Category: Detik.com Ekonomi

  • Istana Buka-bukaan Cerita di Balik Ditunjuknya Dirjen Pajak-Bea Cukai Kemenkeu

    Istana Buka-bukaan Cerita di Balik Ditunjuknya Dirjen Pajak-Bea Cukai Kemenkeu

    Jakarta

    Rotasi besar-besaran terjadi di tubuh Kementerian Keuangan. Pejabat eselon I di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati itu baru saja dirombak.

    Yang jadi perhatian adalah penunjukan dua sosok baru di posisi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak serta Dirjen Bea dan Cukai yang menjadi tumpuan penerimaan negara. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka-bukaan alasan rotasi pejabat tinggi Kemenkeu dilakukan.

    Alasan utama rotasi dilakukan karena pemerintah ingin mengejar peningkatan penerimaan negara, terutama dari sektor pajak dan bea cukai. Menurutnya, ketika dikaji bersama, baik oleh Presiden Prabowo Subianto dan juga internal Kementerian Keuangan banyak hal yang harus dibenahi.

    “Ini kan kita merasa bahwa setelah kita pelajari, itu banyak sekali hal-hal yang memang harus kita benahi, dan itu menjadi concern pemerintah, concern Bapak Presiden, concern Ibu Menteri Keuangan beserta dengan seluruh jajaran,” ujar Prasetyo saat berbincang dengan wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025).

    Prasetyo juga menekankan penunjukan pejabat baru ini tidak serta merta keinginan Prabowo. Semua keputusan dilakukan bersama antara Prabowo dengan Sri Mulyani.

    Pemilihan Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang dilantik hari ini juga sudah dilakukan penilaiannya sejak jauh hari. Dirjen Pajak yang dijabat Bimo Wijayanto dan Dirjen Bea Cukai yang dijabat Djaka Budhi Utama telah diproses penilaiannya sejak lama.

    “Kita mencari sosok dan beberapa figur yang tadinya kita tawarkan atau kita ingin beri penugasan di sana, tidak semua juga sanggup dan bersedia menerima penugasan ini,” sebut Prasetyo.

    “Ya kan calon itu tidak hanya satu. Calonnya kan ada beberapa yang kita asesmenkan. Kemudian ini bukan kok istilahnya calon terakhir, tidak. Beliaulah yang kemudian siap menjalankan tugas dari bapak presiden,” lanjutnya.

    Dirjen Pajak Bimo Wijayanto Foto: Pradita Utama

    Prasetyo melanjutkan, pemerintah menaruh target besar untuk meningkatkan pendapatan negara, khususnya di sektor perpajakan yang rasionya sangat rendah bila dibandingkan dengan negara tetangga.

    “Kita itu rata-rata di kisaran 9,8% sampai 10%, lebih sedikit, 10% ya tax ratio kita. Sementara beberapa negara tetangga kita itu sudah di atas 14%, 17%, 18%,” papar Prasetyo.

    Dirjen Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama Foto: Pradita Utama

    Di sisi lain, dia menegaskan menaikkan rasio perpajakan bukan berarti menaikkan tarif pajak bagi masyarakat. Namun, harus ada perbaikan sistem agar penarikan pajak bisa lebih efektif.

    “Tapi sistem harus kita benahi, kan gitu. Kemudian dengan digitalisasi software kita perbaiki. Lalu imbauan ketertiban untuk kita semua wajib pajak membayar dengan benar. Termasuk membenahi dari sisi kinerja kawan-kawan di Kementerian Keuangan dalam hal ini Dirjen Pajak,” pungkas Prasetyo.

    (hal/ara)

  • Pemerintah Sudah Belanja Rp 806,2 T hingga April, Ini Rinciannya

    Pemerintah Sudah Belanja Rp 806,2 T hingga April, Ini Rinciannya

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan hingga 30 April 2025 realisasi belanja negara telah mencapai Rp 806,2 triliun. Realisasi ini merupakan 22,3% dari total belanja APBN 2025 yang sebesar Rp 3.621,3 triliun.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pencapaian realisasi 22,3% itu masih bisa tercapai di tengah kondisi efisiensi besar-besaran anggaran pemerintah berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

    “Di sisi belanja hingga akhir April kita telah membelanjakan Rp 806,2 triliun. Ini artinya 22,3% dari total belanja negara Rp 3.621,3 triliun sudah direalisir hingga akhir April,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2025).

    Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 546,8 triliun atau 20,2% dari target sebesar Rp 2.701,4 triliun.

    “Di mana belanja kementerian dan lembaga (K/L) mencapai Rp 253,6 triliun atau 21,9%. Belanja non KL atau disebutnya belanja bendahara umum negara mencapai Rp 293,1 triliun atau 19% dari target belanja non KL Rp 1.541,4 triliun,” paparnya.

    Berikutnya, transfer ke daerah per 30 April realisasinya paling tinggi mencapai Rp 259,4 triliun atau 28,2% dari target Rp 919,9 triliun. Persentase ini lebih tinggi dibandingkan kecepatan belanja pemerintah pusat.

    “Kalau dibandingkan dengan penerimaan di mana realisasinya mencapai di atas 25% atau bahkan penerimaan bea cukai 33,1%. Total pendapatan negara 27%, maka kita lihat kecepatan pendapatan negara sudah mendahului dari kecepatan belanja negara yang baru 20%,” ujarnya.

    Belanja Pemerintah Lebih Rendah

    Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, realisasi belanja pemerintah pusat Rp 546,8 triliun atau 20,2% dari total pagu 2025 bila dibandingkan 2024 yang berada di angka 23,8% sebesar Rp 591,7 triliun memang lebih rendah. Sebab, ada penyelenggaraan pemilu yang juga mendorong realisasinya.

    Berikutnya dari sisi belanja K/L, realisasinya mencapai Rp 253,6 triliun atau 21,9%. Menyangkut belanja pegawai, sampai akhir April telah dibelanjakan Rp 102 triliun, 33,3% dari APBN.

    “Ini artinya on track, 4 bulan pertama 1/3 tahun, dia 1/3 belanja pegawai. Kalau kita lihat dibandingkan dengan belanja pegawai pada tahun 2024, terjadi peningkatan sekitar 5%,” ujar Suahasil dalam kesempatan yang sama.

    Suahasil menjelaskan, peningkatan signifikan dari belanja pegawai antara lain karena transisi pemerintahan. Ada beberapa K/L yang sifatnya transisi dan memerlukan belanja pegawai yang lebih tinggi, kemudian pada bulan April sudah mulai menerima pegawai.

    Realisasi Bansos Turun

    Berikutnya untuk belanja bantuan sosial (bansos), telah dibelanjakan Rp 43,6 triliun, turun dibandingkan dengan tahun lalu. Namun Suahasil menjelaskan, penurunan ini disebabkan karena beberapa sedang dilakukan pemadanan dan validasi, menyesuaikan dengan data tunggal sosial ekonomi nasional, misalnya untuk Program Keluarga Harapan (PKH), tahun lalu sampai dengan April tercatat realisasinya mencapai Rp 10,5 triliun, sedangkan pada tahun ini PKH 2025 adalah Rp 7,3 triliun.

    Suahasil mengatakan, jumlah penerimanya tetap, tapi kemungkinan besar baru akan mulai dibayarkan pada Mei dan Juni 2025. Lalu, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) juga termasuk yang sedang penyesuaian data.

    Pada 2024, sampai dengan April realisasinya Rp 5,9 triliun, sedangkan tahun ini di Rp 1,5 triliun. Jumlah penerimanya juga tidak terlalu berubah.

    “Namun kalau kita lihat kartu sembako, ini sekarang pada 2025 adalah Rp 10,9 triliun. Kalau kita melakukan validasi dengan data tunggal sosial ekonomi nasional, tujuannya adalah untuk memperbaiki kebetulan sasaran dari belanja perlindungan sosial kita,” ujar Suahasil.

