Category: Detik.com Ekonomi

  • Anggota DPR Ingatkan Krisis Iran-Israel Alarm Reformasi Industri Nasional

    Anggota DPR Ingatkan Krisis Iran-Israel Alarm Reformasi Industri Nasional

    Jakarta

    Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, mendukung langkah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dalam merespons dampak konflik geopolitik Iran-Israel terhadap sektor industri nasional. Menurutnya, krisis global ini tak hanya mengancam pasokan energi dan bahan baku, tapi juga menjadi momentum reformasi industri nasional.

    Ilham menyoroti dampak langsung dari konflik Iran-Israel yang sudah terlihat dari lonjakan harga minyak mentah dunia. Per 19 Juni 2025, harga minyak Brent tercatat berfluktuasi antara USD 73 – USD 92 per barel. Bahkan, beberapa analis memperkirakan harga bisa tembus USD 100 jika Selat Hormuz-jalur penting yang menangani 30% pengiriman minyak global-terganggu.

    “Lonjakan harga ini akan menghantam biaya produksi industri kita yang sangat bergantung pada energi fosil impor, terutama dari kawasan Timur Tengah,” ujar Ilham dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Di sisi lain, Ilham juga menyoroti tekanan pada sektor manufaktur nasional. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat turun ke level 46,7 pada April 2025 yang merupakan level terendah dalam empat tahun terakhir. Meski pada Mei sedikit membaik menjadi 47,4, angka tersebut masih berada di bawah ambang batas ekspansi (50).

    “Dengan situasi geopolitik yang makin tidak menentu, bukan tidak mungkin angka PMI akan kembali turun atau stagnan dalam waktu dekat,” tegasnya.

    Melihat kondisi ini, Ilham mendorong pembentukan sistem tanggap darurat industri nasional atau “cadangan darurat Indonesia”-semacam “BNPB” untuk industri-guna menghadapi gangguan rantai pasok global. Berdasarkan laporan UNCTAD Mei 2025, konflik di Timur Tengah dan Laut Merah telah memaksa pengalihan rute pengiriman Asia-Eropa melalui Tanjung Harapan, memperpanjang waktu tempuh hingga 15 hari dan meningkatkan biaya kontainer hingga 200%.

    “Tanpa sistem cadangan dan respons cepat, industri kita bisa lumpuh bahkan saat permintaan pasar tetap tinggi,” katanya.

    Ilham juga menekankan pentingnya pendalaman kebijakan hilirisasi. Data Kementerian Investasi mencatat nilai investasi hilirisasi pada kuartal I 2025 mencapai Rp136,3 triliun-naik hampir 80% dibanding tahun sebelumnya. Ia menilai hilirisasi harus diperluas ke sektor manufaktur padat karya seperti tekstil, elektronik, dan makanan-minuman yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi.

    Sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran, Ilham menilai ketahanan energi nasional juga menjadi prioritas utama. Ia mendorong percepatan transisi energi baru dan terbarukan (EBT), penguatan infrastruktur distribusi energi di daerah tertinggal, serta optimalisasi potensi energi surya, panas bumi, dan bioenergi. Program ini tak hanya bertujuan mengurangi ketergantungan pada energi impor yang rawan gejolak geopolitik, tapi juga untuk menjamin ketersediaan energi murah dan berkelanjutan. Dengan cadangan EBT sebesar 437 GW, Indonesia disebut punya peluang besar menjadi kekuatan energi hijau di Asia Tenggara.

    Sebagai bagian dari strategi ketahanan industri, Ilham mendukung pemanfaatan skema Local Currency Settlement (LCS) dari Bank Indonesia untuk meredam tekanan nilai tukar dalam pembelian bahan baku impor. Skema ini sudah diterapkan dengan sejumlah negara mitra seperti Cina, Jepang, Malaysia, dan Thailand, tetapi belum dioptimalkan oleh pelaku industri.

    “Di tengah tekanan terhadap nilai tukar rupiah, ini adalah solusi konkret untuk menstabilkan biaya input produksi,” ujarnya.

    Ilham menegaskan bahwa industri tidak lagi bisa dilihat sebagai mesin ekonomi semata. Dalam kondisi krisis global berulang, industri harus diposisikan sebagai pilar ketahanan nasional. Ia mencontohkan Amerika Serikat, India, Brasil, hingga Turki yang telah menggunakan kekuatan industri sebagai alat mempertahankan posisi tawar di kancah geopolitik.

