Category: Detik.com Ekonomi

  • Oh Ternyata Ini yang Bikin BSU Tak Cair-cair

    Oh Ternyata Ini yang Bikin BSU Tak Cair-cair

    Jakarta

    Pemerintah menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) tahap 1 sejak Selasa (24/6) lalu. Namun, belum semua pekerja menerima dana bantuan sebesar Rp 600.000 ke rekening mereka. Lantas kenapa hal tersebut bisa terjadi?

    Melalui unggahan akun Instagram resmi @kemnaker, Kementerian Ketenagakerjaan membeberkan penyebab BSU tidak kunjung cair. Pertama, tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 tahun 2025.

    “Tidak lolos verifikasi sesuai ketentuan Permenaker No. 5 Tahun 2025,” tulis Kemnaker, Kamis (3/7/2025).

    Mengacu pada beleid tersebut ada beberapa syarat yang berhak menerima BSU, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Lalu, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan minimal hingga bulan April 2025.

    Kemudian, menerima gaji atau upah maksimal Rp3.500.000 dan bukan aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI, atau anggota Polri. Selain itu, untuk pekerja di wilayah dengan UMP/UMK di atas Rp3.500.000, maka batas gaji mengikuti ketentuan UMP/UMK yang dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh.

    Penyebab kedua, yakni sudah menerima bantuan lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun anggaran yang sama. Ketiga, masalah data rekening.

    “Masalah data rekening, seperti rekening ganda/duplikat, rekening tutup, pasif, tidak valid, atau dibekukan, dan data rekening tidak sesuai NIK atau tidak terdaftar,” tambah Kemnaker.

    Kendati begitu, Kemnaker menjelaskan bagi peserta yang terdaftar, tapi belum cair tidak perlu khawatir. Sebab, BSU tetap bisa cair akan disalurkan PT Pos Indonesia.

    “Kalau memang berhak, namun ada masalah pencairan pada rekening, BSU tetap bisa cair dan akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia (Persero),” imbuh Kemnaker.

    (rea/kil)

  • Cerita UMKM Kuliner Binaan BRI Sukses Ekspansi Bisnis ke Pasar Global

    Cerita UMKM Kuliner Binaan BRI Sukses Ekspansi Bisnis ke Pasar Global

    Jakarta

    Mengembangkan usaha dari nol hingga dikenal luas, bahkan go international, mungkin menjadi salah satu impian banyak wirausaha. Tak terkecuali Lina S. Rahmania, pemilik Sanrah Food yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.

    Berawal dari mencari kesibukan setelah sang suami pensiun di tahun 2015, Lina mendapatkan ide untuk membuka usaha sendiri. Ia mengaku aktif mencari informasi di dinas dan instansi terkait, kemudian mulai memikirkan produk yang akan dibuat.

    “Kalau mau jadi UMKM itu ternyata harus punya produk sendiri. Kebetulan adik saya punya usaha rumah makan bebek, dari situ saya coba tanya-tanya dan akhirnya saya buka warung juga di Jakarta namanya Warung Bebek Mas Yogi,” ungkap Lina dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

    Usai menjalankan usaha selama setahun, Lina pun mulai mengembangkan produk makanan beku siap makan. Ide ini berawal dari pengalamannya mengelola rumah makan yang ternyata tidak mudah. Menurutnya, membuka warung membutuhkan pengelolaan karyawan, biaya sewa ruko, serta harus selalu siap saat ramai maupun sepi.

    Lina mengungkapkan sering kali sudah memasak dalam jumlah banyak, namun pembeli tidak datang. Oleh sebab itu, ia beralih ke produk makanan beku, salah satu produk pertamanya adalah bebek ungkep yang dikemas lengkap dengan sambal dalam botol.

    Seiring berjalannya waktu, Lina pun mengembangkan produk lainnya, mulai dari berbagai sambal kemasan, bebek ungkep, ayam ungkep, cumi mercon, hingga paru pedas yang dibekukan. Setelah memiliki banyak produk, ia pun membuat merek Sanrah Food yang membawahi sekitar 20 produk yang diproduksi di dapur usaha miliknya.

