Category: Detik.com Ekonomi

  • Ini Daftar Tuntutan Buruh Jelang May Day!

    Ini Daftar Tuntutan Buruh Jelang May Day!

    Jakarta

    Hari Buruh jatuh pada 1 Mei nanti. Momen ini selalu menjadi ajang bagi para buruh turun ke jalan menyuarakan tuntutan kepada pemerintah.

    Tuntutan kepada pemerintah pun telah disiapkan. Tahun ini, masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kurangnya pembukaan lapangan kerja jadi salah isu utama yang dibawa buruh.

    Buruh menilai sejak pandemi hingga kini, badai PHK tidak pernah usai menghantam industri Indonesia. Bahkan di awal tahun ini PHK besar-besaran terjadi di sektor tekstil dan garmen, PT Sritex melakukan pemangkasan pekerjanya secara besar-besaran.

    “PHK massal terjadi sejak 2020, malah di Januari sampai sekarang sudah banyak PHK massal salah satunya di Sritex dan perusahaan lainnya,” kata Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI) Mirah Sumirat, kepada detikcom, Selasa (29/4/2025).

    Pemerintah harus segera menghentikan potensi PHK yang terus terjadi di Indonesia dan juga membuka lapangan kerja secara besar-besaran. Kesulitan mencari kerja dirasakan kelas pekerja belakangan ini.

    Selain itu, pergeseran industri ke arah otomatisasi hingga kecerdasan buatan sudah terjadi. Hal ini juga menjadi potensi PHK besar-besaran bagi tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah harus mencari cara mengantisipasi hal ini.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mendorong adanya Satuan Tugas Khusus PHK dibentuk pemerintah untuk mengantisipasi badai PHK yang terjadi di Indonesia. Said Iqbal sendiri sudah mengusulkan hal ini secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto, dan gayung bersambut komitmen pemerintah pun diberikan untuk pembentukan Satgas tersebut.

    Selain isu PHK, totalnya ada 6 isu penting yang akan dibawa buruh, khususnya KSPI, untuk dituntut ke pemerintah. Berikut ini daftarnya:

    1. Penghapusan praktik outsourcing
    2. Antisipasi badai PHK
    3. Perbaikan upah yang layak
    4. Revisi UU Ketenagakerjaan
    5. Pengesahan rencana UU PPRT untuk pekerja rumah tangga
    6. Pengesahan rencana UU Perampasan Aset untuk pemberantasan korupsi.

    Tonton juga Video: Said Iqbal: Presiden Prabowo Akan Hadiri Hari Buruh 1 Mei di Monas

    (hal/hns)

  • Daftar 4 Uang Kertas Rupiah Ditarik BI

    Daftar 4 Uang Kertas Rupiah Ditarik BI

    Jakarta

    Sebanyak empat uang kertas rupiah dengan emisi tahun 1979,1980, dan 1982 ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia (BI). Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 24/105/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1992.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengimbau agar masyarakat yang mempunyai pecahan uang tersebut untuk menukarkan di kantor pusat BI. Adapun batas waktu penukarannya sampai 30 April 2025.

    “BI mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki 4 pecahan uang kertas Rupiah Tahun Emisi 1979, 1980, dan 1982 untuk dapat menukarkannya di Kantor Pusat Bank Indonesia sampai dengan 30 April 2025,” kata Ramdan dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (29/4/2025).

    Ramdan mengakui memang BI secara rutin mencabut dan menarik uang rupiah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan masa edar uang hingga adanya uang emisi baru.

    “Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar uang, adanya uang emisi baru dengan perkembangan teknologi unsur pengaman (security features) pada uang kertas,” imbuh Ramdan.

