Category: Detik.com Ekonomi

  • Impor Sapi Hidup Tak Lagi Dibatasi

    Impor Sapi Hidup Tak Lagi Dibatasi

    Jakarta

    Pemerintah tak lagi membatasi importasi sapi hidup, baik itu bakalan dan sapi perah. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan impor sapi hidup tidak seperti impor daging yang langsung habis.

    Ia menjelaskan, impor sapi hidup akan memberikan nilai tambah bagi negara, misalnya tenaga kerja yang akan terserap di peternakan sapi. Selain itu, impor sapi hidup juga akan menambah produksi daging dan susu dalam negeri.

    “(Impor) Sapi hidup bebas, (karena) ada nilai tambah (seperti menambah) tenaga kerja,” kata dia kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Impor sapi hidup sebelumnya sempat dibatasi jumlahnya. Namun melihat produksi daging dan susu dalam negeri yang kurang dari kebutuhan, maka importasi sapi hidup kini tak lagi dibatasi.

    Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah telah menambah jumlah impor sapi bakalan sebanyak 184 ribu ekor. Hal ini dilakukan untuk menggenjot produksi daging sapi dalam negeri.

    Zulhas mengatakan sebelumnya kuota impor sapi bakalan 2025 sebanyak 350 ribu ekor. Artinya dengan penambahan 184 ribu ekor, impor sapi bakalan tahun ini menjadi 534 ribu ekor.

    “(Jumlah impor sapi bakalan) 350 ribu ekor tambah 184 ribu ekor. Jadi saya sudah tadi bicara dengan teman-teman kalau memang kita fokusnya sapi bakalan nanti bakalan kita bebasin aja. Nggak usah ada kuota-kuota lagi. Kalau memang ingin penggemukan, artinya yang diatur daging bekunya,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta, Jumat (16/5).

    Sedangkan impor daging kerbau beku dipangkas sebanyak 100 ribu ton. Sebelumnya jumlah impor daging kerbau tahun ini diputuskan 200 ribu ton

    Kemudian, impor sapi perah juga telah dialokasikan lebih banyak untuk menggenjot produksi susu dalam negeri. Pemerintah menargetkan impor sapi bunting atau sapi perah sebanyak 1 juta ekor sampai 2029.

    Pada 2025, targetnya impor sapi perah dapat mencapai 250 ribu ekor. Namun, berdasarkan data Kementerian Pertanian dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, hingga akhir Mei 2025, sebanyak 196 pelaku usaha menyatakan komitmen mendatangkan hampir satu juta ekor sapi perah dalam kurun lima tahun ke depan.

    Realisasi awal tercatat 9.736 ekor sapi telah masuk dari Australia secara bertahap melalui jalur laut dan udara.

    Untuk mendukung pengembangan peternakan sapi perah skala besar, dibutuhkan lahan sekitar 1,45 juta hektar. Pemerintah juga mendorong model kemitraan antara investor dan peternak rakyat agar distribusi manfaat ekonomi lebih merata.

    Langkah strategis ini diperkuat dengan masuknya program percepatan produksi susu dan daging sebagai salah satu dari 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Proyek ini akan dilaksanakan di 29 lokasi di berbagai provinsi.

    (acd/acd)

  • Nyerah Hadapi Komunitas Galbay Pinjol, Asosiasi Lapor Polisi

    Nyerah Hadapi Komunitas Galbay Pinjol, Asosiasi Lapor Polisi

    Jakarta

    Maraknya kelompok-kelompok di media sosial yang mengajak masyarakat untuk gagal bayar alias galbay pinjaman online (pinjol) membuat para pengusaha fintech peer-to-peer lending (P2P) Tanah Air resah.

    Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar mengatakan kelompok-kelompok ini banyak tersebar di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, hingga X dan TikTok. Parahnya kelompok ini diikuti oleh ribuan bahkan ada yang ratusan ribu orang.

    “Jadi ada kelompok gagal bayar itu ada di Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain di sosial media. Bahkan di TikTok juga ada. Nah, ini sangat mengganggu kita dan sangat merugikan tentunya, merugikan industri kami,” kata Entjik kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    “Ada, akhirnya banyak. Bukan ada lagi, banyak. Karena kalau kita lihat di Facebook, member mereka itu ribuan, bahkan ratusan ribuan yang menjadi member di sosial media itu, baik Instagram maupun Facebook dan beberapa sosial media yang lain. Jadi ada beberapa,” ucapnya.