    “Sanrah Food kita buat, kita urus semua legalitasnya. Kita fokus jualan sambal dan produk frozen karena dari segi risiko lebih minim. Untuk produk best seller sebenarnya Sambal Hj Lina yang utama karena itu yang bisa kita ekspor. Selain itu, bebek ungkep juga yang paling banyak dicari. Tapi produk lainnya juga ada market-nya sendiri karena kita juga suplai ke beberapa resto,” kata Lina.

    Go Global Berkat Dukungan BRI

    Produk Sanrah Food tidak hanya memenuhi pasar di dalam negeri saja. Lina mengaku kerap mengikuti pameran (Expo) untuk pasar luar negeri, salah satunya FHA Food & Beverage 2025 di Singapura pada 8-11 April 2025. Ia mengatakan dukungan BRI untuk UMKM seperti usahanya bisa terus berkembang terutama dalam perluasan penjualan usaha.

    “Saya mulai ikut expo bersama BRI pada tahun 2020-an. Saya sering ikut expo mulai yang nasional sampai internasional, terakhir di Singapura awal tahun ini. BRI ini kan punya banyak UMKM binaan, sampai ribuan. Dan saya merasa sangat bangga bisa terpilih kurasi, karena seperti yang expo di Singapura itu hanya 20 usaha yang bisa terpilih,” ungkap Lina.

    Lina mengaku BRI banyak memberikan dukungan bagi UMKM. Berbagai pembinaan dan bantuan pernah ia dapatkan selama menjadi UMKM binaan BRI.

    Tak hanya itu, ia mendapatkan akses pendanaan KUR yang mudah didapatkan. BRI tidak hanya mendukung kegiatan pameran (expo), tetapi juga mendorong pelaku usaha agar dapat menembus pasar ekspor.

    “Banyak fasilitas yang diberikan, seperti penjemputan, pengiriman produk secara gratis, penginapan, serta makanan. BRI juga membeli sampel produk untuk keperluan expo yang tidak dilakukan oleh pihak lain. Keikutsertaannya saya dalam expo yang diselenggarakan oleh BRI sangat berdampak dalam memperkenalkan produk agar lebih dikenal luas serta meningkatkan penjualan”, imbuhnya.

    Kedepannya, Lina mengatakan akan tetap mengembangkan Sanrah Food. Ia mengaku sering terpacu melihat anak muda bisa mengembangkan bisnis, sehingga dirinya pun tak mau ketinggalan.

    “Kalau usia mungkin beda, tapi semangat saya tetap nggak mau kalah. Saya tetap berusaha mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pasar agar Sanrah Food tetap bisa menghasilkan produk yang berkualitas,” lanjutnya.

    Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan upaya BRI dalam membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang menyeluruh dan berorientasi global.

    BRI turut membangun ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi agar semakin banyak UMKM Indonesia dapat go global dan berkontribusi di pentas ekonomi dunia.

    “Pencapaian Sanrah Food menjadi cerminan dari bagaimana daya saing UMKM tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk semata. Dukungan pemberdayaan yang komprehensif, mulai dari pembiayaan, peningkatan kapasitas usaha hingga konektivitas pasar global, menjadi faktor kunci dalam mendorong UMKM untuk naik kelas”, pungkas Hendy.

    (anl/ega)

  • Sempat di Zona Hijau, IHSG Balik Arah ke Level 6.878

    Sempat di Zona Hijau, IHSG Balik Arah ke Level 6.878

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. Setelah sempat dibuka hijau, IHSG ditutup melemah ke level 6.800-an.

    Berdasarkan data RTI, Kamis (3/7/2025), IHSG ditutup di level 6.878 atau melemah 3 poin (0,05%), setelah dibuka di zona hijau pada level 6.898. IHSG hari ini bergerak di rentang tertingginya 6.922 dan terendah 6.877.

