Category: Detik.com Ekonomi

  • BRI Life Bayar Klaim Rp 1,93 Triliun hingga Mei 2025

    BRI Life Bayar Klaim Rp 1,93 Triliun hingga Mei 2025

    Jakarta

    PT Asuransi BRI Life mencatat total pembayaran klaim dan manfaat asuransi sebesar Rp 1,93 triliun hingga Mei 2025. Angka ini tumbuh 4,1% secara tahunan (year-on-year/YoY), namun masih berada di bawah target atau rencana yang telah ditetapkan perusahaan.

    Klaim tersebut mencakup berbagai jenis manfaat perlindungan, mulai dari risiko kesehatan hingga meninggal dunia. BRI Life menilai, pembayaran klaim merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan optimal kepada nasabah serta bagian dari kewajiban yang harus dijalankan.

    Salah satu bentuk realisasi komitmen itu terlihat dalam penyerahan klaim asuransi jiwa Davestera kepada dua ahli waris nasabah asal Kutai, Kalimantan Timur. Total nilai klaim yang dibayarkan kepada kedua pihak tersebut mencapai lebih dari Rp 1,5 miliar.

    Ahli waris dari almarhum Jasri menerima manfaat asuransi senilai Rp 1.060.223.753, sementara ahli waris dari almarhumah Mariani memperoleh pembayaran klaim sebesar Rp 505.081.736. Penyerahan dilakukan secara seremonial dan dihadiri oleh jajaran manajemen BRI Life serta perwakilan dari BRI Regional Office Banjarmasin.

    Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi menyampaikan bahwa pembayaran klaim merupakan momen penting bagi nasabah, di mana peran asuransi terasa nyata saat menghadapi masa-masa sulit seperti sakit atau meninggal dunia. Ia menegaskan bahwa BRI Life berkomitmen untuk terus melayani dengan integritas dan mematuhi ketentuan polis serta regulasi yang berlaku.

    “BRI Life senantiasa memastikan hak nasabah terpenuhi melalui pembayaran klaim yang legitimate dan sesuai ketentuan. Kami patuh terhadap regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Sutadi, dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    Menurutnya, BRI Life juga berpegang pada standard operating procedure (SOP) perusahaan dalam setiap proses pembayaran klaim demi menjaga akurasi, transparansi, dan akuntabilitas layanan. Pihaknya berharap langkah ini dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki perlindungan jiwa.

    Tonton juga Video: 129 Tahun BRI Mewujudkan Inovasi dan Pelayanan Prima untuk Indonesia

    (rrd/rir)

  • Putin Janji ke Prabowo Bantu RI Genjot Produksi Minyak

    Putin Janji ke Prabowo Bantu RI Genjot Produksi Minyak

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan negaranya siap untuk menambah pasokan minyak dan gas alam cair untuk diekspor ke Indonesia. Hal ini diungkapkan Putin usai menerima Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan kenegaraan di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Kami bersedia menambah pasokan minyak dan gas alam cair ke pasar Indonesia,” sebut Putin dalam keterangan pers bersama, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Putin juga mengatakan siap membantu Indonesia untuk menambah produksi minyak di dalam negeri. Dia menyatakan Rusia siap membantu Indonesia menggarap proyek migas di lepas landas laut dan juga memodernisasi infrastruktur untuk produksi minyak di ladang tua.

    “Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas Indonesia dan juga memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” beber Putin.

    Indonesia sendiri sebetulnya sudah melakukan impor minyak Rusia sejak Mei 2024 yang lalu. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman. Impor dilakukan lewat skema lelang.

    “Mei tahun lalu kita sudah mulai buka (lelang impor minyak mentah Rusia),” kata Taufik di sela rangkaian The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (21/5/2025) yang lalu.

    Taufik pun menyebut sebagian dari minyak mentah Rusia sudah masuk ke Indonesia. Meskipun, dia tidak merinci berapa volume minyak mentah yang diimpor tersebut.

    Yang jelas, kata dia, proses impor sudah memenuhi peraturan dari Office of Foreign Assets Control (OFAC). OFAC adalah lembaga di bawah Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang memberikan sanksi berupa embargo minyak Rusia.