    Daftar Uang Kertas yang Ditarik:

    1. Pecahan Rp 10.000 tanda tahun 1979
    2. Pecahan Rp 5.000 tanda tahun 1980
    3. Pecahan Rp 1.000 tanda tahun 1980
    4. Pecahan Rp 500 tanda tahun 1982

    Tonton juga Video: Serba-serbi Uang Kertas Baru 2022 yang Dikeluarkan Bank Indonesia

    (rea/ara)

  • RI Dapat Tawaran Impor Daging-Susu Sapi dari Jepang

    RI Dapat Tawaran Impor Daging-Susu Sapi dari Jepang

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia mendapatkan tawaran untuk impor daging dan susu sapi dari Jepang. Hal ini terungkap usai Menteri Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Jepang Taku Eto menyambangi kantor Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Arief mengatakan dalam pertemuan memang dibahas terkait kerja sama ekspor dan impor. Adapun dua komoditas yang ditawarkan oleh Jepang adalah daging sapi dan susu.

    “Beliau (Mentan Jepang) menyampaikan bagaimana potensi kalau mereka ekspor daging (ke Indonesia), kemudian susu,” kata Arief usai pertemuan di Kantor Bapanas, Jakarta Selasa (29/4/2025).

    Arief pun menyampaikan, untuk menindaklanjuti hal tersebut, dapat dibahas lebih lanjut dengan Kementerian Pertanian. Sementara selama ini, Indonesia memang banyak impor daging sapi dan sapi hidup dari Australia hingga New Zealand.

    “Kita sih selama ini, saya cerita ya, yang banyak adalah impor dari, saya cerita ya, impor dari Australia, New Zealand, kemudian dari Brasil untuk daging sapi,” terangnya.

    Di tempat berbeda, hasil pertemuan antara Amran dengan Mentan Jepang salah satunya penawaran impor susu untuk Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Amran pun meminta agar Jepang meningkatkan impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

    “Kita yang kami tawarkan tadi CPO. Susu, susu diminta untuk masuk ke Indonesia, kan kita butuh, masih butuh banyak susu. Aku katakan ‘oke tapi aku tingkatkan ekspor CPO ke Jepang’,” kata Amran usai pertemuan di Kantor Kementan, Jakarta.

    Saat ditanya apakah ada rencana Indonesia ekspor beras ke Jepang, Amran mengatakan sementara kedua negara kerja sama terkait teknologi. Saat ini Indonesia dalam posisi menjaga stok beras. Namun, jika ada arahan resmi untuk ekspor, bukan tidak mungkin hal itu dilakukan.

    “Kita kerjasama dulu. Kami loyal tanpa batas pada bapak presiden kalau beliau mengatakan ekspor, aku pasti lakukan ekspor tapi kita menjaga stok dalam negeri,” tuturnya.

    (kil/kil)

  • Daftar Negara dengan Investasi Terbesar di RI, Nomor 1 Bukan China

    Daftar Negara dengan Investasi Terbesar di RI, Nomor 1 Bukan China

    Jakarta

    Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan lima negara dengan investasi paling besar selama kuartal I 2025. Bukan China, negara yang menduduki posisi pertama sebagai investor terbesar RI ialah Singapura.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, posisi pertama masih duduki oleh Singapura, dengan jumlah investasi sebesar US$ 4,6 miliar atau sekitar Rp 77,2 triliun (kurs Rp 16.800). Posisi ini telah diduduki Singapura dalam waktu sekitar 10 tahun lamanya.

    “Kalau Singapura ya memang selama sudah 10-11 tahun terakhir ini Singapura selalu nomor satu. Singapura, Hongkong, China, memang kita pisahkan,” kata Rosan, dalam acara Konferensi Pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Kemudian posisi kedua, ada Hong Kong dengan investasi sebesar US$ 2,2 miliar. Di posisi ketiga ada China dengan investasi sebesar US$ 1,8 miliar. Keempat ada Malaysia dengan investasi sebesar US$ 1 miliar, kemudian di posisi kelima ada Jepang dengan investasi US$ 1 miliar.

    “Memang Malaysia ini masuk investasinya karena salah satu yang menyebabkan adanya joint venture (JV) antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Malaysia yang kemudian mereka berekspansi ke Indonesia. Ini yang menyebabkan Malaysia sekarang nomor 4,” terangnya.

    Selain Malaysia, Rosan juga menyoroti keaktifan Jepang. Jepang kini berhasil menduduki posisi kelima, dari yang sebelumnya pada 2024 menduduki posisi keenam setelah Amerika Serikat (AS).

