Category: Detik.com Ekonomi

  • PT Timah Gandeng Perusahaan China buat Ikut Atur Harga Timah Global

    PT Timah Gandeng Perusahaan China buat Ikut Atur Harga Timah Global

    Jakarta

    Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, PT Timah Tbk menjalin kerja sama strategi dengan produsen timah terbesar dunia asal China, Yunnan Tin Co., Ltd. Kerja sama ini guna memperluas pengaruh PT Timah di pasar global.

    Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro mengatakan beberapa hari lalu pihaknya menerima kunjungan tim dari Yunnan Tin. Menurut Restu, PT Timah bisa belajar bagaimana pengolahan bijih timah yang bagus. Untuk itu, pihaknya akan mengirimkan tim ke Yunnan Tin juga.

    “Kami mengakui dua atau tiga step di depan mereka. Kita masih harus belajar bagaimana mengelola dari mulai mengelola bijih timah sampai kita menjual ke dunia internasional,” kata Restu usai menyelenggarakan RUPST di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025) malam.

    Selain itu, Restu menjelaskan Yunnan Tin juga memberikan kesempatan PT Timah untuk ikut mempengaruhi harga timah dunia. Dengan begitu, dia berharap harga timah dunia menjadi lebih bagus sehingga berdampak pada keuntungan perusahaan.

    “Dan ini sudah kita mulai dalam waktu dekat bisa eksis dalam menentukan harga. Karena selama ini seolah kami tanda kutip berdoa saja terus mudahan harga naik tapi setelah bertemu dan koordinasi dengan Yunnan Tin, tersedia jalan untuk kita jalan mempengaruhi harga dengan baik,” imbuh Restu.

    Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara mengatakan Yunnan Tin saat ini menguasai hampir 50% pasar timah dunia. Sementara, PT Timah hanya berkisar 13-15%.

    “Yunnan Tin itu menyatakan kita bisa mengatur harga timah dunia. Karena tadi mereka sudah menguasai hampir 50% pasar timah dunia, sementara kita kisar 13-15%. Jadi kalau antara PT Timah dan Yunnan Tin bergabung itu sudah bisa mengatur harga dunia,” ujar Suhendra.

    Adapun kerja sama yang terjalin, termasuk untuk transfer teknologi. Menurut Suhendra, teknologi yang digunakan oleh Yunnan Tin untuk penambangan timah cukup modern.

    “Jadi kerjasama kita jalin, dan mereka juga berencana untuk memberikan semacam transfer-transfer teknologi kepada kita, di mana kita lihat teknologi yang digunakan oleh mereka dalam penambangan timah itu sudah cukup modern. Dan kita juga berharap mungkin proses kerjasamanya berlanjut, dan saling menguntungkan,” imbuh Suhendra.

    Tonton juga Video: Menyusuri Destinasi Tersembunyi di Kaki Gunung Sawal Ciamis

    (rea/rrd)

  • Pembatalan Aturan Bungkus Rokok Disambut Positif Daerah Penghasil Tembakau

    Pembatalan Aturan Bungkus Rokok Disambut Positif Daerah Penghasil Tembakau

    Jakarta

    Wacana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek (plain packaging) dan implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 mendapat sorotan dari sejumlah kepala daerah sentra tembakau. Mereka menilai kebijakan tersebut berpotensi mengancam keberlangsungan industri hasil tembakau (IHT) nasional serta menggerus kontribusinya terhadap perekonomian daerah.

    Lebih dari itu, sejumlah kepala daerah menilai bahwa kebijakan dalam PP 28/2024 dan aturan turunannya sarat dengan pengaruh eksternal yang tidak sejalan dengan semangat kedaulatan nasional. Hal ini bertolak belakang dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang konsisten menegaskan pentingnya Indonesia berdiri di atas kepentingan sendiri, tanpa tunduk pada tekanan asing.

    Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki kendali penuh atas kebijakan strategisnya. Pemerintah pun mengumumkan pembatalan rencana plain packaging beberapa waktu lalu. Wakil Menteri Perindustrian RI, Faisol Riza, sebelumnya menegaskan pemerintah tidak akan melanjutkan wacana tersebut dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), yang merupakan aturan turunan dari PP 28/2024.

