Category: Detik.com Ekonomi

  • Geber Ekosistem Digital, Bank Mandiri Siapkan Modal Rp 3 Triliun

    Geber Ekosistem Digital, Bank Mandiri Siapkan Modal Rp 3 Triliun

    Jakarta

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 3 triliun untuk memperkuat ekosistem digital perseroan. Ekosistem digital emiten pelat merah berkode saham BMRI ini meliputi peningkatan kapabilitas internal, keamanan, dan keandalan sistem.

    “Jadi secara kita sudah katakan Rp 3 triliun yang kita sudah canangkan untuk Capex,” kata Direktur Information Technology Bank Mandiri, Timothy Utama dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/4/2025).

    Timothy menjelaskan belanja modal bagi ekosistem tersebut juga dilakukan untuk memperkuat layanan digital perseroan, yakni Kopra Mandiri, Livin by Mandiri, hingga Livin Merchant. Timothy menambahkan, pengembangan teknologi berbasis kapabilitas internal (in-house capability) juga dilakukan dengan harapan mampu memberi fleksibilitas dan kendali penuh terhadap sistem yang dibangun.

    “Ini tentunya untuk kenyamanan, capabilities, dan juga keamanan, kehandalan kami jaga terus,” imbuhnya.

    Bank Mandiri mencatat jumlah pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 30,7 juta di kuartal I 2025. Frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai 1,1 miliar transaksi, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi menembus Rp 1.070 triliun, meningkat 16% secara YoY.

    Sementara Kopra by Mandiri, mencatat volume transaksi sebesar 349 juta hingga per kuartal I 2025 dengan nilai transaksi yang dikelola tumbuh 23% yoy, mencapai Rp 6.000 triliun.

    Melalui optimalisasi layanan digital Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, volume transaksi digital Bank Mandiri mencapai Rp7.066 triliun hingga akhir Maret 2025, tumbuh 21,9% secara tahunan. Kinerja positif ini turut mendorong efisiensi operasional, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) bank only yang terjaga di level 38,2% di akhir Kuartal I 2025.

    Sejalan dengan upaya memperluas layanan digital, Livin’ Merchant yang diluncurkan pada Juni 2023 telah mencatat sekitar 2,6 juta pengguna terdaftar hingga Maret 2025, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Didukung pertumbuhan pengguna aktif bulanan yang naik hingga 3 kali lipat dibandingkan periode Maret 2024, platform ini menjadi motor baru Bank Mandiri dalam mempercepat digitalisasi UMKM secara inklusif di seluruh Indonesia termasuk area Non-Urban.

    Digitalisasi ini juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan non bunga konsolidasi yang mencapai 17,3% secara YoY per Maret 2025 menjadi sebesar Rp11,24 triliun. Peningkatan tersebut, turut didukung oleh pertumbuhan transaksi digital, layanan trade finance, treasury, dan pengelolaan dana, yang memperkuat diversifikasi pendapatan perseroan.

    Akselerasi Dana Murah dan Komitmen Berkelanjutan

    Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Maret 2025, total DPK secara konsolidasi tercatat Rp1.748 triliun, meningkat 11,2% secara YoY. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89% YoY dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1%.

    Optimalisasi platform digital Livin’ dan Kopra mempercepat pertumbuhan CASA, memperkuat pondasi pendanaan berbasis dana murah yang efisien dan berkelanjutan. “Kami memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan akuisisi dana murah dan meningkatkan efisiensi biaya dana,” ujar Darmawan.

    Untuk menjaga likuiditas dan memperkuat struktur pendanaan, bank berkode emiten BMRI ini, pada Maret 2025 lalu telah menerbitkan Global Bond senilai US$ 800 juta dan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan Tahap II senilai Rp5 triliun. Penerbitan ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pendanaan perseroan, sekaligus mencerminkan kepercayaan kuat investor terhadap kinerja dan prospek jangka panjang Bank Mandiri.

    Bank Mandiri terus menjalankan komitmennya terhadap keuangan berkelanjutan secara konsisten. Pada triwulan pertama tahun 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan kami mencatat pertumbuhan sebesar 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai Rp294 triliun. Dari jumlah tersebut, portofolio hijau tumbuh sebesar 13,4% menjadi Rp148 triliun dan portofolio sosial tumbuh 9% menjadi Rp146 triliun.