    “Indonesia juga harus mulai melihat industri sebagai bagian dari sistem pertahanan non-militer. Siapa yang bisa menjaga pasokan energi dan pangannya sendiri akan bertahan. Siapa yang bergantung, akan kalah,” tegasnya.

    Ia pun menyatakan komitmennya untuk terus mendorong sinergi dengan pemerintah dalam menyusun kebijakan jangka panjang di sektor industri. Termasuk penguatan aspek legislasi, insentif investasi, dan percepatan infrastruktur logistik.

    “Kita tidak sedang menghadapi badai biasa. Ini gelombang besar perubahan tatanan dunia. Indonesia harus siap menjadi jangkar stabilitas kawasan lewat kekuatan industrinya sendiri,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • RI Mau Tiru Jurus China Hapus Kemiskinan

    RI Mau Tiru Jurus China Hapus Kemiskinan

    Jakarta

    Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyoroti tentang cara Presiden China Xi Jinping menangani kemiskinan di Negara Tirai Bambu itu. Kini, China telah berhasil menghilangkan kemiskinan yang jumlahnya hampir 200 juta jiwa.

    Ferry mengatakan, salah satu rahasia keberhasilan China ialah dengan mengandalkan database desa yang presisi dan akurat. Dengan dukungan dari penanganan dan tindak lanjut yang tepat, China pun berhasil menangani kemiskinan.

    “Pada periode awal pemerintahannya, beliau menghabiskan waktu 18 bulan hanya untuk menyelesaikan database desa yang presisi. Sehingga, dari database yang akurat, Presiden Xi Jinping melakukan treatment yang tepat dan bisa menghilangkan kemiskinan di China jumlahnya hampir 200 juta jiwa,” kata Ferry, dalam acara Indonesia Digital Forum, di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).

    Belajar dari strategi tersebut, menurut Ferry Indonesia perlu mengimplementasikan aksi serupa. Indonesia dapat memanfaatkan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang sudah terbentuk saat ini untuk menyempurnakan database desa.

    “Mumpung kita sekarang, kami di Satgas ada 18 kementerian/lembaga (KL), terlibat gubernur, bupati, wali kota, kita mau juga sekaligus menyempurnakan database desa yang akurat untuk bisa sekaligus di-insert dalam kegiatan Kopdes Merah Putih,” jelasnya.

    Ferry mengatakan, Kopdes Merah Putih merupakan salah satu gagasan besar yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Gagasan ini berangkat dari keberadaan koperasi di Tanah Air yang tertinggal jauh dengan perusahaan pelat merah hingga swasta.

    Selain karena posisi koperasi yang tertinggal jauh, menurutnya ada sejumlah tujuan lainnya yang disasar Prabowo dengan pembentukan Kopdes Merah Putih ini. Pertama, karena desa merupakan lokasi di Indonesia yang paling banyak kantong kemiskinan.

    Lalu yang kedua, desa menjadi tempat maraknya praktek rentenir, pinjaman online (pinjol) ilegal, hingga tengkulak maupun perantara yang mengambil terlalu banyak keuntungan dari panjangnya mata rantai distribusi. Ditambah lagi, di sana juga tidak tersedia lapangan pekerjaan yang memadai.

    Saat ini, Kementerian Koperasi telah menyelesaikan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih. Dalam rencana besarnya, ditargetkan Kopdes Merah Putih dapat operasional secara serentak pada Oktober 2025.

    “Gagasan politik presiden sudah menjadi keputusan politik negara dan sudah terbentuk 80 ribu (Kopdes Merah Putih). Ini adalah peristiwa yang menurut pendapat saya pribadi sejarah buat kita. Kesempatan buat kita untuk bisa menghilangkan kemiskinan, bisa menghidupkan lagi kegiatan di pedesaan,” kata dia.

    (shc/kil)

  • Biaya Logistik Bisa Naik 30% Imbas Perang, Pengusaha Minta Ini dari Pemerintah

    Biaya Logistik Bisa Naik 30% Imbas Perang, Pengusaha Minta Ini dari Pemerintah

    Jakarta

    Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyoroti tentang potensi kenaikan biaya logistik di tengah konflik antara Israel dan Iran. Kondisi ini terkait dengan rencana penutupan jalur Selat Hormuz yang merupakan jalur utama perdagangan global.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hipmi Anggawira menilai, kondisi saat ini telah sangat mengkhawatirkan. Hal ini ditambah dengan rencana Iran untuk menutup jalur Selat Hormuz, yang menimbulkan potensi lonjakan pada biaya ongkos impor.