    Salah satu dukungan datang dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak pasal-pasal tembakau dalam PP 28/2024 terhadap perekonomian daerah. “Jawa Timur menjadi tulang punggung penerimaan Cukai Hasil Tembakau (CHT) nasional. Kebijakan yang memengaruhi industri ini harus dipertimbangkan dengan cermat,” tuturnya.

    Khofifah sebelumnya juga menandatangani dokumen Komitmen Bersama dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang mendukung revisi pasal-pasal terkait tembakau dalam PP 28/2024 dan menolak rencana kenaikan CHT pada 2026.

    Sementara itu, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo turut menyebut pembatalan plain packaging sebagai langkah strategis bagi daerah penghasil tembakau. “Pembatalan penyeragaman bungkus rokok adalah langkah positif, terutama bagi daerah penghasil tembakau seperti Situbondo. Industri ini menyumbang penerimaan negara yang besar dan mendukung perekonomian daerah,” katanya.

    Ia menyoroti bahwa pembatasan terhadap IHT dapat berdampak langsung pada pendapatan daerah. Situbondo, misalnya, menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp59 miliar pada 2024, dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp73 miliar pada 2025. Selain itu, Rio memperingatkan bahwa plain packaging justru dapat memperbesar celah peredaran rokok ilegal karena menyulitkan konsumen membedakan produk legal dan ilegal.

    “Fokus pemerintah seharusnya pada pengendalian rokok ilegal, bukan pembatasan yang justru melemahkan industri legal,” tegasnya.

    Senada, Bupati Temanggung, Agus Setyawan menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek kesehatan dan keberlanjutan ekonomi. Temanggung sebagai salah satu lumbung tembakau nasional sangat rentan terhadap kebijakan yang menekan sektor ini.

    “Kami berharap ada keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Indonesia bukan Singapura atau Australia. Industri rokok kita melibatkan banyak pihak, dari hulu ke hilir,” imbuhnya.

    Agus menyoroti bahwa kebijakan seperti kenaikan cukai tahunan dan plain packaging dapat menurunkan daya serap industri terhadap hasil pertanian tembakau, yang pada akhirnya memukul petani dan buruh IHT. “Perputaran uang di Temanggung, Wonosobo, dan sekitarnya saat musim panen tembakau bisa mencapai Rp1,6 hingga Rp1,8 triliun,” ungkapnya.

    (shc/fdl)

  • Bio Farma Resmi Distribusikan Radiofarmaka ke 3 Rumah Sakit

    Bio Farma Resmi Distribusikan Radiofarmaka ke 3 Rumah Sakit

    Jakarta

    BUMN farmas PT Bio Farma (Persero) resmi mendistribusikan produk radiofarmaka pertama hasil produksi dalam negeri, Fludeoxyglucose – 18F atau FloDeg, ke tiga rumah sakit mitra yaitu RS Tzu Chi PIK Jakarta, RS Mitra Plumbon Cirebon, dan RS Mandaya Royal Puri Tangerang.

    Distribusi ini menandai babak baru penguatan ketahanan kesehatan nasional sejalan dengan visi Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto yang fokus membangun industri farmasi strategis dan berteknologi tinggi.

    “Ini adalah momen bersejarah karena Indonesia untuk pertama kalinya memproduksi dan mendistribusikan radiofarmaka secara mandiri. Ke depan, kami akan terus kembangkan portofolio produk theranostic lainnya demi mendukung pelayanan kesehatan berbasis teknologi kedokteran nuklir,” ujar Direktur Pengembangan Usaha PT Bio Farma (Persero), Yuliana Indriati, dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    FloDeg diproduksi di fasilitas Cyclotron milik Bio Farma di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, yang diresmikan pada September 2024 oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Fasilitas ini adalah yang pertama di Indonesia dan telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM serta protokol keselamatan radiasi dari BAPETEN. Bio Farma pun mengklaim fasilitas ini sebagai salah satu pusat produksi radiofarmaka paling maju di Asia Tenggara.

    Direktur Medis RS Tzu Chi, dr. Suriyanto, mengapresiasi kecepatan respons dan kualitas produk FloDeg. “Kami bersyukur atas kualitas FloDeg yang sangat baik, ini menjadi awal kerja sama strategis yang kami harap terus berlanjut,” ujarnya.