    Ia menambahkan, minyak mentah dari Rusia diserap langsung oleh kilang dan bukan dikirim ke tangki penyimpanan. Taufik lalu memastikan setiap produk dibeli sudah memenuhi standar yang ditetapkan.

    Setiap minyak yang diimpor Pertamina memang harus dilakukan melalui proses lelang. Spesifikasinya pun terbuka untuk publik dan dapat dilihat melalui website perusahaan.

    (acd/acd)

  • Biaya Logistik Bisa Naik Gegara Perang Iran Vs Israel

    Biaya Logistik Bisa Naik Gegara Perang Iran Vs Israel

    Jakarta

    Ketegangan di Timur Tengah imbas perang antara Iran dan Israel menimbulkan kekhawatiran terhadap dinamika perekonomian global, termasuk biaya logistik. Hal ini khususnya terhadap distribusi minyak dan gas dari Timur Tengah yang melalui Selat Hormuz.

    Chairman Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Institute Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, salah satu skenario yang mungkin bisa terjadi ke depannya yakni aksi blokade Selat Hormuz, salah satu jalur distribusi minyak dan gas dari Timur Tengah ke Asia Pasifik.

    “Saat ini para pelaku usaha logistik rantai pasok internasional dan nasional telah melakukan kalkulasi risiko melewati wilayah perairan yang berdekatan dengan Selat Hormuz,” ujar Yukki, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).

    Selat Hormuz sendiri merupakan titik strategis jalur distribusi energi dunia, di mana menurut Badan Energi Internasional (IEA), rata-rata minyak mentah yang diangkut melalui selat tersebut mencapai 20 juta barel per hari atau setara dengan 30% total perdagangan dunia.

    Pengiriman gas alam cair (LNG) yang melalui Selat Hormuz juga tercatat mencapai 20% porsi perdagangan global. Dengan mitigasi risiko atas blokade Selat Hormuz tersebut, Yukki mengatakan, akses dan ketersediaan logistik yang melewati perairan tersebut dapat berkurang sehingga mengganggu rantai pasok global.

    Selain akses perairan yang mulai dihindari oleh para pelaku usaha logistik internasional, kenaikan harga komoditas energi akibat blokade Selat Hormuz juga nantinya turut mendorong peningkatan biaya logistik.

    Menurut Yukki, kondisi ini dapat berdampak pada pengiriman ekspor-impor dan daya saing produk Indonesia. Ditambah lagi, ada kekhawatiran blokade Selat Hormuz juga akan direspons oleh aksi lainnya di Laut Merah.

    “Jika blokade Selat Hormuz dilakukan sebagai retaliasi Iran terhadap Israel, kenaikan harga biaya logistik nantinya tidak hanya didorong oleh perubahan jalur perdagangan, namun juga kenaikan cost of operations akibat dari kenaikan harga komoditas energi, khususnya minyak mentah,” ujarnya.

    Di sisi lain, kenaikan biaya logistik juga berpotensi memberi tekanan tambahan bagi pelaku usaha ekspor-impor. Apalagi mengingat saat ini tengah terjadi perlambatan permintaan perekonomian global akibat perang tarif sepanjang tahun 2025.

    Berkaca dari konflik laut merah pada periode akhir 2023 dan awal 2024 lalu, para pelaku usaha harus menanggung peningkatan biaya pengangkutan lebih tinggi serta disrupsi terhadap waktu transit pengiriman yang lebih lama.

    Selain itu, menurut Yukki, rantai pasok kebutuhan nasional juga dipastikan dapat terganggu akibat penyesuaian yang dilakukan pelaku usaha akibat hambatan logistik.

    “Para pelaku usaha nasional perlu waspada dan antisipatif terhadap kenaikan ongkos logistik, khususnya melihat jika eskalasi Perang Israel-Iran berlangsung lebih lama dan spill-over pada jalur perdagangan utama lainnya, seperti Laut Merah,” kata Yukki.

    (kil/kil)

  • Ekonomi Lagi Sulit, Keuangan Orang RI Tertekan-Bergantung ke Pinjol

    Ekonomi Lagi Sulit, Keuangan Orang RI Tertekan-Bergantung ke Pinjol

    Jakarta

    Keadaan ekonomi yang sulit semakin dirasakan semua generasi, mulai dari gen X, milenial, hingga gen Z. Hal ini dapat dilihat dari pengeluaran yang semakin bertambah dalam satu tahun terakhir.