    “Biaya logistik mungkin bisa naik hingga 20-30%,” kata Anggawira ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).

    Kondisi ini otomatis akan ikut mengerek harga sejumlah komoditas, khususnya yang diimpor dari kawasan Timur Tengah. Salah satunya yakni komoditas energi yang menjadi andalan kawasan Timur Tengah, memegang porsi 50% dari kebutuhan dunia.

    “Kalau wilayah itu goyang, otomatis pasti akan berdampak ke semuanya. Minyak mentah Brent kan sudah terkerek naik, dari asumsi APBN kita kan di kisaran US$ 80 (per barel). Artinya mungkin bisa lewat dari asumsi APBN kita juga,” ujarnya.

    Menurut Anggawira, Indonesia perlu menyiapkan sejumlah langkah antisipatif melalui pembangunan ketahanan di dalam negeri. Hal ini baik dari sisi ketahanan pangan, hingga dari sisi ketahanan energi itu sendiri.

    Selaras dengan itu, beragam alternatif perlu disiapkan untuk mengoptimalkan sumber daya dalam rangka menguatkan ketahanan RI. Indonesia perlu melakukan penghematan dan berfokus pada penggunaan sumber daya dalam negeri.

    “kita kan nggak menyangka secepat ini eskalasi ketegangan di Timur Tengah, padahal konflik lain juga belum mereda. Jadi menurut saya sekarang kita harus bener-bener menghemat semua yang kita miliki dan mengoptimalkan potensi yang ada di dalam negeri,” kata dia.

    Anggawira mengatakan, Hipmi telah menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah, khususnya untuk memperkuat pengusaha yang berada pada level menengah. Salah satunya, diusulkan agar diberikan bantuan dalam bentuk skema keringanan kredit.

    “Menurut saya selama ini kucuran untuk pelaku UKM sudah banyak, tapi belum banyak yang perhatikan di pengusaha level menengah. Misalnya ada skema kredit antara Rp 5 miliar s.d Rp 100 miliar, bisa menopang agar mereka bisa growth dan ada inovasi juga. Karena sekarang tanpa ada investasi di inovasi teknologi, itu untuk efisiensi,” jelas Anggawira.

    “Dan nggak mungkin kalau itu tidak dibantu oleh government karena rate bunga kita kan cukup tinggi. Jadi kalau misalnya rate bunganya bisa ditekan untuk investasi di pengusaha menengah, minimal mereka bisa bertahan, survive, dan berkompetitif juga,” sambungnya.

    (shc/kil)

  • Terbitkan Obligasi, SMI Kejar Rp 12 Triliun

    Terbitkan Obligasi, SMI Kejar Rp 12 Triliun

    Jakarta

    PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) meluncurkan Sustainable Funding Framework atau kerangka pendanaan berkelanjutan untuk memperluas pendanaan tematik instrumen keuangan, seperti Obligasi Berkelanjutan I.

    Sejalan dengan peluncuran kerangka pendanaan ini, SMI juga membuka Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Keberlanjutan Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025. Perseroan membidik dana dari obligasi ini sebesar Rp 12 triliun dengan target penerbitan tahap I tahun ini sebesar Rp 1 triliun.

    “Nama Instrumen Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap 1 Tahun 2025, sebesar Rp 12 triliun. Totalnya nilai tahun pertama, sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun,” ujar Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah dalam konferensi persnya di acara Public Expose di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (23/6/2025).

    Reynaldi menjelaskan, obligasi yang diterbitkan perseroan memiliki peringkat idAAA dengan prospek yang stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Hal ini dinilai menunjukkan kualitas kredit yang baik dan rendah risiko gagal bayar.

    Adapun penerbitan obligasi dan peluncuran kerangka pendanaan berkelanjutan ini akan disalurkan perseroan untuk empat sektor prioritas. Pertama, green projects yang meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta bangunan berwawasan lingkungan.

    Kedua social projects yang mencakup infrastruktur kesehatan dan pendidikan, transportasi umum, sanitasi, sistem penyediaan air, ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok rentan.

    Ketiga, blue projects mencakup energi terbarukan kelautan, transportasi maritim berkelanjutan, dan pelabuhan berkelanjutan. Keempat, orange projects yang mencakup proyek atau inisiatif yang mendukung kesetaraan gender, perempuan, anak-anak dan kelompok rentan.

