Category: Detik.com Ekonomi

  • RI Kebanjiran Plastik Impor, Paling Banyak dari China

    RI Kebanjiran Plastik Impor, Paling Banyak dari China

    Jakarta

    Indonesia dibanjir bahan baku plastik (BBP) hingga produk jadi plastik impor. Bahkan, angka impor terus meningkat dari tahun ke tahun.

    Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Eko Harjanto memaparkan, impor plastik terbanyak berasal dari China, dengan persentase mencapai 51,9%. Kemudian disusul Jepang 8,16%, Malaysia 6,4%, Thailand 5,3%, lalu Korea 4,31%, dan Singapura 4,21%.

    Menurutnya, impor Indonesia untuk produk plastik cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan ekspornya stagnan. Defisit neraca perdagangan plastik di Indonesia cenderung membesar, hingga pada 2023 mencapai US$ 1,7 miliar.

    “Jadi ekspor tahun 2023 mencapai US$ 1,49 miliar, sementara impornya mencapai US$ 3,27 miliar,” kata Eko, dalam acara FGD Membedah Tingkat Daya Saing Industri Plastik Hilir Indonesia di Tengah Maraknya Impor Produk Jadi Plastik, di Pullman Hotel Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

    Sedangkan untuk data neraca perdagangan pada tahun ini, hingga April tercatat nilai impor mencapai US$ 233,15 miliar. Sedangkan ekspor stagnan US$ 103,47 juta. Impor ini terus mengalami peningkatan karena produksi belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    Menurut Eko, kebutuhan plastik hilir di Indonesia terus bertambah. Lebih lanjut, ia pun merincikan data jumlah produksi, kebutuhan, ekspor, hingga impor plastik hilir berdasarkan pada klasifikasi penggunaannya.

    Berikut Rincian Datanya:

    1. Plastik Kebutuhan Rumah Tangga

    – Produksi: 963.752 ton
    – Kebutuhan: 605.960 ton
    – Ekspor: 522.125 ton
    – Impor: 164.333 ton.

    2. Plastik Bahan Bangunan

    – Produksi: 67.996 ton
    – Kebutuhan: 79.763 ton
    – Ekspor: 5.488 ton
    – Impor: 17.225 ton.

    3. Plastik Kemasan

    – Produksi: 112.532 ton
    – Kebutuhan: 116.946 ton
    – Ekspor: 2.916 ton
    – Impor: 7.330 ton.

    3. Plastik Lainnya

    – Produksi: 67.996 ton
    – Kebutuhan: 79.763 ton
    – Ekspor: 5.488 ton
    – Impor: 17.225 ton.

    “Ternyata dari kesemuanya untuk plastik rumah tangga, kebutuhan bahan bangunan, kemasan, dan plastik lainnya, total kita masih lebih besar impornya ya daripada ekspornya,” kata dia.

    Eko menambahkan, Indonesia juga belum dapat mengandalkan bahan baku plastik dari produsen dalam negeri lantaran kemampuan produksinya belum mencukupi. Bahan baku plastik untuk jenis PE, PP, PS, PVC dan PET oleh produsen dalam negeri saat ini baru bisa terpenuhi 50-60% dari total kebutuhan bahan baku plastik nasional.

    “Impor bahan baku plastik didominasi oleh polyolefin yang terdiri dari impor polietilena (PE) sebesar 605 ribu ton dan impor polipropilena (PP) sebesar 599 ribu ton,” pungkasnya.

    (shc/ara)

  • Petronas Cari Potensi Harta Karun Migas di Indonesia Timur

    Petronas Cari Potensi Harta Karun Migas di Indonesia Timur

    Jakarta

    Petronas diwakili PC North Madura II Ltd. (PCNM2) telah menyelesaikan data hasil eksplorasi Indonesia bagian timur yang didapat dari survei seismik 2D di area lepas pantai Seram sepanjang 1.000 km pada Juli 2024 lalu. Survei seismik ini merupakan bagian dari pengalihan nilai komitmen pasti sebesar US$ 6,8 juta dari eks Wilayah Kerja Surumana yang menjadi kewajiban Petronas Carigali (Surumana) Ltd (PCSL).

    Survei ini telah menerapkan teknologi terkini dan menggunakan panjang kabel 12 km yang merupakan bentangan terpanjang dibandingkan dengan akuisisi seismik serupa sebelumnya di wilayah tersebut. Direktur Hulu Minyak dan Gas Bumi Ariana Soemanto mengatakan, survei seismik tersebut merupakan wujud dukungan untuk melihat potensi minyak dan gas bumi di area Seram-Aru.