    (kil/kil)

  • Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Jakarta

    Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi merespons dampak perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terhadap Indonesia.

    Darmawan menilai perang dagang akan berdampak pada aliran modal yang masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, juga akan berimbas buruk pada pasar dan perdagangan internasional.

    Menurut Darmawan Indonesia dapat melewati kondisi tersebut. Pasalnya, fundamental perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang solid, didukung oleh tingkat inflasi dan cadangan devisa yang terjaga dengan baik.

    “Kami meyakini dengan koordinasi dan kebijakan yang erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan, ketahanan ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik,” kata Darmawan dalam konferensi persnya yang digelar secara virtual, Selasa (29/4/2025).

    Berdasarkan kondisi fundamental perekonomian, Darmawan juga melihat adanya peluang pertumbuhan bagi kredit Bank Mandiri. Perseroan juga akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang masuk dalam klasifikasi baik, yakni hijau dan kuning.

    “Artinya memang masih cukup menarik dan moderat, prospektif dan resilient. Strategi ini memungkinkan kami menjaga kualitas aset secara sustain di tengah volatilitas pasar,” jelasnya.

    Darmawan menambahkan, Bank Mandiri juga akan terus memperkuat manajemen risiko dan memperdalam penggunaan inovasi digital untuk mendukung penyaluran kredit yang efektif dan berkelanjutan. Dengan begitu, ia meyakini perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat.

    “Dengan kombinasi antara fundamental yang solid, transformasi digital yang progresif, serta komitmen pada pengelolaan risiko yang disiplin, kami yakin Bank Mandiri dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkontribusi pada dorongan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun dan juga di tahun-tahun berikutnya untuk terus baik,” jelasnya.

    Darmawan menjelaskan, laju pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada Maret 2025 berada pada level yang sehat, yakni sebesar 17% secara tahunan. Ia mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan berada di atas rata-rata perbankan nasional yang berada di level 9,16%.

    Pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan kualitas rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) di level 1,01 atau berada jauh di bawah industri rata-rata yakni sebesar 2,18%. “Hal ini mencerminkan kewaspadaan dan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga prinsip kehati-hatian serta kualitas penyaluran kredit,” tuturnya.

    (hns/hns)

  • GIFS 2025 Jadi Ajang Peluncuran BSI MCI, Indikator Ekonomi Syariah di RI

    GIFS 2025 Jadi Ajang Peluncuran BSI MCI, Indikator Ekonomi Syariah di RI

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin siap menjadi referensi terpercaya ekonomi Islam di Indonesia dengan meluncurkan terobosan terbaru yakni BSI Muslim Consumption Index (MCI) di perhelatan BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025.

    Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, BSI MCI adalah sebuah indikator ekonomi syariah yang inovatif dikembangkan oleh grup Office of Chief Economist dan grup Data & Decision Management BSI. Melalui produk ini perseroan berupaya tak sekadar memberikan layanan perbankan dan keuangan syariah terbaik berstandar global.

    Namun juga menjadi referensi dan acuan terpercaya terkait ekonomi syariah, khususnya di Indonesia. Menurut Banjaran, hal ini pun semakin menegaskan peran BSI sebagai Sahabat Finansial, Sahabat Sosial dan Sahabat Spiritual masyarakat Indonesia.

    “BSI MCI adalah sebuah indeks yang secara khusus mengukur dan memantau tren konsumsi masyarakat muslim di Indonesia. Fokus utamanya adalah pada sektor ekonomi syariah dan gaya hidup muslim. MCI disusun dan diperbarui setiap bulan. Frekuensi bulanan memungkinkan kami menangkap dinamika perilaku konsumsi muslim secara tepat waktu, sekaligus memberikan pembacaan tren yang konsisten bagi para pemangku kepentingan,” kata Banjaran dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Banjaran menjelaskan tujuan dari pengembangan BSI Muslim Consumption Index baik bagi internal BSI maupun bagi publik secara luas dan para stakeholders. Bagi perseroan, indeks ini dapat membantu unit bisnis dalam merumuskan strategi saat ini dan di masa depan.