    “Jepang tetap sangat aktif dengan investasi yang terus berjalan, terutama kemarin juga baru mengumumkan pada saat prime minister-nya datang ke Indonesia, itu juga nilainya saja hampir US$ 900 juta (investasi) di bidang renewable energy. Dan kita harapkan, ini sudah saya dapat laporan dan ini juga akan segera berjalan realisasi investasinya,” ujar dia.

    Sepanjang triwulan I 2025, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 465,2 triliun. Dari jumlah tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) mengambil porsi sebesar Rp 230,4 triliun atau 49,5%.

    Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lebih dominan dengan porsi 50,5%, senilai Rp 234,8 triliun. Rosan mengatakan, kondisi tersebut bukan berarti menandakan bahwa investasi asing menurun. Akan tetapi, lebih kepada PMDN meningkat jauh lebih tajam di awal tahun 2025 ini ketimbang PMA.

    Berikut daftar 10 investasi asing terbesar di Indonesia pada kuartal I 2025:

    1. Singapura US$ 4,6 miliar
    2. Hong Kong US$ 2,2 miliar
    3. China US$ 1,8 miliar
    4. Malaysia US$ 1 miliar
    5. Jepang US$ 1 miliar
    6. Amerika Serikat (AS) US$ 802,16 juta
    7. Korea Selatan US$ 683,29 juta
    8. Belanda US$ 403,87 juta
    9. Kepulauan Virgin Inggris US$ 173,69 juta
    10. Inggris US$ 149,66 juta

    (kil/kil)

  • Kunci Keluarga Pengusaha Tauco Betawi Pertahankan Ciri Khas Manual

    Kunci Keluarga Pengusaha Tauco Betawi Pertahankan Ciri Khas Manual

    Jakarta

    Berbekal satu-dua ember olahan tauco setiap hari, keluarga Hayati dan Safitri mampu memenuhi kebutuhan hidup. Bukan semata-mata ‘berapa’ yang dihasilkan dari usaha tersebut per hari, melainkan keberadaan usaha itu sendiri yang ternyata mendatangkan rejeki lewat jalan lain.

    Maksudnya, dengan tekun menjalani usaha tauco rumahan ini selama bertahun-tahun, mereka akhirnya dipercaya mendapat pinjaman dari bank untuk berbagai kebutuhan. Bagi Hayati dan Safitri, ini adalah ‘matematika Tuhan’ yang kadang berada di luar nalar manusia.

    Menjaga Ciri Khas Tauco Betawi Rumahan

    Ditemui detikcom di rumahnya di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Safitri baru saja selesai merebus 13 kilogram kacang kedelai yang telah dicampur dengan garam dan sereh. Adonan kecoklatan itu memenuhi satu ember biru berdiameter 70 meter. Safitri membukanya sebentar sebelum ditutup lagi untuk proses fermentasi satu hari.

    “Bikin gini prosesnya minimal dua hari. Ngerebus sehari, seharinya lagi buat fermentasi,” tutur Safitri, Rabu (23/4/2025).

    Usahanya ini merupakan ‘turunan’ dari sang mertua, Hayati. Sebelum menikah, suami Safitri yang merupakan anak ketiga Hayati membantu sang ibu menggarap seember kecil tauco tiap hari. Hasilnya dibagi dengan orang tuanya. Setelah menikah, barulah Safitri ikut terjun berbisnis tauco. Bukan membantu Hayati secara langsung, tapi menjalankan usaha tauconya sendiri di rumah orang tuanya di Parung.

    “Pertama kali buka sendiri di Parung. Tapi tetap ngantarnya ke sini karena di Parung nggak jalan,” ceritanya.

    Ujung-ujungnya, Safitri dan suaminya kembali ke Kebayoran Lama dan punya rumah di Jalan Persatuan Amal Mulia. Hanya berjarak 3 kilometer dari rumah sang mertua di Jalan Madrasah. Usaha tauconya terus berjalan hingga saat ini.

    Tauco yang diproduksi keluarga mereka adalah tauco betawi. Rasanya lebih asin dan bukan asam. Sebab, tauco ini tidak pakai pengawet kecuali garam. Meski begitu, tauco rumahan keluarga Hayati dan Safitri bisa bertahan maksimal sampai 2 bulan.