    Lalu dari sisi belanja modal, sampai April sudah dibelanjakan Rp 36,6 triliun. Suahasil mengatakan, bila ibandingkan tahun lalu terlihat lebih rendah, namun kalau dibandingkan bulan Maret, melonjak signifikan. Adapun bulan lalu realisasinya di Rp 25,9 triliun, selama bulan April saja sudah dibelanjakan Rp 10,7 triliun, sehingga secara akumulasi mencapai Rp36,6 triliun.

    “Karena itu yang terkait belanja modal ini yang terjadi adalah akselerasi belanja modal itu sudah dimulai sejak bulan Maret yang lalu dan terus berlanjut di bulan April 2025 ini. Apa saja? Itu berupa groundbreaking dan progres fisik berbagai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, dan juga yang terkait dengan peralatan dan mesin, termasuk juga alutsista,” terangnya.

    Berikutnya, belanja non-KL yang telah dibelanjakan Rp 293,1 triliun, manfaat pensiun telah dibayarkan sekitar Rp 70,8 triliun dan dibayarkan sesuai dengan jadwal. Suahasil mengatakan, ada peningkatan jumlah pensiunan yang menerima manfaat pensiunan dibandingkan setahun yang lalu.

    “Peningkatan jumlah pensiunan sekitar 55.000 orang di tahun 2025 dibandingkan 2024. Untuk belanja subsidi realisasi yang sudah cair dari anggaran yaitu Rp 47,4 triliun,” kata dia.

    (shc/ara)

  • Raksasa Migas Inggris & Otomasi China Pamer Teknologi Canggih di IPA Convex

    Raksasa Migas Inggris & Otomasi China Pamer Teknologi Canggih di IPA Convex

    Tangerang

    Perhelatan akbar Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025 resmi digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, selama tiga hari pada 20 hingga 22 Mei 2025. Perhelatan ini turut dihadiri sejumlah raksasa minyak dan gas (migas) dunia.

    Berdasarkan lawatan detikcom, terdapat salah satu raksasa migas asal Inggris yang turut meramaikan perhelatan tersebut, yakni PT British Petroleum atau BP. Perusahaan ini turut membuka stan atau booth pameran di IPA Convex 2025.

    Communication Advisor BP Indonesia Wigra Hanafiah menjelaskan, pihaknya telah menjadi peserta pameran IPA Convex untuk sekian puluh kali. Kehadirannya tahun ini, kata Wigra, untuk memberi edukasi tentang kontribusi perseroan kepada Indonesia.

    “Kita hadir dengan tema bahwa kita delivering energy to the world, today and tomorrow. Jadi artinya kita mau ngasih lihat growth kita di Indonesia baik dari sisi bisnis hulu maupun hilir itu terus bertambah,” kata Wigra saat ditemui detikcom di booth pemerannya dalam acara IPA Convex, ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (20/5/2025).

    Wigra menjelaskan, saat ini BP Indonesia memiliki proyek tangguh Liquefied Natural Gas (LNG) di Papua Barat. Selain itu, BP Indonesia juga memiliki blok eksplorasi baru, seperti Agung 1-2 di bagian Utara Bali serta wilayah kerja Gaea dan Gaea II di Papua Barat.

    Sementara untuk bisnis lainnya, BP Indonesia juga memiliki 67 SPBU di Jakarta dan Surabaya. Untuk upaya dekarbonisasi, BP Indonesia memiliki carbon capture utilization storage (CCUS) yang menangkap emisi karbon CO2.

    “Jadi di area Tangguh LNG di Papua Barat ada proyek yang kita coba melakukan carbon capture, tapi saat ini masih CCUS, bukan CCS. Jadi ada carbon capture ada utilization storage di mana karbon yang kita tangkap itu bisa untuk nge-push produksi tambahan,” jelasnya.

    “Dengan proyek ini diharapkan nanti ada tambahan 3 TCF gas, untuk produksi tambahan. Nanti ketika sudah jadi, sekarang kita masih tahap pengembangan. Mudah-mudahan bisa jadinya kalau nggak 2028, 2029. Tapi itu pun masih tergantung konstruksi,” jelasnya.