    Tidak sanggup menghadapi kelompok-kelompok ini, Entjik mengatakan pihaknya akan menempuh langkah hukum terhadap penyebar ajakan galbay tersebut. Sebab ajakan hingga cara-cara menghindari pembayaran utang pinjol yang disampaikan kelompok ini sangatlah merugikan industri fintech.

    “Ini kan nggak benar ya, mengajak orang untuk hal-hal yang tidak benar itu bisa pidana. Kami akan melakukan aksi ke jalur hukum,” katanya.

    “Jadi kita pasti rugi akibat ajaran-ajaran, ajakan daripada beberapa oknum ini. Jadi beberapa ajakan daripada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab. Nah ini kita akan proses secara hukum,” tegas Entjik lagi.

    Dalam hal ini, ia menyebut kerugian yang dialami para pengusaha fintech dari ajakan galbay utang pinjol ini utamanya dari segi finansial hingga meningkatkan angka kredit macet (Non Performing Loan/NPL). Sayang, ia tidak memiliki data yang akurat terkait jumlah kerugian pasti yang diakibatkan ajakan ini karena sulit untuk memisahkan mana peminjam yang sengaja untuk tidak bayar utang atau peminjam yang memang belum bisa membayar utang.

    “Kerugiannya pasti banyak mengakibatkan kredit macet yang naik. Secara riil sih belum kita hitung. Bukan nggak ada, belum kita hitung. Tetapi gede, pasti gede,” ucapnya.

    “Jadi memang kan di kategori daripada peminjam itu kan ada yang memang tidak punya duit, akhirnya tidak mau bayar. Tetapi ada beberapa yang memang punya duit tetapi tidak mau bayar. Itu yang masalah dan menurut saya yang merusak mental daripada masyarakat Republik ini,” terang Entjik.

    (igo/fdl)

  • Bursa Pertimbangkan Tambah Waktu Perdagangan Saham

    Bursa Pertimbangkan Tambah Waktu Perdagangan Saham

    Jakarta

    Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka opsi menambah jam perdagangan saham di pasar modal. Perdagangan saham saat ini dimulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB yang terbagi dalam dua sesi.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkaji opsi tersebut untuk meningkatkan likuiditas pasar modal. Namun, ia tak menyebut penambahan waktu akan dilakukan di awal atau akhir perdagangan.

    “Bursa selalu melakukan kajian-kajian. Tujuannya untuk meningkatkan kedalaman pasar, meningkatkan likuiditas di pasar,” kata Jeffrey kepada detikcom saat ditemui di Kantor BEI, Jakarta, Senin (16/6/2025).

    Jeffrey menjelaskan, pertambahan waktu perdagangan ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan layanan bagi investor. Adapun investor yang tercatat di BEI saat ini berasal dari institusi domestik, asing, hingga ritel di seluruh Indonesia dengan jam yang berbeda-beda.

    “Berangkat dari situ, tim di Bursa melakukan kajian salah satunya adalah melihat kemungkinan untuk menyesuaikan jam perdagangan,” ungkapnya.

    Jeffrey menambahkan, kajian ini dilakukan bersama stakeholder pasar modal lainnya, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun begitu, ia tak menjawab pasti kapan penambahan waktu perdagangan ini terapkan.

    “Ini masih dalam kajian jadi kita tunggu saja kajiannya. Dalam kajian itu termasuk diskusi dengan OJK. Jadi karena prosesnya masih berlangsung jadi kita tunggu saja,” imbuhnya.

    (acd/acd)

  • KKP Ungkap Tantangan Bangun Kampung Nelayan Merah Putih

    KKP Ungkap Tantangan Bangun Kampung Nelayan Merah Putih

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan kesiapan lahan menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Pasalnya, lahan yang dibutuhkan untuk membangun satu lokasi KNMP seluas 1 hektar.

    Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya KKP Trian Yunanda mengatakan kesiapan lahan menjadi salah satu faktor penting keberhasilan program tersebut. Sebab, lahan yang akan digunakan harus dipastikan clean and clear, dekat dengan pelabuhan serta tidak terisolasi.