    “Ini bertahan di kulkas dua bulan, tapi kalau di luar kulkas seminggu 10 hari berubah rasanya asem karena kadar garamnya udah berubah,” jelasnya.

    Sekali produksi, Safitri hanya menghasilkan satu bak. Sementara mertuanya bisa menghasilkan dua bak. Satu ember saja bisa dikemas menjadi 400 bungkus plastik, bahkan mungkin lebih. Tauco-tauco itu diantar ke 30 pelanggan di sekitar mereka, paling jauh ke Srengseng di Jakarta Barat.

    Meski pelanggannya banyak, mereka tidak pernah berambisi meningkatkan volume produksi. Tetap satu-dua ember. Sebab, semuanya dikerjakan keluarga sendiri. Safitri hanya dibantu sang suami, yang sehari-hari juga bekerja di luar rumah. Hayati kerap dibantu oleh anak-anak dan menantunya untuk mencuci kacang, merebus, dan membungkus.

    Kebiasaan ini dilakukan demi mempertahankan ciri khas tauco rumahan yang digarap dengan tangan sepenuhnya. Bahkan, kata Safitri, suaminya tidak mau pakai mesin press untuk sekadar mengikat bungkusan.

    “Harus pakai karet. Kalau diganti pakai mesin press, nanti hilang ciri khas manualnya. Terus kalau ikat karetnya kurang benar, nanti itu plastiknya bisa bocor,” ujar Safitri.

    Keluarga pengusaha tauco Betawi. Foto: Debora Danisa Sitanggang/detikcomBisnis Kecil yang Berdampak Besar

    Walaupun bisnis mereka kecil, terbukti kehidupan keluarga besar Hayati dan Safitri cukup. Hayati punya 5 anak dan semuanya sudah ‘jadi’, sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri-sendiri.

    Hayati sendiri menjalankan usaha tauco rumahannya sejak masih usai 20-an. Saat ini, Hayati berusia 63 tahun.

    “Tahun 1985 udah dagang tauco, udah 40 tahun!” kata Hayati bangga.

    Produksi tauconya dilakukan di lantai 2 rumahnya. Meski masuk usia senja, Hayati masih kuat membuat adonan tauco sendiri dan naik-naik tangga rumahnya yang cukup curam. Tapi untuk membungkus 400 lebih tauco dari satu bak saja, Hayati angkat tangan. Dia memasrahkannya pada anak dan menantunya.

    “Dulu juga sempat jahit, jadi kuli jahit. Tapi berhenti karena capek,” katanya.

    Yang hari itu membantu Hayati membungkus tauco adalah anak sulungnya, Suryani. Dengan cekatan Suryani memasukkan satu sendok demi satu sendok adonan tauco ke dalam plastik. Tidak langsung diikat karena masih panas.

    “Kalau proses lainnya kayak cuci kacang, merebus, itu masih agak gampang. Bungkusnya ini yang capek karena banyak,” kelakarnya tanpa berhenti bekerja.

    Menurut penuturan Safitri, Hayati merupakan mertua yang sangat dermawan dan menghargai tenaga sekecil apa pun. Makanya, dia tetap memberi upah untuk anak-anak dan menantunya yang membantu produksi tauconya.

    Selain itu, bisnis tauco mereka juga terbukti membuat mereka dipercaya bank. Safitri yang sejak awal merupakan nasabah BRI terbantu dengan adanya usaha ini. Dia jadi bisa ambil pinjaman untuk berbagai keperluan.

    Dipercaya Dapat Pinjaman BRI

    Safitri mengaku pertama kali mengajukan pinjaman pada 2019. Waktu itu dia ingin mengembangkan bisnis dengan KUR dan mendapat Rp 35 juta. Setelah dua tahun, dia mengajukan top up untuk keperluan yang lebih besar. Yakni renovasi rumah. Pinjamannya pun meningkat dari KUR ke Kupedes senilai Rp 120 juta.

    Tak cuma dia dan suaminya, Safitri juga mengajak anggota keluarga lain untuk ikut menjadi nasabah BRI. Mulai dari mertua, kakak ipar, adik ipar, semua akhirnya menjadi satu klaster yakni Klaster Tauco.