    Kemudian memberikan gambaran ekosistem syariah jangka panjang bagi BSI. Selain itu diharapkan dapat memperkuat posisi BSI sebagai pelopor dalam riset keuangan syariah, serta menangkap tren konsumsi muslim yang belum tersedia di indikator lainnya.

    Adapun manfaatnya untuk publik dan stakeholders, pertama adalah menjadi salah satu referensi utama pemerintah dalam melihat dan mengevaluasi kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Kedua, indeks ini akan menjadi referensi utama pemerintah dalam mengevaluasi dan merencanakan pengembangan ekonomi syariah nasional.

    Ketiga, sebagai rujukan bagi pelaku bisnis dalam menentukan tingkat daya tarik ekonomi berbasis syariah di Indonesia. Keempat, menguatkan posisi BSI sebagai bank syariah terkemuka yang mampu menyajikan analisis mendalam mengenai perilaku ekonomi konsumen muslim.

    Lebih lanjut, Banjaran menekankan BSI MCI akan memiliki kredibilitas di tingkat nasional dan global. Sebab, signifikansi ekonomi konsumen muslim di Indonesia sangat besar. Contoh nyata ialah lonjakan aktivitas selama Ramadhan, Idul Adha, serta kuatnya social spending yang berperan sebagai jaring pengaman masyarakat.

    Di sisi lain, informasi mengenai pola dan preferensi konsumsi muslim secara aktual masih banyak yang belum terjawab. Bahkan instrumen existing, termasuk State of the Global Islamic Economy Report (SGIE), belum sepenuhnya menjawab kebutuhan tersebut.

    “Oleh karena itu, BSI MCI hadir untuk mengisi celah ini dengan indikator komprehensif yang berbasis data primer, sehingga akan memberikan pandangan nyata (real‑behaviour) konsumsi muslim. Hal ini tentunya akan menjadi rujukan terbaik bagi pihak internal BSI, regulator, dan peneliti yang membutuhkan insight terukur tentang segmen terbesar pasar domestik Indonesia,” ujar Banjaran.

    Kredibilitas BSI MCI pun terjaga karena pengembangannya mengikuti kaidah akademik dan best practice dalam statistik ekonomi. BSI MCI diperkuat dengan protokol pengumpulan data, pemodelan, dan validasi yang telah dikaji serta diuji oleh pakar independen dari kalangan akademisi dan industri untuk memastikan objektivitas serta reliabilitas indeks.

    Manfaat BSI MCI

    Banjaran lanjut menjelaskan, dengan mengakses BSI MCI manfaat yang didapat adalah insight ringkas dan actionable. Hal ini memudahkan pengambil kebijakan di sektor publik maupun privat dalam merumuskan strategi. Manfaat berikutnya adalah pembacaan pola dan anomali siklus konsumsi muslim, mulai dari fluktuasi bulanan hingga dampak peristiwa keagamaan utama.

    Selain itu granularitas wilayah, di mana indeks diuraikan menurut zona geografis. Dengan demikian, perbedaan perilaku antar daerah dapat diidentifikasi dan direspons secara tepat. BSI MCI pun memiliki nilai tambah tersendiri karena dengan populasi muslim terbesar di dunia, keputusan apapun yang menyentuh perekonomian Indonesia hampir pasti bersinggungan dengan konsumen muslim.

    Nilai tambah tersebut adalah landasan faktual yang disediakan BSI MCI. Pertama, memperkuat ketepatan kebijakan fiskal maupun moneter. Kedua, mengurangi ketidakpastian bagi internal BSI saat merancang kebijakan. Ketiga, meningkatkan daya saing Indonesia sebagai barometer ekonomi halal global.

    “Kami berharap MCI dapat menjadi referensi utama bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memahami, melayani, dan memberdayakan konsumen muslim, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional kian inklusif dan berkelanjutan,” tutur Banjaran.

    Adapun untuk mengakses BSI MCI publik dapat mengakses ringkasan temuan MCI melalui kanal resmi Bank Syariah Indonesia (situs web, siaran pers, serta media sosial terverifikasi), kemudian melalui publikasi berkala Office of Chief Economist BSI.

    Lebih lanjut, data lengkap MCI bersifat internal dan digunakan untuk kepentingan perencanaan strategis BSI. Namun, perseroan akan secara proaktif merilis cuplikan data tambahan apabila relevan dengan momentum ekonomi atau kebutuhan mitra strategis.