    Selain raksasa migas Inggris, terdapat pula perusahaan terkemuka asal China, yakni Chongqing Chuanyi Automation Co., Ltd. Perusaha yang bergerak dalam sistem dan perangkat otomasi industri migas ini hadir dalam perhelatan IPA Convex 2025 untuk mengenalkan teknologi canggihnya di usaha hulu migas di RI.

    Chongqing Chuanyi menawarkan rangkaian lengkap instrumen otomasi seperti flow meter, gas analyzer, transmitter, pressure gauge, serta sistem kontrol industri. Viddi menjelaskan, produk-produk ini menjadi tulang punggung pengawasan dan pengendalian proses pada industri.

    “Sebenarnya kita menawarkan automation solution. Apalagi untuk market Indonesia yang sebenarnya masih banyak yang manual. Jadi kita mau mencoba untuk bikin jadi otomasi. Semuanya dikontrol by one system dengan program yang terintegrasi dengan produk kita juga,” ujar Commercial Manager Chongqing Chuanyi Automation co, Ltd Viddi Setiadi saat ditemui di booth IPA Convex 2025.

    “Jadi alat-alat ini untuk yang biasa dipakai di pabrik-pabrik untuk dipasang di pipa-pipanya yang mengontrol. Jadi matanya engineer lah di lapangan,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Viddi menegaskan produk yang dihadirkan merupakan produk yang memiliki kualitas dan telah tersertifikasi internasional, termasuk ISO 9001 untuk manajemen mutu, serta sertifikasi industri khusus migas.

    Selain mempertemukan antara pelaku industri migas, IPA Convex 2025 juga melibatkan mahasiswa. Nathan (21) mengaku menerima banyak pengetahuan dari keterlibatannya dalam gelaran IPA Convex 2025.

    Mahasiswa Teknik Geofisika Universitas Brawijaya ini mengatakan, IPA Convex 2025 membuka wawasannya ihwal pemain di sektor hulu migas di Indonesia. Di sisi lain, ia juga mengetahui tahapan dan proses produksi migas.

    “Ternyata, sebelum melakukan drilling, alat-alatnya, jadi lebih tahu, ternyata lebih banyak perusahaan-perusahaan yang fokus pada alat-alatnya. Jadi nggak (hanya) fokus di eksplorasinya, tapi fokus di alat juga,” ungkapnya.

    “Saya juga berharap dari pertemuan dengan pembicara-pembicara, dari petinggi-petingginya mereka (perusahaan migas) saya bisa mengenal lebih jauh lagi terkait perusahaan yang mereka naungi,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, IPA Convex 2025 rencananya akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang mengusung tema Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua. Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025.

    Tonton juga Video: IPA Convex 2024 Jadi Momentum Bagi Ketahanan Energi Indonesia

    (rrd/rrd)

  • Erick Thohir Bicara Rencana RI Tambah Impor LPG-Minyak dari AS, Jadi?

    Erick Thohir Bicara Rencana RI Tambah Impor LPG-Minyak dari AS, Jadi?

    Jakarta

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bicara terkait rencana Indonesia menambah impor Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak mentah (crude oil) dari Amerika Serikat (AS). Rencana ini disebut-sebut sebagai bagian dari negosiasi atas kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump.

    Terkait impor LPG, Erick mengatakan saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan apakah penambahan impor itu perlu dilakukan atau tidak. Pasalnya saat ini impor LPG Indonesia dari AS sudah mencapai 57%.

    “Hari ini kita sudah mencapai 57% LPG dari AS. Apakah kita akan menaikkan terus, ini yang tentu kami lagi memohon pertimbangan,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (20/5/2025).

    Erick tidak mau Indonesia terlalu bergantung dengan LPG dari AS. Jika porsinya terlalu banyak, ia khawatir suatu saat AS tidak bisa memasok LPG ke Indonesia dan Indonesia tidak bisa menemukan penggantinya.

    “Jangan sampai kalau ketergantungannya terlalu maksimal, kalau tiba-tiba dari pihak AS sedang ada kendala misalnya bencana alam atau supply chain-nya terganggu, takutnya kita nanti tidak ada pengganti. Nah ini yang mungkin kemarin kita cukup berhati-hati,” beber Erick.

