Category: Detik.com Ekonomi

  • Rider Underwear Gelar Program Undian ‘Beli Kolor Dapat Mobil Listrik’

    Rider Underwear Gelar Program Undian ‘Beli Kolor Dapat Mobil Listrik’

    Jakarta

    Rider Underwear menggelar undian berhadiah bagi para pengguna setianya lewat program ‘Beli Kolor Dapat Mobil Listrik’. Undian ini digelar dalam rangka menginjak usia 70 tahun.

    Seperti diketahui, Rider Underwear telah fokus pada dunia pakaian dalam di Indonesia dengan selalu menjaga kualitas bahan sejak tahun 1955.

    “Pada tahun ini, Rider Underwear menginjak usia 70 tahun dengan melewati berbagai fase Sejarah dan kejadian-kejadian besar yang ada di Indonesia, namun Rider Underwear tetap konsisten berkembang dan melangkah maju atas dukungan dari karyawan dan juga pelanggan setia,” kata CEO sekaligus pemilik PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/7/2025).

    Foto: Rider Underwear

    Bahkan, inovasi produk selalu dilakukan mengikuti perkembangan zaman di bawah kepimpinan Hanan Supangkat. Hanan Supangkat sendiri adalah sosok generasi ke empat setelah Henry Supangkat, Max Mulyadi Supangkat dan pendiri PT. Mulia Knitting Factory yaitu Phan Tjen Kong, yang dipercaya mampu membawa Rider Underwear berjaya di tengah persaingan lokal maupun global saat ini.

    Oleh sebab itu, sebagai bentuk apresiasi pada pengguna dan juga bentuk penghargaan perusahaan pada masyarakat yang selama ini telah menyertai perjalanan, Rider Underwear mengadakan Undian Berhadiah ‘Beli Kolor Dapat Mobil Listrik’ selama periode 1 Juli hingga 31 Desember 2025. Disampaikan Hanan, semua masyarakat dapat berpartisipasi mengikuti undian berhadiah tersebut, karena caranya sangat mudah sekali.

    Masyarakat hanya perlu mengirimkan 3 (tiga) buah kemasan Rider Underwear dengan menyertakan fotokopi identitas dan tulis nama, nomor telepon aktif dan tempat membeli produk di balik kemasan. Selanjutnya, kirimkan kemasan tersebut melalui PO BOX RIDER JAKARTA 10000 atau melalui DROP BOX yang tersedia pada perwakilan toko-toko Rider yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Raih kesempatan untuk mendapatkan Grand Prize berupa mobil Listrik BYD series M6 dan hadiah-hadiah Utama berupa Kulkas, Mesin Cuci dan Smart TV. Tidak hanya itu terdapat juga hadiah-hadiah hiburan berupa Android Smartphone, Air Fryer, Standing Fan, Kompor Gas, Magic Com, Dispenser, Blender, Oven dan Paket Produk Rider Underwear.

    Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 30 Januari 2026 dengan syarat dan ketentuan berlaku. Program undian ini memiliki Nomor Registrasi KEMENSOS: 0505/05-2025.

    “Dengan adanya program Undian Berhadiah: ‘Beli Kolor Dapat Mobil Listrik; ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi Rider sebagai brand atau merek pakaian dalam Legend yang ada di Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat menjadi apresiasi kepada para pelanggan yang setia menemani dan dapat berpartisipasi memeriahkan ulang tahun Rider Underwear yang ke 70 tahun,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • DPR Heran, Stok Beras Melimpah tapi Harga Malah Naik

    DPR Heran, Stok Beras Melimpah tapi Harga Malah Naik

    Jakarta

    Komisi IV DPR RI mempertanyakan terkait harga beras yang terus melonjak di tengah melimpahnya cadangan beras pemerintah (CBP). Per 30 Juni 2025, stok cadangan beras pemerintah mencapai 4,19 juta ton.

    Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKB Daniel Johan awalnya mengapresiasi pemerintah terkait produksi beras yang melimpah, termasuk cadangan beras di gudang Bulog. Namun, ia mempertanyakan harga beras yang terus melonjak meski stok melimpah. Bahkan, Daniel terkejut terkait temuan pemerintah yang dapat merugikan Rp 99 triliun per tahun.

    “Banyak yang bertanya ke saya, di tengah harga konsumen yang tinggi, katanya Bulog dilarang untuk melepas cadangannya, melepas stoknya, biasanya kan, jawaban saya menjadi tugas Bulog untuk mengintervensi pasar, salah satunya adalah operasi pasar, sehingga harga menjadi stabil. Tetapi katanya Bulog dilarang. Nah kita minta penjelasan,” kata Daniel saat RDP dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).

    Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan hal itu tak lepas dari kenaikan harga gabah di tingkat petani. Menurut Arief, saat ini harga gabah di tingkat petani di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500/kg. Bahkan di Pulau Jawa, harga gabah kering panen (GKP) bisa mencapai Rp 7.000-Rp 7.200/kg.

    “Kenapa harga beras naik? Ya, kalau GKP-nya sebelumnya angkanya Rp 5.500 atau Rp 6.000, hari ini Rp 6.500 di Maret any quality,” jelas Arief.

    Lebih lanjut, Arief menerangkan panen raya terbesar memang di Maret-April di mana produksinya bisa mencapai 10 juta ton setara beras. Ketika produksinya turun, Arief menyebut harga gabah di tingkat petani akan naik.

    “Kalau harga gabah naik, maka harga beras naik. Nah ini waktunya pemerintah melakukan intervensi dengan satu bantuan pangan yang 18,277 juta KPM,” imbuh Arief.

    (rea/fdl)

  • Ekspor CPO RI Melejit 61,5% di Mei 2025, Begini Trennya Sejak 2020

    Ekspor CPO RI Melejit 61,5% di Mei 2025, Begini Trennya Sejak 2020

    Jakarta

    Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) merupakan salah satu dari komoditas unggulan RI. Per bulan Mei 2025, tercatat ekspornya bernilai US$ 1,85 miliar atau naik 61,50% secara month-to-month (mtm).

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengatakan, CPO merupakan salah satu dari komoditas unggulan RI dari sektor non-minyak dan gas bumi (migas)

    “Untuk bulan Mei 2025, ekspor CPO bernilai US$ 1,85 miliar, naik 61,50% secara bulanan atau mtm,” kata Pudji dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Pudji mengatakan, komoditas unggulan Indonesia yaitu besi dan baja, batu bara, serta CPO dan turunannya memberikan share sekitar 29,01% dari total ekspor non-migas Indonesia secara kumulatif selama periode Januari-Mei 2025.

    “Nilai ekspor besi dan baja naik 11,02% secara kumulatif, nilai ekspor batu bara turun 19,10% secara kumulatif, dan nilai ekspor CPO dan turunannya naik 27,89% secara kumulatif,” ujarnya.

    Untuk nilai ekspor CPO dan turunannya, secara kumulatif periode Januari-Mei 2025 adalah sebesar US$ 8,9 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, nilai ekspornya hanya mencapai US$ 6,96 miliar.

    Selaras dengan itu, BPS mencatat volume ekspor CPO dan turunannya secara kumulatif turut naik 3,58%, naik menjadi 8,30 juta ton dibandingkan Januari-Mei 2024 sebesar 8,01 juta ton. Lalu negara tujuan utama ekspor CPO Januari-Mei 2025 adalah Pakistan, India dan China.

    Lebih lanjut, Pudji memaparkan tren ekspor CPO sejak tahun 2020 silam. Pada tahun 2010, nilai ekspor CPO adalah sebesar US$ 17,36 miliar dengan volume 25,94 juta ton. Kemudian tahun 2021, nilai ekspor CPO sebesar US 26,76 miliar dan volumenya 25,62 juta ton.

    Berikutnya di tahun 2022, nilai ekspor CPO adalah sebesar US$ 27,74 miliar dengan volume 24,99 juta ton. Lalu pada tahun 2023 nilai ekspor CPO sebesar US$ 22,69 miliar dan volumenya sebesar 26,13 juta ton.