    “Tentunya hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri. Kita tidak mungkin membangun di lahan yang tidak jelas kepemilikannya. Syarat untuk membangun lahan tentunya harus clear dan clean sehingga tidak ada permasalahan di kemudian hari,” kata Trian dalam acara ‘Morning Sea-Kampung Nelayan Modern’, di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Lebih lanjut, KKP tengah membidik Batam menjadi percontohan program tersebut. Namun, hal itu masih menemui tantangan. Pasalnya, tidak semua desa-desa di pesisir mempunyai lahan yang siap untuk dibangun.

    Tantangan tersebut juga berkaca pada pembangunan Kampung Nelayan Modern di Biak, Papua. Pada saat itu, Trian menerangkan pihaknya kesulitan terkait ketersediaan lahannya.

    “Yang contoh tadi di Biak itu, itu sedikit kurang dari 1 hektare. Kita hanya memerlukan 1 hektare untuk bisa membangun seperti itu. Namun demikian, kesulitannya luar biasa. Kita menginginkan tentunya lahan itu dimiliki oleh desa atau oleh pemerintah setempat.
    Namun demikian, saya kira ini menjadi tantangan tersendiri. Dan saya kira ke depan ini juga harus menjadi salah satu hal yang harus kita siapkan,” terang Trian.

    Saat ini, KKP telah menerima dan menganalisis 910 proposal pengajuan KNMP. Hasilnya, masih banyak lahan yang belum jelas status kepemilikannya.

    “Tidak ada klaim, tidak ada sengketa. Itu bukan tujuan kita membangun ini. Nah kemarin juga kita mempelajari bahwa tidak seluruhnya lahan yang siap ini berada di daratan,” tambah Trian.

    Tonton juga Video: Momen Nelayan Prigi Trenggalek Gelar Labuh Larung Sembonyo

    (rea/rrd)

  • Di Depan PM Wong, Prabowo Ngaku Nyontek Singapura Bikin Danantara

    Di Depan PM Wong, Prabowo Ngaku Nyontek Singapura Bikin Danantara

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia banyak sekali menyontek kebijakan-kebijakan yang diambil Singapura. Banyak sekali kebijakan Singapura yang ditiru di dalam negeri Indonesia. Hal ini diungkapkan Prabowo secara langsung di depan PM Singapura Lawrence Wong.

    Mulanya Prabowo mengatakan dirinya telah menyaksikan masa-masa awal Singapura dan dirinya selalu mengagumi keberhasilan-keberhasilan para pemimpin awal Singapura. Menurutnya, dalam kehidupan nyata, semua negara diizinkan untuk meniru praktik terbaik di negara lain.

    Dia bilang di bangku sekolah, semua murid diajarkan untuk tidak menyontek pekerjaan rumah teman. Namun dalam kehidupan nyata bernegara, menurutnya tidak masalah meniru praktik terbaik dari negara lain.

    “Ini disebut meniru dengan bangga. Jadi saya mempelajari hal ini dan saya pikir Singapura telah memulai banyak kebijakan yang sukses,” sebut Prabowo dalam keterangan pers bersama saat kunjungan kerja ke Singapura, Senin (16/6/2025).

    Salah satu pencapaian Singapura yang diakui Prabowo dicontek Indonesia adalah pembentukan dana abadi Sovereign Wealth Fund (SWF). Bila di Singapura ada Temasek, Indonesia juga baru saja meluncurkan Danantara. Sedikit banyak dia mengaku konsep Danantara banyak terinspirasi dari Temasek.

    “Pencapaian Singapura yang kami tiru dengan bangga adalah Sovereign Wealth Fund Anda, Temasek. Beberapa bulan yang lalu, kami memulai Sovereign Wealth Fund kami sendiri, yang kami namakan Danantara,” beber Prabowo.

    Dia mengungkapkan Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara yang artinya energi untuk masa depan Indonesia. Harapannya, Danantara bisa menjadi pendongkrak ekonomi bagi generasi masa depan Indonesia.

    Tidak cuma Danantara, Prabowo mengungkapkan Indonesia juga menyontek kebijakan perumahan Sungapura, yaitu memberikan perumahan murah bagi masyarakat. Kebijakan ini juga melanjutkan apa yang sudah diterapkan awalannya oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Presiden ke-7 Joko Widodo.