    “Calon investor tidak perlu khawatir, karena kami memiliki mekanisme internal yang dapat menjamin penggunaan pendanaan secara tepat,” jelasnya.

    Reynaldi menambahkan, kerangka pendanaan berkelanjutan menjadi tonggak bagi perjalanan SMI membangun instrumen pendanaan yang sejalan dengan ESG. Pihaknya juga hendak memastikan setiap instrumen memberi dampak nyata bagi masyarakat.

    Obligasi ini juga memiliki tiga seri dengan rincian, A untuk imbal hasil atau kupon sebesar 6,15%-6,50%. Kemudian untuk seri B dengan kupon 6,25%-6,75%. Terakhir seri C dengan kupon 6,25%-6,80%.

    “100% dana yang berhasil dihimpun akan disalurkan ke proyek-proyek yang menghasilkan dampak lingkungan dan sosial yang dapat terukur,” pungkasnya.

    (hns/hns)

  • Budi Arie Minta Setengah Penduduk Desa Jadi Anggota Koperasi Merah Putih

    Budi Arie Minta Setengah Penduduk Desa Jadi Anggota Koperasi Merah Putih

    Jakarta

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi meminta agar setengah penduduk desa menjadi anggota Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Hal ini sebagai salah satu syarat agar setiap Kopdeskel Merah Putih mendapatkan akses pendanaan.

    Budi Arie mengatakan ada beberapa syarat agar pendanaan untuk modal bisnis dapat cair, seperti rancangan bisnis, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta riwayat Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Selain itu, Budi menekankan adanya partisipasi dari masyarakat.

    “Saya sudah mengimbau sebisa mungkin, seharusnya mungkin, itu koperasi desa itu basisnya partisipasi masyarakat. Jadi Kopdes-Kopdes yang anggotanya sudah setengah penduduk desa, karena saya sudah minta minimal setengah penduduk desa,” kata Budi Arie saat Konferensi Pers, di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).

    Budi Arie pun mencontohkan desa dengan jumlah penduduk 4 ribu. Maka, minimal yang menjadi anggota Kopdeskel Merah Putih 2 ribu.

    Menurut Budi Arie, hal ini dilakukan agar Kopdeskel Merah Putih menjadi kepemilikan bersama alias masyarakat.

    “Kamu desanya 2 ribu, 1 ribu minimal (jadi anggota). Jadi supaya apa? Supaya kepemilikan kopdes ini adalah kepemilikan warga, kepemilikan masyarakat, kepemilikan rakyat desa,” tambah Bud Arie.

    Budi Arie optimistis warga desa berminat menjadi anggota Kopdeskel Merah Putih. Sebab, Budi Arie mengklaim ada manfaat yang dirasakan masyarakat dari program tersebut.

    “Nanti setelah lihat manfaatnya, pasti mau. Kamu nggak boleh pesimis. Pasti mau,” imbuh Budi Arie.

    (rea/rrd)

  • Dari Masalah Jadi Peluang, Kisah Brand KEE Hadirkan Tas Kamera Stylish

    Dari Masalah Jadi Peluang, Kisah Brand KEE Hadirkan Tas Kamera Stylish

    Jakarta

    Di tengah tumbuhnya semangat brand lokal di Jakarta, dunia kreatif juga berkembang dengan dinamis. Fotografer dan konten kreator kini menjadi bagian penting dari lanskap industri kreatif, dengan kebutuhan yang semakin spesifik terhadap perlengkapan kerja mereka.

    Dari kebutuhan inilah sebuah brand tas kamera, KEE, lahir dari pengalaman nyata di lapangan. Mengedepankan desain yang berpusat pada pengguna, KEE menghadirkan produk yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memahami keseharian dan tantangan para kreator visual.

    Founder KEE, Riky Santoso membagikan kisah perjalanannya. Ia mengatakan sebelum membangun bisnis KEE, dirinya berkarier sebagai fotografer sejak masih SMA. Dulu ia juga sempat kesulitan mencari tas kamera yang terjangkau tapi tetap berkualitas.

    “Waktu itu, pilihan tas kamera lokal masih sangat terbatas, kalau tidak terlalu bulky, harganya mahal. Dari situ, saya berpikir untuk membuat tas sendiri yang sesuai dengan kebutuhan fotografer dengan harga yang terjangkau. Sejak awal, saya ingin menciptakan produk yang benar-benar fungsional dan tahan lama,” ujar Riky dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    “Kami memulai semuanya dari skala kecil, produksi sendiri, sambil terus menyempurnakan sistem kerja. Kini KEE berkembang menjadi brand yang tidak hanya memproduksi tas kamera, tetapi juga melebarkan lini produk ke kategori daily dan fashion bag, serta memperluas jangkauan pasar lewat kolaborasi bersama Shopee,” imbuhnya.