    Nilai transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 8 triliun dengan melibatkan 18,50 miliar lembar saham. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 1,03 juta kali.

    Dari jumlah transaksi itu, sebanyak 324 saham menguat, 239 saham melemah dan 230 saham stagnan.

    IHSG melemah secara bulanan 2,65% dan melemah 2,40% secara enam bulanan. IHSG bahkan melemah 2,85% sepanjang 2025 dan melemah 5,18% dalam setahun.

    (acd/acd)

  • 3 Jurus Prabowo buat Geber Ekonomi di 2026

    3 Jurus Prabowo buat Geber Ekonomi di 2026

    Jakarta

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2026 dengan tema besar yakni kedaulatan pangan dan energi, serta ekonomi yang produktif dan inklusif.

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan tema RKP tersebut dirancang guna merespon berbagai tantangan pembangunan dan mengakomodir aspirasi publik. Dalam RKP tersebut ditargetkan pertumbuhan ekonomi berada di rentang 5,8 hingga 6,3% pada 2026.

    Untuk menjalankan tema RKP 2026 ke dalam langkah yang lebih konkret, Rachmat mengatakan terdapat penekanan prioritas pembangunan yang terdiri dari direktif presiden dan program-program yang konkret, terukur, dan berdampak yang tersebar dalam seluruh prioritas nasional. Ia mengatakan terdapat tiga program prioritas yang penting.

    “Pertama, meneguhkan kedaulatan pangan, energi, dan air sebagai pondasi kemandirian bangsa,” katanya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7/2025).

    Dalam program prioritas kedaulatan pangan dan energi terdiri dari empat prioritas, di antaranya yakni pangan. Untuk pangan sendiri pemerintahan akan mengoptimalkan peran Bulog, dan pelaksanaan lumbung pangan atau food estate.

    Kemudian sektor energi, terdiri dari peningkatan bauran etanol dan biodiesel, serta energi baru terbarukan. Di sektor air, yakni pengembangan SPAM terintegrasi hulu ke hilir. Lalu ada program pengolahan sampah yang merupakan direktif presiden.

    “Kedua, mendorong produktivitas ekonomi melalui program hilirisasi, transformasi digital, dan penguatan daya saing,” katanya.

    Dalam mendorong produktivitas ekonomi melalui program hilirisasi, transformasi digital, dan penguatan daya saing ini terdiri dari pendidikan dan kesehatan, deregulasi dan kepastian hukum, pertahanan semesta.

    Kemudian percepatan pertumbuhan ekonomi dengan hilirisasi SDA oleh entitas milik Indonesia serta mengoptimalkan potensi Danantara. Percepatan pengentasan kemiskinan yang mencakup data tunggal kemiskinan, digitalisasi bantuan, pembangunan 3 juta rumah serta koperasi desa/kelurahan merah putih. Lalu fiskal adaptif, stabilitas makroekonomi.

    “Selanjutnya, ketiga, menjamin inklusivitas pembangunan dengan memastikan tidak ada satupun warga negara yang tertinggal di belakang,” katanya.

    (acd/acd)

  • Sampoerna Genjot Inovasi Produk Bebas Asap

    Sampoerna Genjot Inovasi Produk Bebas Asap

    Jakarta

    Philip Morris International (PMI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membangun fasilitas produksi untuk produk tembakau bebas asap atau smoke-free di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas produksi ini dibangun pada 2023 dengan nilai investasi sebesar US$ 330 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun.

    Kehadiran pabrik ini memperkuat komitmen PMI dan Sampoerna dalam mewujudkan inovasi berbasis sains dan teknologi produk bebas asap di Indonesia. Sejak diperkenalkan pada 2019, perjalanan produk bebas asap ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor yang berdampak positif, baik bagi konsumen dewasa, pelaku usaha, maupun ekosistem yang lebih luas.