    Berdasarkan hasil survei lembaga riset YouGov Indonesia, sekitar 50% responden mengalami kenaikan pengeluaran rumah tangga, terutama untuk kebutuhan pokok (34%), pendidikan (25%), dan tabungan (24%).

    “Lalu kita melihat generasi Gen X, sebetulnya sama. Mereka merasa 51 dari 2 bilang, ya, pengeluarannya lebih bertambah. Di mana kelihatan millennials di sini yang sedikit kelihatan lebih condong pengeluarannya. Lebih bertambah di 12 bulan terakhir,” kata General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit dalam ‘Media Briefing’ yang disiarkan secara daring, Kamis (19/6/2025).

    Generasi Milenial dan gen X mencatat peningkatan belanja pada kebutuhan rumah tangga seperti bahan makanan dan listrik. Di sisi lain, Gen Z justru lebih banyak mengalokasikan pengeluaran untuk kategori gaya hidup, seperti kecantikan (21%) dan fesyen (20%).

    “Sedangkan Gen Z, itu terlihat kalau pengeluaran itu lebih banyak untuk kebutuhan-kebutuhan personal mereka, menyediakan personal care, untuk beli-beli baju, atau makan di luar,” tambah Edward.

    Pengeluaran yang makin bertambah, membuat setiap generasi memangkas pengeluaran di beberapa pos. Gen Z lebih banyak memangkas pengeluaran di kategori dasar seperti layanan kesehatan dan belanja kebutuhan pokok. Sementara generasi yang gen milenial dan gen X, lebih memilih mengurangi aktivitas konsumtif seperti makan di luar (23%) dan hiburan (19%). Milenial sendiri cenderung menahan pengeluaran untuk makanan siap saji, dan perjalanan internasional.

    Makin Sering Pakai Pinjol

    Untuk mengatasi kesulitan, Edward menilai masyarakat cenderung mengambil pinjaman. Bahkan, bagi mereka yang sudah mengambil pinjaman pun makin bertambah.

    Berdasarkan layanan keuangan, sebanyak 36% responden menambah pinjaman di pinjol, 40% tidak merasa, dan 24% menurunkan jumlah pinjaman di pinjol.

    “Jadi meminjam uang juga adalah sesuatu yang mereka salah satu opsi untuk mereka menghadapi kesulitan situasi ini. Kalau kita melihat, ada 36% yang merasa increase dalam peminjaman pinjol,” tutur Edward.

    Selain pinjol, Edward menyebut sebanyak 27% yang juga mengalami peningkatan pinjaman di paylater, 50% responden tidak meningkatkan pinjaman, dan 23% responden menurunkan pinjaman di paylater.

    Hal serupa juga terjadi bank, sebanyak 28% yang makin bertambah pinjamannya di bank. Edward menekankan survei ini diikuti oleh 2.067 responden, di mana berusia di atas 18 tahun serta basisnya yang memang sudah mempunyai pinjaman dalam setahun terakhir.

    Apabila digolongkan lintas generasi, Edward menyebut gen X dan gen milenial lebih memilih pinjam uang ke teman atau keluarga. Sementara, gen Z cenderung menggunakan produk layanan keuangan, seperti kartu kredit.

    Meski semakin meningkatnya pinjaman, sebanyak 70% responden merasa mampu membayar pinjaman tepat waktu. Kendati begitu, 20% masih merasa mengalami telat bayar dan 10% hanya mampu melunasi setengahnya.

    “Sebetulnya 70% dari mereka sebetulnya enggak, mereka merasa saya selalu membayar on time dan selalu full. Tapi kita melihat memang ada sekitar 20% mengalami kesulitan telat bayar,” terang Edward.

    (rea/rrd)

  • Nggak Habis-habis, Ratusan Pinjol Ilegal Diblokir Lagi!

    Nggak Habis-habis, Ratusan Pinjol Ilegal Diblokir Lagi!

    Jakarta

    Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) memblokir 427 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal di berbagai situs dan aplikasi. Satgas juga memblokir penawaran pinjaman pribadi yang berpotensi merugikan dan melanggar ketentuan penyebaran data pribadi.