    KEE: Mengamankan Gear dan Menginspirasi Gaya Hidup Urban bersama Shopee

    Perjalanan KEE dimulai dari pengalaman pribadi Riky sebagai fotografer yang kerap berpindah lokasi untuk hunting foto. Namun, ia kesulitan menemukan tas kamera yang ideal. Tas yang tidak hanya fungsional, tetapi juga tahan banting, ringan, dan mudah dibawa dalam aktivitas harian.

    Tahun demi tahun, dengan bantuan para perajin lokal berpengalaman, pria kelahiran 1995 ini membangun KEE sebagai solusi untuk para fotografer dan konten kreator konten yang aktif di lapangan. Salah satu produk pertamanya adalah tas kamera Beetle 1.0 yang berhasil terjual lebih dari 100.000 pcs hingga saat ini.

    Transformasi bisnis KEE makin terasa ketika mulai bergabung dengan Shopee dan merasakan peningkatan penjualan lebih dari 10 kali lipat dibandingkan saat awal bergabung. Riky mengatakan platform ini bukan hanya menjadi kanal distribusi, tapi wadah strategis untuk mengenal pasar lebih luas dan memaksimalkan interaksi dengan audiens muda urban.

    Riky mengungkapkan Shopee memberi kesempatan untuk tampil di panggung yang lebih besar, dan menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia. Salah satu titik balik penting KEE adalah ketika mulai rutin melakukan sesi Shopee Live. Riky menjelaskan lewat fitur ini brand bisa berinteraksi langsung dengan audiens, menjelaskan detail produk, menjawab pertanyaan, hingga mendemonstrasikan fitur-fitur secara real-time.

    “Dampaknya sangat terasa, penjualan kami meningkat hingga 40% dari tahun 2023 ke 2024, berkat kedekatan yang terbangun dengan pelanggan tersebut. Di KEE sendiri, kami percaya bahwa yang kami tawarkan bukan sekadar tas, tetapi juga rasa aman, itulah mengapa setiap produk kami hadir dengan garansi seumur hidup sebagai bentuk komitmen terhadap kualitas dan perlindungan gear pelanggan. Kami harap garasi ini memberi rasa percaya diri bagi pengguna, menghadirkan rasa aman, dan menjadi nilai tambah yang membuat mereka semakin yakin memilih KEE,” jelas Riky.

    Merangkul Lokalitas, Membangun Brand Skala Nasional

    Sebagai brand asli Jakarta, Riky mengatakan KEE tumbuh dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap ekosistem lokal. Sejak awal, KEE menjalin kemitraan erat dengan para pengrajin lokal. Bukan hanya untuk menjaga kualitas produksi, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap keberlangsungan industri kreatif dalam negeri.

    Riky mengungkapkan kontrol kualitas yang ketat menjadi standar utama untuk memastikan setiap produk yang sampai ke tangan konsumen membawa nilai craftsmanship dan ketahanan yang bisa diandalkan. Komitmen inilah yang membuat KEE tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga mampu bersaing secara nasional.

    Memasuki tahun 2025, KEE tengah mempersiapkan koleksi terbaru yang lebih selaras dengan gaya hidup dan kebutuhan pasar saat ini. Tidak lagi hanya berfokus pada tas kamera, KEE memperluas lini produknya ke daily bag dan fashion bag bergaya urban yang serbaguna dan inklusif, cocok digunakan oleh siapa pun, kapan pun.

    Seluruh koleksinya akan diluncurkan secara eksklusif di Shopee dengan memanfaatkan berbagai fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video, serta kanal Shopee Pilih Lokal, yang menjadi jendela utama bagi konsumen untuk menemukan produk UMKM berkualitas lengkap dengan berbagai promo menarik.

    Menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498, perjalanan KEE menjadi refleksi nyata dari semangat kota ini yang penuh inisiatif, dinamis, dan berakar pada kreativitas anak muda. Dari awalnya sekadar mimpi seorang fotografer untuk menciptakan tas ideal, KEE kini menjelma menjadi brand yang dipercaya ribuan pelanggan di seluruh Indonesia.