    Sedangkan terkait minyak mentah, Erick melihat potensi penambahan impor dari AS karena saat ini porsinya baru 4%. Ia memastikan suatu transaksi perdagangan akan dijaga agar tidak didominasi oleh suatu negara.

    “Kalau crude oil hari ini kita baru 4%, artinya kita bisa shifting kebutuhan crude oil kita dibandingkan misalnya LPG. Ini tentu masih tahap-tahap yang belum putus, apakah nanti crude oil ini kita bisa naikkan jumlahnya dari 4% misalnya ke 30% atau 25%. Tentu ini balance antara transaksi perdagangan ini yang kita jaga jangan sampai kita didominasi kebutuhan oleh satu negara,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan impor LPG dan minyak dari AS akan ditambah dengan nilai kurang lebih di atas US$ 10 miliar. Pasalnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS mencapai US$ 14-15 miliar.

    “Kalau tidak seimbang, atas Arahan Bapak Presiden Prabowo kepada kami, coba periksa komoditas apalagi yang bisa kita beli di Amerika. Kami merekomendasikan dari ESDM adalah yang pertama, kami mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor LPG kami yang angkanya kurang di atas US$ 10 miliar,” kata Bahlil di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (15/4).

    Bahlil menyebut penambahan jumlah impor LPG dari AS tidak akan menyetop pasokan impor dari Singapura, Afrika, dan Amerika Latin. Melainkan kemungkinan akan dikurangi.

    “(Impor) dari negara lain tidak disetop juga, volumenya yang mungkin dikurangi. Jadi saya pikir semua ada cara untuk kita menghitung, dalam bisnis kan yang penting adalah produk yang diterima di negara kita adalah dengan harga yang kompetitif,” tutur Bahlil.

    (kil/kil)

  • DPR dan Detikcom Bahas Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Global

    DPR dan Detikcom Bahas Strategi Hadapi Tantangan Ekonomi Global

    Outlook Ekonomi DPR

    Grandyos Zafna – detikFinance

    Selasa, 20 Mei 2025 16:30 WIB

    Jakarta – DPR dan Detikcom gelar forum ekonomi bahas strategi Indonesia hadapi tantangan global. Acara ini dihadiri tokoh penting dari DPR, OJK, BI, LPS, dan swasta.

  • Dewas BPJS Ketenagakerjaan Prediksi Korban PHK 2025 Tembus 280 Ribu Orang

    Dewas BPJS Ketenagakerjaan Prediksi Korban PHK 2025 Tembus 280 Ribu Orang

    Jakarta

    Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan menyebut, jumlah pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang 2025 diprediksi tembus 280.000. Hal ini seiring dengan kenaikan angka PHK dalam beberapa waktu terakhir.

    Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri mengatakan data Kementerian Ketenagakerjaan mencatatkan sepanjang 2024 ada 77,96 ribu korban PHK. Sedangkan hingga April 2025, ada sekitar 24,36 ribu pegawai yang terdampak PHK.

    “Lalu, prediksi dan potensi korban PHK yang akan terjadi untuk tahun 2025 diprediksi itu ada sekitar 280 ribu korban PHK. Ini baru prediksi,” kata Zuhri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

    Atas dasar fenomena dan angka-angka yang tersebut, maka Dewan Pengawas telah berkoordinasi dengan direksi BPJS Ketenagakerjaan untuk mengkaji dampak terhadap strategi peningkatan kepesertaan.

    Secara keseluruhan, pada 2024 terjadi beberapa kasus PHK besar. Kasus tersebut mulai dari grup usaha PT Sri Rejeki Isman (Sritex) hingga PT Danbi International.

    Total jumlah kasus klaim mencapai 9.893 orang, dengan nilai klaim mencapai Rp 223,9 miliar untuk Stritex Group. Sedangkan untuk Danbi, jumlah kasus klaimnya 2.077 orang, dengan nilai Rp 44 miliar.