    “Dan di tahun 2024 nilai ekspor CPO adalah sebesar US$ 20,05 miliar dan volumenya sebesar 21,64 juta ton,” imbuhnya.

    Tonton juga Video: Rincian Sumber Uang Rp 11,8 T Disita di Kasus Korupsi Minyak Goreng

    (shc/kil)

  • Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja, Kemnaker-Kemenkop Bangun 80 Ribu Kopdes

    Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja, Kemnaker-Kemenkop Bangun 80 Ribu Kopdes

    Jakarta

    Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) dan Kementerian Koperasi RI (Kemenkop) menjalin sinergi strategis untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto RI dalam pengembangan Koperasi Desa Merah Merah Putih.

    Program ini menargetkan pendirian 80 ribu koperasi yang diproyeksikan dapat menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia. Menaker Yassierli mengatakan ini adalah solusi yang luar biasa.

    “Program Presiden ini tidak hanya memberdayakan ekonomi desa, tetapi juga menjadi jawaban atas tantangan penciptaan lapangan kerja,” ujar Yassierli, dalam keterangan tertulis, Selasa (1/7/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan usai menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Menkop Budi Arie Setiadi, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (1/7).

    Yassierli menegaskan upaya penuh Kemnaker dalam mendukung implementasi program ini, melalui pemanfaatan Balai Latihan Kerja (BLK), tenaga instruktur terlatih, serta skema pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja.

    “Kami siap berperan aktif dalam pengembangan koperasi desa. SDM yang kompeten adalah kunci keberhasilan, dan kami akan mendukungnya melalui pelatihan, pendampingan, hingga sertifikasi,” tegas Yassierli.

    Nota kesepahaman tersebut mencakup tiga poin utama. Pertama, optimalisasi pemanfaatan BLK yang tersebar di berbagai daerah.

    Kedua, penguatan instruktur serta pengembangan pelatihan dan sertifikasi kompetensi. Ketiga, pemberdayaan BLK Komunitas (BLKK) sebagai motor penggerak koperasi berbasis masyarakat. Menurut Yassierli, ketiga poin ini menjadi pondasi kerja sama yang akan terus dikembangkan untuk membentuk koperasi profesional dengan dukungan SDM unggul.

    Menkop Budi Arie Setiadi menambahkan keberhasilan program ini membutuhkan sinergi lintas sektor, khususnya dalam memperkuat koperasi berbasis komunitas. Budi Arie menyebut koperasi harus menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.

    “Penguatan SDM dan kelembagaan merupakan pondasi utama untuk menciptakan koperasi yang modern dan berdaya saing,” jelas Budi Arie.

    Budi Arie juga menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini meliputi pertukaran dan pemanfaatan data, peningkatan kapasitas SDM koperasi, serta fasilitasi pembentukan berbagai jenis koperasi, seperti koperasi pekerja, buruh, pengemudi, dan kurir berbasis aplikasi.

    Ia mengatakan langkah ini diharapkan dapat membentuk ekosistem koperasi yang tangguh dan inklusif, serta membuka lapangan kerja dalam skala besar, khususnya di wilayah pedesaan dan sektor informal.

    Tonton juga Video: Momen Zulhas Tinjau Kopdes Merah Putih di Bandung

    (akd/akd)

  • Ada Tambahan Lifting 15.000 Barel/Hari

    Ada Tambahan Lifting 15.000 Barel/Hari

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatur sumur minyak yang selama ini dikelola oleh masyarakat. Penertiban ini dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) di dalam negeri.

    Penertiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi. Aturan ini ditetapkan di Jakarta pada 3 Juni 2025.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan melalui regulasi yang baru diterbitkan, sumur masyarakat yang sudah ada saat ini dapat berproduksi sambil diperbaiki sesuai kaidah keteknikan yang baik. Tujuannya untuk mengurangi dampak lingkungan, isu keselamatan dan sosial kemasyarakatan serta meningkatkan produksi minyak dan penerimaan negara.