    “Area Seram-Aru ini termasuk dalam bagian lima area fokus untuk percepatan kegiatan eksplorasi wilayah Indonesia Timur dan diharapkan dapat menambah data geologi dan geofisika, serta memberikan gambaran seismik yang lebih baik di wilayah tersebut,” ujar Ariana dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (16/8/2024).

    Pemerintah telah menyetujui pengembalian Wilayah Kerja Surumana dengan catatan bahwa kontraktor wajib menyelesaikan nilai sisa komitmen pasti yang belum terlaksana. Kontraktor telah mengajukan rencana kegiatan eksplorasi untuk pemenuhan pengalihan komitmen dan disetujui oleh Menteri ESDM pada 30 Maret 2023.

    “Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mendukung kontraktor Wilayah Kerja Surumana dan SKK Migas untuk menyelesaikan pengalihan nilai sisa komitmen pasti eks-Wilayah Kerja Surumana melalui kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka sesuai dengan porsi masing masing pemegang Participation Interest,” imbuh Ariana.

    Ariana juga berharap Petronas dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional, terlebih untuk mendapatkan penemuan yang signifikan melalui akuisisi data baru tersebut yang selanjutnya dapat menunjang program 1 juta barel.

    “Ditjen Migas bersama SKK Migas akan terus mendukung usaha Petronas untuk mengevaluasi daerah Seram-Aru menjadi wilayah kerja baru, sebagai komitmen Petronas untuk terus beroperasi di Indonesia,” ujarnya.

    (acd/ara)

  • Pakaian hingga Sepatu China Serbu RI, Ini Datanya

    Pakaian hingga Sepatu China Serbu RI, Ini Datanya

    Jakarta

    Pakaian jadi dan alas kaki impor masih membanjiri pasar Indonesia, utamanya dari China. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kedua komoditas tersebut mengalami peningkatan pada Juli 2024 jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm).

    Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor pakaian jadi berupa pakaian rajutan (HS 61) naik 55,46% secara bulanan. Impor pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) juga naik 29,01%.

    “Untuk HS 61 utamanya berasal dari Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, Turki dan Italia. Sementara HS 62 utamanya berasal dari Tiongkok, Bangladesh, Vietnam, Hongkong dan Maroko,” kata Amalia dalam konferensi pers, Kamis (15/8/2024).

    Meski begitu, secara kumulatif atau sepanjang Januari-Juli 2024, impor pakaian rajutan dan bukan rajutan dari China turun masing-masing 4,75% dan 7,17%.

    “Komoditas terbesar (HS 61) yang mengalami penurunan adalah pakaian dan aksesoris yang dirajut. Sementara itu, HS 62 yang turun cukup tinggi adalah dari kelompok bra berbahan non katun,” jelas Amalia.

    “Jadi kalau secara bulanan mengalami peningkatan, tetapi kalau data ekspor atau impor yang lebih relatif baik adalah melihat angka kumulatif. Karena kalau untuk bulanan itu relatif dipengaruhi oleh proses waktu, pengiriman dan kebutuhan untuk stok yang mungkin setiap bulan akan berbeda,” tambahnya.

    Selain pakaian jadi, impor alas kaki dari China juga masih membanjiri pasar Indonesia. Tercatat nilainya mencapai US$ 50,99 juta pada Juli 2024, meningkat baik secara bulanan maupun tahunan.

    “Nilai impor alas kaki dari China pada Juli 2024 adalah sebesar US$ 50,99 juta. Untuk alas kaki dari China secara tahunan mengalami peningkatan sebesar 21,54%, sementara secara bulanan meningkat 7,37%,” beber Amalia.

    (aid/ara)

  • Kereta Tanpa Rel IKN Disebut Mirip Bus Gandeng, Kemenhub Ungkap Bedanya

    Kereta Tanpa Rel IKN Disebut Mirip Bus Gandeng, Kemenhub Ungkap Bedanya

    Jakarta

    Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur punya moda transportasi baru, yaitu kereta trem tanpa rel alias Autonomous Rapid Transit (ART).

    Namun, moda transportasi baru ini disebut-sebut mirip dengan bus gandeng. Anggapan ini beredar di media sosial setelah bentuk ART dipamerkan pemerintah.