    Selain itu, Satgas PASTI juga memblokir 74 tawaran investasi ilegal yang terindikasi penipuan dengan modus meniru nama produk, situs, maupun media sosial milik entitas legal. Adapun penanganan ratusan entitas ilegal ini dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    “Upaya penanganan aktivitas dan entitas keuangan ilegal yang dilakukan oleh Satgas PASTI semakin diperkuat melalui koordinasi yang dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mulai bergabung di Satgas PASTI sejak awal tahun 2025,” tulis keterangan resmi Satgas PASTI, Kamis (19/6/2025).

    Sejak tahun 2017 hingga 31 Mei 2025, Satgas PASTI mencatat telah menghentikan 13.228 entitas keuangan ilegal. Adapun rinciannya, 11.166 entitas pinjaman pinjol dan pinjaman pribadi dan 1.811 entitas investasi ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.

    Lebih lanjut, Satgas PASTI juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pihak kepolisian, hingga BSSN, untuk melakukan patroli siber.

    “Saat ini pelaksanaan patroli siber untuk Satgas PASTI didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Kepolisian Negara RI, dan BSSN,” imbuhnya.

    (acd/acd)

  • Nggak Habis-habis, Ratusan Pinjol Ilegal Diblokir Lagi!

    Nggak Habis-habis, Ratusan Pinjol Ilegal Diblokir Lagi!

    Jakarta

    Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) memblokir 427 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal di berbagai situs dan aplikasi. Satgas juga memblokir penawaran pinjaman pribadi yang berpotensi merugikan dan melanggar ketentuan penyebaran data pribadi.

    Selain itu, Satgas PASTI juga memblokir 74 tawaran investasi ilegal yang terindikasi penipuan dengan modus meniru nama produk, situs, maupun media sosial milik entitas legal. Adapun penanganan ratusan entitas ilegal ini dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    “Upaya penanganan aktivitas dan entitas keuangan ilegal yang dilakukan oleh Satgas PASTI semakin diperkuat melalui koordinasi yang dilakukan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang mulai bergabung di Satgas PASTI sejak awal tahun 2025,” tulis keterangan resmi Satgas PASTI, Kamis (19/6/2025).

    Sejak tahun 2017 hingga 31 Mei 2025, Satgas PASTI mencatat telah menghentikan 13.228 entitas keuangan ilegal. Adapun rinciannya, 11.166 entitas pinjaman pinjol dan pinjaman pribadi dan 1.811 entitas investasi ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.

    Lebih lanjut, Satgas PASTI juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pihak kepolisian, hingga BSSN, untuk melakukan patroli siber.

    “Saat ini pelaksanaan patroli siber untuk Satgas PASTI didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Kepolisian Negara RI, dan BSSN,” imbuhnya.

    (acd/acd)

  • Cetak Laba, Pelita Air Catatkan Kinerja Positif Tahun Buku 2024

    Cetak Laba, Pelita Air Catatkan Kinerja Positif Tahun Buku 2024

    Jakarta

    PT Pelita Air Service (Pelita Air) menutup tahun buku 2024 dengan kinerja keuangan yang menunjukkan peningkatan signifikan. Hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 menunjukkan pendapatan Perseroan di tahun 2024 naik sebesar 81% dibandingkan dengan tahun 2023.

    Perseroan juga mencatatkan Laba Setelah Pajak sebesar USD 5,9 juta, naik dari hasil tahun 2023 yang masih mencatatkan rugi, sementara EBITDA di tahun 2024 juga mengalami kenaikan lebih dari 580% Year on Year.

    Tingkat kesehatan Perseroan juga membaik yang tercermin dari hasil pemeringkatan PEFINDO tanggal 19 Mei 2025, dimana Pelita Air memperoleh peringkat idBBB+ dengan outlook “stable”. Hasil ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, serta mencerminkan kapasitas usaha berada pada tingkat layak dan stabil dalam kategori industri sejenis.

    Pelita Air juga menjadi maskapai paling tepat waktu di Indonesia, dengan angka On-Time Performance (OTP) mencapai 94,3% menurut data resmi Kementerian Perhubungan pada 2024. Tingkat keterisian kursi (Seat Load Factor) juga berkontribusi positif bagi pencapaian operasional. Respon pasar yang baik menunjukkan peningkatan keterisian kursi mencapai rata2 80,7% di sepanjang tahun 2024.