    “Semua keluarga saya punya angsuran di BRI. Kuncinya itu ya kita harus punya usaha dan keluarga kita usahanya di tauco ini,” kata Safitri.

    Safitri bersyukur karena meskipun usahanya terbilang kecil, tapi masih begitu dipercaya untuk mengajukan pinjaman. Yang penting, menurut dia, usaha itu harus berjalan konsisten.

    “Kalau kayak yang lain ngelihat kita usaha kayak begini kayaknya nggak mungkin deh, tapi kalau BRI support. Memang yang gampang itu BRI, terus orangnya menurut saya… entah ya mungkin karena saya udah biasa sama orang BRI, jadi BRI udah di hati,” lanjutnya.

    Hayati pun merasakan hal serupa. Dia bisa merenovasi rumahnya sehingga ada tempat lebih luas untuk usahanya dengan bantuan pinjaman BRI. Persyaratannya pun cukup mudah diikuti oleh dirinya yang sudah lansia.

    “Nggak harus jaminan macam-macam, yang penting kita ada bukti usahanya, tertib bayarnya,” kata Hayati.

    Klaster tauco ini menjadi salah satu klaster yang jadi unggulan di wilayah Kebayoran Lama. Khususnya di bawah BRI Unit Rawa Belong. Kepala BRI Unit Rawa Belong Eko Sulistyo menyampaikan di wilayahnya terdapat beberapa paguyuban pengusaha kuliner. Namun, sejauh ini baru tauco yang menjadi klaster khusus dalam program Klusterku Hidupku.

    “Yang sudah masuk klaster itu tauco, sudah kita bina. Memang tidak besar, hanya kumpulan orang yang membuat tauco yang kemudian dikirim ke pasar. Klaster ini ada satu keluarga,” jelasnya.

    (des/hns)

  • Perjuangan Agen BRILink Bantu Warga Kena Telepon Hipnotis

    Perjuangan Agen BRILink Bantu Warga Kena Telepon Hipnotis

    Jakarta

    Nova (29), warga Pulau Tidung memiliki peran unik sebagai agen BRILink. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan berhadapan langsung dengan korban penipuan.

    Nova menjadi agen BRILink sejak tahun 2016 dengan nama ‘Agen BRILink Sugiono’. Ia termasuk sepuh dalam daftar ini karena saat itu jumlah agen hanya 3 orang saja. Layanan utama yang disediakan adalah tarik tunai, setor tunai, tranfer ke berbagai bank dan berbagai jenis pembayaran.

    Penipuan lewat telepon semakin marak dengan kecanggihan teknologi. Dirinya bercerita bahwa ia sering berhadapan dengan korban penipuan dan berusaha untuk menyadarkan mereka.

    “Kalau orang mau transfer beneran itu tenang, karena ada duitnya. Kalau penipuan nggak, dia buru-buru,” katanya.

    Suatu kali, ada seorang nenek dengan usia sekitar 60an, salah satu warga yang ia kenal. Nenek itu datang bersama cucunya untuk layanan transfer.

    “Dia ke sini pagi-pagi, saya curiga soalnya waktu dia nunjukin rekenin yang mau di transfer lewat di WhatsApp, teleponnya nyala terus,” lanjutnya.

    Semakin dilihat, gerak-gerik nenek ini semakin aneh. Ia kemudian pergi dari warung Nova dan melanjutkan teleponnya. Beberapa kali Nova meyakinkan si nenek bahwa transaksinya mencurigakaan. Namun, si nenek bersikeras untuk melakukan transaksi.

    Nova pun menyingkirkan pikiran negatif karena keluarga nenek itu memang jauh, di luar pulau. Ia mencoba berpikir positif bahwa uang itu dikirim untuk anaknya.

    “Dia minta kirim berapa juta gitu. Nah, udah selesai pagi, dia datang lagi pas malem,” ungkap wanita keturunan Jawa Timur itu.

    Kali ini agak lain, si nenek ingin transfer tapi berhutang terlebih dahulu. Nova dengan tegas menolak, apalagi jumlahnya Rp 3 juta.