    “Kami akan melaju dengan kecepatan penuh. Dengan bangga saya sampaikan bahwa saya mendapat laporan bahwa kami akan membangun satu juta apartemen, perumahan murah tahun ini,” tegas Prabowo.

    (hal/kil)

  • Menteri PU soal Giant Sea Wall: Mohon Sabar, Anggarannya Terbatas

    Menteri PU soal Giant Sea Wall: Mohon Sabar, Anggarannya Terbatas

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemerintah serius untuk membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Dipastikan proyek ini akan mulai dibangun di era Presiden Prabowo Subianto.

    Dody mengatakan, proyek Giant Sea Wall menjadi infrastruktur paling vital untuk melindungi kawasan pantai utara (Pantura) Pulau Jawa dari ancaman rob dan perubahan iklim ekstrem. Namun ia meminta masyarakat untuk bersabar, sebab anggaran pemerintah terbatas.

    “Insyaallah itu akan terlaksana. Tapi mohon juga bersabar karena kami anggarannya dari waktu ke waktu juga sangat terbatas dan ada prioritas sana-sini, tapi bukan berarti kami diam, tidak. Insyaallah kami akan tetap berjuang bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan rob,” kata Dody, dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

    Menurut Dody, perhatian Presiden Prabowo terhadap penanganan rob Pantura Jawa terbukti cukup besar. Bahkan, sudah dicanangkan dalam visi dan misi Presiden Prabowo sebelum terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.

    “Kita tahu bahwa rob ini sudah lama karena memang kondisi dunia sedang begini, suhu dunia sedang naik, perubahan iklim, dan penurunan tanah sehingga terjadi rob,” ujar dia.

    “Oleh karena itu, setelah dilantik Presiden Prabowo langsung menginstruksikan kepada para menteri untuk memikirkan Giant Sea Wall dari Banten hingga Gresik,” sambungnya.

    Selaras dengan itu, saat ini sedang menyiapkan pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa sebagai upaya melindungi wilayah pesisir Pantai Utara Jawa dari Jakarta sampai Semarang, termasuk Demak.

    “Pembentukan Badan Otorita penting agar pembangunan Giant Sea Wall di Pantura bisa terlaksana secara berkelanjutan,” kata Dody.

    Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk membangun mega proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun (kurs Rp 16.250).

    Prabowo mengatakan, GSW merupakan salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis dan vital bagi masyarakat RI, khususnya yang tinggal di pesisir utara Pulau Jawa. Proyek ini akan terbentang sekitar 500 kilometer (km) sepanjang pesisir pantai utara (pantura) Jawa, tepatnya dari Tangerang sampai Gresik.

    “Proyek ini menyangkut jarak yang tidak pendek. Kalau tidak salah sekitar 500 km dari Banten sampai ke Jawa Timur, ke Gresik. Panjang 500 km dan perkiraan biaya yang dibutuhkan US$ 80 miliar,” kata Prabowo, dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/6/2025).

    Menurutnya, diperkirakan untuk membangun proyek ini diperlukan waktu antara 15-20 tahun. Sedangkan untuk menyelesaikan pembangunan di Teluk Jakarta saja, diperkirakan butuh waktu 8-10 tahun.

    Sedangkan untuk membangun tanggul laut di Teluk Jakarta saja, ia memproyeksikan kebutuhan anggarannya berkisar di angka hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,5 triliun. Sedangkan untuk waktu pengerjaannya sekitar 8-10 tahun.

    (kil/kil)

  • Pengusaha Kasih Usul Ini biar Sektor Wisata Cepat Bangkit

    Pengusaha Kasih Usul Ini biar Sektor Wisata Cepat Bangkit

    Jakarta

    Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) meminta pemerintah memperluas paket stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata. Menurutnya, stimulus diskon tiket transportasi, khususnya pesawat tidak langsung mendongkrak ekosistem pariwisata dalam negeri.

    Diketahui, pemerintah menyediakan stimulus berupa diskon tiket pesawat, khususnya untuk periode libur sekolah pada Juni-Juli 2025. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 Tahun 2025 yang diresmikan beberapa minggu lalu.