    “Selama 2024, Pelita Air membuka lima rute baru yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, meliputi Jakarta-Aceh, Jakarta-Kendari, Balikpapan-Yogyakarta, Jakarta-Lombok, dan Jakarta-Medan. Penambahan ini menggenapi jumlah total rute menjadi 16 pada akhir tahun 2024,” ungkap VP Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari dalam keterangannya, Kamis (19/6/2025).

    Kemudian, perusahaan juga memperkuat armadanya dengan mendatangkan dua unit Airbus A320 untuk menjamin tersedianya kapasitas penerbangan bagi keberlanjutan konektivitas.

    “Perseroan meyakini bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan juga ditentukan oleh konsistensi dalam memberikan layanan yang andal serta adaptasi terhadap dinamika pasar. Ke depan, Perseroan akan terus mengedepankan efisiensi, tata kelola yang baik, dan pelayanan berkualitas sebagai fondasi utama dalam memperkuat posisi Perseroan di industri penerbangan nasional,” tutupnya.

    Tonton juga “Bercanda Bawa Bom di Pesawat Pelita Air Berujung Ancaman Penjara” di sini:

    (akd/akd)

  • Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Sederet Masalah Bikin Industri Kecil Susah Naik Kelas: Bahan Baku-Teknologi

    Jakarta

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengaku banyak kendala yang dialami oleh industri kecil menengah (IKM) untuk naik kelas. Kendala itu di antaranya terkait dengan kualitas, pemenuhan standardisasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

    Meski begitu, ia meyakini Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) memiliki berbagai program untuk membantu IKM meningkatkan kualitas bisnis dan produknya.

    “Industri kecil menengah ini PR-nya lumayan banyak. Salah satunya adalah standardisasi, kemudian TKDN dan yang lain-lain. Nah beliau Bu Dirjen (Dirjen IKMA Reni Yanita) ini memiliki seperangkat fasilitasi yang barangkali bisa membantu teman-teman industri kecil menengah atau UMKM ini,” kata dia dalam acara Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER), Kamis (19/6/2025).

    Kendala kualitas yang dialami IKM biasanya karena bahan baku yang digunakan kurang memenuhi standar pasar. Maka tidak heran, IKM dapat kehilangan pasarnya dan kalah saing dengan IKM lainnya.

    “Kadang-kadang karena bahan-bahannya tidak terjamin, waktu maupun kuantitasnya, akhirnya pasar pasar tertentu hilang dari pasaran. Nah oleh karena itu kami dari Kementerian Perindustrian ingin membantu supaya itu semua bisa dilakukan dengan baik sehingga dari aspek suplai bahan baku tidak berkurang, terjamin gitu,” terangnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan selain dari sisi kualitas, IKM juga terkendala dari sisi teknologi.

    “Nah jadi Kementerian Perindustrian bertanggung jawab terhadap produk yang dihasilkan UMKM, yang disebut berkualitas, kalau dia ada standarnya, kita lengkapi,” terangnya.

    Selain itu, jika produk IKM sulit tembus pasar ekspor ketika semua negara mencari pasar baru, produk lokal dalam negeri dapat mengandalkan pasar domestik.

    “Memang kita harus terus menggaungkan Gerakan Nasional Bangga Produk Indonesia, melalui produk lokal, melalui kegiatan ini, sebagai salah satu upaya kita untuk mengenalkan kembali atau kalau bahasanya sih, menyadarkan bahwa produk di dalam negeri lebih berkualitas, lebih murah dan harus dipercaya harapannya menjadi tuan rumah,” tutupnya.

    Tonton juga “Jeritan Pelaku IKM Jabar Digempur Barang Impor Ilegal” di sini:

    (acd/acd)

  • Shell Waswas Kirim Minyak, Selat Hormuz Tambah Rawan

    Shell Waswas Kirim Minyak, Selat Hormuz Tambah Rawan

    Jakarta

    Raksasa minyak dan gas (migas), Shell, mengumumkan rencananya untuk bersikap sangat hati-hati untuk setiap pengiriman minyak mentah mereka melalui Timur Tengah. Sikap ini dilakukan seiring terus meningkatnya konflik antara Israel dan Iran.