    “Si nenek keukeuh, saya nggak kasih. Terus dia pergi cari agen lain di area barat,” katanya.

    Paginya, agen yang berada di barat datang ke tempat Nova. Ia bercerita bahwa si nenek datang ke tempatnya dan minta berhutang. Si agen menyanggupi dan melakukan transfer tanpa ragu. Tak sangka, begitu ditagih pagi itu, si nenek mengaku tidak punya uang.

    Selidik punya selidik, si nenek jadi korban penipuan. Nova kaget, nenek itu berhasil dikuras sampai Rp 13 jutaan.

    Belajar dari pengalaman, korban penipuan kedua datang pada Nova. Korbannya seorang perempuan muda yang ingin melakukan transfer antar bank. Saat itu Nova sedang sakit, suaminya menggantikannya melayani di warung.

    “Dia mau transfer sekitar Rp 3-4 jutaan, suami nanya uangnya mana, tapi dia bilang mau dapet hadiah jadi harus transfer dulu,” katanya.

    Ia tahu betul bahwa ini adalah penipuan. Nova yang sakit mencoba menggagalkannya. Suaminya diminta untuk tidak melakukan transaksi karena skenario penipuan seperti ini sering terjadi. Namun si korban bersikukuh, ia sampai memberikan KTP sebagai jaminan.

    “KTP buat apa, saya nggak kasih. Terus dia bawa motor, saya bilang tahan motor, ya udah dikasih sama dia,” katanya.

    Esok paginya, abang dari korban datang untuk membayar hutang. Mereka tidak menjelaskan tentang penipuan tersebut, namun itu bukan masalah buat Nova, yang penting hutangnya dibayar.

    Selain layanan pembayaran, warga kerap datang untuk melakukan penarikan bantuan anak sekolah lewat KJP. Anak Sekolah Dasar (SD) mendapat bantuan Rp 225.000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rp 375.000, Sekolah Menengah Atas (SMA) Rp 500.000 per enam bulan. Sementara bantuan untuk lansia diberikan per tiga bulan dengan jumlah Rp 600.000.

    “Kalau satu rumah punya anak dan orang tua usia lanjut, udah berapa itu nariknya. Pernah ada yang sekali narik Rp 2,5 juta,” ungkapnya.

    Dalam sehari, Nova bisa menghabiskan saldo Rp 20 jutaan. Kalau ramai dengan musim bantuan, bisa tembus Rp 30 jutaan. Belum lagi musim pelelangan ikan, di mana nelayan sering tarik tunai sampai Rp 20 jutaan. Total modalnya sampai Rp 80 jutaan.

    “Terima kasih kepada BRI, adanya agen ini jadi mempermudah transaksi warga kapan pun. Nggak perlu nunggu kapal di hari Kamis,” pungkasnya.

    Perkembangan Nova dicatat dan diapresiasi oleh BRI. Ryan(35) sebagai mantri yang bertanggungjawab merasa bangga dan puas dengan pencapaian layanan yang dilakukan oleh Nova.

    “Jadi mbak Nova ini anaknya Ibu Kukut yang jualan Soto Lamongan. Usaha keluarga ini mendapat bantuan dari BRI,” jelasnya.

    Hal ini juga diperjelas oleh Panca Haryono(39) Supervisor BRI di Unit Kencana Pluit yang membawahi nasabah di Kepulauan Seribu. Dulu pengembangan agen BRILink memang masif, tapi sekarang sengaja dikurangi.

    “Sekarang fokus ke yang aktif dan transaksi besar,” ungkapnya.

    Selain itu agen BRILink juga menjadi salah satu program nyata BRI dalam mengembangkan cashless, yang mana dimaksimalkan semenjak Covid-19.

    “Dan lagi digitalisasi ini menghindari peredaran uang palsu,” pungkasnya.

    (bnl/hns)

  • 5 Daya Tarik RI yang Bisa Bikin Investor Kepincut

    5 Daya Tarik RI yang Bisa Bikin Investor Kepincut

    Jakarta – Pemerintah terus mengejar investasi meski ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Apalagi ditambah perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Pemerintah juga optimistis Indonesia masih menjadi incaran investor, khususnya luar negeri. Selain itu, menggenjot investasi perlu dilakukan demi mengejar target pertumbuhan 8%.