    Ketua DPP ASITA Rusmiati menjelaskan, diskon tiket pesawat yang bersifat sementara tidak langsung berdampak luas terhadap pertumbuhan pariwisata lokal. Namun, ia tak menampik stimulus ini meningkatkan pergerakan wisatawan domestik sekaligus menjadi angin segar bagi pelaku usaha pariwisata, khususnya perhotelan, agen perjalanan, dan UMKM.

    Karenanya, ia meminta pemerintah untuk memperluas diskon tarif pesawat ini agar tidak hanya disediakan pada momen tertentu. Menurutnya, perlu diperluas untuk mendorong pertumbuhan pariwisata lokal.

    “Tiket pesawat ke depan bisa lebih terjangkau secara umum, tidak hanya saat momen tertentu atau bersifat temporer. Dengan begitu, perjalanan udara akan semakin inklusif dan berdampak luas untuk pertumbuhan pariwisata lokal,” terang Ketua DPP ASITA Rusmiati kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Selain itu, Rusmiati juga menilai pemerintah perlu memberikan insentif PPN dan mencabut pembatasan kegiatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) sangat berdampak pada industri perhotelan dan restoran.

    “Perluasan insentif, tak hanya tiket pesawat, tetapi juga PPN fasilitas MICE agar hotel kota mendapat nafas tambahan sampai permintaan korporasi pulih,” ujarnya.

    Ia juga meminta pemerintah mempercepat penerapan bebas visa untuk wisatawan asing atau visa on arrival dari 30 negara yang rencananya berlaku di semester II 2025. Hal ini dinilai perlu untuk mengamankan target 14-16 juta wisatawan mancanegara (wisman) hingga akhir tahun.

    Kemudian, ia juga meminta pemerintah untuk melakukan penguatan perlindungan tenaga kerja, dengan melakukan skema upskilling bersubsidi bagi pekerja terdampak PHK agar bisa beralih ke layanan pemandu tematik atau digital travel curator.

    Rusmiati meyakini, stimulus dan dukungan kebijakan akan mendorong pertumbuhan industri di sektor pariwisata. Bahkan, ia memproyeksikan pertumbuhan omzet hingga 12% untuk subsektor pariwisata, seperti biro perjalanan.

    “Dengan kombinasi permintaan domestik yang solid, kebijakan stimulus terarah, dan pemulihan pasar internasional, kami memperkirakan omzet rata-rata biro perjalanan tumbuh 10-12% hingga akhir 2025 dan tingkat PHK di subsektor kami tetap terkendali,” tutupnya.

    (acd/acd)

  • Prabowo Batal Hadir di G7 Kanada, Istana Ungkap Alasannya

    Prabowo Batal Hadir di G7 Kanada, Istana Ungkap Alasannya

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto absen untuk menghadiri KTT G7 di Kanada. Sebelumnya, undangan itu disampaikan langsung Perdana Menteri Kanada Mark Carney ke Prabowo melalui sambungan telepon pada awal Juni lalu.

    Prabowo absen dari gelaran KTT G7 yang dilakukan pada 16-17 Juni 2025 itu karena dirinya sedang melakukan lawatan ke negara lain. Hari ini dia memulai lawatan ke Singapura dan dilanjut langsung ke Rusia hingga akhir pekan ini.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengatakan pada prinsipnya Prabowo dan pemerintah Indonesia secara khususnya menghargai semua undangan yang diberikan kepada Indonesia.

    Hanya saja ternyata beberapa agenda waktunya bentrok, jadi mau tidak mau, Prabowo tak bisa menghadiri semua acara bersamaan. Absennya Prabowo di G7 karena sebelum undangan ke G7 diberikan, Indonesia sudah menetapkan akan hadir di Singapura dan Rusia terlebih dahulu.

    “Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum mungkin sudah dari beberapa bulan yang lalu. Mungkin sudah dari bulan Maret atau April. Dan sudah dipersiapkan lama. Presiden juga akan berpidato di sana. Waktunya bentrok,” papar Hasan Nasbi di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    “Dalam waktu yang juga hampir bersamaan, kita sudah dijadwalkan menghadiri, Presiden sudah dijadwalkan menghadiri annual retreat di Singapura. Waktunya beririsan dengan waktu pelaksanaan G7 Summit di Kanada,” sebutnya melanjutkan.