    Yuliot mengatakan, Kementerian ESDM dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) sedang menginventarisasi sumur minyak yang dikelola masyarakat di sejumlah daerah. Daerah yang akan dilakukan identifikasi tersebut berada di wilayah Sumatera Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dann Kalimantan Utara.

    “Jadi, dengan adanya inventarisasi, kita mengharapkan kita mendapatkan data awal terhadap sumur masyarakat ini. Akhir Juli ini kita sudah mendapatkan data-data identifikasi yang ada di lapangan,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025).

    Dengan adanya penertiban sumur minyak masyarakat, diperkirakan ada tambahan produksi 10.000-15.000 barel per hari (bph). Ia mengatakan, nantinya produksi tersebut tercatat sebagai lifting nasional.

    “Jadi, untuk prediksi dengan adanya pemberian legalitas dan juga ini akan tercatat sebagai lifting, kita mengharapkan tambahan liftingnya itu adalah sekitar 10.000 sampai dengan 15.000 barel per hari,” kata Yuliot

    Dalam aturan baru tersebut, perusahaan migas atau KKKS diwajibkan membeli minyak dari sumur masyarakat yang berada dalam wilayah kerja (WK) dan di luar wilayah operasi. Kerja sama antara KKKS dengan sumur rakyat ini dilakukan pada periode penanganan sementara paling lama 4 tahun sejak berlakunya Permen ini atau hingga 2029.

    Berdasarkan Permen tersebut, disebutkan bahwa sumur minyak masyarakat adalah sumur minyak bumi yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Koperasi, dan UMKM. Dalam Permen ini, diatur pembelian hasil produksi minyak sumur masyarakat. Dalam dalam pasal 22 beleid tersebut dijelaskan bahwa Kontraktor wajib memberikan imbalan kepada BUMD, Koperasi, atau UMKM atas penyerahan seluruh hasil produksi Minyak Bumi dari Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM.

    Imbalan yang ditetapkan ialah sebesar 80% dari harga minyak mentah Indonesia. Imbalan tersebut merupakan bagian dari biaya operasi Kontraktor pada Kontrak Kerja Sama skema cost recovery. Sementara imbalan pada Kontrak Kerja Sama skema gross split diberlakukan dengan penyesuaian bagi hasil bagian kontraktor (before tax) menjadi sebesar 93%.

    “BUMD, Koperasi, atau UMKM sebagaimana juga wajib memberikan imbalan kepada kelompok masyarakat yang dilibatkan secara wajar berdasarkan kesepakatan para pihak dan paling tinggi sebesar 70% dari harga minyak mentah indonesia,” bunyi Pasal 23 dalam bleid tersebut dikutip, Selasa (17/6/2025).

    Pada Pasal 24, Menteri dapat menugaskan kontraktor untuk melaksanakan perluasan dan/atau pelepasan bagian WK dalam rangka mendukung produksi dari Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM. Dalam aturan ini, BUMD, Koperasi, atau UMKM bertanggung jawab atas aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan pedoman good engineering practices serta bertanggung jawab atas minyak bumi sampai dengan titik serah sumur minyak.

    Kontraktor wajib memenuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam penerimaan minyak bumi sejak titik serah sumur minyak. Dalam Permen tersebut juga ditegaskan bahwa hasil produksi minyak bumi dari sumur minyak BUMD/Koperasi/UMKM wajib diserahkan kepada Kontraktor, jika tidak dilakukan maka akan ada tindakan penegakan hukum.

    Tahapan Kerja Sama Produksi Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM:

    a. Inventarisasi Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM;
    b. Penunjukan pengelola Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM;
    c. Pengajuan dan persetujuan kerja sama produksi Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM;
    d. Perjanjian kerja sama produksi Sumur Minyak BUMD/Koperasi/UMKM; dan
    e. Pengawasan dan pelaporan

    (ara/ara)

  • Lifting Minyak Diramal Mulai Naik Bulan Ini

    Lifting Minyak Diramal Mulai Naik Bulan Ini

    Jakarta

    Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (Migas) Djoko Siswanto meyakini lifting minyak di bulan Juli akan meningkat. Ia menyebut, kenaikan lifting ini mulai terlihat dari bulan Juni.

