Category: Detik.com Ekonomi

  • Grab Buka Suara Respons Rencana Ojol Jadi UMKM

    Grab Buka Suara Respons Rencana Ojol Jadi UMKM

    Jakarta

    Grab Indonesia buka suara soal rencana pemerintah mengkategorikan ojek online (ojol) sebagai UMKM. Grab mengatakan pihaknya memahami rencana itu sebagai upaya pemerintah memberikan kepastian dan perlindungan lebih baik kepada pengemudi.

    Namun, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai kebijakan tersebut. Tirza menyebut isu itu bakal didiskusikan juga bersama para pelaku industri dalam waktu dekat.

    “Perlu dipahami, dengan ekosistem bisnis yang unik dan model usaha yang berbeda dari industri konvensional, model kemitraan tetap menjadi pendekatan utama Grab,” ujar Tirza dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (26/4/2025).

    Selain memberikan fleksibilitas bagi Mitra untuk mengatur waktu kerja sesuai kebutuhan, model kemitraan dinilai membuka peluang luas bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri.

    Bahkan menjadi sumber pendapatan yang dapat diandalkan di masa transisi atau saat menghadapi tantangan ekonomi.

    “Jika Mitra diklasifikasikan sebagai pekerja tetap, maka fleksibilitas akan hilang. Mereka akan terikat aturan seperti jam kerja, batas usia, target performa, serta adanya keterbatasan kuota Mitra yang dapat bergabung dengan platform,” terang Tirza.

    Ia menambahkan, jumlah mitra yang dapat bergabung menjadi sangat sedikit, hanya sekitar 10-20% dari jumlah mitra yang terdaftar saat ini. Menurut Tirza hal ini akan mengurangi kesempatan bagi banyak pihak untuk meningkatkan taraf hidup melalui platform digital.

    “Mitra Pengemudi sebagai UMKM merupakan sebuah langkah yang sangat patut dipertimbangkan karena memberikan fleksibilitas pengaturan jam kerja bagi Mitra Pengemudi. Kesempatan untuk berkembang juga akan semakin luas dengan adanya akses terhadap kredit bersubsidi hingga pelatihan dan peningkatan kapasitas UMKM dari pemerintah,” jelas Tirza.

    “Langkah ini akan membuka potensi kolaborasi yang lebih besar antara sektor publik dan swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini juga senada dengan misi Grab yakni mendorong digitalisasi UMKM hingga ke kota-kota kecil di Indonesia,” tutupnya.

    (ily/hns)

  • Awalnya Tukang Kebun, Pria Ini Banting Setir Bisnis Buah Omzet Puluhan Juta

    Awalnya Tukang Kebun, Pria Ini Banting Setir Bisnis Buah Omzet Puluhan Juta

    Jakarta

    Banyak cara untuk menaklukkan Jakarta, setiap tahunnya warga dari beragam daerah mengadu nasib di Ibu Kota, salah satunya Sucipno asal Wonosobo. Berbekal ijazah Sekolah Dasar, ia memulai petualangannya saat memberanikan diri merantau meski sebagai pembantu rumah tangga.

    Saat itu Sucipno muda tergabung dalam sebuah Yayasan yang menyalurkannya ke beragam pilihan pekerjaan di Jakarta, kesempatan itu ia ambil dan terjadilah pekerjaan pertamanya sebagai tukang kebun sekaligus pembantu rumah tangga di salah satu kompleks mewah dan bertahan selama tiga tahun.

    “Saya ke Jakarta tahun 1992, saya langsung kerja dulu masuk yayasan, ada yang bawa dulu setelah tamat SD, di kampung masih susah SMP saat itu, kalo yayasan penampung tenaga kerja masuk ke sana untuk disalurkan. Tiba di Jakarta waktu itu pekerjaan rumah tangga sebagai tukang kebun di rumah mewah cukup lama ada 3 tahunan,” ujar Sucipno saat ditemui detikcom di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (14/4/2025).

    Usai mendapatkan pengalaman, Sucipno kembali ke kampungnya mencoba mencari peruntungan baru dengan beternak kambing, menjadi kuli bangunan dan akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta.

    Di Jakarta ia langsung bekerja di Pasar Induk Kramat Jati membantu saudaranya dalam berbisnis buah, melihat peluang yang besar ia memberanikan diri untuk menabung dan meminta izin kepada saudaranya untuk membuka kios baru.