    Sales Director Sampoerna, Yohan Lesmana, menjelaskan pihaknya meyakini inovasi produk tembakau bebas asap yang lebih baik dapat diakses konsumen dewasa. Sampoerna melihat mitra usaha sebagai kolaborator kunci membangun ekosistem yang bertanggung jawab dan membantu perokok dewasa beralih ke alternatif produk bebas asap.

    “Ini bukan hanya tentang menciptakan teknologi canggih di laboratorium; ini tentang bagaimana kita menjembatani sains dengan realitas sehari-hari, membawanya langsung ke tangan konsumen dewasa yang berhak atas pilihan yang lebih baik,” ujar Yohan dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

    Yohan menjelaskan, saat ini, program kemitraan produk bebas asap Sampoerna melibatkan lebih dari 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia. Kemitraan ini juga membuka lapangan kerja bagi lebih dari 1.300 tenaga kerja lokal dengan melibatkan lebih dari 150.000 toko kelontong dalam Sampoerna Retail Community (SRC).

    Sampoerna juga berhasil memperluas kemitraan baru dengan pelaku industri yang sebelumnya belum tersentuh, seperti industri perhotelan dan kafe. Saat ini, kemitraan yang terjalin dengan Sampoerna, salah satunya The Trans Luxury Hotel.

    Melalui konversi sebagian kamar merokok menjadi kamar ramah IQOS, Trans Hotel Group menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan bersih, baik bagi staf dan tamu dewasa pengguna nikotin.

    “Kami di dunia hospitality sangat menjunjung tinggi kenyamanan dan kebersihan. Kehadiran produk bebas asap ini sangat membantu kami mempertahankan standar pelayanan,” ujar Director of Marketing and Communication The Trans Luxury Hotel, Anggia Elgana.

    Anggia menjelaskan, ada penurunan biaya operasional pengelolaan kamar merokok secara signifikan setelah melakukan konversi sebagian kamar menjadi kamar ramah IQOS. Ia menjelaskan, kamar perokok memerlukan perawatan yang jauh lebih intensif mulai dari pembersihan bau asap rokok, penggunaan ozon generator, hingga penggantian furnishing dan linen akibat kerusakan.

    Dengan diterapkannya kamar ramah IQOS, intensitas pembersihan dapat dikurangi secara signifikan. Hal ini tidak hanya memperpanjang usia pakai aset, tetapi juga memungkinkan efisiensi anggaran yang kemudian dapat dialokasikan untuk peningkatan kualitas layanan lainnya.

    “Pengalaman kami di Trans Luxury Hotel membuktikan bahwa adaptasi terhadap produk bebas asap bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ini adalah investasi yang akan memberikan keuntungan ganda, efisiensi operasional dan peningkatan reputasi,” jelasnya.

    Chief Marketing Officer Maja Family Omar Karim Prawiranegara menjelaskan, pihaknya juga menjalin kemitraan serupa dengan pengusaha UMKM di sektor kuliner. Ia menyebut, pendapatan UMKM naik hingga 25% sejak menyediakan area ramah produk bebas asap.

    “Kami berhasil menarik segmen pelanggan baru konsumen dewasa yang mencari tempat nyaman untuk bersantai tanpa mengganggu orang lain dengan asap atau bau. Mereka cenderung datang lebih sering, lebih lama, konsumsi makanan dan minuman lebih banyak. Tak jarang, mereka juga sering membawa teman sesama pengguna nikotin dewasa untuk ikut. Ini berdampak langsung pada peningkatan penjualan kami,” ujar Omar.

    Sementara itu, International Graffiti Artist, Darbotz, mengapresiasi keberadaan tempat khusus IQOS di beberapa tempat. Karenanya, para pengguna IQOS dapat tetap dapat menggunakan produk tembakau tanpa bau.

    Meskipun pada awalnya skeptis karena banyak informasi simpang siur, pandangannya mulai berubah setelah mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif mengenai IQOS, serta melakukan riset mandiri.

    “Saya jadi paham. Ternyata, produk ini tidak melalui proses pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya. Dan yang paling penting, ini bukan cuma klaim, tapi berbasis kajian ilmiah,” jelasnya.

