federal, dan Hashed al-Shaabi, yang merupakan koalisi bekas pasukan paramiliter pro-Iran yang kini terintegrasi ke dalam Angkatan Bersenjata reguler negara tersebut.

    Lihat juga Video: Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Sumber keamanan setempat mengatakan kepada kantor berita INA bahwa dua roket menghantam pangkalan udara militer di kompleks bandara Kirkuk, salah satunya jatuh di dekat landasan pacu dan satu lainnya menghantam sebuah rumah di kota itu.

    Sejauh ini, belum ada kelompok atau pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.

    Manajemen Bandara Internasional Kirkuk mengatakan tidak ada kerusakan di area bandara dan serangan tersebut tidak mengganggu aktivitas penerbangan.

    Irak telah sejak lama menjadi medan pertempuran bagi serangan drone dan roket, serta terbukti menjadi “lahan subur” bagi perang proxy. Baru-baru ini, negara tersebut kembali stabil setelah puluhan tahun dilanda konflik dan kekacauan yang dahsyat.

    Lihat juga Video: Israel Status Darurat Usai Serang Iran: RS Bersiap-Bandara Tutup

    Saksikan Live DetikSore :

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Klaim Selamatkan Khamenei Tuai Kecaman Iran

    Trump Klaim Selamatkan Khamenei Tuai Kecaman Iran

  • Bos Intelijen Turki Bertemu Petinggi Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Bos Intelijen Turki Bertemu Petinggi Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Kepala badan intelijen Turki Ibrahim Kalin bertemu dengan seorang pemimpin senior kelompok Hamas untuk membicarakan tragedi kemanusiaan di Gaza. Keduanya juga membahas upaya untuk mencapai gencatan senjata dalam perang di Gaza.

    Dilansir dari AFP dan Al Arabiya, Senin (30/6/2025), kantor berita Turki, Anadolu Agency yang mengutip sumber-sumber keamanan, melaporkan bahwa Kalin mengadakan pembicaraan dengan petinggi Hamas, Mohammed Darwish dan delegasinya pada Minggu (29/6) waktu setempat. Lokasi pertemuan tersebut dirahasiakan. Darwish merupakan kepala dewan politik Hamas yang memerintah Gaza.

    Mereka membahas tragedi kemanusiaan di Gaza dan upaya Turki untuk mengakhiri perang tersebut dan “memastikan pengiriman bantuan segera” ke wilayah tersebut.

    Mereka juga berbicara tentang “perlunya mencapai konsensus di antara kelompok-kelompok Palestina selama masa kritis ini … (dan) langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza,” kata sumber tersebut.

    Pertemuan itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyuarakan optimisme tentang gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Trump mengatakan pada hari Jumat lalu, bahwa gencatan senjata tersebut dapat terjadi “dalam minggu depan.”

    Para mediator telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 20 bulan di Gaza. Situasi di Gaza makin memprihatinkan setelah Israel menghentikan semua pasokan makanan lebih dari dua bulan lalu, yang menyebabkan peringatan akan terjadinya kelaparan.

    Baru-baru ini, Israel telah mengizinkan dimulainya kembali pengiriman bantuan makanan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial, yang melibatkan kontraktor keamanan AS dan pasukan Israel.

    Para saksi mata dan pejabat Gaza telah melaporkan beberapa kejadian warga Palestina terbunuh saat mencoba mendapatkan bantuan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Klaim Menang Lawan Iran, Bicara Peluang Bebaskan Sandera Gaza

    Netanyahu Klaim Menang Lawan Iran, Bicara Peluang Bebaskan Sandera Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “kemenangan” negaranya atas Iran dalam perang 12 hari telah membuka “peluang”, termasuk untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan kelompok Hamas dan aliansinya di Jalur Gaza.

    “Banyak peluang telah terbuka sekarang setelah kemenangan ini. Pertama-tama, untuk menyelamatkan para sandera,” cetus Netanyahu saat berpidato di hadapan jajaran agen dinas keamanan Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (30/6/2025).

    “Tentu saja, kami juga harus menyelesaikan masalah Gaza, untuk mengalahkan Hamas, tetapi saya memperkirakan bahwa kami akan mencapai kedua tujuan itu,” ucapnya, merujuk pada operasi militer Israel untuk menghancurkan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Dalam pernyataan pada Minggu (29/6), kelompok utama yang mewakili keluarga para sandera menyambut baik apa yang disebutnya sebagai “fakta bahwa setelah 20 bulan, pemulangan para sandera akhirnya ditetapkan sebagai prioritas utama oleh Perdana Menteri”.