    Dalam satu bulan Sucipno harus menyiapkan uang sebesar Rp 25 juta untuk membayar kios, namun usaha jual beli buah itu mendulang omzet yang besar hingga membuatnya bertahan sampai saat ini.

    “Kios ini kita bulanan mas, 1 bulan 25 juta ini ukuran 5×5 meter, alhamdulillah ketutup karena sudah sekolah 3 tahun di kios saudara,” lanjut Sucipno.

    Modal saling percaya dengan para petani, Sucipno mampu mendatangkan ratusan peti buah dari Banyuwangi dan Wonosobo. Di kios berukuran 5×5 meter itu ia beserta tiga karyawannya sibuk membongkar muat peti buah dari truk, tak lama berselang para pelanggan datang ia dan karyawannya memindahkan buah itu ke pelanggan.

    Pasar Induk Kramat Jati memang menjadi tempat transit bagi kebutuhan pangan warga di Jabodetabek, masyarakat yang ingin berbisnis ataupun membeli kebutuhan dengan harga yang lebih murah kerap datang ke pasar ini. Sucipno selaku pedagang buah menjadi perpanjangan tangan petani untuk menjangkau masyarakat.

    Dalam sehari petani di Banyuwangi mengantarkan hingga 100 peti atau sekitar 260 kilogram buah naga, sementara salak yang dikirim dari Wonosobo mencapai 3 ton. Diketahui saat ini harga – harga pangan termasuk buah sedang stabil, harga yang tidak mahal dari petani turut membuat para pembeli senang karena tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

    “Kita perhari bisa kalo lagi ramai turun 100 peti bisa habis, para pembeli memang buat dijual lagi sudah langganan mereka, biasanya dijual untuk di sekitar Jabodetabek,” ujar Sucipno.

    Jaga Kepercayaan Petani, Bayar Cepat Pakai BRIMO

    Sebagai perpanjangan tangan dari petani ke pelanggan, Sucipno mengaku senang karena bisa membantu para petani di kampungnya untuk menemukan pembeli di Jakarta. Selain itu omzetnya pun tembus Rp 10 juta sehari, perputaran uang yang cukup besar itu harus dilaksanakan secara cepat agar kepercayaan dengan para petani tak redup.

    Sucipno kerap mengandalkan BRIMO untuk mentransferkan biaya pengiriman buah kepada petani di kampung dengan depat, sebelum mengenal BRIMO ia rutin datang ke Agen BRILink atau ke Kantor BRI Unit Kramat Jati. Namun hal itu membuatnya tak cukup cepat, saat ke kantor BRI ia minta diajarkan cara penggunaan BRIMO oleh petugas Bank BRI.

    “Untuk mengirim uang ke petani saya transfer pakai BRIMO, saya pakai BRIMO sekitar 1 tahun. Kita instal di sini saya bikin sendiri, terus datang ke kantor dan langsung diajari sama petugasnya. Sekarang BRIMO untuk transfer ke petani,” ucap Sucipno.

    Memang untuk mengirim uang ke petani sudah dimudahkan dengan BRIMO, namun para pembeli masih ada juga yang membayarkan buah menggunakan cash. Sucipno bahkan pernah mendapatkan uang palsu sebesar Rp 300 ribu karena kurang teliti, uang itu ketahuan saat akan menyetorkan melalui Agen BRILink di dekat kiosnya.

    Mendapat pengalaman itu, sekarang Sucipno lebih berhati-hati ia juga lebih menyarankan pembeli untuk bertransaksi melalui transfer atau QRIS agar lebih aman. Di sisi lain Pimpinan KC BRI Kramat Jati menyatakan komitmennya dalam mendigitalkan pasar untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi.

    “BRI mengedukasi pedagang untuk menggunakan BRIMO, BRI tidak hanya mempermudah proses transaksi, tetapi juga berperan dalam mencegah peredaran uang palsu. Dengan digitalisasi transaksi, pelacakan menjadi lebih efektif dan risiko beredarnya uang palsu di pasar dapat diminimalkan,” ujar Pimpinan KC BRI Kramat Jati Indra Bayu Wira Permana.