    Darbotz meyakini, saat ini seni dan teknologi merupakan dua elemen yang saling melengkapi. Menurutnya, teknologi telah menjadi medium eksplorasi yang memungkinkan seniman untuk mewujudkan ide-ide kreatif yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan. Ia melihat inovasi sebagai upaya untuk tujuan yang lebih baik.

    “Di seni, saya terus mencari teknik baru, bahan baru, biar karya makin mantap. Di hidup, ya sama, saya cari alternatif yang jelas lebih baik. Nah, IQOS ini persis seperti itu, alternatif yang lebih baik,”pungkasnya

    Tonton juga Video: ⁠The Eras Tour Versi Karaoke! Yuk, Intip Keseruan D’eras Vaganza

    (ara/ara)

  • RI Siap Beli Minyak & Gas AS Rp 249 T demi Diskon Tarif Trump

    RI Siap Beli Minyak & Gas AS Rp 249 T demi Diskon Tarif Trump

    Jakarta

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia bakal mengimpor komoditas energi minyak dan gas dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 15,5 miliar atau sekitar Rp 249,5 triliun (kurs Rp 16.100). Hal ini menjadi salah satu tawaran dari Indonesia dalam negosiasi tarif resiprokal, Indonesia diganjar tarif hingga 32% oleh Presiden Donald Trump.

    Tambahan impor produk Negeri Paman Sam ke Indonesia, diharapkan bisa membalikkan posisi defisit neraca dagang AS terhadap Indonesia. Dengan begitu, AS mau menurunkan tarif impor untuk barang-barang asal Indonesia.

    “Terkait offer kepada Amerika terkait tarif, tadi dibahas rencana Indonesia mengenai pembelian energi US$ 15,5 miliar,” sebut Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Selain produk energi, Indonesia sendiri merencanakan untuk melakukan pembelian produk lain dari AS, misalnya saja produk agrikultur mulai dari gandum hingga kedelai. Indonesia juga berencana melakukan investasi proyek di AS.

    Total paket yang ditawarkan Indonesia senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun yang merupakan gabungan dari pembelian komoditas energi, agrikultur, dan juga investasi yang mau dilakukan di AS.

    Sementara itu, total defisit neraca dagang terhadap Indonesia sendiri menurut Airlangga mencapai US$ 19 miliar. Otomatis, dengan paket US$ 34 miliar yang ditawarkan Indonesia dapat membalikkan neraca dagang AS menjadi surplus.

    “Jadi kalau istilah Pak Presiden, ‘pak pok.’ Jadi trade defisit US$ 19 miliar tapi kita offer pembelian ke mereka jumlahnya melebihi dari itu, yakni US$ 34 miliar,” beber Airlangga.

    (hal/rrd)

  • Anggaran Baru Cair, Bansos Beras Bakal Disalurkan Bulan Ini

    Anggaran Baru Cair, Bansos Beras Bakal Disalurkan Bulan Ini

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bantuan pangan beras akan didistribusikan kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Juli 2025. Hal ini seiring dengan anggaran penyaluran bantuan pangan beras yang baru saja cair.

    Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya berencana menyalurkan bantuan pangan beras selama dua bulan yakni Juni-Juli 2025. Namun, penyaluran tersebut mengalami keterlambatan.

    “Dan bantuan pangan juga akan segera berjalan karena anggaran belanja tambahannya sudah diterima,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

    Sebanyak 18,3 juta KPM akan menerima bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) per bulannya. Airlangga mengatakan, sejumlah bantuan juga baru akan disalurkan Juli ini, seperti bantuan untuk guru pendidikan anak usia dini (PAUD).

    “Sehingga dengan demikian seluruh program simulasi ekonomi ini beberapa digulirkan ke bulan Juli karena sebagian anggarannya baru bisa dipakai,”jelasnya.