    “Ini adalah pernyataan yang sangat penting yang harus diterjemahkan menjadi satu kesepakatan komprehensif untuk membawa kembali semua 50 sandera dan mengakhiri pertempuran di Gaza,” demikian pernyataan Forum Sandera dan Keluarga Korban Hilang.

    Hamas dan militan-militan aliansinya di Jalur Gaza menculik sedikitnya 251 sandera saat melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 49 sandera diyakini masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

    Hamas juga diketahui masih menahan jenazah seorang tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza tahun 2014 lalu.

    Forum tersebut menyerukan agar para sandera “dibebaskan, bukan diselamatkan”.

    “Satu-satunya cara untuk membebaskan mereka semua adalah melalui kesepakatan komprehensif dan mengakhiri pertempuran, tanpa operasi penyelamatan yang membahayakan para sandera dan tentara (Israel),” sebut forum tersebut dalam seruannya.

    Serangan Hamas pada Oktober 2023 memicu rentetan serangan brutal dari Israel terhadap Jalur Gaza, yang disebut bertujuan untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera. Sedikitnya 56.500 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tewas akibat rentetan serangan Tel Aviv sejauh ini.

    Sementara serangan Hamas terhadap Israel, menurut data otoritas Tel Aviv, menewaskan 1.219 orang.

    Lihat Video ‘Netanyahu Sebut Menang Atas Iran Membuka Peluang Perdamaian’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Aldrich Ames, Mata-mata CIA yang Bocorkan Rahasia untuk Uni Soviet

    Kisah Aldrich Ames, Mata-mata CIA yang Bocorkan Rahasia untuk Uni Soviet

    Jakarta

    Seorang agen CIA bernama Aldrich Ames menghabiskan hampir satu dekade menjual informasi rahasia ke Uni Soviet, membahayakan lebih dari 100 operasi rahasia, dan menyebabkan kematian sedikitnya 10 mata-mata dari dinas intelijen Barat. Pada 28 April 1994, Ames dipenjara seumur hidup. Pada bulan Februari tahun itu, BBC berbicara dengan salah satu mata-mata yang dikhianati oleh Ames, tetapi berhasil bertahan hidup.

    Pada 1985, sejumlah agen Soviet yang bekerja untuk CIA tiba-tiba mulai menghilang. Satu per satu ditangkap oleh dinas intelijen Soviet, KGB. Mereka diinterogasi dan, sangat sering, dieksekusi.

    Oleg Gordievsky adalah salah satu agen ganda tersebut. Sebagai kepala kantor KGB di London, ia telah bekerja secara rahasia selama bertahun-tahun untuk dinas intelijen Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), MI6.

    Namun suatu hari ia dibius di Moskow, kelelahan setelah lima jam diinterogasi, dan menghadapi kemungkinan dihukum mati oleh regu tembak. Gordievsky lolos dari maut setelah MI6 menyelundupkannya di bagasi mobil dan keluar dari Uni Soviet.

    Setelah itu, Gordievsky mencoba mencari tahu siapa yang telah membocorkan rahasianya.

    “Selama hampir sembilan tahun saya mencoba menebak siapa orangnya, siapa sumber yang mengkhianati saya, dan saya tidak tahu jawabannya,” katanya kepada Tom Mangold dari BBC, pada 28 Februari 1994.

    Dua bulan kemudian, Gordievsky mendapatkan jawabannya ketika agen veteran CIA, Aldrich Ames, berdiri di ruang sidang AS. Ames mengaku membocorkan identitas “hampir semua agen CIA di Soviet, dari dinas [intelijen] Amerika dan negara lainnya yang saya kenal”.

    Dikenal oleh KGB dengan nama sandinya, Kolokol (Lonceng), pengkhianatan Ames telah mengakibatkan 10 mata-mata CIA dieksekusi, termasuk Jenderal Dmitri Polyakov. Dia merupakan seorang pejabat senior di dinas intelijen tentara Soviet, yang telah memasok informasi ke Barat selama lebih dari 20 tahun.

    Ames, mata-mata KGB yang paling merusak dalam sejarah AS, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.