    Berkaca pada kasus-kasus tersebut, Dewas telah memberikan sejumlah masukan kepada Direksi, antara lain terkait dengan layanan on the spot atau jemput bola, optimalisasi layanan digital, koordinasi pihak terkait, sosialisasi, hingga edukasi. Pembelajaran ini bisa dijadikan model bila kasus serupa terjadi di tahun 2025.

    Sementara itu, dari hasil evaluasi dan pengawas terhadap kondisi setelah PHK, ada beberapa temuan terkait aspek hak pekerja. Hal ini terkait dengan isu kepailitan dan hak pekerja, penanganan waktu klaim Jaminan Hari Tua (JHT) dan data wilayah terdampak.

    “Isu kepailitan dan hak pekerja ini tentu menjadi temuan kami di lapangan, bahwa pekerja mengundurkan diri karena kondisi ketidakpastian status pailit, sehingga tidak mendapatkan hak pesangon,” kata dia.

    Yang kedua, lanjut Zuhri, penangguhan klaim JHT. Dalam hal ini, para karyawan dirumahkan tidak mendapatkan gaji namun tetap terdaftar sebagai peserta aktif sehingga terkendala pada klaim JHT.

    (shc/ara)

  • RI Gabung BRICS, Menperin Ungkap Dampak bagi Kemajuan Industri Manufaktur

    RI Gabung BRICS, Menperin Ungkap Dampak bagi Kemajuan Industri Manufaktur

    Jakarta

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai bergabungnya Indonesia di dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa), akan berdampak bagi kemajuan sektor industri manufaktur. BRICS merupakan aliansi ekonomi negara-negara berkembang yang mewakili lebih dari 40 persen populasi dunia dan hampir seperempat produk domestik bruto (PDB) global.

    Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS pada Januari 2025. Indonesia menjadi anggota ke-10 setelah Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Bergabungnya Indonesia di BRICS semakin memperkuat posisi sebagai kekuatan ekonomi alternatif terhadap dominasi negara maju.

    “Keanggotaan Indonesia di dalam BRICS merupakan langkah strategis untuk memperluas kerja sama internasional, terutama dalam pengembangan industri, investasi teknologi, dan penguatan rantai pasok global,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).

    Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bergabungnya Indonesia dalam BRICS membuka peluang dan berdampak positif bagi Indonesia, termasuk di sektor ekonomi, diplomasi, dan keuangan. Dari segi ekonomi, BRICS dapat membuka akses pasar yang lebih luas, akses pendanaan dari New Development Bank (NDB), dan diversifikasi mitra dagang.

    Sementara secara diplomasi, BRICS menjadi platform untuk memperjuangkan reformasi ekonomi global dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional. Sedangkan, secara keuangan, BRICS dapat membantu mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptakan sistem finansial alternatif.

    Agus menambahkan, keterlibatan Indonesia dalam BRICS akan membuka peluang untuk mendorong transformasi industri dalam negeri menuju industri 4.0. Hal ini sejalan dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

    “Indonesia berkomitmen dalam memajukan transformasi digital, smart manufacturing, dan otomatisasi industri guna meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional. Ini sejalan dengan semangat BRICS dalam memperkuat kerja sama teknologi dan inovasi,” ungkapnya.

    Agus mengungkapkan pemerintah terus mendorong penguatan sektor industri utama melalui inovasi teknologi, percepatan pengembangan industri hijau berkelanjutan, serta membangun rantai pasok yang inklusif dan kuat.

    Selain sektor industri besar, Agus juga menekankan pentingnya dukungan terhadap industri kecil dan menengah (IKM). Melalui kolaborasi BRICS, Indonesia akan memperluas akses pelaku IKM terhadap teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi produksi dan penetrasi pasar.

    “Digitalisasi dan AI bukan hanya milik industri besar. IKM kita harus bisa mengakses teknologi ini agar tidak tertinggal. Inilah pentingnya kerja sama dalam BRICS untuk memperkecil kesenjangan teknologi,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Agus menyoroti potensi Indonesia di sektor bioindustri dan ekonomi sirkular. Dengan kekayaan hayati dan sumber daya alam terbarukan, Indonesia dapat menjadi pemasok bioindustri global.