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan ART jauh berbeda dari bus gandeng. Beberapa perbedaan itu dijelaskan lewat unggahan Ditjen Perkeretaapian di Instagram, @ditjenperkeretaapian, dilihat Kamis (15/8/2024) kemarin. Apa saja bedanya?

    Perbedaan yang pertama, dimensi panjang ART yang ukurannya jauh lebih panjang daripada bus. Dalam PP nomor 5 tahun 2012 tentang Kendaraan disebutkan ukuran bus gandeng maksimal 18 meter, sementara kereta tanpa rel di IKN panjangnya sampai 30 meter.

    “Meski secara fisik memiliki tampilan yang sangat mirip dengan bus gandeng, tapi trem otonom ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Sesuai dengan PP nomor 5 tahun 2012 tentang kendaraan ukuran panjang dari keseluruhan dari bus gandeng tidak boleh lebih dari 18 meter, sementara trem otonom sendiri memiliki ukuran panjang keseluruhan sampai 30 meter,” beber Kemenhub.

    Kedua, perbedaan lain dari ART dengan bus gandeng adalah bentuk kendaraannya. Kereta tanpa rel IKN memiliki dua sisi muka yang memungkinkan moda transportasi itu bisa berjalan maju pada dua arah. Sementara bus cuma punya satu sisi muka, artinya hanya mampu berjalan dengan satu arah ke depan saja.

    Perbedaan yang ketiga adalah landasan jalannya, ART butuh sebuah lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor. Hal ini juga membuat moda transportasi itu bisa dijalankan tanpa pengemudi ataupun masinis.

    Sementara bus gandeng bisa beroperasi di jalan manapun tanpa perlu tambahan rel virtual. Pengoperasiannya juga tidak bisa dilakukan tanpa pengemudi.

    “Trem otonom juga hanya dapat dioperasikan pada jalur lintasan rel virtual berupa marka jalan dan magnet sensor dan dilengkapi dengan sensor dan radar pada seluruh sudutnya yang memungkinkan pengoperasian tanpa masinis atau driverless seperti LRT Jabodebek,” sebut Kemenhub.

    Lebih lanjut, ART juga diklaim memenuhi ketentuan trem dalam UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Disebutkan trem adalah moda kereta yang berjalan di atas jalan rel yang letaknya sebidang dengan jalan.

    Dalam hal ini jalur lintasan marka jalan dan magnet sensor disebut sebagai rel virtual yang berfungsi sebagai jalan rel yang mengarahkan jalannya ART.

    (hal/ara)

  • Pernah Bikin Jokowi Jengkel, Impor Pipa Migas Malah Makin Banyak

    Pernah Bikin Jokowi Jengkel, Impor Pipa Migas Malah Makin Banyak

    Jakarta

    Jumlah impor komoditas Oil Country Tubular Goods (OCTG) yang mengacu pada pipa untuk industri hulu minyak dan gas bumi (migas) lebih besar daripada ekspor. Bahkan, impor itu mengalami kenaikan.

    Padahal, masalah impor pipa ini pernah membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) jengkel. Jokowi sampai memecat salah satu petinggi BUMN pada beberapa tahun lalu karena persoalan impor pipa ini.

    Berdasarkan data yang disajikan Asisten Deputi Bidang Industri Maritim dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Firdaus Manti impor pipa pada 2018 sebesar 198.793 ton dan ekspornya 99.054 ton. Kemudian, pada 2019 impornya 188.999 ton dan ekspornya 109.973 ton.

    Pada 2020, impor OCTG tercatat 133.001 ton dan ekspornya 102.492 ton. Lalu, pada 2021 impornya sebesar 104.883 dan ekspornya 56.306 ton.

    Selanjutnya pada 2022 impornya tercatat 102.984 ton dan ekspornya 41.657 ton. Lalu, pada 2023 impornya 201.731 ton dan ekspornya 70.201 ton.

    “Kalau dilihat tren ekspor impor komoditas OCTG dari 2018 sampai 2023, drill pipe untuk kode HS sekian dan casing tubing jumlah impor ini masih lebih besar. 2023 juga lonjakannya cukup besar importasi dibandingkan dengan ekspornya,” ungkap dalam acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

    Dalam catatan detikcom 2021 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jengkel dengan perusahaan besar yang masih enggan menggunakan barang-barang produksi dalam negeri. Dia mengaku kesal masih banyak barang yang bisa diproduksi di dalam negeri justru diimpor.