    Pemerintah UK pernah tercengang ketika mata-mata Britania bernama Kim Philby ternyata juga bekerja sebagai agen Soviet pada 1960-an.

    “Sekarang giliran Washington menatap kerusakan yang dilakukan Ames”, kata Mangold pada 1994.

    Belakangan diketahui, peran Ames sebagai kepala departemen kontraintelijen Soviet di CIA yang memungkinkan dia menyebabkan kerusakan tersebut. Peran itu memberinya akses yang hampir tak terbatas ke informasi rahasia tentang operasi-operasi AS terhadap Uni Soviet dan, yang terpenting, identitas agen AS di lapangan. Jabatan Ames juga membuatnya bisa mengikuti pengarahan dari badan intelijen negara-negara Barat lainnya.

    Dengan cara itulah mata-mata UK paling berharga, Gordievsky (seorang kolonel KGB yang memberikan informasi penting kepada dua badan intelijen UK, MI6 dan MI5) berhubungan dengan Ames. Pertemuan-pertemuan ini akan menciptakan situasi yang aneh: “Pembelot KGB tingkat atas diberi pengarahan oleh mata-mata KGB tingkat atas”, kata Mangold.

    Gordievsky mengatakan: “Orang Amerika sangat teliti dan benar-benar sangat ahli dalam pengarahan.”

    “Saya sangat antusias. Saya menyukai orang Amerika. Saya ingin berbagi pengetahuan dengan mereka, dan sekarang saya menyadari [Ames] ada di sana. Itu artinya semua jawaban baru dari informasi saya, pasti telah dia berikan kepada KGB.”

    Alkohol dan perceraian

    Ames telah terpapar dunia mata-mata sejak usia dini. Ayahnya adalah seorang analis CIA yang membantu Ames mendapatkan pekerjaan di badan tersebut setelah ia putus kuliah.

    Namun, keputusan Ames di kemudian hari untuk mengkhianati CIA tidak didorong oleh ideologi tapi oleh uang.

    Awalnya, Ames menunjukkan bakatnya sebagai agen kontraintelijen. Ia pertama kali ditugaskan bersama istrinya, Nancy Segebarth, sesama agen CIA, ke Turki pada akhir 1960-an. Saat itu ia ditugaskan merekrut agen asing. Namun pada 1972 atasannya menarik Ames kembali ke markas CIA karena Ames diyakini tidak cocok kerja lapangan. Di AS, ia belajar bahasa Rusia dan ditugaskan merencanakan operasi lapangan melawan pejabat-pejabat Soviet.

    Perjuangan ayahnya dengan alkohol telah menghambat karier Ames di CIA. Ames belakangan juga punya kebiasaan minum-minum alkohol dan menghambat kemajuannya. Pada 1972, ia ditemukan oleh agen lain dalam keadaan mabuk dan dalam posisi yang membahayakan dengan seorang karyawati CIA.

    Situasi ini diperparah oleh sikap Ames yang acuh tak acuh terhadap pekerjaan. Contohnya, dia meninggalkan tas kerja penuh informasi rahasia di kereta bawah tanah pada 1976.

    Guna mengembalikan kariernya ke jalur yang benar, Ames menerima penugasan kedua ke Mexico City pada 1981, sedangkan istrinya tinggal di rumah di New York. Namun, perilakunya dan kebiasaan minumnya yang berlebihan menyebabkan ia gagal mengukir reputasi cemerlang sebagai seorang agen CIA.

    Pada 1981, ia terlibat kecelakaan lalu lintas di Mexico City. Dalam keadaan sangat mabuk, Ames tidak dapat menjawab pertanyaan polisi atau bahkan mengenali seorang pejabat Kedutaan AS yang dikirim untuk membantunya.

    Insiden selanjutnya masih seputar alkohol. Ames mabuk, mengeluarkan kata-kata kotor, dan bertengkar dengan seorang pejabat Kuba saat resepsi diplomatik di Kedutaan AS.

    Atasan Ames lantas merekomendasikan CIA untuk memeriksanya terkait kecanduan alkohol saat ia kembali ke AS.

    Ames juga terlibat dalam sejumlah perselingkuhan, yang salah satunya menjadi titik balik baginya.