    Diketahui BRI Kramat Jati rutin mengadakan acara di Pasar Induk Kramat Jati untuk memperkenalkan aplikasi BRIMO kepada nasabah yang sebelumnya kurang familiar dengan teknologi. Mantri BRI berkeliling pasar untuk memberikan edukasi langsung kepada pedagang mengenai cara menggunakan BRIMO, termasuk melakukan transaksi digital seperti transfer gratis.

    (hns/hns)

  • Belum Mau Ekspor Beras ke Negara Lain, Mentan: Cukup Dulu Dalam Negeri

    Belum Mau Ekspor Beras ke Negara Lain, Mentan: Cukup Dulu Dalam Negeri

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, belum berencana membuka keran ekspor pangan Indonesia ke negara lain, termasuk salah satunya Malaysia yang kemarin sempat berkunjung untuk secara langsung meminta impor beras.

    Menurutnya sebelum melakukan ekspor ke luar negeri, stok pangan Indonesia harus tercukupi lebih dahulu. Bahkan bila perlu, stok dalam negeri harus betul-betul berlebih untuk kemudian bisa menjualnya ke negara lain.

    “Kita upayakan dulu, stok kita perkuat, yang penting kita dulu cukup dalam negeri,” kata Amran saat ditemui wartawan di Kantor Kementan, Sabtu (26/4/2025).

    Ia mengatakan ketersediaan stok dalam negeri ini menjadi sangat penting guna menjaga ketahanan dalam negeri, terutama di tengah ketidakpastian iklim yang secara langsung dapat mempengaruhi produksi pangan ke depan.

    “Kita harus siap kecukupan kita, bila perlu kita siapkan betul-betul lebih dari cukup bila perlu. Kenapa? Iklim tidak bersahabat. Kita harus mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina,” tegasnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya Amran sempat melangsungkan pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu. Dalam pertemuan itu, salah satu yang dibahas adalah Malaysia yang ingin melakukan impor beras dari Indonesia.

    Namun, Amran mengatakan Indonesia belum bisa mengekspor beras ke Malaysia. Karena saat ini Indonesia tengah memperkuat pasokan dalam negeri.

    “Menarik, tadi menanyakan ‘apa bisa kami (Malaysia) impor beras dari Indonesia?’ Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu,” kata Amran usai pertemuan di Kementerian Pertanian, Selasa (22/4/2025) lalu.

    Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto juga bercerita kini beberapa negara sudah melakukan pendekatan agar Indonesia mau berbagi pasokan berasnya. Ia tak menyebut negara mana yang meminta beras ke RI, namun yang jelas mereka sudah menyatakan minat secara langsung agar Indonesia mau mengirimkan beras ke negaranya.

    Prabowo pun memberikan izin pengiriman beras atau ekspor ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan dia bilang, saat beras diekspor, jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup.

    “Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan kalau perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali,” beber Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025) kemarin.

    (igo/eds)

  • Awalnya Iseng Cari Hewan Peliharaan, Pria Ini Malah Jadi Juragan Lobster

    Awalnya Iseng Cari Hewan Peliharaan, Pria Ini Malah Jadi Juragan Lobster

    Jakarta

    Budi daya lobster memang menjadi salah satu pilihan bisnis yang cukup menjanjikan. permintaan pasar yang banyak baik dalam negeri maupun luar negeri membuat tekad Putra (33) menekuni bidang lobster air tawar.

    Bermula saat Putra mencari ide untuk memelihara hewan yang bisa membuatnya betah di rumah sekaligus mudah dipelihara, dirinya diperkenalkan lobster oleh rekannya melalui suguhan daging lobster yang fresh dari kolam. Usai mencicipi daging lobster dan diberi sedikit penjelasan ia lantas langsung mencoba mempraktikkannya

    “Awalnya nyari piaraan yang nggak ribet kaya lele dan nila, pas main ke rumah teman ditawari lobster padahal di daerah situ nggak ada seafood, tiba-tiba diserok dari kolam sebelah rumahnya. Setelah tahu cara peliharaanya yang nggak rumit akhirnya coba buat satu kolam.” cerita Putra saat ditemui detikcom di kolam budidaya Lobstar.co, Setu, Kabupaten Bekasi. Sabtu (8/2/2024).

    Pada percobaan pertamanya Putra menemui sejumlah kegagalan hingga bisa melewati fase demi fase dan mencoba menawarkan lobsternya ke beberapa pembeli, tak butuh waktu lama dirinya pun mampu mendapatkan buyer hingga resign dari kantornya di Jakarta.