    Pemerintah, kata Hasan Nasbi, mendahulukan komitmen-komitmen pertemuan yang lebih awal sudah dibuat. Dalam hal ini undangan pertemuan antara Singapura dan Rusia lebih dulu ditetapkan daripada undangan Kanada.

    “Jadi di antara pilihan-pilihan ini, kemudian pemerintah lebih mendahulukan komitmen-komitmen yang memang sudah dibuat di awal. Karena komitmen dengan Rusia sudah dibuat jauh-jauh hari. Komitmen dengan pemerintah Singapura juga sudah dibuat. Ini kan jadwal tahunan dan juga sudah dipersiapkan lama,” beber Hasan.

    Di sisi lain, Hasan menepis anggapan ketidakhadiran Prabowo di Kanada karena Indonesia memilih untuk mendekati Rusia daripada negara barat. Menurutnya spekulasi seperti ini tidak benar, karena Indonesia menganut prinsip tidak condong pada blok manapun.

    Indonesia, katanya, akan bergabung dengan berbagai forum dan aliansi di dunia berdasarkan kepentingan nasional, bukan berdasarkan hubungan baik atau hubungan buruk dengan beberapa negara saja.

    “Kita kan tidak condong ke blok manapun. Kita tidak melihat dunia hitam putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu tidak ada,” sebut Hasan.

    Sebagai contoh saja, Indonesia saat ini sudah bergabung dengan BRICS yang digawangi Rusia dan China. Namun, di lain Indonesia juga terus mengupayakan untuk menjadi anggota OECD yang notabenenya berisi negara-negara barat.

    “Jadi kalau kita bergabung dengan BRICS misalnya, bukan berarti kita lebih condong ke salah satu blok. Karena dalam waktu yang bersamaan, kita baru saja awal Juni ini juga baru saja menyelesaikan satu step penting, satu milestone penting dalam proses keanggotaan kita menjadi calon anggota OECD. Kalau OECD kan ada Amerika, ada negara-negara Eropa di sana,” pungkas Hasan memaparkan.

    (hal/kil)

  • 8 Kampus Adu Gagasan Bangun Desa Binaan Lewat Genera-Z Berbakti

    8 Kampus Adu Gagasan Bangun Desa Binaan Lewat Genera-Z Berbakti

    Jakarta

    Tak pernah mudah untuk memulai. Ada keraguan, ketakutan akan gagal, hingga rasa tak yakin semuanya kerap bercampur jadi satu saat ide baru muncul di kepala.

    Tapi, satu langkah pertama bisa membuka jalan panjang. Bagi para peserta program ‘Genera-Z Berbakti’, keberanian untuk melangkah bukan hanya soal mengeksekusi ide, tapi juga melihat peluang, mengambil momentum, dan berkomitmen memberi dampak nyata bagi Indonesia.

    Genera-Z Berbakti merupakan program dengan konsep call for proposal untuk kelompok mahasiswa yang memiliki antusiasme terhadap pengabdian kepada masyarakat di lokasi desa binaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Empat tim dengan proposal terbaik akan mendapatkan pendanaan serta pembinaan untuk pelaksanaan program dari Bakti BCA. Pada Genera-Z Berbakti edisi kali ini, empat desa yang menjadi tujuan adalah Desa Wisata Edelweiss Wonokitri (Jatim), Dayun (Riau), Pulau Derawan (Kaltim), dan Teluk Kiluan (Lampung).

    Memulai memang berat, tapi menjalaninya bersama-sama bisa membuat segalanya lebih ringan. Dalam Genera-Z Berbakti, tim mahasiswa dari delapan kampus yang menjadi finalis telah membuktikannya. Mereka sudah bertemu dan berjuang bersama dengan rekan seperjalanan: teman-teman satu visi yang punya semangat sama.

    Sejak awal, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan para finalis, mulai dari penyusunan proposal hingga persiapan pelaksanaan program di lapangan. Mereka saling berdiskusi, bertukar ide, membagi tugas, dan menghadapi berbagai dinamika secara langsung sebagai satu tim. Salah satu contohnya datang dari tim UNSRAT, yang bahkan telah melakukan observasi langsung ke Desa Derawan sejak tahap penyusunan proposal.