    Senada, Spesialis Kedokteran Nuklir RS Tzu Chi, dr. Aulia Huda, menyatakan, “FloDeg menunjukkan kualitas tinggi dan aktivitas yang sesuai bahkan melampaui harapan kami. Kami harap Bio Farma terus mengembangkan produk theranostic lainnya.”

    Sementara itu, Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal, menegaskan bahwa FloDeg bukan hanya produk baru, tetapi simbol transformasi Bio Farma sebagai pelopor teknologi radiofarmaka nasional. “Ini wujud kesiapan Indonesia untuk mandiri dalam ekosistem kedokteran nuklir,” katanya saat distribusi perdana di RS Mitra Plumbon Cirebon.

    Direktur RS Mitra Plumbon, dr. Herry Septijanto, mengungkapkan distribusi FloDeg sangat membantu layanan PET Scan yang sudah berjalan sejak April 2025. “Ini dukungan nyata untuk pelayanan kesehatan masyarakat sekaligus kemandirian industri farmasi nasional,” katanya.

    (rrd/rir)

  • Dari Jualan Sabun, Bisa Masuk Forbes

    Dari Jualan Sabun, Bisa Masuk Forbes

    Jakarta

    Lebih dari 60 tahun lalu, Harjo Sutanto memulai hari-harinya dengan membawa sekotak sabun keliling dari pintu ke pintu di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Dia menawarkan produknya ke satu keluarga demi keluarga. Usaha sederhana itu kini berkembang menjadi Wings Group, perusahaan besar yang produknya tak hanya dikenal luas di Indonesia, tapi juga menembus pasar internasional.

    Di usia 90-an, Harjo menjadi bukti nyata bahwa dari kerja keras dan ketekunan bisa menjadi kekayaan triliunan rupiah. Namanya bahkan masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

    Berdasarkan data Forbes yang dikutip, Jumat (13/6/2025), total nilai harta Harjo Sutanto adalah US$ 530 miliar atau sekitar Rp 8,6 triliun (kurs Rp 16.200). Bersama sahabatnya, Johannes Ferdinand Katuari, Harjo Sutanto menjual sabun dari pintu ke pintu lebih dari 60 tahun yang lalu di Jawa Timur.

    Dengan kerja keras dan konsisten dalam memasarkan produk sabun buatannya sendiri. Lingkup pasar produknya pun sudah mulai masuk ke warung-warung hingga tersebar ke agen. Pada saat itu, perusahaan sabunnya di bernama Fa Wings. Pada awalnya, mereka cuma memproduksi sabun colek, namun akhirnya juga memproduksi sabun mandi merek GIV yang laku keras.

    Seiring waktu berjalan, kini Harjo Sutanto berhasil menjadikan Wings Grup sebagai salah satu produsen sabun terbesar di Indonesia. Produknya pun dengan sangat mudah dijumpai di supermarket dan toko-toko ritel besar lain, sebut saja produknya Nuvo, So Klin, Kodomo, Ciptadent, dan sebagainya.

    Tidak hanya itu, Wings Grup juga sekarang memproduksi produk rumah tangga seperti pembersih toilet, detergen, dan pembalut wanita.

    Satu lagi, Wings Grup juga memiliki produk makanan yaitu mie instan dengan merek Mie Sedaap. Kini pasarnya pun sudah tidak hanya di Indonesia, melainkan ekspor.

    Tidak sampai di situ, Wings Grup juga termasuk perusahaan yang cepat mengikuti perkembangan zaman. Terbukti dari bisnis franchise peritel minimarket FamilyMart.

    Kesuksesan Harjo Sutanto pun kini menurun ke anak-anaknya. Salah satunya adalah Fifi yang sekarang memimpin di Ecogreen, anak perusahaan Wings yang aktif dalam produk oleo-kimia.

    (fdl/fdl)

  • Inalum Rombak Direksi-Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

    Inalum Rombak Direksi-Komisaris, Ini Susunan Lengkapnya

    Jakarta

    Susunan direksi dan komisaris anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengalami perubahan. Hal ini diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar Selasa (10/6) kemarin.

    Berdasarkan data yang diterima detikcom, Rabu (11/6/2025) pemegang saham menunjuk Melati Sarnita sebagai Direktur Utama Inalum menggantikan Ilhamsyah Mahendra. Selain itu, pemegang saham juga mengangkat Musa Bangun sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.