    Keyakinan untuk resign pun diperkuat dengan isu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang ketahanan pangan dunia yang memburuk sehingga membuka peluang untuk berbisnis di bidang pangan.

    “Isu PBB tentang security food dunia yg merosot, dulu kepikiran untuk tape in di bisnis terkait namun belum tau (jenis bisnis apa), pas udah tau ada bisnis ini dan pesaingnya masih sedikit kayaknya ada peluang yang masih bisa dimaksimalkan.” ucap Putra.

    Kala itu Putra mencoba bisnis ini dengan modal di bawah Rp 5 Juta, lobster yang ditawarkan ke pembeli pun mulai dari bibit, lobster dengan ukuran 3 inch hingga 4 inch. Namun untuk mengoptimalkan omzet Putra terus menambah kolam sehingga dapat memanen setiap bulan.

    Kini bisnis dengan nama Lobstar.co itu memiliki puluhan kolam dan mampu melayani pasar dengan permintaan 50 hingga 100 kilogram perbulan, dengan harga per kilogramnya mulai dari Rp 140 ribu.

    Omzet yang besar memang cukup menggiurkan, namun dibalik itu Putra cukup prihatin dengan beredarnya video yang menyebut bisnis lobster dengan modal 1-2 kolam bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta rupiah.

    “Di YouTube ada yang mengatakan modal 1-2 kolam bisa dapat sekian belas juta itu bisa membuat keliru, kasian jadi banyak orang yang ketipu mau mulai tapi caranya salah. Belum lagi jika dapat benih lobster dari orang yang nggak amanah itu semakin besar rasio kegagalannya,” lanjut Putra.

    Meski Putra mengaku belum mumpuni di bidang ini, namun ia cukup peduli dengan orang-orang yang ingin memulai dari nol. Ia berharap masyarakat lebih bijak dan mempelajari cara budidaya lobster dari sumber-sumber terpercaya.

    Sebab ada juga orang yang menjual bibit lobster danau mengaku lobster budidaya hal itu tentu membuat rasio kegagalannya cukup tinggi karena sangat berbeda cara lobster untuk beradaptasi.

    Pria yang memulai bisnis lobster sejak tahun 2019 itu turut merasakan dampak COVID-19 yang nyaris menggoyangkan usaha lobsternya, kala itu Putra tengah memindahkan kolam dari Ciracas Jakarta Timur ke Setu Kabupaten Bekasi.

    KUR BRI

    Namun badai Pandemi membuat permintaan lobster hancur banyak restoran yang tak kunjung bangkit. Ia lalu mendatangi kantor BRI Ciracas untuk mengajukan KUR BRI.

    “KUR BRI itu saat menjelang COVID-19, mengajukan karena kita mau proses bangun kolam di sini (Setu Kab Bekasi), pas pembeli nggak ada yang jalan sehingga sangat terbantulah sama program itu, mulai dari sistemnya yang nggak teralu sulit akhirnya KUR BRI itu jadi penolong kita di fase itu,” kenang Putra.

    Bagi Putra pencapaian bisnisnya memang saat bisa melalui Covid dengan mulus ditengah banyaknya bisnis serupa yang tak mampu bertahan, kini Putra tengah mengambil KUR BRI keduanya untuk pembangunan kolam guna menggedor permintaan lobster yang terus meningkat.

    Restrukturisasi menjadi kebijakan strategis BRI dalam membantu para UMKM yang tentunya terdampak COVID-19 kala itu, hal ini dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati yang menjalankan restrukturisasi. Program itu meliputi penundaan pembayaran pokok, pengurangan bunga, hingga perpanjangan tenor pinjaman dengan tujuan memberikan ruang gerak bagi pelaku usaha untuk tetap bertahan dan menjalankan usahanya tanpa tekanan finansial yang berat.

    “Ya benar, salah satu kebijakan utama BRI yang sangat membantu nasabah KUR selama pandemi adalah restrukturisasi kredit. Pada masa pandemi COVID-19, BRI menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit untuk nasabah KUR yang terdampak secara ekonomi. Langkah ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM untuk menghindari risiko gagal bayar dan memungkinkan mereka untuk bangkit secara perlahan,” ujar Pimpinan Cabang BRI Kramat Jati Indra Bayu Wira Permana.