    “Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi lumbung bioindustri dunia. Kerja sama BRICS akan mempercepat pengembangan teknologi bioindustri dan mendorong ekonomi sirkular yang ramah lingkungan,” jelasnya.

    Agus menyampaikan BRICS menjadi hal penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi industri nasional dalam perekonomian global yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi.

    “Secara global, posisi Indonesia dalam industri manufaktur menunjukkan capaian yang membanggakan melalui hasil nilai Manufacturing Value Added (MVA),” ucapnya.

    Berdasarkan data World Bank, MVA Indonesia mencapai US$ 255,96 miliar pada tahun 2023. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-4 sebagai negara yang memiliki nilai MVA terbesar dari anggota BRICS setelah China (US$ 4.658,79 miliar), India (US$ 461,38 miliar), dan Brasil (US$ 289,79 miliar).

    Sementara itu, negara anggota BRICS lainnya dengan MVA di bawah Indonesia, yakni Rusia sebesar US$251,58 miliar, disusul Iran (US$78,54 miliar), Mesir (US$59 miliar), Uni Emirat Arab (US$55,76 miliar), Afrika Selatan (US$49,35 miliar), dan Ethiopia (US$7,33 miliar).

    Sedangkan, di kawasan Asia, posisi Indonesia menempati urut ke-5 setelah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Adapun di kawasan ASEAN, Indonesia menduduki posisi teratas, melampaui Thailand dan Vietnam.

    (anl/ega)

  • Perusahaan Malaysia Tawarkan Jasa Inspeksi Pipa Bawah Tanah Tanpa Digali

    Perusahaan Malaysia Tawarkan Jasa Inspeksi Pipa Bawah Tanah Tanpa Digali

    Jakarta

    MR Technology Sdn Bhd, Perusahaan Malaysia yang bergerak di bidang layanan Non-Destructive Testing (NDT) hadir dalam gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition (IPA Convex 2025) yang berlangsung selama tiga hari pada 20-22 Mei 2025 di ICE BSD, Tangerang.

    Commercial Representative Mr. Technology Mohammad Ilman, mengatakan kehadiran perusahaan di IPA Convex 2025 ini merupakan langkah untuk memperluas pasar di Indonesia. Pasalnya selama ini perusahaan baru bermitra dengan Pertamina dan perusahaan raksasa energi di Malaysia, seperti Petronas, Shell, dan Exxon.

    “Saat ini kami sedang berupaya memperluas pasar kami di Indonesia, khususnya di Asia Tenggara. Ini adalah salah satu langkah kami untuk memperluas pasar di kawasan Asia Tenggara,” katanya saat ditemui di Booth Mr Technology pada gelaran IPA Convex 2025, Selasa (20/5/2025).

    Pada gelaran IPA Convex 2025, Ilman mengatakan perusahaannya tidak menjual peralatan atau teknologi melainkan hanya menawarkan jasa inspeksi atau pengujian material, komponen, atau struktur tanpa merusak bentuk fisik maupun fungsi dari objek yang diperiksa.

    Ia menjelaskan teknologi tersebut yakni Metal Magnetic Memory (MMM), di mana teknologi ini mendeteksi zona konsentrasi tegangan tinggi pada material logam tanpa perlu pemanasan atau penetrasi yang memungkinkan membaca perubahan medan magnet untuk mendeteksi titik-titik yang berpotensi mengalami kegagalan.

    Kemudian, Phased Array Ultrasonic Testing (PAUT), Ilman menjelaskan teknologi ini digunakan untuk memindai bagian dalam material dan mendeteksi retakan atau cacat struktural.

    Terkahir yakni Hybrid Acoustic Technology Systems, ia menjelaskan bahwa teknologi ini digunakan untuk mengukur ketebalan dan profil korosi sepanjang struktur logam seperti pipa.

    “Misalnya, jika Anda memiliki pipa bawah tanah dengan panjang 400 meter, kami dapat memberikan profil korosi sepanjang 400 meter itu. Jadi kami bisa melakukan inspeksi tanpa perlu melakukan penggalian dan tanpa perlu melepas lapisan pelindung. Jadi bisa langsung diperiksa dari permukaan tanah,” katanya.