    Salah satu anggota tim UNSRAT, Dafa mengatakan pihaknya mengamati berbagai aspek lingkungan, seperti sampah dan abrasi, yang sudah kami teliti sejak 2-4 minggu lalu.

    “Sementara untuk pendalaman materi di bidang pariwisata, kami fokuskan pada minggu-minggu terakhir ini,” kata Dafa dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Setelah tim terbentuk dan ide dipertajam, langkah berikutnya adalah menciptakan dampak berkelanjutan. Para peserta diajak memetakan target jangka pendek dan panjang yang hendak dicapai. Pengabdian di desa bukan hanya menjadi ajang implementasi gagasan, tapi juga waktu yang tepat untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin ‘seize the day’ membuat perubahan nyata bagi masyarakat dan diri mereka sendiri.

    Dalam prosesnya, para mahasiswa tak hanya mengembangkan proyek sosial. Mereka belajar banyak, mulai dari mempresentasikan ide di hadapan panelis, menyusun strategi tim, hingga mengasah kepemimpinan dan manajemen konflik.

    Fase penjurian Genera-Z Berbakti menjadi momen sangat berharga bagi para finalis. Tak hanya berkesempatan mempresentasikan ide segar di hadapan tiga panelis: Nicholas Saputra, Happy Salma, dan Prof. Yohanes Surya, para finalis juga memiliki ruang lebih luas untuk memahami apa yang sebenarnya menjadi akar masalah setiap lokasi tujuan program.

    Semua pengalaman ini tak hanya memperkaya portofolio, tapi juga membentuk karakter dan mendorong mereka menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Melalui babak Adu Wawasan di fase pertama penjurian, para peserta pada akhirnya belajar untuk mengapresiasi lawan.

    Ini tergambar dari pengakuan May, anggota dari tim UNILA, merespons pertanyaan tidak terduga dari ITB yang ia dapatkan pada babak adu gagasan.

    “Penampilan tim ITB enggak hanya keren, tapi hebat banget. Pertanyaan-pertanyaan mereka juga luar biasa,” kata May.

    Pengakuan senada juga disampaikan tim UI, Dela. Ia mengatakan di antara pihaknya berdelapan (finalis) mereka termasuk top team.

    “Di antara top university, mereka bisa mengungguli dengan pembawaan yang sangat baik. Jadi kami sangat mengapresiasi dan bangga bisa bertanding dengan tim UB,” papar Dela.

    Tiap tim pada program ini memiliki beragam solusi unik untuk lokasi tujuannya. Salah satunya, ada solusi ‘Smart Reef Initiative’ dari tim UNILA yang mengusung teknologi IoT untuk membuat sistem peringatan dini tsunami. Terdapat juga solusi bernama ‘SAVANA’ dari tim UI yang memadukan edukasi kesehatan, pertanian organik, dan pelatihan bahasa Inggris untuk masyarakat Edelweiss Wonokitri.

    Babak Adu Wawasan Genera-Z Berbakti tidak hanya menjadi momen berkesan bagi para finalis, tetapi juga panelis. Duta Bakti BCA, Nicholas Saputra mengungkapkan ada salah satu mahasiswa yang tidak hanya betul-betul memahami situasi alamnya, tetapi juga kultur budaya masyarakat di desa tersebut.

    “Ini justru menjadi hal yang penting dan utama, tentang memahami manusianya,” kata Nicholas.

    Sebagai informasi, kedelapan kampus yang memiliki tim perwakilan pada babak final Genera-Z Berbakti adalah Universitas Lampung (UNILA), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

    Mereka terpilih masuk ke babak final melalui seleksi dan penjurian ketat yang dilakukan terhadap total 255 tim pendaftar di program GeneraZ Berbakti. Para pendaftar berasal dari berbagai perguruan tinggi nasional, bahkan ada dari luar negeri. Pendaftar dari perguruan tinggi di Indonesia, tersebar dari Sumatera hingga Papua, baik kampus negeri maupun swasta.

    Lebih lanjut, babak penjurian Genera-Z Berbakti bisa disaksikan langsung di YouTube Narasi mulai 13 Juni 2025. Jadilah saksi keseruan anak-anak muda hebat Indonesia beradu ide dan argumen positif untuk kemajuan desa-desa di Indonesia.