    Djoko menjelaskan, kenaikan lifting migas didorong tambahan dari produksi Medco Energi yang sudah on-stream pada bulan Mei. Selain itu, tambahan tersebut berasal dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang baru diresmikan. Produksi lapangan tersebut akan bertambah sebanyak 30.000 BOPD.

    “Januari sampai dengan Juni grafiknya sudah meningkat. Nah Juli itu kita akan meningkat lagi, itu dikarenakan Medco yang sudah on-stream waktu bulan Mei, dan sudah tanggal 11 kemarin sudah lifting. Kemarin baru diresmikan Cepu, itu akan naik di bulan Juli tambahannya 30.000 barrel oil per day,” ungkap Djoko dalam RDP bersama Komisi XII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Djoko meyakini, tambahan tersebut akan mendorong untuk mencapai target lifting. “Sekarang Juni sudah 583 (ribu barel per hari) MBOPD. Alhamdulillah sudah lebih besar rata-ratanya dari tahun lalu, kalau kita tarik garis itu meningkat,” ungkapnya.

    Djoko juga menjelaskan, prognosa lifting minyak 2026 ditargetkan sebesar 600-610 MBOPD. Adapun cost recovery dalam prognosa 2026 diperkirakan mencapai US$ 8,5-9,3 miliar.

    Sementara, untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Mei 2025 sebesar US$ 5,18 miliar dari target US$ 13,03 miliar.

    “Penerimaan negara sampai dengan Mei US$ 5,18 miliar atau 39,8% ini dikarenakan harga minyak yang turun,” imbuhnya.

    (acd/acd)

  • Sri Mulyani Perkirakan APBN 2025 Defisit Rp 662 T

    Sri Mulyani Perkirakan APBN 2025 Defisit Rp 662 T

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 hingga akhir tahun melebar ke 2,78% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 662 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target sebelumnya 2,53%.

    “Defisit total Rp 662 triliun menjadi 2,78% dari PDB. Agak lebih lebar dibandingkan APBN awal, tapi masih cukup manageable,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7/2025).

    Realisasi sampai semester I, defisit APBN 2025 mencapai 0,84% PDB atau Rp 204,2 triliun. Pelebaran defisit ini dikarenakan penerimaan pajak yang mengalami kontraksi.

    “Kuartal I-2025 kita cukup mengalami tekanan dari sisi pendapatan negara,” beber Sri Mulyani.

    Sampai akhir 2025, Sri Mulyani memperkirakan pendapatan negara hanya terkumpul Rp 2.865,5 triliun, lebih kecil dari target Rp 3.005,1 triliun. Kemudian belanja negara diperkirakan sampai akhir 2025 mencapai Rp 3.527,5 triliun, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya Rp 3.621,3 triliun.

    “APBN 2025 luar biasa sangat dinamis dalam pelaksanaannya karena berbagai faktor di dalam negeri sendiri karena adanya K/L baru, perubahan prioritas adanya Inpres 1, itu semuanya rekonstruksi belanja cukup besar mempengaruhi selain dari sisi penerimaan negara. Pelaksanaan APBN 2025 luar biasa menantang, tapi kami akan berusaha untuk menstabilkan dan bekerja keras agar APBN tetap terjaga sehat, kredibel,” beber Sri Mulyani.

    (aid/ara)

  • Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah, Pemerintah Diminta Lakukan Ini

    Harga Beras Naik Meski Stok Melimpah, Pemerintah Diminta Lakukan Ini

    Jakarta

    Kenaikan harga beras di sejumlah wilayah menjadi perhatian. Sebab, kenaikan harga beras ini terjadi di tengah stok beras melimpah.

    Anggota Komisi IV DPR RI Robert J Kardinal meminta pemerintah melalui Kementerian Pertanian segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan kembali harga beras yang mengalami kenaikan di sejumlah wilayah.