    Untuk diketahui, IPA Convex 2025 rencananya akan digelar selama tiga hari, mulai tanggal 20 hingga 22 Mei 2025, di ICE BSD, Tangerang, Banten. Acara yang mengusung tema Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment ini rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada gelaran hari kedua. Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025.

    Tonton juga Video: IPA Convex 2024 Jadi Momentum Bagi Ketahanan Energi Indonesia

    (kil/kil)

  • Bimo Wijayanto Ungkap Ikut Seleksi Jadi Dirjen Pajak Sejak Maret

    Bimo Wijayanto Ungkap Ikut Seleksi Jadi Dirjen Pajak Sejak Maret

    Jakarta

    Bimo Wijayanto menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pilihan Presiden Prabowo Subianto. Dia pertama kali dipanggil Istana untuk asesmen sejak akhir Maret lalu.

    “Pemberitahuannya, saya diundang ke Istana untuk asesmen lah, itu 20 Maret,” sebut Bimo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

    Siang ini, Prabowo memanggil Bimo ke Istana untuk mendapatkan arahan. Bimo mengatakan Prabowo berkomitmen untuk memperbaiki sistem pajak Indonesia agar lebih berintegritas, akuntabel, dan juga independen.

    “Beliau berikan banyak arahan. Beliau tegaskan komitmen beliau untuk memperbaiki sistem pajak Indonesia supaya lebih akuntabel, independen, dan berintegritas, untuk mengamankan program nasional beliau, khususnya dari sisi penerimaan negara,” papar Bimo.

    Ketika dikonfirmasi apakah ada arahan khusus soal sistem pajak Coretax, Bimo mengatakan dirinya diminta untuk mempercepat pembenahannya. Soal apa target dan strategi yang mau dilakukan, dia bilang dirinya menunggu koordinasi terlebih dahulu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

    “Coretax akan kita percepat pembenahannya, supaya bisa memberikan kepastian pelayanan kepada wajib pajak,” kata Bimo.

    “Saya belum bisa memberikan, tapi niatnya memang untuk mempercepat akselerasi dari pembenahan dan penyempurnaan Coretax, soal target dan segala macam saya harus lapor kepada Ibu Menteri,” sebutnya menambahkan.

    Soal kapan dirinya dilantik, Bimo menunggu arahan langsung Sri Mulyani. Hanya saja, Bimo mengatakan ada kemungkinan dirinya akan dilantik minggu ini.

    “Secepatnya. Mungkin minggu ini, mungkin, mungkin,” katanya ketika dikonfirmasi soal pelantikan.

    (hal/ara)

  • Reaksi Pejabat Kemnaker soal Kabar Kantornya Digeledah KPK

    Reaksi Pejabat Kemnaker soal Kabar Kantornya Digeledah KPK

    Jakarta

    Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dikabarkan digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 20 Mei 2025. Sejumlah pejabat Kemnaker mengaku tidak mengetahui perihal penggeledahan ini.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer (Noel), menegaskan dirinya tidak mengetahui soal penggeledahan ini. Ia tidak berani berkomentar lantaran tidak mengetahui secara pasti soal ini.

    “Gue enggak tahu, gimana ya. Gue takut kalau gue jawab, tahunya Pak Menteri belum mau jawab, malu dong gue. Gue ‘kan dari Cilegon tadi,” ujar Noel saat ditemui di Kantor Kemnaker, Selasa (20/5/2025).

    Noel justru kembali menanyakan kepada wartawan perihal kapan KPK datang ke kantornya.

    “KPK jam berapa geledah? Mana gue tahu, enggak sempat gue (mencari tahu). Ini baru keluar dari ruangan Pak Menteri,” tambahnya.

    Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri juga mengakui hal senada. Ia mengaku tidak tahu perihal penggeledahan KPK di kantornya.

    “Kata siapa? Penggeledahan di mana? Saya tidak tahu malah. Bukan ke kita mungkin, tanya Pak Irjen dong,” terangnya.

    (fdl/fdl)