    Banjaran menambahkan, BSI MCI diluncurkan di BSI GIFS 2025 karena ajang tersebut merupakan event flagship global bagi perseroan. Di mana acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting seperti pemerintah, pemimpin bisnis syariah nasional dan internasional, akademisi, dan komunitas muslim global.

    “Peluncuran BSI MCI dalam event ini bertujuan agar produk ini dapat langsung menarik perhatian dan mendapatkan kredibilitas baik nasional maupun global. Sekaligus memperkuat posisi BSI sebagai pemimpin pemikiran (thought leader) di bidang ekonomi syariah global,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • Respons Bulog soal AS Soroti Impor Pangan RI

    Respons Bulog soal AS Soroti Impor Pangan RI

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat atau United States Trade Representative (USTR) menyoroti peran Perum Bulog dalam impor pangan. Melalui laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers, USTR menilai Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terlalu mendominasi dalam impor pangan, seperti beras, jagung pakan, dan kedelai.

    Salah satu aturan yang disoroti adalah pembatasan Perum Bulog untuk mengimpor beras selama panen raya. Sementara perusahaan swasta hanya diizinkan impor beras pecah 100% dan beras khusus, beras basmati, untuk ritel dan layanan makanan.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk importasi untuk menjaga cadangan pangan pemerintah. Penugasan ini dinilai mempunyai hak eksklusif yang dimiliki Bulog.

    Kondisi inilah yang menjadi sorotan USTR karena dinilai dapat memicu hambatan perdagangan hingga berpotensi mempersulit akses pelaku usaha asing, termasuk dari AS ke pasar pangan Indonesia.

    Saat ditanya terkait hal tersebut, Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan selama ini Perum Bulog bekerja berdasarkan penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Dia mengembalikan tuduhan tersebut kepada USTR.

    “Tanyain sama yang menuduh. Sekali lagi, Bulog kan bekerja atas dasar penugasan,” kata Prihasto di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Dia berulang kali menekankan Bulog hanya menjalankan kebijakan pemerintah. “Saya nggak bilang nggak masuk akal. Yang saya bilang adalah Bulog bekerja atas dasar penugasan. Kalau Bulog ditugaskan begini, kita bergerak sesuai penugasan kan,” imbuh dia.

    Saat ditanya lebih lanjut apakah ada selain Bulog yang ikut mengimpor beras, Prihasto enggan memberikan jawaban tegas.

    “Saya nggak mengamati sampai ke sana. Artinya, sementara ini kita melaksanakan tugas gitu,” terang Prihasto.

    (rea/ara)

  • Rugi GOTO Susut 61% Jadi Rp 367 Miliar di Kuartal I 2025

    Rugi GOTO Susut 61% Jadi Rp 367 Miliar di Kuartal I 2025

    Jakarta

    PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau Grup GoTo mencatatkan perbaikan signifikan dalam kinerja keuangannya di kuartal I 2025. Hal ini terlihat dari rugi berjalan GoTo secara aktual turun 61% dari Rp 937 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp 367 miliar pada kuartal I 2025.

    Sementara itu, pendapatan bersih GoTo pada kuartal I meningkat 37% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 4,2 triliun. Pertumbuhan pendapatan perusahaan meningkat pada kuartal I seiring dengan pencapaian GTV inti Grup tumbuh 54% YoY mencapai Rp 83,2 triliun, sementara GTV Grup tumbuh 24% YoY mencapai Rp 144,6 triliun.

    Perseroan juga mencapai arus kas EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp 393 miliar, mencetak untung dibanding rugi Rp 101 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan kenaikan ini didorong oleh perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya. Ia mengatakan kinerja ini juga menjadi landasan yang kuat untuk sisa tahun 2025 yang menunjukkan kekuatan ekosistem GoTo dan kemampuannya untuk menavigasi perubahan kondisi pasar dengan sukses.

    “Kami memulai tahun ini dengan momentum yang kuat, mencetak rekor baru dan kinerja kuartalan yang menguntungkan. Hal ini mencerminkan eksekusi yang disiplin dari strategi kami dan kekuatan model ekosistem kami,” kata Patrick dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Patrick menjelaskan, imbalan jasa e-commerce yang GoTo peroleh dari PT Tokopedia sebesar Rp 217 miliar di kuartal I 2025.