    Selain itu KUR masih menjadi pilihan UMKM untuk meningkatkan usahanya, disaat yang bersamaan Pinca BRI Kramat Jati juga menjelaskan porsi KUR yang terbagi dua yaitu KUR Mikro dan KUR Ritel.

    “KUR BRI masih menjadi pilihan utama UMKM dalam meningkatkan usahanya, Jenis KUR terbagi menjadi 2 yaitu KUR Mikro dan KUR Ritel. KUR Mikro di tahun 2025, dengan target KUR senilai 55M jumlah penyaluran KUR senilai 64 Miliar dan 1.587 Nasabah. Sedangkan, KUR ritel, target Ritel senilai 90 Miliar, Jumlah penyaluran KUR mencapai 96 Miliar dan 495 nasabah yang telah mendapatkan serta menerima penyaluran KUR di BRI KC Kramat Jati,” tutup Indra Bayu Wira Permana.

    (hns/hns)

  • BI Suarakan 3 Hal Penting Cara Hadapi Gejolak Tarif Trump

    BI Suarakan 3 Hal Penting Cara Hadapi Gejolak Tarif Trump

    Jakarta

    Mewakili konstituensi Southeast Asia Voting Group (SEAVG) dalam rangkaian Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund (IMF) dan World Bank, Bank Indonesia mendorong pentingnya peran organisasi internasional di tengah ketidakpastian ekonomi global imbas kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

    Untuk diketahui, pertemuan ini berlangsung di Washington DC, Amerika Serikat, pada 22-26 April 2025. Dalam hal ini Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin delegasi RI pada pertemuan tersebut.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan, dalam kesempatan itu Perry Warjiyo sempat menyampaikan tiga hal penting yang perlu dilakukan dalam menghadapi tantangan global.

    Pertama, BI menegaskan perlunya peran aktif organisasi internasional terutama IMF untuk menyuarakan pentingnya kebijakan perdagangan internasional yang terbuka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.

    “Sebagai lembaga yang mewakili suara kolektif dari 191 negara anggota, IMF memiliki peran strategis dalam menyampaikan sikap yang tegas, terutama dalam merespons tantangan bersama yang dapat mengancam stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan global,” jelas Ramdan dalam keterangan resmi BI, Sabtu (26/4/2025).

    Kedua, menurutnya BI juga menyampaikan bagaimana ASEAN berkomitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan rule-based.

    “BI menyambut baik guidance IMF dalam mendorong intraregional trade, diversifikasi pasar ekspor, integrasi pasar modal, dan reformasi struktural untuk mendorong permintaan domestik,” jelas BI.

    Ketiga, Ramdan mengatakan BI juga menyambut baik upaya IMF dalam meningkatkan surveilans yang didasarkan pada Integrated Policy Framework (IPF), dengan tetap mempertimbangkan kondisi spesifik masing-masing negara.

    “BI menyampaikan bahwa pengalaman Indonesia dalam menerapkan IPF/bauran kebijakan terbukti bermanfaat dalam mendorong stabilitas dan kinerja ekonomi, serta melindungi dari meningkatnya guncangan kebijakan global yang tidak terduga,” terangnya.

    Oleh karenanya, BI turut menantikan langkah konkret IMF dalam memperkuat jaring pengaman keuangan global, antara lain melalui penguatan kerja sama dengan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), serta kemajuan nyata dalam reformasi kuota guna memperkuat kapasitas keuangan IMF sebagai lembaga berbasis kuota.

    “Dalam merespons kondisi ekonomi global tersebut, pada pertemuan G20, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20, sepakat untuk terus memperkuat kerja sama dan koordinasi mengatasi tantangan global,” papar Ramdan.

    Di luar itu, dalam pertemuan IMF para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menyepakati Global Policy Agenda (Agenda Kebijakan Global) yang mencakup langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan di tengah tingginya ketidakpastian global.

    Dalam menghadapi ketidakpastian tersebut, IMF merekomendasikan tiga kebijakan utama. Pertama menyelesaikan ketegangan perdagangan secepat mungkin melalui kesepakatan antar negara utama, penurunan hambatan dagang, serta menciptakan sistem yang stabil dan adil agar manfaat perdagangan tersebar secara merata.