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Minggu (29/6/2025), rata-rata nasional harga beras medium mencapai Rp 14.073 per kg. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 12.500 per kg.

    Serupa, rata-rata nasional harga beras premium juga di atas HET, yakni mencapai Rp 15.847 per kg. Padahal HET yang ditetapkan sebesar Rp 14.900 per kg. Terpantau, harga beras di sejumlah daerah mendapatkan status waspada, seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB, Gorontalo, hingga Papua Barat.

    Menurut Robert, kenaikan harga beras di sejumlah daerah ini tidak seharusnya terjadi. Sebab, produksi beras nasional meningkat dan stok beras di Perum Bulog mencapai angka lebih 3 juta ton.

    “Rasanya aneh dengan fenomena kenaikan harga beras di sejumlah wilayah, sementara pasokan stok beras di gudang BULOG melimpah. Semestinya dengan produksi beras meningkat seperti ini harga eceran harus stabil setara dengan HET ataupun di bawah HET karena penawarannya melampaui kebutuhan, logika hukum ekonomi sperti itu,” kata Robert dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).

    Robert juga meminta kepada pemerintah melalui Menteri Pertanian, dan institusi terkait seperti Perum BULOG dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk segera mengambil langkah menstabilkan kembali harga beras yang mengalami inflasi di sejumlah wilayah dengan melakukan distribusi beras untuk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) sehingga dapat menekan lonjakan harga beras.

    Menurut Robert, hal yang tak kalah penting dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan investigasi lapangan secara detail sehingga dapat mengetahui faktor penyebab utama lonjakan harga beras. Dengan begitu, langkah antisipasi untuk menjawab masalah tepat sasaran.

    Senada, Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai kenaikan harga beras saat ini bukanlah anomali. Menurut dia, harga beras di produsen turun, sementara di konsumen naik merupakan fenomena asimetri harga.

    Khudori menilai situasi seperti ini terjadi ketika ada gangguan atau masalah dalam pasokan. Dalam situasi normal, asimetri harga biasanya tidak terjadi.

    Berdasarkan data BPS, produksi beras Januari-Juni 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton. Apabila dikurangi konsumsi selama 6 bulan, Khudori menyebut ada potensi surplus sekitar 3,2 juta ton.

    “Surplus ini ada di mana dan ke mana? Saat ini (29/6) penyerapan beras Bulog dari produksi domestik mencapai 2,63 juta ton. Jadi, surplus 3,2 juta ton itu sebagian besar diserap Bulog. Sisanya, 0,63 juta ton diserap pelaku usaha lainnya: penggilingan, pedagang dll. Jumlah ini kecil. Karena jumlahnya kecil, penyaluran beras ke pasar oleh pelaku usaha diluar Bulog juga kecil. Sialnya, beras yang mayoritas diserap Bulog itu hanya ditumpuk di gudang,” jelas Khudori kepada detikcom.

    Khudori menyebut sejak awal tahun hingga saat ini Bulog baru menyalurkan beras 181 ribuan ton. Inilah yang membuat stok beras di gudang BULOG saat ini amat tinggi mencapai 4,239 juta ton.

    “Jadi, terang benderang mengapa harga beras tinggi? Karena mayoritas diserap Bulog, dan beras yang diserap Bulog tidak disalurkan ke pasar/konsumen. Terakhir, penyebab harga beras tinggi ya karena harga beras tahun ini makin mahal,” imbuh Khudori.

    Soal beras yang melampaui HET, Khudori menilai sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Khudori meminta pemerintah memeriksa ulang kebijakan yang ada dan dibuat sehingga bisa menjawab mengapa situasi seperti saat ini terjadi.

    “Yang harus dilakukan adalah segera salurkan beras stok Bulog. Kian lama disimpan kian membebani keuangan. Bantuan pangan beras yang sudah diputuskan disalurkan segera salurkan. Lakukan itu bersamaan dengan operasi pasar SPHP,” tambah Khudori.