    Nah, sebagai strategi menjaring banyak investasi, pemerintah menyiapkan 5 daya tarik Indonesia. Apa saja? Berikut rinciannya dari hasil wawancara detikcom dengan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, yang dirangkum dalam infografis.

    Langsung klik infografis di atas.

    (hns/hns)

  • Proyek PLTS Saguling Diguyur Rp 1 Triliun

    Proyek PLTS Saguling Diguyur Rp 1 Triliun

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia bersama mitra internasional yang tergabung dalam kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) resmi menandatangani kesepakatan finalisasi pembiayaan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan oleh para mitra utama, yakni PT Indo ACWA Tenaga Saguling selaku pengembang, PLN Indonesia Power, dan DEG lembaga pembiayaan dari Jerman, Proparco dari Prancis, Standard Chartered dari Inggris dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    “Siang tadi, saya menyaksikan Penandatanganan Investasi PLTS Terapung Saguling di Kantor Kemenko Perekonomian,” kata Airlangga dalam unggahan Instagram resminya (@airlanggahartarto_official), Selasa (29/4/2025).

    Melalui penandatanganan ini, Indonesia menerima kucuran investasi sebesar US$ 60 juta atau sekitar Rp 1 triliun (kurs Rp 16.761/dolar AS) untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling yang dikembangkan oleh PLN Indonesia Power dan ACWA Power.

    “Proyek tersebut memobilisasi US$ 60 juta untuk JETP Indonesia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendanaan untuk mempercepat transisi energi yang inklusif,” terangnya lagi.

    Ia mengatakan pendanaan investasi baik untuk proses pengembangan, kosntruksi, hingga pengoperasian akan dilakukan oleh lembaga pembiayaan pembangunan Jerman DEG, lembaga pembiayaan pembangunan Prancis PROPARCO, dan Standard Chartered Bank.

    “Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini merupakan simbol semangat kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta untuk mempercepat transisi menuju energi bersih sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

    Berlokasi di Jawa Barat, Airlangga menjelaskan pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas terpasang sebesar 92 MWp dan diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dalam sistem ketenagalistrikan di Indonesia setidaknya hingga 63.100 ton per tahun.

    Selain itu, pengembangan PLTS Terapung Saguling juga disinyalir akan mampu meningkatkan produksi listrik dari tenaga surya di Indonesia hingga sekitar 13%.

    “Saya juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan dari para investor dan lembaga keuangan internasional seperti DEG dari Jerman, PROPARCO dari Prancis, dan Standard Chartered Bank dari Inggris yang telah menunjukkan keyakinannya terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia,” katanya.

    Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Duta Besar Prancis Untuk Indonesia Fabien Penone yang turut menyaksikan prosesi penandatanganan investasi juga menyampaikan bahwa Prancis hingga kini secara aktif terus mendukung transisi energi di Indonesia melalui JETP.

    “Pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan pembangunan Prancis PROPARCO untuk PLTS Terapung Saguling menunjukkan komitmen Prancis untuk mengembangkan energi terbarukan yang inovatif di Indonesia,” pungkasnya.

    (igo/hns)

  • Self Reward Anti Boncos dengan Promo 75% dari DANA Traktiran Gajian

    Self Reward Anti Boncos dengan Promo 75% dari DANA Traktiran Gajian

    Jakarta

    Momen gajian merupakan hal yang ditunggu-tunggu setiap bulannya. Setelah bekerja keras selama sebulan penuh, akhirnya bisa bernapas lega karena dompet kembali terisi.

    Ketika gaji masuk ke rekening, jangan lupa sisihkan untuk kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, serta menabung. Namun setelah semuanya beres, tidak ada salahnya memberikan apresiasi pada diri sendiri dengan self reward.

    Pada dasarnya self reward adalah penghargaan atau hadiah yang diberikan kepada diri sendiri sebagai tanda terima kasih atas berhasil melewati sebuah proses atau mencapai tujuan tertentu. Istilah self reward seringkali dicap sebagai pemborosan.