    Sejumlah stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah disebut telah tersalurkan. Pertama, diskon transportasi selama momen libur anak sekolah, kemudian bantuan subsidi upah disebut telah terserap oleh 11,46 juta pekerja dari target 17,3 juta pekerja.

    (ada/ara)

  • Sri Mulyani Pangkas Anggaran Subsidi LPG 3 Kg saat Bahlil Ramal Volumenya Naik

    Sri Mulyani Pangkas Anggaran Subsidi LPG 3 Kg saat Bahlil Ramal Volumenya Naik

    Jakarta

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menurunkan anggaran subsidi LPG 3 kilogram (kg) pada 2025 dari Rp 87 triliun menjadi Rp 68,7 triliun. Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan volume subsidi LPG 3 kg akan membengkak.

    Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan pembayaran subsidi akan disesuaikan dengan realisasi yang ada. Meskipun, ia tidak menjelaskan apa alasan proyeksi anggaran diturunkan.

    “Ya pokoknya kalau subsidi itu akan kita bayar sesuai dengan realisasi. Ya sesuai realisasi saja, pasti sudah jelas kalau subsidi. Pokoknya kalau subsidi nanti kita akan bayar,” kata Luky kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/7/2025).

    Luky menyebut pihaknya akan terus memantau pergerakan realisasi subsidi energi termasuk LPG 3 kg untuk menyesuaikan pergerakan anggaran yang harus dibayarkan.

    “Nanti kita lihat saja pembelanjaannya seperti apa. Pokoknya kita lihat nanti, kan baru Juli sekarang,” tuturnya.

    Sebelumnya dalam bahan paparan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Rapat Kerja Komisi XII DPR RI, volume LPG 3 kg diperkirakan akan mencapai 8,36 juta metrik ton (MT) sampai akhir 2025. Angka tersebut membengkak dari yang telah dipatok pada APBN 2025 sebesar 8,17 juta MT.

    Bahkan proyeksi itu lebih tinggi dari target volume LPG subsidi pada 2026 sebesar 8,31 MT. Bahlil menargetkan akan mengatur LPG 3 kg menjadi satu harga untuk semua wilayah di Indonesia agar tidak ada kebocoran subsidi.

    “Ini untuk LPG Perpresnya kami lagi bahas. Kita akan mengubah beberapa metode agar kebocoran ini tidak terjadi, termasuk harga yang selama ini diberikan kepada daerah, ini ada kemungkinan nanti kita dalam pembahasan, dalam Perpres kita tentukan saja satu harga supaya jangan ada gerakan tambahan di bawah,” kata Bahlil, Rabu (2/7).

    (acd/acd)

  • RI Mau Geber Pertumbuhan 6,3% Tahun Depan, Butuh Investasi Rp 8.297 T

    RI Mau Geber Pertumbuhan 6,3% Tahun Depan, Butuh Investasi Rp 8.297 T

    Jakarta

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebut Indonesia butuh investasi Rp 8.297,8 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% pada tahun 2026.

    Rachmat mengatakan pertumbuhan ekonomi 2026 dari sisi pengeluaran akan didukung utamanya oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. Sementara dari sisi produksi, sektor industri pengolahan, pertanian, penyediaan akomodasi, makan dan minum, infokom dan pertanian.

    “Berdasarkan exercise yang dilakukan oleh Bappenas untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% pada tahun 2026, total investasi yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp 8.297,8 triliun,” kata Rachmat saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7/2025).

    Rachmat mengatakan dari kebutuhan investasi Rp 8.297,8 triliun akan ditopang oleh investasi pemerintah sebesar Rp 349,91 triliun atau 4,22%, investasi BUMN sebesar Rp 480,8 triliun atau 5,79%, dan investasi masyarakat/swasta sebesar Rp 7.467,1 triliun atau 89,99%.

    “Maka investasi BUMN dan investasi swasta justru menjadi sangat penting,” katanya.

    Rachmat menegaskan pentingnya untuk menciptakan iklim investasi yang baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Ia mengatakan nantinya investasi ini akan diarahkan kepada pembangunan proyek-proyek yang bernilai tambah tinggi.