    (rea/kil)

  • Jumlah Pengguna QRIS Tap Tembus 47,8 Juta Orang

    Jumlah Pengguna QRIS Tap Tembus 47,8 Juta Orang

    Jakarta

    Bank Indonesia (BI) menyampaikan jumlah pengguna layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap telah mencapai 47,8 juta orang sejak diluncurkan pada pertengahan Maret 2025 hingga Juni 2025.

    Layanan QRIS Tap ini memudahkan pengguna dalam bertransaksi hanya dengan cukup menempelkan ponsel ke alat pembayaran. Adapun saat ini jumlah merchant yang dapat menerima fitur tersebut mencapai 648.034 merchant.

    “QRIS Tap saat ini sudah mencapai 47,8 juta pengguna yang sudah memiliki fitur QRIS Tap saat ini. Jumlah merchant-nya yang menerima fitur QRIS Tap ini itu sudah mencapai 648.034 merchant,” kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta, dikutip Minggu (29/6/2025).

    Dalam menggeber penggunaan layanan ini, Filianingsih menyampaikan BI akan meningkatkan sosialisasi serta edukasi bersama industri. Sosialisasi ini ditujukan untuk masyarakat agar lebih mengetahui terkait penggunaan layanan ini.

    Tidak hanya itu, BI juta akan mengedukasi ke merchant. Filianingsih juga menyebut ada pelatihan di setiap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri terkait penggunaan layanan ini.

    “Ada training for trainer untuk KPWDN kita sehingga nanti di daerah pun dilakukan secara serentak,” terang Filianingsih.

    Saat ini, QRIS Tap dapat gunakan di beberapa layanan publik, seperti MRT Jakarta dari stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus dan sebaliknya, Royaltrans Jakarta, DAMRI JR Connection, serta beberapa rumah sakit seperti RSUD Tarakan, RSCM Kencana & RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

    (kil/kil)

  • Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggelar BSI International Expo 2025. Gelaran tahunan ini berhasil mendatangkan lebih dari 60.191 pengunjung dan menghasilkan transaksi sebesar Rp2,66 triliun, melampaui capaian gelaran serupa tahun lalu.

    Selama 4 hari penyelenggaraan dari Kamis (26/6/2025) sampai Minggu (29/6/2025), event signature tahunan yang menjadi penguatan literasi dan show case lengkap ekosistem ekonomi syariah ini berhasil menarik minat pengunjung di tengah momen libur panjang nasional. Expo ini menampilkan 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bidang bisnis.

    Jika diakumulasi, total transaksi yang terjadi selama 26-29 Juni 2025 mencapai 130 ribu transaksi dengan volume mencapai Rp 2,66 triliun. Selain itu, expo juga sukses mencatatkan 30 penandatanganan MoU business matching dengan potensi transaksi mencapai US$20,8 juta. Business matching ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara.

    Pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan pertama BSI International Expo juga meraih sukses dengan mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,47 triliun, dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan.

    Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo (jabatan efektif sampai dinyatakan lulus uji kepantasan dan kepatutan OJK) mengaku bersyukur dengan pencapaian gelaran BSI International Expo 2025. Dia menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap expo yang mengusung konsep ekosistem halal dan keuangan syariah secara holistik.

    “Saya tidak menyangka dengan animo masyarakat di tengah libur panjang. Masyarakat banyak yang berkunjung ke BSI International Expo 2025. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini. Ini juga menunjukkan sinyal positif, bahwa masih ada harapan dan daya tahan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tinggal kita membantu memperkuat ekosistemnya, dan di sini lah peran BSI International Expo 2025,” ujar dia dalam siaran pers, Minggu (29/6/2025).

    Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan BSI International Expo 2025 juga berhasil membukukan catatan positif dari sisi akuisisi nasabah. Sepanjang 4 hari penyelenggaraan expo, BSI mencatat akumulasi pengguna baru superapps BYOND by BSI, per 29 Juni tercatat sebanyak 5.191 user registration, dengan nasabah baru secara online onboarding (OOB) sebanyak 1.228 nasabah. Pencapaian ini semakin memperkokoh jumlah basis nasabah BSI yang kini telah mencapai lebih dari 22 juta nasabah.