    Sejumlah nama baru juga mengisi jajaran Komisaris Inalum, yakni Kardwiyana Ukar dan Ali Said. Kedua orang ini menggantikan Martuani Sormin dan Ahmad Erani Yustika.

    Berikut jajaran Direksi dan Komisaris Inalum:

    Direksi
    Direktur Utama: Melati Sarnita
    ⁠Direktur Keuangan: Ken Permana
    ⁠Direktur Pengembangan Usaha: Arif Haendra
    ⁠Direktur Operasi: Ivan Ermisyam
    ⁠Direktur Strategic Support and Human Capital: Benny Wiwoho

    Komisaris
    Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Musa Bangun
    Komisaris Independen: Hari Soebagijo
    Komisaris: Kardwiyana Ukar
    Komisaris: Indra Simarta
    Komisaris: Ali Said

    (acd/acd)

  • IIFEX & EastPack Surabaya 2025 Resmi Dibuka, Targetkan 20 Ribu Pengunjung

    IIFEX & EastPack Surabaya 2025 Resmi Dibuka, Targetkan 20 Ribu Pengunjung

    Jakarta

    Surabaya sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, telah lama dikenal sebagai pusat kegiatan ekonomi, bisnis, dan industri di kawasan timur Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di sektor industri makanan dan minuman, menjadikannya pintu gerbang aktivitas ekonomi bagi penduduk Indonesia bagian timur.

    Mendukung perkembangan tersebut, Pameran Internasional EastFood (IIFEX) dan EastPack Surabaya 2025 resmi dibuka hari ini 12 Juni 2025 di Grand City Convention Hall, Surabaya, dan akan berlangsung hingga 15 Juni 2025. Pameran ini menghadirkan lebih dari 180 peserta, termasuk 30 pelaku UMKM. Selama empat hari penyelenggaraan, lebih dari 20.000 pengunjung ditargetkan hadir untuk menjajaki peluang kolaborasi, pengembangan bisnis, serta inovasi dan investasi di sektor makanan dan pengemasan.

    Dalam sambutan pembukaannya, Chief Executive Officer Krista Exhibitions, Daud D. Salim menyampaikan bahwa partisipasi internasional yang semakin kuat mencerminkan posisi Surabaya yang kian strategis dalam jaringan industri makanan dan kemasan regional.

    “EastFood dan EastPack Surabaya tidak hanya menjadi etalase produk dan teknologi, tetapi juga wadah strategis untuk mempertemukan pelaku industri lintas sektor dan negara. Pameran ini kami desain sebagai wadah bagi terciptanya kolaborasi nyata, pertumbuhan usaha, dan inovasi berkelanjutan. Krista Exhibitions berkomitmen mendukung pelaku industri lokal, maupun UMKM Jawa Timur, agar dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing di tingkat global” ujar Daud dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).

    Pameran EastFood (IIFEX) dan EastPack Surabaya 2025 ini juga dimeriahkan dengan berbagai program menarik, termasuk demo masak oleh chef ternama, Chef Bashiruddin & Chef Feina, Chef Rudy, Chef Heru, Chef Merry, Chef Risna & Chef Niken, Chef Dafi & Chef Tian, Chef Maolana, Chef Achen, Chef Andik, Chef Long, Chef Muto, Chef Forest, serta Chef Lusia.

    Lebih lanjut, seminar bisnis kuliner, dan sesi edukatif lainnya yang mempertemukan inovasi global dengan kekayaan kuliner lokal dengan menghadirkan Chef Secret Culinary Studio Workshop menghadirkan serangkaian kelas istimewa yang mempertemukan teknik kuliner internasional dengan kekayaan tradisi lokal.

    Dalam sesi ‘How to Win at Pastry-Culinary Competitions’, peserta akan mempelajari langsung tip dan trik dari para chef pemenang kompetisi internasional tentang bagaimana menyiapkan diri hingga meraih kemenangan. Pecinta kuliner Nusantara akan dimanjakan dengan kelas ‘Aneka Kue Basah’ dan ‘Kombinasi Aneka Kue Modern dan Tradisional’, yang dipandu oleh Chef Achen, legenda hidup dalam dunia kue tradisional Indonesia.

    Untuk para pelaku usaha kafe dan restoran, jangan lewatkan sesi ‘Chocolate Drinks’, yang mengajarkan cara membuat kreasi minuman cokelat dipadu es krim yang menggoda selera. Ada pula ‘Gelato Sushi”, inovasi unik hasil kolaborasi dua chef peraih Gold Medal Gelato Dessert Asia 2024, Chef Caesar Andry P. dan Chef Andy Ramadhan.