    Semua berangkat dari satu misi sederhana namun kuat, melindungi gear para kreator, mendukung ekspresi mereka, dan menghadirkan solusi fungsional yang menyatu dengan gaya hidup urban. Ke depan, KEE berharap pemerintah juga semakin aktif mendorong pertumbuhan UMKM melalui berbagai program dan pameran, serta memberikan ruang prioritas bagi produk UMKM. Karena bagi KEE, membangun brand bukan hanya soal produk, tetapi juga soal kontribusi terhadap komunitas dan kota tempatnya tumbuh.

    Kunjungi KEE di Shopee melalui https://shopee.co.id/kee.id. Untuk mendukung pertumbuhan brand lokal dan UMKM, Shopee menghadirkan kanal Shopee Pilih Lokal, wadah khusus untuk kurasi produk lokal berkualitas dengan berbagai penawaran menarik.

    (prf/ega)

  • Kemenkeu Waspadai Dampak Kenaikan Harga Minyak ke APBN

    Kemenkeu Waspadai Dampak Kenaikan Harga Minyak ke APBN

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewaspadai risiko global termasuk efek serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran dan dampaknya pada perekonomian domestik. Langkah mitigasi disiapkan dengan mengoptimalkan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber atau peredam dampak negatif dari peristiwa tidak terduga.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro mengatakan pihaknya melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga (K/L) termasuk Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau secara reguler perkembangan kondisi global yang memberikan risiko bagi perekonomian dan sektor keuangan Indonesia.

    “Pemerintah terus mewaspadai risiko global dan transmisinya pada perekonomian domestik, dengan menyiapkan langkah-langkah mitigasi awal dan mengoptimalkan peran APBN sebagai shock absorber,” kata Deni dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).

    Menurut Deni, level tekanan dalam sepekan ini masih berada dalam rentang yang aman dan belum memberikan dampak signifikan baik terhadap perekonomian maupun kinerja industri jasa keuangan dalam negeri, termasuk terhadap kinerja fiskal.

    Soal harga minyak yang melonjak dan dampaknya terhadap inflasi terkait harga BBM, Deni menyebut dapat diredam dengan subsidi dan kompensasi yang diberikan pemerintah. Ia mengklaim masih terdapat ruang fiskal untuk menyerap risiko inflasi terhadap domestik melalui kebijakan pemerintah tersebut.

    “Level harga minyak terkini masih berada di bawah asumsi yang digunakan untuk APBN 2025 yaitu di US$ 82 per barel. Harga minyak Brent di akhir pekan ini masih di US$ 77,27 (eop) dan rata-rata year to date ICP masih di bawah US$ 73 per barel sehingga masih terdapat ruang fiskal untuk meredam rambatan inflasi,” jelas Deni.

    Deni menekankan bahwa sinergi kebijakan yang solid terus dilakukan antara pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengantisipasi risiko terjadinya inflasi, termasuk sinergi kebijakan dengan otoritas fiskal, moneter dan sektor keuangan. Sektor-sektor strategis dalam negeri juga terus diperkuat agar lebih tangguh terhadap guncangan eksternal.

    “Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional, serta melindungi daya beli masyarakat agar Indonesia tetap berada pada jalur pemulihan dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

    (aid/ara)

  • Kapan Lowongan Kerja Pegawai Koperasi Desa Merah Putih Dibuka?

    Kapan Lowongan Kerja Pegawai Koperasi Desa Merah Putih Dibuka?

    Jakarta

    Pemerintah tengah mengebut pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Lowongan kerja (loker) pegawai Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih menjadi sorotan.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan perekrutan pegawai Kopdeskel Merah Putih berdasarkan sesuai domisili pelamar. Kendati begitu, Budi Arie tidak menyebut waktu pasti loker tersebut dibuka.

    “(Loker) nanti, segera (dibuka). Basisnya KTP dia warga mana,” kata Budi Arie saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025).

    Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus menerangkan terkait pengurus Kopdeskel Merah Putih telah ditentukan saat musyawarah desa khusus (musdesus) dilaksanakan.

    Di luar itu, program tersebut dinilai dapat membuka setidaknya 1,6 juta lapangan kerja dari 80.000 Kopdeskel Merah Putih. Hal ini disebabkan karena Kopdeskel Merah Putih mempunyai 7 unit usaha, yaitu kantor koperasi, kios penyedia sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan desa/kelurahan, apotek desa/kelurahan, sistem pergudangan (cold storage), dan sarana logistik desa/kelurahan.