    Kedua, menjaga stabilitas dengan memperkuat kondisi fiskal dan moneter, termasuk meningkatkan efisiensi belanja, memastikan independensi bank sentral, dan memperkuat pengawasan sektor keuangan. Ketiga, mendorong pertumbuhan jangka panjang melalui reformasi struktural dan integrasi ekonomi serta keuangan yang lebih dalam.

    (igo/eds)

  • Rhenald Kasali Mundur dari Komisaris Utama PT Pos

    Rhenald Kasali Mundur dari Komisaris Utama PT Pos

    Jakarta

    Rhenald Kasali mengumumkan mundur dari jabatan Presiden Komisaris (Komisaris Utama/Komut) PT Pos Indonesia (Persero). Keputusan ini berlaku efektif sejak 20 April 2025.

    “Saya sudah mengundurkan diri sejak 20 April yang lalu,” tegas Rhenald dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (26/4/2025).

    Praktisi dan ilmuwan bisnis itu menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Pos sejak 4 tahun yang lalu. Sebelumnya ia merupakan Presiden Komisaris PT Telkom dan PT Angkasa Pura 2.

    “Empat tahun di BUMN seperti PT Pos sudah cukup. Setelah ini tantangannya lain lagi,” ujarnya

    Ia sendiri saat ini mendapat penugasan baru dalam bisnis internasional. Menurut Rhenald, dirinya tengah menangani perusahaan besar lainnya dengan skala yang tergolong masif.

    “Kami juga tengah menangani perusahaan-perusahaan besar yang skalanya masif dan strategis, jadi perlu konsentrasi tinggi,” ujarnya.

    Selama menjadi komisaris di PT Pos Rhenald mendorong proses transformasi. Sama seperti di PT Telkom yang membukukan banyak kemajuan saat itu, di PT Pos ia juga mendorong transformasi.

    Saat ia masuk di PT Pos, perusahaan mengalami banyak tekanan cashflow, SDM obselete dan jasa pos sudah ditinggalkan pelanggan. Di era guru besar FEB UI ini, Pos ditransformasi menjadi perusahaan logistik dan berhasil membukukan laba.

    Namun masalahnya sebagian besar SDM adalah petugas pos yang terbiasa menunggu di loket-loket pos. Oleh karena itulah dikembangkan teknologi dan hubungan kemitraan dengan para agen.

    Ke depan, menurutnya cash flow masih harus menjadi perhatian, perubahan pada kualitas SDM, di mana masih banyak pimpinan yang berpendidikan SLA membawahi sarjana, juga harus segera dibenahi. Selain itu ada masalah branding dan tata kelola yang perlu diperhatikan.

    “Eksekutif harus bekerja dengan meritokrasi,” singkatnya.

    Diketahui sudah tiga ilmuwan FEB UI mengundurkan diri dari BUMN, setelah sebelumnya mantan Menteri Keuangan Chatib Basri ( Bank Mandiri) dan Bambang Brodjonegoro (PT Telkom).

    (kil/hns)

  • Bawa Rp 10 Triliun, Raksasa Kimia Asal China Bangun Pabrik di RI

    Bawa Rp 10 Triliun, Raksasa Kimia Asal China Bangun Pabrik di RI

    Jakarta

    Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) melakukan prosesi serah terima lahan industri kepada Golden Elephant (GESC), perusahaan kimia terkemuka asal China.

    Seremoni ini menandai langkah awal pembangunan pabrik bahan kimia ramah lingkungan milik GESC di atas lahan seluas lebih dari 20 hektar di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Nilai investasi tercatat sebesar 4,2 miliar yuan atau sekitar US$ 600 juta atau sekitar Rp 10,08 triliun (kurs Rp 16.800).

    Lokasi di JIIPE merupakan ekspansi internasional pertama GESC di luar China, menjadikan Indonesia sebagai pusat regional baru bagi pengembangan bisnis mereka di Asia. GESC akan membangun fasilitas produksi bahan kimia berbasis teknologi tinggi ramah lingkungan untuk mendukung kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

    “Kami telah melalui perjalanan panjang, termasuk hampir membangun di Rusia dua tahun lalu. Namun, setelah pencarian yang mendalam, kami bersyukur bisa menemukan lokasi yang tepat di JIIPE. Kawasan ini memiliki budaya yang sangat baik dan lokasi yang strategis, menjadikannya tempat ideal untuk ekspansi pertama kami di luar negeri,” ujar Lei Lin, Chairman Golden Elephant dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/4/2025).