    Tak ketinggalan, sesi ‘Japanese Roll Cake’ menghadirkan teknik pembuatan bolu gulung Jepang yang lembut tanpa emulsifier, dan ‘Bika Ambon Mousse Cake’, yang memadukan cita rasa klasik kue tradisional Indonesia dengan teknik mousse cake ala Prancis menciptakan sajian penutup yang elegan dan menggugah selera.

    Sementara itu, sesi Business Matching menjadi salah satu agenda unggulan dalam pameran ini untuk menjembatani langsung para pelaku industri makanan, minuman, dan pengemasan dengan calon distributor, mitra strategis, hingga investor potensial. Dirancang secara khusus untuk menciptakan peluang kolaborasi nyata, program ini menjadi wadah efektif dalam memperluas jejaring bisnis lintas sektor dan mempererat koneksi antarnegara.

    Kesuksesan penyelenggaraan Eastfood IIFEX dan EastPack Surabaya 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dukungan juga dari organisasi dan asosiasi industri, di antaranya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) Jawa Timur, berbagai institusi strategis lainnya.

    Sebagai informasi, pameran ini terbuka untuk pelaku industri dan masyarakat umum, dan dapat dikunjungi setiap hari pada pukul 10.00-19.00 WIB. Tiket masuk dapat dibeli langsung di lokasi seharga Rp 100.000,- untuk akses selama empat hari pameran. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silahkan kunjungi situs resmi https://register.kristaonline.com/visitor/eastfood.

    (akn/ega)

  • Pemerintah Mau Kirim Bantuan 10 Ribu Ton Beras ke Palestina

    Pemerintah Mau Kirim Bantuan 10 Ribu Ton Beras ke Palestina

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan pemerintah akan mengirimkan bantuan beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina. Rencananya bantuan beras ini akan dikirimkan pada Juni 2025 ini menggunakan bantuan TNI.

    “Sudah diputuskan tadi 10 ribu ton. Kapan? Secepat-cepatnya. Mudah-mudahan dalam bulan ini sudah bisa berangkat TNI berlayar ke sana ke Jordan atau ke Palestina,” kata Zulhas usai rapat koordinasi terbatas dengan kementerian/lembaga di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

    Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut bantuan beras 10 ribu ton ini akan diambil dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sehingga dalam pelaksanaannya Bulog ditugaskan untuk melakukan pengemasan beras yang akan dikirim ke Palestina.

    Sementara terkait anggaran bantuan pangan tersebut menurut Arief akan akan menggunakan dana dari Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) alias Indonesia AID.

    “Penganggarannya juga tadi didiskusikan menggunakan dana Indonesian AID, jadi ada di Kemlu. Tapi nanti karena akan menggunakan cadangan beras pemerintah, maka nanti Badan Pangan akan menugaskan Bulog untuk yang 10 ribu ton ke Palestina,” jelas Arief.

    Di luar itu ia sendiri belum bisa memastikan kapan bantuan ini akan dikirimkan. Namun Arief menargetkan beras sebanyak 10 ribu ton ini sudah siap dikirimkan ke Palestina dalam kurun waktu hingga 3 minggu ke depan.

    “Tentunya kita upayakan dalam 3 minggu terakhir ini bisa disiapkan untuk loading-nya,” ucapnya.

    (igo/fdl)

  • Tak Cuma Modal, Ini Masalah yang Dihadapi Pengusaha Muda RI

    Tak Cuma Modal, Ini Masalah yang Dihadapi Pengusaha Muda RI

    Jakarta

    Sebanyak lebih dari 2.500 pelaku usaha dari berbagai daerah berkumpul di Gedung Smesco, Jakarta Selatan dalam mengikuti Hari Kewirausahaan Nasional. Dalam agenda tersebut, para pengusaha menyampaikan sejumlah tuntutan dan catatan kritis terhadap arah kebijakan ekonomi nasional, terutama terkait peran kewirausahaan dan UMKM menuju 2045.