    Kesuksesan perhelatan BSI International Expo 2025 terlihat pula dari sejumlah kerja sama dan solusi baru di berbagai sektor, yang dihadirkan untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah. Mulai dari perumahan, transaksi keuangan, solusi digital, otomotif, hingga ibadah dan pendidikan.

    Sebut saja kolaborasi BSI dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (PERSIS), dan Muhammadiyah, untuk mendukung pelaksanaan program rumah subsidi sekaligus mendorong percepatan realisasi Program 3 Juta Rumah. Kerja sama strategis ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP).

    Ada pula kerja sama pembiayaan dagang dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), hingga kerja sama penguatan industri halal dengan Australia. Perseroan juga menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal dengan mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi, serta mengesahkan kerja sama integrasi dan konektivitas dengan Mekari.
    “Melalui expo ini kami ingin menegaskan bahwa ekosistem halal adalah jawaban atas kondisi ekonomi yang sering kali menantang. Dengan semangat agile dan innovative, BSI berkelanjutan mendorong pengembangan Islamic Ecosystem di Tanah Air, melalui kolaborasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder,” kata Anggoro.

    Gelaran BSI International Expo 2025 juga menjadi pembuktian komitmen BSI untuk terus memperkuat ekosistem digital di dalam superapps BYOND by BSI. BSI memperkenalkan hadirnya fitur BSI OTO di superapps BYOND di perhelatan expo. Inovasi baru ini hadir untuk memudahkan nasabah memiliki kendaraan impian melalui pembiayaan syariah secara mudah, nyaman, dan aman via superapps BYOND by BSI.

    Bahkan, program pembiayaan otomotif BSI di acara ini berhasil membukukan transaksi mencapai 108 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp43,4 miliar. Selain BSI OTO, lonjakan nasabah dibukukan pula pada pembukaan tabungan haji umrah dan BSI Griya. Untuk tabungan haji mencapai Rp12 miliar dan umrah Rp6 miliar dengan total 555 transaksi. Sedangkan untuk BSI Griya berhasil membukukan 75 transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp61,7 miliar.

    Ada pula sesi khusus bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat edukasi mengenai prospek bisnis bank emas dengan sesi Bullion Banking Business Talk “Unlocking the Potential of Bullion Business”. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan acara ini juga menyedot animo masyarakat terhadap bisnis emas BSI yang sangat tinggi. Tercermin dari pembukaan tabungan emas BSI dengan saldo mencapai Rp2,7 miliar dan saldo cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

    “Emas merupakan investasi yang tidak hanya aman tetapi juga sejalan dengan nilai syariah. BSI awal tahun ini telah mendapatkan izin OJK untuk menjalankan bullion bank, BSI akan terus mendorong ekosistem investasi emas untuk sebaik-baiknya kebermanfaatan bagi nasabah dan masyarakat. Penguatan bisnis emas BSI akan menjadi sumber pertumbuhan baru, sebagai bagian dari dukungan program pemerintah dan regulator,” ucapnya.

    Bob menegaskan, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI International Expo 2025 bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi telah menjadi pusat perhatian publik, pelaku industri halal, dan komunitas keuangan syariah nasional.

    Acara ini pun sukses menjalankan semangatnya untuk “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”. Expo ini menampilkan beragam produk dan layanan unggulan dari BSI dan para mitra strategis, mulai dari pembiayaan UMKM, perbankan digital, investasi syariah, hingga gaya hidup halal.

    “Melalui expo ini, BSI ingin menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi masyarakat untuk lebih dekat dan memahami manfaat dari sistem keuangan syariah yang adaptif terhadap era digital dan globalisasi. Melalui expo ini, kita semua menjadi bagian dari perjalanan transformasi ekonomi syariah Indonesia yang semakin inklusif, digital, dan mendunia,” tutup Bob.

    (kil/kil)