    “Perseroan juga mempertahankan posisi dan neraca yang solid. Per 31 Maret 2025, Perseroan memiliki Rp 21 triliun atau setara US$ 1,3 miliar dalam bentuk kas dan setara kas serta deposito berjangka pendek,” katanya.

    Sementara itu, Patrick mengatakan, pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham selama 12 bulan dengan nilai maksimum hingga US$ 200 juta. Hingga 31 Maret 2025, Perseroan telah melakukan pembelian kembali sebanyak 25,9 miliar saham, dengan nilai keseluruhan sekitar US$ 99 juta, atau setara Rp 1,6 triliun.

    “GoTo terus berinvestasi dalam peningkatan platform jangka panjang termasuk Sahabat-Al, inisiatif teknologi kecerdasan buatan lokal yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, pengalaman pelanggan dan kapabilitas teknologi dalam negeri,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • PGE Catat Pendapatan US1,5 Juta, Siap Genjot Energi Berkelanjutan

    PGE Catat Pendapatan US$101,5 Juta, Siap Genjot Energi Berkelanjutan

    Jakarta

    PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menunjukkan performa positif dengan mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang kuartal I 2025. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2025, PGE membukukan pendapatan sebesar US$101,51 juta sepanjang kuartal I-2025.

    Di tengah dinamika industri energi dan kontraksi ekonomi secara global, PGE menegaskan komitmennya untuk mendorong hadirnya ekosistem energi berkelanjutan dengan memastikan berjalannya percepatan transisi energi serta tercapai kedaulatan energi nasional melalui pemanfaatan energi panas bumi.

    Di sisi lain, ketegangan geopolitik global memengaruhi stabilitas ekonomi dunia, menciptakan ketidakpastian dalam investasi dan pengembangan energi bersih. Fluktuasi ekonomi dan volatilitas nilai tukar juga turut berdampak pada investasi, pendanaan, dan percepatan proyek energi terbarukan, termasuk panas bumi.

    Kendati demikian, fundamental keuangan PGE tetap kokoh untuk menopang rencana pertumbuhan jangka panjang. Mengacu pada laporan keuangan interim per 31 Maret 2025, PGE membukukan:

    Total Aset: US$3,03 miliar, naik 0,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya.Ekuitas: US$2,04 miliar, meningkat 1,56%.Kas dan Setara Kas: US$703,86 juta, tumbuh 7,43%.Kas Bersih dari Aktivitas Operasi: US$77,47 juta, naik 12,04% secara YoY.

    Penguatan Fundamental di Tengah Tantangan

    Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Yurizki Rio mengatakan kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen. Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.

    “Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang. Kinerja solid PGE selama beberapa tahun terakhir menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan. Hal tersebut menjadi bekal kami untuk terus berekspansi secara lebih agresif untuk memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Yurizki Rio dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).

    Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW. Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.

    “Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” tambahnya.

    Komitmen Terhadap Energi Berkelanjutan

    Sebagai world class green energy company, PGE berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.

    Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengungkapkan melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di tanah air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.

    “Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya,” ujar Julfi Hadi.

    Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, PGE saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 1.887 MW, terdiri dari 672 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGE optimis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan dan 1,7 GW pada 2033.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus mendorong groupnya untuk komitmen terhadap keterbukaan informasi publik, salah satunya Pertamina Geothermal Energy yang merupakan perusahaan TBK/Terbuka. Melalui informasi capaian kinerja PGE kuartal I 2025, masyarakat dapat teredukasi mengenai implementasi percepatan energi hijau di Indonesia.

    (akn/ega)

  • Prabowo Mau RI Ekspor Beras, Bulog: Cadangannya Banyak Kok

    Prabowo Mau RI Ekspor Beras, Bulog: Cadangannya Banyak Kok

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengizinkan ekspor beras ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Terkait hal itu, Perum Bulog menyatakan siap apabila ditugaskan untuk ekspor.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto mengatakan cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini melimpah. Untuk itu, Bulog siap apabila ditugaskan untuk ekspor beras. Terbaru, stok beras di gudang Bulog mencapai 3,3 juta ton dan menjadi rekor.