    Mereka menyoroti masalah mendasar seperti kurangnya dukungan pendidikan, akses pembiayaan, hingga lemahnya ekosistem usaha yang berkelanjutan. Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Buchari, menyampaikan momen itu menjadi saat yang tepat untuk menyatukan pemikiran, menyusun langkah konkret, serta menawarkan kerangka strategis pembangunan ekonomi berbasis kewirausahaan kepada pemerintah.

    Akbar menegaskan tantangan utama kewirausahaan Indonesia tidak hanya berkutat pada soal permodalan, tapi lebih dalam lagi menyangkut pembentukan karakter, mentalitas, serta ekosistem yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam rangka menyambut visi Indonesia Emas 2045, HIPMI menyusun sebuah peta jalan kewirausahaan dan UMKM sebagai masukan strategis kepada pemerintahan Presiden Prabowo.

    “Peta jalan ini menguraikan secara komprehensif potensi serta tantangan yang dihadapi pelaku UMKM dan wirausaha muda di Indonesia, serta menyodorkan arah kebijakan yang menurut HIPMI perlu menjadi perhatian pemerintah. Inti dari usulan tersebut adalah perlunya pendekatan yang menyeluruh mulai dari aspek pendidikan, pembiayaan, teknologi, hingga kolaborasi lintas sektor, ujar Akbar pada keterangannya (12/6/2025).

    Dalam pandangan HIPMI, pendidikan kewirausahaan harus diintegrasikan ke dalam kurikulum nasional sejak usia dini, bukan sebatas pelatihan tambahan atau program pilihan.

    “Kalau kita ingin Indonesia jadi negara maju pada 2045, kita harus mulai dari sekolah dasar dan menegah. Kita harus mencetak generasi yang kreatif, tahan banting, dan mampu melihat peluang. Kewirausahaan itu bukan hanya soal bisnis, tapi soal pola pikir dan cara pandang,” ujar Akbar.

    Selain pendidikan, HIPMI juga mendorong penguatan akses pembiayaan yang lebih inovatif dan inklusif bagi UMKM, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pertumbuhan usaha di berbagai sektor. Dukungan terhadap infrastruktur digital, kemudahan akses pasar, serta perlindungan hukum juga menjadi bagian dari narasi peta jalan ini.

    Tak kalah penting, HIPMI menekankan pentingnya membangun jejaring kolaboratif antara pelaku usaha, pemerintah, dan dunia internasional. Diplomasi ekonomi, menurut Akbar, tidak boleh hanya menjadi domain kementerian, tetapi juga harus melibatkan pengusaha muda sebagai duta pertumbuhan dan inovasi Indonesia di mata dunia.

    Di sela acara, para peserta dan pengunjung juga disuguhi pameran UMKM dari berbagai daerah, menampilkan produk-produk unggulan seperti kuliner lokal, fesyen, kerajinan tangan, hingga startup digital. Pameran ini bukan hanya ajang promosi, tapi juga ruang konkret untuk mewujudkan ekosistem kemitraan antarpelaku usaha.

    Ketua Bidang UMKM, Koperasi & Kewirausahaan BPP HIPMI, Arief Satria Kurniagung berharap peta jalan yang mereka tawarkan ini dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi jangka panjang.

    “Peta jalan ini bukan hanya rangkuman ide, tapi cermin aspirasi pelaku usaha muda di seluruh Indonesia. Kami ingin pemerintah melihat kewirausahaan sebagai fondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045. Ini adalah momentum untuk menyatukan arah, agar kebijakan pemerintah dan semangat pengusaha muda bisa bergerak seiring,” ujar Arief.

    Menurutnya, peran UMKM dan wirausaha muda tidak bisa dilepaskan dari transformasi ekonomi nasional.

    “Dari tangan-tangan mereka lahir solusi konkret, lapangan kerja baru, dan inovasi yang menjawab kebutuhan zaman. Peta jalan ini kami susun sebagai bentuk tanggung jawab intelektual dan moral HIPMI dalam membangun masa depan bangsa,” tutup Arief.

    (igo/fdl)

  • Koperasi Merah Putih Bakal Masuk Program KUR biar Dapat Subsidi Bunga

    Koperasi Merah Putih Bakal Masuk Program KUR biar Dapat Subsidi Bunga

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih akan masuk dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Langkah ini sebagai upaya agar program tersebut mendapatkan pinjaman dengan bunga murah.

    Mulanya, pria yang akrab disapa Zulhas ini menyebut program-program pemerintah yang berkaitan dengan pangan dinilai perlu masuk dalam program KUR agar mendapatkan subsidi bunga.