    Proyek akan dibangun dalam dua tahap, yang mana tahap pertama senilai 1,24 miliar yuan mencakup pembangunan fasilitas produksi melamin 120.000 ton/tahun, asam nitrat 150.000 ton/tahun, dan amonium nitrat 200.000 ton/tahun.

    Lalu tahap kedua senilai 3,06 miliar yuan akan memanfaatkan potensi gas alam Indonesia untuk membangun pabrik amonia sintetis dan urea berkapasitas besar, membentuk rantai nilai tertutup dari gas alam hingga produk hilir kimia strategis.

    “Kami telah berdiskusi panjang dengan pemerintah Provinsi Sichuan dan mitra strategis seperti ICBC Bank. Akhirnya kami memilih JIIPE karena kawasan ini menawarkan integrasi antara industri dan pelabuhan laut dalam, infrastruktur kelas dunia, serta dukungan dari pemerintah dan pengelola kawasan. Ini bukan hanya proyek bisnis-ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” tambah Lei Lin,

    Dikesempatan yang sama, Bambang Soetiono, Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan JIIPE, menyampaikan komitmen penuh dalam mendukung realisasi investasi Golden Elephant.

    “Kami menyambut Golden Elephant sebagai tenant global yang telah menentukan pilihan lokasi investasi internasional pertamanya di JIIPE. Ini adalah validasi kuat atas posisi JIIPE sebagai kawasan industri paling siap dan kompetitif di kawasan, khususnya dalam menyambut era transisi energi dan industrialisasi hijau,” tutur Bambang.

    Kehadiran Golden Elephant melengkapi ekosistem tenant berskala internasional di JIIPE yang sebelumnya telah diisi oleh PT Freeport Indonesia (tembaga), Hailiang (copper foil), dan Xinyi Glass (kaca industri).

    Dengan sinergi yang terbangun antar tenant, JIIPE membentuk rantai pasok hilirisasi logam, kimia, dan energi baru yang saling terintegrasi, menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan industri berbasis nilai tambah di Indonesia.

    Dengan dukungan status Kawasan Ekonomi Khusus, pelabuhan laut dalam sepanjang 6.200 meter, serta utilitas industri berskala besar yang telah tersedia, JIIPE kembali membuktikan perannya sebagai destin

    (ily/hns)

  • Bendungan Baru Dibangun di Kaltim, Bakal Kurangi Banjir hingga 65%

    Bendungan Baru Dibangun di Kaltim, Bakal Kurangi Banjir hingga 65%

    Jakarta

    PT Brantas Abipraya (Persero) telah menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Marangkayu di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Keberadaan bendungan ini dinilai memiliki peran strategis dalam mengoptimalkan potensi air nasional yang mencapai 2,7 triliun meter kubik per tahun.

    Lebih lanjut Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, mengatakan dengan kapasitas tampung 12,37 juta meter kubik Bendungan Marangkayu dibangun dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Marangkayu seluas 243 kilometer persegi.

    Pembangunan ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 109 Tahun 2020. Bendungan ini memiliki luas genangan hingga 455 Hektare (Ha) dan dapat mendukung pengairan Daerah Irigasi Marangkayu seluas 1.507 Ha.

    “Pembangunan bendungan ini bukan hanya untuk mendukung swasembada pangan, tetapi juga memberikan manfaat ganda bagi masyarakat sekitar,” kata Dian dalam keterangan resminya, Sabtu (26/4/2025).

    Selain itu, Bendungan Marangkayu ini dapat mereduksi banjir sebesar 65%, penyediaan pasokan air baku sebesar 0,45 meter kubik per detik, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 135 kMW.

    Kemudian keberadaan proyek ini juga dapat mendukung pengembangan Daerah Irigasi (DI) Marangkayu dengan sistem jaringan irigasi teknis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan jumlah masa panen petani dalam setahun.

    “Dengan keberadaan bendungan seperti Marangkayu yang diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, Brantas Abipraya memastikan bahwa air dapat mengalir mengairi irigasi agar dapat mendukung keberlanjutan sektor pertanian masyarakat sekitar,” tambah Dian.