    (ega/ega)

  • Modus Sesat Gagal Bayar Pinjol yang Heboh di Medsos, Jangan Ditiru!

    Modus Sesat Gagal Bayar Pinjol yang Heboh di Medsos, Jangan Ditiru!

    Jakarta

    Tren untuk tidak membayar utang fintech peer-to-peer lending (P2P) alias pinjaman online (pinjol) kembali menjamur di tengah masyarakat imbas ajakan dari sejumlah kelompok di media sosial.

    Ketua Asosiasi Fintech Pendanaan (AFPI) Entjik S Djafar mengatakan kelompok-kelompok ini selain mengajak masyarakat untuk tidak membayar utang pinjol, mereka juga kerap kali membagikan ‘tips’ atau cara-cara untuk menghindari pembayaran.

    “Ada beberapa oknum yang mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembayaran. Bahkan mereka memberi saran, memberi petunjuk untuk menghindari pembayaran itu,” ucapnya kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Menurut Entjik banyaknya masyarakat yang mengikuti tren untuk tidak membayarkan utang pinjol mereka itu terlihat dari jumlah pengikut atau anggota kelompok di akun media sosial ‘Galbay’ dan saat pemberi pinjaman melakukan penagihan.

    Padahal setiap utang ataupun kredit pinjaman wajib untuk dibayarkan kembali. Apalagi jika pinjaman tersebut disalurkan oleh lembaga keuangan yang legal, meski berupa peer-to-peer lending atau pinjol.

    “Kami tetap melakukan penagihan. Karena apapun ceritanya, yang namanya kredit atau pinjaman itu wajib dibayar. Nggak bisa gratis kayak gitu. Ini kan bukan yayasan sosial, tetapi harus dibayar. OJK juga sudah melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat bahwa pinjaman itu wajib dibayar kembali,” paparnya.

    Ia mengatakan sejumlah modus yang kerap disarankan untuk menghindari pembayaran utang pinjol ini mulai dari mengganti nomor telepon hingga memblokir kontak tenaga penagih alias debt collector.

    Selain itu menurutnya ada juga modus dengan memancing emosi debt collector sehingga mereka melakukan penagihan yang tidak sesuai dengan ketetapan OJK. Dengan begitu para peminjam ini dapat menjadi ‘korban keganasan’ penagih utang.

    “Salah satunya mengajak masyarakat untuk tidak bayar dengan melakukan ganti nomer, memblokir nomor telepon para tenaga penagih, menolak untuk ditelepon, memancing emosional para penagih untuk melakukan kata-kata kasar dan lain-lain,” jelasnya.

    Di luar itu, menurutnya masih ada sejumlah saran modus lain untuk menghindari kewajiban pembayaran utang pinjol di berbagai akun media sosial. “Coba lihat, banyak di Facebook galbay-galbay itu dengan apa namanya, Instagram, YouTube, dan TikTok,” sambungnya.

    Berdasarkan penelusuran detikcom, di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, hingga X memang terdapat cukup banyak akun-akun menawarkan jasa gagal bayar hingga memberikan ‘tips’ modus cara menghindari pembayaran.

    Sebagai contoh ada akun @******linpinjol yang menyarankan para peminjam untuk menghapus semua aplikasi pinjol di handphone, kemudian mengaktifkan fitur memblokir semua panggilan dari debt collector, melalukan ‘klarifikasi ke seluruh kontak bahwa datanya disalah gunakan, hingga kunci privasi semua sosial media dan jangan pernah membalas chat apa pun dari pinjol.

    Kemudian ada juga modus serupa yang disampaikan oleh akun @*******galbay sebagai berikut:

    1. Aktifkan fitur otomatis blokir panggilan tidak dikenal.

    2. Setting aplikasi Whatsapp agar tidak semua orang bisa mengundang masuk grup, dan bisukan telepon dari nomor asing.

    3. Uninstall semua aplikasi pinjol.

    4. Ubah nama media sosial, private dan hapus semua nomor handphone yang ada di media sosial.

    5. Jangan baca baca chat dari debt collector pinjol apalagi sampai dibalas.

    6. Jalani hidup seperti biasa.

    (igo/fdl)