    Rencananya, hal itu akan dikuatkan oleh Peraturan Pemerintah yang akan disusun oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

    “Ini nanti akan disempurnakan di PP di Kementerian Perekonomian agar nanti pangan dan koperasi desa itu masuk dalam subsidi bunga atau skema KUR,” kata Zulhas usai rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

    Setiap Kopdeskel Merah Putih membutuhkan anggaran sekitar Rp 1-3 miliar untuk menjalankan bisnisnya. Anggaran tersebut akan disalurkan melalui plafon pinjaman dari bank BUMN alias Himbara.

    Rencananya, Kopdeskel Merah Putih diwajibkan mempunyai tujuh unit usaha, yakni Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, Unit Bisnis Simpan Pinjam, Klinik Kesehatan Desa/Kelurahan, Apotek Desa/Kelurahan, Sistem Pergudangan/Cold Storage, dan Sarana Logistik Desa/Kelurahan. Dengan begitu, koperasi tersebut dapat menjadi agen penyalur LPG 3 kg hingga pupuk subsidi.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menyampaikan bahwa skema kredit yang akan dikucurkan oleh Himbara berupa Kredit Usaha Rakyat sebagai modal bisnis.

    “Untuk model kerja, mengikut dengan skema KUR sekarang,” kata Tiko usai menggelar rapat koordinasi terbatas, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (4/6/2025).

    (rea/rrd)

  • Butuh Rp 10.000 T Bangun Infrastruktur, Uang Negara Cuma Cukup 40%

    Butuh Rp 10.000 T Bangun Infrastruktur, Uang Negara Cuma Cukup 40%

    Jakarta

    Total kebutuhan investasi infrastruktur Indonesia periode 2025-2029 diperkirakan mencapai US$ 625,37 miliar atau setara Rp 10.162 triliun (kurs Rp 16.250). Namun anggaran pemerintah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sekitar 40%.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Dengan demikian, anggaran pemerintah hanya mampu memenuhi US$ 250,15 miliar atau sekitar Rp 4.065 triliun.

    “Total kebutuhan investasi infrastruktur untuk periode 2025 hingga 2029 diperkirakan sekitar US$ 625 miliar, anggaran pemerintah yang digabungkan dengan anggaran pemerintah daerah akan mencakup sekitar 40%” kata Sri Mulyani, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/6/2025).

    Atas kondisi tersebut, menurut Sri Mulyani, dapat dipastikan bahwa Indonesia akan mengalami kesenjangan pendanaan. Oleh karena itu, RI membutuhkan partisipasi dari sektor swasta dan juga dukungan dari banyak mitra, serta juga menuntut terciptanya mekanisme pendanaan yang inovatif.

    Sri Mulyani mengatakan, prioritas domestik ini bersinggungan dengan meningkatnya tekanan global, yang saat ini sedang terjadi, mulai dari perang dagang hingga tekanan geopolitik di beberapa kawasan.

    “Dunia saat ini penuh dengan ketegangan geopolitik yang terus-menerus, yang mengakibatkan fragmentasi dan ketidakstabilan di seluruh negara dan kawasan, prospek ekonomi global tidak bagus,” ujarnya.

    Ia pun mengutip perkiraan OECD di mana terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi global, dari pertumbuhan PDB global 3,4% pada tahun 2024 menjadi hanya 2,9% pada tahun 2025. Sedangkan Bank Dunia dalam beberapa hari ini menerima laporan baru bahwa peningkatan ekonomi global pada tahun 2025 akan turun 0,4% hingga hanya 2,3%.

    Tantangan ini dikombinasikan dengan risiko iklim yang semakin intensif sehingga akan memberikan tantangan besar bagi banyak negara untuk merencanakan serta melaksanakan pembangunan infrastruktur. Organisasi Meteorologi Dunia juga menandatangani peningkatan temperatur global akan mencapai rekor tinggi selama lima tahun berikutnya.

    “Jadi dengan peningkatan perubahan iklim membutuhkan level infrastruktur yang baru yaitu resiliensi. Cuaca ekstrem, transisi energi, dan degradasi lingkungan membutuhkan kita untuk melewati pembangunan fisik dan mengintegrasikan kesejahteraan jangka panjang,” ujarnya.

    (shc/fdl)