    Menjelang akhir 1982, ia menjalin hubungan dengan seorang atase budaya Kolombia yang direkrut untuk CIA, Maria del Rosario Casas Dupuy. Kisah asmara mereka semakin serius sampai Ames memutuskan untuk menceraikan istri pertamanya, menikahi Rosario, dan membawanya kembali ke AS.

    Sekembalinya ke markas besar CIA pada 1983, ia diangkat menjadi kepala cabang kontraintelijen untuk operasi Soviet. Peran ini memberinya akses luas ke informasi berbagai kegiatan rahasia CIA.

    Dalam kehidupan pribadinya, Ames setuju membayar utang saat masih menikah dengan istri pertamanya serta membayar tunjangan bulanan kepada perempuan tersebut.

    Beban Ames bertambah karena istri barunya gemar berbelanja dan sering menelepon keluarganya di Kolombia. Masalah keuangan Ames menjadi tidak terkendali.

    Belakangan Ames mengaku kepada Senator Negara Bagian Arizona, Dennis DeConcini, bahwa utangnya yang terus menumpuk membuatnya mempertimbangkan untuk menjual informasi rahasia yang dapat diaksesnya.

    “Saya merasakan tekanan finansial yang besar, yang, jika dipikir-pikir, jelas saya bereaksi berlebihan,” kata Ames.

    Mengkhianati AS

    “Tindakannya dilatarbelakangi uang, dan saya rasa dia tidak pernah benar-benar mencoba membuat orang lain percaya bahwa motifnya lebih dari itu,” kata agen FBI, Leslie G Wiser, yang terlibat dalam penyelidikan dan penangkapan Ames, kepada BBC pada 2015.

    Pada 16 April 1985, setelah menenggak beberapa gelas minuman beralkohol, Ames langsung masuk ke Kedutaan Rusia di Washington DC.

    Begitu masuk, dia memberikan sebuah amplop kepada resepsionis. Isinya nama-nama beberapa agen ganda, dokumen yang menunjukkan identitasnya sebagai orang CIA, dan sebuah catatan yang meminta US$50.000.

    Belakangan dia membuat klaim dalam laporan Senat bahwa awalnya dia mengira tindakan itu hanya berlaku satu kali agar bisa keluar kesulitan keuangan. Namun, dia segera menyadari bahwa dia telah “melewati batas, [dan] saya tidak akan pernah bisa mundur”.

    Getty ImagesAldrich Ames menghabiskan hampir satu dekade menjual informasi rahasia ke Uni Soviet, membahayakan lebih dari 100 operasi rahasia, dan menyebabkan kematian sedikitnya 10 mata-mata dari dinas intelijen Barat. Pada 28 April 1994, Ames dipenjara seumur hidup.

    Selama sembilan tahun berikutnya, Ames dibayar untuk menyerahkan dokumen sarat informasi rahasia kepada KGB.

    Caranya sebagai berikut: Ames mengambil dokumen-dokumen rahasiayang merinci berbagai informasi, mulai dari perangkat penyadapan yang terhubung ke fasilitas antariksa Moskow hingga teknologi canggih baru yang mampu menghitung hulu ledak nuklir rudal Soviet. Dia kemudian membungkus dokumen-dokumen itu ke dalam kantong plastik dan membawanya keluar dari gedung CIA.

    Karena fungsi jabatannya mengharuskan dia bertemu secara resmi dengan diplomat-diplomat Rusia, ia sering kali dapat bertemu langsung dengan narahubungnya tanpa menimbulkan kecurigaan. Ia juga kerap meninggalkan paket-paket dokumen rahasia di tempat-tempat rahasia yang telah diatur sebelumnya yang disebut dead drop.

    “Jika ia akan menaruh di dead drop, sebelumnya ia memberi tanda kapur pada, misalnya, kotak surat. Orang-orang Rusia akan melihat tanda kapur itu sehingga mereka akan tahu bahwa drop tersebut telah diisi dengan dokumen-dokumen,” kata Wiser.

    “Nanti, ketika mereka sudah mengambil dokumen-dokumen itu, mereka akan menghapus tanda kapur. Ia [Ames] akan tahu bahwa pengiriman dokumen-dokumen itu dilakukan dengan aman,” imbuhnya.

    Melalui informasi intelijen rahasia yang dibocorkan Ames, KGB berhasil mengidentifikasi hampir semua mata-mata CIA di Uni Soviet. Imbasnya, operasi rahasia AS praktis terhenti.