    “Meningkatnya ketegangan selama beberapa hari terakhir, pada dasarnya, telah menambah ketidakpastian yang sudah signifikan di kawasan tersebut,” kata CEO Shell, Wael Sawan, di acara konferensi industri di Tokyo, dikutip dari Reuters, Kamis (19/6/2025).

    Ia mengatakan di tengah konflik ini Shell hanya akan melakukan pengiriman minyak mentah seperlunya hanya untuk memenuhi kebutuhan suplai mereka. Selebihnya raksasa migas ini memilih untuk tidak perlu mengambil risiko lebih jauh, meski dirinya juga tak merinci lebih jauh apakah mereka akan mengurangi frekuensi pengiriman.

    “Kami bersikap sangat hati-hati dengan, misalnya, pengiriman kami di kawasan tersebut, hanya untuk memastikan bahwa kami tidak mengambil risiko yang tidak perlu,” terangnya.

    Sawan mengatakan tantangan terberat untuk setiap pengiriman melalui kawasan itu adalah adalah gangguan elektronik yang mengganggu sistem navigasi kapal komersial. Padahal sekitar 20% minyak dan bahan bakar dunia mengalir melalui Selat Hormuz, jalur pengiriman paling penting di Timur Tengah.

    “Selat Hormuz, pada akhirnya, adalah jalur yang dilalui energi dunia, dan jika jalur itu tersumbat, apa pun alasannya, dampaknya akan sangat besar pada perdagangan global,” katanya.

    Di luar itu, Sawan mengatakan kenaikan harga minyak dan gas dunia dalam beberapa hari terakhir tampak masih cukup terkendali karena investor menunggu untuk melihat apakah infrastruktur fisik di sekitar jalur pengiriman energi global itu mungkin rusak akibat konflik.

    Kemudian perusahaan hingga kini juga masih terus memantau apakah pasukan dari Amerika Serikat (AS) akan bergabung dalam pertempuran tersebut. Terlebih mengingat perang udara Israel-Iran sudah memasuki hari ketujuh pada Kamis ini.

    “Shell memantau dengan cermat kemungkinan aksi militer AS dan telah menyiapkan rencana jika keadaan memburuk,” tegasnya.

    Tonton juga “Shell Jual Seluruh SPBU di Indonesia, Siapa yang Membeli?” di sini:

    (igo/fdl)

  • Pertamina Mau Gandeng China Bangun Pabrik Panel Surya di RI, Ini Bocorannya

    Pertamina Mau Gandeng China Bangun Pabrik Panel Surya di RI, Ini Bocorannya

    Jakarta

    PT Pertamina (Persero), melalui Pertamina New & Renewable Energy (NRE) akan menggandeng perusahaan asal China untuk membangun pabrik panel surya atau solar panel di Indonesia. Proses kerja sama tersebut sudah hampir final.

    “Dalam waktu dekat ini kita akan ada groundbreaking untuk kerja sama dengan salah satu tier one solar manufacturing company,” kata Direktur Perencanaan Strategi dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman dalam konferensi pers di The Langham, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).

    Fadli menyebut pengembangan industri panel surya itu salah satunya untuk mendukung Indonesia bisa mengekspor listrik ke Singapura

    “Ini akan menjadi supporter utama atau menjadi poin utama kita untuk support ekspor listrik ke Singapura. Tentunya kita sambil mengeksplore potensi untuk kita bergerak di sana sebagai developer, tapi at least kita mulai dulu dari manufacturing,” tuturnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengatakan informasi lebih lanjut terkait kerja sama tersebut akan disampaikan pada Senin (23/6).

    “Kita sedang berprogres untuk bekerja sama membangun manufacturing solar PV. Jadi kita punya proyek pembangunan manufaktur pabrik PLTS dengan perusahaan China. Acaranya akan dilaksanakan Senin (23/6), jadi tunggu tanggal mainnya, itu saja dulu bocorannya,” beber Dicky.

    Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan guna mendukung pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission melalui percepatan pembangunan industri panel surya nasional untuk pengembangan EBT di Indonesia.

    Tonton juga “Jaga Lingkungan, Pertamina Dukung Bank Sampah & Mangrove” di sini:

    (aid/ara)