    “Kalau diperintahkan out ya, out kan gitu. Siap lah kan cadangannya banyak kok,” kata Prihasto di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Prihasto mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih ditugaskan untuk menyerap serta menyimpan beras sebagai cadangan pangan. Saat ditanya lebih lanjut mengenai stok cadangan ideal apabila melakukan ekspor, Prihasto enggan memberikan jawaban pasti.

    Dia mengatakan, cadangan hingga ekspor beras tergantung penugasan yang diberikan pemerintah. Sebab, Bulog hanya berperan sebagai operator.

    “Masalah cadangan, masalah stok, masalah apa semuanya tergantung penugasan. Bukan tergantung Bulog. Tergantung penugasan semuanya. Kalau ditugaskan untuk gelontor, gelontor. Kalau ditugaskan untuk ekspor, ekspor. Kalau ditugaskan untuk simpan, simpan. Bulog bukan regulator, Bulog hanya operator,” imbuh dia.

    Sebelumnya, Prabowo mengizinkan ekspor beras ke negara lain dengan alasan memenuhi asas kemanusiaan. Bahkan dia bilang, saat beras diekspor, jangan terlalu banyak mencari untung, yang penting bisa balik modal sudah cukup.

    “Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan kalau perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali,” kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

    (rea/ara)

  • Beredar Kabar Sepeda Motor & Batu Bara Kena Cukai, Ini Kata Airlangga

    Beredar Kabar Sepeda Motor & Batu Bara Kena Cukai, Ini Kata Airlangga

    Jakarta

    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara merespns kabar pengenaan cukai untuk sepeda motor dan batu bara. Bagaimana respons Airlangga?

    “Belum, belum ada pembahasan,” jawab Airlangga singkat saat ditemui wartawan di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Selasa (29/4/2025).

    Rencana penerapan cukai untuk sepeda motor dan batu bara pertama kali terungkap dalam dokumen Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan 2024.

    Dalam laporan itu, Bea Cukai mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian ekstensifikasi cukai berupa sepeda motor dan batu bara. Meski begitu, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait isi hingga kesimpulan dari kajian penerapan cukai berupa sepeda motor dan batu bara tersebut.

    “Dalam rangka pencapaian tujuan ‘Penerimaan Negara yang Optimal’, diperoleh capaian sebesar 100% dengan beberapa update strategi dan program kerja yang telah dilaksanakan, yaitu: 1) Kajian ekstensifikasi cukai berupa sepeda motor dan batu bara,” tulis Bea Cukai dalam laporan tersebut.

    Selain kajian ekstensifikasi cukai berupa sepeda motor dan batu bara, Bea Cukai mengatakan upaya lain yang digunakan untuk mencapai penerimaan negara yang optimal adalah pengembangan layanan kepabeanan & cukai berbasis digital yang berfokus pada user experience dan user friendly, di antaranya melalui:

    1. Mandatory Sistem Aplikasi BTD BDN BMN dan TPP;
    2. Kegiatan Piloting Aplikasi CEISA Vehicle Declaration di KPPBC TMP B Atambua;
    3. Pengajuan sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) melalui sistem online

    Kemudian ada juga penguatan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga (K/L) dan APH terkait pengamanan penerimaan negara melalui pelaksanaan operasi bersama Puspom TNI dan penyusunan PKS antara DJBC dan PPATK.

    Selanjutnya peningkatan efektivitas audit kepabeanan dan cukai melalui:

    1. Penetapan PMK Nomor 114 Tahun 2024 tentang Audit Kepabeanan dan Cukai;
    2. Penetapan PMK Nomor 104 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembukuan di Bidang Audit Kepabeanan dan Cukai

    Serta terakhir penguatan Joint Program yang terdiri dari beberapa kegiatan seperti seperti kegiatan joint analysis dan joint audit yang telah dilaksanakan di tingkat pusat dan vertikal.

    “Joint collection dengan penerimaan sebesar Rp 93 M, joint probis di mana telah dilakukan penyesuaian penetapan penjaluran merah DJP-DJBC,vjoint investigation di mana telah dilakukan proses bukti permulaan terhadap 5 wajib pajak dan penyidikan perkara pidana satu perusahaan dengan status P21, serta joint intelligence bersama DJP dalam rangka uji ERNA,” papar laporan itu lagi.