    “Kami menegaskan kembali pentingnya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran serta keberpihakan kepada investasi produktif terutama di sektor pertanian, energi, energi terbarukan, manufaktur, dan ekonomi digital,” katanya.

    Rachmat menambahkan, pertumbuhan ekonomi 6,3% pada 2026 juga akan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi daerah. Maka, ia mengatakan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.

    Ia mengatakan nantinya pada 2026 sebagian besar provinsi ditargetkan tumbuh di atas 7%. Untuk wilayah timur Indonesia seperti Maluku Tengah diharapkan 12,1%, Maluku Utara 13,8%.

    “Sementara itu, provinsi-provinsi besar Jawa juga kita harapkan tetap menjadi penopang penting dengan pertumbuhan berkisar antara 5,6% hingga 6,3%. Hal ini menegaskan pentingnya strategi pembangunan yang terintegrasi lintas wilayah agar pemerataan hasil pembangunan dan penguatan ekonomi daerah dapat tercapai secara berkelanjutan,” katanya.

    (acd/acd)

  • Anggaran Baru Cair, Bansos Beras Bakal Disalurkan Bulan Ini

    Vietnam Dapat Diskon Tarif 20% dari Trump, RI Masih Berharap

    Jakarta

    Vietnam baru saja mendapatkan potongan tarif resiprokal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sementara sejauh ini Indonesia yang sejak awal sudah melakukan negosiasi, tak kunjung mendapatkan kesepakatan tarif.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan sejauh ini memang banyak negara yang belum mendapatkan kesepakatan. Bukan hanya Indonesia yang masih melakukan negosiasi meskipun tenggat waktu negosiasi hampir habis.

    “Ya, kalau yang belum juga kan banyak. Lebih dari 100 negara. Yang sudah deal baru UK, kemudian China, dan Vietnam. China pun masih berlaku sementara, 90 hari saja,” ujar Airlangga ditemui di kantornya, Kamis (3/7/2025).

    Dia memaparkan sejauh ini status negosiasi masih berjalan, tim negosiasi Indonesia terus berada di Washington. Bersama dengan India, Jepang, Uni Eropa, Vietnam, dan Malaysia untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah AS.

    “Dan ini juga sudah secara tertulis memasukkan dan membahas dengan USTR maupun Secretary of Commerce and Treasury,” beber Airlangga.

    Indonesia sendiri sudah menawarkan paket pembelian komoditas AS plus komitmen investasi senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 547 triliun (kurs Rp 16.100) kepada pemerintah AS. Paket ini dinilai dapat membalikkan posisi neraca dagang AS yang defisit terhadap Indonesia. Sejauh ini neraca dagang AS masih defisit senilai US$ 19 miliar terhadap Indonesia.

    Indonesia sendiri berharap bisa mendapatkan potongan tarif lebih besar daripada yang diberikan AS ke Vietnam, saat ini Indonesia diganjar tarif impor hingga 32%. Vietnam sendiri mendapatkan potongan tarif hingga 20%.

    AS mengenakan barang-barang Vietnam akan yang diimpor ke negaranya dengan tarif sebesar 20% dan pengiriman ulang dari negara-negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan tarif sebesar 40%.

    “Kalau Vietnam kan 20-40% Tentu kita berharap lebih baik dari itu,” ujar Airlangga.

    Vietnam sendiri dalam negosiasinya memberikan AS untuk mengurangi dan membebaskan tarif impor barang AS ke negaranya. Airlangga mengatakan Indonesia tak akan melakukan hal tersebut, sebab saat ini tarif impor barang Amerika ke Indonesia memang sudah rendah bahkan ada yang 0%.

    “Terkait tarif Amerika yang kebanyakan import ke Indonesia tarifnya di bawah 10%, bahkan ada yang 0% dan 5% Jadi itu adalah top komoditas yang Indonesia import dari Amerika,” pungkas Airlangga.

    (hal/rrd)