    “Program Koperasi Desa Merah Putih ini akan menciptakan lapangan kerja baru kalau modrat satu kopdes menyerapnya, membutuhkan karyawan 20 sampai 25, kamu bisa hitung sendiri berapa jumlah, dan itu di desa, bukan di kota,” kata Panel kepada awak media.

    Menurut Panel, penyerapan tenaga kerja tersebut dapat terealisasi paling cepat tahun depan. Pasalnya, saat ini pihaknya tengah fokus pada tahap operasional Kopdeskel Merah Putih.

    Pada tahap ini, Panel menerangkan pemerintah akan memutuskan aset setiap Kopdeskel Merah Putih yang dibutuhkan, hingga skema pendanaan. Kendati begitu, dia belum bisa memastikan kapan loker pegawai Kopdeskel Merah Putih.

    “Bisa jadi (tahun depan). Setelah legalitas beres ya, pengoperasian kan ada nanti bagaimana skema pembiayaan harus diputuskan koperasi desa itu harus punya aset kan butuh tempat, butuh kantor, butuh gudang asetnya seperti apa itu juga kan harus diputuskan banyak hal lah,” terang Panel.

    Saat yang bersamaan, Panel juga membantah adanya pembukaan loker pegawai Kopdeskel Merah Putih saat ini. Dia menegaskan poster-poster loker yang tersebar di media sosial terkait pembukaan loker itu hoaks.

    “Enggak, belum ada. itu banyak yang hoaks tuh, kalau flyer-flyer yang bilang ini terima dengan gaji sekian tuh banyak hoaks,” imbuh Panel.

    (rea/rrd)

  • Pertumbuhan Ekonomi 7% Sulit Digapai Tahun Ini, RI Bisa Apa?

    Pertumbuhan Ekonomi 7% Sulit Digapai Tahun Ini, RI Bisa Apa?

    Jakarta

    Pertumbuhan ekonomi senilai 7% dinilai bakal sulit digapai Indonesia akhir tahun ini. Target pertumbuhan tinggi itu sempat diungkap Presiden Prabowo Subianto, dia percaya diri hingga akhir tahun pertumbuhan sebesar 7% bisa digenjot dari perekonomian Indonesia.

    Namun, daripada mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar itu, pemerintah diminta untuk fokus mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi setidaknya sampai target 5,2% seperti dalam APBN.

    Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Menurutnya target pertumbuhan ekonomi 7% untuk jangka pendek terlalu berat untuk digapai.

    “Menurut saya, ketimbang mengejar target yang 7%, dalam jangka pendek, atau sampai akhir tahun 2025, setidaknya pemerintah perlu fokus dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi di 5%,” sebut Rendy ketika dihubungi detikcom, Senin (23/6/2025).

    Optimalisasi yang bisa dilakukan pemerintah misalnya dengan melakukan akselerasi belanja pemerintah, hingga mempertimbangkan memperluas cakupan stimulus pemerintah pada angka yang lebih rasional.

    Meski begitu, Rendy bilang target pertumbuhan sampai 7% bukan berarti menjadi semu buat ekonomi Indonesia. Target itu bisa saja ditetapkan dan diraih dalam jangka panjang.

    “Dalam jangka panjang, target pertumbuhan 7%, dapat dicapai dengan berbagai cara, misalnya dengan mengaktifkan kembali industri atau reindustrialisasi. Serta menyelesaikan berbagai permasalahan struktural, hingga peningkatan SDM,” sebut Rendy.

    Yang jelas, saat ini ekonomi Indonesia akan dihadapkan dengan kondisi ekonomi dunia yang memburuk. Perang di Timur Tengah bakal menekan minat investasi dan meningkatkan risiko nilai tukar yang melemah.

    Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira bisa saja pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mencapai 5% tahun ini bila kondisi buruk ekonomi dunia tak diantisipasi.

    Belum lagi ada potensi harga minyak dunia akan terus meningkat seiring dengan panasnya konflik. Bila harga minyak naik terus, pada ujungnya inflasi energi bisa terjadi, khususnya apabila perusahaan sampai terpaksa melakukan penyesuaian harga BBM, LPG, dan juga tarif listrik imbas harga minyak yang meroket.

    “Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan bisa 4,5-4,7% year on year jauh dari mimpi 7%. Perang di timur tengah membuat investasi melemah, risiko kurs juga meningkat tajam,” papar Bhima kepada detikcom.