    “Saya tidak mengetahui ada mata-mata lain di AS yang telah menyebabkan hilangnya begitu banyak nyawa manusia dalam hal aset intelijen,” kata Wiser.

    Hilangnya begitu banyak aset CIA secara tiba-tiba memang menimbulkan kekhawatiran dan memicu pencarian pembocor rahasia di dalam badan tersebut pada 1986, tetapi Ames terus luput dari perhatian selama hampir satu dekade.

    Atas pengkhianatannya tersebut, Ames dibayar mahal. Secara keseluruhan, dia menerima sekitar US$2,5 juta dari Uni Soviet.

    Ames tidak berusaha menyembunyikan kekayaan barunya. Meskipun tidak pernah memiliki gaji lebih dari US$70.000 setahun, ia membeli rumah baru seharga US$540.000 secara tunai, menghabiskan puluhan ribu dolar untuk renovasi rumah, dan membeli mobil Jaguar.

    Gaya hidup mewah Ames membuat dia menjadi pusat perhatian dan berujung pada penangkapannya oleh tim FBI pimpinan Wiser pada 1994.

    Setelah ditangkap FBI, Ames bekerja sama dengan pihak berwenang dan merinci sejauh mana kegiatan mata-matanya. Sebagai gantinya, dia mendapat jaminan bahwa istri keduanya, Rosario, akan dihukum ringan. Rosario mengakui bahwa ia mengetahui tentang uang tunai dan pertemuan Ames dengan Soviet. Ia kemudian dibebaskan setelah lima tahun.

    Ames, agen CIA berpangkat tertinggi yang pernah terungkap sebagai agen ganda, terus menjalani hukuman seumur hidupnya di penjara federal AS di Terre Haute, Indiana.

    Hingga hari ini, Ames tidak menunjukkan penyesalan atas tindakannya atau atas kematian yang diakibatkannya.

    “Ia menyesal telah tertangkap. Ia tidak menyesal menjadi mata-mata,” kata Wiser tentang Ames.

    Artikel ini dapat Anda baca dalam versi bahasa Inggris dengan judul How Aldrich Ames became the US’s most damaging double agent pada BBC Culture.

    Lihat juga Video ‘Bos LVMH Bernard Arnault Jadi Saksi Sidang Eks Mata-mata Prancis’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Jakarta

    Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kembali memanas. Serangkaian serangan udara menewaskan dan melukai warga sipil, serta menyebabkan hilangnya jet tempur F-16 milik Ukraina yang digunakan untuk menangkis rudal Rusia.

    Serangan intens ini terjadi di berbagai wilayah Ukraina dalam waktu hampir bersamaan. Militer Ukraina menyebut Rusia meluncurkan ratusan rudal dan drone dalam serangan terbaru, yang juga menewaskan seorang pilot jet tempur Ukraina.

    2 Tewas dan 14 Luka-luka di Odesa Ukraina

    Rusia melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, pada Sabtu (28/6) malam. Dua orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk tiga anak-anak.

    “Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal,” kata Gubernur Odesa, Oleg Kiper, melalui Telegram, dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Selain di Odesa, serangan di wilayah Kherson juga menyebabkan satu orang tewas dan tiga luka-luka. Target utama serangan disebut meliputi infrastruktur kritis dan area permukiman.

    Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh

    Dalam upaya menangkis serangan Rusia, sebuah jet tempur F-16 Ukraina jatuh. Pilot pesawat tersebut tewas setelah gagal melontarkan diri.

    “Pilot menggunakan semua senjata yang ada di pesawatnya dan menembak jatuh tujuh target udara. Saat menembak jatuh target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui Telegram, seperti dilansir Reuters, Minggu (29/6/2025)

    Zelensky Kecam Serangan Rusia

    Rusia disebut meluncurkan 477 drone dan 60 rudal dalam semalam ke berbagai wilayah Ukraina. Ukraina mengklaim berhasil mencegat 475 drone dan 39 rudal dari total serangan, seperti dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Serangan udara menyebabkan tujuh orang luka-luka di beberapa wilayah, termasuk di Cherkasy dan Ivano-Frankivsk. Seorang anak dan seorang wanita termasuk di antara korban.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan ini dan mengatakan bahwa “Putin telah memutuskan untuk melanjutkan perang ini, meskipun ada seruan perdamaian dari masyarakat internasional.”