    (igo/hns)

  • Pertamina Pastikan Stok Avtur Aman untuk Kebutuhan Haji, Sediakan 95.700 KL

    Pertamina Pastikan Stok Avtur Aman untuk Kebutuhan Haji, Sediakan 95.700 KL

    Jakarta

    Jelang musim haji 2025, Pertamina Patra Niaga memastikan stok avtur dan sarana fasilitas (sarfas) dalam kondisi aman untuk mendukung kelancaran penerbangan Haji 2025 di 13 bandara embarkasi haji di seluruh Indonesia.

    “Sebanyak 95.700 kiloliter (KL) avtur disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan penerbangan haji selama dua fase operasional, yakni keberangkatan 2 Mei-1 Juni dan kepulangan 10 Juni-11 Juli 2025,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam siaran persnya, Selasa (29/4/2025).

    Selain memastikan ketersediaan stok dan sarfas, Pertamina Patra Niaga juga akan bersiaga 24 jam selama masa pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci.

    Lebih dari 150 armada pengisian dan ratusan tenaga kerja bersertifikasi telah dikerahkan untuk memastikan pelayanan maksimal selama periode operasional haji. Heppy juga mengatakan seluruh proses didukung sistem after-sales 24/7 untuk memastikan kelancaran di setiap titik.

    “Dengan segala kesiapan ini, kami berharap para jemaah haji tidak terkendala pada proses keberangkatan dan kepulangan sehingga bisa menjalankan ibadah haji dengan tenang,” tambah Heppy.

    Tahun ini, penerbangan haji dilayani oleh Garuda Indonesia, Saudia Airlines, dan Lion Air, melalui 13 bandara, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Kertajati, Solo, Surabaya, Lombok, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading menjamin ketersediaan energi terpenuhi untuk mendukung kelancaran pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Indonesia dari tanah suci.

    “Seluruh stok avtur dan sarfas kondisi aman,” terang Fadjar.

    (prf/ega)

  • Bulog Dicecar DPR soal Beras Impor Berkutu, Rp 3,6 T Duit Negara Sia-sia

    Bulog Dicecar DPR soal Beras Impor Berkutu, Rp 3,6 T Duit Negara Sia-sia

    Jakarta

    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyoroti temuan stok beras impor yang berkutu di gudang Bulog. Setidaknya, ada 300.000 ton beras berkutu.

    Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyebut hal tersebut membuat Rp 3,6 triliun terbuang sia-sia berdasarkan hitungannya. Dia mengingatkan agar hal serupa tidak terjadi lagi dan segera dimitigasi.

    Mufti juga menyoroti gudang milik Bulog yang terbatas. Menurut dia, Bulog dapat menggunakan gudang-gudang instansi lain yang telah bekerja sama. Pada kesempatan tersebut, Mufti juga menanyakan standar gudang yang digunakan Bulog.

    “Kalau saya hitung-hitung 300.000 ton x 1.000 kg x Rp 12.000 itu duitnya banyak sekali, pak Rp 3,6 triliun duit negara yang dibuang sia-sia pak Novi. Saya yakin ini bukan di eranya bapak yang baru terjadi hari ini, tapi harapan kami apa yang terjadi itu untuk bagi aman dimitigasi agar ke depan tidak terjadi lagi sesuatu yang sia-sia ini,” kata Mufti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bulog di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya mengatakan kondisi beras tersebut masih dalam kondisi baik. Pihaknya juga melakukan pemeliharaan secara berkala.

    “Beras 300 ribu ton kemarin itu adalah usianya memang antara simpan 6 bulan, cuma masih dalam kondisi baik. Kita melaksanakan pemeliharaan itu secara berkala dan sudah dilaksanakan kemarin beras yang ada,” jawab Novi.

    Standar gudang yang dibutuhkan Bulog, yakni mempunyai bangunan yang kokoh hingga akses yang mudah. “Standar gudang ini bangunan tentunya yang kokoh untuk penyimpanan. Kemudian mudah akses dan jalan keluar,” imbuh Novi.

    (rea/ara)