    (hal/kil)

  • Sulitnya Ekonomi RI Genjot Pertumbuhan 7% Seperti Keinginan Prabowo

    Sulitnya Ekonomi RI Genjot Pertumbuhan 7% Seperti Keinginan Prabowo

    Jakarta

    Ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh sampai 7% tahun ini. Perkiraan ini diungkapkan Presiden Prabowo Subianto di depan publik internasional pada pidatonya di dalam St. Petersburg International Economic Forum 2025 akhir pekan lalu.

    Menurut prediksi, yang diklaimnya didapatkan dari para ahli ekonomi, perrtumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun akan mencapai 7%. Sementara itu di tengah tahun ini, ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh ke level 5% untuk hitungan satu semester. Di kuartal I sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit melambat dengan pertumbuhan cuma 4,87%.

    “Para ahli saya mengatakan kepada saya bahwa pada semester pertama ini, pertumbuhan ekonomi kita lebih dari 5%. Bahkan, pada akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai hampir 7% atau bahkan lebih,” beber Prabowo saat berpidato di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.

    Sulit Diwujudkan

    Pertumbuhan ekonomi hingga 7% di akhir tahun ini sendiri dinilai bakal sulit untuk diwujudkan. Menurut Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet dibutuhkan setidaknya pertumbuhan ekonomi hingga 7% selama kuartal II, III, dan IV tahun ini bila ingin apa yang diungkapkan Prabowo terwujud.

    “Saya kira sangat sulit, jika tidak mau dikatakan mustahil, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 7% di akhir tahun ini. Jika berkaca pada pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama, maka di sisa kuartal di tahun ini, dibutuhkan pertumbuhan setidaknya 7% di setiap kuartalnya,” beber Rendy ketika dihubungi detikcom, Senin (23/6/2025).

    Target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% disebut jauh dari realitas yang ada saat ini, saat capaian pertumbuhan ekonomi di Indonesia stagnan di 5%.

    Rendy mengatakan kalaupun pemerintah ingin mendorong pertumbuhan ekonomi melalui intervensi fiskal, hasilnya pasti tak bisa instan. Tantangannya juga banyak agar belanja pemerintah bisa diserap dengan baik untuk mengungkit pertumbuhan.

    “Kalau pun pemerintah ingin mendorong pertumbuhan tersebut melalui intervensi kebijakan fiskal, ini juga masih akan menemui tantangan karena dibutuhkan waktu untuk kemudian menyerap belanja pemerintah yang akan dikeluarkan dari rencana stimulus yang dikeluarkan pemerintah,” sebut Rendy.

    Pertumbuhan Ekonomi di Bawah 5%

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira justru menyebut kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini justru bakal berada di bawah 5%. Jauh dari target Prabowo hingga 7%.

    Dia mengatakan kondisi ekonomi dunia yang buruk bakal menghantam Indonesia. Perang di Timur Tengah bakal menekan minat investasi dan meningkatkan risiko nilai tukar yang melemah.

    “Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan bisa 4,5-4,7% year on year jauh dari mimpi 7%. Perang di timur tengah membuat investasi melemah, risiko kurs juga meningkat tajam,” papar Bhima kepada detikcom.

    Belum lagi ada potensi harga minyak dunia akan terus meningkat seiring dengan panasnya konflik. Bila harga minyak naik terus, pada ujungnya inflasi energi bisa terjadi, khususnya apabila perusahaan sampai terpaksa melakukan penyesuaian harga BBM, LPG, dan juga tarif listrik imbas harga minyak yang meroket.

    Dari sisi masyarakat, Bhima mengatakan akan sulit menggenjot pertumbuhan ekonomi bila konsumsi rumah tangga daya belinya lesu. Potensi penambahan pendapatan masyarakat juga banyak hilang karena PHK massal terjadi, konsumsi masyarakat menurutnya kian melemah paska lebaran.

    Sementara itu, dari sisi pemerintah, dia menilai banyak sekali kebijakan yang justru tak mampu mengungkit gerak perekonomian.

    “Efisiensi anggaran pemerintah menambah berat tekanan ekonomi, di saat yang sama program populis MBG belum bisa jadi penggerak roda ekonomi dibanding efek efisiensi belanja lainnya,” pungkas Bhima.

    Tonton juga “Gubernur Lemhannas: Rebana Berpotensi Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru” di sini:

    (kil/kil)