    Tonton juga Video: Ramai-ramai Berkunjung ke Bendungan Leuwikeris di Ciamis

    (igo/eds)

  • Sri Mulyani Ungkap Perjuangan Lunakkan Trump Lewat Negosiasi

    Sri Mulyani Ungkap Perjuangan Lunakkan Trump Lewat Negosiasi

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka-bukaan soal negosiasi tarif impor yang dilakukan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan Sri Mulyani di sela agenda Spring Meetings Bank Dunia dan IMF di Washington DC, AS.

    Sebelumya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mematok tarif impor balasan kepada negara-negara yang terlalu banyak menikmati surplus perdagangan dengan AS. Salah satunya Indonesia, yang dipatok tarif impor tinggi sebesar 32%.

    Sri Mulyani menjelaskan pemerintah Indonesia melakukan pendekatan dialogis untuk memahami sudut pandang AS. Pemerintah juga menawarkan opsi-opsi untuk memangkas defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia.

    “Hal pertama yang ditanyakan adalah perkembangan negosiasi tarif perdagangan dengan AS. Saya sampaikan bahwa Indonesia melakukan pendekatan dialogis untuk memahami sudut pandang Pemerintah Amerika Serikat sekaligus menawarkan opsi-opsi yang bertujuan untuk memangkas defisit neraca perdagangan Amerika terhadap Indonesia,” terang Sri Mulyani dikutip dari Instagram @smindrawati, Sabtu (26/4/2025).

    Bendahara Negara ini juga menjelaskan upaya Indonesia dalam mengurangi hambatan perdagangan, baik yang terkait tarif maupun non-tarif. Sal dengan melakukan deregulasi dan reformasi administrasi.

    Di sisi lain, pemerintah Indonesia melihat situasi ini sebagai peluang untuk melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Oleh karenanya, diskusi dengan berbagai mitra seperti ASEAN Plus Three dan Uni Eropa terus dijalin dengan baik demi menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.

    “Pemerintah Indonesia melihat situasi ini sebagai peluang untuk melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor. Oleh karenanya, diskusi dengan berbagai mitra seperti ASEAN Plus Three dan Uni Eropa terus dijalin dengan baik demi tujuan bersama – menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Sri Mulyani.

    Sri Mulyani juga menyampaikan optimisme terhadap upaya yang telah dilakukan Indonesia untuk meredam guncangan yang kini terjadi. Selain itu, dia menyatakan akan banyak kesempatan yang terbuka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Di penghujung sesi wawancara, saya menyampaikan optimisme bahwa langkah-langkah yang telah disiapkan tidak hanya mampu meredam guncangan yang terjadi, tetapi juga membuka banyak kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Sri Mulyani.

    (ily/hns)

  • Karyawan Harus Lakukan 4 Hal Ini Jika Kantor Belum Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

    Karyawan Harus Lakukan 4 Hal Ini Jika Kantor Belum Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

    Jakarta

    Jaminan sosial ketenagakerjaan adalah program yang memberikan perlindungan kepada para pekerja, seperti perlindungan terhadap kecelakaan kerja, meninggal dunia, persiapan memasuki hari tua hingga pensiun. Namun, belum semua pekerja terdaftar dalam program tersebut.

    Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan, program jaminan sosial ketenagakerjaan penting untuk melindungi pekerja dari risiko kerja hingga memberikan jaminan terhadap masa depan.

    “Rekanaker, udah terdaftar program jaminan sosial ketenagakerjaan belum nih? Program ini penting banget buat melindungi kamu dari risiko kerja dan menjamin masa depan,” tulis Kemnaker di Instagram @kemnaker, Sabtu (26/4/2025).

    Kemnaker menjelaskan, ada tiga cara untuk memeriksa apakah sudah terdaftar dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan, antara lain:

    – Melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)
    – Melalui www.bpjsketenagakerjaan.go.id
    – Datang langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan di wilayah masing-masing

    Jika pemberi kerja belum mendaftarkan pekerja ke program jaminan sosial ketenagakerjaan, berikut 4 hal yang perlu dilakukan:

    1. Bicarakan ke HRD atau pimpinan perusahaan
    2. Hubungi kantor badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan
    3. Lapor ke Disnaker setempat
    4. Kalau pengusaha lalai, pekerja bisa mendaftar sendiri, kemudian BPJS Ketenagakerjaan menagihkan ke perusahaan

    Tonton juga Video: PBNU Dorong Pemerintah Beri BPJS Ketenagakerjaan untuk Ojek-Petani

    (ily/hns)