    Luhut mencontohkan BUMN sekelas Pertamina saja masih mengimpor pipa, padahal sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Dia mengaku cukup kesal, sampai-sampai menyebut Pertamina ngawur. Persoalan impor pipa ini juga dibahas Jokowi.

    “Pipa ini ramai juga sama beliau (dibahas Presiden Joko Widodo). Pertamina ngawurnya minta ampun itu, masih impor pipa padahal sudah bisa dibuat di Indonesia, bagaimana itu? Kecintaan kita dari idealisme itu masih kurang,” kata Luhut dalam Rakernas BPPT 2021 yang disiarkan YouTube, Selasa (9/3/2021) silam.

    Ujungnya, Luhut mengungkapkan akibat hal tersebut ada pejabat Pertamina yang langsung dipecat oleh Jokowi. Namun, dirinya enggan mengatakan siapa orang itu.

    “Makanya kemarin ada pejabat tinggi Pertamina itu dipecat Presiden langsung. Saya tanya kenapa? Alasannya katanya karena TKDN, kau cek aja siapa yang diganti,” kata Luhut.

    (acd/ara)

  • Butik Antam di Jakarta Kehabisan Stok Emas Batangan, Ini Penyebabnya

    Butik Antam di Jakarta Kehabisan Stok Emas Batangan, Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Seluruh butik Logam Mulia (LM) Antam di Jakarta kehabisan stok emas batangan untuk berbagai ukuran. Kondisi ini banyak terjadi untuk stok emas batangan mulai dari ukuran 1 gram, 5 gram, 10 gram, 50 gram, hingga tertinggi 1.000 gram.

    Berdasarkan penelusuran detikcom di situs resmi Logam Mulia Antam, Kamis (15/8/2024) kemarin, beberapa gerai yang kosong di antaranya di Butik Emas LM – Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta Timur, Butik Emas LM Gedung Antam, dan Butik Emas LM – Setiabudi One.

    Untuk Butik Emas LM – Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta Timur hanya emas batangan ukuran 0,5 gram dan 100 gram yang tersedia di gerai itu, sedangkan sisanya belum tersedia alias kosong. Kemudian untuk stok emas batang di Butik Emas LM Gedung Antam hanya tersedia ukuran 0,5 gram, 100 gram, 250 gram, dan 500 gram.

    Kemudian untuk stok emas Antam di Butik Emas LM – Setiabudi One terlihat hanya tersedia untuk ukuran 0,5 gram dan 1.000 gram. Selanjutnya untuk Butik Emas LM – Pengiriman Ekspedisi, Pulogadung Jakarta hanya tersedia untuk ukuran 0,5 gram, 3 gram, dan 100 gram.

    Selain itu Butik LM di beberapa kota besar juga tidak tersedia hampir semua ukuran emas batangan tersebut, mulai dari Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bali, Makassar, hingga Medan dan sejumlah kota lainnya. Walaupun stok ukuran emas Antam yang tak tersedia ini berbeda-beda antara satu butik dengan yang lain.

    Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengatakan kekosongan stok emas batangan untuk berbagai ukuran di butik-butik LM ini terjadi karena permintaan yang tinggi alias sudah habis diborong.

    “Saat ini beberapa pecahan produk logam mulia Antam sedang mengalami keterbatasan yang disebabkan tingginya minat masyarakat untuk membeli produk logam mulia Antam,” kata Syarif saat dihubungi detikcom, Kamis (15/8/2024).

    Atas keterbatasan stok ini, Syarif mengatakan pihaknya sedang melakukan optimalisasi produksi untuk semua ukuran emas batangan. Dengan begitu ketersediaan emas Antam di butik-butik Logam Mulia ini dapat segera terisi kembali.

    “Kami sedang melakukan optimalisasi produksi seluruh pecahan emas Antam guna memenuhi permintaan masyarakat,” jelasnya.

    Namun ia memastikan kualitas emas batangan hasil produksi Antam ini akan tetap menyesuaikan dengan standar yang berlaku, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir atas emas batangan produksi terbaru ini.

    “Antam berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan kebutuhan pelanggan dan memastikan seluruh produk memiliki kualitas terbaik sesuai dengan standar yang ada,” pungkasnya.

    (ara/ara)

  • Mengetahui Sejarah Ekonomi Indonesia Sebelum Kemerdekaan

    Mengetahui Sejarah Ekonomi Indonesia Sebelum Kemerdekaan

    Jakarta

    Tahun ini Indonesia sudah menginjak usia yang ke-79 tahun. Dalam sejarahnya, sistem ekonomi di Indonesia sempat mengalami naik turun. Bahkan, sempat terjadi krisis ekonomi selama beberapa kali di Tanah Air.