    Zelensky kembali menyerukan bantuan sistem pertahanan udara kepada negara-negara Barat, terutama sistem antirudal Patriot dari Amerika Serikat.

    (wia/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sidang Korupsi Benjamin Netanyahu Minggu Ini Ditunda

    Sidang Korupsi Benjamin Netanyahu Minggu Ini Ditunda

    Tel Aviv

    Pengadilan Israel menunda sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sidang ini ditunda seiring dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tak menoleransi penuntutan terhadap Benjamin Netanyahu.

    “Setelah penjelasan yang diberikan… kami menerima sebagian permintaan tersebut dan membatalkan pada tahap ini sidang Tuan Netanyahu yang dijadwalkan untuk minggu ini,” pernyataan pengadilan distrik Yerusalem dilansir dari AFP, Senin (30/6/2025).

    Keputusan ini dipublikasi secara daring oleh Partai Likud milik Netanyahu. Pengacara Netanyahu telah meminta pengadilan untuk membebaskannya dari memberikan kesaksian selama dua minggu ke depan.

    Hal ini agar Netanyahu dapat fokus pada masalah keamanan setelah gencatan senjata dengan Iran. Pihak Netanyahu telah menyerahkan jadwal Netanyahu ke pengadilan untuk menunjukkan “kebutuhan nasional bagi perdana menteri untuk mencurahkan seluruh waktu dan energinya untuk masalah politik, nasional, dan keamanan yang sedang dihadapi”.

    Pengadilan awalnya menolak permintaan pengacara tersebut. Tapi keputusan itu berubah setelah mendengar argumen dari Netanyahu, kepala intelijen militer, dan kepala badan mata-mata Mossad.

    Sebelumnya, Trump marah terkait tuduhan korupsi terhadap Netanyahu. Trump menyebut AS telah mengeluarkan miliaran dolar untuk militer Israel per tahun.

    “Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar setahun, jauh lebih banyak daripada negara lain mana pun, untuk melindungi dan mendukung Israel. Kami tidak akan menoleransi ini,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, dilansir AFP.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Israel Tewaskan 23 Orang di Gaza, Termasuk 3 Anak-anak

    Serangan Israel Tewaskan 23 Orang di Gaza, Termasuk 3 Anak-anak

    Gaza

    Serangan udara dan tembakan pasukan Israel menewaskan 23 orang di Gaza, Palestina. Para korban termasuk 3 anak-anak.

    Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP pihaknya “mengangkut 23 martir, termasuk beberapa anak-anak dan wanita”. Mereka tewas di berbagai lokasi di sekitar Jalur Gaza.

    Militer Israel menolak berkomentar terkait serangan yang menewaskan anak-anak itu. Mereka bersikukuh serangan tersebut “untuk membongkar kemampuan militer Hamas”.

    Bassal mengatakan dua anak tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah mereka di lingkungan Zeitun, Kota Gaza. Bassal menambahkan rumah tersebut ‘hancur total’.

    Seorang anggota keluarga, Abdel Rahman Azzam (45) mengatakan kepada AFP bahwa dia berada di rumah ketika “mendengar ledakan besar di rumah kerabat saya”.

    “Saya bergegas keluar dengan panik dan melihat rumah hancur dan terbakar,” tambahnya.

    “Kami mengevakuasi lebih dari 20 orang yang terluka, termasuk dua orang martir — dua anak dari keluarga tersebut. Jeritan anak-anak dan wanita tak henti-hentinya,” kata Azzam.

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Heboh Dugaan Israel Campur Narkoba dalam Tepung Bantuan Gaza

    Jakarta

    Warga Gaza, Palestina, terus mengalami penderitaan akibat serangan bertubi-tubi dari Israel. Kini muncul dugaan Israel sengaja mencampur narkoba ke dalam kantong tepung bantuan yang didistribusikan kepada penduduk Gaza yang terdampak perang.

    Seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (29/6/2025), Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mencampur tepung dengan zat yang sangat adiktif. Hal itu disebut menandai kejahatan baru yang menargetkan kesehatan warga sipil dan tatanan masyarakat di Gaza.

    “Kami menganggap pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas kejahatan ini, yang bertujuan untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan masyarakat Palestina dari dalam,” kata pernyataan pemerintah Gaza tersebut.