    Padahal, self-reward nggak harus selalu berarti mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Dengan strategi yang tepat, kamu dapat menemukan cara untuk memanjakan diri tanpa membuat keuangan terpuruk.

    Nah kabar baiknya, sekarang ada promo Traktiran Gajian dari DANA! Ada berbagai promo mulai belanja hingga game yang bisa dimanfaatkan, jadi kamu bisa tetap happy tanpa khawatir dompet menipis.

    Di Traktiran Gajian, SEMUANYA DISKON s/d 75%. Mau tahu detail promonya? Berikut rinciannya:

    DANA Deals: Voucher DANA Deals diskon s/d 75%.QRIS: Scan DANA QRIS dapet cashback Rp10Rb di Alfamart, Alfamidi, Superindo, Sour Sally dan Watsons.DANA Games: Top up di dana.id/games diskon s/d 75%.E-Commerce: Belanja online di Alfagift, Lazada, Tokopedia, TikTok Shop diskon s/d 50%.Tagihan: Bayar tagihan (air, internet, cicilan dan BPJS) diskon Rp5.000 di DANA. Google: Klaim Voucher Rp10Rb di Google Play Zone.

    Jangan sampai ketinggalan karena program Traktiran Gajian ini berlangsung pada 25 April-1 Mei saja, lho. Yuk segera update aplikasi DANA ke versi terbaru dan dapatkan promonya, sekarang!

    (akn/ega)

  • QRIS Terbukti Bantu UMKM-Ciptakan Efisiensi

    QRIS Terbukti Bantu UMKM-Ciptakan Efisiensi

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menegaskan bahwa Indonesia berhak membangun sistem pembayaran nasional yang mandiri melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Hal ini disampaikan Eddy menanggapi sikap pemerintah Amerika Serikat terhadap keberadaan QRIS.

    “QRIS adalah bagian dari upaya besar kita dalam membangun ekosistem digital nasional yang inklusif. Teknologi ini telah terbukti membantu pelaku UMKM, memperluas akses transaksi nontunai, dan menciptakan efisiensi di berbagai sektor,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis, Selasa (29/04/2025).

    Menurut Eddy, setiap negara memiliki kepentingan untuk menjaga kedaulatan ekonominya. Karena itu, kebijakan Indonesia dalam mendorong penggunaan QRIS merupakan langkah yang wajar.

    “Kita tidak sedang membatasi pihak luar, tapi kita juga tidak bisa begitu saja membiarkan dominasi sistem asing tanpa kejelasan regulasi. Ini soal menjaga kemandirian ekonomi nasional,” tegasnya.

    Selain itu, Eddy juga menanggapi isu keterbukaan pasar dan kompetisi sistem pembayaran dengan tegas namun terbuka. Ia menekankan pentingnya prinsip keadilan dalam berkompetisi di sektor strategis ini.

    “Kalau ada perusahaan asing yang ingin masuk dan ikut dalam sistem pembayaran nasional kita, silakan saja. Asalkan mereka mengikuti aturan yang berlaku dan bersedia bersaing secara fair dengan pelaku lokal,” tegasnya.

    Eddy menambahkan, bahwa QRIS tidak bersifat eksklusif sehingga sistem ini terus dikembangkan untuk mendukung kolaborasi, termasuk dengan mitra internasional, selama prinsip transparansi dan keadilan ditegakkan.

    “QRIS bukan sistem yang tertutup. Siapa pun yang ingin berpartisipasi, baik dari dalam maupun luar negeri, harus melalui prosedur yang benar. Kita terbuka, tapi kita juga punya aturan main,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Anggota DPR RI Komisi XII ini mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk tidak terprovokasi oleh tekanan eksternal yang berpotensi mengganggu upaya digitalisasi yang tengah dibangun oleh pemerintah.

    “Kita jangan goyah hanya karena ada tekanan atau keberatan dari luar. Fokus kita adalah memberdayakan rakyat, UMKM, dan mempercepat inklusi keuangan nasional. Itu prioritas utama kita,” pungkas Eddy.

    (akn/ega)