    Meski begitu, Indonesia akhirnya berhasil keluar dari krisis tersebut. Lalu, bagaimana perjalanan ekonomi Indonesia dari sebelum merdeka? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

    Sejarah Ekonomi di Indonesia Sebelum Kemerdekaan

    Mengutip buku Sejarah Perekonomian Indonesia yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, sebelum terbentuk menjadi sebuah negara yang berdaulat, awalnya Tanah Air terdiri dari berbagai kerajaan.

    Nah, kerajaan ini yang dapat menggerakkan perekonomian dengan perdagangan dari luar maupun dalam negeri. Bahkan, Indonesia memiliki jalur perdagangan yang strategis sehingga dapat menguntungkan masyarakat.

    Alhasil, banyak negara yang datang ke Indonesia untuk berdagang, salah satunya adalah Belanda. Kedatangan Belanda sempat dikira angin segar bagi masyarakat, tetapi semua itu berubah ketika muncul kebijakan pembangunan ekonomi yang bernama cultuurstelsel.

    Sistem yang lebih dikenal dengan nama tanam paksa ini terjadi saat masa kepemimpinan Gubernur Jenderal Johannes Van den Bosch pada 1830. Sayangnya, kebijakan cultuurstelsel hanya memperkaya orang-orang Belanda saja, sedangkan petani di Tanah Air malah menderita.

    Sebab, cultuurstelsel dilakukan dengan cara memaksa para petani untuk memberikan tanah mereka, lalu menanam berbagai tanaman ekspor yang laku di pasar internasional.

    Pada 1836, Van den Bosch juga berniat menjadikan pulau Jawa sebagai pusat eksportir produk pertanian. Tentu, semua keuntungan bakal dikantongi oleh Belanda.

    Beberapa produk rempah-rempah yang laris manis diekspor mulai dari kopi, gula, tembakau, teh, lada, tebu, hingga kayu manis. Semua bahan-bahan itu dikirim dari wilayah di Indonesia.

    Bagaimana dengan petani yang tidak memiliki tanah? Maka mereka harus bekerja tanpa upah di perkebunan negara selama 66 hari dalam setahun.

    Saat itu, para petani juga memproses hasil taninya sendiri, sehingga tak hanya bahan mentah. Petani juga mengelola pabrik yang sebenarnya sudah dibangun oleh Belanda, lalu mereka mendapatkan bayaran dengan sistem fluktuasi harga jual di pasaran.

    Sistem tanam paksa berlangsung cukup lama di Indonesia. Sampai pada 1870, cultuurstelsel akhirnya dihentikan oleh menteri jajahan Belanda, Engelbertus de Waal. Ia memprotes sistem tanam paksa karena menilai merugikan rakyat Tanah Air.

    Ketika Jepang masuk ke Indonesia, mereka menerapkan berbagai macam kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Di sektor ekonomi, Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang guna mendukung gerak maju Jepang dalam perang Pasifik.

    Mengutip buku Sistem Ekonomi Indonesia karya Darwin Damanik, dkk, Jepang merombak struktur ekonomi Indonesia dan mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran. Tujuannya adalah demi menyokong kebutuhan tentara Jepang selama perang.

    Adapun sejumlah kebijakan yang diterapkan Jepang yaitu:

    Memperluas wilayah persawahan agar produksi beras dapat meningkat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan perang.Menerapkan penanaman wajib tanaman untuk perang, yakni pohon kapas dan pohon jarak. Pohon kapas berfungsi untuk pakaian, sedangkan pohon jarak digunakan untuk bahan bakar pesawat dan pelumas senjata.Mengawasi kegiatan pertanian rakyat Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengendalikan harga hasil pertanian, khususnya beras.Mewajibkan penyerahan hasil pertanian sebesar 30% untuk pemerintah Jepang, 30% diserahkan ke lumbung desa, lalu sisanya milik petani.

    Semua itu berlangsung sampai Jepang akhirnya mengalami kekalahan dan menyerah kepada sekutu. Hal itu dipicu peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945.

    Setelah Indonesia menyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945, pemerintah mulai menata ulang sistem negara yang berdaulat, adil, dan makmur. Salah satu kebijakan yang menjadi perhatian adalah menata ulang perekonomian agar segera pulih.

    Demikian penjelasan mengenai sejarah sistem ekonomi Indonesia sebelum kemerdekaan. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers!

    (ilf/fds)

  • Cara Unik Nelayan Rayakan HUT ke-79 RI

    Cara Unik Nelayan Rayakan HUT ke-79 RI

    Foto Bisnis

    Dok. Nippon Paint – detikFinance

    Jumat, 16 Agu 2024 01:20 WIB

    Jakarta – Berbagai cara kreatif dilakukan untuk menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Seperti yang dilakukan para nelayan ini.

  • 55 Investor & Rp 56 Triliun Masuk IKN

    55 Investor & Rp 56 Triliun Masuk IKN

    Jakarta – Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang berjalan. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) investor yang terlibat di IKN sudah di atas 50.

    “Saat ini sudah 55 investor yang terlibat dalam pengembangan proyek IKN di berbagai sektor dan akan terus bertambah,” ujar Jokowi dalam akun X @jokowi, Rabu (14/8/2024)

    Sebelumnya, Sidang Kabinet perdana di IKN Senin 12 Agustus, Jokowi menyampaikan nilai investasi yang masuk secara keseluruhan mencapai Rp 56,2 triliun.

    “Per hari ini perlu saya sampaikan bahwa sudah di luar anggaran dari APBN, investasi yang masuk sudah Rp 56,2 triliun,” kata Jokowi dalam Pengantar Rapat Sidang Kabinet Perdana di IKN, Senin (12/8/2024)

    Investasi tersebut masuk ke sektor apa saja? Langsung klik infografis di atas untuk mengetahui rinciannya.
    (hal/hns)

  • RI Bidik Pasar Mebel di India, Siapkan 5 Jurus Ini

    RI Bidik Pasar Mebel di India, Siapkan 5 Jurus Ini

    Jakarta

    Pemerintah mendorong perluasan pasar non-tradisional bagi produk furnitur (mebel) Indonesia. Subsektor industri ini memiliki nilai tambah tinggi dan secara aktif memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

    Salah satu upaya membuka pasar non-tradisional dilakukan melalui partisipasi aktif pada Pameran IndexPlus Delhi 2024, platform internasional terkemuka dan terbesar di India, khusus interior, arsitektur dan desain yang berlangsung pada 9-11 Agustus 2024.

    “Nilai komitmen bisnis yang berhasil dicatat dari kepesertaan Indonesia pada pameran tersebut adalah sebesar Rp 17 miliar,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (15/8/2024).

    Dalam rangka meningkatkan penguasaan pasar serta menanggapi tren industri furnitur, pemerintah menyusun strategi yang berfokus kepada lima hal. Pertama, fasilitasi ketersediaan bahan baku. Kedua, fasilitasi ketersediaan SDM terampil.

    Ketiga, fasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar. Keempat, fasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas, dan kualitas produk. Kelima, fasilitasi iklim usaha kondusif dan peningkatan investasi.

    Untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku industri mebel, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan pemberian fasilitas insentif perpajakan berupa tax allowance, serta kemudahan prosedur ekspor produk hilir dan impor bahan baku atau bahan penolong.

    “Semua program tersebut merupakan wujud keberpihakan pemerintah agar industri dalam negeri dapat berdaulat, maju, dan berdaya saing,” terang Putu.

    Tercatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri mebel pada semester I tahun 2024 sebesar 0,50%. Hal ini merupakan kabar baik, mengingat pada 2 tahun terakhir industri ini mengalami kontraksi.

    “Pada tahun 2022, pertumbuhan industri furnitur turun menjadi 1,99%, lalu tahun 2023 menurun ke angka 2,04%. Namun pada semester I – 2024 ini, mengalami peningkatan positif sebesar 0,50%. Meski rentan fluktuatif, di tahun 2021, industri furnitur sempat mengukir pertumbuhan hingga 8,16%,” kata Dirjen Industri Agro.

    Pada semester I – 2024, produk industri furnitur termasuk mebel dari logam dan plastik, memberikan kontribusi sebesar 1,1% terhadap PDB non migas, dengan nilai kinerja ekspor mencapai USD1,02 Miliar.

    Berdasarkan data Expert Market Research, nilai pasar furnitur global tahun 2023 tercatat sebesar US$ 629 Miliar, dan tahun 2024 diproyeksikan tumbuh 5%. Kondisi ini membuka peluang bagi industri furnitur Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar global, salah satunya ke India.

    (ily/hns)