    Sementara itu, Omar Hamad, seorang apoteker dan penulis dari daerah kantong yang dikepung itu, mengatakan bahwa Israel dilaporkan telah menyelundupkan Oxycodone ke Gaza melalui kantong tepung yang disediakan sebagai bantuan.

    “Terungkap pula bahwa obat itu tidak hanya disembunyikan di dalam kantong tepung, tetapi tepung itu sendiri tampaknya tercampur dengannya,” katanya pada hari Kamis dalam sebuah posting di X.

    Komite Anti-Narkoba di Gaza mendesak warga untuk berhati-hati, memeriksa makanan yang berasal dari ‘perangkap maut yang disebut pusat bantuan AS-Israel’ dan segera melaporkan zat asing apa pun.

    Diketahui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS dan Israel memulai operasi distribusi makanan di Gaza pada 26 Mei setelah Israel benar-benar menghentikan pasokan ke wilayah Palestina yang diduduki selama lebih dari dua bulan, yang memicu peringatan akan terjadinya kelaparan massal.

    Tentara Israel Diperintah Tembak Warga Gaza

    Sementara itu, surat kabar Israel, Haaretz, sebelumnya melaporkan tentara-tentara Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan, bahwa komandan militer mereka telah memerintahkan pasukan untuk menembaki kerumunan warga Palestina guna membubarkan mereka dan membersihkan area tersebut.

    Menyusul laporan tersebut, Advokat Jenderal Militer Israel mengatakan bahwa ia memerintahkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang atas tuduhan ini.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz membantah laporan media Israel, bahwa tentara-tentara Israel diperintahkan untuk menembaki warga Palestina yang mendekati lokasi bantuan di Gaza.

    Dilansir kantor berita The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (28/6/2025), Netanyahu dan Katz menyebut laporan harian Israel yang condong ke kiri, Haaretz tersebut sebagai “kebohongan jahat yang dirancang untuk mencemarkan nama baik militer”.

    Lebih dari 500 warga Palestina telah tewas dan ratusan lainnya terluka saat mencari bantuan makanan sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza yang baru dibentuk mulai mendistribusikan bantuan di wilayah itu sekitar sebulan yang lalu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Saksi-saksi mata warga Palestina mengatakan pasukan Israel telah menembaki kerumunan di jalan menuju lokasi pusat distribusi bantuan tersebut. Menanggapi artikel Haaretz, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki insiden di mana warga sipil telah terluka saat mendekati lokasi tersebut.

    Militer Israel menolak tuduhan artikel tersebut tentang “tembakan yang disengaja terhadap warga sipil.”

    PBB pada minggu ini mengutuk ‘persenjataan makanan’ Israel di Gaza, sebuah kejahatan perang, dan mendesak militer Israel untuk ‘berhenti menembaki orang-orang yang mencoba mendapatkan makanan;.

    Berdasarkan data PBB, lebih dari 410 warga Palestina telah tewas dan sedikitnya 3.000 orang terluka karena militer Israel menembaki warga Palestina yang mencoba mencapai titik distribusi bantuan atau mereka yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

    “Orang-orang yang putus asa dan lapar di Gaza terus menghadapi pilihan yang tidak manusiawi, yaitu mati kelaparan atau berisiko dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan,” kata kantor hak asasi manusia PBB dalam catatan tertulis yang diberikan sebelum pengarahan pada hari Selasa.

    (knv/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menhan Saudi Terima Telepon Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Ada Apa?

    Menhan Saudi Terima Telepon Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Ada Apa?

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, menerima panggilan telepon dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi. Keduanya membahas hubungan bilateral Saudi dan Iran.

    “Selama panggilan telepon tersebut, mereka meninjau hubungan bilateral di bidang pertahanan dan membahas perkembangan regional serta upaya untuk menjaga keamanan dan stabilitas,” demikian dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), dilansir Al Arabiya, Minggu (29/6/2025).

    Diketahui, Mousavi menggantikan Mohammad Bagheri, yang tewas pada awal bulan ini dalam serangan Israel di Iran.

    Konflik antara Iran dan Israel berakhir minggu lalu setelah Presiden AS Donal Trump mengumumkan bahwa mereka sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

    Serangan Israel terhadap Iran menewaskan sedikitnya 627 warga sipil, kata kementerian kesehatan Teheran. Serangan Iran terhadap Israel menewaskan 28 orang, menurut data Israel.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini